Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR PENGESAHAN

1. Nama Produk : KERYSA


2. Sekolah Asal : SMAN 2 MADIUN
3. Ketua
a. Nama Lengkap : Kayla Masayu Wibawa
b. NISN : 0051658761
c. Alamat Rumah : JL.Kampar Gg. III No. 40, Kel. Taman, Kec. Taman, Kota
Madiun, Provinsi Jawa Timur
d. No. Telp/HP : 0895 6211 47180
4. Anggota
a. Nama Lengkap : Dielian Maulana Irsyad
b. Nama Lengkap : Adinda Dewi Ariestuti
5. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap : Yosita Vemi Rismawati, M.Pd.
b. NIP : 198611082010012018

Menyetujui Madiun, 31 Desember 2021


Guru Pembimbing Ketua Tim

Yosita Vemi Rismawati, M.Pd. Kayla Masayu Wibawa


NIP. 198611082010012018 NISN. 0051658761

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pramujo Budiarto, S.Pd., M. Or.


NIP. 196706011994031011
LAMPIRAN
Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa proposal terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan
untuk perlombaan lain kecuali kami menyatakan menggunakannya. Bila ditemukan
pelanggaran berupa plagiarisme, maka kami bersedia menerima konsekuensi yang telah
ditentukan berupa diskualifikasi dari perlombaan ini. Kami memahami bahwa proposal yang
kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi
adanya plagiarisme.

Asal Sekolah : SMAN 2 MADIUN


Nama produk : KERYSA

Kayla Masayu Wibawa Dielian Maulana Irsyad Adinda Dewi Ariestuti

Pengesahan
Yosita Vemi Rismawati, M.Pd.
Executive Summary
Daftar isi
BAB 1 DESKRIPSI BISNIS

1.1 Latar Belakang Bisnis

1.2 Deskripsi Bisnis

1.3 Visi dan Misi

1.4 Analisis SWOT

BAB 2 RENCANA OPERASI

2.1 Arus Produksi

2.2 Proses Pembuatan

BAB 3 RENCANA PEMASARAN

3.1 Gambaran Peluang Usaha

3.2 Competitor Analyst

3.3 Marketing Mix

3.4 STP

BAB 4 RENCANA MANAJEMEN

4.1 Struktur Organisasi

4.2 Pengelolaan SDM

BAB 5 RENCANA KEUANGAN

5.1 Kebutuhan Modal

5.2 Sumber Pendanaan dan Kebijakannya

5.3 Proyeksi Keuangan dalam Jangka Waktu Tiga Tahun

5.4 Analisis Break-Even Point

5.5 Payback Period


BAB I
Deskripsi Bisnis Kerysa
1.1 Latar Belakang Bisnis
Indonesia adalah negara produsen beras terbesar ke-3 di dunia setelah Tiongkok dan India.
Menurut keterangan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Buwono, total produksi padi
di Indonesia sepanjang Januari – September 2021 diperkirakan naik sebesar 65,39 ribu ton
GKG (0,14%) dibandingkan dengan total produksi padi nasional tahun 2020 Selain itu,
jumlah keseluruhan potensi produksi padi nasional pada 2021 diperkirakan naik sebesar
1,14% dibandingkan dengan jumlah keseluruhan potensi produksi padi nasional pada 2020.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, jumlah produksi
padi yang dihasilkan oleh petani Provinsi Jawa Timur pada 2020 mencapai 10.022.387 ton.
Dalam angka tersebut Kabupaten Madiun menyumbang jumlah produksi padi sebesar 453.541
ton, sedangkan Kota Madiun menyumbang jumlah produksi padi sebesar 14.226 ton.
Meningkatnya total produksi padi nasional tentu diiringi dengan peningkatan jumlah limbah
jerami padi yang perlu diolah agar tidak mencemari lingkungan. Olahan limbah jerami padi
memang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah atau pakan ternak. Namun, sebagian
besar jerami padi belum dapat diolah secara optimal sehingga menumpuk dan akhirnya
dibakar.
Fenomena membakar jerami padi pasca musim panen menjadi hal yang lumrah dilakukan
oleh para petani untuk mempersingkat waktu dalam proses pengolahan tanah untuk masa
tanam berikutnya. Padahal, pembakaran jerami padi di areal persawahan dapat menurunkan
kualitas ekosistem tanah. Hal terebut diikuti oleh kadar unsur hara yang mengalami
penurunan kadar nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan sulfur (S) sebanyak 21% - 80%.
Selain itu, pembakaran jerami padi juga berpotensi mempercepat krisis iklim karena
pembakaran jerami padi menghasilkan emisi gas rumah kaca berupa karbon dioksida (CO 2),
karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur dioksida (SO2). Terdapat
perkiraan bahwa pada tahun 2030, peningkatan emisi gas rumah kaca dari aktivitas
pembakaran biomassa di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 29% (Andini et al., 2018).
Untuk memaksimalkan pengolahan jerami padi, Kerysa memanfaatkannya sebagai bahan
baku utama dalam pembuatan kertas seni. Jerami dipilih sebagai alternatif karena turunnya
kuantitas kayu sebagai bahan baku utama produksi kertas yang dilatarbelakangi oleh larangan
pemerintah terhadap kegiatan penebangan pohon.
Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan, terdapat 33% - 40% selulosa, dalam
jerami padi. Selulosa tersebut dapat diekstrak dan dapat diolah menjadi bubur kertas karena
produksi kertas merupakan proses penyingkiran lignin yang terkandung dalam serat bahan
mentah untuk mendapatkan kandungan selulosa yang tinggi. Proses tersebut berlaku bagi
bahan kayu dan bahan mentah nonkayu, seperti residu pertanian.
Selain itu, tingginya limbah kertas menjadi permasalahan lingkungan baru-baru ini.
Merujuk pada data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2019,
kuantitas sampah yang dihasilkan di Indonesia menyentuh angka 67,8 juta ton per tahunnya
dengan komposisi sampah kertas yang menduduki angka 11%. Dalam memanfaatkan jerami
padi sebagai bahan baku pembuatan kertas seni, Kerysa dapat mengurangi limbah kertas
melalui proses daur ulang dan mengubah residu lanjutan produk menjadi tanaman.
Pada tahun 2021, terdapat tren membuat kertas seni dengan cara mencelupkan kertas biasa
ke dalam kopi yang menimbulkan peluang usaha baru bagi kertas seni. Dilansir dari
PikiranRakyat.com, Digital Marketing Manager PT Faber-Castell International Indonesia,
Martin Sori Tjukrono, mengatakan bahwa selama Mei – Agustus 2020, Faber-Castell
Indonesia mencatat adanya kenaikan jumlah penonton saluran youtube Faber-Castell Creative
Kids secara drastis. Jumlah penonton yang semula hanya 850 mencapai 302.600 penonton.
Faber-Castell Global mencatat adanya peningkatan akses terhadap video dan materi
pembelajaran sebesar 300%. Selain itu, selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) pada Maret 2020, merek alat tulis daring, Papier, mencatat adanya peningkatan dalam
penjualan kartu catatan dan kertas tulis sebesar 300%. Bahkan, tren ini terus berlanjut hingga
tahun 2021. Hal ini menunjukkan meningkatnya tren di bidang kesenian selama masa
pandemi.
Adanya pembatasan gerak akibat pandemi Covid-19 mengakibatkan kita harus
menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Dalam kondisi tersebut, banyak orang yang
mengisi waktu dengan melakukan beragam kegiatan kreatif seperti menggambar, melukis,
maupun menulis buku harian. Melalui kegiatan kesenian, proses eksplorasi perasaan dan
pikiran, penyelesaian konflik emosional, pengembangan kemampuan sosial, dan peningkatan
kepercayaan diri akan didapatkan dengan mudah. Dengan demikian, kertas seni Kerysa
dirasa memiliki peluang usaha yang besar. Selain itu, dengan memproduksi kertas seni
berbahan dasar jerami padi, Kerysa telah berkontribusi dalam mewujudkan poin-poin dalam
tujuan pembangunan berkelanjutan, yakni industri, inovasi, dan infrastruktur (9), konsumsi
dan produksi yang bertanggung jawab (12), penanganan perubahan iklim (13), dan ekosistem
daratan (15), serta berperan dalam pemulihan perekonomian Indonesia di era pandemi secara
berkelanjutan.
1.2 Deskripsi Bisnis
Kerysa adalah kertas seni berbasis jerami padi (Oryza sativa) yang mengandung benih
tanaman hortikultura di dalamnya. Kerysa memanfaatkan limbah jerami padi sebagai bahan
baku utama pembuatan produk karena banyaknya kuantitas limbah jerami padi pada daerah
regional pemilik, meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan sekitarnya. Selain itu,
limbah jerami padi menjadi permasalahan lingkungan yang harus segera ditangani lebih lanjut
karena belum diolah dengan optimal. Selain itu Kerysa juga menggunakan limbah kertas
sebagai bahan penunjang. Limbah kertas didapatkan dari para pengepul barang bekas yang
berada di sekitar daerah regional pemilik.
Kerysa merupakan produk yang ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan produk kertas seni
Kerysa disisipi benih tanaman hortikultura. Apabila produk sudah tidak digunakan, produk
dapat ditanam di tanah dan lambat laun akan berubah menjadi tanaman hortikultura melalui
benih yang disisipkan di dalamnya. Dengan demikian, produk tidak akan menghasilkan
limbah lanjutan (residu).
Selain mengandung benih tanaman hortikultura, produk kertas seni Kerysa juga
dilengkapi dengan kelopak bunga mawar serta aksen dari ampas kopi untuk menambah nilai
keindahan produk. Produk juga menggunakan daun jeruk sebagai pewangi alami karena
aromanya yang lembut dan menyegarkan. Pemilihan daun jeruk sebagai pewangi alami
produk didasarkan pada banyaknya kuantitas pohon jeruk nipis dan jeruk purut di Kota
Madiun. Mengingat Kota Madiun yang terkenal akan sentra sambal pecelnya, dan daun jeruk
merupakan salah satu bahan baku utamanya.
Sementara itu, pemilihan kelopak didasarkan pada banyaknya limbah bunga mawar yang
dihasilkan oleh para pedagang bunga mawar untuk ziarah di Madiun dan sekitarnya. Pada
masa pandemi penjualan menurun sehingga limbah bunga mawar meningkat. Kerysa juga
memanfaatkan limbah ampas kopi untuk memberi variasi warna. Pemilihan ampas kopi
sebagai pemberi warna klasik pada kertas seni Kerysa dilatarbelakangi oleh maraknya kedai
kopi di daerah Madiun dan sekitarnya karena tengah menjadi tren di kalangan para remaja
sehingga kedai kopi tidak pernah surut akan pelanggan. Meningkatnya tingkat penjualan
kedai kopi tentunya akan meningkatkan limbah ampas kopi yang dihasilkan. Pembuangan
limbah ampas kopi tanpa penanganan yang tepat tentunya akan mencemari lingkungan. Oleh
karena itu, Kerysa lahir untuk mengatasi serta mengubah problematika lingkungan menjadi
peluang usaha untuk ikut serta memperbaiki perekonomian negara.

1.3 Visi Misi


Visi:
Mengambil bagian dalam pemulihan perekonomian negeri secara berkelanjutan melalui
UMKM industri kreatif penghasil produk kertas seni yang bernilai 3E (Ergonomis, Ekonomis,
dan Ekologis).
Misi:
1. Memproduksi kertas seni yang bermutu tinggi dan bernilai ekonomis melalui optimalisasi
kekayaan sumber daya limbah agrikultur berupa jerami padi.
2. Memproduksi kertas seni yang bermutu tinggi dan bernilai ergonomis melalui penciptaan
desain baru serta memiliki nilai fungsional sebagai media berkarya.
3. Memproduksi kertas seni yang bermutu tinggi dan bernilai ekologis melalui pemanfaatan
benih tanaman hortikultura yang terdapat dalam produk sehingga tidak menghasilkan
residu lanjutan.
4. Meningkatkan produktivitas pekerja kreatif Indonesia melalui inovasi produk yang
bernilai tinggi.
5. Menjadikan Kerysa sebagai UMKM padat karya dan berperan dalam proses pemulihan
perekonomian negara dengan cara mengurangi pengangguran melalui rekrutmen pekerja
yang berdaya saing tinggi.
6. Kerysa turut berperan dalam program pemerintah yang mengedepankan kegiatan peduli
lingkungan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan lebih lanjut akibat limbah.

1.4 Analisis SWOT


1. Strength (Kekuatan)
Analisis kekuatan dalam konsep bisnis Kerysa, sebagai berikut.
- Produk memiliki biaya produksi yang rendah karena menggunakan bahan baku berupa
limbah yang memiliki kelimpahan sangat cukup dalam memenuhi kebutuhan produksi
untuk mencapai harga jual yang terjangkau.
- Produk memiliki nilai ekologis yang tinggi karena tidak menghasilkan residu lanjutan.
- Produk memiliki variansi produk yang menarik, baik dari segi tekstur, warna, dan
desain.
2. Weakness (Kelemahan)
Analisis kelemahan dalam konsep bisnis Kerysa, sebagai berikut.
- Proses pengeringan memakan waktu yang cukup lama, yakni sekitar 2 – 3 hari dan
bergantung pada faktor iklim.
3. Opportunity (Peluang)
Analisis peluang dalam konsep bisnis Kerysa, sebagai berikut.
- Di masa pandemi, produk kertas seni tengah digandrungi oleh para remaja dan pekerja
seni untuk menciptakan karya kreatif, seperti kreasi dekorasi dan pembuatan jurnal
harian sehingga minat terhadap kertas seni meningkat.
- Kesadaran masyarakat akan kepedulian lingkungan semakin meningkat diiringi
dengan peningkatan penggunaan produk-produk organik dan ramah lingkungan.
- Produk menjadi bentuk realisasi yang sesuai dengan program-program pemerintah
dalam mewujudkan ekonomi hijau.
4. Threat (Ancaman)
Analisis ancaman terhadap konsep bisnis Kerysa, sebagai berikut.
- Produk memiliki ketergantungan terhadap bahan baku berupa limbah jerami padi di
sekitar daerah regional produksi.
- Adanya faktor ilmiah dan iklimatis yang sulit diprediksi yang dapat menghambat
proses produksi dan distribusi produk.
- Adanya momentum digitalisasi yang menyeluruh dalam setiap segmen kehidupan
akan mengurangi penggunaan kertas sebagai media dalam berkarya.
- Terdapat banyak perusahaan yang bergerak di bidang serupa

BAB II
Rencana Operasi

2.1 Arus Produksi


2.1.1 Persiapan Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan produk kertas seni Kerysa,
sebagai berikut.
Bahan Alat
Jerami padi Mesin pengolah bubur kertas dan jerami
padi
Kertas bekas Wadah kontainer plastik
Soda api (natrium hidroksida) Panci aluminium
Benih tanaman holtikultura (cabai rawit dan Spons
cabai merah)
Daun jeruk Lap kain microfiber
Kelopak bunga mawar Gas elpiji 12 kg
Ampas kopi Kompor gas 2 tungku
Air bersih Regulator dan selang gas
gunting
Tabel 2.1 Data Alat & Bahan dalam Produksi Kertas Seni Kerysa (Sumber: dokumen
pribadi)
2.1.2 Cara Memperoleh Bahan Baku
Dalam pembuatan produk kertas seni, Kerysa menggunakan limbah jerami padi yang
didapatkan dari para petani yang berada di dekat daerah regional produksi, meliputi petani
Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten
Nganjuk, dan Kabupaten Bojonegoro. Apabila Kerysa sudah berkembang, jangkauan
pemanfaatan jerami padi akan diperluas ke daerah penghasil padi lainnya di Provinsi Jawa
Timur, seperti Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi.
Selain limbah jerami padi, Kerysa juga memanfaatkan limbah kertas yang didapatkan dari
para pengepul barang bekas. Selain itu, pasokan limbah kertas untuk produksi kertas seni
Kerysa juga diperoleh melalui kerja sama dengan para pengelola bank sampah yang
beroperasi di Kota Madiun dan daerah sekitarnya.
Produk kertas seni Kerysa bersifat ramah lingkungan karena disisipi benih tanaman
hortikultura berupa benih tanaman cabai merah dan cabai rawit. Pasokan benih tanaman
hortikultura tersebut diperoleh dari para pemasok benih tanaman hortikultura yang berlokasi
di Kota Madiun dan sekitarnya sehingga biaya produksi dan biaya transportasi dapat ditekan.
Pasokan kelopak bunga mawar sebagai elemen estetika didapatkan dari para pedagang
bunga mawar yang beroperasi di Kota Madiun dan sekitarnya. Pasokan daun jeruk nipis dan
daun jeruk purut sebagai pewangi alami produk diperoleh di pasar-pasar tradisional yang
beroperasi di Kota Madiun dan sekitarnya. Adapun ampas kopi sebagai pemberi warna
produk diperoleh dari kedai-kedai kopi yang beroperasi di Kota Madiun dan sekitarnya.
2.2 Proses Pembuatan
Untuk mendapatkan kualitas produk yang maksimal, pembuatan produk kertas seni
Kerysa harus melalui 9 tahap inti. Dalam rangkaian proses inti tersebut juga terdapat tahapan
penyisipan benih tanaman hortikultura serta penambahan irisan daun jeruk, kelopak bunga
mawar, dan proses pewarnaan menggunakan ampas kopi.
Gambar 2.1 Bagan Alur Produksi Kertas Seni Kerysa (Sumber: dokumen pribadi)
1. Pemotongan Jerami Padi
Jerami padi dipotong-potong dengan ukuran + 10 cm menggunakan gunting. Ukuran
pemotongan jerami padi disesuaikan dengan tujuan untuk memperbesar luas permukaan
jerami sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu unutuk tahap
selanjutnya.
2. Perendaman Jerami Padi
Jerami padi yang telah dipotong direndam dalam air bersih selama 24 jam. Proses ini
bertujuan untuk melunakkan jerami padi sehingga dapat mudah didelignifikasi.
3. Delignifikasi Jerami Padi
Kandungan lignin dalam jerami dapat mengurangi kelenturan kertas yang dihasilkan dan
memberikan pigmen kekuningan pada kertas. Oleh karena itu, perlu dilakukan delignifikasi
jerami padi yang bertujuan untuk meluruhkan lignin yang terkandung dalam jerami padi.
Proses ini diawali dengan melarutkan soda api atau natrium hidroksida (NaOH) dalam air
panas dengan komposisi NaOH sebanyak 4% dari berat total jerami padi yang hendak diolah.
Setelah itu, jerami padi direbus dan ketika rebusan jerami padi hampir mendidih, larutan
NaOH dimasukkan ke dalamnya dan dibiarkan selama 1,5 jam. Setelah itu, jerami padi
ditiriskan dan didinginkan. Apabila jerami padi sudah dingin, jerami padi dibilas
menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kadar NaOH.
4. Pemotongan Limbah Kertas
Kertas bekas dipotong menjadi potongan-potongan kecil sehingga mempermudah proses
pelunakan dan penghancuran kertas.
5. Perendaman Limbah Kertas
Potongan kertas bekas akan direndam dalam wadah berisi air biasa selama 24 jam. Proses
ini bertujuan agar kertas menjadi lebih lunak sehingga bisa mempercepat proses
penghancuran.
6. Pembuatan Pulp Kertas dan Jerami Padi
Kertas bekas dan jerami padi dimasukkan secara bergantian ke dalam mesin pembuat pulp
dan ditambah air untuk diproses menjadi bubur.
7. Pencampuran Bubur Kertas dan Bubur Jerami Padi
Bubur kertas dan bubur jerami padi, ampas kopi, kelopak bunga mawar, dan irisan daun
jeruk dicampur dalam satu wadah sesuai dengan komposisi tiap variannya.
8. Pencetakan Kertas Seni
Cetakan kertas dicelupkan ke dalam wadah yang berisi campuran bubur kertas dan bubur
jerami padi. Lalu cetakan kertas diangkat sehingga campuran bubur kertas dan bubur jerami
padi akan menempel di cetakan. Kemudian, cetakan tersebut diletakkan di atas kain
microfiber dan ditekan menggunakan spons agar air dapat terserap dengan sempurna. Saat
kadar air telah berkurang drastis, kertas seni akan dilepas dari cetakan dan benih tanaman
holtikulturan disisipkan ke dalamnya.
9. Pengeringan Kertas Seni
Kertas seni dikeringkan di bawah sinar matahari langsung selama dua hingga tiga hari
untuk mendapatkan tekstur dan kualitas yang maksimal.
BAB III
RENCANA PEMASARAN
3.1 Gambaran peluang usaha
Kerysa menangkap peluang dari peningkatan minat remaja di bidang estetika dalam
menulis. Peningkatan tren komunitas Studigramer menjadi salah satu tren yang cukup baik
untuk meningkatkan produktivitas di masa pandemi. Studigram adalah suatu komunitas
pelajar yang menggunakan akun sosial media khususnya instagram yang memiliki konten
mengenai tulisan atau rangkuman materi pembelajaran (Izquierdo-iranzo & Gallardo-
echenique, 2020). Tidak hanya itu, terkadang karya ini memiliki variasi dengan adanya
kegiatan jurnal. Kertas Seni Kerysa siap hadir sebagai media dalam berkarya untuk memupuk
kreativitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran mahasiswa akan kondisi


lingkungan berada pada kategori yang cukup tinggi. Namun, tingkat perilaku mahasiswa
masih berada dalam kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka sudah berada
pada tahap bahwa perilaku ramah lingkungan itu penting, namun karena penerapannya masih
dalam kategori sedang, kesadarannya hanya sebatas teori dan kurang dalam implementaasi
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Kerysa hadir kembali dalam peningkatan
praktik perilaku masyarakat yang ramah lingkungan.
Selain itu, Kerysa ikut mendukung program-program pemerintah dalam peningkatan
kualitas lingkungan. Kerysa turut mengoptimalisasi program pemerintah dalam pengelolaan
sampah domestik melalui Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) dan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) dengan menggunakan kembali kertas-kertas yang telah dibuang
untuk digunakan kembali dalam proses pembuatan kertas seni Kerysa
3.2 Competitor Analyst
Kompetitor
Tipe Langsung Tidak Langsung
Kompetitor
Contoh Askarabumi Paper Rubah Kertas Sinar Dunia
Merek
Kanal Akses Situs web : - Situs Web : Situs Web : https://sidu.id/in
Instagram :@askarabumipap http://rubahkertas.com/ Instagram : sidu.id
er Instagram : @rubahkertas Shopee : SiDU Official Shop
Shopee : Aksara Bumi Paper Shopee : Rubah Kertas Tokopedia : SiDU Official
Tokopedia : aksarabumi Tokopedia : Rubah Kertas Store
Lazada : SiDU Official Shop
Konsumen Pekerja Seni, Remaja yang Pekerja Seni Kreatif, Kalangan umum,
Target minat dalam kegiatan Remaja yang minat perkantoran.
terhadap kegiatan menulis terhadap kegiatan menulis
indah indah
Diferensiator -Konsumen target lebih -Konsumen target lebih -Konsumen lebih luas dan
memiliki tujuan spesifik memiliki tujuan spesifik umum
-Situs web belum ditemukan -Situs web belum berjalan -Situs web telah telah
-Informasi mengenai dengan baik digunakan secara baik dan
ketebalan kertas belum -Merupakan industri terintegrasi
tercantum ramah lingkungan. -Merupakan industri kertas
-Merupakan industri -Berdomisili di Jakarta skala besar yang memiliki
lokakarya ramah lingkungan -Harga produk berada pabrik yang tersebar
-Berdomisili di Bali pada jangkauan Rp1500- diberbagai kota.
-Harga produk berada pada Rp200.000 -Memiliki jangkauan harga
jangkauan Rp550-Rp99.800 yang luas mulai dari
Rp2.410-Rp475.500
Produk -Kertas Buatan Tangan -Kertas Buatan Daur -Produk lebih beragam mulai
ukuran A4, A5, A6, A7. Ulang dengan ukuran dari Kertas Multifungsi A4
-Amplop Buatan tangan A4,A5,A6,A7. dan F4 , Buku Tulis ukuran
ukuran A5 dengan varian -Kartu nama daur ulang A5 dan B5, Buku Tulis
polos maupun cetak floral dengan minimal Spiral, Kertas Kado, Kertas
-Menyediakan jasa print pembelian 100pcs. Origami, Kertas bergaris ,
kertas daur ulang dengan -Kartu Ucapan Terima Amplop untuk keperluan alat
harga terjangkau Kasih dengan ukuran 9x5, tulis kantor (ATK)
Semua produk memiliki 7x3, 6x4, 4x5, 10x4,
varian warna Pastel Sky, 10x10 cm
Sun, Salamander, Natural -Memiliki variasi
Sacramento, Classic Blue, Jet ketebalan kertas 150 gsm
Black, Brown dan 280 gsm
-Memiliki variasi
pinggiran kertas rapi atau
natural
-Memiliki varian warna
Artic, Fennec, Corsac,
Dark Grey,
3.3 Marketing Mix
3.3.1 Product

Kerysa menawarkan produk kertas seni yang berasal dari limbah jerami padi
dan kertas dengan biji tanaman holtikura di dalamnya. Produk kertas seni tersebut
memiliki beberapa varian aroma, serta pilihan ukuran pada tiap variannya yakni A5
dan B5

3.3.2 Price

HARGA KERTAS SENI KERYSA


Jenis Kertas Koora Koonga Poora Poonga
A5 Rp .5.400,00 Rp .5.900,00 Rp .5.000,00 Rp .5.500,00
B5 Rp .6.400,00 Rp .6.900,00 Rp .5.800,00 Rp .6.300,00
Tabel 3.1 Data Harga Jual Produk Kertas Seni Kerysa (Sumber: dokumen pribadi)

3.3.3 Place

Lokasi produksi kertas seni Kerysa terletak di Madiun, Jawa Timur. Pemilihan lokasi
didasarkan pada kemudahan akses memperoleh bahan baku serta bahan penunjang. Dengan
mempertimbangkan lokasi tempat tinggal karyawan, dan kemudahan ekspedisi pengiriman.
Lokasi pendistribusian produk merupakan seluruh daerah di Indonesia.

3.3.4 Promotion

Kerysa melakukan promosi dengan beberapa cara yakni melalui pemasaran langsung,
pengiklanan, promosi penjualan jangka pendek, dan pemasaran hubungan kemasyarakatan.
Berikut ini penjelasan tentang beberapa teknik promosi produk kertas seni Kerysa.

a. Pemasaran Langsung
Kerysa menggunakan kanal sosial media untuk memberikan informasi mengenai
produk dan meningkatkan kesadaran serta minat publik terhadap produk-produk Kerysa.
Kerysa juga akan hadir melalui situs-situs belanja online seperti shopee dan tokopedia.

b. Promosi penjualan jangka pendek

Teknik ini akan dibedakan menjadi 2 jenis menurut target konsumen yakni konsumen
terakhir serta mitra berupa perusahaan yang membutuhkan kertas seni sebagai bahan baku
produksi. Untuk konsumen terakhir, Kerysa menyediakan berbagai jenis potongan harga pada
saat hari-hari tertentu. Sedangkan untuk perusahaan mitra, Kerysa menyediakan potongan
harga sesuai dengan kuantitas kertas seni yang dipesan.

c. Penjalinan Hubungan Publik

Penjalinan hubungan publik dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan perusahaan


lain dan memproduksi produk kolaborasi terbatas.

3.4 Segmenting, Targeting, and Positioning


3.4.1 Segmenting

Konsumen dari produk kertas seni Kerysa dibagi menjadi 2 kategori, yakni konsumen
akhir dan perusahaan mitra. Konsumen akhir berupa masyarakat umum yang memiliki
ketertarikan dan minat terhadap produk seni serta produk ramah lingkungan. Sedangkan
perusahaan mitra adalah perusahaan lain yang membutuhkan produk kertas seni Kerysa
sebagai bahan produksi.

3.4.2. Targeting

Konsumen potensial dari produk kertas seni Kerysa adalah para remaja, dikarenakan
meningkatnya minat mereka terhadap kertas seni. Hal tersebut didasarkan pada tingginya
tingkat antusiasme mereka terhadap kegiatan-kegiatan yang memerlukan kertas seni, seperti
kreasi menjurnal dan penggunaan buku harian.

3.4.3 Positioning

Produk kertas seni Kerysa menerapkkan nilai fungsi dengan prinsip 3E yakni ergonomis,
ekonomis, dan ekologis. Corak dan tampilan dari produk sangatlah unik karaena
menggunakan bunga tabur serta kopi sebagai hiasannya. Kertas seni tersebut juga tidak
menghasilkan residu lanjutan karena limbah kertas seni Kerysa dapat ditanam untuk
menghasilkan tanaman holtikultura. Harga produk kertas seni Kerysa juga lebih terjangkau
dibandingkan produk lain dikarenakan bahan baku yang berasal dari limbah dapat menekan
biaya produksi..

BAB IV
RENCANA MANAJEMEN
4.1 Struktur Organisasi dan Pengelolaan SDM
Rencana struktur organisasi pada tahap
awal bisnis “Kerysa” ini mulai terdiri atas tiga Pimpinan :
Kayla Masayu WIbawa
orang pegawai yang berperan ganda sebagai Adinda Dewi Ariestuti
Dielian Maulana Irsyad
pemilik usaha sekaligus merangkap manajerial
pada bagian dan bidangnya masing-masing. Bag. Pemasaran : Bag. Produksi : Bag. Keuangan :
Dielian Maulana Irsyad Kayla Masayu Wibawa Adinda Dewi Ariestuti
Peran pimpinan antaranya adalah mengayomi ,
mengoordinasi, mengambil keputusan, fungsi
pengawasan dan kontrol kualitas, serta Staf Operasional Harian
Bagian Pemasaran
Staf Operasional Harian
Bagian Produksi
Staf Operasional Harian
Bagian keuangan

menciptakan keteraturan, keharmonisan, serta


kedisiplinan lingkungan kerja pegawai dalam melaksanakan standar operasional prosedur
pekerjaan.
Staf Operasional Harian membutuhkan 5 orang pekerja yang meliputi tiga orang bagian
produksi dan masing-masing satu orang untuk bagian pemasaran dan keuangan. Akan tetapi,
dengan pertambahan progresivitas usaha ini, diharapkan akan terjadi penambahan rekrutmen
pegawai yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan
peranannya masing-masing. Tiga orang yang terlibat antaranya,
Kayla Masayu Wibawa sebagai Pemilik Usaha merangkap Manajer Bagian Produksi
yang bertanggungjawab atas staf operasional harian bagian produksi demi kelancaran
produksi secara keseluruhan.
Adinda Dewi Ariestuti sebagai Pemilik Usaha merangkap Manajer Bagian Keuangan
yang memiliki kemampuan ekonomi dan akuntansi yang cukup memadai dan
bertanggungjawab atas staf operasional harian bagian keuangan
Dielian Maulana Irsyad sebagai Pemilik Usaha merangkap Manajer Bagian
Pemasaran yang bertanggungjawab atas staf operasional harian bagian pemasaran dan
mengelola hubungan perusahaan dengan konsumen.
Sistem kompensasi yang diberlakukan pada pemilik usaha didasarkan pada pembagian
secara ekuilibrium dari omset atau laba bersih perbulannya. Sedangkan untuk Staf
Operasional Harian akan diberlakukan sistem hitung upah berdasarkan jumlah hari kerja.
Gaji yang ditetapkan perusahaan untuk Staf Operasional Harian Bagian Produksi
n
dirumuskan berdasarkan hari kerja sebesar × 910.000(dalam rupia h)
26
Gaji yang ditetapkan perusahaan untuk Staf Operasional Harian Bagian Pemasaran
n
dan Keuangan dirumuskan berdasarkan hari kerja sebesar × 1.500.000(dalam rupia h)
26
Keterangan : variabel n merupakan jumlah hari kerja masuk karyawan.
Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Tingkat Jumlah
Keterampilan
Jabatan Pendidikan Kebutuhan
Khusus
Minimum Pegawai
Bagian SMA Prakarya dan 3
Produksi Hastakarya
Staf Operasional Bagian Diploma I (D1) Manajemen dan 1
Harian Pemasaran Strategi Pasar
Bagian Diploma I (D1) Akuntansi dan 1
Keuangan Administrasi
Jabatan, Jumlah Staf, Uraian Tugas, dan Penggajian tertera dalam tabel berikut
Jabatan Estimasi
Uraian Tugas Jumlah Total
Gaji/Bulan
a. Bertanggung jawab atas
kelancaran produksi secara
keseluruhan, pelaksanaan
pengembangan produksi
kertas
b. Bertanggungjawab
terhadap proses produksi
mulai dari persiapan
(pengadaan bahan baku
yang meliputi informasi
Bagian keberadaan, pembelian,
3 Rp910.000 Rp2.730.000
Produksi mutu bahan baku sebelum
diolah) hingga akhir untuk
memastikan produk dalam
kondisi baik.
Staf c. Menjaga mutu produk
Operasional baik dari segi tekstur,
Harian aroma, dan ketahanan kertas
dengan proses yang
higienis.
d. Mengemas hasil produksi
dengan baik dan benar.
Bertanggung jawab untuk
pengembangan pasar
Bagian (promosi merek) ,
1 Rp1.500.000 Rp1.500.000
Pemasaran negosiasi, penjualan produk
yang tepat dan jangkauan
yang mudah ke konsumen.
a. Bertanggung jawab untuk
Bagian melakukan analisis
Keuangan keuangan dan mengatur 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000
aliran modal, melalui
pembukuan, laporan
keuangan bulanan, triwulan,
tahunan
b. Bekerja dengan manajer
lain untuk
mengoordinasikan dana
pengembangan bertahap
dan perluasan skala
produksi.
Rp5.730.000

BAB V
RENCANA KEUANGAN
5.1 Kebutuhan Modal
5.2 Sumber Pendanaan dan Kebijakannya
5.3 Proyeksi Keuangan dalam jangka waktu tiga tahun
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Kapasitas Produksi 36000 48000 60000
Target Penjualan 36000 48000 60000
HPP Rp135.756.000,00 Rp181.008.000,00 Rp226.260.000,00
Omset Rp209.160.000,00 Rp278.880.000,00 Rp348.600.000,00
Profit (Omset-Hpp) Rp73.404.000,00 Rp97.872.000,00 Rp122.340.000,00
Sebagian profit akan digunakan untuk biaya inovasi dalam jangka waktu 3 tahun ke
depan seperti penambahan varian kertas, pembuatan kemasan serta marketplace sendiri.
5.4 Analisis Break-even Point
5.5 Payback Period

Anda mungkin juga menyukai