BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan observasi awal, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
kurang diminati oleh siswa kelas XI di SMAN 1 ....... dibandingkan tiga keterampilan
berbahasa lainnya. Pengamatan awal di SMAN 1 ........, khususnya siswa kelas XI
lebih menyukai dan menguasai pembelajaran menyimak, berbicara dan membaca.
Hal ini dapat terlihat misalnya pada saat pembelajaran menyimak dan membaca
cerpen, siswa mampu mengungkapkan kembali isi cerpen. Contoh ptk bahasa
indonesia sma pdf Begitu juga pembelajaran berbicara, siswa mampu mengungkapkan
hal-hal yang menarik dari biografi tokoh. Sementara dalam pembelajaran menulis,
siswa cenderung merasa kesulitan.
Siswa kelas XI sering merasa kesulitan dalam mengekspresikan pikirannya dalam
tulisan. Beberapa alasan siswa berkaitan dengan sulitnya menentukan tokoh yang
ada dalam drama yang akan mereka tulis, kehabisan ide ketika sudah sampai di
tengah jalan cerita dan sulitnya mencari inspirasi. Sudah tertanam sejak awal pada
diri siswa bahwa menulis itu sangat sulit apalagi berkaitan dengan pembelajaran
menulis naskah drama.
Hasil wawancara dengan ................. guru bahasa Indonesia di SMAN 1 .......
menunjukkan bahwa siswa memang menyukai untuk menonton dan mengapresiasi
drama yang dipentaskan orang lain. Ketika mereka diberi tugas untuk menulis
naskah drama sendiri dan seolah-olah drama tersebut akan dipentaskan, mereka
seperti terbebani. Maksud yang sesungguhnya memang baik , yaitu memberikan
motivasi agar siswa mau menulis naskah drama. Contoh Proposal PTK Bahasa
Indonesia SMA Jadi, selain mereka bisa menikmati drama karya orang lain, mereka
pun bisa dan mampu menulis naskah drama dengan baik dan benar.
Antusiasme siswa SMAN 1 ....... juga masih kurang. Hal ini disebabkan siswa masih
kurang menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD) dalam naskah yang mereka
tulis. Kendala yang sering dihadapi adalah kebiasaan penulisan tersebut sering
terulang walau sudah diperingatkan berulang-ulang. Guru juga cenderung memakai
metode yang sama yaitu metode pemberian contoh. Metode pemberian contoh ini
membuat siswa tidak sama dalam menulis drama yang dicontohkan atau jauh
melenceng dari yang diharapkan guru sesuai dengan contoh yang
diberikan. Download ptk bahasa indonesia sma doc
Hasil obsevasi awal di SMAN 1 ....... ini menunjukan perlu adanya sebuah metode
yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran
menulis. Pembelajaran menulis ini sangat perlu dimiliki oleh siswa agar
pembelajaran menulis naskah drama bermanfaat tidak hanya bagi siswa tetapi juga
keseluruhan pembelajaran. Pengajaran sastra dikatakan berhasil seandainya dapat
memberikan sumbangan yang maksimal untuk pendidikan secara utuh. Pengajaran
sastra memang sudah diperkenalkan sejak dini, sejak sekolah dasar siswa sudah
harus diperkenalkan dengan jenis-jenis sastra, seperti puisi, cerpen, drama dan
pantun. Pengajaran sastra terbukti sangat penting dan efektif dalam pengembangan
kepribadian siswa. contoh lengkap ptk bahasa indonesia smk
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, menulis merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai. Berdasarkan hasil angket yang telah disebar,
banyak siswa yang tidak membiasakan menulis sejak dini atau sejak sekolah di
tingkat menengah pertama maupun menengah atas. Anggapan mereka, menulis
adalah hal yang sangat sulit. Mereka kesulitan dalam menuangkan gagasan dan
pikiran mereka ke dalam sebuah tulisan, kesulitan menentukan judul, menentukan
tema, kurang dalam penguasaan diksi, dan kurang tepat dalam hal ejaan. Download
Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf Kesulitan di awal seperti itu mematahkan
keinginan mereka untuk mau menulis.
Melihat kenyataan tersebut, guru bahasa Indonesia sebaiknya dapat memperbaiki
dan meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia terutama dalam hal keterampilan
menulis. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk
menjalankan perannya sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, fasilitator,
evaluator dan pembina ilmu. Salah satu segi pembinaan kemampuan guru adalah
menguasai metodologi dan media pendidikan untuk kepentingan anak didiknya
sehingga memungkinkan perkembangan mereka secara optimal sesuai dengan
tujuan pendidikan.
Penelitian ini mencoba untuk menerapkan metode hipnosis dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran menulis naskah drama. Dengan pemberian sugesti dan
motivasi yang tinggi bahwa pembelajaran menulis itu penting, sama pentingnya
dengan pembelajaran membaca, menyimak ataupun berbicara. Siswa diharapkan
mampu mengerti dan memahami secara baik bahwa metode ini sangat bermanfaat.
Selama ini metode yang digunakan guru bahasa Indonesia di SMAN 1 ....... adalah
pemberian contoh dialog kemudian anak diberi tugas untuk menulis naskah drama
sesuai dengan contoh yang ada. Download ptk bahasa indonesia sma doc Kendala dari
pemberian contoh ini adalah siswa tidak paham dan cenderung jauh dari contoh
naskah yang diberikan.
Dengan mengunakan metode hipnosis ini siswa diarahkan terlebih dahulu kepada
manfaat, keuntungan dan kegunaan keterampilan menulis di masa depan. Intinya
mengajak siswa untuk menyenangi terlebih dahulu pembelajaran menulis naskah
drama. Metode hipnosis ini bisa juga dikombinasikan dengan media, misalnya media
foto berseri, gambar kolase dan sebagainya. Penggunaan media ini sebagai tambahan
agar siswa mendapat inspirasi untuk drama yang akan mereka tulis.
Menurut pengamatan peneliti, penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran
menulis naskah drama pernah dilakukan oleh Anggraeni (2008) dalam skripsinya
yang berjudul “ Peningkatan Pembelajaran Menulis Naskah Drama melaui Media
Ekranisasi.(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Bandung
tahun Ajaran 2007/2008)”. Penggunaan media film ekranisasi ternyata cukup
berhasil dan memudahkan siswa mendapatkan tema¬tema yang beragam dan
kreatif. Penelitian dilakukan dari mulai siklus I sampai dengan siklus III. Download
PTK Bahasa Indonesia SMA kurikulum 2013
Widaningsih (2015) dalam skripsinya yang berjudul “ Penggnunan Teknik Drama
Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Naskah Darma (Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008)”, juga
melakukan penelitian dan hasilnya terdapat peningkatan kemampuan siswa sebelum
dengan sesudah menggunakan teknik drama kreatif.
Melihat dari penelitian sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian serupa. Penelitian dalam pembelajaran menulis naskah drama ini
menekankan pada pemanfaatan potensi yang belum banyak digunakan secara
maksimal, yaitu otak bawah sadar. Selama ini pembelajaran di sekolah masih
terpusat pada otak sadar. Pemanfaatan otak bawah sadar diyakini bisa
meningkatkan kemampuan siswa. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf Oleh sebab itu,
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Keterampilan
Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis Siswa Kelas XI
SMAN 1 ....... Tahun Ajaran 2015/2016”.
BAB 2
PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIPNOSIS
2.1 Pembelajaran Menulis
2.1.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan yang berjalan satu arah. Tarigan (1992:2 1) mengemukakan
pendapatnya tentang menulis, bahwa menulis adalah melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambar itu. Sementara E. Mulyasa menyatakan kompetensi
menulis merupakan perpaduan pengetauan, nilai, sikap dan keterampilan yang
digambarkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Menyampaikan gagasan
melalui tulisan berbeda dengan gagasan melalui lisan (Mulyasa, 2004:37). Download
ptk bahasa indonesia sma doc
Suhendar mengemukakan bahwa menulis merupakan proses perubahan bentuk
pikiran, angan-angan, dan perasaan untuk menjadi lambang, tanda-tanda, dan
tulisan. Syamsudin A.R. (1992: 2) menyatakan bahwa menulis berarti menyusun
secara cermat buah pikiran ke dalam bentuk tulisan yang berurutan dan secara
teratur tentang sebuah masalah. Morsey dan Tarigan (1994:4) menyatakan bahwa
menulis dipergunakan orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan,
melaporkan, atau memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud dan tujuan
tersebut hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang menyusun
pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan ini bergantung pada
pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Hill dalam Maryam
(1995: 26) mengungkapkan bahwa menulis bukan hanya menghasilkan sesuatu,
melainkan juga berimplikasi pada kualitas hidup dan belajar seseorang.
Menulis juga merupakan aktivitas otak manusia yang paling tinggi derajat atau
tingkatannya setelah mendengarkan, berbicara, dan membaca. Pada dasarnya fungsi
utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Salah satu contoh
konkretnya ada dalam dunia pendidikan. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan bagi pelajar untuk berpikir secara kritis. Contoh Proposal PTK
Bahasa Indonesia SMA
Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
sebuah kegiatan yang berupaya mengekspresikan sesuatu yang dilihat, dirasa,
dialami, dipikirkan, dikhayalkan, dibaca ke dalam bahasa tulisan.
2.1.2 Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis sangat erat dengan keterampilan berbahasa lainnya, yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut dapat dimiliki oleh setiap orang jika
dilatih secara berkelanjutan. Tarigan (1994: 3) mengungkapkan bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk komunikasi
secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Download Proposal PTK
Bahasa Indonesia pdf Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis
melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting
dimiliki oleh pelajar. Menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif. Produktif
karena menulis adalah pencurahan pikiran yang menjadi sebuah produk yang bisa
dinikmati orang lain. Ekspresif berarti tulisan harus dapat memberikan gambaran
maksud, gagasan atau ungkapan penulisnya sehingga mengundang orang lain untuk
tertarik membacanya. Jadi, menulis selain berupa pencurahan pikiran penulisnya
juga harus dapat menarik minat pembacanya untuk menikmati tulisan.
2.1.3 Tujuan Menulis
Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (1994:24), tujuan penulisan suatu tulisan
adalah sebagai berikut:
(1) Assigment Purpose (Tujuan Penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis
menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para
siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang ditugaskan membuat
laporan, notulen rapat).
(2) Alturistic Purpose (Tujuan Alturistik) Download ptk bahasa indonesia sma doc
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan
para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan
penalarannya, ingin membuat hidup para pemabca lebih mudah dan lebih
menyenangkan dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara
tepat guna kalau dia percaya, baik secara sadar maupaun tidak sadar bahwa
pembaca atau penikmat karyanya itu adalah “lawan” atau “musuh”. Tujuan alturistik
adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.
(3) Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan. Download PTK Bahasa Indonesia SMA kurikulum 2013
(4) Informational Purpose (Tujuan Penerangan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada
para pembaca.
(5) Self-Expressive Purpose (Tujuan Pernyataan Diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri pengarang kepada
para pembaca.
(6) Creative Purpose (Tujuan Kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan peryatan diri. Tetapi “keinginan kreatif”
di sini melebihi pernyatan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai
norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai
nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
(7) Problem-solving Purpose (Tujuan Pemecahan Masalah)
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis
ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima
oleh para pembaca. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf
Semi menyatakan bahwa tujuan pembelajaran menulis adalah sebagai berikut:
(1) siswa mampu menyusun budi pikiran, perasaan, dan pengalaman, dengan
sesuatu susunan komposisi yang baik;
(2) merangsang imajinasi dan daya pikir/intelaktual siswa;
(3) siswa mampu menggunakan perangkat kaidah dan menggunakan kaidah
kebahasaan sewaktu menulis;
(4) siswa mampu menyusun berbagai bentuk karangan;
(5) siswa mampu mengembangkan kebiasaan menulis yang akurat, singkat, dan
jelas;
Sementara menurut Wirawan (2008:3), tujuan menulis adalah:
(1) menghibur. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur ini, dapat menyentuh
perasaan pembaca. Minimal dalam beberapa aspek tulisan. Pada umumnya tulisan
yang bertujuan menghibur banyak dijumpai pada fiksi atau tulisan kreatif. Penulisan
jenis ini memerlukan banyak imajinasi dan kreativitas. Contohnya adalah novel,
syair, puisi, lirik lagu, skenario film, dan naskah drama;
(2) untuk menyampaikan informasi. Tulisan ini bertujuan agar pembaca dapat
mengetahui gambaran mengenai suatu kejadian atau hal tertentu. Contoh tulisan
jenis ini adalah artikel-artikel di surat kabar, laporan ilmiah, laporan bisnis, tulisan
yang berisi intruksi atau prosedur tertentu, serta esai yang banyak digunakan di
sekolah ataupun universitas;
(3) untuk Propaganda. Tulisan yang bertujuan untuk propaganda meliputi iklan,
beberapa artikel surat kabar dan majalah serta beberapa bentuk esai. Download ptk
bahasa indonesia sma doc Opini dapat juga dimasukkan dalam tulisan yang bertujuan
untuk membujuk. Opini yang dimaksud adalah opini yang berupa kasus logis dan
didukung oleh berbagai bukti yang memperkuatnya. Bukan hanya opini yang berisi
ekspresi atau ungkapan perasaan penulis saja;
2.1.4 Manfaat Menulis
Manfaat menulis menurut Pennebaker adalah sebagai berikut:
(1) menulis dapat menjernihkan pikiran;
(2) menulis dapat mengatasi trauma;
(3) menulis dapat membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru;
(4) menulis dapat membantu memecahkan masalah; Download PTK Bahasa
Indonesia SMA kurikulum 2013
(5) menulis bebas dapat membantu ketika terpaksa harus menulis.
Sementara pendapat berbeda tentang manfaat dari kegiatan menulis disampaikan
Akhadiah. Menurut Akhadiah, dkk manfaat menulis adalah sebagai berikut
(1) penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya;
(2) dapat berlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan;
(3) dapat lebih menyerap, mencari, dan menguasai informasi yang berhubungan
dengan topik yang akan ditulis;
(4) dapat berlatih mengorganisasikan secara sistematis serta mengungkapkannya
secara tersurat;
(5) dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih efektif;
(6) lebih mudah memecahkan permasalahan;
(7) Terdorong untuk terus belajar secara aktif;
(8) Berpikir dan berbahasa secara tertib dan teratur.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dijadikan
sebagai alat untuk memonitor perkembangan kemampuan siswa dalam
pembelajaran menulis naskah drama. Download Proposal PTK Bahasa Indonesia
pdf Tujuan utama penelitian tindakan kelas ini untuk perbaikan dan peningkatan
apresiasi siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama serta memberikan
alernatif penggunaan metode pembelajaran untuk guru dalam meningkatkan hasil
proses belajar mengajar, terutama pembelajaran drama.
Tahap-tahap dari PTK meliputi : (a) perencanaan (planning), dalam tahap ini
peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan; (b) tindakan (action), merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan di kelas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana/guru harus ingat
dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus
pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat; (c) pengamatan (observation), yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pengamat. Tindakan dan pengamatan harus dilakukan dalam
waktu yang bersamaan; (c) refleksi (reflection ), merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Berikut ini adalah bagan PTK
yang terbagi ke dalam tiga siklus. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf
Keterangan: A=
B=
C=
D=
E = Sangat baik Baik
Cukup Kurang Sangat kurang
(3) Lembar Psikomotorik
Keterangan:
9-10 = Sangat Baik 7-8 = Baik
5-6 = Cukup
3-4 = Kurang
1-2 = Sangat Kurang
3.3.1.2 Wawancara
Wawancara dilakukan sebagai identifikasi pada refleksi awal untuk menemukan
permasalahan dalam pembelajaran menulis naskah drama. Selain itu, wawancara
juga bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap pembelajaran menulis
naskah drama dengan menggunakan metode hipnosis. Wawancara dilakukan kepada
salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 .......
yaitu .........................
3.3.1.3 Angket
Angket diberikan kepada siswa sebelum penggunaan metode hipnosis. pembelajaran
drama serta kesulitan-kesulitan apa saja yang mereka alami saat pembelajaran
menulis naskah drama. Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia SMA
Selain itu, angket juga diberikan setelah selesai seluruh pelaksanaan tindakan.
Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana respon atau sikap siswa
terhadap pembelajaran drama dengan menggunakan metode hipnosis. Angket yang
digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk skala bertingkat yaitu sebuah
pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan. Responden
tinggal membubuhkan tanda chek list (~) pada kolom yang sesuai, misalnya sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.1
Angket Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Naskah Drama
dengan Menggunakan Metode Hipnosis
3.3.1.4 Observasi
Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat
aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observer mengisi lembar
observasi dengan memberikan check list (~) pada kolom ya atau tidak untuk setiap
poin hal yang diamati. Download ptk bahasa indonesia sma doc
3.3.1.5 Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan harian yang ditulis oleh observer segera
setelah proses pembelajaran berakhir. Catatan lapangan dimaksudkan untuk
mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan
menggunakan lembar observasi dan sebagai bahan refleksi untuk tindakan
selanjutnya.
Format Catatan Lapangan
Hari/tanggal :
Observer :
Tabel 3.2
Catatan Lapangan
DAFTAR PUSTAKA