Anda di halaman 1dari 7

Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

Journal Educational of Nursing (JEN)


Vol.3 No.1 – Januari – Juni 2020; hal. 32-38 Article history:
p-ISSN : 2655-2418; e-ISSN : 2655-7630 Received: March 27, 20
journal homepage: Revised: September 02, 20
https://ejournal.akperrspadjakarta.ac.id Accepted: September 26, 20
DOI: https://doi.org/10.37430/jen.v3i1

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap


Remaja Tentang Dating Violence di Akademi kebidanan
Abdi Persada Banjarmasin
Nur Cahyani Ari Lestari1, Wahyu Nadiantari2, Syahrida Wahyu Utami3
Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin

Abstrak
Dating violence adalah kekerasan dalam hubungan cinta yang dilakukan seseorang
untuk mengatur pasangannya agar menuruti keinginannya. Apabila remaja memiliki
pemahaman secara benar mengenai dating violence, remaja akan mampu memahami
bahaya dan alternatif cara untuk menghindari dan mengatasinya, sehingga akan
mengembangkan sikap yang menolak dating violence. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang
dating violence di Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin. Desain penelitian yang
digunakan adalah pra eksperiment design dengan menggunakan one group pre test-post
test design. Pengambilan sampel menggunakan Porposive Sampling yaitu 103 Mahasiswa
AKBID Abdi Persada Banjarmasin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa 27
pertanyaan pengetahuan dan 16 pernyataan sikap. Analisa bivariat menggunakan uji
Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan,
pengetahuan dalam kategori cukup berjumlah 94 responden (91,3%), dan sikap negatif
sebanyak 82 responden (79,6%), setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan
dalam kategori baik berjumlah 103 responden (100%), dan sikap negatif yaitu sebanyak 54
responden (52,4%). Sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
dan sikap remaja tentang dating violence karena nilai p < 0,05. Dengan hasil penelitian ini
disarankan bagi peneliti selanjutnya agar meperhatikan variabel lain seperti peran orangtua,
informasi media massa maupun lingkungan pergaulan remaja.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap, Remaja

Abstract
Dating violence is violence in a love relationship committed by someone to regulate
their partners to obey their desires. If adolescents have a correct understanding of dating
violence, adolescents will be able to understand the dangers and alternative ways to avoid
and overcome them, so that they will develop attitudes that refuse dating violence. This study
aims to determine the effect of health education on adolescent knowledge and attitudes about
dating violence at the Abdi Persada Academy of Midwifery, Banjarmasin. The research
design used was a pre-experimental design using one group pre-test-post-test design.
Sampling used Porposive Sampling, namely 103 AKBID Abdi Persada Banjarmasin students.
Data collection using questionnaires in the form of 27 knowledge questions and 16 attitude

1
E-mail : nurcahyaniarilestari@gmail.com
2,3
E-mail : nadiantariwahyu@gmail.com

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 32


Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

statements. Bivariate analysis using the Wilcoxon test. The results showed that before being
given health education, there were 94 respondents in the sufficient category of knowledge
(91.3%), and 82 respondents (79.6%) negative attitudes, after being given health education
knowledge in the good category amounted to 103 respondents (100%), and negative attitudes
as many as 54 respondents (52.4%). So there is the effect of health education on adolescent
knowledge and attitudes about dating violence because the p value <0.05. With the results of
this study it is recommended for future researchers to pay attention to other variables such as
the role of parents, mass media information and the environment of adolescent relationships.

Keywords: Health Education, Knowledge, Attitude, Youth

Pendahuluan pemukulan, penderaan fisik, atau


Masa puber remaja ditandai dengan pemaksaan dengan anggota badan yang
perubahan fisiologis berupa perubahan dilakukan si pelaku untuk membuat
bentuk tubuh, cara berpikir, suara, dan pasangannya ketakutan dan menuruti
mulai terbentuknya hormon-hormon yang semua permintannya. Kekerasan seksual,
menyiapkan tubuh-tubuh muda untuk siap yaitu segala macam pemaksaan untuk
dibuahi dan membuahi (Sonny, 2019). berhubungan seksual dan mengarah ke
Semenjak terjadi perubahan perkosaan. Kekerasan verbal, yaitu
fisiologis, kondisi emosi-sosial mengalami menggunakan kata-kata, umpatan,
perubahan yang drastis. Mula-mula pada penghinaan, dan berbagai macam teriakan
masa anak- anak usia 12-19 tahun mereka yang ditujukan untuk mempermalukan
cenderung membentuk kelompok teman atau menakuti pasangan (Sonny, 2019).
bermain yang berasal dari sesama jenis Berdasarkan data Komisi Nasional
kelamin, maka ketika beranjak remaja (Komnas) Perempuan sejak 2018 hingga
mulai memperluas pergaulan dengan sekarang terjadi 1.000 kasus kekerasan
lawan jenis. Bahkan di antara mereka dalam pacaran. Angka dilapangan
sudah mengadakan hubungan pacaran diperkirakan lebih banyak lagi karena
yang pertama atau cinta monyet. Mereka banyak korban yang tidak melapor. Di
berusaha saling memperhatikan karena indonesia sendiri, korban tebanyak dari
tertarik pada jenis kelamin lain, remaja kekerasan dalam pacaran adalah
laki-laki tertarik pada remaja wanita, perempuan.
demikian pula sebaliknya (Agoes, 2019). Hal ini dikarenakan, Indonesia
Pacar adalah kekasih atau teman masih menganut budaya patriarki, dimana
lawan jenis yang tetap dan mempunyai menempatkan perempuan nomor dua
hubungan berdasarkan cinta kasih. Dating setelah laki-laki sehingga perempuan
atau berpacaran adalah bercintaan atau sering mendapatkan pelabelan negatif dari
berkasih-kasihan dengan sang pacar (Tim masyarakat berupa wanita adalah individu
bentang pustaka, 2018). yang lemah. Berdasarkan anggapan ini,
Dating violence adalah pola membuat laki- laki merasa lebih kuat dan
kekerasan dalam hubungan cinta yang menganggap perempuan akan selalu
dilakukan seseorang untuk mengendalikan bergantung padanya (Hadi, 2018).
dan mengatur pasangannya agar menuruti Banyak pihak yang berperan
semua keinginannya. Kekerasan yang sebagai sumber informasi yang dapat
terjadi meliputi, kekerasan emosional mempengengaruhi pembentukan sikap
berupa ancaman, ejekan, atau kata-kata remaja, seperti orangtua, teman sebaya,
makian yang semakin menjatuhkan mental pacar, guru atau sekolah, media massa, dan
agar selalu berada dalam kondisi tertekan lain-lain. Namun, tidak semua sumber
dan mudah dikendalikan. informasi memberikan sumber yang
Kekerasan fisik, berupa akurat, termasuk yang menyangkut dating

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 33


Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

violence, sehingga tidak semua sumber Tingkat Frekuensi Presentase


informasi bagi remaja akan membentuk Pengetahuan (%)
Responden
sikap yang tidak mendukung dating
Baik 103 100%
violence (Murray, 2018). Jumlah 103 100%

Metode Tabel 2 menunjukkan bahwa


Desain pada penelitian ini adalah setelah diberikan pendidikan kesehatan
pra eksperiment design dengan didapatkan hasil semua responden
menggunakan one group pre test-post test memiliki pengetahuan baik berjumlah 103
design, yaitu penelitian sesaat dengan responden (100%).
pemberian pre-test dahulu sebelum Gambaran Sikap Remaja Sebelum
diberikan pendidikan kesehatan kemudian diberikan Pendidikan Kesehatan
setelah diberikan pendidikan kesehatan Tentang Dating Violence di AKBID
dilakukan post test. Abdi Persada Banjarmasin.
Polulasi penelitian 186 responden Tabel 3 Distribusi Sikap Remaja Sebelum
dengan menggunakan purposive sampling diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Dating
didapat 103 responden. Untuk mengetahui Violence
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Sikap Frekuensi Presentase
Responden %
pengetahuan dan sikap remaja tentang Negatif 82 79,6%
dating violence menggunakan uji wilcoxon Positif 21 20,4%
dengan nilai r kurang dari 0,05. Jumlah 103 100%

Hasil dan Pembahasan Tabel 3 menunjukkan bahwa


Gambaran Tingkat Pengetahuan responden memiliki sikap negatif yaitu
Remaja Sebelum diberikan Pendidikan sebanyak 82 responden (79,6%), dan
Kesehatan tentang Dating Violence di yang memiliki sikap positif sebanyak 21
Akbid Abdi Persada Banjarmasin responden (20,4%).
Tabel 1 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Gambaran Sikap Remaja Sesudah
Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan tentang
Dating Violence diberikan Pendidikan Kesehatan
Tingkat Frekuensi Presentase Tentang Dating Violence di AKBID
Pengetahuan (%) Abdi Persada Banjarmasin.
Responden Tabel 4 Distribusi Sikap Remaja Sesudah
Cukup 94 91,3% diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Dating
Baik 9 8,7% Violence
Jumlah 103 100% Sikap Frekuensi Presentase
Berdasarkan tabel diatas terlihat Responden %
Negatif 54 52,4%
bahwa sebelum diberikan perlakuan
Positif 49 47,6%
berupa pendidikan kesehatan, responden Jumlah 103 100%
memiliki pengetahuan cukup berjumlah
94 responden (91,3%) dan Tabel 4 menunjukkan bahwa
berpengetahuan baik sebanyak 9 setelah dilakukan pendidikan kesehatan,
responden (8,7%). responden memiliki sikap negatif yaitu
Gambaran Tingkat Pengetahuan sebanyak 54 responden (52,4%), dan
Remaja Sesudah diberikan Pendidikan yang memiliki sikap positif sebanyak 49
Kesehatan tentang Dating Violence di responden (47,6%).
Akbid Abdi Persada Banjarmasin. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Tabel 2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja
Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang
Terhadap Tingkat Pengetahuan
Dating Violence Remaja tentang Dating Violence di
AKBID Abdi Persada Banjarmasin.

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 34


Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

kesehatan tentang Dating Violence di


Tabel 5 Distribusi Pengaruh Pendidikan Kesehatan Akbid Abdi Persada Banjarmasin
terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang
Dating Violence
Berdasarkan hasil penelitian pada
Tingkat N Mea Mea Z P tabel 1 yang merupakan gambaran tingkat
Pengetahu n n Valu pengetahuan remaja tentang dating
an Remaja Ran e violence sebelum diberikan pendidikan
k
Pengetahu 10 20,6 0,00 - 0,00 kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan
an Post 3 1 8,77 0 bahwa dari 103 responden, umur
Test 1 responden berkisar antara 15-16 tahun.
Pengetahu 10 16,2 51,0
an Pre 3 7 0 Responden yang berumur 16 tahun
Test sebanyak 53 responden (51,5%),
sedangkan responden yang berumur 15
Berdasarkan Tabel 5 didapatkan tahun sebanyak 50 responden (48,5%).
hasil uji statistik menggunakan Dari 103 responden tersebut, sebanyak 94
Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 responden (91,3%) memiliki pengetahuan
dengan demikian jika α = 5% didapatkan cukup, 9 responden (8,7%) memiliki
nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga pengetahuan baik.
Ho ditolak, maka dapat disimpulkan ada Menurut Notoatmodjo (2019),
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap faktor yang mempengaruhi pengetahuan
tingkat pengetahuan remaja tentang salah satunya adalah informasi. Informasi
dating violence di Akbid Abdi Persada yang didapatkan oleh responden tentang
Banjarmasin. dating violence dapat diperoleh melalui
Pengaruh Pendidikan Kesehatan media (cetak dan elektronik) yang
Terhadap Sikap Remaja tentang Dating menyebabkan mereka tahu tentang dating
Violence di AKBID Abdi Persada violence.
Banjarmasin. Pada point pertanyaan
Tabel 6 Distribusi Pengaruh Pendidikan Kesehatan pengetahuan nomor 2 dan 10 tentang
terhadap Sikap remaja tentang Dating Violence klasifikasi kekerasan dalam pacaran,
Sikap N Mea Mea Z P
Remaj n n Valu masih ada 50 responden pada point nomor
a Rank e 2 dan 51 responden pada point nomor 10
Sikap 10 24,8 0,00 - 0,000 yang belum mengetahui tentang
Post 3 8,39
Test 4 klasifikasi kekerasan dalam pacaran.
Sikap 10 22,03 46,50 Kebanyakan dari responden hanya
Pre 3 mengetahui jika kekerasan hanya berupa
Test
kekerasan fisik saja.
Padahal kekerasan dalam pacaran
Berdasarkan Tabel 6
dapat berupa kekerasan verbal yaitu
menunjukkan hasil uji statistic
kekerasan yang menggunakan kata-kata,
didapatkan nilai p= 0,000 dengan
umpatan, penghinaan, dan berbagai
demikian jika nilai α = 5% didapatkan
macam teriakan yang ditujukan untuk
nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga
mempermalukan pasangan, kekerasan
Ho ditolak, maka dapat disimpulkan ada
seksual yaitu segala macam pemaksaan
pengaruh pemberian pendidikan
untuk berhubungan seksual dan mengarah
kesehatan terhadap sikap remaja tentang
ke perkosaan, kekerasan emosional yaitu
Dating Violence di AKBID Abdi
kekerasan yang mencoba mempengaruhi
Persada Banjarmasin.
pasangannya melalui berbagai macam
ancaman, ejekan, atau kata-kata makian
Pembahasan yang semakin menjatuhkan mental agar
Gambaran Tingkat Pengetahuan selalu berada dalam kondisi tertekan dan
Remaja Sebelum diberikan Pendidikan mudah dikendalikan. Dimana tidak

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 35


Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

menutup kemungkinan remaja dapat Azwar (2018) mendefinisikan


mengalami kekerasan-kekerasan tersebut sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi
(Sonny, 2019). atau kesiapan antisipatif, predisposisi
Gambaran Tingkat Pengetahuan untuk menyesuaikan diri dalam situasi
Remaja Sesudah diberikan sosial, atau secara sederhana sikap adalah
Pendidikan Kesehatan tentang Dating respon terhadap stimuli sosial yang telah
Violence di Akbid Abdi Persada terkondisikan.
Banjarmasin Salah satu faktor yang
Perhitungan hasil kedua yaitu mempengaruhi sikap remaja putri adalah
perhitungan nilai kuesioner yang pengaruh oranglain yang dianggap penting
dilakukan setelah diberikan pendidikan dalam hal ini yang berpengaruh terhadap
kesehatan pada remaja Akbid Abdi sikap remaja putri adalah orangtua, teman,
Persada pada responden yang sama guru di sekolah. Orangtua, teman dan guru
didapatkan hasil penilaian dengan di sekitar kehidupan remaja putri
kategori baik adalah sebanyak 103 merupakan salah satu diantara komponen
responden (100%). Ini menggambarkan sosial yang ikut mempengaruhi sikap
bahwa mayoritas remaja sudah remaja putri. Pada umumnya, individu
memahami tentang dating violence. cenderung untuk memiliki sikap yang
Menurut Notoatmodjo (2018), konformis atau searah dengan sikap orang
tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh yang dianggap penting (Azwar, 2018).
beberapa faktor, salah satunya Sikap remaja akan muncul
pengalaman. Pengalaman yang dipengaruhi oleh kebudayaan, karena
dimaksud adalah adanya paparan kebudayaan lah yang memberi corak
informasi yang didapat individu baik pengalaman individu-individu masyarakat
pada kegiatan formal dan non formal asuhannya (Wawan dan Dewi, 2019).
yang mengakibatkan suatu memori. Dalam hal ini kebudayaan yang dimaksud
Pemberian pendidikan kesehatan ini adalah budaya patriarki, di masyarakat
dapat menjadi pengalaman pada remaja Indonesia masih menempatkan perempuan
putrid sehingga dapat meningkatkan pada posisi tertentu yang menyebabkan
pengetahuan remaja putri tentang dating perempuan lemah dan cenderung untuk
violence. Selain itu, remaja putri yang tergantung pada laki-laki. Sehingga
sebelumnya sudah pernah mengalami terdapat anggapan bahwa wanita harus
dating violence dalam hubungan selalu di nomor duakan setelah lelaki, hal
berpacaran juga akan dapat menambah itu menyebabkan dating violence lebih
pengetahuannya tentang dating violence, banyak dialami remaja putri. Dengan
karena sebelumnya sudah pernah anggapan tersebut tentu akan
mengalami hal tersebut. mempengaruhi sikap remaja putri tentang
Gambaran Sikap Remaja Sebelum dating violence (Hadi 2018).
diberikan Pendidikan Kesehatan Gambaran Sikap Remaja Sesudah
tentang Dating Violence di Akbid Abdi diberikan Pendidikan Kesehatan
Persada Banjarmasin tentang Dating Violence di Akbid
Hasil pengukuran sikap responden Abdi Persada Banjarmasin
tentang dating violence sebelum diberikan Hasil penelitian terhadap sikap
pendidikan kesehatan pada tabel 3 responden tentang dating violence
memperlihatkan memiliki sikap negative setelah diberikan pendidikan kesehatan
atau sikap yang menerima kekerasan pada tabel 4 memperlihatkan sikap
dalam pacaran sebanyak 82 responden negatif sebanyak 54 responden (52,4%) ,
(79,6%), dan yang memiliki sikap positif dan yang memiliki sikap positif
atau sikap yang menolak kekerasan dalam sebanyak 49 responden (47,6%) .
pacaran sebanyak 21 responden (20,4%). Peningkatan jumlah responden

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 36


Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

yang bersikap positif, hal ini merupakan nilai p = 0,000 dengan α = 5% didapatkan
akibat dilakukan pendidikan kesehatan. nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga
Pendidikan kesehatan memberikan ada pengaruh pendidikan kesehatan
pengetahuan yang benar terhadap remaja terhadap sikap remaja tentang dating
tentang dating violence. Pengetahuan violence.
tersebut kemudian disimpan dan melalui Sikap negatif yang terjadi pada
proses tertentu akan membentuk responden dimungkinkan timbul karena
keyakinan dalam dirinya. Keyakinan adanya informasi yang salah yang mereka
tersebut yang kemudian disebut sebagai dapatkan tentang dating violence. Sebuah
sikap (Azwar, 2018). keyakinan atau sikap akan tertanam kuat
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam diri seseorang bila telah mencapai
Terhadap Tingkat Pengetahuan tahapan tanggung jawab. Artinya, orang
Remaja tentang Dating Violence di tersebut mengetahui serta bersedia
Akbid Abdi Persada Banjarmasin menanggung atas apa yang diyakininya
Berdasarkan hasil penelitian dan mewujudkan keyakinan tersebut
didapatkan bahwa ada pengaruh tingkat dalam tindakan nyata (Notoatmodjo,
pengetahuan remaja tentang dating 2019).
violence sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang dating Kesimpulan
violence. Perbedaan itu berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian yang
hasil uji statistik didapatkan nilai p = telah dibahas di atas dapat disimpulkan
0,000 dengan α = 5% didapatkan nilai p ada pengaruh yang signifikan dari
value (0,000) < α (0,05) sehingga ada pemberian pendidikan kesehatan terhadap
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengeahuan dan sikap remaja tentang
tingkat pengetahuan remaja tentang dating violence. Diharapkan dapat
dating violence. menjadi bahan masukan dan pertimbangan
Hal tersebut terjadi karena bagi para remaja agar mengelola emosi
dilakukan perlakuan berupa pendidikan dengan baik ketika menghadapi konflik
kesehatan yang diberikan sebelum uji dalam hubungan berpacaran, sehingga
kedua (posttest). Dari hasil penelitian terhindar dari kekerasan dalam pacaran.
menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan responden tentang dating Daftar Pustaka
violence setelah pendidikan kesehatan [1]. Agoes, D. 2018. Psikologi
meningkat dibanding rata-rata Perkembangan Remaja. Bogor:
pengetahuan responden tentang dating Ghalia Indonesia
violence sebelum pendidikan kesehatan. [2]. Alifah. 2018. Program bimbingan dan
Perbedaan itu bermakna bahwa konseling pribadi sosial untuk
perlakuan berupa pendidikan kesehatan mengembangkan perilaku seksual
dapat meningkatkan pengetahuan sehat remaja. Universitas Pendidikan
responden tentang dating violence. Indonesia
Pengaruh Pendidikan Kesehatan [3]. Arikunto. 2019. Prosedur
Terhadap Sikap Remaja tentang Dating Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Violence di Akbid Abdi Persada [4]. Azwar, Saifuddin. 2018. Sikap
Banjarmasin Manusia dan Teori Pengukurannya.
Berdasarkan hasil perhitungan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
statistik didapatkan bahwa ada perbedaan [5]. Ferlita, Gracia. 2018. Sikap Terhadap
sikap remaja tentang dating violence Kekerasan dalam Berpacaran. Jurnal
sebelum dan sesudah diberikan Psikologi, 6 (1), 15.
pendidikan kesehatan. Perbedaan itu [6]. Habib. 2019. Mendidik Anak di
berdasarkan hasil uji statistik didapatkan Rumah. Jakarta : Rineka Cipta

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 37


Nur Cahyani Ari Lestari, dkk | Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja

[7]. Hadi. 2018. Kekerasan di Balik Cinta. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Yogyakarta : Rifka Annisa Women’s Cipta 2013. Prinsip-Prinsip Dasar
Crisis Centre Ilmu Kesehatan Masyarakat.
[8]. Heri, Maulana. 2019. Promosi Jakarta: Rineka Cipta
Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku [17]. Nur Hasan. 2018. Koran Media
Kedokteran EGC Indonesia. Jurnalperempuan.com
[9]. Hidayat. 2018. Metode Penelitian (Diakses Minggu 20 Oktober 2013)
Kebidanan dan Teknik Analisis. [18]. Rakhmat, S. 2018. Pendidikan
Jakarta: Salemba Medika Kesehatan dalam Keperawatan.
[10]. Istiqomah. 2018. Pengaruh Yogyakarta: Nuha Medika
Pendidikan Kesehatan Terhadap [19]. Robert dan Jodi. 2018. Metode
Pengetahuan dan Penanganan Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
Keputihan Pada Remaja Putri SMA Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Negeri 1 Bergas. Jurnal Kesehatan EGC
Jeffry dkk. 2015. Psikologi Abnormal. [20]. Sonny. 2018. Teen Dating
Jakarta: Erlangga violence. Yogyakarta: Kanisius
[11]. John, Santrock. 2017. Adolescence [21]. Suara Merdeka. 2018. 928 Perempuan
Perkembangan Remaja. Jakarta: Jateng Jadi Korban Kekerasan.
Erlangga Suaramerdeka.com (Diakses Minggu,
[12]. Lestari, Puji. 2016. Pengaruh KIE 20 Oktober 2013)
(komunikasi, informasi, edukasi) [22]. Subhan, Zaitunah. 2019. Kekerasan
terhadap tingkat pengetahuan dan Terhadap Perempuan. Yogyakarta :
sikap remaja untuk pencegahan Pustaka Pesantren
penularan HIV atau AIDS di SMA [23]. Sugiyono. 2019. Statistika Untuk
Wirausaha Jimbaran Kecamatan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta :
Bandungan Kabupaten Semarang. Salemba Medika
Jurnal Kesehatan [24]. Suryati dan Anna. 2019. Kesehatan
[13]. Muhammad. 2015. Psikologi Reproduksi. Yogyakarta: Nuha
Remaja. Bandung: Pustaka Setia Medika
[14]. Muhshodiq. 2018. Kisah Nyata [25]. Tim Bentang Pustaka. 2018. Kamus
Kekerasan dalam Pacaran. Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
[15]. Muhshodiq.livejournal.com Murray, Balai Pustaka
J. 2016. But I Love Him : [26]. Walgito. 2017. Pengantar Psikologi
Mencegah Kekerasan dan Dominasi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
Pasangan dalam Pacaran. Jakarta : [27]. Wawan dan Dewi. 2018. Pengetahuan
Bhuana Ilmu Populer Sikap Dan Prilaku Manusia.
[16]. Notoatmodjo. 2018. Metodologi Yogyakarta: Nuha Medika

Journal Educational of Nursing (JEN) Vol. 3 No. 1 (2020) 38

Anda mungkin juga menyukai