Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester

Akuntansi Perpajakan

Ujian Tengah Semester Ganjil TA 2019/2020

1. Koreksi Fiskal Positif merupakan koreksi fiskal yang mengakibatkan laba fiskal bertambah
atau rugi fiskal berkurang, sehingga laba fiskal lebih besar dari laba komersial atau rugi fiskal
lebih kecil dari rugi komersial. Contohnya : (1) Beban yang tidak diakui oleh pajak (non
deductible expense); (2) Penyusutan komersial lebih besar dari penyusutan fiskal; (3)
Amortisasi komersial lebih besar dari amortisasi fiskal; (4) Penyesuaian fiskal positif lainnya.

Koreksi Fiskal Negatif merupakan koreksi fiskal yang mengakibatkan laba fiskal berkurang
atau rugi fiskal bertambah, sehingga laba fiskal lebih kecil dari laba komersial atau rugi fiskal
lebih besar dari rugi komersial Contohnya : (1) Penghasilan yang tidak termasuk obyek
pajak; (2) Penghasilan yang digunakan PPh Final; (3) Penyusutan komersial lebih kecil dari
pada penyusutan fiskal; (4) Amortisasi komersial lebih kecil dari pada amortisasi fiskal; (5)
Penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya; (6) Penyesuaian fiskal negatif lainnya;

2. Laporan Keuangan Fiskal disusun secara khusus apabila untuk kepentingan perpajakan
dengan memuat semua aturan perpajakan. Dalam perpajakan diwajibkan bahwa Wajib Pajak
Dalam Negeri menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilampiri oleh
Laporan Keuangan. Di dalam Undang-Undang tidak dapat keterangan yang jelas mengenai
jenis laporan yang disampaikan, apakah Laporan Keuangan Fiskal atau Laporan Keuangan
Komersial dan apakah laporan yang telah diaudit atau belum diaudit.

3. Beberapa aktivitas transaksi dalam perusahaan jasa antara lain :


1) Investasi
Penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Komponen yang sangat penting pada saat akan membuka suatu
usaha baru adalah komponen modal. Modal diperoleh dari investasi yang ditanamkan
oleh investor dimana nilai investasi ini berkorelasi dengan skala usaha yang akan dibuka.
2) Pembelian
Perusahaan jasa memerlukan perlengkapan atau peralatan kerja dalam melakukan
aktivitas ekonominya. Contohnya seperti perusahaan penyedia jasa pencucian motor atau
kendaraan. Untuk dapat menyediakan jasa dengan baik, perusahaan tentunya perlu
melakukan pembelian peralatan seperti mesin air dan peralatan untuk mencuci kendaraan
dalam jumlah yang tidak sedikit. Pembelian peralatan ini bertujuan untuk berjalannya
kegiatan operasional perusahaan yang efektif dan efisien.
3) Pendapatan
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan akan berusaha menyediakan jasa yang
terbaik bagi para konsumen nya. Pendapatan tersebut lah yang akan digunakan untuk
kebutuhan operasional perusahaan. Misalnya, pada perusahaan penyedia jasa pencucian
kendaraan. Perusahaan tersebut pasti membutuhkan sabun dan air untuk seluruh motor
yang harus dibersihkan. Kedua komponen tersebut membutuhkan pengeluaran atau biaya
secara rutin. Pengeluaran untuk keduanya dihubungkan dengan pendapatan yang
diperoleh dari perusahaan.
4) Pembayaran
Dalam menjalankan kegiatan operasional di suatu perusahaan, tentu saja tidak hanya
diperlukan perlengkapan maupun peralatan yang canggih, namun diperlukan juga
komponen penting seperti listrik, genset, dan supply air sangat mempengaruhi
keberlangsungan layanan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jasa. Sebagai
contoh, perusahaan penyedia jasa pencucian kendaraan hanya bisa mengoperasikan
mesin air jika air tersedia di tempat usaha tersebut.
5) Penerimaan Piutang
Penjualan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan menimbulkan pemasukan tidak
hanya pada saat konsumen langsung membayar, tetapi juga pemasukan dari segi piutang.
Dengan pemberian piutang, maka konsumen akan membayar dalam kurun waktu yang
sudah disepakati.
6) Pengembalian Investasi
nvestasi ini dapat diperoleh dari pemilik maupun dari investor. Pembukuan investasi
yang diperoleh dari masing-masing investor harus dilakukan dengan benar karena pada
waktu tertentu, keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan jasa harus dibagi kepada
para investor. Modal yang diberikan pada saat pendirian perusahan pun harus
dikembalikan dimana pengembalian dapat dilakukan pada saat kondisi keuangan
perusahaan sudah stabil.

Beberapa aktivitas transaksi dalam perusahaan dagang antara lain :


1) Transaksi Pembelian Barang Dagang
Transaksi pembelian barang dagang adalah kegiatan membeli suatu produk dari sebuah
toko, perusahaan, maupun perorangan. Transaksi pembelian barang dagang dibagi
menjadi 2 yaitu transaksi pembelian barang dagang yang dilakukan secara tunai dan
transaksi pembelian barang dagang yang dilakukan secara kredit.
2) Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga
Apabila barang pesanan perusahaan ada yang mengalami kerusakan atau barang tidak
sesuai dengan pesanan perusahaan, maka perusahaan akan mengembalikan atau meretur
kembali barang yang rusak atau tidak sesuai tersebut kepada pihak penjual. Jenis
transaksi ini jika dilakukan dengan kredit maka akan dicatat dalam jurnal dengan
mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan atau potongan harga serta mendebit
akun utang dagang.
3) Transaksi Potongan Pembelian
Potongan pembelian merupakan potongan yang didapatkan oleh pembeli karena telah
melunasi hutang dengan waktu yang lebih cepat dari waktu sebenarnya dan melakukan
pembayaran secara tunai atau dapat dikatakan sebagai cash discount.
4) Transaksi Persediaan Barang Dagang
Sisa barang dagangan yang belum terjual habis oleh perusahaan akan dihitung jumlahnya
dan kemudian dicatat dalam akun persediaan barang dagangan.
5) Transaksi Penjualan Barang Dagang
Perusahaan menjual barang dagangan kepada konsumen yang pembayarannya dapat
dilakukan secara tunai maupun kredit.

4. Rekonsiliasi fiskal, adalah proses penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan
ketentuan fiskal untuk menghasilkan penghasilan laba yang sesuai dengan ketentuan pajak.
Perbedaan perbedaan antara akuntansi dengan fiskal tersebut dapat dikelompokkan menjadi
beda tetap atau permanen (permanent difference) dan beda waktu atau sementara (timing
difference)
 Beda Tetap / Permanen
Beda Tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan danbiaya
menurut akuntansi dan menurut pajak, yaitu adanya penghasilan & biaya yang diakui
menurut akuntansi komersial namun tidak diakui menurut fiskal, atau sebaliknya.
 Beda Waktu / Sementara
Merupakan perbedaan perlakuan akuntansi & perpajakan yang sifatnya temporer.
Artinya, secara keseluruhan beban / pendapatan akuntansi maupun perpajakan
sebenarnya sama, tetapi berbeda alokasi setiap tahunnya.

Jika ada perbedaan dilakukanlah rekonsiliasi fiskal, hasilnya apakah itu koreksi positif atau
negatif.

Anda mungkin juga menyukai