Anda di halaman 1dari 30

APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) Sebagai

Penanggulangan Sampah di Pantai Sindhu Berbasis Teknologi


Modern

Disusun Oleh:
Ni Kadek Puspasari ( 8532)
Made Lingga Praman Sutama (8417)
I.G.A Istri Pradnya Dewi (8522)

Disampaikan Kepada :
Panitia Pelaksana Lomba KOMIK-4 #3

SMA NEGERI 4 DENPASAR


2016
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 4 DENPASAR
Alamat :Jalan Gunung Rinjani Monang – Maning Denpasar

LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis dengan judul :
“APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) Sebagai
Penanggulangan Sampah di Pantai Sindhu Berbasis Teknologi Modern

Oleh:
Ni Kadek Puspasari ( 8532)
Made Lingga Praman Sutama (8417)
I.G.A Istri Pradnya Dewi (8522)

Disampaikan kepada:
Panitia Pelaksana Lomba KOMIK-4 #3
Denpasar, 15 Desember 2016
Mengetahui

Pembina KIRS-4 Denpasar Ketua Kelompok

I G A IntanUdayani, S.Pd Ni Kadek Puspasari


NIP. - NIS.8532

Kepala SMAN 4 Denpasar

Drs. I Wayan Rika, M.Pd


NIP. 19590923 198203 1 014

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Kuasa. Dengan
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan karya tulis tentang
pembuatan APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Pantai) tepat pada waktunya.
Terimakasih kami ucapkan kepada kakak AM 27 yang telah membantu kami
dalam mengarahkan pembuatan karya tulis ini. Terimakasih juga atas kesempatan
yang diberikan pada kami untuk memaparkan bagaimana cara menggunakan Alat
Pembersih dan Pendeteksi Pantai (APPSP) ini.

Dalam hal ini diharapkan dengan karya tulis dapat berguna untuk
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengeani APPSP (Alat Pembersih
dan Pendeteksi Sampah Pantai), cara penggunaanya serta program kerja untuk
mendukung alat ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam karya tulis
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan karya tulis yang telah penulis
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga karya tulis ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya karya tulis yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Akhir kata, penulis ucapkan
terima kasih.

Denpasar, 12 Desember 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL vii

ABSTRAKSI viii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LatarBelakang 1
1.2 RumusanMasalah 2
1.3 TujuanPenelitian 2
1.4 ManfaatPenelitian 2
1.5 RuangLingkup 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3


2.1 Landasan Teori 3
2.1.1 Pengertian Sampah 3
2.1.2 Jenis Sampah 3
2.1.3 Pengertian Tempat Sampah 5

2.1.4 Pengertian Pantai Sindhu 5


2.2 Kerangka Berfikir 5

BAB III METODE PENELITIAN 7

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 7

3.2 Jenis Data 7

3.3 Teknik Pengumpulan Data 7

iv
3.4 Teknik Analisis Data 7

3.5 Teknik Penarikan Kesimpulan 8

3.6 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9

4.1 Mekanisme program kerja dari alat APPSP 9

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 12

BAB V PENUTUP 16

5.1 Kesimpulan 16

5.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA ix

LAMPIRAN x

CURRICULUM VITAE xi

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sampah 3

Gambar 2.2 Sampah Organik 3

Gambar 2.3 Sampah Anorganik 3

Gambar 2.4 Sampah Padat 4

Gambar 2.5 Sampah Cair 4

Gambar 2.6 Tempat Sampah 4

Gambar 2.7 PantaiShindu 4

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perkiraan Harga Sebuah APPSP 9

Tabel 4.1 Tahapan Program Kerja APPSP 10

Tabel 4.2 Matriks TOWS Analisis SWOT 12

vii
Abstrak

APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) Sebagai Penanggulangan


Sampah di Pantai Sindhu Berbasis Teknologi Modern
(Oleh : Puspasari, Gung tri, Lingga,2016, 16 halaman)

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu inovasi baru dengan


menciptakan alat pendeteksi dan pembersih sampah pantai atau bisa disingkat
dengan APPSP untuk meningkatkan kualitas kebersihan di pantai, khususnya di
Pantai Sindhu agar kelestarian pantai ini tetap terjaga dan masalah sampah yang
ada di pantai dapat segera ditanggulangi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
siklus, diantaranya perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil
pengamatan, refleksi, dan evaluasi. Analisis data yang kami gunakan adalah
analisis data kualitatif dan analisis sekunder.Hasil penelitian menyatakan bahwa
sudah sebaiknya diterapkan suatu teknologi untuk mengatasi masalah yang ada di
pantai, contohnya APPSP tersebut.APPSP merupakan alat dengan penemuan
terbaru yang dapat digunakan secara sederhana dan tidak membutuhkan tenaga
extra bagimanusia.Namun seiring dengan penggunaan alat ini, harus ada badan
yang mengawasi jalannya penggunaan alat APPSP. Penggunaan alat APPSP
inimembutuhkansekitar 10 orang untuk mengawasi jalannya alat ini dengan gaji
sebesar Rp 2.000.000,- untuk setiap orang. Selain itu, jumlah alat APPSP yang
dibutuhkan di Pantai Shindu berkisar sampai 4 alat.Dengan adanya alat APPSP ini
diharapkan lingkungan di sekitar pantai terbebas dari masalah sampah.

Kata kunci : Alat Pendeteksi dan Pembersih Sampah (APPSP), Pantai Shindu,
lingkungan.

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pantai merupakan bagian daratan yang terdekat dengan laut (Bird, 1969).
Pantai menjadi salah satu objek wisata di Indonesia, khususnya Bali. Pantai
menjadi objek wisata karena keindahannya. Salah satu pantai di Bali yang
terkenal adalah Pantai Sindhu yang terletak di Sanur. Pantai ini dikunjungi
wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Hal yang
menarik dari Pantai Sindhu, yaitu sebagai tempat yang tepat untuk melihat
matahari terbit, memiliki pasir putih, memiliki ombak yang tenang, pantai ini juga
jauh lebih tenang dibandingkan pantai lainnya (Kompasiana,2013). Selain itu
Pantai Sindhu memiliki tempat penangkaran penyu sehingga menambah
keindahan pantai ini.
Tak ada gading yang tak retak, benar makna dari peribahasa tersebut, bahwa
tak ada sesuatu yang sempurna. Jadi, walaupun Pantai Sindhu memiliki kelebihan
yang cukup banyak, namun masih ada berbagai masalah di pantai ini, contohnya
masalah sampah, sampah di Pantai Sindhu cukup banyak, salah satunya sampah
yang tertimbun pasir. Sampah yang tertimbun ini disebabkan oleh dua faktor,
yaitu faktor alam dan faktor buatan. Faktor alam disebabkan karena daun yang
berguguran dari pepohonan dan pada saat air laut ketika pasang membawa
sampah. Faktor buatan berasal dari pengunjung lokal dan wisatawan yang terbiasa
menimbun sampahnya di dalam pasir (Refan Egi,2013). Biasanya sampah yang
tertimbun ini tidak terjangkau oleh petugas kebersihan. Faktor buatan ini yang
menjadi masalah karena memberikan kesan yang buruk terhadap Pantai Sindhu
dan dapat merusak pasir karena sampah yang mereka timbun adalah sampah non
organik.
Melihat masalah diatas, penulis mencanangkan suatu solusi yaitu pembuatan
alat pendeteksi sekaligus pembersih sampah di pantai yang penulis beri nama
APPSP (Alat Pendeteksi dan Pembersih Sampah Pantai). APPSP merupakan suatu
inovasi baru yang digunakan untuk membantu membuat lingkungan menjadi
bersih dan terbebas dari sampah khususnya di pantai. Cara menggunakan alat ini
sangat sederhana sehingga tidak membutuhkan tenaga extra pada manusia
2

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah mekanisme program kerja dari APPSP (Alat Pembersih
dan Pendeteksi Sampah Pantai) ?
1.2.2 Bagaimana potensi jika APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai) jika diterapkan di masyarakat Pantai Sindhu ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui program kerja dari APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai).
1.3.2 Untuk mengetahui potensi jika APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi
Sampah Pantai) jika diterapkan di masyarakat Pantai Sindhu.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Bagi Pemerintah
Penulisan karya tulis ini dapat membantu pemerintah dalam
menjalankan suatu program pemerintah.
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat
Penulisan karya tulis ini dapat membantu masyarakat dalam
menjaga dan membersihkan Pantai Sindhu.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ini adalah masalah sampah di
Pantai Sindhu.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau di buang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun alam
yang belum memiliki nilai ekonomis
(Hartono Rudi,2008). Di dalam UU
No 18 Tahun 2008 tentang
Gambar 2.1 sampah
Pengelolaan Sampah, disebutkan
sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang
terbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat
dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna
lagi dan dibuang ke lingkungan.
2.1.2 Jenis sampah
a. Berdasarkan sifatnya
1. Sampah organik(degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih Gambar 2.2 Sampah
Organik
lanjut menjadi kompos.
2. Sampah anorganik (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat
Gambar 2.3 Sampah Anorganik
dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.
4

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik


wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS maupun karton.
b. Berdasarkan bentuknya
1. Sampah padat
Sampah adalah bahan baik padat
atau cairan yang tidak dipergunakan
lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi
sebagai:Sampah padat adalah segala
bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, sampah
Gambar 2.4 sampah padat
kebun, plastik, metal, gelas, dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-
potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
2. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan
yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah.
2.1. Limbah hitam : sampah cair
yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen Gambar 2.5 sampah cair
yang berbahaya.
5

2.2. Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan


dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini
mungkin mengandung patogen.
2.1.3 Tempat Sampah
Tempat sampah (bahasa
Inggris: waste container) adalah tempat
untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat
dari logam atau plastik.
Gambar 2.6 tempat sampah
2.1.4 Pantai Sindhu
Pantai Sindhu merupakan salah
satu jajaran pantai yang berada diantara
Pantai Sanur dan Pantai Padanggalak.
Pantai ini terletak di sisi Timur Kota
Denpasar, lebih tepatnya pantai ini
terletak di Jalan Pantai Sindhu, Dusun
Sindhu, Kelurahan Sanur, Kecamatan Gambar 2.7 Pantai Sindhu
Denpasar Selatan.

b.2. Kerangka Berpikir


 Bagan

Banyak pengunjung Sampah-sampah ini Faktor alam karena


yang membuang
 Bagan tertimbun di dalam sampah terseret air
sampah sembarangan tanah baik karena ketika pasang
baik organik maupun faktor alam maupun
nonorganik faktor buatan

Dibutuhkan suatu Plastik memiliki Faktor manusia


alat yang mampu dampak negatif adalah manusia
mendeteksi terhadap pasir yang sengaja
keberadaan sampah menimbun sampah
yang tertimbun di di dalam pasir
dalam pasir dan
menggalinya

APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah


Pantai) Sebagai Penanggulangan Sampah di Pantai
Sindhu Berbasis Teknologi Modern
6

 Deskripsi
Banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan baik organik
maupun anorganik. Sampah ini tertimbun di tanah karena beberapa faktor baik
faktor alam maupun faktor buatan. Faktor alam ini dapat disebabkan ketika air
laut pasang. Sedangkan, faktor buatan disebabkan oleh pengunjung yang sengaja
menimbun sampah di pasir. Sampah organik yang tertimbun di tanah ini tentunya
memberikan dampak bagi lingkungan karena sampah organik susah untuk terurai.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan alat yang mampu untuk mendeteksi
sampah dengan sensor dan mengambil sampah itu dengan menggalinya yang
kemudian akan tersimpan di dalam sebuah kantung. Kita hanya perlu membuang
sampah yang berada di kantung itu dan membuangnya di tempat sampah.
7

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Waktu dan Tempat Penulisan


Waktu kami melakukan karya ilmiah ini pada tanggal 4 – 12 Desember ,
bertempatan di Pantai Shindu.

3.2 Jenis Data


Jenis data yang kami gunakan adalah data sekunder dan data kualitatif.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua dokumentasi
lembaga. Data sekunder ini dapat berupa buku atau jurnal, bisa diambil dari studi
pustaka. Data kualitatif adalah istilah data yang digunakan dalam sebuah metode
penelitian sebagai dasar kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Data kualitatif
ini tidak bisa dihitung dan diambil dari panca indra. Data ini harus melakukan
wawancara, observasi, diskusi, dan pengamatan terlebih dahulu. (Nasution, 2001)

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penulisan karya ilmiah ini kami menggunakan teknik pengumpulan
data studi pustaka. Studi pustaka merupakan kegiatan yang meliputi mencari,
membaca, dan menelaah laporan – laporan penelitian dan bahan pustaka yang
memuat teori – teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Studi
pustaka ini merupakan daftar referensi dari semua referensi seperti buku, jurnal
papers, artikel, observasi dan karya ilmiah lainnya yang dikutip dalam penulisan
proposal. (Moleong, 1995)

3.4 Teknik Analisis Data


Dalam penulisan karya ilmiah ini, kami menggunakan teknik analisis
SWOT. Analisis SWOT ini adalah teknik analisis data dengan memaparkan
strenghts (kekuatan program), weaknesses (kelemahan program), opportunities
(peluang program di masyarakat), serta threats (ancaman yang dihadapi program
saat diterapkan di masyarakat). Selain itu, penulis juga menerapkan metode
deskriptif kualitatif, yakni memaparkan suatu fenomena yang ada dengan member
gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki.
8

3.5 Teknik Penarikan Kesimpulan


Teknik penarikan kesimpulan yang kami gunakan dalam penulisan karya
ilmiah ini adalah teknik deduktif. Teknik deduktif adalah teknik membuat
simpulan yang bertolak dari suatu kesimpulan umum kemudian dijabarkan contoh
– contoh yang mengandung ciri – cirri umum tersebut. (Sadia IW, 2007)

3.6 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data


Populasi dan teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah Non-Probablity Sampling. Non-probablity
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Non-probablity sampling ini bersifat khusus. (Nazir M, 2003)
9

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme program kerja dari alat APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai)
APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) adalah suatu alat
yang diciptakan untuk mendeteksi sampah plastik yang ada di Pantai baik yang
dipermukaan pasir maupun yang tertimbun didalam tanah. Pada alat ini terdapat
sensor yang dapat mendeteksi sampah sampai kedalaman 40 cm dan jarak kanan
kiri sejauh 1 meter. Selain itu, pada alat ini terdapat alat penggali pasir yang
berfungsi sebagai penggali pasir agar dapat mengambil sampah yang tertimbun di
dalam pasir. Pada alat ini juga terdapat pencapit yang berfungsi sebagai
pengambil sampah. Terakhir alat ini berisi kantung yang berfungsi untuk
menampung sampah yang telah dikumpulkan. Ketika, APPSP (Alat Pembersih
dan Pendeteksi Sampah Pantai) menemukan sampah, alat ini akan langsung
berbunyi, berhenti dan menggali lubang. Lubang yang digali berukuran kecil
sesuai dengan ukuran sampah yang ada di dalamnya. Setelah menggali sampai
menemukan sampah tersebut, APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai) langsung mengambil sampah yang ada dan membuangnya pada kantung
yang telah ada pada alat ini. Setelah itu, alat ini akan menutup lubang tersebut
kembali agar pantai tidak berlubang-lubang. Setelah selesai digunakan, kita harus
membuang sampah yang ada di dalam kantung ke tempat sampah.
Tabel 4.1 Perkiraan harga sebuah APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi
Sampah Pantai) :
Harga sensor Rp. 100.000,-
Harga penggali pasir Rp. 200.000,-
Harga pencapit Rp. 100.000,-
Harga panel surya Rp. 225.000,-
Biaya produksi Rp. 150.000,-
Total biaya Rp. 775.000,-
10

(Sumber : Depoinovasi supplier robotic dan sistem otomasi)


Perkiraan jumlah alat yang digunakan sejumlah 4 unit. Dana yang
digunakan untuk membuat alat ini berasal dari KAS daerah. Alat ini mampu
bertahan selama 5 tahun. Saat alat ini digunakan terdapat badan yang dibentuk
untuk mengawasi, badan ini diberikan gaji sebesar Rp. 2.000.000,- perorangnya
dengan jumlah anggota 10 orang. Dalam menggunakan alat ini terdapat program
kerja agar alat ini dapat digunakan dengan baik

Tabel 4.1.2 Tahap-tahapan program kerja APPSP (Alat Pembersih dan


Pendeteksi Sampah Pantai) sebagai berikut :
Tahap pertama Membuat badan yang nantinya akan
melaksanakan dan mengawasi
APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai) agar
nantinya program kerja dan
penggunaan alat ini terlaksana
dengan baik dan tidak disalah
gunakan, lalu mensosialisasikan
program kerja APPSP (Alat
Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai) agar masyarakat mengetahui
akan diadakannya program kerja
APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai) dan agar
masyarakat mau menerima program
kerja APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai) karena
biasanya masyarakat jarang
menerima program kerja pemerintah
yang dianggap baru.
Tahap kedua Kegiatan menggunakan APPSP (Alat
Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai) akan dilaksanakan setiap
11

hari, dari pukul 19.00 sampai 21.00.


penulis memilih waktu tersebut agar
tidak menganggu wisatawan yang
sedang berkunjung di Pantai Sindhu
karena pada jam malam itu Pantai
Sindhu sudah sepi. Alat yang akan
digunakan sejumlah 4 unit. Kegiatan
ini akan diawasi oleh badan yang
telah dibentuk pada tahap pertama.
Cara menggunakan alat ini, yaitu
1. Menekan tombol on,
selanjutnya alat ini akan
bergerak sendiri dan alat ini
sudah diprogram akan
berbelok setelah bergerak
sejauh 500 meter. Ketika alat
ini sudah tidak mendeteksi
adanya sampah, maka alat ini
akan kembali ke tempat awal
dihidupkan.
2. Tekan tombol off untuk
mematikan alat ini.
3. Buanglah sampah yang ada
didalam kantung ke tempat
sampah.
Tahap ketiga Pengawasan kegiatan APPSP (Alat
Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai) dengan cara ketika alat ini
digunakan beberapa orang dari badan
yang telah dibuat diatas terjun
kelapangan untuk memantau alat ini
dan orang yang terjun ke lapangan
12

menggunakan sistem sif agar tidak


membebani salah satu dari pegawai.
Jika ada yang menggunakan APPSP
(Alat Pembersih dan Pendeteksi
Sampah Pantai) akan diberikan
sanksi berupa pemberian skorsing
selama 2 minggu dan pengurangan
gaji sebesar 20% agar pihak yang
terkait mendapat efek jera.

4.2 Potensi jika APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) jika
diterapkan di masyarakat Pantai Sindhu
Dari penulisan yang dilakukan terhadap “APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai), penulis mendapatkan beberapa hasil yang dapat
menjadi potensi bagi “APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai)”
sebagai suatu solusi dari permasalahan banyaknya sampah di Pantai Sindhu
khususnya sampah yang tidak terjangkau oleh petugas kebersihan. Oleh sebab itu
penulis berupaya menganalisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunities), serta ancaman (threats) untuk mengetahui faktor internal
serta eksternal yang mendukung dan tidak mendukung potensi “APPSP (Alat
Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai)” sebagai langkah awal menekan
jumlah sampah di Pantai Sindhu dengan menggunakan metode analisis SWOT.

Tabel 4.2 Matriks TOWS Analisis SWOT


13

STRENGHT (S) WEAKNESS (W)


Faktor internal - Mampu mendeteksi - Karena
hingga kedalaman menggunakan
40 cm dan badan untuk
Faktor mendeteksi di mengawasi
Eksternal permukaan sejauh penggunaan
kanan kiri masing- alat ini, maka
masing 1 meter dana yang
- Tidak dihabiskan
membutuhkan akan sangat
tenaga yang banyak besar, yaitu
karena hanya cukup sebesar Rp.
menekan tombol on 20.000.000,-
alat ini sudah bisa per bulan.
bergerak sendiri.
- Biaya yang
dikeluarkan cukup
ekonomis karena
hanya dengan dana
Rp. 3.100.000,- alat
ini dapat digunakan
selama 5 tahun.
OPPORTUNITES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
- Pantai Sindhu yang -meningkatkan -Walaupun dana yang
bersih akan eksistensitas Pantai Sindhu dihabiskan cukup
menyebabkan karena banyaknya banyak, namun
pengunjung yang datang ke terdapat manfaat dari
Pantai Sindhu. APPSP, yaitu dapat
membuat Pantai
Sindhu lebih bersih
dan meningkatkan
eksistensi Pantai
14

Sindhu.

pengunjung yang
berkunjung ke Pantai
Sindhu merasa nyaman.
Jika, wisatawan merasa
nyaman datang ke Pantai
Sindhu.

THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T


-APPSP akan sulit -semakin berkurangnya -Dengan adanya
diterima masyarakat jumlah pengunjung di sosialisasi maka alat
karena masih dianggap Pantai Sindhu, akan ini akan lebih mudah
baru dan masyaraat menyebabkan masyarakat diterima karena
masih menganggap tersadar pentingnya masyarakat menjadi
masalah sampah adalah masalah sampah di Pantai mengenal alat ini.
masalah yang biasa. Sindhu sehingga
masyarakat akan menerima
APPSP untuk di gunakan di
Pantai Sindhu.

Tabel 4.1.2 menjelaskan tentang analisis SWOT mengenai “APPSP (Alat


Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) telihat bahwa kekuatan atau strenght
yang didapatkan dalam alat ini adalah Mampu mendeteksi hingga kedalaman 40
cm dan mendeteksi di permukaan sejauh kanan kiri masing-masing 1 meter
sehingga alat ini mampu membersihkan sampah yang tertimbun di dalam pasir
dan menjadikan pantai lebih bersih. Kemudian karena alat ini sangat praktis saat
digunakan sehingga tidak membutuhkan tenaga yang banyak. Selain itu, alat ini
tergolong memiliki harga yang ekonomis karena hanya dengan mengeluarkan
dana sebesar Rp. 775.000,- perunit kita sudah mendapat manfaatnya, seperti
Pantai Sindhu akan menjadi pantai yang bersih terbebas dari sampah dan dapat
meningkatkan eksistensi Pantai Sindhu. Jika eksistensi Pantai Sindhu meningkaat,
15

maka jumlah pengunjung di Pantai Sindhu akan meningkat dan secara tidak
langsung hal ini dapat meningkatkan KAS daerah dan devisa negara. Tentunya
dana yang dihasilkan ini dapat membantu pemeritah dalam pembangunan.
Adapun kelemahan atau weakness dalam alat ini adalah karena menggunakan
badan pengawas dalam menggunakan alat ini, maka memerlukan dana untuk gaji
pegawai. Total gaji yang akan diberikan sebesar Rp.20.000.000,-.Adapun
ancaman yang dihadapi jika APPSP ini tidak dipasarkan di masyarakat akan
semakin banyak sampah yang ada di Pantai Sindhu, sehingga lambat laun jumlah
pengunjung yang datang ke Pantai Sindhu akan semakin berkurang. Sangat
diperlukan sosialisasi dalam pengembangan alat ini. Dengan kelebihan alat ini
akan dapat menciptakan peluang peluang yang ada, dan ancaman-ancaman yang
ada masih dapat diatasi dengan kekuatan yang ada, walau masih terdapat
kelemahan namun peluang yang dihasilkan dapat menutupi kelemahan yang ada.
Sehingga dalam hal ini, secara tidak langsung APPSP (Alat Pembersih dan
Pendeteksi Sampah Pantai) dapat berpotensi sebagai suatu solusi dalam
menyelesaikan masalah sampah yang ada di Pantai Sindhu.
16

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
5.1.1 Program kerja APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai)terdapat 3 tahap yaitu tahap pembentukan badan yang melaksanakan
dan mengawasi program kerja dan sosialisasi, tahap pelaksanaan, dan tahap
pengawasan.Jika program kerja ini dilaksanakan sesuai prosedur, niscaya
tujuan dari adanya program ini akan tercapai.
5.1.2 Potensi jika APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) jika
diterapkan di masyarakat Pantai Sindhu menggunakan analisis SWOT,
dengan kekuatan yang dimiliki yaitu mampu mendeteksi cukup jauh, tidak
membutuhkan tenaga yang banyak, dan biayayanya cukup ekonomis.
Adapun kelemahan yang dimiliki yaitu besar biaya yang dikeluarkan untuk
menggaji pengawas. Adapun ancaman yang terjadi, yaitu akan sulit diterima
masyarakat dan peluang untuk alat ini, yaitu Pantai Sindhu menjadi bersih.

5.2 Saran
5.2.1 Saran Bagi Pemerintah
Saran bagi pemerintah yaitu agar pemerintah melaksanakan program
kerja dan menggunakan APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah
Pantai) dengan baik dan ikut serta mengawasi dalam pelaksanaannya.
5.2.2 Saran Bagi Masyarakat
Saran bagi masyarakat yaitu sebaiknya masyarakat mau
berpartisipasi dengan cara mendukung program kerja APPSP (Alat
Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai) dan ikut serta menjaga alat ini
agar tidak salah gunakan.
17
DAFTAR PUSTAKA

Bird.2013.Pengertian Pantai.Dapat diakses pada URL


:http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-pantai.html?m=1.Diakses pada
tanggal 8 Desember 2016

Afiati Istinah.2013.Pesona Pantai Shindu.Dapat diakses pada URL :


http:m.kompasiana.com/elfayoum/pantai-shindu-cuplikan-pesona-perairan-pulau-
dewata_551b846b813311c679de797.Diakses pada tanggal 8 Desember 2016

Hartono, Rudi. 2008. PenanganandanPengelolaanSampah. Bogor:


PenebarSwadaya (PS).

Sulistyorini, 2005.JurnalKesehatanLingkungan. Bandung.

Nasution, 2001.PeningkatanMinatdanKomunikasiBelajar.Jakarta.

Moleong, 1995.RemajaRosdaKarya. Bandung.

Sadia IW, 2007. JurnalPendidikandanPengajaran.Singaraja.

Nazir M, 2003. MetodePenelitian. Jakarta

ix
LAMPIRAN

Foto sampah di Pantai Sindhu

Foto desain APPSP (Alat Pembersih dan Pendeteksi Sampah Pantai)

x
CURRICULUM VITAE

(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama : Ni Kadek Puspasari

T.T.L : Gianyar, 21 September 2000

Sekolah : SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin :Perempuan

Alamat : Jln. Pulau Roti Gang 1a No.2

Telp/HP : 085858779428

Kelas : X MIPA 5

Agama : Hindu

Hobi : Membaca

Bidang Ilmu Yang Digemari : Matematika dan IPA

Riwayat Pendidikan :

- TK Dharma Kumara (2005-2007)

- SD Negeri 11 Sesetan (2007-2013)

- SMP Negeri 6 Denpasar (2013-2016)

- SMA Negeri 4 Denpasar (2016- sekarang)

Cita-Cita : Dokter

Motto Pribadi : “Guided by loyalty and honesty”

Motto Kelompok : “Mayi Satvani Dharma”

Karyailmiah yang pernahdibuat : -

Penghargaan yang pernahdiraih :-

Denpasar, 10 Desember 2016

(Ni Kadek Puspasari)

xi
CURRICULUM VITAE

(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama : Made Lingga Praman Sutama

T.T.L : 3 Januari 2002

Sekolah : SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Perumahan Tegal Wangi Asri Nomor A11

Telp/HP : 081338975956

Kelas : X MIPA 4

Agama : Hindu

Hobi : Membaca buku

Bidang Ilmu Yang Digemari : Biologi

Riwayat Pendidikan :

- TK Dharma Kumara (2005-2007)

- SD Negeri 11 Sesetan (2007-2013)

- SMP Negeri 6 Denpasar (2013-2016)

- SMA Negeri 4 Denpasar (2016- sekarang)

Cita-Cita : Dokter

Motto Pribadi : Perjuangan tidak pernah menghianati hasil

Motto Kelompok : “Mayi Satvani Dharma”

Karya ilmiah yang pernahdibuat : -

Penghargaan yang pernahdiraih :-

Denpasar, 12 Desember 2016

(Made Lingga Praman)

xii
CURRICULUM VITAE

(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama : I.G.A Istri Pradnya Dewi

T.T.L : Denpasar, 14 Januari 2001

Sekolah : SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perumahan Yani Permai Block C No. 26

Telp/HP : 08762790731

Kelas : X MIPA 5

Agama : Hindu

Hobi : Menyanyi

Bidang Ilmu Yang Digemari : Biologi

Riwayat Pendidikan :

- TK Werdhi Kumara (2005-2007)

- SD Negeri 5 Peguyangan (2007-2013)

- SMP Negeri 1 Denpasar (2013-2016)

- SMA Negeri 4 Denpasar (2016- sekarang)

Cita-Cita : Dokter

Motto Pribadi : Maju Terus Pantang Mundur

Motto Kelompok : “Mayi Satvani Dharma”

Karyailmiah yang pernahdibuat : -

Penghargaan yang pernahdiraih :-

Denpasar, 12 Desember 2016

(I.G.A Isri Pradnya Dewi)

xiii

Anda mungkin juga menyukai