Anda di halaman 1dari 3

1).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 39 TAHUN 2014
TENTANG
PERKEBUNAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:
a. bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dimanfaatkan dan dipergunakan bagi sebesar- besar
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa perkebunan berperan penting dan memiliki potensi besar dalam pembangunan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan;

c. bahwa penyelenggaraan perkebunan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004
tentang Perkebunan sudah tidak sesuai dengan dinamika dan kebutuhan hukum masyarakat, belum
mampu memberikan hasil yang optimal, serta belum mampu meningkatkan nilai tambah usaha
perkebunan nasional, sehingga perlu diganti;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
membentuk Undang-Undang tentang Perkebunan.

Mengingat:
Pasal 20, Pasal 20A ayat (1), Pasal 21, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:

Menetapkan:
UNDANG-UNDANG TENTANG PERKEBUNAN.

2).Peraturan Daerah dibentuk oleh DPRD bersama Gubernur pada daerah Propinsi dan pada Daerah
Kabupaten/Kota dibentuk oleh DPRD Kabupaten/Kota bersama bupati/walikota, sesuai dengan
mekanisme yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk dibahas bersama dan untuk
mendapat persetujuan bersama terhadap rancangan peraturan daerah sebelum disahkan menjadi
Peraturan Daerah.
3). Materi muatan Perda adalah seluruh materi muatan dalam rangka otonomi daerah dan tugas
pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan
Perundang-undangan, dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan-perundangundangan yang lebih
tinggi dan kepentingan umum.

Adapun materi muatan sebuah peraturan perundang-undangan berdasarkan jenis dan hierarki
peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:

A. Undang-Undang

Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan perwakilan rakyat
dengan persetujuan bersama presiden. Undang-undang berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, materi muatan peraturan
perundang-undangan adalah sebagai berikut:

1.Merupakan pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

2. Perintah suatu undang-undang untuk diatur dengan undang-undang.

3. Pengesahan perjanjian internasional tertentu.

4. Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi.

5. Pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.

B. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Peraturan pemerintah pengganti undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang


ditetapkan oleh presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.Materi muatan peraturan
pemerintah pengganti undang-undang sama dengan materi muatan undang-undang

C. Peraturan Pemerintah

Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka materi
muatan peraturan pemerintah berisi materi untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

D. Peraturan Presiden

Peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk
menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintah. Materi muatan peraturan presiden berisi materi yang diperintahkan oleh
undang-undang materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah, atau materi untuk melaksanakan
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.
E. Peraturan Daerah Provinsi

Peraturan daerah provinsi adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan perwakilan
rakyat daerah provinsi dengan persetujuan bersama gubernur. Materi muatan peraturan daerah
provinsi berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan
serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi.

F.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Peraturan daerah kabupaten/kota adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan
perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota dengan persetujuan bersama bupati/walikota.Materi muatan
peraturan daerah kabupaten/kota berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah
dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Materi muatan peraturan perundang-undangan yang
dapat memuat ketentuan pidana hanya undang-undang, peraturan daerah provinsi, dan peraturan
daerah kabupaten/kota, sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Anda mungkin juga menyukai