Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR TINGKAT SUPERVISI BAGI PESERTA

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS / DOKTER


GIGI SPESIALIS DAN TRAINEE
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
1/3
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSUD Labuang Baji
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 03 Juni 2019
dr. H. Andi Mappatoba, MBA, DTAS
NIP. 19670128 199803 1 004
Pengertian a. Supervisi adalah suatu kegiatan pengawasan terkait
pendidikan dalam mengkoordinir dan membimbing secara
terus menerus terhadap peserta didik, baik secara individu
maupun secara kolektif yang dilaksanakan oleh Dokter
Penanggung Jawab (DPJP) agar lebih mengerti dan
memahami untuk menjadi praktisi klinik yang kompeten.
b. Peserta PPDS / PPDGS dan Trainee adalah mahasisswa
program-program pendidikan dokter spesialis/dokter gigi
spesialis dan program dokter sub spesialis yang
melaksanakan kegiatan pendidikan, pelayanan dan
penelitian di RSUD Labuang Baji Makassar sesuai dengan
tingkat kompetensinya.
c. Tingkat Supervisi adalah tingkat pengawasan berdasarkan
Asesmen dan Pertimbangan PPDS/PPDGS, proses
Keputusan Rencana Asuhan/Tindakan, Proses Tindakan,
Pencatatan Rekam Medis yang dibedakan menjadi
supervise tinggi, supervise moderat tinggi, supervise
mandiri, supervise rendah.
Tujuan 1. Untuk memastikan tingkat pengawasan dilakukan secara
konsisten degan tingkat pelatihan dan tingkat pelatihan dan
tingkat kompetensi peserta PPDS/PPDGS dan trainee.
2. Supervisi dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan
otoritas dan kemandirian, pengawasan dan umpan balik.
3. Untuk mencegah timbulnya potensi terjadinya kejadian yang
tidak diharapkan, atau menurunnya mutu asuhan medis.
Kebijakan Supervisi bagi Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis /
Dokter Gigi Spesialis dan trainee tentang Pendidikan, Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat di RSUD Labuang Baji
Makassar diatur dan diawasi pelaksanannya berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Referensi Buku Panduan Survei Akreditasi SNARS untuk Rumah Sakit
Edisi 1 Tahun 2018
Prosedur 1. Kompetensi yang diperlihatkan dilakukan pada pasien
Rumah Sakit melalui observasi/Pengamatan, pendampingan
tingkat kedokteran dengan supervisor dan penugasan
mandiri di bawah monitoring supervisor.
2. Tingkat Supervisi pada peserta PPDS/PPDGS yang
dilakukan oleh DPJP, sebagai berikut :
PROSEDUR TINGKAT SUPERVISI BAGI PESERTA
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS / DOKTER
GIGI SPESIALIS DAN TRAINEE
Nomor Dokumen NOMOR REVISI Halaman
2/3
Deskripsi
Deskripsi untuk Supervisi (Bentuk
Tahap Supervisi Peserta Didik Supervisi dan
Bukti yang
diperlukan)
1. Peserta didik Supervise (atau
melakukan peserta didik
observasi senior
pemeriksaan, mendemontrasikan
tindakan atau pemeriksaan,
prosedur yang tindakan atau
dilakukan prosedur yang
dilakukan.
2. Peserta didik Supervisor ada di
melakukan tempat melakukan
pemeriksaan, observasi
tindakan atau langsung
prosedur di bawah sepanjang
pengawasan pemeriksaan,
langsung dokter tindakan atau
spesialis yang prosedur tersebut
memiliki SIP (DPJP) dilakukan. Bukti
supervise berupa
tanda tangan yang
dibubuhkan pada
rekam medis dan
logbook segera
setelah
pemeriksaan,
tindakan atau
prosedur tersebut
dilakukan.
3. Peserta didik dapat Supervisi tidak
melakukan tindakan harus ada ditempat
dengan supervise yang sama, tapi
minimal. Peserta harus dapat
didik harus melapor segera melakukan
sebelum dan supervisi langsung.
sesudah tindakan Bukti supervisi
dilakukan. Selama berupa tanda
tindakan, peserta tangan yang
didik dapat dibubuhkan pada
berkonsultasi rekam medis dan
kepada DPJP. logbook terhadap
pemeriksaan,
tindakan atau
prosedur tersebut
dilakukan pada
hari yang sama
(sebelum 24 jam)
4. Peserti didik sudah Supervisor tidak
kompeten harus ada ditempat
melakukan yang sama, tapi
pemeriksaan, harus dapat
tindakan atau melakukan
prosedur. Peserta supervisi langsung
didik tetap perlu bila diperlukan.
melaporkan Bukti supervisi
sebelum dan brupa tanda
sesudah melakukan tangan yang
dibubuhkan pada
rekam me
3. Jumlah, jenis kasus, volume dan tindakan medik yang
dilakukan disesuaikan dengan kurikulum pendidikan.
4. Bukti kegiatan supervisi ditulis pada berkas rekam medis
dengan mencantumkan nama dan tanda tangan supervisor,
waktu (tanggal dan jam) kegiatan supervisi, serta
notasi/catatan supervisi.
5. Tanda tangan DPJP di buku log PPDS/PPDGS.

FORMULIR 1. Form monitoring dan supervisi pendidikan.


2. Form monitoring kegiatan staf medis dalam supervisi peserta
didik
3. Log book
Nomor Dokumen NOMOR REVISI Halaman
HS.2.CO22.17 02 3/3
DOKUMEN Buku Pedoman Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter
TERKAIT Gigi Spesialis (PPDS/PPDGS).
UNIT TERKAIT 1. Komite Koordinasi Pendidikan
2. SMF / Departemen / Program Studi
3. Bagian Pendidikan dan Penelitian
PROSEDUR TINGKAT SUPERVISI BAGI MAHASISWA
KEDOKTERAN DAN TRAINEE

Nomor Dokumen NOMOR REVISI Halaman


1/2
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
………………..
OPERASIONAL
dr. H. Andi Mappatoba, MBA, DTAS
NIP. 19670128 199803 1 004
PENGERTIAN a. Supervisi adalah suatu kegiatan pengawasan terkait
pendidikan dalam mengkoordinir dan membimbing secara
terus menerus terhadap peserta didik, baik secara individu
maupun secara kolektif yang dilaksanakan oleh Dokter
Penanggung Jawab (DPJP) agar lebih mengerti dan
memahami untuk menjadi praktisi klinik yang kompeten.
b. Mahasiswa Kedokteran dan Traineeadalah mahasiswa
program studi profesi dokter/dokter gigi, program
pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis, dan
program pendidikan dokter sub spesialis yang
melaksanakan kegiatan pendidikan, pelayanan dan
penelitian di RSUD Labuang Baji Makassar sesuai dengan
tingkat kompetensinya.
c. Tingkat Supervisi adalah tingkat pengawasan berdasarkan
Asesmen dan Pertimbangan PPDS/PPDGS, proses
Keputusan Rencana Asuhan/Tindakan, Proses Tindakan,
Pencatatan Rekam Medis yang dibedakan menjadi
supervise tinggi, supervise moderat tinggi, supervise
mandiri, supervise rendah.
TUJUAN 1. Untuk memastikan tingkat pengawasan dilakukan secara
konsisten degan tingkat pelatihan dan tingkat pelatihan
dan tingkat kompetensi peserta PPDS/PPDGS dan
trainee.
2. Supervisi dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan
otoritas dan kemandirian, pengawasan dan umpan balik.
3. Untuk mencegah timbulnya potensi terjadinya kejadian
yang tidak diharapkan, atau menurunnya mutu asuhan
medis.
KEBIJAKAN Perjanjian Kerja Sama Antara Dekan Fakultas Kedokteran
dengan Direktur RSUD Labuang Baji Makassar Nomor
…………………………………..tentang Pendidikan, Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat di RSUD Labuang Baji
Makassar diatur dan diawasi pelaksanannya berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
REFERENSI Buku Panduan Survei Akreditasi Snars 1 untuk Rumah Sakit
Edisi 5 Tahun 2014
PROSEDUR 1. Kompetensi yang diperlihatkan dilakukan pada pasien
RUmah Sakit melalui observasi/Pengamatan,
pendampingan tingkat kedokteran dengan supervisor dan
penugasan mandiri di bawah monitoring supervisor.
2. Tingkat Supervisi pada peserta PPDS/PPDGS yang
dilakukan oleh DPJP, sebagai berikut :
PROSEDUR TINGKAT SUPERVISI BAGI MAHASISWA
KEDOKTERAN DAN TRAINEE
Nomor Dokumen NOMOR REVISI Halaman
HS.2.CO22.18 2/2

Kegiatan Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi


Tinggi Moderat Mandiri Rendah
Tinggi

Asesmen Belum Asesmen Asesmen Asesmen


dan Dianggap dianggap dianggap dan
Pertimban sahih. sahih, sahih, pertimban
gan PPDS pertimban pertimban gan
gan belum gan belum dianggap
sahih sahih sahih,
namun
belum
punya
legitimasi
Proses Dilakukan Disupervis Dilaporkan Dilakukan
Keputusan oleh DPJP i oleh oleh oleh
Rencana DPJP PPDS PPDS
Asuhan / untuk
Tindakan persetujua
n DPJP,
Kecuali
kasus
gawat
darurat
Proses DPJP PPDS PPDS PPDS
Tindakan melakukan melakukan melakukan melakukan
tindakan tindakan, tindakan, tindakan,
sendiri, DPJP DPJP supervisi
PPDS mensuper mensuper DPJP
memperha visi visi tidak melalui
tikan, langsung langsung komunikas
membantu (onsite) sesudah i per
pelaksana tindakan, telepon,
an evaluasi melalui
tindakan. laporan laporan
tindakan pertelepon
, laporan
tertulis di
rekam
medis
dengan
tanda
tangan
DPJP
Pencatata Ditanda Ditandatan Ditanda Dilakukan
n Rekam tangani gani oleh tangani oleh
Medis oleh DPJP PPDS dan oleh PPDS dan
dan PPDS DPJP PPDS dan harus
DPJP divalidasi

3. Jumlah, jenis kasus, volume dan tindakan medik yang


dilakukan disesuaikan dengan kurikulum pendidikan.
4. Bukti kegiatan supervisi ditulis pada berkas rekam medis
dengan mencantumkan nama dan tanda tangan supervisor,
waktu (tanggal dan jam) kegiatan supervisi, serta
notasi/catatan supervisi.

FORMULIR 1. Form monitoring dan supervisi pendidikan.


2. Form monitoring kegiatan staf medis dalam supervisi peserta
didik
3. Log book
DOKUMEN 1. Buku Pedoman Program Studi Profesi Dokter (PSPD)
TERKAIT 2. Buku Pedoman Program Pendidikan Dokter Spesialis(PPDS).
3. Buku Pedoman Program Pendidikan Dokter Sub. Spesialis
(PPDSp-2)
UNIT TERKAIT 1. Komite Koordinasi Pendidikan
2. SMF / Departemen / Program Studi
3. Bagian Pendidikan dan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai