Anda di halaman 1dari 5

PENYAJIAN DATA

Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk
keperluan laporan atau analisis, perlu diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas
dan baik. Bentuk penyajian data yang biasa dipakai di antaranya adalah diagram batang,
diagram garis, diagram lingkaran, dan diagram pencar.

1. Diagram Batang
Penyajian data dengan menggunakan gambar batang atau balok disebut diagram
batang. Untuk menggambar diagram batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak.
Sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama, demikian pula sumbu
tegaknya. Skala pada sumbu tegak dengan skala pada sumbu datar tidak perlu sama. Kalau
diagram dibuat tegak, maka sumbu datar dipakai untuk menyatakan atribut atau waktu.
Frekuensi atau kuantum atau nilai data digambar pada sumbu tegak. Diagram batang yang
digambarkan secara tegak disebut diagram batang tegak, sedangkan yang digambarkan secara
mendatar disebut diagram batang mendatar.

Contoh 1: Berikut ini adalah data pegawai PT ABC menurut jenis kelamin dan
tingkat pendidikan pada tahun 2002.

Jenis kelamin Tingkat Pendidikan Jumlah


SD SLTP SMU D-3 S-1 S-2
Laki-laki 20 48 36 15 25 14 158
Perempuan 10 22 19 5 8 6 70
Jumlah 30 70 55 20 33 20 228

Buatlah diagram batang untuk data di atas!

Jawab:

a. Diagram batang tegak

1
80

60

Jumlah Pegawai
40

20

0
SD SLTP SMU D-3 S-1 S-2
Pendidikan Total : 228

b. Diagram batang mendatar

S-1
Pendidikan

SMU

SD

0 20 40 60 80
Jumlah Pegawai

Kedua diagram batang tersebut, dapat disebut juga sebagai diagram batang tunggal. Di
samping diagram batang tunggal terdapat dua diagram batang lain yaitu diagram batang
majemuk dan diagram batang bertingkat. Dari contoh di atas, dapat dibuat diagram batang
majemuk dan diagram batang bertingkat sebagai berikut:

- Diagram batang majemuk

2
60

Jumlah Pegawai
50
40
Laki-laki
30
Perempuan
20
10
0
SD SLTP SMU D-3 S-1 S-2
Pendidikan

- Diagram batang bertingkat

80
70
Jumlah Pegawai

60
50
Perempuan
40
Laki-laki
30
20
10
0
SD SLTP SMU D-3 S-1 S-2
Pendidikan

2. Diagram Garis
Diagram garis dibuat untuk menggambarkan keadaan yang serba terus menerus dalam
periode waktu yang tetap atau berkesinambungan, misalnya suhu badan tiap jam, jumlah
penjualan mobil tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, jumlah mahasiswa baru tiap tahun,
dan lain-lain. Seperti pada diagram batang, di sinipun diperlukan dua sumbu yakni sumbu
datar dan sumbu tegak. Sumbu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tegaknya
menyatakan kuantum atau nilai data (nilai, jumlah, biaya, pendapatan, dan sebagainya).
Penyajiannya menggunakan gambar garis-garis lurus.

Contoh 2: Sebuah dealer mobil memiliki catatan penjualan mobil merk tertentu pada
era tahun 1991 hingga 2000 sebagai berikut:

Tahun 199 1992 1993 1994 1995 199 1997 1998 1999 2000
1 6
Jumlah 15 18 27 21 18 30 32 20 17 25
mobil
terjual

Buatlah diagram garis untuk data di atas!

Jawab:

3
35

30

25

20
Series2
15

10

0
1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000

3. Diagram lingkaran
Untuk menggambar diagram lingkaran, gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi-bagi
menjadi beberapa sektor atau juring. Banyak sektor dalam lingkaran menyatakan banyak
keterangan data yang akan disajikan, sedangkan besar sudut pusat untuk masing-masing
sektor sebanding dengan besar nilai data yang disajikan. Dianjurkan titik pembagian mulai
dari titik tertinggi lingkaran.

Contoh 3: Berdasarkan data pada contoh 1, buatlah diagram lingkarannya!


Jawab:
Sudut pusat untuk masing-masing sektor adalah:
SD = 30, sudut pusatnya = (30/228) x 360˚ = 47˚
SLTP = 70, sudut pusatnya = (70/228) x 360˚ = 110,5˚
SMU = 55, sudut pusatnya = (55/228) x 360˚ = 86,8˚
D-3 = 20, sudut pusatnya = (20/228) x 360˚ = 31,6˚
S-1 = 33, sudut pusatnya = (33/228) x 360˚ = 52,1˚
S-2 = 20, sudut pusatnya = (20/228) x 360˚ = 31,6˚
Gambar diagram lingkarannya sebagaimana gambar i.

Masing-masing tingkat pendidikan dapat pula dihitung persentasenya, misalnya persentase


untuk SD adalah:
SD = 30, persentasenya = (30/228) x 100% = 13,15%
Selengkapnya seperti gambar ii.

Adapun gambar iii adalah variasi lain dari bentuk diagram lingkaran. Diagram ini disebut
diagram pastel (pie chart).

4
S-2
SD
9%
13%

S-2, 31.6 o
SD, 47.4o S-2 SD
S-1
S-1 9% 13%
16%
o
S-1, 52.1
16%

D3, 31.6 o SLTP, 110.5 o SLTP


SLTP
D3 30% D3
9%
9% 30%
SMU
SMU, 86.8o 23%
SMU
23%

(i) ( ii ) ( iii )

4. Diagram Pencar
Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua variabel, dengan nilai kuantitatif, diagramnya
dapat dibuat dalam sistem sumbu koordinat dan gambarnya akan merupakan kumpulan titik-
titik yang terpencar. Karenanya, diagram demikian dinamakan diagram pencar. Pada gambar
diagram garis di atas, apabila garis penghubung antara titik-titik dihilangkan, terjadilah
diagram pencar. Ini merupakan diagram pencar yang sederhana. Adapun contoh yang lebih
kompleks adalah seperti dalam gambar berikut ini:
variabel y

variabel y

Series1 Series1

variabel x variabel x

Anda mungkin juga menyukai