Andi Ainur Aisyah - 22006081 - Banjirr-Dikonversi-Dikompresi-Dikonversi
Andi Ainur Aisyah - 22006081 - Banjirr-Dikonversi-Dikompresi-Dikonversi
DISUSUN OLEH :
22006081
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Banjir
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
penyusun
i
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................1
C. TUJUAN..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. KESIMPULAN...................................................................................19
B. SARAN.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan
dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh
peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa
bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak
membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan
pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi
di Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa
dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan
faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi “langganan” bagi
beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun
terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga
disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan
penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi
penyebab banjir.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu definisi bencana alam ?
2. Apa itu definisi bencana banjir ?
3. Apa itu faktor penyebab banjir ?
4. Apa itu tindakan untuk mengurangi dampak banjir ?
5. Apa itu dampak yang ditimbul dari banjir ?
1
6. Apa itu tahap penanggulangan bencana ?
7. Apa itu peran perawat dalam penanganan bencana ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi bencana alam
2. Untuk mengetahui definisi bencana banjir
3. Untuk mengetahui factor penyebab banjir
4. Untuk mengetahui tindakan untuk mengurangi dampak banjir
5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbul dari banjir
6. Untuk mengetahui tahap penanggulangan bencana
7. Untuk mengetahui mitigasi banjir
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
daratan, atau terus masuk ke laut dan mengendap di dasar laut. Banjir yang
terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh curah hujan.
Perlu benar kita sadari bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan
bumi. Ketiga hal itu hadir di alam ini dengan mengikuti hukum-hukum
alam tertentu yang selalu dipatuhinya. Seperti: air mengalir dari atas ke
bawah, apabila air ditampung di suatu tempat dan tempat itu penuh sedang
air terus dimasukkan maka air akan meluap, dan sebagainya.
Karena manusia dapat mempengaruhi debit aliran permukaan dan
dapat mempelajari karakter aliran sungai, maka berkaitan dengan banjir
kita dapat mengatakan bahwa manusia dapat memilih takdirnya sendiri.
C. JENIS – JENIS BANJIR
Jenis-jenis banjir dalam buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana
Nasional (2018: 75) terdapat beberapa jenis banjir, diantaranya :
1. Banjir Air Sungai merupakan banjir yang disebabkan oleh meluapnya
air sungai.
2. Banjir Air Danau merupakan banjir yang disebabkan oleh meluapnya
air danau.
3. Banjir Bandang merupakan banjir di daerah permukaan rendah akibat
hujan yang turun secara terus menerus. Banjir bandang muncul secara
tiba-tiba yang dikarenakan banyaknya air yang ada di suatu tempat.
Banjir bandang terjadi akibat penjenuhan air yang berada diwilayah
tersebut yang berlangsung secara cepat, sehingga tanah tidak mampu
lagi untuk menyerap air.
4. Banjir Lumpur adalah peristiwa penyemburan lumpur panas dari
dalam perut bumi menuju permukaan bumi.
5. Banir Missoula adalah banjir yang bersifat periodik dan terjadi di
wilayah Amerika Serikat. Banjir ini terjadi pada musim dingin dan
musim semi.
6. Banjir Laut Pasang atau Banjir Rob adalah banjir yang terjadi antara
lain akibat pasangnya air laut, adanya badai atau gempa bumi seperti
tsunami.
4
D. FAKTOR PENYEBAB BANJIR
Menurut Ramli (2010) terdapat 3 faktor penyebab terjadinya bencana
antara lain :
1. Faktor alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh fenomena alam dan
tanpa ada campur tangan manusia.
2. Faktor manusia yaitu bencana yang diakibatkan perbuatan
3. Faktor sosial yaitu bencana yang terjadi karena rusak dan kurang
harmonisnya hubungan sosial antar anggota masyarakat yang
disebabkan berbagai faktor baik sosial, budaya, suku atau ketimpangan
social manusia.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah
baiknya untuk mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil
langkah tepat guna mencegah bencana banjir tersebut. Berikut ini adalah
beberapa penyebab banjir:
1. Penebangan hutan liar
5
2. Buang sampah sembarangan
Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang
dibuang sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air
lainnya dapat menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap
dan menyebabkan terjadinya banjir.
3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
6
kemudian menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit
dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
7
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
8
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk
menyerap serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke
wilayah tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari yang biasanya
dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.
9. Tsunami
9
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
1
12. Kiriman air
1
d. Perubahan iklim cuaca yang ekstrem
e. Menaikan suhu dan ketinggian permukaan laut.
14. Pemanfaatan lahan yang berlebihan
1
F. DAMPAK YANG TIMBUL DARI BANJIR
1. Dampak fisik
Kerusakan pada sarana - sarana umum, kantor - kantor pelayanan
public yang disebabkan oleh banjir.
2. Dampak social
Mencakup kematian, resiko kesehatan, trauma mental, menurunya
perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan ( anak – anak tidak
dapat pergi sekolah ), terganggunya aktivitas pelayanan public,
kekurangan makanan, energi air, dan kebutuhan – kebutuhan dasar
lainnya.
3. Dampak ekonomi
Mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi ( orang
tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transfortasi komoditas
terhambat, dan lain – lain ).
4. Dampak lingkungan
Mencakup pencemaran air ( oleh bahan pencemar yang dibawa
oleh banjir ) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa
banjir.
5. Dampak ancaman
Setelah banjir dan sesudah banjir, seperti penyakit diare, penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk.
G. TAHAP PENANGGULANGAN BENCANA
1. Tindakan sebelum banjir
a. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan
apabila terjadi bencana banjir.
b. Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana
anggota keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
c. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang
dibutuhkan seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum,
kotak kecil berisi obat-obatan penting, lampu senter dan baterai
cadangan, Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian
1
dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang
dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon penting.
d. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
e. Buat sumur resapan bila memungkinkan.
f. Tanam lebih banyak pohon besar.
g. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
h. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi
banjir.
i. Membangun sistem peringatan dini banjir.
j. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
k. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan
bangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika
memungkinkan.
l. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
m. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
n. Bekerja sama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk
menjaga daerah resapan air.
2. Tindakan saat terjadi banjir
a. Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah
rawan bencana banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila
hujan terus terjadi tidak henti-hentinya, diimbau waspada dan
berhati- hati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan
harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban
serta mencegah memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang
terkena bencana. Pada tahapan tanggap darurat, energi yang cukup
besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi korban.
c. Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir.
segera selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju
tempat yang tinggi.
1
d. Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda
yang bisa mengapung sebisanya.
e. Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
f. Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
g. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting
sehingga tidak rusak atau hilang terbawa banjir.
h. Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi
dasar untuk tindakan selanjutnya.
i. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
j. Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
k. Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
l. Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
a. Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi
mereka yang kehilangan tempat tinggalnya.
b. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
c. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
d. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air
limbah(SPAL).
e. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan
pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi
logistik kesehatan dan bahan makanan.
f. Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap
bekerja pada saat terjadi banjir.
g. Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
h. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan
aman misal bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
i. Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di
dekat kamu yang memerlukan bantuan.
j. Mencari anggota keluarga.
1
k. Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan
menyalakan listrik kecuali telah dinyatakan aman.
l. Membersihkan lumpur.
m. Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari
sumur terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah
terkena air banjir harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.
H. PERAN PERAWAT DALAM PENANGANAN BENCANA
1. Peran perawat dalam keadaan darurat ( impact phase)
Biasanya pertolongan pertama pada penangan bencana dilakukan
tepat setelah keadaan bencana stabil. Setelah bencana mulai stabil,
masing – masing bidang tim survey mulai melakukan pengkajian cepat
terhadap kerusakan – kerusakan, begitu juga perawat sebagai bagian
dari tim kesehatan. Perawat harus melakukan pengkajian secara cepat
untuk memutuskan tindakan pertolongan pertama. Ada saat dimana
“seleksi” pasien untuk penanganan segera ( emergency ) akan lebih
efektif.
TRIASE
a. Merah – paling penting, prioritas utama. Keadaan yang
mengancam kehidupan sebagian besar pasien mengalami hipoksia,
syok, trauma dada, perdarahan internal, trauma kepala dengan
kehilangan kesadaran, luka bakar derajat I – II.
b. Kuning – penting, prioritas kedua. Prioritas kedua meliputi injury
dengan efek sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok karena
dalamkeadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan selama
30 – 60 menit. Injury tersebut antara lain fraktur tulang multiple,
fraktur terbuka, cedera medulla spinalis, laserasi, luka bakar derajat
II.
c. Hijau – prioritas ketiga. Yang termasuk kategori ini adalah fraktur
tertutup, luka bakar minor, minor laserasi, kontusio, abrasion, dan
dislokasi.
1
d. Hitam – meninggal. Ini adalah korban bencana yang tidak dapat
selamat dari bencana, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal.
2. Peran perawat di dalam posko pengungsian dan posko bencana
a. Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek
kesehatan sehari – hari.
b. Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian.
c. Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan
penanganan kesehatan di rumah sakit.
d. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan seharian.
e. Memeriksa dan mengatur persendian obat, makanan, makanan
khusus bayi, peralatan kesehatan.
f. Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit
menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga membahayakan diri
dan lingkungannya berkordinasi dengan perawart jiwa.
g. Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban
( ansietas, defresi yang ditunjukkan dengan seringnya menangis
dan mengisolasi diri) maupun reaksi psikosomatik ( hilang nafsu
makan, insomnia, fagiue, mual muntah, dan kelemahan otot).
h. Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak – anak, dapat
dilakukan dengan memodifikasi lingkungan missal dengan terapi
bermain.
i. Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para
psikolog dan psikiater.
j. Konsultasikan bersama supervise setempat mengenai pemeriksaan
kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang tidak mengungsi.
3. Peran perawat dalam fase postimpact
Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik,
social, dan psikologis korban. Selama masa perbaikan perawat
membantu masyarakat untuk kembali pada kehidupan normal.
Beberapa penyakit dan kondisi fisik mungkin memerlukan jangka
1
waktu yang lama untuk normal kembali bahkan terdapat keadaan
dimana kecacatan terjadi.
1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir
sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak
terendam air. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan
air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah
baiknya untuk mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil
langkah tepat guna mencegah bencana banjir tersebut. Bencana banjir
tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah melanda.
Banyak dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan
banyak orang bila terkena musibah banjir. Oleh karena itu perlindungan
jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan banjir.
Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana
tersebut sering kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan
sehingga menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat di hindari, banjir
yang merusak lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai
mengancam kesehatan karena banyaknya penyakit yang dapat menyerang
kesehatan.
B. SARAN
Bila ada bencana banjir melanda suatu daerah tertentu kita dapat segera
melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana yang akan segera
membantu bila terjadi bencana.
1
DAFTAR PUSTAKA
Ii, B. A. B., & Teoretis, A. K. (2010). No Title. 8–30.
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
https://id.wikipedia.org/wiki/
Pengendalian_banjir
https://www.ruparupa.com/blog/penyebab-banjir/