Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TAHUN 2023


DI DESA SUNGAI BAWANG
KECAMATAN MUARA BADAK

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


Dr. Ir. Iin Arsensi, SP., MP.,IPM

Disusun Oleh:

Oleh :
1. Angga Eko Pradipto 2054211013
2. Elisa Ravani 2063201021
3. Friska Ipai 2061201149
4. Mohammad Iswan 2063201070
5. Muhammad Irsham 2074201080
6. Roslina Lorin Tasa 2086207007
7. Tamara Agustina 2061201155
8. Teguh Arif Saputra 2054211009
9. Yesi Afriyanti 2061201089
10. Yogi Saputra Reti 2074201034

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA


2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KKN DI DESA SUNGAI BAWANG
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Kelompok KKN Desa Sungai Bawang
Kecamatan Muara Badak menyatakan bahwa pada tanggal 1 s/d 31 Agustus 2023 telah
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2023 yang beranggotakan:
No NPM Nama Mahasiswa
1 2054211013 Angga Eko Pradipto
2 2063201021 Elisa Ravani
3 2061201149 Friska Ipai
4 2063201070 Mohammad Iswan
5 2074201080 Muhammad Irsham
6 2086207007 Roslina Lorin Tasa
7 2061201155 Tamara Agustina
8 2054211009 Teguh Arif Saputra
9 2061201089 Yesi Afriyanti
10 2074201034 Yogi Saputra Reti

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
rahmat-taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan tugas Kuliah Kerja
Nyata (KKN) dan menyelesaikan laporan kelompok tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd, M.T, selaku Rektor Universitas Widya Gama
Mahakam Samarinda.
2. Ibu Purwati, SP, MP, selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) UWGM.
3. Ibu Dr. Ir. Iin Arsensi, SP., MP., IPM, selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN
Tahun 2023.
4. Bapak Martinus, A.md, selaku Kepala Desa Sungai Bawang
5. Masyarakat Desa Sungai Bawang
6. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan KKN UWGM Tahun 2023 di Desa
Sungai Bawang
Semoga kegiatan kami laksanakan bermanfaat untuk semua pihak. Kami
menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan pada pelaksanaan KKN
selanjutnya.

Samarinda, 1 September 2023.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan ........................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 5
C. Manfaat ............................................................................................................. 6

BAB II. KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN/DESA


A. Gambaran Umum Lokasi KKN ....................................................................... 8
B. Potensi Kelurahan/Desa .................................................................................. 10

BAB III. PROGRAM KERJA KKN


A. Program Kerja ................................................................................................ 13
B. Indikator Keberhasilan .................................................................................... 20
BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
A. Pelaksanaan ................................................................................................... 29
B. Kendala .......................................................................................................... 30
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 31
B. Saran .............................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pelaksanaan pengabdian
masyarakat sebagai satu satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diikuti
oleh mahasiswa Program Strata Satu UWGM Samarinda. Dimana mahasiswa
kolaborasi dengan dosen menerapkan pengetahuan serta kompetensi sesuai
bidang keilmuannya kepada masyarakat.
Program pengabdian kepada masyarakat dipandang oleh Universitas
Widya Gama Mahakam Samarinda (UWGM) Samarinda sebagai program yang
wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun mahasiswa, dengan berlandaskan
pada prinsip-prinsip: (1) kompetensi akademik; (2) kewirausahaan; dan (3)
professional; sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada
masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan
pemberdayaan masyarakat (Ruyadi dkk, 2010).
Desa Budaya Sungai Bawang merupakan salah satu lokasi KKN yang
dipilih oleh Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, Desa Sungai
Bawang terletak di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur. Desa tersebut memiliki beberapa ciri khas yang
menjadi pembeda dengan desa lainnya di antaranya yaitu kebudayaannya yang
masih sangat kental dan mayoritas penduduknya suku Dayak Kenyah. Di desa ini
kebudayaan yang masih dilakukan dan dilestarikan yaitu dari segi pernikahan,
kematian, acara adat sampai dengan cara berladang. Untuk pernikahan adat,
bentuk kebudayaan tersebut dilihat dari mahar yang diberikan oleh masing-
masing mempelai. Pihak laki-laki harus mempersiapkan mahar berupa Mandau
dan dari pihak perempuan harus menyiapkan seraung. Adanya keadaan budaya
yang masih dipegang dan erat, generasi muda selaku penerus bangsa harus sadar
dan mampu mengajak masyarakat setempat untuk tetap mempertahankan
kebudayaan tersebut. Hal itu disebabkan karena kebudayaan dapat menunjang
keberhasilan pemindahan IKN di Kalimantan Timur. Selain kebudayaan, untuk
mencapai IKN yang berkembang maka harus diperhatikan setiap indeks
komplosit suatu desa melalui potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut.

1
Melihat kondisi wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang sedang dalam
persiapan pembangunan untuk menjadi Ibukota Negara (IKN) merupakan suatu
langkah yang tepat untuk menyeimbangkan perekonomian sehingga mampu
bersaing dengan provinsi-provinsi di luar. Kalimantan yang bisa dikatakan lebih
dahulu mengalami perkembangan di sektor perekonomian maupun sektor
lainnya. Akan tetapi, untuk mencapai itu semua masih terdapat kendala tertentu
seperti kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas, tingkat kesadaran
masyarakat rendah, dan banyaknya sumber daya alam yang dikelola oleh orang
asing. Kendala di atas timbul kesadaran dari lembaga pendidikan melalui untuk
menugaskan mahasiswa melakukan pengabdian kemasyarakat melalui program
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Mengutip situs https://idm.kemendesa.go.id mengenai indeks desa
membangun Tahun 2022 menjelaskan status indeks Desa Budaya Sungai Bawang
adalah berkembang dengan nilai IDM0,6514 terdiri atas Indeks Komposit Sosial
(IKS) sebesar 38,58751%, Indeks Komposit Ekonomi(IKE) sebesar 27,27738%
serta Indeks Komposit Lingkungan (IKL) sebesar 34,13511%. Angka tersebut
menggambarkan bahwa indeks komposit yang paling rendah yaitu IKE yang
artinya perekonomian masyarakat di Sungai Bawang dikategorikan masih rendah.
Dengan adanya hal tersebut menunjukkan kurangnya persiapan desa dalam
menyambut IKN, sehingga diperlukan perhatian khusus melalui pemerintahan
desa terhadap warganya untuk dapat mengembangkan potensi yang ada di desa.
Dalam menjalankan KKN mahasiswa diwajibkan memiliki proker baik
kelompok maupun individu. Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah program
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa di Indonesia. Dalam
menetapkan Proker KKN pasti perlu memerhatikan keadaan terlebih dahulu dan
latar belakang proker KKN dapat bervariasi tergantung pada tujuan dan konteks
program tersebut. Beberapa latar belakang umum yang mungkin
melatarbelakangi proker kami sebagai berikut
Dalam melaksanakan KKN kami memiliki program kerja utama yaitu
membuat tong sampah. Kegiatan pembuatan tong sampah di desa adalah untuk
menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi pencemaran karena setelah kami
lihat tong sampah masih kurang tersebar di Desa Sungai Bawang. Sampah yang
tidak dibuang dengan baik dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti

2
banjir, bau tidak sedap, dan menimbulkan penyakit. Selain itu, kegiatan
pembuatan tong sampah juga dapat menjadi upaya untuk mengurangi
penggunaan plastik yang berlebihan. Dengan menggunakan tong sampah yang
terbuat dari bahan dasar bambu. Pembuatan tong sampah juga dapat menjadi
ajang untuk membangun keterampilan dan kreativitas masyarakat desa dalam
membuat barang-barang yang berguna.
Desa Sungai Bawang adalah Desa yang masih kental dengan budaya yang
dimilikinya dapat dilihat dari acara Festival Budaya yang dilakukan setiap tahun
dan Festival budaya adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat
memperkenalkan keunikan dan keberagaman budaya suatu daerah kepada
masyarakat luas. Dalam acara festival yang dilaksanakan kami mahasiswa KKN
dilibatkan sebagai panitia pelaksana acara tersebut. Festival budaya dapat
menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata dan meningkatkan ekonomi
lokal. Acara festival budaya suatu desa bisa bermacam-macam, seperti untuk
memperingati hari jadi desa, mempromosikan keunikan budaya lokal, atau
sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut,
sedangkan acara Festival yang dilakukan di Sungai Bawang adalah untuk
merayakan pesta panen. Dalam penyelenggaraan festival budaya, biasanya
melibatkan partisipasi dari masyarakat setempat, baik dari segi persiapan maupun
pelaksanaannya. Kegiatan ini juga dapat menjadi ajang untuk membangun
solidaritas dan kebersamaan antara warga desa.Selain itu, festival budaya juga
dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya lokal yang mulai tergerus oleh
modernisasi dan globalisasi. Dengan mempertahankan tradisi dan kebudayaan,
diharapkan dapat memperkuat identitas dan jati diri masyarakat desa.Dalam
pelaksanaannya, festival budaya biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti
pameran seni dan kerajinan, pertunjukan musik dan tari tradisional, serta kuliner
khas daerah. Acara ini juga dapat menjadi ajang untuk mengadakan lomba-lomba
yang berhubungan dengan budaya lokal, seperti lomba menari atau lomba
membuat kerajinan tangan.Kegiatan festival budaya juga dapat memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat desa, seperti meningkatkan penjualan produk
kerajinan dan kuliner khas daerah, serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke
daerah tersebut.Dengan demikian, festival budaya dapat menjadi kegiatan yang
positif bagi masyarakat desa dalam memperkenalkan keunikan dan keberagaman

3
budaya lokal, membangun solidaritas dan kebersamaan, serta memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.
Seperti yang diketahui masa KKN Universitas Widya Gama Mahakam
Samarinda dimulai dari tanggal 1 hingga 31 Agustus 2023 dan itu bertepatan
dengan perayaan 17 Agustus maka kami membuat acara perayaan HUT RI
bersama masyarakayat Sungai Bawang, masyarakat desa dapat merayakan
kemerdekaan Indonesia bersama-sama dan mengenang perjuangan para pahlawan
yang telah berjuang untuk meraih kemerdekaan dan melakukan upacara Bendera
bersama-sama. Selain itu, kegiatan 17an juga dapat menjadi ajang untuk
memperkenalkan budaya dan tradisi Indonesia kepada masyarakat desa, seperti
tari-tarian daerah, lagu-lagu daerah, dan pakaian adat. Hal ini dapat
meningkatkan rasa bangga dan kesadaran akan keberagaman budaya
Indonesia.Kegiatan 17an juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali
persaudaraan antarwarga desa dan meningkatkan solidaritas dalam menjaga
keamanan dan ketertiban di desa. Dalam kegiatan ini, masyarakat desa dapat
saling bergotong royong untuk menyiapkan acara dan memastikan
keberlangsungan acara berjalan dengan lancar. Dengan demikian, kegiatan 17an
di desa memiliki banyak manfaat bagi masyarakat desa, seperti meningkatkan
rasa nasionalisme, memperkenalkan budaya dan tradisi Indonesia, serta
mempererat tali persaudaraan antarwarga desa.
Kesehatan masyarakat Desa Sungai Bawang sangat perlu diperhatikan,
pada kesempatan KKN ini kami mahasiwa Universitas Widya Mahakam
Samarinda diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan Posyandu
Lansia dan Posyandu Balita yang diadakan di Sungai Bawang, Posyandu adalah
singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu, yang merupakan salah satu program
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk memantau dan meningkatkan
kesehatan ibu, balita, dan lansia secara terpadu. Posyandu memiliki peran penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan mengedukasi masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan pada tahap awal kehidupan serta pada masa lanjut usia.
Kegiatan Posyandu Lansia dilaksanakan tersebut juga sekaligus untuk merayakan
HUT RI, jadi dalam kegiatan tersebut diadakan senam dan terdapat banyak
perlombaan yang disediakan oleh mahasiswa KKN. Kegiatan Posyandu untuk
lansia (Lansia Posyandu) bertujuan untuk memberikan perawatan kesehatan

4
kepada para lansia, yang sering menghadapi berbagai masalah kesehatan seperti
hipertensi, diabetes, osteoporosis, dan penyakit degeneratif lainnya. Lansia
Posyandu menyediakan layanan seperti pemeriksaan kesehatan rutin, penyuluhan
tentang gizi yang tepat, kegiatan olahraga teratur, serta pemantauan kesehatan
secara berkala.
Tidak hanya kegiatan posyandu lansia kami juga terlibat langsung dalam
Kegiatan Posyandu Balita, kegiatan untuk balita (Balita Posyandu) bertujuan
untuk memberikan perawatan kesehatan kepada anak-anak usia dini. Balita
Posyandu menyediakan layanan seperti pemeriksaan tumbuh kembang,
imunisasi, pemberian makanan tambahan seperti MPASI (Makanan Pendamping
ASI), serta penyuluhan bagi ibu tentang cara merawat anak dengan baik dan
benar.Melalui kegiatan Posyandu lansia dan balita, diharapkan masyarakat dapat
mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mendapatkan edukasi
tentang pentingnya menjaga kesehatan pada berbagai tahap kehidupan.
Kehadiran Posyandu juga dapat membantu mengurangi angka kematian bayi dan
anak, serta meningkatkan kualitas hidup para lansia dengan memberikan
perawatan yang tepat dan terpadu.
Dengan harapan dilakukannya KKN ini mahasiswa dan seluruh
masyarakat Sungai Bawang dapat meningkatkan kualitasnya baik dari segi
pendidikan, cara mengatur ekonomi, menjaga kesehatan, pemberdayaan
masyarakat melalui program pelatihan, bidang pertanian, hukum, budaya, dan
sebagainya. Dengan meningkatnya kualitas dari berbagai bidang maka
diharapkan warga Kalimantan Timur siap menyambut IKN dan berhasil
mengantarkan negara Indonesia menjadi maju melalui potensi sumber daya
manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Sungai Bawang.

B. Tujuan
Tujuan umum dari dilaksanakannya KKN ini adalah sebagai berikut:
1. Merealisasikan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi
pada IKU 2 (Mahasiswa di luar Kampus) dan IKU 3 (Dosen di luar Kampus).
2. Membantu memecahkan permasalahan di masyarakat, dunia usaha/industri,
pendidikan, dan stakeholder lainnya melalui kegiatan pemberdayaan serta
pendampingan

5
3. Meningkatkan kerjasama (kemitraan) antara UWGM Samarinda dengan
Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, UMKM lembaga sosial, lembaga
pendidikan, dan stakeholder lainnya.
Tujuan dari proker-proker yang kelompok kami buat adalah :
1. Pembuatan tong sampah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan
mengurangi jumlah sampah yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
Dengan adanya tong sampah yang tersedia di berbagai tempat, diharapkan
masyarakat akan lebih mudah untuk membuang sampah pada tempatnya dan
tidak membuang sampah sembarangan.
2. Festival budaya bertujuan untuk memperkenalkan keunikan dan
keberagaman budaya yang ada di Sungai Bawang kepada masyarakat luas.
Festival budaya juga dapat menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata
dan meningkatkan ekonomi lokal. Keikut sertaan mahasiswa KKN bertujuan
untukmendukung dan melancarkan kegiatan festival yang diadakan di daerah
setempat.
3. Kegiatan 17-an meningkatkan Semangat Nasionalisme, perlombaan-
perlombaan dan kegiatan lainnya pada Hari Kemerdekaan dapat
meningkatkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat. Tujuan utama
dari kegiatan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
merasakan bersatu sebagai bangsa, mengenang perjuangan para pahlawan,
dan merayakan persatuan Indonesia.
4. Kegiatan olahraga bersama bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
kesehatan dan sosial lansia (orang tua yang sudah lanjut usia

C. Manfaat
Adapun manfaat-manfaat dari proker kelompok yang kami kerjakan adalah:
1. Adanya pembuatan tong sampah dapat meningkatkan kesadara masyarakat
mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan. Dengan
melihat bak sampah yang tersedia, masyarakat akan sadar akan pentingnya
membuang sampah pada tempatnya dan bekerja sama dalam menjaga
kebersihan lingkungan.

6
2. Festival budaya dapat memperkenalkan berbagai kebudayaan yang ada di desa
kepada masyarakat luas. Hal ini dapat mempromosikan keanekaragaman
budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan menjaga keberagaman tersebut agar
tetap lestari. Festival budaya pun dapat menarik wisatawan untuk datang ke
desa dan melihat langsung kebudayaan yang ada di sana. Hal ini dapat
meningkatkan pariwisata di daerah tersebut dan membuka peluang usaha baru
bagi masyarakat desa.
3. Kegiatan 17an dapat membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah
air pada masyarakat, terutama generasi muda. Kegiatan 17an dapat menjadi
ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar warga masyarakat. Hal ini
dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kesatuan di antara masyarakat.
Olahraga bersama lansia ataupun senam bersama lansia dapat membantu
meningkatkan kesehatan fisik, seperti kekuatan otot, keseimbangan, dan
fleksibilitas. Dengan adanya kegiatan ini juga membantu mengurangi stress
dan depresi, serta meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan para lansia.
Olahraga bersama lansia dapat menjadi ajang untuk meningkatkan interaksi
sosial dan mempererat hubungan antar anggota masyarakat, olahraga bersama
lansia juga dapat menjadi hiburan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi
lansia, yang sering kali mengalami kesepian dan kebosanan.

7
BAB II
KONDISI OBJEKTIF DESA
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Desa Budaya Sungai Bawang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan
Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Akses
jalan dari pusat kota Samarinda melalui jalan poros Samarinda-Bontang sekitar
38 KM, setelah melewati bandara. Akan ada gapura dengan nama jalan Anyeq
Apui, memasuki itu kita akan menjumpai gapura lagi sebagai tanda pintu masuk
Desa Budaya Sungai Bawang. Tidak membutuhkan waktu lama dari kota
Samarinda untuk menuju ke Desa Sungai Bawang. Jarak tempuh dari pusat Kota
menuju Desa Sungai Bawang dapat ditempuh dalam kurun waktu 1 jam 21
menit. Sedangkan, jarak tempuh dari Terminal Lempake Samarinda menuju
Desa Sungai Bawang hanya sekitar 25,4 KM dan hanya membutuhkan 45-60
menit menuju ke Desa Budaya Sungai Bawang.

Desa Budaya Sungai Bawang terletak pada koordinat astronomis


0°21'00.7"S 117°14'43.6"E atau dalam format desimal 0.350193 lintang selatan
dan 117.245453 bujur timur. Luas wilayah Desa Budaya Sungai Bawang adalah
sekitar 1.636 kilometer persegi. Untuk daerah atau pemukiman yang berdekatan
dengan Desa Budaya Sungai Bawang adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Desa Badak Mekar

 Sebelah Selatan : Kelurahan Pampang

 Sebelah Barat : Desa Tanah Datar

 Sebelah Timur : Kelurahan Pampang

8
Pemandangan di sepanjang jalan menuju gapura Desa Budaya Sungai
Bawang menampilkan perkebunan karet yang merupakan mata pencaharian
utama masyarakat Desa Budaya Sungai Bawang. Akses kendaraan menuju dan
dari pemukiman ini memungkinkan penggunaan kendaraan roda empat dan roda
dua, sehingga memudahkan mobilitas penduduk dalam perjalanan mereka ke
dan dari pemukiman ini serta ke pusat perkotaan.
Desa Budaya Sungai Bawang terbagi menjadi lima Rukun Tetangga
(RT) dengan jumlah penduduk 865 jiwa yang tersebar rata di setiap wilayah
Desa Budaya Sungai Bawang, dengan rincian 449 laki-laki dan 416
perempuansebagaimana tertera dalam Tabel 1
Tabel 1
Jumlah Penduduk berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Presentase
1 0-15 145 Jiwa 17 %
2 16-65 672 Jiwa 78%
3 >66 48 Jiwa 5%

Berdasarkan jumlah penduduk dan presentase berdasarkan kelompok


usia disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Budaya Sungai Bawang
adalah berusia produktif (16 – 65 tahun) yang dijumlahkan sekitar 78% atau 672
jiwa dari keseluruhan penduduk di pemukiman tersebut.
Mata pencaharian pokok adalah aktivitas sehari-hari yang menjadi
sumber utama penghasilan penduduk desa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Berikut adalah informasi yang diberikan dalam diagram mata pencaharian pokok
penduduk Desa Budaya Sungai Bawang:
 Petani (27%): Sebanyak 27% dari penduduk desa, atau sekitar 142 jiwa,
memiliki mata pencaharian sebagai petani. Ini menunjukkan bahwa pertanian
adalah salah satu sektor utama mata pencaharian di desa ini.
 Karyawan Swasta (28%): Pekerja swasta juga mendominasi mata
pencaharian penduduk, dengan 28% atau sekitar 146 jiwa bekerja sebagai
karyawan swasta.
 Pekerjaan Lainnya (45%): Bagian "lain-lain" mencakup berbagai mata
pencaharian lainnya yang melibatkan pegawai negeri sipil (11 jiwa),

9
pengrajin (18 jiwa), bidang kesehatan (5 jiwa), TNI (4 jiwa), pengusaha kecil
menengah (1 jiwa), guru honor (4 jiwa), pendeta (7 jiwa), wiraswasta (10
jiwa), perangkat desa (3 jiwa), dan ibu rumah tangga (172 jiwa). Bagian ini
mencakup sekitar 45% dari penduduk desa.
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian penduduk
Desa Budaya Sungai Bawang bervariasi, dengan sebagian besar penduduk
bekerja sebagai petani dan karyawan swasta. Namun, ada juga sejumlah besar
pekerjaan lainnya yang mencakup berbagai sektor pekerjaan.

B. Potensi Desa Sungai Bawang


Desa Budaya Sungai Bawang banyak memiliki potensi-potensi yang
beragam, yang dapat menjadi sumber daya untuk pengembangan desa dan
meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Beberapa potensi yang mungkin ada
di desa ini adalah:
1. Pariwisata, Desa Budaya Sungai Bawang mengusung desa budaya karena
masyarakatnya semenjak dahulu sangat mempertahankan tradisi suku dayak
kenya. Adapun kebudayaan yang sangat dipertahankan oleh masyarakatnya
adalah gotong royong, seni rupa, seni musik, system berladang, dan lain
sebagainya, tradisi-tradisi ini dituangkan dalam acara festival yang diadakan
masyarakat desa setiap tahunnya agar tardisi tersebut tidak hilang. Warga
Desa Budaya Sungai Bawang sering melakukan gotong royong jika ada
acara adat maupun kegiatan lainnya yang diselenggarakan di Desa tersebut.
Hal tersebut menjadi kegiatan wajib dilakukan oleh warga Desa Budaya
Sungai Bawang. Adapun bentuk gotong royongnya seperti membantu dalam
wujud materi maupun tenaga.Penggunaan nama budaya untuk desa ini
dianggap pemberian dari Bupati pada tahun itu ketika meresmikan desa
tersebut.
2. Pertanian, Desa Budaya Sungai Bawang memiliki wilayah atau luas lahan
potensial untuk pemanfaatan pertanian. Selain itu, penduduknya juga
mayoritas bekerja sebagai petani. Sehingga pemanfaatan lahan yang luas
seharusnya dapat disesuaikan dengan potensi lahan yang dimiliki. Setiap
lahan di wilayah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda–beda,
sehingga perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang kajian potensi

10
lahan untuk kebermanfaatan dalam bidang pertanian. Pemanfaatan lahan
pada tentunya memberi dampak positif terhadap masyarakat yang tinggal di
Desa Budaya Sungai Bawang. Lahan memiliki potensi yang tinggi apabila
lahan tersebut memiliki beberapa parameter yang mendukung berikut adalah
tabel untuk merepresentasikan jumlah luas lahan potensial yang ada di Desa
Budaya Sungai Bawang.
3. Usaha Kecil dan Menengah (UKM), masyarakat sungai bawang dikenal
dengan kemampuannya dalam membuat kerajinan mulai dari kerajinan
tangan (Penduduk desa mungkin terampil dalam membuat kerajinan tangan
seperti anyaman), Pengrajin Kerajinan Kayu (Penduduk desa mampu
membuat berbagai produk kayu, seperti mebel, ukiran, alat musik tradisional,
atau kerajinan dekoratif), Kerajinan Kulit, (penduduk desa sering
membuatan barang-barang dari kulit, seperti tas, dompet serta baju
tradisional), Produksi Aksesoris dan Perhiasan, Pembuatan aksesoris dan
perhiasan seperti kalung, gelang, atau anting-anting sering dilakukan oleh
pengrajin di desa.
Pemerintah Desa yang disingkat Pemdes, memiliki peran penting dalam
mengelola wilayah tingkat desa. Di Desa Budaya Sungai Bawang, terdapat
beragam lembaga dan organisasi yang berkontribusi dalam pengembangan desa,
antara lain:
 Pemerintahan Desa: Lembaga inti yang bertugas mengurus urusan desa,
termasuk pembangunan dan pelayanan kepada warga.
 Badan Permusyawaratan Desa (BPD): BPD berperan dalam musyawarah
desa dan mengadvokasi kepentingan masyarakat desa, serta membantu
dalam pengambilan keputusan.
 Rukun Tetangga (RT): RT adalah unit terkecil dalam pemerintahan desa
yang bertanggung jawab atas koordinasi urusan rumah tangga dan
ketetanggaan di tingkat lokal.
 PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga): PKK berfokus pada
pemberdayaan keluarga dan perempuan dalam pembangunan desa.
 Kelompok Wanita Tani (KWT): KWT mendukung perempuan dalam sektor
pertanian dan pengembangan usaha pertanian.

11
 Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata): Pokdarwis berperan dalam
pengembangan sektor pariwisata lokal serta menjaga budaya dan lingkungan.
 Karang Taruna: Organisasi pemuda yang bertujuan mengembangkan potensi
pemuda desa dan melibatkan mereka dalam pembangunan.
Semua lembaga ini berkontribusi pada kemajuan Desa Budaya Sungai
Bawang. Mereka mendukung pengembangan sumber daya alam dan manusia
serta memberikan dukungan prasarana seperti bangunan dan fasilitas yang
dimiliki oleh pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan warga. Berikut
prasarana yang ada di Sungai Bawang :

Tabel 2
Prasarana Desa Sungai Bawang

No. Prasarana Jumlah


1 Kantor Desa 1 unit
2 Gedung BPD 1 unit
3 Kendaraan Dinas 5 Unit
4 Gedung Serbaguna 1 Unit
5 Lamin Adat 2 Unit
6 PAUD 1 Unit
7 SD 1 Unit
8 Gereja 2 Unit
9 Gedung Bulu Tangkis 1 Unit
10 Lapangan Sepak Bola 1 Unit
11 Pusban 1 Unit
12 Ambulance 1 Unit
13 Lapangan Bola Volly 1 Unit
Jumlah Keseluruhan 18 Unit

12
BAB III
PROGRAM KERJA KKN
A. Progam Kerja
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di Desa Sungai Bawang,
adapun proker yang harus dilakukan dalam pelaksanaan KKN, antara lain:
1. Program Kerja Utama Kelompok
Pembuatan tong sampah untuk diletakan ditempat- tempat umum seperti
Balai Adat, SD, Gereja-Gereja dan Kantor Desa. Dengan harapan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan
mengurangi jumlah sampah yang berserakan di sekitar tempat tinggal dan
masyarakat akan lebih mudah untuk membuang sampah pada tempatnya dan
tidak membuang sampah sembarangan.adapun alat-alat dan bahan yang di
gunakan dalam kegiatan ini adalah alat kami menggunakan palu, gergaji, parang
dan untuk bahan nya sendiri kami menggunakan bambu, paku, dan kayu.
2. Program Kerja Tambahan
1. Menjadi panitia pelaksana kegiatan Festival Macaq Undat di desa sungai
bawang yang di laksanakan pada tanggal 3-5 agustus 2023 di lamin adat
Desa Sungai Bawang. Kegiatan ini dapat memperkenalkan keunikan dan
keberagaman budaya yang ada di Desa Sungai Bawang kepada masyarakat
luas. Festival budaya juga dapat menjadi ajang untuk mempromosikan
pariwisata dan meningkatkan ekonomi lokal.
2. Menjadi panitia pelaksana upacara dan kegiatan perlombaan 17 Agustus di
desa sungai bawang, kegiatan dilakukan pada tanggal 15-17 Agustus 2023
dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
3. Kegiatan olahraga bersama lansia Tujuan kegiatan olahraga bersama lansia
agar para lansia aktif dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi sehat
jasmani dan rohani.
3. Program Kerja Individu
1. SOSIALISASI PERANAN DIGITAL MARKETING DAN MEDIA
SOSIAL DALAM MENJALANKAN USAHA KEPADA GENERASI
MUDA SUNGAI BAWANG
Kegiatan Sosialisasi Digital Marketing dihadiri oleh remaja sungai
bawang, pembina remaja sungai bawang dan sekretaris desa dan staf nya

13
yang menerima undangan dan acara dilakukan dalam rentang waktu
kurang lebih 30 menit, sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
26 Agustus 2023 jam 3 sore, Adapun tempat pelaksanaan kegiatan tersebut
di Lamin Adat Pemung Madung Desa Sungai Bawang. Materi yang
dibawakan dalam sosialisasi disusun dalam bentuk media powerpoint dan
dipresentasikan kepada remaja, Pembina remaja, dan staf desa yang hadir
dalam sosialisasi tersebut.
Pada kegiatan ini dipaparkan materi tentang apa itu Digital Marketing
dan apa manfaat media sosial pada peserta sosialisasi. Pada saat
penyampaian materi tentang Digital Marketing fungsi dan manfaatnya
dilakukan, peserta sangat antusias karena para peserta ingin memanfaatkan
teknologi atau media sosial yang mereka miliki untuk mempromosikan
acara pentas seni yang baru dibuka bulan Agustus 2023 dan dilakukan setiap
hari minggu di Lamin Adat Pemung Madung Desa Sungai Bawang agar
diketahui oleh masyarakat luar.

2. PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DALAM


PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DILINGKUNGAN RT 05 DESA
SUNGAI BAWANG
Program individu ini adalah praktisi dan pemberdayaan
masyarakat dengan peningkatan partisispasi masyarakat. Pelatihan teknis
dan pendamping yang yang dilaksanakan secara langsung di lapangan
bersama masyarakat menyangkut teknik pembuatan dan pemasangan
biopori yang berfungsi sebagai resapan air dan pengelolaan sampah plastic.
Waktu pelaksanaan dilakukan pada senin 21 Agustus 2023 di
lingkungan RT 05, Sungai Bawang, kec, Muara Badak. Sasaran yang
pengabdian yang dilakukan adalah ketua RT 05, Sungai Bawang, kec,
Muara Badak Alat yang digunakan pada saat pelaksanaan alat untuk
membuat lubang resapan biopori yaitu, pipa dan tutup nya dan dodos.

3. SOSIALISASI TENTANG MENANAMKAN PRILAKU BERKENDARA


BAGI ANAK DI SDN 014 MUARA BADAK

14
Kegiatan ini dilakukan pada 23 agustus 2023 di Desa Budaya Sungai
Bawang tepat nya di SDN 014 Muara Badak, Alat yang digunakan dalam
kegiatan sosialisasi ini adalah Proyektor, kabel terminal, Laptop, Dan bahan
yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah Materi sosialisasi,
handphone, snack, hadiah untuk anak-anak yang bertanya dan menjawab
pertanyaan.
Sesuai dengan tujuan yang secara ringkas ingin menanamkan prilaku
pengendara motor di bawah umur di Desa Budaya Sungai Bawang, maka
jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
secara utuh dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks khusus yang alamiah. Secara lebih jelas dikemukakan oleh
Bodgan dan Taylor, metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada
latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini individu
atau organisasi dipandang dari suatu keutuhan .
Menurut Nasution, penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, dan mencoba untuk
berinteraksi dengan mereka serta berusaha memahami bahasa dan tafsiran
mereka tentang keadaan sekitarnya. Untuk itu peneliti harus turun ke
lapangan dan berada disana dalam waktu yang cukup lama atau sampai
diperoleh informasi yang diperlukan. Penelitian ini akan menjadi sebuah
bentuk penelitian deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Dalam melakukan sebuah pengamatan atau penelitian terhadap suatu
fenomena tertentu dalam masyarakat, tentu saja membutuhkan sebuah
proses yang memerlukan waktu cukup lama. Demikian pula dengan
penelitian tentang perilaku pengendara motor di bawah umur.

15
Peneliti melakukan penelitian dalam kurun waktu kurang lebih satu
bulan yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus - 31 Agustus 2023
Dalam 5 rangka mengumpulkan data-data yang akurat demi kepentingan
penelitian, maka menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data sebagai
berikut:

1. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengamati waktu
berangkat dan pulang sekolah serta mencatat secara sistematis gejala-
gejala yang diselidiki. Secara umum, observasi berarti melihat dan
mengamati sendiri semua kegiatan yang berlangsung sesuai keadaan
sebenarnya.
2. Wawancara
Percakapan dengan maksud tertentu, sosialisasi yang dilakukan oleh
peneliti, yaitu yang mengajukan pertanyaan dan yang menjadi
narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

4. PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA PADA REMAJA DI RT. 05


DESA SUNGAI BAWANG KECAMATAN MUARA BADAK
Kegiatan ini di lakukan pada tanggal 23 agustus
2023.Pelaksanaan kegiatan program kerja ini dilaksanakan dengan
melakukan penyuluhan.Kegiatan yang dilakukan adalah mensosialisasikan
bahaya merokok di kehidupan sehari-hari.
Tahapan dalam kegiatan ini ada 3 yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Perencanaan
Mencari informasi mengenai rokok melalui jurnal, artikel penelitian
atau program kerja serupa.
b. Survei
Melakukan survey di SDN 014 dan mendiskusikan kepada kepala
sekolah terkait
hal-hal yang perlu disiapkan pada saat h-1 kegiatan penyuluhan

15
c. Observasi
Melakukan observasi bersama pihak guru dan memperkenalkan diri
kepada siswa-
siswi peserta penyuluhan saya keesokan harinya.
2. Tahap Pelaksanaan Program
a. Presentasi Program Sosialisasi
Menyajikan materi bahaya rokok kepada siswa-siswi SDN 014
b. Diskusi
Diskusi/tanya jawab mengenai perbedaan rokok pasif dan rokok aktif
c. Penutupan
1) Foto bersama dengan peserta penyuluhan
2) Pembuatan artikel laporan kegiatan program kerja KKN

5. PELATIHAN PEMBUATAN ECOPRINT DENGAN TEKNIK POUNDING DI SD


NEGERI 014 MUARA BADAK

Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan yang mengacu dari teori Nasution
(1982). Menurutnya, pelatihan merupakan proses belajar mengajar dengan teknik dan
metode tertentu, guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang
dimana tujuan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas.
Sasaran pelatihan yang dipilih yaitu siswa sekolah dasar kelas 3 dan 4 karena pada
tingkat kelas ini usia anak sudah mulai dapat menalar untuk mengikuti instruksi yang
harus dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan. Penulis memilih melakukan penelitian ke
SD Negeri 014 Muara Badak karena dekat dengan posko KKN, dan menurut hasil
survey sekolah tersebut tertinggal dibanding sekolah lain, sehingga harapannya setelah
diadakan pelatihan terjadi peningkatan keterampilan siswa(i)nya yang pada akhirnya
sekolah tersebut dapat dikenal lebih dekat oleh masyarakat dan lebih diminati.
Siswa(i) mengikuti kegiatan ecoprint dengan antusias, gembira dan aktif
mengikuti serangkaian kegiatan, karena serasa bermain tidak ada satu siswapun yang
pasif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa(i) agar
melakukan suatu pekerjaan secara efektif dan efesien sesuai tuntutan kebutuhan dan
juga perkembangan ilmu serta teknologi.

16
Kegiatan penerapan ecoprint menunjukkan keberhasilan program kerja KKN
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda. Kegiatan ini menambah pengalaman
dan ilmu baru bagi mahasiswa.

6. EDUKASI PENTINGNYA MENABUNG SEJAK USIA DINI PADA ANAK-


ANAK SDN 014 MUARA BADAK

Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka (On the spot training) yang dimulai
dengan Observasi dan Koordinasi dan perizinan dengan Kepala Sekolah setempat
mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan dilingkungan sekolah SDN 014 Muara
Badak. Pada kegiatan kali ini, berfokus tentang edukasi pentingnya menabung sejak
usia dini, maka dari itu kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik presentasi
dan tanya jawab kepada siswa. Presentasi menggunakan aplikasi Microsoft Powerpoint
dan menggunakan media infocus sebagai media bantu. Setelah dilakukannya hal
tersebut, kegiatan ini diakhiri dengan memberikan celengan sebagai media menabung
kepada siswa setiap individu mendapatkan satu celengan serta memasukan nominal
yang memiliki arti sebagai permulaan dalam menabung.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat singkat, maka dari itu kegiatan ini
dilakukan selama 1 hari. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu,23 Agustus 2023
adapun tempat yang dilakukan edukasi adalah SDN 014 Muara Badak dengan waktu
pelaksanaan pada pukul 09.00 - 11.30 WIB dengan jumlah siswa sebanyak 11 orang.

7. “SOSIALISASI TENTANG BAHAYA KECANDUAN BERMAIN GAME BAGI


ANAK-ANAK DI SD 014 MUARA BADAK”

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan pada siswa-siswi SDN 014
Muara Badak, tepatnya pada hari Rabu, Tanggal 23 Agustus 2023. Target sasaran yaitu
pada siswa-siswi kelas 5/6 SD sebanyak 23 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan
kegiatan sosialisasi Mengenai tentang bahaya kecanduan game bagi anak. Metode
pengumpulan data yang dilakukan meliputi observasi dan dokumentasi. Penelitian ini
dilakukan bertujuan untuk mencegah kecanduan bermain game.
Hasil dalam pelaksanaan selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat
di jelaskan melalui dua tahap yaitu persiapan dan pelaksanaan. Persiapan yang
dilakukan dengan sosialisasi kepada anak SD yang dilaksanakan di SDN 014 Muara

17
Badak, Pelaksanaan KKN (kuliah kerja nyata) ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1
bulan yang di mulai pada tanggal 01 Agustus 2023 sampai dengan 31 Agustus 2023,
yang di mana semua berjalan dengan baik. Pelaksanaan KKN ini telah mendapatkan
persetujuan dari pihak sekolah agar dapat melaksanakan program kerja sebagai bagian
dalam kegiatan KKN. Pelaksanaan Sosialisasi Tentang bahaya kecanduan game bagi
anak

8. PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA PADA REMAJA DI RT. 05 DESA


SUNGAI BAWANG KECAMATAN MUARA BADAK

Kegiatan Penyuluhan tentang bahaya narkoba yang dilaksanakan pada tanggal


22 Agustus 2023 dengan sasaran kegiatan adalah remaja khususnya anak-anak yang ada
di RT. 05 Desa Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak. Alat dan bahan yang
digunakan dalam penyuluhan ini meliputi : 1. Laptop 2. Kamera 3. Materi yang
dipresentasikan. Tahapan kegiatan penyuluhan tentang bahaya narkoba meliputi :
Pelaksanaan 1. Sosialisasi : Pertemuan dengan anak-anak remaja RT. 05 Desa Sungai
Bawang 2. Mengidentifikasi masalah 3. Perumusan solusi : memberikan materi
penyalahgunaan bahaya narkoba.

9. PENGHIJAUAN DENGAN MENANAM BIBIT POHON PUCUK MERAH DI RT


05 DESA BUDAYA SUNGAI BAWANG

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus di RT 05 desa sungai bawang


Alat yang digunakan adalah dalam kegiatan ini adalah Dodos Bahan yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah bibit pucuk merah, dan air bersih.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bibit pohon pucuk merah yang ditanam
mengalami pertumbuhan yang positif. Tinggi pohon, diameter batang, dan daun yang
sehat menjadi indikator pertumbuhan yang baik. Dalam periode pengamatan selama 7
hari, tinggi rata rata pohon meningkat sebesar 5 cm tergantung kesuburan tanah,
diameter batang tidak bertambah, dan jumlah daun yang sehat juga meningkat secara
signifikan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penanaman bibit pucuk merah memiliki
potensi untuk mempengaruhi lingkungan secara positif. Pertumbuhan yang baik
menunjukkan bahwa pohon pucuk merah dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan
yang ada. Ini berkontribusi pada upaya penghijaunan melalui peningkatan jumlah
vegetasi.Perubahan parameter lingkungan yang positif mengindikasikan bahwa

18
penanaman pohon pucuk merah memiliki efek positif dalam memperbaiki kualitas tanah
dan lingkungan sekitarnya. Ini penting dalam mengurangi erosi tanah, meningkatkan
retensi air, dan memfasilitasi siklus nutrisi yang sehat.Dampak ekologis yang teramati
menegaskan bahwa pohon pucuk merah tidak hanya berperan dalam penghijaunan,
tetapi juga dalam membangun ekosistem yang lebih seimbang.

10. UPAYA PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK DENGAN


MELAKUKAN SENAM SEHAT DI SEKOLAH KB. KRISTEN SUNGAI BAWANG

Kegiatan ini dilakukan pada bulan agustus di KB. Kristen Sungai Bawang
sedangkan alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 1.sound system 2. laptop Dan
bahan yang digunakan adalah snack. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan melalui dua
tahap yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahapan-tahapan tersebut yaitu: : 1. Tahap
Persiapan Pada tahap ini, langkah awal adalah melakukan observasi lapangan dan
berkoordinasi dengan Kepala Sekolah yang bertindak sebagai orang yang memberi izin
untuk melaksanakan pelatihan penyusunan program senam sehat di KB. Kristen Sungai
Bawang.
2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, terdapat beberapa langkah gerakan yang harus
diikuti:
a. Langkah pertama adalah berdiri dengan postur tubuh tegap, memanjangkan kedua
tangan, dan melangkah maju dengan kaki kiri diikuti oleh kaki kanan.
b. Langkah kedua adalah gerakan langkah rapat, dimana berdiri tegap, melangkahkan
kaki kanan ke depan, kemudian kaki kiri, lalu menggabungkan kaki kanan dan kiri.
c. Langkah ketiga adalah gerakan keseimbangan, dimana berdiri dengan tangan
terentang, melangkahkan kaki kiri ke depan diikuti oleh kaki kanan.
d. Langkah keempat adalah ayunan tangan ke belakang. Berdiri tegak, mengayunkan
kedua lengan ke belakang pada hitungan satu, dan mengayunkan kembali ke depan pada
hitungan dua.
e. Langkah kelima adalah mengayunkan lengan dari depan ke samping. Berdiri tegak,
mengayunkan lengan kiri dan kanan ke samping kanan pada hitungan pertama,
kemudian ke samping kiri pada hitungan berikutnya.
f. Langkah keenam adalah mengayunkan lengan ke samping sambil memindahkan berat
badan. Berdiri tegak, mengayunkan badan ke kiri pada hitungan satu, lalu ke kanan pada

19
hitungan dua, dan mengayunkan lengan dan badan ke arah kanan dan kiri secara
bergantian

B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program merupakan ukuran atau patokan dalam menentukan
keberhasilan atau tidaknya program yang telah dibuat. indikator keberhasilan suatu
program adalah kesesuaian bentuk prasarana dengan rencana yang ditetapkan,
kesesuaian faktor yang terlibat, memperoleh rekomendasi kebijaksanaan, dan
membangun sistem monitoring untuk pembangunan selanjut.nya bahwa keberhasilan
suatu program dilihat dari pembangunan yang diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan
anggaran dan kualitas yang baik, serta memberikan kepuasan tinggi kepada masyarakat
dan desa . Dengan tercapainya keberhasilan, maka masalah yang timbul dapat
diselesaikan dengan baik.

20
Tabel 3
Indikator Keberhasilan
Aspek Kriteria Cara Mengukur
Ketuntasan
Proker Utama : Pembuatan 90% Sebelum membuat tong sampah
tong sampah untuk diletakan perlu dilakukan koordinasi dengan
ditempat- tempat umum seperti Kepala Desa, Kepala Desa sangat
: Balai Adat, SD, Gereja- mendukung program pembuatan
Gereja dan Kantor tong sampah karena tong sampah
yang ada di Desa Sungai Bawang
menurutnya masi kurang, kepala
adat dan ketua-ketua RT yang ada
di desa setempat serta masyarakat
yang ada sangat mendukung
kegiatan ini.
Menjadi panitia pelaksana 85% Dapat dilihat dari jumlah
kegiatan Festival Macaq Undat masyarakat yang berpartisipasi
di desa sungai bawang dalam festival budaya baik sebagai
penonton maupun peserta.
Menjadi panitia pelaksana 90% Respon masyarakat sangat baik
upacara dan kegiatan dalam menyambut upacara 17
perlombaan 17 Agustus di Agustus serta keterlibatan
desa sungai bawang, masyarakat dalam perlombaan-
perlombaan yang diadakan juga
sangat baik

21
Kegiatan olahraga bersama 80% Dapat dilihat dari kondisi fisik dan
lansia kesehatan mereka sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
olahraga.
Selain itu, dapat juga dilihat dari
tingkat kepuasan mereka terhadap
kegiatan tersebut dan apakah
mereka merasa lebih sehat dan
bugar setelah melakukan kegiatan
olahraga tersebut. Serta semangat
dan antusias para lansia dalam
mengikuti acara.
Sosialisasi Digital Marketing 80 % Ketercapaian sosialisasi yang telah
kepada Pemuda Sungai dilaksanakan dapat dikatakan baik
Bawang (80%) meningkatkan pengetahuan
dari peserta tentang manfaat dari
Digital Marketing dan
memanfaatkan media sosial dengan
baik. Ketercapaian target materi
yang telah dilaksanakan dapat
dikatakan baik (80%) karena
semua materi dapat disampaikan
oleh dengan baik dalam waktu
yang cukup.

Pembuatan Lubang Resapan 85% Respon masyarakat terhadap


Biopori dalam Pengelolaan pembuatan lubang resapan biopori
Sampah Organik di sangat baik Karena dapat
Lingkungan RT. 05 Desa meningkatkan pengetahuan dan
Sungai Bawang dapat mengetahui manfaat lubang
resapan biopori

22
Sosialisasi Tentang 80% Adanya peran sosialisasi
Menanamkan Prilaku mahasiswa seperti ini sangat
Berkendara Bagi Anak Di membantu sekolah, karena pada
SDN 014 Muara Badak dasarnya sekolah itu sendiri kurang
atau jarang memperhatikan tentang
sopan santun anak yang
berkendara. Selain itu anak juga
diberi informasi tentang wawasan
rambu-rambu lalu lintas agar tidak
melanggar dan menyimpang dari
peraturan yang sudah ada. Dengan
memberikan pendidikan seperti
yang dikemukakan diatas maka
wawasan anak tentang rambu-
rambu lalu lintas akan semakin
bertambah. Kegiatan tersebut dapat
memperingatkan anak itu sendiri.

23
Sosialisasi Mengenai Bahaya Adanya sosialisasi tentang bahaya
Rokok Di Kehidupan Sehari- 99% rokok sangat penting bagi adik-
hari di SDN 014 Muara Badak adik SDN 014 Muara Badak,di
karenakan pada usia anak-anak itu
sangat rentan akan pengaruh
kenakalan remaja dalam hal
merokok.Anak-anak remaja sangat
mudah terpancing akan hal
merokok bahkan dalam lingungan
keluarga juga bisa mempengaruhi
anak-anak.Saya mensosialisasikan
kepada adik-adik SDN 014 tentang
bahaya rokok agar mereka bisa
mengetahui dampak yang di
timbulkan dari rokok jika terus
menerus mengirup asap dari rokok
akan menimbulkan penyakit
kanker. Saya menyarankan kepada
adik-adik agar menjauhi rokok dan
orang yang merokok. Hidup sehat
itu mahal.

24
Pelatihan Pembuatan Ecoprint 90% Siswa(i) mengikuti kegiatan
Dengan Teknik Pounding Di SD
Negeri 014 Muara Badak ecoprint dengan antusias, gembira
dan aktif mengikuti serangkaian
kegiatan, karena seraasa bermain
tidak ada satu siswapun yang pasif.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan
siswa(i) agar melakukan suatu
pekerjaan secara efektif dan efesien
sesuai tuntutan kebutuhan dan juga
perkembangan ilmu serta
teknologi.
Edukasi pentingnya menabung 90 % Siswa-siswi yang mengikuti
sejak usia dini pada anak-anak kegiatan menabung ini sangat
SDN 014 Muara Badak antusiasi,gembira dan aktif. Karena
dapat membantu mereka
mengembangkan kemampuan
finansial mereka sejak usia dini.

25
Sosialisasi tentang bahaya 90% Siswa-siswi yang mengikuti
kecanduan bermain game bagi kegiatan sosialisasi ini sangat
anak-anak di SDN O14 Muara antusiasi, aktif dan berjalan dengan
Badak baik. Agar dapat menambah
pengetahuan mereka tentang
dampak bermain game karna
sebagian besar dari mereka sudah
paham dan mengerti bagaimana
cara menggunakan hp tapi ada juga
anak yang terlalu berlebihan
menggunakan hp untuk bermain
game, oleh karna itu siswa-siswi
menjadi sadar akan bahaya nya
kecanduan bermain game bagi
mereka.
Penyuluhan Bahaya Narkoba 90% Anak- anak remaja cukup
pada Remaja di RT. 05 Desa
memahami dan sangat antusias
Sungai Bawang Kecamatan
Muara Badak dalam kegiatan ini, terbukti
beberapa anak remaja bertanya
khususnya tentang faktor, dan
upaya pencegahan dari
penyalahgunaan narkoba.

26
Penghijauan dengan Menanam 85% Tingkat keberhasilan sebesar 85%
Bibit Pohon Pucuk Merah di dalam penanaman pohon pucuk
RT 05 Desa Budaya Sungai merah menunjukkan bahwa
Bawang sebagian besar aspek dari program
penanaman ini telah berhasil.
Tingkat keberhasilan yang tinggi
seperti ini mencerminkan
pencapaian positif dalam mencapai
tujuan penghijaunan dan perbaikan
lingkungan.
Respon masyarakat terhadap
program penanaman pucuk merah
dapat beragam tergantung pada
berbagai faktor, termasuk konteks
lokal, pendidikan, persepsi
individu, dan pengalaman pribadi.
Berikut adalah beberapa
kemungkinan respon masyarakat
yang dapat terjadi :
1. Dukungan positif
2. Ketidakpedulian
3. Kecemasan dan ketakutan
4. Partisipasi aktif
5. Perubahan sikap

27
Upaya Pengembangan Motorik 95% Kelancaran kegiatan ini dapat
Kasar Anak dengan dicapai berkat kerjasama erat
Melakukan Senam Sehat di dengan para guru KB. Kristen
Sekolah KB. KRISTEN Sungai Bawang, sementara
SUNGAI BAWANG antusiasme anak-anak dalam
mengikuti senam sehat sangat
terlihat. Harapannya adalah bahwa
kegiatan ini akan memotivasi anak-
anak untuk lebih bersemangat
dalam pengembangan motorik
kasar mereka di KB. Kristen
Sungai Bawang.

28
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. PELAKSANAAN
1. Nama kegiatan : Pembuatan Tong Sampah ( Proker Utama)
Tanggal pelaksanaan: tanggal 9 agustus 2023
Lokasi: Posko KKN UWGM SAMARINDA
Dalam pelaksaan kegiatan ini mahasiswa menyiapkan semua bahan yang
diperlukan kemudian mulai membuat tong sampah hinggah penyelesaian
kemudian menempatkan tong sampah ditempat-tempat umum bersama Kepala
Desa.

2. Nama kegiatan: Acara Festival Mecaq undat


Tanggal pelaksanaan: 3-5 agustus 2023
Lokasi: lamin Adat Desa Sungai Bawang, kec Muara Badak
Jenis kegiatan: Pentas Seni Budaya dan bazar produk local
Dalam kegiatan ini mahasiswa bekerjasama dengan masyarakat yang ada
di Sungai Bawang mulai dari mempersiapkan acara hingga pelaksanaan acara.

3. Nama kegiatan : Kegiatan upacara dan kegiatan perlombaan 17Agustus


Tanggal pelaksanaan: 15-17 Agustus 2023
Lokasi: halaman SDN 014 Muara Badak
Jenis kegiatan: Upacara dan kegiatan lomba 17 Agustus
Dalam pelaksaan kegiatan ini mahasiswa KKN menjadi petugas upacara
dan mengatur jalannya upacara yang di dilaksanakan di Desa Sungai Bawang
dan langsung membawa acara perlombaan atau kegiatan tambahan lainnya serta
ikut serta dalam perlombaan-perlombaan yang diadakan.

4. Nama kegiatan: kegiatan olahraga bersama lansia


Tanggal pelaksanaan: 15 Agustus 2023
Lokasi: halaman SDN 014 Muara Badak
Jenis kegiatan: senam dan lomba bersama lansia
Masing-masing mahasiswa KKN menyiapkan game apa yang akan
diperlomabakan bersama dengan Lansia yang ada di Sungai Bawang di

29
dampingi oleh Kepala Bidan yang ada di Sungai Bawang dan mempersiapkan
acara seperti ruangan yang akan dipakai, alur acara, serta konsumsi.
B. KENDALA
1. Terlambat masuk dalam kepanitiaan acara festival dikarenakan jadwal
kedatangan KKN yang sangat mepet dengan dimulai nya acara festival mecaq
undat.
2. Pada saat proses pembuatan tong sampah kendala yang di alami adalah sulit nya
mencari bambu dan kayu untuk pembuatan tong sampah.
3. Kurang nya kehadiran masyarakat dalam upacara 17 agustus 2023

30
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desa Budaya Sungai Bawang terletak di Kecamatan Muara Badak,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Desa ini berada di
antara Kelurahan Pampang dan Desa Tanah Datar, sekitar 38 kilometer dari pusat
kota Samarinda. Untuk mencapai desa ini, diperlukan perjalanan sejauh sekitar 3
kilometer dari gapura yang terletak di jalan poros.
Dalam konteks geologi dan tanah, Desa Budaya Sungai Bawang
didominasi oleh jenis batuan pasir, yang mayoritasnya terdiri dari pasir. Topografi
desa mencakup dataran rendah, perbukitan, dan rawa-rawa. Dataran rendah adalah
wilayah terluas dengan luas sekitar 500 hektar. Desa ini dibagi menjadi lima Rukun
Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk sekitar 865 orang.
Suku Dayak merupakan mayoritas penduduk Desa Budaya Sungai Bawang,
mencapai 74% dari total populasi. Sektor pertanian adalah mata pencaharian utama
di desa ini, dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani yang menggarap
lahan kering dan sawah. Luas lahan kering mencapai sekitar 623,92 hektar,
sedangkan luas lahan basah diperkirakan sekitar 266 hektar. Pertanian di desa ini
melibatkan tanaman seperti karet, kelapa sawit, lada, dan berbagai jenis sayuran.
Pada sektor peternakan, penduduk cenderung memelihara unggas seperti ayam dan
bebek. Sementara itu, di bidang perikanan, masyarakat memanfaatkan rawa dan
kolam untuk budidaya ikan air tawar, seperti ikan nila.
Sebagian besar penduduk Desa Sungai Bawang telah menerima pendidikan
formal. Desa ini memiliki berbagai lembaga dan organisasi, termasuk Pemerintahan
Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Adat, Rukun Tetangga (RT),
PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna, dan lainnya.
Tujuan dari lembaga-lembaga ini adalah untuk mendukung perkembangan desa
dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusianya.
Meskipun demikian, beberapa warga Desa Budaya Sungai Bawang masih
menghadapi kesulitan ekonomi, seperti kondisi perumahan yang tidak layak dan
masalah kesejahteraan sosial. Pemerintah desa berupaya membantu mereka dengan
memberikan bantuan berupa bantuan finansial, makanan, dan lainnya. Selain itu,

31
pemerintah desa juga telah menyediakan berbagai fasilitas seperti sekolah, tempat
ibadah, gedung serbaguna, dan Lamin Adat untuk masyarakat desa

B. SARAN
Selama satu bulan penuh, kami telah melalui serangkaian program kerja
yang penuh pengalaman, dengan segala suka dan duka yang menyertainya. Kami
sangat menghargai bantuan dan panduan yang diberikan oleh masyarakat setempat,
karena hal itu telah memberikan kami pengetahuan yang sangat berharga.
Meskipun kami merasa sangat terbantu, kami juga menyadari bahwa kami tidak
dapat memberikan imbalan yang setimpal, kecuali hanya dengan mengucapkan
terima kasih yang tulus dan mendoakan yang terbaik.
Kami berharap bahwa hasil dari program kerja kami di Desa Sungai
Bawang ini akan berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan. Manfaat
ini tidak hanya untuk kami sebagai mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat yang
kami layani. Kami menyadari bahwa saat perpisahan tiba, kami akan meninggalkan
desa ini.
Harapan kami sebagai mahasiswa adalah agar masyarakat terus
mengembangkan potensi diri mereka sehingga dapat meningkatkan produktivitas
dan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa Sungai Bawang ini secara lebih
baik. Kami juga berharap agar pemahaman masyarakat terhadap peran mahasiswa
KKN sebagai motivator atau penggerak kegiatan terus berkembang. Untuk
mahasiswa KKN yang akan datang, kami berharap mereka dapat merancang
program kegiatan yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan desa yang
mereka layani.

32
DAFTAR PUSTAKA

Profil, B. (2022). Desa budaya sungai bawang.


Data Profil Desa Sungai Bawang. Kutai Kartanegara: Kantor Desa.
Hardani, Andriani, H., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Istiqomah, R. R., Fardani, R. A.,
Sukmana, D. J., & Auliya, N. H. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu.
Hidayat, R. 2009. Gout dan Hiperurisemia. Devisi Reumathologi Departemen Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: Graha Ilmu.
Mahsun. 2017. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Edisi ketiga. Depok: Rajawali Pers.
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan. 2022. Indeks Desa Membangun.
Diakses pada 27 Agustus 2023 https://idm.kemendesa.go.id/
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

33
LAMPIRAN
Berikut adalah lampiran foto-foto Dokumentasi pengabdian masarakat

Gambar 1. Pengantaran mahasiswa bersama DPL di Desa Sungai Bawang.

Gambar 2. Silaturahmi dengan ketua RT 05 Desa Sungai Bawang

Gambar 3. Membantu mempersiapkan acara Mecaq Undat.

34
Gambar 4. Bersama Panitia Mecaq Undat

Gambar 5.Gotong royong bersama masyarakat Sungai Bawang

Gambar 6. Mencari bambu untuk membuat proker tempat sampah

35
Gambar 7. Memotong bambu untuk pembuatan tempat sampah

Gambar 8. Mendistribusikan tong sampah bersama Kepala Desa Sungai Bawang

36
Gambar 8. Petugas upacara 17 Agustus di sungai bawang

Gambar 9. Menjadi panitia serta petugas upacara bendera 17 Agustus.

Gambar 10. Panitia lomba untuk para lansia.

37
Gambar 11. Berpartisipasi pertandingan voli bersama masyarakat sungai bawang.

Gambar 12.membantu posyandu balita di desa Sungai Bawang.

38
Gambar 13. Membantu posyandu balita di Sungai Bawang

Gambar 14.Membantu mempersiapkan lomba SDN 014 Muara Badak

Gambar 15. Perlombaan Siswa-siswi SDN 014 Muara Badak

39

Anda mungkin juga menyukai