LK.9 Sistematika Laporan Best Practice
LK.9 Sistematika Laporan Best Practice
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah
yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan
dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks
penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara
sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan
yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya
belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam
dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013 untuk tingkat SD/MI yang mulai diterapkan pada bulan
Juli 2013, menggunakan metode pembelajaran tematik integratif. Dalam metode ini,
materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata
pelajaran. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Namun mulai tahun pelajaran 2016 / 2017 pembelajaran matematika di kelas IV-
VI SD/MI tidak lagi sebagai bagian dari pembelajaran tematik terpadu, sesuai dengan
Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar Mata Pelajaran di jenjang
Sekolah Dasar dan Menengah. Dengan kata lain mata pelajaran matematika untuk kelas
IV, V dan VI terpisah dari pembelajaran tematik.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa
kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah
melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media
pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak
tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan
cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan.
Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal
menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran Discovery Learning.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas VI (enam).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran matematika yang berorientasi HOTS.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis
dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VI (enam) semester I
(satu) di SDN Pasirwangi sebanyak 30 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi kelas VI
(enam) mengenai Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat.
Matematika
KD Kompetensi Pengetahuan
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif.
KD Kompetensi Keterampilan
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif
dalam kehidupan sehari-hari.
( Generalizatio
n)
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran matematika yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
B. Kegiatan Praktik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai