Anda di halaman 1dari 19

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas BAHASA INDONESIA SMA yang diberi

judul “MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN


MENGGUNAKAN METODE HIPNOSIS SISWA KELAS XI SMAN 1 ... KABUPATEN ...
TAHUN AJARAN 2015/2016". Disini akan di bahas lengkap.

KLIK DOWNLOAD PTK

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda


yang menginginkan FILE PTK BAHASA INDONESIA SMA KELAS XI lengkap dalam
bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan
laporan PTK dapat (SMS ke 0856-47-106-928 dengan Format PESAN PTK SMA 007).

CONTOH PTK BAHASA INDONESIA KELAS


XI LENGKAP

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan observasi awal, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
kurang diminati oleh siswa kelas XI di SMAN 1 ....... dibandingkan tiga keterampilan
berbahasa lainnya. Pengamatan awal di SMAN 1 ........, khususnya siswa kelas XI
lebih menyukai dan menguasai pembelajaran menyimak, berbicara dan membaca.
Hal ini dapat terlihat misalnya pada saat pembelajaran menyimak dan membaca
cerpen, siswa mampu mengungkapkan kembali isi cerpen. Contoh ptk bahasa
indonesia sma pdf Begitu juga pembelajaran berbicara, siswa mampu mengungkapkan
hal-hal yang menarik dari biografi tokoh. Sementara dalam pembelajaran menulis,
siswa cenderung merasa kesulitan.
Siswa kelas XI sering merasa kesulitan dalam mengekspresikan pikirannya dalam
tulisan. Beberapa alasan siswa berkaitan dengan sulitnya menentukan tokoh yang
ada dalam drama yang akan mereka tulis, kehabisan ide ketika sudah sampai di
tengah jalan cerita dan sulitnya mencari inspirasi. Sudah tertanam sejak awal pada
diri siswa bahwa menulis itu sangat sulit apalagi berkaitan dengan pembelajaran
menulis naskah drama.
Hasil wawancara dengan ................. guru bahasa Indonesia di SMAN 1 .......
menunjukkan bahwa siswa memang menyukai untuk menonton dan mengapresiasi
drama yang dipentaskan orang lain. Ketika mereka diberi tugas untuk menulis
naskah drama sendiri dan seolah-olah drama tersebut akan dipentaskan, mereka
seperti terbebani. Maksud yang sesungguhnya memang baik , yaitu memberikan
motivasi agar siswa mau menulis naskah drama. Contoh Proposal PTK Bahasa
Indonesia SMA Jadi, selain mereka bisa menikmati drama karya orang lain, mereka
pun bisa dan mampu menulis naskah drama dengan baik dan benar.
Antusiasme siswa SMAN 1 ....... juga masih kurang. Hal ini disebabkan siswa masih
kurang menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD) dalam naskah yang mereka
tulis. Kendala yang sering dihadapi adalah kebiasaan penulisan tersebut sering
terulang walau sudah diperingatkan berulang-ulang. Guru juga cenderung memakai
metode yang sama yaitu metode pemberian contoh. Metode pemberian contoh ini
membuat siswa tidak sama dalam menulis drama yang dicontohkan atau jauh
melenceng dari yang diharapkan guru sesuai dengan contoh yang
diberikan. Download ptk bahasa indonesia sma doc
Hasil obsevasi awal di SMAN 1 ....... ini menunjukan perlu adanya sebuah metode
yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran
menulis. Pembelajaran menulis ini sangat perlu dimiliki oleh siswa agar
pembelajaran menulis naskah drama bermanfaat tidak hanya bagi siswa tetapi juga
keseluruhan pembelajaran. Pengajaran sastra dikatakan berhasil seandainya dapat
memberikan sumbangan yang maksimal untuk pendidikan secara utuh. Pengajaran
sastra memang sudah diperkenalkan sejak dini, sejak sekolah dasar siswa sudah
harus diperkenalkan dengan jenis-jenis sastra, seperti puisi, cerpen, drama dan
pantun. Pengajaran sastra terbukti sangat penting dan efektif dalam pengembangan
kepribadian siswa. contoh lengkap ptk bahasa indonesia smk
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, menulis merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai. Berdasarkan hasil angket yang telah disebar,
banyak siswa yang tidak membiasakan menulis sejak dini atau sejak sekolah di
tingkat menengah pertama maupun menengah atas. Anggapan mereka, menulis
adalah hal yang sangat sulit. Mereka kesulitan dalam menuangkan gagasan dan
pikiran mereka ke dalam sebuah tulisan, kesulitan menentukan judul, menentukan
tema, kurang dalam penguasaan diksi, dan kurang tepat dalam hal ejaan. Download
Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf Kesulitan di awal seperti itu mematahkan
keinginan mereka untuk mau menulis.
Melihat kenyataan tersebut, guru bahasa Indonesia sebaiknya dapat memperbaiki
dan meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia terutama dalam hal keterampilan
menulis. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk
menjalankan perannya sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, fasilitator,
evaluator dan pembina ilmu. Salah satu segi pembinaan kemampuan guru adalah
menguasai metodologi dan media pendidikan untuk kepentingan anak didiknya
sehingga memungkinkan perkembangan mereka secara optimal sesuai dengan
tujuan pendidikan.
Penelitian ini mencoba untuk menerapkan metode hipnosis dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran menulis naskah drama. Dengan pemberian sugesti dan
motivasi yang tinggi bahwa pembelajaran menulis itu penting, sama pentingnya
dengan pembelajaran membaca, menyimak ataupun berbicara. Siswa diharapkan
mampu mengerti dan memahami secara baik bahwa metode ini sangat bermanfaat.
Selama ini metode yang digunakan guru bahasa Indonesia di SMAN 1 ....... adalah
pemberian contoh dialog kemudian anak diberi tugas untuk menulis naskah drama
sesuai dengan contoh yang ada. Download ptk bahasa indonesia sma doc Kendala dari
pemberian contoh ini adalah siswa tidak paham dan cenderung jauh dari contoh
naskah yang diberikan.
Dengan mengunakan metode hipnosis ini siswa diarahkan terlebih dahulu kepada
manfaat, keuntungan dan kegunaan keterampilan menulis di masa depan. Intinya
mengajak siswa untuk menyenangi terlebih dahulu pembelajaran menulis naskah
drama. Metode hipnosis ini bisa juga dikombinasikan dengan media, misalnya media
foto berseri, gambar kolase dan sebagainya. Penggunaan media ini sebagai tambahan
agar siswa mendapat inspirasi untuk drama yang akan mereka tulis.
Menurut pengamatan peneliti, penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran
menulis naskah drama pernah dilakukan oleh Anggraeni (2008) dalam skripsinya
yang berjudul “ Peningkatan Pembelajaran Menulis Naskah Drama melaui Media
Ekranisasi.(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Bandung
tahun Ajaran 2007/2008)”. Penggunaan media film ekranisasi ternyata cukup
berhasil dan memudahkan siswa mendapatkan tema¬tema yang beragam dan
kreatif. Penelitian dilakukan dari mulai siklus I sampai dengan siklus III. Download
PTK Bahasa Indonesia SMA kurikulum 2013
Widaningsih (2015) dalam skripsinya yang berjudul “ Penggnunan Teknik Drama
Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Naskah Darma (Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008)”, juga
melakukan penelitian dan hasilnya terdapat peningkatan kemampuan siswa sebelum
dengan sesudah menggunakan teknik drama kreatif.
Melihat dari penelitian sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian serupa. Penelitian dalam pembelajaran menulis naskah drama ini
menekankan pada pemanfaatan potensi yang belum banyak digunakan secara
maksimal, yaitu otak bawah sadar. Selama ini pembelajaran di sekolah masih
terpusat pada otak sadar. Pemanfaatan otak bawah sadar diyakini bisa
meningkatkan kemampuan siswa. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf Oleh sebab itu,
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Keterampilan
Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis Siswa Kelas XI
SMAN 1 ....... Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil obsevasi terhadap siswa kelas XI SMAN 1 ....... yang telah
diuraikan, rumusan masalah dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
(1) bagaimanakah rancangan pembelajaran menulis naskah drama dengan
menggunakan metode hipnosis pada siswa kelas XI SMAN 1 ....... tahun ajaran
2015/2016?
(2) bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran menulis naskah drama dengan
menggunakan metode hipnosis pada siswa kelas XI SMAN 1 ....... tahun ajaran
2015/2016? Download ptk bahasa indonesia sma doc
(3) bagaimanakah peningkatan pembelajaran menulis naskah drama dengan
mengunakan metode hipnosis pada siswa kelas XI SMAN 1 ....... tahun ajaran
2015/2016?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai adalah :
(1) untuk mendeskripsikan rancangan pembelajaran menulis naskah drama dengan
menggunakan metode hipnosis pada siswa kelas XI SMA Angkasa tahun ajaran
2015/2016;
(2) untuk mendeskripsikan pelaksanaan proses dan hasil pembelajaran menulis
naskah drama dengan menggunakan metode hipnosis pada siswa kelas XI SMAN
1 ....... tahun ajaran 2015/2016. Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia SMA
(3) untuk mendeskripsikan peningkatan hasil pembelajaran menulis naskah drama
dengan menggunakan metode hipnosis pada siswa kelas XI SMAN 1 ....... tahun
ajaran 2015/2016.

1.4 Manfaat Penelitian


Seandainya penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini akan
memberikan manfaat sebagai berikut:
(1) bagi guru
Dengan penelitian ini, guru dapat mengetahui metode yang tepat dalam
mengajarkan penulisan naskah drama kepada siswa. Metode ini dapat membantu
guru dalam memberikan motivasi dan menimbulkan rasa ketertarikan kepada siswa.
(2) bagi siswa
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang selama ini kesulitan
menuangkan idenya dalam bentuk naskah drama. Contoh ptk bahasa indonesia sma
pdf Dengan keberhasilan metode ini diharapkan siswa akan semakin termotivasi
untuk menghasilkan tulisan-tulisan lain berupa naskah drama yang lebih banyak
secara kuantitas dan lebih baik secara kualitas.
(3) bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis naskah
drama dengan menggunakan sebuah metode pembelajaran yaitu metode hipnosis.
(4) bagi pengajaran sastra Indonesia
Melalui penelitian ini pengajaran bahasa dan sastra Indonesia akan menjadi lebih
kaya dengan metode-metode baru dan menjadi perbaikan atas metode-metode yang
sudah ada.

DOWNLOAD PTK BAHASA INDONESIA SMA


TERBARU

BAB 2
PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIPNOSIS
2.1 Pembelajaran Menulis
2.1.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan yang berjalan satu arah. Tarigan (1992:2 1) mengemukakan
pendapatnya tentang menulis, bahwa menulis adalah melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambar itu. Sementara E. Mulyasa menyatakan kompetensi
menulis merupakan perpaduan pengetauan, nilai, sikap dan keterampilan yang
digambarkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Menyampaikan gagasan
melalui tulisan berbeda dengan gagasan melalui lisan (Mulyasa, 2004:37). Download
ptk bahasa indonesia sma doc
Suhendar mengemukakan bahwa menulis merupakan proses perubahan bentuk
pikiran, angan-angan, dan perasaan untuk menjadi lambang, tanda-tanda, dan
tulisan. Syamsudin A.R. (1992: 2) menyatakan bahwa menulis berarti menyusun
secara cermat buah pikiran ke dalam bentuk tulisan yang berurutan dan secara
teratur tentang sebuah masalah. Morsey dan Tarigan (1994:4) menyatakan bahwa
menulis dipergunakan orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan,
melaporkan, atau memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud dan tujuan
tersebut hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang menyusun
pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan ini bergantung pada
pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Hill dalam Maryam
(1995: 26) mengungkapkan bahwa menulis bukan hanya menghasilkan sesuatu,
melainkan juga berimplikasi pada kualitas hidup dan belajar seseorang.
Menulis juga merupakan aktivitas otak manusia yang paling tinggi derajat atau
tingkatannya setelah mendengarkan, berbicara, dan membaca. Pada dasarnya fungsi
utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Salah satu contoh
konkretnya ada dalam dunia pendidikan. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan bagi pelajar untuk berpikir secara kritis. Contoh Proposal PTK
Bahasa Indonesia SMA
Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
sebuah kegiatan yang berupaya mengekspresikan sesuatu yang dilihat, dirasa,
dialami, dipikirkan, dikhayalkan, dibaca ke dalam bahasa tulisan.
2.1.2 Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis sangat erat dengan keterampilan berbahasa lainnya, yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut dapat dimiliki oleh setiap orang jika
dilatih secara berkelanjutan. Tarigan (1994: 3) mengungkapkan bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk komunikasi
secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Download Proposal PTK
Bahasa Indonesia pdf Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis
melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting
dimiliki oleh pelajar. Menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif. Produktif
karena menulis adalah pencurahan pikiran yang menjadi sebuah produk yang bisa
dinikmati orang lain. Ekspresif berarti tulisan harus dapat memberikan gambaran
maksud, gagasan atau ungkapan penulisnya sehingga mengundang orang lain untuk
tertarik membacanya. Jadi, menulis selain berupa pencurahan pikiran penulisnya
juga harus dapat menarik minat pembacanya untuk menikmati tulisan.
2.1.3 Tujuan Menulis
Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (1994:24), tujuan penulisan suatu tulisan
adalah sebagai berikut:
(1) Assigment Purpose (Tujuan Penugasan)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis
menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para
siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang ditugaskan membuat
laporan, notulen rapat).
(2) Alturistic Purpose (Tujuan Alturistik) Download ptk bahasa indonesia sma doc
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan
para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan
penalarannya, ingin membuat hidup para pemabca lebih mudah dan lebih
menyenangkan dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara
tepat guna kalau dia percaya, baik secara sadar maupaun tidak sadar bahwa
pembaca atau penikmat karyanya itu adalah “lawan” atau “musuh”. Tujuan alturistik
adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.
(3) Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan. Download PTK Bahasa Indonesia SMA kurikulum 2013
(4) Informational Purpose (Tujuan Penerangan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada
para pembaca.
(5) Self-Expressive Purpose (Tujuan Pernyataan Diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri pengarang kepada
para pembaca.
(6) Creative Purpose (Tujuan Kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan peryatan diri. Tetapi “keinginan kreatif”
di sini melebihi pernyatan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai
norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai
nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
(7) Problem-solving Purpose (Tujuan Pemecahan Masalah)
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis
ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima
oleh para pembaca. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf
Semi menyatakan bahwa tujuan pembelajaran menulis adalah sebagai berikut:
(1) siswa mampu menyusun budi pikiran, perasaan, dan pengalaman, dengan
sesuatu susunan komposisi yang baik;
(2) merangsang imajinasi dan daya pikir/intelaktual siswa;
(3) siswa mampu menggunakan perangkat kaidah dan menggunakan kaidah
kebahasaan sewaktu menulis;
(4) siswa mampu menyusun berbagai bentuk karangan;
(5) siswa mampu mengembangkan kebiasaan menulis yang akurat, singkat, dan
jelas;
Sementara menurut Wirawan (2008:3), tujuan menulis adalah:
(1) menghibur. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur ini, dapat menyentuh
perasaan pembaca. Minimal dalam beberapa aspek tulisan. Pada umumnya tulisan
yang bertujuan menghibur banyak dijumpai pada fiksi atau tulisan kreatif. Penulisan
jenis ini memerlukan banyak imajinasi dan kreativitas. Contohnya adalah novel,
syair, puisi, lirik lagu, skenario film, dan naskah drama;
(2) untuk menyampaikan informasi. Tulisan ini bertujuan agar pembaca dapat
mengetahui gambaran mengenai suatu kejadian atau hal tertentu. Contoh tulisan
jenis ini adalah artikel-artikel di surat kabar, laporan ilmiah, laporan bisnis, tulisan
yang berisi intruksi atau prosedur tertentu, serta esai yang banyak digunakan di
sekolah ataupun universitas;
(3) untuk Propaganda. Tulisan yang bertujuan untuk propaganda meliputi iklan,
beberapa artikel surat kabar dan majalah serta beberapa bentuk esai. Download ptk
bahasa indonesia sma doc Opini dapat juga dimasukkan dalam tulisan yang bertujuan
untuk membujuk. Opini yang dimaksud adalah opini yang berupa kasus logis dan
didukung oleh berbagai bukti yang memperkuatnya. Bukan hanya opini yang berisi
ekspresi atau ungkapan perasaan penulis saja;
2.1.4 Manfaat Menulis
Manfaat menulis menurut Pennebaker adalah sebagai berikut:
(1) menulis dapat menjernihkan pikiran;
(2) menulis dapat mengatasi trauma;
(3) menulis dapat membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru;
(4) menulis dapat membantu memecahkan masalah; Download PTK Bahasa
Indonesia SMA kurikulum 2013 
(5) menulis bebas dapat membantu ketika terpaksa harus menulis.
Sementara pendapat berbeda tentang manfaat dari kegiatan menulis disampaikan
Akhadiah. Menurut Akhadiah, dkk manfaat menulis adalah sebagai berikut
(1) penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya;
(2) dapat berlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan;
(3) dapat lebih menyerap, mencari, dan menguasai informasi yang berhubungan
dengan topik yang akan ditulis;
(4) dapat berlatih mengorganisasikan secara sistematis serta mengungkapkannya
secara tersurat;
(5) dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih efektif;
(6) lebih mudah memecahkan permasalahan;
(7) Terdorong untuk terus belajar secara aktif;
(8) Berpikir dan berbahasa secara tertib dan teratur.

2.2 Keterampilan Menulis Naskah Drama 2.2.1 Pengertian Drama


Pengertian Drama menurut Harymawan, kata drama berasal dari bahasa Yunani,
draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi dan sebagainya, jadi
drama berarti perbuatan atau tindakan. Download ptk bahasa indonesia sma doc
Sudjiman (1990: 22 ) mendefinisikan drama sebagai karya sastra yang bertujuan
menggambarkan kehidupan dengan mengemukakana emosi lewat dialog dan gerak.
Drama juga merupakan karangan berbentuk prosa yang melukiskan sifat dan sikap
serta konflik manusia untuk dipentaskan/dipertunjukkan dalam seni peran dengan
kekuatan dialog sebagai unsurnya dan dapat menimbulkan perhatian, kehebatan dan
ketegangan pada pendengar/penonton. (Anggraeni, 2008:17).
Kesimpulan dari penjelasan di atas, Drama adalah karya sastra yang ciri utamanya
adalah dialog. Dalam dialog bisa terlihat tokoh, perwatakan, latar , alur cerita,
amanat maupun keterangan lakuan atau tindakan.
2.2.2 Menulis Naskah Drama
Prinsip yang melandasi perumusan kaidah-kaidah bentuk drama adalah prinsip
mimesis (peniruan). Prinsip yang telah dianut sejak zaman aristotelles itu
menghendaki adanya realisme dalam drama. Selain itu, keterbatasan waktu
pementasan mengharuskan adanya kepadatan semua unsur bentuk. Menurut
Bachmid dalam Mulyana (1998: 147), menyatakan bahwa drama memiliki konvensi
dan kaidah umum, yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar. Yang
pertama berhubungan dengan kaidah bentuk, seperti alur dan pengaluran, tokoh
dan penokohan, latar ruang dan waktu, dan perlengkapan. Yang kedua berkaitan
dengan stilistika atau bahasa dramatik. Download Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf
Naskah drama yang berisi dialog merupakan hal penting yang tidak bisa dipisahkan
dari drama itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Hasanuddin (2009: 17) bahwa
dalam sebuah drama, dialog merupakan sarana primer. Maksudnya, dialog di dalam
drama merupakan situasi bahasa utama. Luxemburg, dkk dalam Hasanuddin
(2009:17) juga menyebutkan bahwa dialog di dalam drama merupakan bagian
terpenting dalam sebuah drama, dan sampai taraf tertentu ini juga berlaku bagi
monolog-monolog.
Menulis drama tidak bisa dipisahkan dari bentuk dasarnya dan juga bahasa. Bentuk
dasar yang dimaksud adalah keharusan adanya unsur pembentuk drama seperti alur,
penokohan dan latar ruang maupun latar waktu. Bahasa dalam drama diuraikan
dalam bentuk dialog-dialog yang membentuk rangkaian cerita dan kesatuan yang
utuh.
Drama yang masih berlandaskan pada konvensi, unit-unit dialog diucapkan oleh
masing-masing tokoh secara bergiliran, bergantian, dan tertib. Bagaimana pun
bentuk dialog yang dapat ditemukan di dalam karya drama yang harus dipahami
adalah betapa pentingnya unsur dialog bagi sebuah drama. Contoh Proposal PTK
Bahasa Indonesia SMA Dialog menempatkan dirinya sebagai unsur utama dalam
drama.
Dialog dalam naskah drama memiliki beberapa fungsi antara lain:
(1) dialog berfungsi sebagai wadah bagi pengarang untuk menyampaikan informasi,
menjelaskan fakta atau ide-ide utama;
(2) untuk mengetahui alur. Alur merupakan rentetan peristiwa yang satu dengan
peristiwa yang lain dalam hubungan sebab akibat. Untuk mengetahui satuan¬satuan
peristiwa yang terjalin dan terangkai penikmat drama harus menelusurinya melalui
dialog. Sesuatu yang terjadi, atau kemungkinan¬kemungkinan yang akan terjadi,
sesuatu yang sedang berlangsung, diketahui semuanya melaui dialog;
(3) dialog memberikan kejelasan watak dan perasaan tokoh atau pelaku.
Kalimat¬kalimat atau kata-kata yang diucapkan oleh para tokoh atau pelaku akan
memberikan gambaran-gambaran tentang watak, sifat ataupun perasaan masing-
masing tokoh atau pelaku. Seseorang berwatak bengis, lembut, penyabar dan
sebagainya dapat diketahui melaui dialog-dialog; Download ptk bahasa indonesia sma
doc
(4) menciptakan serta melukiskan suasana. Naskah drama memiliki unsur tradisi
yang telah lebih dahulu mendasari penulisan drama Indonesia. Unsur permainan
bahasa atau penggunaan bahasa yang padat sebagai ciri puisi sering ditemukan
dalam banyak dialog drama Indonesia;
Selain itu juga terdapat beberapa unsur intrinsik dalam drama. Unsur¬unsur
intrinsik ini harus ada dalam rangka menulis naskah drama. Unsur-unsur intrinsik
yang harus ada dalam naskah drama anatar lain:
(1) tokoh, peran dan karakter
Hal-hal yang termasuk di dalam permasalahan penokohan ini saling berhubungan
dalam upaya membangun permasalahan-permasalahan atau konflik¬konflik
kemanusiaan yang merupakan persyaratan utama drama. Permasalahan dan konflik
kemanusiaan di dalam drama tidak akan muncul melalui tokoh, tetapi dari
pertemuan dua peran yang berpasangan atau berlawanan. Jadi pada prinsipnya
seorang tokoh akan memunculkan beberapa permasalahan sesuai dengan peran
yang dibebankan pengarang kepadanya. Dalam menjalankan fungsinya sebagai
peran tertentu, tokoh dituntut untuk menciptakan kesesuaian karakter dengan peran
itu. Sangat tidak logis apabila karakter tokoh selalu monoton dan seragam untuk
peran yang berbeda-beda. Keberhasilan pengarang dapat diukur sejauh mana ia
mengatur karakter yang berbeda diukur tokoh ceritanya dalam berbagai peran.
(2) motivasi, konflik, peristiwa, dan alur.
Hal yang harus ada dalam naskah drama adalah laku atau gerak tokoh¬tokoh.
Naskah drama harus menggambarkan gerakan atau tuindakan para tokoh ketika
melakukan kegiatan pada situasi tempat dan pada suatu waktu tertentu. Contoh ptk
bahasa indonesia sma pdf Peristiwa yang terjadi harus memiliki hubungan sebab-
akibat. Menurut Hasanuddin (2009:104), dalam memahami peristiwa di dalam
drama tidaklah
terjadi begitu saja, secara tiba-tiba atau serta-merta. Setiap peristiwa yang terjadi
selalu memiliki hubungan sebab-akibat.
(3) latar dan ruang
Latar merupakan identitas permasalahan drama sebagai karya fiksionalitas yang
secara samar diperlihatkan penokohan dan alur. Jika permasalahan drama sudah
diketahui melalui alur atau penokohan, maka latar dan ruang memperjelas suasana,
tempat serta waktu peristiwa itu berlaku. Latar dan ruang di dalam drama
memerjelas pembaca untuk mengidentifikasi permasalahan drama.
(4) penggarapan bahasa
Dalam sebuah drama, dialog merupakan situasi bahasa utama. Namun, pengertian
penggarapan bahasa bukanlah tentang dialog itu sendiri, melainkan bagaimana
bahasa dipergunakan pengarang sehingga terjadi situasi bahasa. Bagaimana bahasa
digunakan berhubungan dengan gaya bahasa atau ciri khas bahasa. Contoh Proposal
PTK Bahasa Indonesia SMA 
(5) tema dan amanat
Tema dan amanat dapat dirumuskan dari berbagai peristiwa, penokohan, dan latar.
Tema adalah inti permasalahan yang ingin dikemukakan pengarang dalam karyanya.
Oleh sebab itu, tema merupakan hasil perpaduan dari berbagai peristiwa yang terkait
dengan penokohan dan latar. Dalam sebuah drama terdapat banyak peristiwa yang
masing-masing mengemban permasalahan, tetapi hanya ada sebuah tema sebagai
intisari dari permasalahan-permasalahan tersebut. Permasalahan ini dapat juga
muncul melalui perilaku-perilaku para tokoh ceritanya yang terkait dengan latar dan
ruang. Amanat di dalam drama boleh lebih dari satu, yang penting semuanya terkait
dengan tema. Pencarian amanat pada dasarnya identik atau sejalan dengan teknik
pencarian tema. Oleh sebab itu, amanat juga merupakan “kristalistik” dari berbagai
peristiwa, perilaku tokoh, latar, dan ruang cerita.

2.3 Metode Hipnosis 


2.3.1 Pengertian Hipnosis
Kata “Hipnosis” adalah kependekan dari istilah James Braid’s (1843) “neuro-
hypnotism”, yang berarti “tidurnya sistem syaraf”. Orang yang terhipnotis
menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling
jelas adalah mudah disugesti. Hipnosis sering digunakan untuk memodifikasi
perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional,
kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan
pribadi. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf
Namun hipnosis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, hipnosis adalah
fenomena yang mirip tidur, alam bawah sadar lebih mengambil peranan, dan peran
alam sadar berkurang. Pada kondisi semacam ini, seseorang menjadi sangat sugestif
(mudah dipengaruhi) karena alam bawah sadar, yang seharusnya menjadi filter
logik, sudah tidak lagi mengambil peranan. Download ptk bahasa indonesia sma
doc Kondisi hipnosis adalah kondisi di mana fungsi pikiran sadar yang bersifat
kinerja pikiran bawah sadar yang lugu, polos, jujur dan terkesan bodoh, difungsikan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hipnosis merupakan fenomena
yang mirip dengan tidur, di mana pikiran kritis logis tidak difungsikan. Pikiran yang
sangat berperan dalam situasi seperti itu adalah pikiran bawah sadar. Padahal alam
bawah sadar merupakan “pikiran yang bodoh”. Karena pikiran bawah sadar
menerima apa pun bentuk informasi yang disampaikan kepadanya. Dia tidak peduli
informasi itu baik atau buruk, menguntungkan atau merugikan. Fenomena inilah
yang dikenal dengan istilah sugesti, yaitu menerima perintah apa saja tanpa
penolakan. Untuk mencapai kondisi demikian diperlukan kelihaian dan keahlian
dalam komunikasi persuasif.
2.3.2 Manfaat Metode Hipnosis
Ada beberapa manfaat dari metode hipnosis ini antara lain sebagai berikut:
(1) lebih mengenal otak dan pikiran manusia;
(2) menunjukkan tahap pengubahan diri;
(3) kunci pencapaian tujuan;
(4) meningkatkan prestasi dan motivasi. Download Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf 
2.3.3 Metode Hipnosis dalam Pembelajaran
Hipnosis dalam pembelajaran lebih dikenal dengan sebutan hypnoteaching. Dalam
hypnoteachinng, guru berperan sebagai hipnotis, sementara siswa menjadi suyet
atau orang yang dihipnosis. Guru selaku hipnotis tidak perlu menidurkan anak
didiknya di waktu memberikan sugesti. Guru dalam praktek hipnoteaching cukup
menggunakan bahasa persuasif sebagai alat komunikasi yang dapat menyugesti
siswa secara efektif. Guru menggunakan bahasa komunikasi yang sesuai dengan
harapan siswa. Dalam arti, turunkan gelombang otak siswa dari beta menjadi alpa-
tetha.
Guru menggunakan bahasa yang bisa dimengerti siswa. Sebab hipnosis tidak akan
berjalan jika suyet tidak mengerti bahasa yang digunakan hipnotis. Bagi guru
mengkondisikan kelas sudah cukup. Arahkan perhatian serta konsentrasi siswa pada
satu fokus titik, yakni pada bahasa komunikasi sugestif sang guru. Jika kondisi kelas
dan perilaku siswa dapat dikuasai dengan baik, siswa bisa menuruti apa saja arahan
guru. Ketika siswa siap menerima masukan sugesti positif sang hipnotis (guru), siap
menerima program apa pun yang akan dimasukkan oleh guru ke dalam otak bawah
sadarnya, tibalah saatnya bagi guru memberikan apa saja program positif yang harus
dilakukan oleh para siswa. Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia SMA  Masukkan
pola pikir dan pola tindak yang harus dilakukan oleh siswa dalam kehidupannya.
Dengan metode hipnosis ini peserta didik akan dibawa pada suatu keyakinan bahwa
mereka memiliki kemampuan yang baik dalam aspek menulis, dalam hal ini titik
ukurnya adalah menulis naskah drama. Peserta didik akan ditujukan pada suatu
kematangan aspek linguistik mereka dengan terampil menulis, mampu
menggunakan kata dan kalimat dengan baik dalam konteksnya, penulisan cerita
dengan runut, dan memperlihatkan kemajuan dalam teknik penulisan naskah
drama.
Metode hipnosis ini sangat membantu peserta didik dalam mengatasi masalah, baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar, yang timbul pada saat menulis naskah
drama. Maka dari itu, metode hipnosis ini merupakan salah satu solusi dalam
mengefektifkan keterampilan menulis setiap peserta didik.
Pembelajaran dengan hipnosis mengutamakan fokus ke satu hal. Karena fokusnya ke
satu hal, pembelajaran lebih mudah terjadi jika dibandingkan dengan pembelajaran
saat siswa fokus ke beberapa hal. Untuk sampai ke keadaan fokus ke satu hal ini,
beragam teknik dapat dilakukan. Siswa bisa duduk di kursi dengan mata terpejam
sambil menyadari masuk dan keluarnya nafas. Guru mengajak siswa memfokuskan
perhatian kepada suatu titik, gambar, gerakan benda. Cara lain misalnya guru
mengajak siswa mengingat kembali pengalaman saat sedang menonton acara yang
membuatnya nyaman. Download ptk bahasa indonesia sma doc Guru juga bisa
menugaskan siswa menghitung mundur dari 100 hingga 1 dan menyadari semakin
mundur semakin rnyaman.
Metode hipnosis dapat digunakan oleh guru dengan prinsip agar pembelajaran
mencapi tujuan. Langkah yang perlu dilakukan adalah:
(1) mengidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan siswa;
(2) merencanakan pembelajaran dengan mengaitkan media hipnosis
seperti suara, gambar, tulisan, gerak, dan simbol-simbol;
(3) memulai mengajar dengan tetap pada rencana yang dibuat dengan melakukan
induksi (cara untuk masuk ke dalam keadaan fokus);
(4) melakukan afirmasi (menyatakan sesuatu yang positif tentang diri sendiri)
sebagai bahan untuk memunculkan gagasan dari siswa;
(5) melakukan visualisasi sebagai sarana agar siswa dapat memproduksi gagasan
sebanyak-banyaknya berkaitan dengan topik pembejaran hari itu; Download Proposal
PTK Bahasa Indonesia pdf 
(6) guru diharapkan melakukan evaluasi setelah akhir proses pembelajaran;
(7) sebelum pembelajaran berakhir, guru melakukan refleksi tentang sesuatu yang
dialami oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain yang telah disebutkan di atas, ada pendapat lain mengenai langkah¬langkah
yang harus dilakukan agar dapat menggunakan metode pembelajaran hipnosis,
diantaranya adalah sebagai berikut :
(1) niat dan motivasi dalam diri siswa.
Kesuksesan seseorang tergantung pada niat seseorang untuk bersusah payah dan
bekerja cerdas untuk mencapai kesuksesan tersebut. Niat yang besar akan
memunculkan motivasi yang tinggi;
(2) ketertarikan dan rasa nyaman.
Secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang untuk
berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengannya. Download
Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf Kesamaan-kesamaan diantara beberapa orang,
akan memancarkan gelombang otak yang sama. Sehingga orang-orang dalam
golongan itu akan merasa nyaman berada di dalamnya. Dengan kenyamanan yang
bersumber dari kesamaan gelombang otak ini, maka setiap pesan yang disampaikan
dari orang satu pada orang-orang yang lain akan dapat diterima dan dipahami
dengan sangat baik.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menimbulkan ketertarikan dan rasa
nyaman pada diri siswa adalah sebagai berikut:
(1) menyamakan kedudukan dengan siswa, siswa dianggap sebagai teman, bukan
sebagai bawahan;
(2) menggunakan bahasa-bahasa yang sering digunakan para siswa, jika memang
diperlukan boleh juga menggunakan bahasa anak muda atau bahasa gaul;
(3) melakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema
bahasan; Download ptk bahasa indonesia sma doc
(4) guru mengunakan kata-kata motivasi yang positif;
(5) berikanlah pujian;
(6) setelah siswa menjadi nyaman dengan guru, kemudian dapat diarahkan sesuai
yang guru inginkan, dengan modal kalimat-kalimat positif.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA


INDONESIA KELAS XI SMA

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dijadikan
sebagai alat untuk memonitor perkembangan kemampuan siswa dalam
pembelajaran menulis naskah drama. Download Proposal PTK Bahasa Indonesia
pdf Tujuan utama penelitian tindakan kelas ini untuk perbaikan dan peningkatan
apresiasi siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama serta memberikan
alernatif penggunaan metode pembelajaran untuk guru dalam meningkatkan hasil
proses belajar mengajar, terutama pembelajaran drama.
Tahap-tahap dari PTK meliputi : (a) perencanaan (planning), dalam tahap ini
peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan; (b) tindakan (action), merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan di kelas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana/guru harus ingat
dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus
pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat; (c) pengamatan (observation), yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pengamat. Tindakan dan pengamatan harus dilakukan dalam
waktu yang bersamaan; (c) refleksi (reflection ), merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Berikut ini adalah bagan PTK
yang terbagi ke dalam tiga siklus. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf 

3.2 Sampel Penelitian


Penelitian ini mengambil sampel penelitian siswa kelas XI IPS SMAN 1 ....... tahun
ajaran 2015/2016 yang berjumlah 38 orang.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sarana penelitian baik itu berupa tes dan
sebagainya yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen non-tes dan
instrumen tes. Download PTK Bahasa Indonesia SMA kurikulum 2013 
3.3.1 Instrumen Non-tes
Instrumen non-tes terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, wawancara,
angket, observasi, catatan lapangan dan jurnal siswa.
3.3.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1 .......
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI 
Semester : 2
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETENSI
Menulis naskah drama.
2. KOMPETENSI DASAR
Menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah
drama.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) secara mandiri siswa mendaftar dan menyebutkan pengalaman diri sendiri atau
orang lain yang menarik. ptk bahasa indonesia smk pdf
2) secara mandiri siswa memilih salah satu pengalaman pribadi yang menarik.
3) secara mandiri siswa mampu menarasikan pengalaman dalam bentuk adegan
drama.
4) secara mandiri siswa mampu menghadirkan latar yang dapat mendukung adegan.
4. INDIKATOR
1) Mendaftar pengalaman sendiri atau orang lain yang menarik.
2) Menarasikan pengalaman sendiri atau orang lain dalam bentuk adegan drama.
3) Menghadirkan latar yang mendukung adegan.
5. MATERI PEMBELAJARAN
1) Pengalaman sendiri yang berkesan atau penglaman orang lain yang menarik.
2) Teks drama.
3) Unsur-unsur drama (tema, penokohan, dan konflik).
4) Latar yang mendukung adegan.
6. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1) Kegiatan Awal (10’)
(1) Apersepsi
(a) guru mengecek kesiapan siswa;
(b) guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari saat ini;
(c) Guru menjelaskan pengertian drama, naskah drama, dan memberikan contoh
pengalaman hidup seseorang.
(2) Motivasi download ptk bahasa indonesia sma doc
Guru memberikan contoh naskah drama dan pengalaman pribadi.
2) Kegiatan Inti (65’)
(1) eksplorasi
Guru menunjukkkan contoh naskah drama di buku paket.
(2) Elaborasi
(1) mengidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan siswa;
(2) merencanakan pembelajaran dengan mengaitkan media hipnosis yaitu
menampilkan gambar kolase;
(3) memulai mengajar dengan tetap pada rencana yang dibuat dengan melakukan
induksi (cara untuk masuk ke dalam keadaan fokus);
(4) melakukan afirmasi (menyatakan sesuatu yang positif tentang diri sendiri)
sebagai bahan untuk memunculkan gagasan dari siswa;
(5) melakukan visualisasi sebagai sarana agar siswa dapat memproduksi gagasan
sebanyak-banyaknya berkaitan dengan topik pembejaran menulis naskah drama;
(6) guru melakukan evaluasi setelah akhir proses pembelajaran;
3) Konfirmasi
guru melakukan refleksi tentang sesuatu yang dialami oleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
4) Kegiatan Akhir (10’)
(1) Refleksi contoh proposal ptk bahasa indonesia sma pdf
(2) Guru menyimpulkan
(3) Guru memberikan tugas tambahan untuk menulis naskah drama berdasarkan
film yang ditonton siswa.
7. METODE PEMBELAJARAN
Hipnosis, pemberian contoh, dan ceramah
8. ALAT / MEDIA
Buku paket, naskah drama, karton, gambar kolase.
9. PENILAIAN / EVALUASI
1) Prosedur Penilaian
(1) Penilaian kognitif
(2) Penilaian Afektif
(3) Penilaian Psikomotorik
2) Instrumen Penilaian
(1) Soal Kognitif
(a) Sebutkan pengertian drama!
(b) Sebutkan pengertian naskah drama!
(c) Jelaskan pengertian unsur-unsur drama (tema, penokohan, konflik)!
(2) Lembar Penilaian Afektif ptk bahasa indonesia smk pdf

Keterangan: A=
B=
C=
D=
E = Sangat baik Baik
Cukup Kurang Sangat kurang
(3) Lembar Psikomotorik

Keterangan:
9-10 = Sangat Baik 7-8 = Baik
5-6 = Cukup
3-4 = Kurang
1-2 = Sangat Kurang
3.3.1.2 Wawancara
Wawancara dilakukan sebagai identifikasi pada refleksi awal untuk menemukan
permasalahan dalam pembelajaran menulis naskah drama. Selain itu, wawancara
juga bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap pembelajaran menulis
naskah drama dengan menggunakan metode hipnosis. Wawancara dilakukan kepada
salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 .......
yaitu .........................
3.3.1.3 Angket
Angket diberikan kepada siswa sebelum penggunaan metode hipnosis. pembelajaran
drama serta kesulitan-kesulitan apa saja yang mereka alami saat pembelajaran
menulis naskah drama. Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia SMA
Selain itu, angket juga diberikan setelah selesai seluruh pelaksanaan tindakan.
Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana respon atau sikap siswa
terhadap pembelajaran drama dengan menggunakan metode hipnosis. Angket yang
digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk skala bertingkat yaitu sebuah
pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan. Responden
tinggal membubuhkan tanda chek list (~) pada kolom yang sesuai, misalnya sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
Tabel 3.1
Angket Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Naskah Drama
dengan Menggunakan Metode Hipnosis

3.3.1.4 Observasi
Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat
aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observer mengisi lembar
observasi dengan memberikan check list (~) pada kolom ya atau tidak untuk setiap
poin hal yang diamati. Download ptk bahasa indonesia sma doc
3.3.1.5 Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan harian yang ditulis oleh observer segera
setelah proses pembelajaran berakhir. Catatan lapangan dimaksudkan untuk
mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan
menggunakan lembar observasi dan sebagai bahan refleksi untuk tindakan
selanjutnya.
Format Catatan Lapangan
Hari/tanggal :
Observer :

Tabel 3.2
Catatan Lapangan 

3.3.1.6 Jurnal Siswa


Jurnal siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap
proses pembelajaran yang berlangsung. Data tersebut dapat membantu untuk
melakukan tindakan dalam KBM selanjutnya. Jurnal diberikan kepada setiap siswa
di akhir pembelajaran. Contoh ptk bahasa indonesia sma pdf
Jurnal Siswa terhadap pembelajaran
Nama:
Kelas:
Siklus ke:
1. Materi apakah yang kamu dapatkan hari ini?
2. Manfaat apakah yang kamu dapatkan dari pembelajaran kali ini?
3. Berikan saran untuk pembelajaran selanjutnya
3.3.2 Instrumen Tes
Instrumen penelitian berupa tes dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menulis
naskah drama. Lembar tes kemampuan diisi oleh siswa dengan hasil yang berupa
naskah drama. Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa menulis naskah
drama dengan menggunakan metode hipnosis. Lembar tes ini akan ada di setiap
siklus pembelajaran. Lember tes kemampuan ini berukuran kertas A4 dan akan
dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya guru akan memeriksa
karya siswa terrsebut. Download Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf Hasil dari evaluasi
tersebut dapat dijadikan tolak ukur siswa dalam kemampuan menulis naskah drama
dengan menggunakan metode hipnosis. Adapun format tesnya adalah sebagai
berikut:

Tuliskanlah naskah drama berdasarkan pengalaman pribadi yang sangat berkesan


bagimu di lembar tes yang telah disediakan!

3.4 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian dalam PTK ini ada dua tahap, yakni tahap pengumpulan data
dan pengolahan data.
3.4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan alur sebagai
(1) sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan refleksi awal, yaitu dengan
melakukan wawancara dan angket untuk siswa, serta mengobservasi guru dan siswa
selama pembelajaran;
(2) identifikasi masalah terhadap hasil observasi awal;
(3) perencanaan tindakan kelas untuk setiap siklus;
Sebelum PTK dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu menyusun
perencanaan tindakan dengan melakukan tindakan kegiatan berikut ini:
(a) kegiatan Observasi awal. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui permasalahn
mengenai kemapuan menulis naskah drama dikelas XI. Download ptk bahasa
indonesia sma doc Observasi dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan
wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, ............., tentang metode
yang biasa digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama. Tahap kedua
adalah observasi langsung kepada para siswa dengan melakukan wanacara mengenai
pembelajaran menulis naskah drama dan hal-hal yang berkaitan dengannnya.
(b) membuat rencana pembelajaran bermain drama dengan menggunakan metode
hipnosis.
(c) membuat lembar observasi, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran bermain drama.
(d) membuat dan menyediakan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka
mengoptimalkan kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen/latihan.
(e) membuat lembar pertanyaan/panduan wawancara.
(4) Pelaksanaan Tindakan.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran
yang telah direncanakan pada setiap siklusnya. Pada tahap ini dilakukan observasi
oleh observer terhadap pelakasanaan tindakan. Selain itu dilakukan observasi
terhadap guru dan siswa , pengisian angket, wawancara, serta tes menulis naskah
drama yang pelaksanaannya tersebar pada beberapa siklus. Contoh Proposal PTK
Bahasa Indonesia SMA
Pelaksanaan tindakan terdiri atas beberapa siklus. Langkah-langkah yang dilakukan
sebagai implementasi tindakan secara garis besar terdiri atas pendahuluan, kegiatan
inti, dan penutup.
3.4.2 Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, peneliti kemudian mengolah data tersebut.
Pengolahan data merupakan usaha mengkategorikan data dan memisahkan data
untuk menjawab masalah-msalah yang dirumuskan dalam penelitian ini.
Pengolahan data, baik data kulalitatif maupun data kunatitatif dapat dianalisis
secara deskriftif dengan menampilkan hasil data dengan cara dibuat dalam
persentase dan digambarkan dalam tabel. Dari analisis lalu dideskrifsikan, kemudian
dibuat refleksinya dan disimpulkan. Download PTK Bahasa Indonesia SMA
kurikulum 2013
3.4.2.1 Analisis data
Setelah semua data terkumpul, peneliti kemudian melakukan analisis terhadap data
tersebut. Analisis data merupakan usaha mengkategorikan data dan memisahkan
data untuk menjawab masalah-masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini.
Analisis data, baik data kulalitatif maupun data kunatitatif dapat dianalisis secara
deskriftif dengan menampilkan hasil data dengan cara dibuat dalam presentase dan
digambarkan dalam tabel. Dari analisis lalu dideskrifsikan, kemudian dibuat
refleksinya dan disimpulkan.
a. Kategorisasi data
Data yang dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorisasikan berdasarkan
fokus penelitian. Data dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menulis
naskah drama setelah mendapatkan pembelajaran menulis naskah drama dengan
menggunakan metode hipnosis.
b. Interpretasi data
Setelah semua data diperoleh dan diolah, peneliti kemudian menginterpretasikan
data tersebut. Download Proposal PTK Bahasa Indonesia pdf Namun, sebelum peneliti
menginterpretasikan data yang telah peneliti kumpulkan, ada beberapa hal yang
peneliti lakukan, yaitu:
1) mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan;
2) mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;
3) menganalisis data berupa hasil belajar siswa dari setiap tindakan untuk
mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan. Untuk mengukur daya
serap siswa.
Tabel 3.3 Penilaian

4) menganalisis hasil observasi aktivitas siswa:


Menghitung persentase tiap kategori untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh
observer.
5) menganalisis jurnal siswa dengan mengelompokkan pendapat siswa ke dalam
kelompok pendapat atau komentar positif, negatif, dan biasa.
6) Menganalisis data angket siswa dengan cara:
a) menghitung jumlah seluruh responden yang memilih item-item yang tersedia,
kemudian data tersebut diubah ke dalam bentuk persentase dengan cara sebagai
berikut: Download ptk bahasa indonesia sma doc
Presentase alternatif jawaban = Frekuensi alternatif x 100
           Jumlah siswa
b) Membuat klasifikasi interpretasi tiap-tiap kategori

7) Mendeskripsikan hasil wawancara dengan guru


3.5 Kategori Penilaian Naskah Drama
Dalam menganalisis hasil tes penulis menggunakan beberapa prosedur penilaian
agar hasil penilaian memenuhi derajat validitas dan reliabilitas yang baik. Dalam
menilai naskah drama siswa, penulis menetapkan kriteria penilaian yang menjadi
patokan bagi para penilai dalam menganalisis hasil tes. Kriteria penilaian tersebut
diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut.
3.5.1 Kelengkapan dan keterpaduan aspek formal drama
Kelengkapan aspek formal drama merupakan kelengkapan yang secara struktur ada
dalam penulisan naskah drama. Kelengkapan tersebut diantaranya: 3.5.1.1 Judul
Pemilihan judul naskah drama sangat penting untuk melengkapi kelengkapan aspek
formal drama. Kriteria judul dalam naskah drama ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) judul dituliskan di awal naskah drama;
2) judul harus relevan dengan isi naskah drama; Download PTK Bahasa Indonesia
SMA kurikulum 2013 
3) judul menggunakan kaidah penulisan sesuai dengan EYD;
4) judul dapat menggunakan ragam bahasa;
3.5.1.2 Informasi Tokoh
Tokoh dan penokohan secara struktur harus dituliskan dalam naskah drama.
Ketepatan dalam pemilihan tokoh dan penokohan diperlukan guna mencapai
keterpaduan dengan unsur-unsur intrinsik lainnya. Informasi tokoh dan penokohan
dapat diketahui dengan menggunakan berbagai cara, diantarnya ada dalam
penggambaran dialog antartokoh dan kramagung atau tata lakuan tokoh.
3.5.1.3 Kramagung
Kramagung merupakan petunjuk gerak untuk pemain yang biasanya diletakkan di
antara dua tanda kurung. Kramagung atau tata lakuan tokoh harus ditulis dengan
rinci dan merupakan petunjuk utama bagi tokoh untuk menghidupkan sebuah
drama. Download ptk bahasa indonesia sma doc Kramagung sangat penting untuk
pementasan drama, sedangkan dalam naskah drama kramagung berfungsi sebagai
bahan imajinasi bagi pembaca, sehingga pembaca dapat ikut merasakan dan
membayangkan suasana yang dituliskan dalam naskah drama.
3.5.1.4 Babak dan Adegan
Dalam naskah drama pembagaian babak dan adegan harus secara struktur
dituliskan. Hal ini disebabkan karena naskah drama sangat terfokus pada dialog
antar tokoh, sehingga pembagian babak dan adegan kadang tidak terlalu terlihat,
terlebih jika alur yang digunakan adalah alur campuran yang menggunakan banyak
latar.
3.5.2 Kelengkapan dan Keterpaduan Unsur Intrinsik
3.5.2.1 Alur, tokoh, latar
Alur, tokoh, dan latar dapat menimbulkan adanya konflik dalam sebuah naskah
drama. Alur merupakan rangkaian peristiwa dengan latar tertentu yang akhirnya
mempertemukan tokoh satu dengan lainnya. Perbedaan latar serta alur yang terus
berjalan menimbulkan pertentangan antartokoh dalam naskah drama. Pemaparan
alur, tokoh, dan latar dalam naskah drama dituliskan dengan cara sebagai berikut:
1) Alur: alur yang dapat digunakan adalah alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
2) Tokoh: penamaan dan perwatakan tokoh harus disesuaikan dengan cerita.
3) Latar : latar dapat disisipkan pada kramagung dan dialog antartokoh. 
3.5.2.2 Sarana cerita
Sarana cerita yang dapat digunakan oleh siswa beraneka ragam. Download Proposal
PTK Bahasa Indonesia pdf Dalam penulisan naskah drama remaja, bahasa keseharian
dan bahasa sleng biasanya dipakai dalam dialog. Gaya bahasa kiasan dan majas
dapat pula digunakan untuk menambah ragam bahasa yang dituliskan.
3.5.2.3 Pengembangan Tema
Pengembangan tema harus relevan dengan peristiwa-peristiwa dalam naskah drama.
3.5.3 Kelengkapan dan Keterpaduan Struktur Dramatik
Kelengkapan unsur dramatik terdiri dari Eksposisi atau perkenalan, Konflik,
komplikasi, klimaks dan Resolusi.
3.5.3.1 Eksposisi
Eksposisi merupakan tahap perkenalan, berupa penejeasan untuk mengantarkan
pembaca pada situasi awal drama
3.5.3.2 Konflik
Dalam tahap ini tokoh sudah terlibat dalam persoalan pokok drama. Contoh
Proposal PTK Bahasa Indonesia SMA Mulai terjadi insiden (peristiwa), memulai alur
drama sebenarnya.
3.5.3.3 Komplikasi
Insiden berkembang dan menimbulkan konflik yang semakin banyak dan ruwet,
tetapi semuanya masih menimbulkan tanda Tanya.
3.5.3.4 Klimaks
Pada tahap ini konflik meencpai puncak dan mencapai ketegangan.
3.5.3.5 Resolusi
Dalam tahap ini, dilakukan penyelesaian konflik. Jalan keluar konflik mulai jelas.
3.5.4 Kesesuaian dan Keterpaduan Penggunaan Bahasa
Pengunaan bahasa dalam naskah drama siswa, diharapkan memuat unsur Ejaan
bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Pada penugasan, siswa ditugasi
untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu kaidah EYD harus
diterapkan dalam penulisan naskah drama. Pedoman umum EYD tersebut didapat
dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia. Download ptk bahasa indonesia sma doc Unsur EYD yang
dipakai dalam pembelajaran menulis naskah drama meliputi beberapa hal sebagai
berikut:
(a) pemakaian huruf kapital;
(b) penulisan kata;
(c) pemakaian tanda baca;
Penilaian yang dilakukan pada setiap siklusnya mengacu pada kriteria seperti dalam
tabel berikut ini:
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Penulisan Naskah Drama
CONTOH LAPORAN PTK BAHASA
INDONESIA SMA

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Maulida. 2008. Peningkatan Pembelajaran Menulis Naskah Drama


Melaui Media Ekranisasi.(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas XI SMA
Negeri 15 Bandung tahun Ajaran 2007/2008). Skripsi Sarjana Pendidikan pada
FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto, dkk. 2007. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Harymawan.
1986. Dramaturgi. Bandung : CV Rosda.
Hasanuddin. 2009. Drama : Karya dalam Dua Dimensi. Bandung : Angkasa.
Mulyana, Yoyo, dkk. 1998. Sanggar Sastra. Jakarata: Depdikbud.
Noer, Muhammad. 2010. Hypnoteaching for Succes Learning. Yogyakarta:
Pedagogia.
Pradopo, Rahmat Joko. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Surabaya: Kencana.
Sa’anah. 2010. Penggunaan Model Tandur untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Cerpen di Kelas X MAN I bandung tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi
Sarjana Pendidikan FPBS UPI bandung: tidak diterbitkan.
Syamsudin AR dan Vismaia S. Damaianti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M.. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Sumiyadi.2010. Kriteria Penilaian Penulisan Drama. [Online]. Tersedia: http:
//perpustakaan.upi.edu/index.php?option=com_wrapper&item id=3 8 [1 Agustus
2011]
Syukur, Freddy Faldi. 2010. Menjadi Guru Dahsyat, Guru Yang Memikat Melalui
Pendekatan Teknologi Piki ran Bawah Sadar Hypnoteaching dan NLP. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis. Bandung: Angkasa.
Widaningsih, Nining. 2010. Penggunaan Teknik Drama Kreatif Dalam Pembelajaran
Menulis Naskah Drama (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI SMA Negeri
13 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai