TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertiaan
sering terjadi pada anak-anak. Pada penyakit ini biasanya ditandai dengan bintik-bintik
pada seluruh tubuh (termasuk wajah), berwarna kemerahan, dan isi dari bintik (jika
sudah membesar) tersebut adalah cairan. Jika seseorang menderita penyakit ini, maka
tubuhnya akan membentuk kekebalan yang sangat kuat seumur hidup, jadi penyakit ini
hanya terjadi satu kali seumur hidup pada setiap orang (Djuanda, 2011).
terasa gatal di seluruh tubuh yang menyerupai seperti gigitan serangga. Kemudian bintik
tadi berubah menjadi tonjolan yang berisi cairan, diikuti oleh tahap akhir yaitu pada saat
tahap penyembuhan, dimana benjolan tersebut pecah dan membuat bekas pada kulit
(Djuanda, 2011)
B. Etiologi
Penyebab dari penyakit cacar air adalah virus varicela-zoster. Virus ini lebih
banyak berkembang biaksaat musim hujan atau musim semi dan musim dingin. Infeksi
pertama kali oleh virus ini menyebabkan cacar air.Infeksi pertama dengan virus tersebut
Setelah infeksi pertama, virus tersebut akan menetap di dalam tubuh namun tidak
aktif sampai nanti timbul kekambuhan. Kekambuhan umunya disebabkan karena sistem
imunitas atau daya tahan tubuh terhadap virus varisela-zoster telah hilang. Kekambuhan
ini akan menyebabkan penyakit herpes zoster, yang umumnya muncul di atas usia 50
C. Patofisiologi
dengan varisela batuk atau bersin, kontak langsung dengan secret saluran pernapasan
atau dengan lesi pada kulit yang belum berkrusta,Virus cacar air ini tersebar di seluruh
dunia, dan menyerang terutama pada anak-anak.Penyakit cacar air ini sangat
menular.Penularan atau transmisi penyakit ini terjadi melalui perantaraan udara dan
melalui kontak langsung dengan cairan yang keluar dari cacar / vesikel. Virus akan
memperbanyak diri, virus akan menyebar ke peredaran darah dan menimbulkan gejala
klinis. Bila seseorang terkena virus tersebut, maka sampai kurang lebih 7 hari sejak
munculnya kelainan pada kulit penularan, masih dapat terjadi kepada orng lain
(Djuanda, 2011).
Cacar air sangat menular dan memiliki tiga tahap dalam pembentukannya. Gejala
penyakit cacar air Ini dimulai dengan munculnya sedikit benjolan gatal di seluruh tubuh
yang menyerupai seperti gigitan serangga. Kemudian bintik tadi berubah menjadi
benjolan yang berisi cairan, diikuti oleh tahap akhir yaitu pada saat tahap penyembuhan,
dimana benjolan tersebut pecah dan membuat bekas pada kulit (Djuanda, 2011)
Waktu dari masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul gejala klinis bagi
cacar air berlangsung rata-rata 14 hingga 21 hari. Saat terkena infeksi virus varisela-
zoster, akan timbul gejala seperti flu-like syndrome selama 1-2 hari berupa demam tidak
terlalu tinggi yang umumnya berkisar 37,8⁰C sampai 39,4⁰C, badan yang lemah, dan
nyeri kepala. Setelah itu akan mulai timbul erupsi kulit berupa tonjolan pada kulit
tersebut akan mulai berisi cairan (disebut vesikel) dalam waktu beberapa jam. Vesikel
pada cacar air berbentuk khas menyerupai tetesan embun (tear drops). Setelah itu,
vesikelakan berubah menjadi berisi nanah dan kemudian pecah mengeluarkan cairan.
Cairan yang keluar sangat menular karena mengandung virus. Cairan yang mengering
Selama proses perubahan kelainan kulit tersebut berlangsung, timbul vesikel baru
yang nantinya akan mengalami proses yang sama. Kelainan kulit tersebut timbul mula-
mula di badan, lalu menyebar ke wajah dan anggota gerak.Gejala kulit yang timbul ini
biasanya disertai rasa gatal dan perih yang biasanya bertahan selama 5 hari.
Selain kulit, virus tersebut juga dapat menyerang selaput lendir mata, rongga
mulut, dan saluran pernafasan bagian atas serta dapat menimbulkan gejala mata
merah,berair dan batuk-batuk. Bila timbul gejala penglihatan kabur atau nyeri mata dan
gejala sesak nafas, hal ini perlu diperhatikan secara khusus.Sementara dapat juga terjad
setiap orang.Beberapa pasien hanya muncul beberapa vesikel sementara lainnya bisa
mencapai ribuan.
E. Komplikasi
pada susunan saraf pusat merupakan komplikasi yang paling sering terjadi,
yang terjadi pada trimester pertama dalam kehamilan dapat menimbulkan kelainan
bawaan pada calon bayi, sedangkan bila infeksi virus tersebut terjadi pada beberapa hari
F. Penularan
2. Juga dapat menyebar melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan nanah dari
G. Pengobatan
Penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti pada cacar air ini, pada umumnya
bersifat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang dapat dilakukan pada umumnya
hanya untuk meredakan gejala yang dirasakan oleh penderita.Selain itu, pengobatan
Menjaga kebersihan badan dengan mandi menggunakan sabun tiap hari sangat
penting.Selain itu, menghindari garukan pada kulit agar tidak terjadi luka dan menjaga
kebersihan kuku juga penting dilakukan.Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi
di luar tubuh, seperti bedak yang mengandung zat anti gatal (mentol, kamfora).Selain
untuk mengurangi rasa gatal, bedak tersebut juga dapat berfungsi untuk mencegah
pecahnya vesikel secara dini.Selain itu, dapat juga menggunakan kompres basah untuk
mengurangi rasa gatal.Untuk ruam biasanya mulai sebagai bengkak kecil yang menjadi
lepuh dapat diberikan acyclovir zalf bila diperlukan. Karena lepuh akan berubah
Penggunaan obat-obat antivirus pada umumnya tidak diperlukan untuk cacar air,
kecuali bila durasi cacar air sudah melebihi 24 jam dan pada pasien usia kurang dari 12
tahun. Obat antivirus juga digunakan pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah.
seperti analgesik (untuk mengurangi rasa nyeri) juga dapat digunakan. Sementara bila
terjadi infeksi sekunder atau infeksi kedua oleh kuman lain yang umumnya disebabkan
oleh bakteri dapat diberikan obat antibiotik baik lokal atau sistemik, berupa salep
ataupun oral. Penanganan untuk komplikasi yang terjadi memerlukan tindakan lebih
imunisasi direkomendasikan untuk anak usia lebih dari 1 tahun hingga 12 tahun dan
dewasa yang belum terkena cacar air. Vaksin modern sekarang sangat aman
bengkak, atau kemerahan pada tempat suntikan, atau gejala demam dan bintik-bintik
merah seperti cacar air namun lebih ringan.Namun, kasus seperti ini yang terjadi sangat
2. Demam >38,5⁰C
1. Pengkajian
menentukan status kesehatan, fungsional serta pola respon klien pasa saat ini dan
a. Data subjektif
Adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
sesuatu situasi dan kejadian.Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,
tentang nyeri, perasaan lemah, Kekutan, kecemasan, frustasi, mual dan perasaan
malu
b. Data Objektf
Adalah data yang diobservasi dan diukur, dapat diperoleh dengan panca
indera (lihat, cium, raba) selama pemeriksaan fisik misalnya frekuensi nadi,
pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran. Pengkajian data
objektif pada gangguan integritas kulit dapat di fokuskan pada adanya gangguan
pada bagian tubuh, kerusakan lapisan kulit (dermis), gangguan permukaan kulit
a. Identitas meliputi biodata klien yang terdiri dari nama, jenis kelamin, umur,
b. Keluhan utama
f. Pemeriksaan fisik
g. Keadaan umum
c. Pola eliminasi
d. Pola latihan aktivitas
2. Diagnosa keperawatan
potensial terhadap masalah kesehatan pada individu, keluarga atau komunitas. Tahap
kedua dalam proses keperawatan ini berfokus pada masalah kesehatan yang aktual atau
potensial dibandingkan keadaan fisiologis, komplikasi, atau penyakit (Potter & Perry,
2009).
a. Resiko Infeksi
3. Intervensi Keperawatan
drainase
n. Mendorong istirahat
c. Menyediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-
care.
d. Mendorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
e. Mendorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
4. Implementasi keperawatan
yang berdasarkan hasil keputusan bersama dengan profesi lain (Tarwoto &
Wartonah, 2015).
Implementasi pada rasa aman dan nyaman keadaan atau perasaan yang telah
5. Evaluasi keperawatan