Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS)


DI KAMPUNG SAMBER, DISTRIK YENDIDORI,
KABUPATEN BIAK NUMFOR

NAMA NIP JABATAN


DOMINGGUS SANGGENAFA 19941001 201801 1 002 PENGAWAS PERIKANAN
HABEL MARYEN, A.Md.Pi 19830912 200801 1 008 PENGOLAH DATA
NICKY ANDRE, S.St.Pi 18421 TENAGA KONTRAK
REYNALDY WENAS 101970 TENAGA KONTRAK

UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP BIAK


DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya Laporan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas
(POKMASWAS) Bulan Mei Tahun 2021 Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan Biak dapat kami selesaikan.

Laporan ini memuat hasil kegiatan pembinaan yang telah dilakukan kelompok
masyarakat pengawas (Pokmaswas) di kampung Samber Kabupaten Biak Numfor. Selain itu
laporan ini adalah sebagai bahan evaluasi kegiatan Pokmaswas dalam membantu pelaksanaan
pegawasan sumber daya kelautan dan perikanan pada lingkup wilayah kerja Stasiun
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Biak.

Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu mohon
kiranya kritikan dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan laporan kegiatan
Pembinaan Pokmaswas yang akan datang.

Demikian kami sampaikan, semoga laporan ini dapat memberikan informasi kepada
pihak terkait.

Biak, Mei 2021

Pengawas Perikanan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Biak

Dominggus Sanggenafa
NIP. 19941001 201801 1 002

i
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan ------------------------------------------------------------------------------- 2
1.3 Sasaran -- --------------------------------------------------------------------------- 3
1.4 Ouput -------------------------------------------------------------------------------- 3

1.5 Unsur -------------------------------------------------------------------------------- 3

1.6 Waktu ------------------------------------------------------------------------------- 4

1.8 Lokasi ------------------------------------------------------------------------------- 4

1.9 Dasar --------------------------------------------------------------------------------- 5

BAB II HASIL KEGIATAN


2.1 Sosialisasi dan Bimbingan ------------------------------------------------------- 6
BAB III KENDALA DAN LANGKAH PEMECAHAN
3.1 Kendala Yang Dihadapi ---------------------------------------------------------- 8
3.2 Langkah Pemecahan -------------------------------------------------------------- 8

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------- 9
5.2 Saran -------------------------------------------------------------------------------- 9
LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------------------

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang berdasarkan pada Wawasan


Nusantara, menuntut kita untuk dapat mengelolah Sumberdaya Perikanan dan
Kelautan tersebut sebaik – baiknya. Pengelolaan Sumberdaya yang sebaik –
baiknya adalah dengan berdasarkan keadilan dan pemerataan dalam
pemanfaatannya serta terciptanya kelestarian sumberdaya ikan dan lingkunganya.
Dalam pemanfaatan potensi sumber daya kelautan dan perikanan harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan
disertai upaya penegakan hukum. Landasan penegakan hukum tersebut terdapat
pada UU No. 45 Tahun 2009 yang merupakan perubahan atas UU No.31 Tahun
2004 Tentang Perikanan. Oleh karena itu, pelaksanaan manajemen dengan
menerapkan prinsip-prinsip perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan harus
dilakukan secara optimal. Aspek pengawasan saat ini dipandang sebagai bagian
yang perlu di lakukan secara optimal agar sumber daya kelautan dan perikanan
dapat di manfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
Kegiatan pengawasan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan
tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, karena keterbatasan sarana
prasarana serta jumlah personil yang masih menjadi kendala utama dalam
mencapai kinerja pengawasan yang optimal, dilain pihak potensi dan sumber daya
pengawasan yang ada dimasyarakat cukup besar dan sudah menjadi adat budaya
di masing – masing daerah sebagai wujud tanggung jawab terhadap segala sumber
daya yang ada di daerahnya.
Untuk itu perlu melibatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan sesuai UU 31/2004 pasal 67 tentang
Perikanan “Masyarakat diikutsertakan dalam pengawasan perikanan”. Kelompok
Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) dapat membantu melakukan pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan secara terus menerus di daerahnya masing-
masing.

1
Kabupaten Biak Numfor memiliki potensi perikanan yang besar untuk
dikembangkan. Potensi perikanan tersebut meliputi potensi perikanan tangkap,
budidaya, pengolahan hasil perikanan dan Kawasan Konservasi Perairan. Lokasi
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan ikan di wilayah perairan Biak
Numfor berada di hampir seluruh perairan kabupaten Biak Numfor.
Dengan luas perairan biak numfor ±19.591,63 km², kegiatan pengawasan
sumber daya kelautan sangat sulit dilakukan dengan optimal karena jumlah
personil pengawas perikanan di Stasiun PSDKP Biak masih sangat terbatas.
Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Biak dalam
melakukan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Biak
Numfor perlu melibatkan masyarakat dengan memberdayakan kelompok
masyarakat pengawas (Pokmaswas) yang telah di bentuk secara optimal.
Pokmaswas dalam kegiatannya perlu berpartisipasi aktif dalam membantu
pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan agar fungsi pengawasan
masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Terkait hal tersebut Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan Biak perlu melakukan pembinaan kepada Pokmaswas di Kabupaten
Biak Numfor agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik agar pengawasan
berbasis masyarakat dapat mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan
perikanan secara terpadu dan berkelanjutan.
Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas)
kali ini difokuskan Pada Pokmawas yang berada di Kampung Samber Distrik
Yendidori Kabupaten Biak Numfor.

1.2 Tujuan
Tujuan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) adalah :

a. Memberikan sosialisasi dan bimbingan kepada Kelompok Pengawas


Masyarakat (Pokmaswas) dalam melaksanakan pengawasan sumber daya
kelautan dan perikanan di daerahnya.

b. Evaluasi kegiatan Kelompok Masyarakat Pengawas dalam kegiatan


Pengawasan Sumber Daya kelautan dan Perikanan.

2
1.3 Sasaran
Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di
Kabupaten Biak Numfor dilakukan kepada Pokmaswas yang berada di Kampung
Samber Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor.

1.4 Output.
a. Memberikan sosialisai dan bimbingan kepada Pokmaswas agar dapat
memahami tugas dan fungsinya dalam membatu pengawasan sumber daya
kelautan dan perikanan di daerahnya.

b. Meningkatkan kemampuan anggota Pokmaswas dan masyarakat nelayan


dalam membantu petugas pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di
lapangan dan Pokmaswas juga menjadi mitra pengawas perikanan Stasiun
PSDKP Biak.

c. Terlaksananya mekanisme pengawasan berbasis masyarakat, yang dilakukan


oleh pemerintah dan masyarakat dengan tetap mengacu kepada peraturan dan
perundangan yang berlaku.

1.5 Unsur.
Personil yang turut serta mengikuti kegiatan Pembinaan Kelompok
Masyarakat Pengawas ini adalah pengawas perikanan pada Stasiun Pengawasan
Sumber daya Kelautan dan Perikanan Biak.

Berikut nama-nama personil yang turut kegiatan tersebut:

NO Nama NIP Jabatan

1 Dominggus Sanggenafa 19941001 201801 1 002 Pengawas Perikanan

2 Heriyanto, S.Pi 19820312 201004 1 002 Pengolah Data

3 Nicky Andre, S.St.Pi 18421 Pengolah Data

4 Reynaldi Wenas 101970 Tenaga Kontrak

Tabel . Nama Personil Kegiatan Pembinaan Pokmaswas di Kampung Samber

3
1.6 Waktu.
Berdasarkan Surat Perintah Tugas yang dikeluarkan oleh Stasiun
Pengawasan SDKP Biak Nomor : 239/Sta.8/PW.152/V/2021 pada tanggal 10
Mei 2021, pelaksanaan tugas Pembinaan Pokmaswas di laksanakan pada tanggal
10 Mei 2021.

1.7 Lokasi.
Lokasi yang menjadi sasaran pembinaan Pokmaswas oleh Stasiun
Pengawasan SDKP Biak adalah Pokmaswas yang berada di Kampung Samber
Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor.

Titik Biru Lokasi Kampung


samber

Titik Merah Daerah pengawasan


Kelompok POKMASWAS Kamp.
Samber

Gambar. Peta Lokasi Pengawasan


Pengawasan

4
1.8 Dasar.
Landasan hukum dalam rangka pelaksanaan pembinaan Pokmaswas di
Kampung Samber adalah sebagai berikut :

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang


Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
c. Undang-Undang RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
d. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 33/PERMEN-KP/2016
tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di bidang
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
e. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.58/MEN/2001
tentang Tata cara Pelaksanaan Sistem Pengawasan Masyarakat dalam
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
f. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.20/MEN/2008
tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya;
g. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 12/PERMEN-KP/2013
tentang Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

5
BAB II
HASIL KEGIATAN

2.1 Pengawasan dan Bimbingan


Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) di Kabupaten
Biak Numfor harus dilaksanakan dengan tujuan yaitu melindungi,
mengkonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya sumber daya
WP3K serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan, menciptakan keharmonisan
dan sinergi antara pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber
daya pesisir dan pulau-pulau kecil; memperkuat peran serta masyarakat dan
lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya WP3K agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan;
serta meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat melalui peran
serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.
Dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pemerintah
Kabupaten Biak Numfor membentuk Kawasan Konservasi Perairan Daerah
(KKPD). KKPD-TWP Kabupaten Biak Numfor meliputi kawasan konservasi
yang berada di dua pulau besar Kabupaten Biak Numfor, yaitu Pulau Biak dan
Pulau Numfor. Khusus kawasan konservasi perairan yang berlokasi di Pulau Biak
pembentukannya diinisiasi oleh COREMAP II tahun 2009.
Pembinaan kelompok masyarakat pengawas atau POKMASWAS pada
bulan Mei di fokuskan pada kelompok masyarakat pengawas yang berada di
kampung Samber Distrik Yendidori. Pengawasan Pokmaswas dilakukan dengan
cara turun langsung ke lapangan untuk mengecek aktivitas dari Pokmaswas dan
Kegiatan perikanan didaerah Kampung Samber. Pada saat dilapangan ketua
Pokmaswas yakni bapak Yan Petra Mirino memberikan laporan tentang adanya
kapal penangkap ikan yang menggunakan alat tangkap jaring (mini purse sein)
yang menaruh alat bantu penangkapan ikan berupa rumpon di perairan Samber,
yang mana penempatan rumpon itu juga sebagai tempat mencari para nelayan
lokal sehingga membuat bentrok antara nelayan lokal dan kapal penangkap ikan
yakni kapal Hidup Bersama 05.
Tidak lupa juga pengawas perikanan melakukan bimbingan kepada
kelompok masyarakat agar pokmaswas dikampung Samber dan Binyeri dapat

6
berperan aktif untuk melakukan pengawasan dan memberikan laporan dari hasil
pengawasan dari kelompok pokmaswas yang melakukan patroli di sekitar perairan
kampung Samber dan Binyeri.
Warga kampung Samber telah memahami pentingnya menjaga perairan
laut dan sekitarnya untuk demi keberlangsungan sumber daya perikanan yang
berkelanjutan diharapkan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
Kegiatan pembinaan Pokmaswas di lakukan di Kampung Samber dan
Binyeri di Distrik Yendidori yang di ikuti oleh ketua Pokmaswas, Anggota yang
ikut dalam program Coremap serta masyarakat nelayan setempat.
Sosialisai dan bimbingan dilakukan dengan cara saling menukar informasi
dan saling berinteraksi sehingga masyarakat lebih mudah menerima dengan apa
yang di sampaikan. Sosialisasi dan bimbingan dilakukan agar kemampuan
anggota Pokmaswas dan masyarakat nelayan dapat meningkat sesuai tugas dan
fungsinya dalam membantu petugas pengawas perikanan dalam tugas pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan.
Sosialisasi dan bimbingan kepada Pokmaswas di harapkan Pokmaswas di
kampung Samber dan kampung Binyere dapat berperan aktif dalam memberikan
informasi jika ada terjadi pelanggaran dalam pemanfaatan sumber daya kelautan
dan perikanan di daerahnya. Dan sampai sekarang belum ada aktifitas tentang
adanya destrucktife fishing di laut kampung samber dan sekitarnya

7
BAB III
KENDALA DAN LANGKAH PEMECAHAN

3.1 Kendala yang dihadapi


Dalam pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pokmaswas di kampung Samber
ini, kendala yang di hadapi adalah .
a. Sementara belum ada Permasalahan oleh seluruh anggota Pakmaswas di
Kampung Samber. Untuk menjaga Aset bantuan Fasilitas yang di berikan
oleh Pemda Kabupaten Biak Numfor maupun Pemda Provinsi Papua.
b. Oknum anggota Kelompok POKMASWAS yang memanfaatkan Fasilitas
Sarana Prasarana bantuan untuk di jual sehingga dalam melakukan
pengawasan tidak maksimal.
3.2 Langkah Pemecahan
Kendala yang di hadapi dalam pembinaan Pokmaswas kali ini agar dapat
berjalan optimal dapat di lakukan dengan :
a. Penambahan waktu dalam pembinaan Pokmaswas yang di lakukan sehingga
lebih Insentif melakukan pemberitahuan di Kampung Samber.
b. Pembinaan Pokmaswas dapat di lakukan dengan melakukan FGD (Focus
Group Discustion) dengan mengundang seluruh Anggota POKMASWAS di
Kampung Samber untuk berkumpul dan melakukan pembinaan dalam satu
ruangan atau tempat tertentu.
c. Dalam pembinaan Pokmaswas perlu juga memberikan buku-buku, brosur,
liflet, poster, dan media sosialisai lainnya yang terkait dengan pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas


(Pokmaswas) di kampung Samber adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan pengawasan POKMASWAS di kampung Samber Distrik


Yendidori dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi
Pokmaswas untuk melihat langsung aktifitas masyarakat nelayan
setempat dan Pokmaswas kampung Samber dan Binyeri.
2. Hasil dari informasi POKMASMAS bahwa perairan sekitar kampung
Samber dan binyeri terdapat dua kapal perikanan yang menaru alat
bantu penangkapan ikan berupa rumpon sehingga terjadi bentrok
antara nelayan setempat dengan kapal perikanan tersebut
3. Warga kampung Samber telah memahami pentingnya menjaga
perairan laut dan sekitarnya untuk demi keberlangsungan sumber
daya perikanan yang berkelanjutan diharapkan dapat diwariskan ke
generasi berikutnya.

5.1 Saran
Pembinaan kelompok pengawas masyarakat dapat di lakukan optimal bila
dengan menambah waktu pembinaan, melakukan FGD (Focus Group Discusion)
secara terpadu, memberikan media sosialisasi (buku, brosur, liflet) dan
pemasangan baliho terkait pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

9
Lampiran

DOKUMENTASI KEGIATAN

10
11
12
Lampiran Surat Tugas

13
15

Anda mungkin juga menyukai