KECAMATAN PINOGALUMAN
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA TONTULOW UTARA
NOMOR : 1 TAHUN 2017
TENTANG
PENDIRIAN BUMDES UWONATO DESA TONTULOW UTARA
PERATURAN DESA TONTULOW UTARA
NOMOR : 1 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA TONTULOW UTARA
NOMOR : 1 TAHUN 2017
TENTANG
PENDIRIAN BUMDES UWONATO DESA TONTULOW UTARA
Mengingat :
1. Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 pasal 132 s/d 142 tentang
bumdes.
3. Peraturan Menteri Desa Nomor 4 Tahun 2015
4. Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara nomor
Tahun tentang badan usaha milik desa
DAN
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
BAB II
BENTUK DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan Usaha Milik Desa berbentuk Perusahaan Desa yang
merupakan kesatuan unit usaha ekonomi
Pasal 3
BAB III
TUJUAN DAN JENIS USAHA
Pasal 4
1. Tercapainya lembaga perekonomian desa yang mandiri dan
tangguh untuk meningkatkan sumber pendapatan asli desa
dan warga masyarakat
2. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat
dan meningkatkan kesempatan berusaha dalam
mengurangi pengangguran serta meningkatkan
kesejahteraan warga masyarakat miskin di desa
3. Melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya-upaya
yang mengarah pada terciptanya pemberdayaan
perekonomian desa
Pasal 5
Untuk mencapai sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Badan
Usaha Milik Desa melaksanakan kegiatan usaha yaitu :
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Susuna organisasi Badan Usaha Milik Desa, meliputi :
1. Badan Pengawas atau Dewan Komisaris
2. Badan Pengurus atau Dewan Direksi
Pasal 7
Pasal 8
Rapat Umum Badan Pengawas (R.U.P.B) atau Rapat Umum
Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
sekali atau secara periodik untuk menetapkan :
a. Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus atau
Dewan
b. DireksiMenetapkan Kebijakan Pengembangan Usaha
c. Membahas setiap masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
Pasal 9
Kewajiban Badan Pengurus atau Dewan Direksi:
1. Melindungi dan menjaga kelangsungan hidup Badan
Usaha Milik Desa
Pasal 10
Kewengan Badan Pengawas atau Dewan Komisaris :
1. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban Badan
Pengurus atau Dewan Direksi setiap akhir tahun
2. Meminta Laporan Kegiatan unit-unit Badan Usaha
Milik Desa
3. Meminta Laporan Rincian Neraca laba rugi dan
penjelasan-penjelasan atas dokumen kegiatan unit-unit
usaha.
Pasal 11
Badan Pengurus atau Dewan Direksi dalam organisasi Badan
Usaha Milik Desa diangkat dan diberhentikan oleh Badan
Pengawas atau Dewan Komosaris
Pasal 13
Tugas dan Kewajiban Badan Pengurus atau Dewan Direksi :
a. Menyelenggarakan dan memajukan bidang usaha
b. Mengembangkan dan membina Badan Usaha agar
tumbuh dan berkembang menjadi Badan Usaha yang
dapat melayani kebutuhan ekonomi warga masyarakat;
c. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonimi
desa yang adil dan merata;
d. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga
perekonomian lainya;
e. Mengali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk
meningkatkan pendapatan;
f. Memberri laporan perkembangan Badan Usaha kepada
Dewan Komisaris;
g. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban setiap
akhir tahun;
Pasal 14
Badan Pengurus atau dewan Direksi berhak atas:
a. Menerima penghasilan atau imbalan jasa yang besarnya
disesuaikan dengan kemampuan usaha;
b. Mengangkat dan memberhentikan Pengelola Usaha/
Kepala Unit Usaha atau Manager;
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan pada unit-
unit usaha;
d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka memajukan dan
mengembangkan usaha
e. Meminta laporan kepada Kepala Unit Usaha atau
manager sewaktu-sewaktu diperlukan.
BAB V
PRINSIP DAN PENDEKATAN PENGELOLAAN
Pasal 15
Prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa adalah :
Pasal 16
Pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa adalah
a. Desentralisasi :Pemerintahan desa atau lembaga desa
dan warga masyarakat desa memperoleh kewenangan
yang luas dalam mengurus dan pengelola badan usaha
b. Kemitraan : Kegiatan dilaksanakan dengan semangat
kerjasama antara pemerintah Desa, lembaga Desa dan
Warga Desa serta dunia usaha ekonomi masyarakat
Desa
c. Keterpaduan : Keterpaduan antara masyarakat desa
dalam pengelolaan kegiatan harus saling menunjang dan
saling melengkapi sehingga memberikan hasil dan
manfaat yang optimal.
BAB VI
PERMODALAN
Pasal 18
1. Hal-hal yang belum dimuat dalam peraturan Desa ini diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga
Badan Usaha Milik Desa;
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Usaha Milik Desa ditetapkan oleh Dewan Komisaris dalam
Rapat Umum Dewan Komisaris beserta Dewan Direksi
Pasal 19
Peraturan Desa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, agar setiap
orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini penempatan dalam Berita Daerah KAB.
BOLAANG MONGONDOW UTARA.
BAB I
Pendirian,Nama,Tempat/Kedudukan dan daerah kerja
Pasal 1
a. Pemerintah desa Tontulow Utara mendirikan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) dalam upaya
pemberdayaan,pengembangan ekonomi masyarakat dan
pembangunan desa sesuai kebutuhan dan potensi desa.
b. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes
Uwonato)
c. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes Uwonato ) berkedudukan
di
Desa : Tontulow Utara
Kecamatan : Pinogaluman
Kabupaten : Bolaang Mongondow Utara.
d. Daerah kerja BUMDes Uwonato berada didesa Tontulow
Utara kecamatan Pinogaluman kabupaten Bolaang
Mongondow Utara
BAB II
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
e. Maksud BUMDes Uwonato adalah mewujudkan kesejatraan
masyarakat desa Tontulow Utara melalui usaha
mengembangan ekonomi
produktif ,perikanan,pertanian,jasa,usaha kecil dan menengah
dengan motto “BERSAMA KITA MEMBANGUN DESA”
f. Tujuan BUMDes Uwonato yaitu.
-Meningkatkan perekonomian desa.
-Meningkatkan pendapatan asli desa.
-Meningkatkat pengelolaan potensi desa sesuai dengan
kebutuhan desa.
-Meningkatkan pembangunan desa,pemberdayaan masyarakat
desa dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin.
BAB III
Permodalan
Pasal 3
Sumber-sumber pembiayaan /permodalan BUMDes dapat
diperoleh dari :
a. Pemerintah desa ( penyertaan modal bersumber dari
dana desa yang terpisah pengelolaannya)
b. Simpanan pokok masyrakat.
c. Bantuan atau sumber lainnya yang sah.
BAB IV
Belanja modal dan operasional BUMDes
Pasal 4
1. Belanja modal dan operasional BUMDes 10 persen dari total
penyertaan modal .
a. Belanja modal
- Belanja modal kebutuhan BUMDes untuk
memperlancar kegiatan dan pengelolaan dibidang
admiministrasi.
- Belanja modal mobiler,computer/leptop,printer dan
lain-lain merupakan aset BUMDes.Belanja
- ATK di peruntukan kegiatan BUMDes selama satu
tahun anggaran.
- Belanja modal kebutuhan BUMDes berdasarkan
kemampuan dana yang telah diolokasikan
Pasal 5
b. Operasional BUMDes.
- Operasional Kebutuhan BUMDes untuk
memperlancar kegiatan ,koordinasi serta
peningkatan sumber daya manusia tentang
pengelolaan BUMDes.
- Pelaksana operasional (PO)mengikuti
rapat ,pelatihan ditingkat kecamatan untuk biaya
transportasi Rp.25.000,/org
- Pelaksana operasional (PO)mengikuti
rapat,pelatihan ditingkat kabupaten untuk biaya
transpotasi Rp.50,000/org.
- Pelaksana operasional (PO)mengikuti
rapat,pelatihan dapat menujukan surat kepada
penasehat.
- Pelaksana operasional(PO)mengikuti
rapat,pelatihan tingkat provinsi.luar provinsi
dibiaya APBdesa.
- Pelaksana operasional(PO)mengikuti
rapat,pelatihan agar dapat membawah Surat
Perintah Tugas(SPT)danSPPD yang di tandatangani
ole Penasehat(Sangadi)
Pasal 6
Pada Bab IX pasal 19 ayat dua (2)peraturan desa, pembagian
keuntungan dari hasil usaha pendapatan BUMDes diputuskan
melalui musyawarah desa,berdasarkan prosentase dari hasil
keuntungan bersih(netto)dengan berpedoman pada prinsip kerja sama.
a. Kios Saprodi dan pembelian Hasil Pertanian:
- BUMDes mendirikan kios saprodi berdasarkan kebutuhan
masyarakat petani dengan harga pokok.
- Pembiayaan mengolah lahan pertanian dibiaya oleh
BUMDes dengan berdasarkan kemampuan serta hasil
sorvei PO dan rekomondasi penasehat.
keuangan BUMDes,serta melakukan perjanjian,kesepakatan
antara pengelolah lahan dan BUMDes.
- Hasil pertanian wajib dijual kepada BUMDes bersadarkan
surat perjanjian,kesepakatan dengan harga pasar lokal serta
tidak dikenakan bunga.
c. Usaha Jasa/angkutan
- BUMDes menyediakan jasa/angkutan untuk kebutuhan
masyarakat
b. Usaha Fotocopy
- BUMDes mendirikan usaha fotocopy berdasarkan letak
lokasi berdekatan dengan sekolah dasar dan kantor desa.
Pasal 7
Hasil keuntungan dari unit-unit usaha yang diolah oleh BUMDes
dihitung selama satu tahun kemudian dibagikan :
a. 35 % penambahan modal.
b. 35 % jasa pelaksana operasional dan badan pengawas.
28 % dari keuntungan adalah jasa pelaksana operasional
7 % dari keuntungan adalah jasa Badan Pengawas.
c. 5 % bantuan orang miskin untuk dijadikan modal atas binaan
BUMDes.
d. 25 % pendapatan asli Desa
BAB VI
Sanksi-Sanksi
Pasal 7
1. Apabila pelaksana operasional (po)melanggar ketentuan Anggaran
dasar dan Anggaran rumah tangga serta peraturan berlaku di
BUMDes:
a. Peringatan lisan
b. Peringatan terulis
c. Di ajukan kepengadilan
BAB 1
Kewajiban dan hak Pelaksana Operasional
Pasal 1
1. Pelaksana operasional (PO) mempunyai kewajiban :
a. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan usaha BUMDes
Uwonato
b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan,inventaris dan
pencatatan-pencatatan lain yang dianggap perlu secara tertib dan
teratur.
c. Membuat rencana kerja anggaran pendapatan dan pengeluaran
BUMDes Uwonato setiap tahun dan rencana kerja ini harus
dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
d. Memberi pelayanan kepada masarakat.
e. Menyelenggarakan Mudes setiap tahun .
Pasal 2
Tugas dan tanggung jawab Pelaksana Operasional
BAB II
Masa Bakti Pelaksana Operasional
Pasal 3
1. Masa bakti Pelaksana operasional BUMDes selama (Lima Tahun)
sejak ditetapkan dan dapat dipilih kembali.
2. Pelaksana operasional BUMDes akan dievaluasi setiap tahun untuk
mengukur kinerjanya,apakah rencana kerja yang dibuat tercapai atau
tidak.
Pasal 4
1. Yang dapat dipilih menjadi Pelaksana operasional adalah mereka
yang memenuhi syarat Sebagai berikut:
a. Masyarakat Desa Tontulow Utara yang telah menjadi warga desa
minimal 2 tahun .
b. Berpendidikan minimal SLTA sederajat.
c. Memiliki sikap jujur dan berdedikasi terhadap BUMDes
Uwonato
d. Mempunyai ketrampilan dan wawasan yang cukup untuk dapat
mengelola dan mengembangkan BUMDes Uwonato.
2. Pelaksana operasional dapat diberhentikan atau diganti apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri
c. Terbukti melakukan penyimpangan pengelolaan BUMDes
d. Tidak mampu memimpin organisasi dan tidak mampu
mengembangkan BUMDes dengan target atau tujuan yang ingin
dicapai
e. Telah selesai masa bakti
3. Untuk mengisi pengurus yang kosong sebelum habis masa
baktinya,mekanisme pemelihannya melalui MUDES.
BAB IV
Penetapan jenis unit usaha
Pasal 5
Unit usaha yang dilelola dalam BUMDes yakni :
1. Unit Usaha Saprodi
2. Unit Usaha Jual Beli Hasil Pertanian
3. Unit Usaha Jasa/Angkutan
4. Unit Usaha Foto Copy
BAB V
Badan Pengawas
Pasal 6
1. BUMDes dapat membentuk /pemilih Badan pengawas dengan
melalui mekanisme MUSDES
2. Badan Pengawas terdiri dari 5 Orang dipilih melalalui unsur unsur
sebagai berikut
a. Satu orag dari Unsur BPD.
b. Satu org dari unsur LPM
c. Satu org dari unsur Toko masyarakat
d. Satu org dari unsur toko adat
e. Satu org unsur toko pemuda.
Pasal 7
1. Badan pengawas mempunyai kewajiban :
a. Memberi masukan atau saran dalam rangka meningkatkan kinerja
Pelaksana operasional BUMDes
b. Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh BUMDes
c. Menciptakan BUMDes tetap sehat dan berkembang