Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN HASIL AKHIR


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA KELOLAAN IBU F
RT 05/RW 02, KELURAHAN CURUG, KECAMATAN CIMANGGIS,
KOTA DEPOK

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh:
Rosalina
1906428505

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
JANUARI, 2022
PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. I
2. Alamat : RT. 05/02 Kel. Curug,
Kec. Cimanggis, Kota Depok
3. Komposisi Keluarga :
No. Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan
(thn)

1. Bpk. I L KK 26 SMA

2. Ibu. F P Istri 26 SMK

4. Tipe keluarga : Keluarga inti (nuclear dyad)


5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosek Keluarga :
- Keluarga Ibu F tinggal di rumah kontrakan 3 petak di wilayah Curug,
Cimanggis sejak tahun 2021.
- Keluarga Ibu F memenuhi kebutuhannya dari penghasilan Bapak I.
Bapak I bekerja sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan
dekat dengan rumah dengan penghasilan lebih dari UMR Depok yaitu
Rp. 5.500.000,-
- Penghasilan per bulan sudah dapat memenuhi kebutuhan keluarga per
bulan dan kebutuhan sehari-hari.
- Penghasilan keluarga juga difungsikan untuk kesehatan jika ada
anggota keluarga yang sakit
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Kegiatan yang biasa dilakukan bersama adalah makan malam bersama.
Keluarga Ibu F jarang bepergian bersama dikarenakan Bapak I jarang
mendapatkan libur di akhir pekan.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ibu F berada pada tahap ke satu yaitu keluarga pemula. Menurut
Friedman et al. (2010), tahap ini dimulai ketika pasangan suami istri baru
saja menikah dan belum memiliki anak dan saat ini isteri sedang hamil
anak pertama dan usia kehamilan 20 minggu.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Secara keseluruhan keluarga mampu melakukan tahap perkembangan
sesuai dengan tahapan yang dilalui. Ibu F dan suaminya Bapak I sedang
dalam tahapan beradaptasi dalam pernikahan. Saat ini Ibu F dan Bapak I
sudah menetapkan tujuan bersama seperti akan memiliki 2 anak,
menjarakkan kehamilan sekitar 3-5 tahun dengan menggunakan KB
kondom. Keluarga juga sudah mampu bersosialisasi dengan tetangga
sekitar rumah. Ibu F dan Bapak I sudah mulai mempersiapkan diri untuk
menjadi orang tua dengan cara membaca buku tentang parenting atau
menonton tips-tips parenting di televisi..
3. Riwayat keluarga inti
Pernikahan Bapak I dan Ibu F tidak memiliki riwayat penyakit. Saat
pemeriksaan Ibu F sedang hamil trimester kedua yaitu G1P0A0 hamil 20-
21 minggu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 110/70 mmHg, N:
78x/menit, S: 36,8, RR: 17x/menit TFU: 21 cm, LILA 24,5 BB: 65 Kg
dan TB 160 cm. Konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikteris.
Sebelum hamil BB Ibu F 57 kg selama hamil Ibu F memiliki kenaikan
berat badan sebesar 8 kg. Ibu F makan 3x sehari dengan porsi sedang
dengan nasi, lauk seperti ayam, dan sayur bayam. HPHT Ibu F adalah 03
September 20221 dan HPL Ibu F adalah 09 Juni 2022. Ibu F mengatakan
kadang badannya kadang terasa pegal-pegal. Ibu F menyatakan
keinginannya untuk meningkatkan pengetahuan dan cara mencegah
komplikasi kehamilan Ibu F mengatakan semenjak hamil mulai
memperhatikan makan yang dimakan selama masa kehamilan dan ingin
mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk bayi baru lahir.
Selama hamil Ibu F mengatakan lebih merasa lebih sensitif dan enggan
berkomunikasi panjang lebar dengan suami karena mudah lelah. Ibu F
mengatakan saat ini mulai beradaptasi di lingkungan baru di Depok ini.
Ibu F mengatakan ingin sekali hidup bahagia bersama suami dan anaknya
nanti. Ibu F mengatakan sebulan sekali kontrol kandungan ke bidan
praktik mandiri. Keluarga sudah mampu mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
memeriksakan kehamilan Ibu F.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Bapak I meurpakan anak pertama dari tiga bersaudara sedangkan Ibu F
merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kedua orang tua Bapak I
tidak memiliki riwayat penyakit apapun sedangkan ayah dari Ibu F
memiliki riwayat penyakit hipertensi.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
- Tipe rumah tiga petak. Ruang depan adalah ruang menonton TV,
ruang tengah adalah tempat tidur, dan ruang belakang adalah kamar
mandi.
- Status kepemilikan: Kontrakan
- Kondisi rumah:
Ruang depan terlihat tidak terlalu banyak perabotan selain meja TV,
TV, dan kasur kecil. Ruang tengah banyak sekali barang dan sering
terlihat gelap dan terasa lebih lembab dari ruang depan. Ruang dapur
terlihat rapi dan bersih serta gelap.
- Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga: Sampah
keluarga akan ditampung terlebih dahulu untuk kemudian diangkut
oleh petugas hari jumat.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Ibu F baru saja pindah ke lingkungan RT 05 RW 02 Keluarahan Curug
sejak enam bulan yang lalu. Ibu F mengaku tidak banyak melakukan
sosialisasi dengan warga RT 05. Ibu F hanya mengenal tetangga di kanan
dan kiri rumahnya. Ibu F mengatakan tidak mengikuti kegiatan yang ada
dilingkungan RT maupun RW.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sebelum pindah ke RT 05 RW 02 Curug, Cimanggis. Bapak I
sebelumnya sudah tinggal sendiri di Keluarahan Curug dan Ibu F tinggal
di Sukoharjo Jawa Tengah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak I setiap malam melakukan makan bersama Ibu F dan
sesekali menonton televisi bersama. Saat ada masalah, Bapak I dan Ibu F
melakukan diskusi pemecahan masalah. Ibu F jarang keluar rumah, untuk
kegiatan berbelanja dilakukan oleh suaminya Bapak I.
5. Sistem pendukung keluarga
Ibu F mengatakan sering berkomunikasi dengan keluarganya di kampung
minimal dua hari sekali. Ibu F mengatakan sangat rindu kepada kedua
orang tuanya di kampung.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Selama hamil Ibu F mengatakan lebih sensitif dan mudah lelah. Ibu F
mengatakan selama hamil enggan membicarakan hal-hal yang
membuatnya sedih. Ibu F dan Bapak I saat ini sering membicarakan
tentang kehamilan Ibu F dan sering menonton TV tentang parenting.
2. Struktur kekuatan keluarga
Proses pengambilan keputusan dalam keluarga berdasarkan proses
musyawarah dengan Bapak I sebagai pengambil keputusan.
3. Struktur peran
Struktur peran dalam keluarga, Bapak I merupakan pencari nafkah utama
dalam keluarga. Bapak I yang lebih dominan berperan dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan Ibu F sehari-hari bertugas mengurus
rumah. Di dalam keluarga, peran Ibu F terlihat lebih dominan dalam
mengatur urusan rumah tangga dirumah seperti memasak dan bersih-
bersih dirumah.
4. Nilai dan norma budaya
Suku asal keluarga tidak mempengaruhi status kesehatan keluarga. Ibu F
mengatakan selama kehamilan tidak memiliki tradisi khusus. Ibu F
percaya bahwa semua penyakit yang datang adalah kehendak Tuhan
YME dan berserah adalah langkah yang selalu diambilnya.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ibu F dan Bapak I saat ini sedang mempersiapkan dirinya untuk menjadi
orang tua. Saat ini Bapak I sering juga mengajarkan ilmu agama kepada
Ibu F.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Ibu F dengan tetangga kanna dan kirinya terjalin
dengan baik, namun Ibu F mengatakan tidak banyak bersosialisasi dengan
tetangga. Ibu F mengatakan ia suka membantu tetangga yang meminta
pertolongannya. Menurut Ibu F, jika bukan kondisi mendesak ia jarang
mengikuti kegiatan di RW 02.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga melihat kehamilan Ibu F sebagai sesuatu yang normal dan
membahagiakan. Ibu F mengaku rutin meminum vitamin asam folat dan
susu hamil. Bapak I juga selalu mengantar Ibu F untuk kontrol kehamilan
Ibu F dan Bapak I juga sudah memutuskan untuk persalinan nanti akan di
bantu oleh bidan. Pola makan keluarga teratur 3x sehari dan saat ini Ibu F
senang sekali makan makanan tambahan seperti buah-buahan dan biskuit.
Keluarga Ibu F tidak mempunyai aktivitas olahraga rutin seperti jalan atau
lari pagi ataupun jenis olahraga lainnya. Ibu F beranggapan melakukan
aktivitas seperti mencuci baju dan lainnya juga merupakan olahraga.
4. Fungsi reproduksi
Ibu F mengatakan sudah merencanakan akan memiliki dua anak saja
sengan jarak tiga atau lima tahun. Ibu F mengatakan akan menggunakan
KB dengan menggunakan kondom setelah melahirkan nanti.
5. Fungsi ekonomi
Bapak I merupakan pencari nafkah utama di keluarga. Ibu F mengatakan
penghasilan Bapak I sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga dan cukup untuk menabung untuk mempersiapkan kelahiran
anak pertama mereka.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek keluarga saat ini adalah dengan wabah virus
COVID-19 menjadikan keluarga Ibu F menjadi jarang berkunjung ke
rumah keluarga besar di Jakarta yang biasanya secara rutin dilakukan. Ibu
F juga takut tertular COVID-19 karena saat ini sedang mengandung.
2. Stressor jangka panjang
Ibu F mengatakan ingin melahirkan di Sukoharjo dan belajar mengurus
bayi dengan Ibunya namun disisi lain Ibu F sedih jika harus Long Distance
Marriage oleh suaminya.
3. Kemampuan keluarga dalam berespons terhadap masalah
Saat memiliki masalah, keluarga akan berdiskusi dan bermusyawarah
untuk menyelesaikan masalah.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga senantiasa berdoa dan rutin melaksanakan ibadah sholat 5 waktu.
Ibu F juga mengatakan bahwa jika sedang stres ia akan memperbanyak
dzikir dan ibadahnya sebagai bentuk berserah diri.
VII. Harapan Keluarga
1. Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan
Ibu F berharap agar keluarganya selalu sehat dan dapat hidup bahagia serta
selalu bersama-sama dengan suaminya dan anaknya kelak.
2. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Selama kehamilan Ibu F dan Bapak I menjadi lebih sering ke fasilitas
kesehatan. Ibu F berharap agar petugas kesehatan mampu memberikan
pelayanan yang terbaik tanpa memandang status ekonomi maupun status
lainnya. Selain itu, keluarga juga berharap agar tenaga kesehatan selalu
ramah terhadap dirinya.
VIII. Pemeriksaan Fisik
Komponen Bapak I Ibu F

Telinga Telinga bersih, telinga Telinga bersih, telinga simetris,


simetris, fungsi pendengaran fungsi pendengaran baik
baik

Mulut Membrane mukosa Membrane mukosa kemerahan,


kemerahan, tidak pucat, tidak pucat, kondisi gigi baik, tidak
kondisi gigi baik, tidak berlubang, gusi dan lidah bersih,
berlubang, gusi dan lidah bibir lembab
bersih, bibir lembab

Leher dan Tidak ada pembengkakan Tidak ada pembengkakan kelenjar


Tenggorokan kelenjar tiroid dan limfe tiroid dan limfe

Dada Bentuk dada simetris, tidak Bentuk dada simetris, tidak ada
ada penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu napas
napas

Abdomen Bising usus dalam rentang Bising usus dalam rentang normal
normal TFU 21 cm, tampak linea nigra,

Ekstremitas Normal dan simetris, tidak Normal dan simetris, tidak ada
ada kontraktur ataupun kontraktur ataupun perubahan
perubahan kelemahan otot kelemahan otot

Kulit Keadaan kulit normal saat Keadaan kulit normal saat dikaji,
dikaji, tidak pucat, dan tidak tidak pucat, dan tidak biru
biru

TTV S: 36.50C; N: 83x/menit; RR: S: 370C; N: 89x/menit; RR:


12x/menit; TD: 120/80 14x/menit; TD: 150/90 mmHg
mmHg

IMT belum terkaji BB: 67kg, TB: 160 cm


IMT: 26 Berat Badan Lebih

Analisis Data

Skoring
Dx Risiko tekanan darah tidak stabil

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah

Wellness 3 1

Aktual 3

Risiko 2

Potensial 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah 2 2

Sebagian 1

Tidak dapat 0

3. Potensi masalah dapat dicegah

Tinggi 3 1

Cukup 2

Rendah 1

4. Menonjolnya masalah
Segera 2 1

Tidak perlu 1

Tidak 0
rasakan

Dx Gaya hidup menetap (sedentari)

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah

Wellness 3 1

Aktual 3

Risiko 2

Potensial 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah 2 2

Sebagian 1

Tidak dapat 0

3. Potensi masalah dapat dicegah

Tinggi 3 1

Cukup 2

Rendah 1

4. Menonjolnya masalah

Segera 2 1
Tidak perlu 1

Tidak 0
rasakan

Dx Obesitas

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah

Wellness 3 1

Aktual 3

Risiko 2

Potensial 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah 2 2

Sebagian 1

Tidak dapat 0

3. Potensi masalah dapat dicegah

Tinggi 3 1

Cukup 2

Rendah 1

4. Menonjolnya masalah

Segera 2 1
Tidak perlu 1

Tidak 0
rasakan

Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi

Domain 4. Kelas 4. Kode TUK 1: Keluarga 5510 Pendidikan


mampu mengenali Kesehatan
diagnosis 00267
resiko komplikasi
Risiko tekanan darah Definisi:
masalah hipertensi
Mengembangkan dan
tidak stabil
memberikan instruksi
Setelah dilakukan dan pengalaman belajar
tindakan keperawatan untuk memfasilitasi
Definisi:
selama 1 x 60 menit, adaptasi sukarela dari
Rentan terhadap diharapkan tingkat perilaku yang kondusif
untuk kesehatan pada
fluktuasi kekuatan darah pengetahuan keluarga
meningkat dengan kriteria individu, keluarga,
yang mengalir melalui kelompok, atau
hasil:
masyarakat.
pembuluh arteri, yang - Kemampuan
dapat membahayakan menjelaskan Aktivitas:
pengetahuan tentang - Merumuskan tujuan
kesehatan.
hipertensi dari skala program pendidikan
3 (sedang) ke skala kesehatan
4 (cukup - Menekankan
manfaat kesehatan
meningkat)
positif jangka
- Kemampuan pendek atau
menjelaskan langsung yang akan
pengetahuan tentang diterima oleh
nutrisi yang baik perilaku gaya hidup
untuk hipertensi positif daripada
meningkat dari manfaat jangka
skala 3 (sedang) ke panjang atau efek
skala 4 (cukup negatif dari
ketidakpatuhan
meningkat)
- Menggabungkan
strategi untuk
meningkatkan harga
diri audiens target
- Kembangkan materi
pendidikan yang
ditulis pada tingkat
keterbacaan yang
sesuai dengan target
audiens
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
melawan perilaku
tidak sehat atau
pengambilan risiko
daripada
memberikan saran
untuk menghindari
atau mengubah
perilaku
- Pertahankan edukasi
tetap fokus dan
singkat, dan mulai
dan akhiri pada poin
utama

TUK 2: Keluarga 5250 Dukungan


mampu memutuskan Pengambilan
untuk mengatasi atau Keputusan
merawat anggota
Definisi:
keluarga dengan Memberikan informasi
masalah hipertensi dan dukungan untuk
pasien yang membuat
Setelah dilakukan keputusan mengenai
tindakan keperawatan perawatan kesehatan.
selama 1 x 60 menit,
Aktivitas:
diharapkan dukungan
- Fasilitasi
keluarga meningkat mengklarifikasi nilai
dengan kriteria hasil: dan harapan yang
- Anggota keluarga membantu membuat
verbalisasi pilihan
keinginan untuk - Motivasi
mendukung anggota mengungkapkan
keluarga dalam tujuan perawatan yang
diharapkan
perawatan
- Fasilitasi pengambilan
kesehatannya dari
keputusan secara
skala 3 (sedang) ke kolaboratif
skala 4 (cukup
meningkat)

TUK 3: Keluarga 7110 Promosi


mampu merawat Keterlibatan Keluarga
anggota keluarga
Definisi:
dengan masalah
Memfasilitasi partisipasi
hipertensi anggota keluarga dalam
perawatan emosional dan
Setelah dilakukan fisik pasien.
intervensi keperawatan
selama 1x60 menit, Aktivitas:
diharapkan keluarga - Identifikasi
kemampuan anggota
mampu:
keluarga untuk
- Mengidentifikasi terlibat dalam
kemampuan perawatan pasien
keluarga dalam - Dorong anggota
mendukung keluarga dan pasien
perawatan klien untuk membantu
dengan kondisi dalam
pengembangan
kesehatan tertentu.
rencana perawatan,
- Membantu proses termasuk hasil yang
diharapkan dan
implementasi
rencana asuhan

Anda mungkin juga menyukai