Anda di halaman 1dari 14

SERI KE-11

MEDICAL PROFESSIONAL EDUCATION (MPE)


Integrasi Pendidikan dalam Pelayanan RS

Salam Keselamatan Pasien, Prof, dr, Bapak, dan Ibu

Standar ini merupakan standar akreditasi yang hanya diterapkan pada Rumah Sakit Pendidikan. Standar
ini berlaku bagi semua jenis pendidikan profesi (dokter, perawat, tenaga kesehatan lain, termasuk
tenaga non-kesehatan). Sesuai dengan namanya, standar ini membantu kita untuk dapat
menyelenggarakan pendidikan yang istimewa bagi seluruh peserta didik dan menjamin agar keberadaan
peserta didik di layanan rumah sakit mendukung peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Standar ini akan membantu untuk memahami dan mengimplementasikan proses:

a. manajemen dan kerjasama terkait proses pendidikan


b. menjamin kecukupan staf, pasien, teknologi, sarana dan prasarana yang mendukung proses
pendidikan
c. identifikasi dan pembagian tugas tenaga pendidik
d. penerapan frekuensi dan intensitas supervisi bagi peserta didik
e. pelibatan peserta didik dalam kegiatan mutu dan keselamatan rumah sakit
f. manajemen layanan yang dilakukan oleh peserta didik di luar proses pendidikan.
g. penyiapan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara terkait proses pendidikan saat
telusur

Mari kita senantiasa memperhatikan proses pendidikan ini, agar peserta didik mendapatkan manfaat
yang seluas-luasnya dari proses pendidikan yang dijalaninya dengan tetap mendukung proses mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit.

Selamat bertugas dan melayani dengan penuh syukur

Salam hormat kami,


Pokja MPE
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
SERI KE-11
Informasi Penting Seputar MPE

1. Kompetensi peserta didik dibedakan dalam warna sesuai dengan tahapan pendidikan yang
terdapat pada name tag masing-masing

Tingkat Pendidikan Keterangan

Mahasiswa S1 : Warna putih

Mahasiswa Sp1 Magang : Warna merah

Madya : Warna kuning

Mandiri : Warna hijau

Mahasiswa Sp2 : Warna biru tua

2. Syarat mendapat name tag: memiliki SIP, STR, kartu BPJS, lulus orientasi RSCM
3. Level supervisi tiap tahapan pendidikan Prodi dapat dilihat di file gallery EHR
4. Koordinasi pendidikan di RS dilakukan oleh Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik)
Kantor Komkordik: Gedung GH lantai 2

Hal-hal yang Wajib Diketahui Peserta Didik

1) Metode, frekuensi, dan level supervisi


 Metode supervisi yang berlaku secara umum di RSCM:
1. Logbook: harus selalu dibawa dan terisi lengkap
2. Verifikasi rekam medik di CPPT oleh DPJP setiap 24 jam untuk pasien rawat inap dan setiap
waktu kontrol untuk pasien rawat jalan
 Metode dan frekuensi supervisi spesifik Prodi: laporan jaga, laporan kematian, pemeriksaan
logbook, DOPS, MiniCEX, supervisi langsung, audit rekam medis, dan lain-lain sesuai dengan
ketentuan Prodi.
 Level supervisi sesuai tahapan pendidikannya (dihimbau untuk menyimpan daftar level
supervisi di gawai masing-masing)
 Kompetensi dan kewenangannya: mengetahui kompetensi dan kewenangan yang dapat
dilakukan sesuai tahapan pendidikan tersebut
 Mampu menjelaskan prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk kenaikan tahap
SERI KE-11
 Peserta didik harus mengetahui standar International Patient Safety Goals (IPSG) dan metode
pelaporan kejadian sentinel
Peserta didik harus mengetahui pada tahap pendidikan tersebut kompetensinya, teknis dan staf
yang melakukan supervisi terhadap seluruh proses pendidikan yang dijalaninya, serta
dokumentasi bukti supervisi.

Contoh: mengetahui seberapa sering dilakukan ronde, audit rekam medis, pendampingan
prosedur, dan lain-lain

Level supervisi di RSCM FKUI secara umum dibagi menjadi 5:


Tahap Deskripsi untuk peserta didik Deskripsi Supervisi (bentuk supervisi dan bukti yang
Supervisi diperlukan)
1 Peserta didik melakukan observasi Supervisor mendemonstrasikan pemeriksaan,
pemeriksaan, tindakan atau tindakan atau prosedur yang dilakukan.
prosedur yang dilakukan.
2 Peserta didik melakukan Supervisor berada di tempat melakukan observasi
pemeriksaan, tindakan atau langsung pada peserta didik sepanjang
prosedur di bawah pengawasan pemeriksaan, tindakan atau prosedur tersebut
langsung supervisor dilakukan.Bukti supervisi berupa tanda tangan yang
dibubuhkan pada rekam medis dan logbook segera
setelah pemeriksaan, tindakan atau prosedur
tersebut dilakukan.
3 Peserta didik berdasarkan hasil Supervisor berada di instalasi/unit layanan yang
evaluasi telah dinilai mampu sama dengan peserta didik dan dapat melakukan
melakukan pemeriksaan, tindakan supervisi terhadap beberapa peserta didik
atau prosedur dan mampu sekaligus.
mengenali keadaan darurat.
Peserta didik harus melapor
Supervisor membantu peserta didik secara langsung
sebelum dan sesudah tindakan
bila diperlukan. Bukti supervisi berupa tanda tangan
dilakukan. Selama tindakan, peserta
yang dibubuhkan pada rekam medis dan logbook
didik dapat berkonsultasi kepada
terhadap pemeriksaan, tindakan atau prosedur
Dokter Penanggung Jawab
tersebut dilakukan pada hari yang sama.
Pelayanan (DPJP).
Level ini adalah level maksimal untuk:
a. Prosedur atau kasus kompleks atau
multipatologi atau kasus rujukan atau pada
populasi khusus dengan risiko penyulit tinggi
b. Prosedur yang diidentifikasi DPJP mungkin
SERI KE-11
Tahap Deskripsi untuk peserta didik Deskripsi Supervisi (bentuk supervisi dan bukti yang
Supervisi diperlukan)
memiliki potensi penyulit pada keselamatan
pasien selama atau pasca prosedur
Prosedur ulang/re-do

4 Peserta didik berdasarkan hasil Supervisor berada di dalam lingkungan RS dan dapat
evaluasi dinilai sudah kompeten segera melakukan supervisi langsung bila diperlukan.
melakukan pemeriksaan, tindakan
atau prosedur dan kompeten
mengenali keadaan darurat.
Peserta didik tetap perlu Bukti supervisi berupa tanda tangan yang
melaporkan sebelum dan sesudah dibubuhkan pada rekam medis dan logbook
melakukan pemeriksaan, tindakan terhadap pemeriksaan, tindakan atau prosedur
atau prosedur. tersebut dilakukan pada hari yang sama.

5 Peserta didik berdasarkan hasil Supervisor tidak harus berada di RS namun dapat
evaluasi Prodi sudah kompeten melakukan supervisi langsung bila diperlukan.
melakukan pemeriksaan, tindakan Supervisor melakukan kajian laporan secara
atau prosedur dan terdokumentasi keseluruhan.
di logbook.
Peserta didik tidak perlu melapor
Bukti supervisi berupa tanda tangan yang
sebelum dan sesudah melakukan
dibubuhkan pada rekam medis dilakukan pada hari
pemeriksaan, tindakan atau
yang sama sedangkan verifikasi di logbook dapat
prosedur. Peserta didik perlu
dilakukan pada hari berikutnya.
melaporkan seluruh kegiatan di
akhir hari.

2) Peserta didik wajib menjalani TIGA kali orientasi, yaitu orientasi RSCM/FKUI, orientasi program
studi dan orientasi unit kerja

Orientasi RSCM mencakup:

a) Visi, misi, dan budaya RSCM-FKUI


b) KPI KSM, program studi, dan unit kerja tempat melakukan pelayanan
c) Program mutu dan keselamatan pasien
d) Program pengendalian infeksi
e) Program keselamatan penggunaan obat
f) Standar International Patient Safety Goals
SERI KE-11
Orientasi Program studi dengan materi minimal:

a) Organisasi program studi


b) Visi, misi, dan KPI program studi
c) Kurikulum pendidikan termasuk sarana dan prasarana
d) Penjaminan mutu
e) Sistem pembimbing akademik/student support
f) Penilaian terhadap kepatuhan pada standar mutu dan keselamatan
g) Insentif PPDS-1
h) Peresepan (dosis, frekuensi, dan sediaan obat yang sering diresepkan)
i) Kompetensi, kewenangan, dan level supervisi tiap tahap pendidikan

Orientasi unit kerja dengan materi:

a) KPI unit kerja,


b) Organisasi unit kerja,
c) Orientasi ruangan (jalur evakuasi, tangga darurat, letak APAR),
d) Program mutu dan keselamatan pasien,
e) Pengendalian infeksi,
f) IPSG dan lain-lain yang spesifik di unit kerja

Bukti orientasi wajib dimasukkan dalam Personal File Peserta Didik. Dapat berupa sertifikat untuk
Orientasi RSCM atau bukti kehadiran/sertifikat untuk orientasi lainnya.

3) Metode belajar standar mutu dan keselamatan:


a) Modul Quality and Safety
b) Orientasi RSCM, Prodi, dan Unit Kerja
c) Pelatihan Quality and Safety yang dilaksanakan rumah sakit dan Prodi
4) Peserta didik akan dievaluasi kepatuhannya dalam melaksanakan standar mutu dan
keselamatan

- Penilaian kepatuhan cuci tangan, kepatuhan pengisian rekam medik, standar-standar lain
sesuai dengan Prodi dan tahapan pendidikan minimal 6 bulan sekali

- Penilaian dilakukan oleh DPJP masing-masing

- Terdapat pula survei kepuasan DPJP, perawat, dan nakes lain terhadap kepatuhan
peserta didik pada standar mutu dan keselamatan
SERI KE-11
Informasi yang WAJIB diketahui pengelola program studi

1. Koordinasi Pendidikan di RSCM dilakukan oleh Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik),


yang berada di bawah Direktur Utama

2. Rapat koordinasi dengan Komkordik dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali

Dokumen dan data yang harus dimiliki program studi

1. Surat penetapan sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan


2. Panduan penyelenggaraan pendidikan
3. Panduan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan (formatif dan sumatif)
4. Data rasio staf : peserta didik; peserta didik : data kasus; peserta didik : data sarana
prasarana yang dievaluasi setiap tahun

5. Daftar pembagian tahapan dan kewenangan yang disertai dengan sistem supervisi yang
diterapkan

6. Daftar staf dengan gelar terkini yang bila disesuaikan dengan isi personal file staf akan
sesuai(pendidikan formal dan pelatihan)

7. Daftar staf dengan kriteria pendidik kliniknya, termasuk pendidikan dan pelatihan terkait
bidang ilmu dan bidang pengajaran yang sudah diikuti (sesuai clinical privilege). Data diperbarui
sedikitnya setiap tahun dan disahkan oleh Dekan FKUI dan Direktur Utama RSCM.

8. Bukti pemantauan level supervisi (misalnya berupa log book, dokumentasi ronde harian,
dokumentasi ronde besar, dokumentasi laporan jaga atau laporan kematian), dan peserta
didikyang perlu disupervisi khusus

9. Personal File peserta didik dengan kelengkapan sebagai berikut:


Personal file peserta didik program dokter:
1. Pernyataan diterima dari Rektor
2. Universitas Indonesia - Ijazah S1
3. Janji kepaniteraan
4. Sertifikat orientasi rumah sakit
5. Sertifikat pelatihan bantuan hidup dasar (BHD)
6. Surat ijin Direktur Utama
7. Hasil Penilaian Quality and Safety
SERI KE-11
Personal file peserta didik program pendidikan dokter spesialis (PPDS-1):

1. Surat lamaran
2. Surat penerimaan
3. Hasil pre dan post-test orientasi rumah sakit
4. Sertifikat orientasi rumah sakit
5. Kompetensi tiap tahap
6. Kewenangan tiap tahap
7. Copy surat ijin praktik (SIP)
8. Copy surat tanda registrasi (STR)
9. Bukti kelulusan tiap tahap
10. Copy sertifikat pelatihan sesuai kompetensi program studi, sertifikat pelatihan hidup dasar
(BHD), dan alat pemadam api ringan (APAR)
11. Hasil penilaian aspek quality and safety serta hasil supervisi
12. Catatan khusus bila yang bersangkutan perlu supervisi khusus (bermasalah)
13. Surat pernyataan PPDS mematuhi peraturan di RSCM yang ditandatangan di atas materai
14. Bukti menyelesaikan vaksinasi hepatitis B atau dokumen titer antibodi hepatitis B protektif (wajib)
15. Dokumen vaksinasi influenza bila ada (disarankan)

Personal file peserta didik program pendidikan dokter Subspesialis (PPDS-2):


1. Surat lamaran
2. Surat penerimaan
3. Sertifikat orientasi rumah sakit
4. Sertifikat pelatihan pelatihan hidup dasar (BHD) dan alat pemadam api ringan (APAR)
5. Kompetensi tiap tahap
6. Kewenangan tiap tahap
7. Copy surat ijin praktik (SIP)
8. Copy surat tanda registrasi (STR)
9. Hasil penilaian aspek quality and safety serta hasil supervisi
10. Catatan khusus bila yang bersangkutan perlu supervisi khusus (bermasalah)
11. Surat pernyataan PPDS mematuhi peraturan di RSCM yang ditandatangan di atas materai
12. Bukti menyelesaikan vaksinasi hepatitis B atau dokumen titer antibodi hepatitis B protektif
(wajib)
13. Dokumen vaksinasi influenza bila ada (disarankan)

Personal file fellowship:


1. Surat lamaran
2. Surat penerimaan
SERI KE-11
3. Sertifikat orientasi rumah sakit
4. Fotocopy ijazah terakhir Curriculum vitae
5. Copy surat ijin praktik (SIP)
6. Copy surat tanda registrasi (STR)
7. Hasil penilaian aspek quality safety dan hasil supervisi

Personal File Peserta Didik tersimpan di masing-masing Prodi

Laporan Rutin Program Studi Kepada Rumah Sakit Untuk Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan

Rumah sakit wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses penyelenggaraan pendidikan
yang berlangsung untuk seluruh tahapan pendidikan melalui evaluasi terhadap laporan rutin dari
pengelola program studi mengenai:

1. Data tahunan Prodi terkait:


a. Kapasitas peserta didik berdasarkan rasio staf : peserta didik
b. Jenis dan jumlah fasilitas, teknologi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan dan yang saat
ini tersedia
c. Daftar staf pendidik klinis beserta gelar akademik dan gelar profesional
d. Surat tugas kepada staf pendidik klinis yang berisikan penjelasan mengenai wewenang dan
tanggung jawabnya
e. Kompetensi dan wewenang peserta didik pada masing-masing tahap pendidikan
f. Pedoman metode supervisi di masing-masing tahapan pendidikan
g. Orientasi program studi bagi PPDS baru
h. Personal file peserta didik
2. Data-data pada poin 1 akan dikaji oleh Komkordik setiap satu tahun sekali untuk memastikan
data terkini dan memastikan bahwa data tersebut berisi informasi yang dibutuhkan.

3. Program Studi mengisi formulir monitoring dan evaluasi proses supervisi peserta didik setiap
tahun dan melaporkannya ke Komkordik.

4. Program Studi bekerja sama dengan Asisten Pengembangan Pelayanan dan SDM serta DPJP
melakukan pemantauan terhadap pelayanan yang diberikan oleh peserta didik, melalui telaah
(review) rekam medik yang dilakukan secara acak (random) setidaknya 1 bulan sekali

5. Program Studi bekerja sama dengan Asisten Pengembangan Pelayanan dan SDM serta DPJP
melakukan pemantauan terhadap upaya peserta didik dalam menerapkan standar keselamatan
pasien (patient safety) dan pencegahan infeksi.

6. Penilaian pada poin 4 dan 5 diberlakukan sebagai prasyarat kenaikan tingkat.


SERI KE-11
7. Program Studi melaporkan hasil yang didapat pada poin 4 dan 5 di atas kepada Komkordik RSCM
dengan institusi pendidikan setiap 1 tahun sekali.

8. Komkordik RSCM mencari data hasil survei kepuasan pasien terhadap pelayanan RSCM di
tempat-tempat yang dilayani oleh peserta didik

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI RSCM

A. Persyaratan

Institusi pendidikan yang akan melaksanakan PKL di RSCM harus memenuhi persyaratan berikut:

a. Institusi pendidikan memiliki Penjanjian Kerja Sama (PKS) yang masih berlaku dengan RSCM dan
perjanjian tersebut dalam kondisi aktif

b. Institusi pendidikan harus menyerahkan softfile dokumen kelengkapan PKL, yaitu: Buku Rancangan
Pengajaran (BRP), logbook, jadwal dinas, data peserta didik.

c. Institusi pendidikan bersedia mematuhi kebijakan Direktur Utama RSCM, Standar Operasional
Prosedur (SOP), dan Instruksi Kerja (IK) yang berlaku di RSCM.

Gambar 1. Alur permohonan PKL di RSCM


SERI KE-11
B. Prosedur

Prosedur pelaksanaan PKL di RSCM adalah sebagai berikut:

a. Institusi pendidikan mengajukan surat permohonan PKL ke Direktur Utama RSCM minimal 1 (satu)
bulan sebelum pelaksanaan PKL.

b. Direktur RSCM akan memberikan tanggapan bagi semua permohonan PKL, bagi institusi pendidikan
yang disetujui PKL di RSCM akan mendapatkan surat tanggapan PKL dan surat undangan rapat
review program PKL.

c. Rapat review program dilaksanakan sebelum PKL dimulai dan dihadiri oleh:

- Komkordik

- Kelompok Substansi Pendidikan dan Penelitian (Diklit)

- Kelompok Substansi Pelayanan Keperawatan

- Pembimbing klinik/Clinical Instructor (CI) profesi terkait

- Institusi Pendidikan

d. Setelah review program, institusi pendidikan melakukan registrasi dan input data di Aplikasi
Pengelolaan PKL RSCM.

e. Peserta didik mengikuti kegiatan orientasi (orientasi umum/rumah sakit, orientasi unit kerja, dan
profesi ).

f. Peserta didik membuat tanda pengenal di Kelompok Substansi Pendidikan dan Penelitian

g. Peserta didik berpartisipasi mengisi Survei Opini Peserta Didik di akhir pelaksanaan PKL

Gambar 2. Tanda pengenal peserta didik PKL


SERI KE-11
ORIENTASI PESERTA DIDIK

Berdasarkan standar JCI Chapter MPE, peserta didik yang melaksanakan PKL di RSCM harus mendapat 3
jenis orientasi, yaitu:

Orientasi Umum

Orientasi umum dilaksanakan sebelum peserta didik memulai PKL. PIC dari kegiatan ini adalah Kelompok
Substansi Pendidikan dan Penelitian (Diklit), berikut adalah tahapan pelaksanaan orientasi rumah sakit:

a. Tahap 1: Pendaftaran

Dua kali dalam satu tahun Kelompok Substansi Pendidikan dan Penelitian menyelenggarakan
orientasi umum (Januari dan Juli). Kelompok Substansi Pendidikan dan Penelitian akan
menyampaikan pemberitahuan pelaksanaan orientasi tersebut dan Institusi pendidikan yang akan
mengikuti kegiatan tersebut harus melakukan pendaftaran sesuai dengan kuota peserta didik yang
sudah ditetapkan Kelompok Substansi Pendidikan dan Penelitian.

b. Tahap 2: Pelaksanaan

Orientasi umum dilaksanakan selama dua hari, dengan lingkup materi dijelaskan dengan rinci:

Tabel 2. Materi Orientasi Umum

No Materi Narasumber

1 Profil RSCM Direktur SDM & Pendidikan

2 Program mutu dan keselamatan pasien RS KMKP

3 Akses pelayanan pasien di RSCM (sesuai standar ACC) POKJA ACC

4 Keselamatan Pasien di RS (sesuai standar IPSG) POKJA IPSG

Pemenuhan kebutuhan edukasi terhadap pasien dan keluarga


5 POKJA PCC
(sesuai standar PCC)

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (sesuai standar PCI) serta


6 Komite PPI-PRA
standard APD dan Zonasi Pandemi Covid -19 di RSCM

7 Pemenuhan Hak Pasien dan Keluarga (sesuai standar PCC) POKJA PCC

8 Pengelolaan Rekam Medis (sesuai standar MOI) POKJA MOI

9 Tata laksana Code Blue (Teori BHD) TMRC


SERI KE-11
10 K3RS dan Tata laksana bencana (Teori APAR) KL-K3RS

11 Sistem PKL di RSCM KOMKORDIK

12 Materi COVID -19 Tim Pinere

13 Materi dan Penilaian Quality Safety Pembimbing Klinik

c. Tahap 3: Pemberian Sertifikat Orientasi

Bagi seluruh peserta didik yang mengikuti kegiatan orientasi rumah sakit dan memenuhi kriteria
kelulusan, akan mendapatkan sertifikat (e-certificate) yang diterbitkan oleh Kelompok Substansi
Pendidikan dan Penelitian

Orientasi Unit Kerja

Orientasi unit kerja dilaksanakan di unit kerja, dengan PIC para PJ Diklat Unit Kerja. Orientasi tersebut
dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan PKL, adapun lingkup materinya sebagai berikut:

Tabel 3. Materi wajib orientasi unit kerja

No Materi Wajib Orientasi

1 SOTK unit kerja

2 KPI unit kerja yang pencapaiannya berhubungan dengan peserta didik

3 Alur layanan dan 5R

4 Penerapan standar mutu keselamatan spesifik unit kerja

5 Temuan berulang terkait peserta didik

6 Alur pelaporan insiden


SERI KE-11
Orientasi Profesi

Orientasi profesi dilaksanakan di unit kerja, dengan PIC para PJ Diklat Unit Kerja, bekerjasama dengan
para pembimbing klinik/CI. Adapun lingkup materinya sebagai berikut (*Khusus Peserta Didik Perawat
dan Bidan):

Tabel 4 Materi wajib orientasi profesi

No Materi Wajib Orientasi

1 Target kompetensi, metode bimbingan, metode evaluasi, level supervisi

2 Early Warning System (EWS)*

3 Administrasi darah dan produk darah*

Kriteria screening, tools, protokol, dan prosedur meminimalisasi risiko bunuh diri dan
4
menyakiti diri sendiri*

PERSONAL FILE PESERTA DIDIK

Untuk memenuhi standar JCI Chapter MPE, peserta yang didik yang melaksanakan PKL di RSCM harus
memiliki personal file dengan komponen sebagai berikut:
a. Ijazah D3/D4/S1/S2
b. Sertifikat Orientasi Rumah Sakit
c. Sertifikat Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
d. Surat Ijin Direktur Utama
e. Hasil Penilaian Aspek Standar Mutu dan Keselamatan

Seluruh dokumen tersebut di atas akan diunggah oleh Institusi Pendidikan ke Aplikasi Pengelolaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) RSCM.

PERTANYAAN-PERTANYAAN WAWANCARA MPE YANG WAJIB DIKETAHUI SAAT TELUSUR:

Medical Professional Education Leadership Interview (pengelola pendidikan di tingkat RS, institusi
pendidikan, program studi)

 MPE.2, ME 3: Bukti apa yang dimiliki RS untuk menunjukkan bahwa fasilitas dan teknologi yang
tersedia mendukung proses pembelajaran peserta didik/ trainee?
SERI KE-11
 MPE.3, ME 3: Proses apa yang dimiliki RS dalam melakukan monitoring gelar akademik dan
kebutuhan pembaharuan terkait hal tersebut untuk menjamin keterbaruan?
 MPE.5, ME 1: Bagaimana struktur operasional untuk proses pendidikan dan apakah sudah
diterapkan dengan sesuai?
 MPE.6, ME 2: Bagaimana proses keterlibatan peserta didik/ trainee dalam pengumpulan data
untuk program mutu RS?

Medical Student and Trainee Interview (peserta didik: dokter, perawat, tenaga kesehatan lain, tenaga
non kesehatan)

 MPE 4, ME 1: Proses supervisi seperti apa yang dibutuhkan saat anda melakukan pemeriksaan
kepada pasien dan menulis instruksi medis untuk pasien tersebut?
 MPE.4, ME 2: Bagaimana proses supervisi berubah sejalan dengan jalannya proses pendidikan?
 MPE.4, ME 3: Bagaimana cara Anda mengetahui siapa supervisor Anda?
 MPE.4, ME 4: Bagaimana Anda mengetahui aktivitas dan tindakan apa yang diperbolehkan untuk
Anda lakukan secara mandiri dan mana yang membutuhkan supervisi?
 MPE.6, ME 2: Bagaimana bentuk partisipasi Anda dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan RS?
 MPE.6, ME 3: Dapatkah Anda menceritakan tentang International Patient Safety Goals/Sasaran
Keselamatan Pasien? Bagaimana IPSG.2.2, “handover communication,” terkait dengan
keseharian anda?
 MPE.7: Apakah anda melakukan layanan di RS yang merupakan program di luar program
pendidikan Anda? Jika iya, bagaimana jenis layanan yang Anda sediakan tersebut ditetapkan?
 QPS.7, QPS.7.1, dan QPS.8,: Apakah Anda mengetahui proses pelaporan Kondisi Potensial Cedera
(KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), dan kejadian Sentinel? Apakah Anda pernah melaporkan atau terlibat dalam insiden
keselamatan pasien?

Anda mungkin juga menyukai