Anda di halaman 1dari 13

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLTEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH PENGGALIAN DANGKAL

OLEH :
ANNISA DAMAYANTI
KELAS : SI-4D
NIM : 2005022065

DOSEN PENGAMPU :
Ir. EPENDI NAPITU, M.T.

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, untuk setiap rahmat-
Nya yang mengiringi penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tulisan ini berjudul Laporan Praktikum Pengujian Tanah Penggalian Dangkal. Tulisan ini sebagai
bagian dalam tugas mata kuliah di Politeknik Negeri Medan. Penulis berterimakasih kepada Bapak
Ependi Napitu, Ir, M.T. selaku Dosen yang bersangkutan yang telah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi. Demikian, semoga laporan ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang
menambah kekayaan intelektual pembaca.

Medan, 21 Februari 2022

Annisa Damayanti

2
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II ..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
Tabel Konsistensi Tanah ...............................................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................................9
METODELOGI PENELITIAN ........................................................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................................................9
3.4 Prosedur Kerja ........................................................................................................................9
3.5 Hasil Pengujian ..................................................................................................................... 11
3.6 Dokumentasi.......................................................................................................................... 11
BAB IV........................................................................................................................................... 13
PENUTUP ...................................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 13
4.2 Saran ..................................................................................................................................... 13

3
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyelidikan contoh tanah pada umumnya dilakukan dengan cara membawa contoh tanah
dari lapangan untuk kemudian di uji di laboratorium. Dalam praktikum lapangan dilakukan
pengeboran (Drilling) dan juga pengambilan contoh tanah (saimpling). Pengeboran dapat
dilakukan dengan cara bor tangan (bor hand) atau bor mesin. Dalam praktikum kali ini
digunakan bor tangan. Bor tangan dapat dilakukan secara efektif untuk lapisan tanah lempung,
lanau dan lainnya. Untuk cara pengeboran dangkal, sampel tanah yang diambil dalam kondisi
terganggu (DS) dan kondisi tak terganggu (UDS). Tanah terganggu atau Disturb soil (DS)
adalah contoh tanah yang strukturnya telah berubah/hancur. Sedangkan Tanah tak terganggu
atau Undisturb soil (UDS) adalah tanah yang strukturnya masih utuh belum berubah sesuai
dengan bentuk aslinya.
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat, mineral- mineral padatyang
tidak terikat secara kimia satu dan lain dari bahan-bahan organik yang telah melapukdiser ta i
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat
tersebut. Suatu bentuk (phase) adalah suatu bagian dari sisi tanah secara fisik dan kimiawi
berbeda dengan bagian-bagian yang lain. Tanah merupakan bagian yang mempunyai fase
seperti : 1. Padat ( biasanya butir – butiran mineral ).
2. Cair (biasanya air).
3.Gas (biasanya udara).
Tanah berguna untuk bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan dalam
lingkupteknik sipil. Berdasarkan kegunaan tersebut maka kita harus terlebih dahulu
mengetahui sifat-sifat dasar dari tanah tersebut sebelum kita menggunakan tanah tersebut
sesuai denganfungsinya, seperti asal usulnya, penyebaran butiran, kemampuan mengalirka n
air, sifat pemampatan, kekuatan geser, dan lain-lain. Dengan adanya percobaan-percobaan, kita
dapatmenentukan parameter-parameter yang akan berpengaruh terhadap tanah, baik terhadap

4
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

sifat fisik maupun sifat mekanisnya.Untuk semua itu maka kita harus melakukan suatu
pengujian di laboratorium untukmengetahui sifat-sifat dasar dari tanah tersebut dan pengujia n
ini digunakan sebagai dasaracuan untuk perencanaan design dan pengujian ini juga berfungs i
untuk mengetahui kondisidan karakteristik struktur tanah yang akan digunakan sebagai tempat
bertumpunya suatu pondasi bangunan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Ada berapa lapisan tanah yang bisa dijadikan lapisan pondasi
2. Lapisan keadaan tanah dan lapisan tanah tiap kedalaman tertentu secara visual

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui keadaan lapisan tanah yang ada di bawah yang akan menjadi lapisan
pondasi
2. Untuk mengetahui keadaan lapisan tanah dan jenis tanah tiap kedalaman tertentu secara
visual
3. Mengumpulkan data/informasi untuk menggamb arkan profil lapisan tanah
4. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed) dan terganggu (disturbed) pada
kedalaman tertentu untuk pengujian lebih lanjut di laboratorium

5
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

BAB II

PEMBAHASAN

Penyelidikan tanah ini disebut bor tangan, karena pengujian ini dilakukan dengan
tangan, dimana pengujian ini dimaksudkan untuk membedakan lapisan-lapisan tanah yang
ada guna mendeskripsikan tanah di lokasi yang ditinjau. Kegiatan ini dilaksanakan guna
mendapatkan contoh tanah, dimana hasil dari pengujian ini dapat berbentuk bor log.
Pengambilan contoh tanah merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam
pelaksanaan praktikum mekanika tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan contoh
tanah yang asli/tak terganggu (undisturbed) atau contoh tanah yang terganggu (disturbed),
yang akan digunakan dalam percobaan-percobaan selanjutnya di laboratorium. Contoh
tanah asli dapat diperoleh dengan menggunakan tabung contoh (tube sampler), tabung
belah (split spoon sampler) atau untuk contoh tanah yang berbentuk kubus (block sampler).
Ada beberapa cara pengambilan contoh tanah di lapangan yang umum digunakan,
yaitu: 1. Cara sumur uji (test pit)
2. Cara pemboran dangkal/tangan (shallow/hand boring)
3. Cara bor dalam (deep boring) Cara pengambilan contoh tanah yang akan diuraikan
dalam tulisan ini, hanya melalui cara hand boring atau bor tangan.
Adapun beberapa batasan dalam penggunaan bor tangan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Tergantung dari jenis tanah di lokasi penyelidikan, jenis tanah berbatu tidak dapat di
lakukan penetrasi dengan alat ini.
2. Tergantung dari tinggi muka air tanah, dimana jika muka air tanah tinggi, maka
penyelidikan dengan cara bor tangan akan mengalami berbagai kendala.
Pengambilan sampel tanah digunakan untuk suatu metode analisis tanah. Analis is
tanah dilakukan terhadap suatu sampel. Tanah yang diambil dilapangan dengan metode
tertentu sesuaitujuan yang diharapkan. Sampel tanah yang diambil langsung menggunaka n

6
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

bor ini digunakanuntuk menentukan kadar air kering udara dan juga untuk sifat fisik dan
kimia tanah.
Pengamatan contoh tanah dengan bor:
1. 20 cm Hitam Halus Kurang lembab
Tanah hitam dan bertekstur halus ini didominhasi oleh tanah dengan tekstur
yang lembut danlicin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingka n
dengan tanah bertekstur kasaryang biasanya berbentuk pasir. Pada bagian ini
memiliki kapasitas dalam proses penyerapanunsur- unsur hara yang lebih besar
dibandingkan dengan tanah yang kedalamannya lebih, danumumnya lebih
subur karena banyak mengandung unsur hara dan bahan organik
yangdibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.

2. 40 cm kecoklatan Agak kasar Sedang2

3. 60 cm Coklat muda halus Sangat lembab3

4. 80 cm coklat tua agak kasar sangat lembab

Pengambilan contoh tanah juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kebenaran hasil
analisis sifat fisik dan sifat kimia tanah. Ada tiga cara pengambilan contoh tanah yaitu:

1. Contoh tanah utuh (undisturbed soil sampel), digunakan untuk penetapan berat
jenis tanah, berat jenis partikel, porositas tanah, kurva pf, dan permeabilitas
tanah.

2. Contoh tanah tidak utuh (disturbed soil sampel), digunakan untuk penetapan
kadar air tanah, tekstur tanah, konsistensi, warna, dan analisis kimia tanah.

3. Contoh tanah dengan agregat utuh (undisturbed soil agregate), digunakan untuk
penetapankemantapan agregat, pontesi mengembang dan mengkerut yang

7
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

dinyatakan dengan nilai COLE (coofficient of linear extencibility). (penuntun


dasar-dasar ilmu tanah, 2009).

Tabel Konsistensi Tanah

8
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

BAB III

METODELOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 24 Januari 2022
Waktu : 13.05-16.25
Tempat : Belakang Laboratorium Politeknik Negeri Medan
3.2 Alat dan Bahan
1. Stick pemutar
2. Kunci pipa (kunci monyet)
3. Sekop
4. Cangkul
5. Bor tangan (Bor Hand)
6. Corebox
7. Kunci T
8. Tabung
9. Hammer
10. Stang Bor Tangan
11. Timbangan
12. Kantong Plastik dan Spidol
3.4 Prosedur Kerja
1. Tentukan lokasi pengambilan contoh tanah, kemudian bersihkan permukaan tanah dari
rerumputan atau benda-benda lain.
2. Rangkaikan mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.
3. Tancapkan rangkaian alat yang tersebut pada point (2) pada lokasi point (1), dan putar
searah jarum jam sampai mata bor terisi penuh dengan tanah.

9
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

4. Cabut alat dari dalam tanah, lalu keluarkan tanah dari mata bor di atas alas yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Diusahakan penempatan tanah hasil pemboran diletakkan
memanjang mengikuti urutan pengeboran yang telah dilakukan, sehingga setiap
perubahan dari tanah dapat dilihat secara visual.
5. Teruskan galian sampai kedalaman yang ditentukan, serta catat setiap terjadi perubahan
jenis, sifat dan warna tanah di setiap kedalamannya. Perlu juga diperhatikan jika
pemboran telah mencapai muka air tanah (MAT), catat kedalamannya.
6. Hasil galian diletakkan memanjang di atas tanah untuk mengetahui perubahan warna
dan jenis tanah dan ambil kadar air asli pada setiap kedalaman 50 cm.
7. Setelah kedalaman yang ditentukan untuk mengambil undisturb sample atau UDS (tanah
tak terganggu) tercapai, ganti mata bor dengan konektor + tabung yang telah diolesi
dengan oli/vaselin.
8. Masukkan lagi alat bor ke dalam tanah dan ukur dari suatu datum setinggi 20 cm atau
sesuai dengan panjang tabung UDS, dan beri tanda.
9. Pada tangkai pemutar, letakkan balok dan lakukan pemukulan dengan palu sampai batas
yang dibuat tersebut di point (8) tepat pada datum.
10. Putar tangkai pemutarnya dan angkat, lalu lepaskan tabung dari konektornya dan tutup
serta beri label identifikasi.
11. Pasang tabung yang lain kemudian lakukan lagi langkah pengujian seperti pada point
(7), (8), (9) dan (10) sampai batas kedalaman yang diinginkan.
12. Pada pengambilan sampel terganggu (disturb sample), dapat dilaksanakan pada setiap
kedalaman yang dikehendaki. Selanjunta, tanah yang terangkat bersama mata bor
langsung dimasukkan ke dalam karung/kantong plastik sampel yang telah diberi label.

10
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

3.5 Hasil Pengujian


Kedalaman Warna Tanah Karakteristik Jenis Tanah
Tanah
0 Coklat gelap Sangat lunak Lempung sedikit
lanau
20 cm Coklat Sangat lunak Lempung sedikit
lanau
40 cm Coklat kekuningan Sangat lunak Lempung sedikit
lanau
60 cm Coklat kekuningan Sangat lunak Lempung sedikit
lanau
80 cm Kuning sedikit abu Lunak Lempung sedikit
lanau
100 cm Kuning sedikit abu tetapi Lunak Lempung sedikit
lebih cerah dari sebelumnya lanau

3.6 Dokumentasi

11
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

12
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLTEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax, (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam pengambilan sampel tanah, semakin dalam tanah tersebut maka akan semakin susah
tanah tersebut untuk di bor karena tanah akan semakin keras dan padat, muka air tanah
(MAT) tidak ditemukan karena pengeboran kurang dalam. Dan juga kadar air akan
semakin tinggi.
Berikut hasil kesimpulan tiap kedalaman:
1. Untuk kedalaman 0 cm–20 cm, hasil visual tanah berwarna coklat gelap jenis tanah
lempung sedikit berlanau
2. Untuk kedalaman 20 – 40 cm, hasil visual tanah berwarna coklat keabuabuan, jenis tanah
lempung sedikit berlanau
3. Untuk kedalaman 40cm–60 cm, hasil visual tanah berwarna coklat kehitaman, jenis tanah
lempung sedikit berlanau
4. Untuk kedalaman 60 cm–80 cm hasil visual tanah berwarna coklat kehitaman, jenis tanah
lempung sedikit berlanau
5. Untuk kedalaman 80 cm–100 cm hasil visual tanah berwarna kuning sedikit abu lebih cerah
dari sebelumnya, jenis tanah lempung berpasir sedang sedikit berlanau.
4.2 Saran
Dalam melakukan pengujian sampel tanah, pastikan melakukan sesuai dengan prosedur
yang berlaku dan gunakan alat alat yang dalam kondisi baik agar mendapatkan hasil yang
bagus. Dan juga Sebelum melakukan pengujian ada baiknya sehari sebelumnya mencari
dulu lokasi yang ideal untuk di uji tanahnya.

13

Anda mungkin juga menyukai