Anda di halaman 1dari 99

STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019

SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

BAB IV
LAPORAN HASIL SURVEI

4.1 Gambaran Umum Wilayah


Gambaran umum wilayah merupakan suatu informasi yang menggambarkan tentang
kondisi wilayah yang diteliti. Informasi yang dijelaskan berupa informasi geografis,
administrasi, dan kondisi fisik. Gambaran umum yang akan dibahas meliputi gambaran
umum Kota Malang, gambaran umum Kecamatan Lowokwaru, dan gambaran umum
Kelurahan Lowokwaru.
4.2.1 Gambaran Umum Kota Malang
Kota Malang merupakan kota di Provinsi Jawa Timur, dengan luas wilayah 110, 06
km2 dan terbagi menjadi lima kecamatan yaitu Kecamatan Klojen, Kecamatan Lowokwaru,
Kecamatan Sukun, Kecamatan Kedungkandang, dan Kecamatan Blimbing. Kota Malang
secara geografis terletak pada posisi 112,06° -112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang
Selatan sehingga membentuk wilayah dengan luas sebesar 11.006 ha atau 110,06 km 2. Kota
Malang berada di tengah-tengah wilayah administrasi Kabupaten Malang dengan batas
wilayah:
Sebelah Utara : Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari, Kabupaten
Malang.
Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Sebelah Selatan : Kecamatan Pakisaji dan Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Sebelah Barat : Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Kota Malang terletak pada ketinggan antara 440 – 667 m di atas permukaan air laut
dan dikelilingi oleh gunung-gunung. Gunung-gunung yang mengelilingi Kota Malang
diantaranya yaitu Gunung Arjuno yang berada di sebelah utara Kota Malang, Gunung Kelud
yang terletak di sebelah Selatan kemudian Gunung Semeru yang terletak di sebelah Timur
serta Gunung Kawi dan Panderman yang terletak di sebelah Barat Kota Malang. Berdasarkan
potensi alam dan iklim yang dimiliki Kota Malang ini menyebabkan Kota Malang menjadi
kota tujuan wisata di Jawa Timur (Profil Kota Malang, 2019).
4.2.2 Gambaran Umum Kecamatan Lowokwaru
Kecamatan Lowokwaru adalah salah satu kecamatan di Kota Malang, Jawa Timur.
Kecamatan ini terletak di posisi barat daya Kota Malang yang merupakan lokasi dataran

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-1
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

tinggi dengan ketinggiannya 460 m di atas permukaan laut. Wilayah Kecamatan Lowokwaru
termasuk dalam wilayah pendidikan karena dipenuhi dengan kampus-kampus baik kampus
negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri
maupun kampus swasta seperti Universitas Muhammadiyah, Malang, Universitas Islam
Malang, Institut Nasional Malang, STIE Malang Kucecwara dan Stiekma. Kecamatan
Lowokwaru terbagi menjadi 12 Kelurahan. Yaitu Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan
Tasikmadu, Kelurahan Tunggulwulung, Kelurahan Tunjungsekar, Kelurahan Tlogomas,
Kelurahan Merjosari, Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede,
Kelurahan Tulusrejo, Kelurahan Jatimulyo, dan Kelurahan Mojolangu. Batas-batas wilayah
Kecamatan Lowokwaru adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Sebelah Selatan : Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Sebelah Timur : Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Sebelah Barat : Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-2
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-3
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.1 Peta Orientasi Kecamatan Lowokwaru Terhadap Kota Malang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-4
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

4.2.3 Gambaran Umum Kelurahan Lowokwaru


Kelurahan Lowokwaru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang yang memiliki luas wilayah 1,23 km 2 dan terdiri dari 15 RW serta 104 RT.
Kelurahan Lowokwaru memiliki jumlah penduduk sebanyak 19.148 jiwa dengan 6.467 kartu
keluarga. Kelurahan Lowokwaru secara administratif berbatasan dengan kelurahan lain. Batas
wilayah Kelurahan Lowokwaru adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sebelah Selatan : Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Sebelah Timur : Kelurahan Purwantoro dan Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing,
Kota
Malang.
Sebelah Barat : Kelurahan Samaan dan Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-4
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.2 Peta Orientasi Kelurahan Ketawanggede Terhadap Kecamatan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-5
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

4.2 Sistem Pengelolaan Sampah


Sistem pengelolaan sampah yang akan dibahas adalah mengenai system pengelolaan
sampah yang ada di Kelurahan Lowokwaru. Sistem pengelolaan sampah terdiri dari
pewadahan, pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir.

Gambar 4. 1 Skema Sistem Pengelolaan Sampah


Sumber : Survei primer, 2019
4.2.1 Timbulan Sampah
Timbulan Sampah adalah banyak sampah yang ditimbulkan dari masyarakat dalam
satuan volume maupun berat per kapita per hari, atau perluas bangunan, atau perpanjang jalan
(SNI 19-2454-2002). Data timbulan sampah diperoleh pada saat survei melalui kuesioner
yang telah ditanyakan kepada seluruh masyarakat Kelurahan Lowokwaru. Dalam mengukur
timbulan sampah, kami mengasumsikan kresek ukuran sedang yang bisa menampung 5 kg
sampah. Berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan, timbulan sampah domestik di
Kelurahan Lowokwaru adalah sebagi berikut:
Tabel 4.1 Timbulan Sampah Per Rumah
RW Pemanfaatan Rumah Volume Timbulan (L/Rumah)
01 Rumah Hunian 7
Rumah Kos 18

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-6
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

RW Pemanfaatan Rumah Volume Timbulan (L/Rumah)


Rumah Usaha 12
Total 37
02 Rumah Hunian 7,5
Rumah Kos -
Rumah Usaha 12
Total 19,5
03 Rumah Hunian 7,5
Rumah Kos -
Rumah Usaha 8,5
Total 16
04 Rumah Hunian 7
Rumah Kos -
Rumah Usaha 7
Total 14
05 Rumah Hunian 6,5
Rumah Kos -
Rumah Usaha 14
Total 20,5
06 Rumah Hunian 6,5
Rumah Kos -
Rumah Usaha 16,5
Total 23
07 Rumah Hunian 7
Rumah Kos -
Rumah Usaha -
Total 7
08 Rumah Hunian 5
Rumah Kos -
Rumah Usaha 9,5
Total 14,5
09 Rumah Hunian 7
Rumah Kos 18
Rumah Usaha -
Total 25
10 Rumah Hunian 6,5
Rumah Kos 9
Rumah Usaha 7,5
Total 23
11 Rumah Hunian 6,5
Rumah Kos 8
Rumah Usaha 8,5
Total 23
12 Rumah Hunian 7
Rumah Kos 12
Rumah Usaha 9
Total 28
13 Rumah Hunian 7,5
Rumah Kos 12
Rumah Usaha 10
Total 29,5
14 Rumah Hunian 8,5
Rumah Kos -

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-7
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

RW Pemanfaatan Rumah Volume Timbulan (L/Rumah)


Rumah Usaha 12
Total 20,5
15 Rumah Hunian 7
Rumah Kos -
Rumah Usaha -
Total 7
Total
307,5
Keseluruhan
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.1 Merupakan timbulan sampah berdasarkan pemanfaatan rumah yang ada di
Kelurahan Lowokwaru, dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah timbulan
sampah paling banyak bersumber dari rumah usaha, yang berjumlah 126,5 liter. Timbulan
sampah berdasarkan pemanfaatan rumah yang paling sedikit bersumber dari rumah kos, yang
berjumlah 65 liter, hal ini disebabkan karena rumah kos di Kelurahan Lowokwaru tidak
terlalu banyak. Sedangkan jumlah timbulan yang paling banyak terdapat di RW 1 dengan
total timbulan sebanyak 37 liter dan timbulan yang paling sedikit terdapat di RW 15 dengan
total timbulan 7 liter. Jumlah total timbulan Kelurahan Lowokwaru sebanyak 307,5 liter.
Tabel 4.2 Volume Timbulan Sampah Per Jiwa
RW Jumlah jiwa Volume Timbulan (L) Volume Timbulan (L/Jiwa)
1 1.576 4.448 2,8
2 1.110 1.632 1,5
3 878 1.076 1,2
4 1.359 1.590 1,2
5 1.027 1692 1,6
6 946 1.622 1,7
7 1.010 592 0,6
8 1.795 2.154 1,2
9 1.980 4.613 2,3
10 1.387 3.029 2,2
11 1.140 2.113 1,8
12 1.446 3.702 2,5
13 711 1.396 1,9
14 2.016 3.889 1,9
15 1.287 806 0,6
Total Per RW 19.668 34.206 25,2
Total Keseluruhan 19.668 34.206 25,2
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa volume timbulan sampah per jiwa terbesar terdapat
di RW 01, hal tersebut dikarenakan banyaknya timbulan sampah tetapi penduduknya lebih
sedikit. Sedangkan volume timbulan sampah per jiwa terkecil terdapat di RW 15 yang
dikarenakan di RW 07 tidak terdapat rumah kos dan rumah usaha yang memiliki timbulan
lebih besar dibandingkan dengan rumah hunian.
4.2.2 Komposisi Sampah

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-8
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Mengukur komposisi sampah domestik di Kelurahan Lowokwaru digunakan sampel


rumah berdasarkan pemanfaatannya. Dalam pengambilan sampel kami menggunakan standar
minimal, yaitu 30 sampel (Ahmad, 2013). Pengambilan sampel dilakukan dengan meletakkan
plastik 5 kg di rumah warga selama 1 hari. Komposisi sampah dihitung dengan cara memilah
sampah kemudian ditimbang berdasarkan pilahan tersebut. Tabel 4.3 Menunjukkan
komposisi sampah domestik dari Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.3 Tabel Komposisi Sampah Domestik
Komposisi Sampah
Organik Anorganik
Sisa Makanan Kertas Plastik Kaca
74,8 % 12,6 % 11,7 % 0,9 %
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Dari Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa komposisi sampah paling banyak yang
dihasilkan dari sampah domestik adalah sampah sisa makanan, yaitu sebesar 74,8 %,
sedangkan komposisi sampah paling kecil adalah sampah kaca sebesar 0,9 %. Selain
komposisi dari sampah domestik, kami juga mencari komposisi dari sampah non-domestik
yang akan dijelaskan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Komposisi Sampah Non-Domestik
Komposisi Sampah (L)
Jenis Organik Anorganik
Nama Sarana
sarana Sisa
Sayur Kertas Daun Plastik Logam Kain
Makanan
Praktek
- 0,2 - - 0,4 - -
Dokter
Apotek Viva - 0,4 - - 0,2 - -
Kesehatan
Posyandu
- 0,6 - - 0,1 - -
Lansia
Kimia Farma - 0,3 - - 0,4 - -
SDN
- 0,3 0,175 0,25 0,4 - -
Lowowaru I
TK Pelita - 0,05 0,2 0,1 0,2 - -
Pendidikan SDN
- 0,05 0,3 0,1 0,1 - -
Internasional
TPQ Ali
- 0,7 0,4 0,2 0,2 - -
Sarbawi
Toko Kriuk-
- 0,4 - - 0,3 - -
Kriuk
Warung
Perdaganga 0,8 0,3 1,2 - 0,3 - -
Mawar
n dan Jasa
Santika Tailor
- - - - 0,2 - 0,5
dan Modes
Indomaret 1 - 0,1 - 0,5 - -
PPU Dinas - - 0,1 - - - -
Pertanahan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-9
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Komposisi Sampah (L)


Jenis Organik Anorganik
Nama Sarana
sarana Sisa
Sayur Kertas Daun Plastik Logam Kain
Makanan
Kantor
- 0,2 0,175 - - 0,1 -
Kelurahan
Pos Polisi
- 0,1 - - 0,05 - -
Sarangan
Pos Polisi
- - 0,3 - 0,3 - -
Kaiurang
Pemakaman
- - - 5,9 0,3 - -
Sama’an
Pemakaman
Pemakaman
- - - 4,4 0,1 - -
Balean Barat
Masjid
- 0,1 - - 0,4 - -
Fadillah
Musoah An-
Peribadatan - 0,6 - - 0,1 - -
Nur
Gereja Katoik - 0,8 - - 0,5 - -
Masjid Perahu - 0,3 - 2,4 0,1 - -
Ruang
Taman Punten - - 0,5 2,4 0,1 - -
Terbuka
Gedung
Rekreasi - 0,2 - - 0,05 - -
Serbaguna
dan
Balai RT - 0,1 - - 0,3 - -
Kebudayaan
Balai Warga - 0,1 - - 0,2 - -
Tota 1,8 5,8 3,5 15,8 5,8 0,1 0,5
Persen (%) 5,4 % 17,5 % 10,4 % 47,4 % 17,5 % 0,3 % 1,5 %
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.4 Menunjukkan bahwa sampah organik terbanyak yang dihasilkan dari sarana
di Kelurahan Lowokwaru adalah sampah daun dengan persentase 47,4%. Sedangkan sampah
anorganik terbanyak yang dihasilkan sarana adalah sampah plastik dengan persentase 17,5%.
4.3 Sistem Pengelolaan Sampah Per RW
Sistem pengelolaan sampah per RW meliputi pewadahan, pemilahan, pengumpulan,
pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir setiap RW yang ada di
Kelurahan Lowokwaru. Berdasarkan survei yang dilakukan, sistem pengelolaan sampah
dibagi menjadi sistem pengelolaan sampah domestik dan non-domestik. Kelurahan
Lowokwaru dibagi menjadi 15 RW, berikut adalah penjabarannya.
4.3.1 Sistem Pengelolaan Sampah RW 01
Pada RW 01 Kelurahan Lowokwaru terdapat 284 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 277 rumah hunian, 3 rumah usaha, 2 rumah kos, dan 2 rumah kosong. RW 01 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 1.485 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-10
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 2 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 01


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.5 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 01 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.5 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Jumlah Rumah Semi Permanen Non Permanen Permanen
Pemanfaatan Rumah Volume(L)
(Unit) Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 277 148 101 10 18 20.864
Rumah Kos 2 - 2 - - 120
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 3 1 2 - - 180,5
Rumah Kosong 2 - - - - -
Total 284 149 105 10 18 21.164,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
rumah yan ada di RW 01 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet,
yaitu sebanyak 148 rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-11
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

oleh rumah kos dan rumah usaha adalah pewadahan berbahan plastik dengan jumlah
masing-masing 2 rumah.

Gambar 4. 3 Tempat Sampah Semi Permanen yang Tersebar di RW 01


Sumber : Survei primer, 2019
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.6 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 01 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.6 Jenis Pewadahan Non-domestik
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana (Unit) me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
3 1 2 - - - 180,5
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 4 - 1 3 - - 210
4.003
Sarana Perdagangan dan Jasa 58 7 38 - - 13
,5
Sarana Pendidikan 3 - 3 - - - 180
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 2 - 2 - - - 120
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
4.693
Total 70 8 46 3 - 13
,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-12
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh sarana
di RW 01 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu sebanyak 46 sarana
menggunakan jenis pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 277 1 6 36
Rumah Kos 2 - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 3 - - -
Rumah Kosong 2 - - -
Total 284 1 6 36
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.7 Menunjukkan bahwa di RW 01 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 7 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah anorganik dengan persentase 1,7%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 01

Jumla Jumlah Rumah


Rumah Frekuen TPS Tujuan
h Petugas Geroba yang
Pemanfaat yang si Ritasi
Ruma Kebersih k Tidak
an Rumah Terlaya (kali/har
h an (Unit) Terlaya
ni (Unit) i)
(Unit) (Orang) ni (Unit) TPS TPS
Asaha Tawangman
n gu
Rumah 4 2 1 75% 25%
277 277 -
Hunian
Rumah
3 3 -
Usaha
Rumah Kos 2 2 -
Rumah Kos - - -
dan Hunian

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-13
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Jumla Jumlah Rumah


Rumah Frekuen
h Petugas Geroba yang
Pemanfaat yang si Ritasi
Ruma Kebersih k Tidak TPS Tujuan
an Rumah Terlaya (kali/har
h an (Unit) Terlaya
ni (Unit) i)
(Unit) (Orang) ni (Unit)

Rumah
2 - 2
Kosong
Total 284 4 2 282 2 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 01 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 4 petugas sampah. TPS
yang digunakan adalah TPS Asahan dan TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 01 adalah 4.448 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
RW 01 Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan dan TPS Tawangmangu,
dengan pembagian 25% masuk ke TPS Tawangmangu dan 75% masuk ke TPS Asahan.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 01 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.9 Kegiatan Pengangkutan RW 01 Kelurahan Lowokwaru
Frekuensi
Jenis Jumlah Moda Volume Volume
TPS Pengangkutan
Moda (Unit) Moda (L) Timbulan (L)
(kali/hari)
Dump
Tawangmangu 3 24.000 1 16.656
Truck
Dump
Asahan 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 01 dilakukan di 2
TPS yang berbeda, yaitu TPS Tawangmangu dan TPS Asahan. RW 01 memakai 2 TPS
karena wilayahnya setengah dekat dengan TPS Tawangmangu, sedangkan setengah lainnya
lebih dekat dengan TPS Asahan. Frekuensi pengangkutan di kedua TPS adalah 1 kali sehari.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-14
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 01 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.2 Sistem Pengelolaan Sampah RW 02
Pada RW 02 Kelurahan Lowokwaru terdapat 239 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 230 rumah hunian, 6 rumah usaha, dan 3 rumah kosong. RW 02 ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 1.310 jiwa.

Gambar 4. 4 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 02


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.10 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 02 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.10 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-15
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 230 151 31 23 25 14.877,25
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 6 5 - - 1 402,5
Rumah Kosong 3 - - - - -
Total 239 156 31 23 26 15.279,75
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
rumah hunian di RW 02 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet,
yaitu sebanyak 156 rumah. Sedangkan pewadahan yang digunakan oleh rumah
usaha hanya pewadahan berbahan plastik dengan jumlah 4 rumah.

Gambar 4. 5 Tempat Sampah Permanen yang Tersebar di RW 02


Sumber : Survei primer, 2019
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.11 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 02 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.11 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan 3 2 1 - - - 181

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-16
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Juml Jenis Pewadahan


ah Non- Perman Volu
Jenis Sarana Sara Semi Permanen me
permanen en
na Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Pelayanan Umum )
Sarana Kesehatan 3 - 2 1 - - 170
1.323
Sarana Perdagangan dan Jasa 25 7 15 - - 3
,5
Sarana Pendidikan 3 - 3 - - - 180
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga 1 - 1 - - - 60
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
1.97
Total 36 9 23 1 - 3
4,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 02 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 19 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 230 1 2 18
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 6 - - -
Rumah Kosong 3 - - -
Total 239 1 2 18
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.12 Menunjukkan bahwa di RW 01 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 3 rumah. Jenis sampah yang
dipilah adalah sampah anorganik dengan persentase 0,82%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-17
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 02
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang TPS
Rumah Tidak Ritasi
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani Tujuan
(Unit) Terlayani (kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah -
230 230
Hunian
Rumah Usaha 6 6 -
Rumah Kos - - - TPS
2 2 1
Rumah Kos Asahan
- - -
dan Hunian
Rumah
3 - 3
Kosong
Total 239 2 2 239 3 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 02 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 02 adalah 1.625 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana
TPS Asahan juga menerima sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 02 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.14 Kegiatan Pengangkutan RW 02 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Asahan Dump 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-18
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 02 dilakukan 1


kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data:
Tabel 4.15 Kegiatan Pengolahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pengolahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Pengomposan Daur Ulang
Rumah Hunian 230 1 - 6
Rumah Kos - - - -
Rumah Usaha 6 - - -
Rumah Kosong 3 - - -
Total 239 1 - -
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.15 Menunjukkan bahwa di RW 2 jumlah rumah yang mengolah sampah
hanya 1 rumah hunian dengan jenis pengolahan berupa pengomposan.
4.3.3 Sistem Pengelolaan Sampah RW 03
Pada RW 03 Kelurahan Lowokwaru terdapat 248 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 240 rumah hunian, 5 rumah usaha, dan 3 rumah kosong. RW 03 ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 753 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-19
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 6 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 03


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.16 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 03 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.16 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 240 235 5 - - 11.674
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 5 5 - - - 302,5
Rumah Kosong 3 - - - - -
Total 248 240 5 - - 11.976,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 03 hanya pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 235
rumah. Sedangkan pewadahan yang digunakan oleh rumah usaha hanya pewadahan
berbahan plastik dengan jumlah 5 rumah.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-20
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.17 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 03 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.17 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 1 - - - - 60,5
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan - - - - - - -
Sarana Perdagangan dan Jasa 6 1 4 - - 1 300,5
Sarana Pendidikan - - - - - - -
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
Total 8 2 5 - - 1 421
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 03 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 5 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 240 - 10 96
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 5 - - -
Rumah Kosong 3 - - -
Total 248 - 10 96
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-21
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.18 Menunjukkan bahwa di RW 01 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan


kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 10 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah anorganik dengan persentase 1,55%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 03
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang TPS
Rumah Tidak Ritasi
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani Tujuan
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
240 240 -
Hunian
Rumah Usaha 5 5 -
Rumah Kos - - - TPS
2 2 1
Rumah Kos Asahan
- - -
dan Hunian
Rumah
3 - 3
Kosong
Total 248 2 2 245 3 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 03 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 03 adalah 1.072 liter. Dapat dilihat bahwa moda yang digunakan
sudah sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam kapasitas
gerobak sudah sesuai dan petugas tidak harus mengambil 2 kali. Sampah dari Kelurahan
Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana TPS Asahan
juga menerima sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-22
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses


pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 03 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.20 Kegiatan Pengangkutan RW 03 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Asahan Dump 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 01 dilakukan1 kali
sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 3 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 2 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data:
Tabel 4.21 Kegiatan Pengolahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pengolahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Pengomposan Daur Ulang
Rumah Hunian 240 - 2 30
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 5 - - -
Rumah Kosong 3 - - -
Total 248 - 2 30
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Tabel 4.21 Menunjukkan bahwa di RW 03 jumlah rumah yang mengolah sampah


ada 2 rumah hunian dengan jenis pengolahan berupa daur ulang.
4.3.4 Sistem Pengelolaan Sampah RW 04
Pada RW 04 Kelurahan Lowokwaru terdapat 342 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 325 rumah hunian, 15 rumah usaha, dan 2 rumah kosong. RW 04 ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 1.197 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-23
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 7 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 04


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.22 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 04 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.22 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan

Semi Non Volume


Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen
Permanen Permanen (L)
Rumah (Unit)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 325 123 184 7 11 19.679,25
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 15 7 8 - - 903,5
Rumah Kosong 2 - - - - -
Total 342 130 192 7 11 20.582,75
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa pewadahan yang banyak digunakan oleh rumah
hunian di RW 04 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-24
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

sebanyak 192 rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
rumah usaha adalah pewadahan berbahan plastik dengan jumlah 8 rumah.

Gambar 4. 8 Tempat Sampah Non Permanen yang Tersebar di RW 4


Sumber : Survei primer, 2019
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.23 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 04 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.23 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
1 - 1 - - - 60

Sarana Kesehatan - - - - - - -
1.103
Sarana Perdagangan dan Jasa 17 7 8 - - 2
,5
Sarana Pendidikan 1 - 1 - - - 60
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 1 - - - - 60,5
Sarana Kebudayaan dan
Rekreasi
- - - - - - -
1.28
Total 20 8 10 - - 2
4
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-25
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.23 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 04 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu
sebanyak 10 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 325 1 4 30
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 15 - - -
Rumah Kosong 2 - - -
Total 342 1 4 30
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.24 Menunjukkan bahwa di RW 04 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 5 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah anorganik dengan persentase 1,23%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.25.
Tabel 4.25 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 04
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
325 325 -
Hunian
Rumah Usaha 15 15 -
Rumah Kos - - -
2 2 1 TPS
Rumah Kos
- - - Tawangmangu
dan Hunian
Rumah
2 - 2
Kosong
Total 342 2 2 340 2 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-26
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Di RW 04 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,


kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah. TPS
yang digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 04 adalah 1.586,7 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang
Biru, dimana TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan,
Kelurahan Tulusrejo, dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 04 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.26 Kegiatan Pengangkutan RW 04 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L/hari)
Tawangmangu Dump 3 24.000 1 16.656
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 04 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Tawangmangu dari Kelurahan Lowokwaru mencapai
16.656 liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai
melebihi volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 04 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-27
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

4.3.5 Sistem Pengelolaan Sampah RW 05


Pada RW 05 Kelurahan Lowokwaru terdapat 251 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 238 rumah hunian, 8 rumah usaha, dan 5 rumah kosong. RW 05 ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 986 jiwa.

Gambar 4. 9 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 05


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.27 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 05 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.27 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Pemanfaatan Jumlah Rumah Semi Non Volume
Permanen
Rumah (Unit) Permanen Permanen (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 238 126 108 - 4 14.321,5
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 8 3 5 - - 481,5
Rumah Kosong 5 - - - - -
Total 251 129 113 - - 14.803
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-28
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.27 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 05 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 129
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha
adalah pewadahan berbahan plastik dengan jumlah 5 rumah.
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.28 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 05 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.28 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 1 - - - - 60,5
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Perdagangan dan Jasa 6 2 4 - - - 361
Sarana Pendidikan 2 - 2 - - - 120
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
Total 11 3 8 - - - 661,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 05 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 6 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 05 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pemilahan.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-29
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.29.
Tabel 4.29 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 05
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Geroba yang TPS
Rumah Tidak Ritasi
Rumah Kebersihan k (Unit) Terlayani Tujuan
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
238 -
Hunian 238
Rumah Usaha 8 8 -
Rumah Kos - - - TPS
1 1 1
Rumah Kos Asahan
- - -
dan Hunian
Rumah
- -
Kosong 5
Total 251 1 1 246 - 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 05 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 1 moda yang dibawa oleh 1 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 05 adalah 1.694,7 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana
TPS Asahan juga menerima sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 05 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.30 Kegiatan Pengangkutan RW 05 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Asahan Dump 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-30
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 05 dilakukan 1


kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 3 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 05 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.6 Sistem Pengelolaan Sampah RW 06
Pada RW 06 Kelurahan Lowokwaru terdapat 213 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 204 rumah hunian dan 9 rumah usaha. RW 06 ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 909
jiwa.

Gambar 4. 10 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 06


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-31
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.31 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 06 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.31 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 204 117 86 - 1 12.217,5
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 9 5 4 - - 542,5
Rumah Kosong - - - - - -
Total 213 122 90 - 1 12.760
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 06 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 115
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha
adalah pewadahan berbahan karet dengan jumlah 5 rumah.
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.32 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 06 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.32 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Vou
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 - 1 - - - 60
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan - - - - - - -
431,
Sarana Perdagangan dan Jasa 7 1 4 - 1 1
75
120,
Sarana Pendidikan 2 1 1 - - -
5
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 2 2 - - - - 121
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
733,
Total 12 4 6 - 1 1
25

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-32
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Sumber: Hasil Survei Primer, 2019


Tabel 4.32 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 06 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik,
yaitu sebanyak 6 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.33.
Tabel 4.33 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Organik Anorganik Volume (L)

Rumah Hunian 204 1 2 30


Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 9 - - -
Rumah Kosong - - - -
Total 213 1 2 30
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.33 Menunjukkan bahwa di RW 06 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 3 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah anorganik dengan persentase 0,99%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.34.
Tabel 4.34 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 06
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
204 204 -
Hunian
Rumah Usaha 9 9 -
Rumah Kos - - - TPS
1 1 1
Rumah Kos Tawangmangu
- - -
dan Hunian
Rumah
- - -
Kosong
Total 213 1 1 213 - 1  
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-33
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Di RW 06 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah.


Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber adalah gerobak tanpa sekat
dengan jumlah 1 moda yang dibawa oleh 1 petugas sampah. Petugas yang mengumpulkan
sampah di RW 06 hanya 1 petugas karena petugas yang lain sudah pensiun. TPS yang
digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 06 adalah 1.617,7 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang
Biru, dimana TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan,
Kelurahan Tulusrejo, dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 06 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.35 Kegiatan Pengangkutan RW 06 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Tawangmangu Dump 3 24.000 1 16.656
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 06 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Asahan dari Kelurahan Lowokwaru mencapai 16.656
liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi
volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data:

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-34
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.36 Kegiatan Pengolahan di Kelurahan Lowokwaru


Jenis Pengolahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Pengomposan Daur Ulang
Rumah Hunian 204 1 - 6
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 9 - - -
Rumah Kosong - - - -
Total 213 1 - -
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.36 Menunjukkan bahwa di RW 06 jumlah rumah yang mengolah sampah
hanya 1 rumah hunian dengan jenis pengolahan berupa pengomposan.

Gambar 4. 11 Tong Komposter di RW 06


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
4.3.7 Sistem Pengelolaan Sampah RW 07
Pada RW 07 Kelurahan Lowokwaru terdapat 261 rumah, dalam pemanfaatan rumah hanya
memiliki 261 rumah hunian. RW 07 ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 925 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-35
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 12 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 07


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.37 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 07 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.37 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 261 203 48 6 4 12.685,5
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha - - - - - -
Rumah Kosong - - - - - -
Total 261 203 48 6 4 14.965,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.37 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 07 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 203
rumah.
2. Non-domestik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-36
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal


dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.38 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 07 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.38 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Juml Non- Perman
ah Semi Permanen Volu
permanen en
Jenis Sarana Sara me
na Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
)
Sarana Pemerintahan dan
1 - - - - 1 100
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan - - - - - - -
Sarana Perdagangan dan Jasa 1 - 1 - - - 60
Sarana Pendidikan 2 - 2 - - - 120
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
Total 5 - 4 - - 1 340
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.38 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 07 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 4 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.39.
Tabel 4.39 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 261 1 10 66
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha - - - -
Rumah Kosong - - - -
Total 261 1 10 66
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.32 Menunjukkan bahwa di RW 07 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 11 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah anorganik dengan persentase 4%.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-37
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.40.
Tabel 4.40 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 07
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
261 261 -
Hunian
Rumah Usaha - - -
Rumah Kos - - - TPS
2 2 1
Rumah Kos Tawangmangu
- - -
dan Hunian
Rumah
- - -
Kosong
Total 261 2 2 261 3 1  
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 07 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 07 adalah 585,7 liter. Dapat dilihat bahwa moda yang digunakan
sudah sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam kapasitas
gerobak sudah sesuai dan petugas tidak harus mengambil 2 kali. Sampah dari Kelurahan
Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang Biru, dimana
TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan, Kelurahan Tulusrejo,
dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 07 dijabarkan dengan tabel
berikut.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-38
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.41 Kegiatan Pengangkutan RW 07 Kelurahan Lowokwaru


Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) Sampah (L)
Tawangmangu Dump 3 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 06 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Tawangmangu dari Kelurahan Lowokwaru mencapai
16.656 liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai
melebihi volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data:
Tabel 4.42 Kegiatan Pengolahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pengolahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Pengomposan Daur Ulang
Rumah Hunian 261 1 - 6
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha - - - -
Rumah Kosong - - - -
Total 261 1 - -
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.42 Menunjukkan bahwa di RW 07 jumlah rumah yang mengolah sampah
hanya 1 rumah hunian dengan jenis pengolahan berupa pengomposan

4.3.8 Sistem Pengelolaan Sampah RW 08


Pada RW 08 Kelurahan Lowokwaru terdapat 411 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 388 rumah hunian, 16 rumah usaha, 4 rumah kos, dan 3 rumah kosong. RW 08 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 1.590 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-39
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 13 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 08


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.43 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 08 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.43 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 388 207 171 9 1 25.161,25
Rumah Kos 3 - 3 - - 180
Rumah Kos dan
1 - 1 - - 60
Hunian
Rumah Usaha 16 12 4 - - 966
Rumah Kosong 3 - - - - -
Total 411 219 179 9 1 26.191,25
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.43 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 08 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 219
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha
adalah pewadahan berbahan karet dengan jumlah 12 rumah.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-40
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.44 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 08 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.44 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
3 2 1 - - - 181
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Perdagangan dan Jasa 9 2 5 - - 2 621
Sarana Pendidikan 2 - 2 - - - 120
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 3 - 3 - - - 180
Sarana Kebudayaan dan
1 1 - - - - 60,5
Rekreasi
1.222
Total 19 5 12 - - 2
,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.44 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 08 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 12 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.45.
Tabel 4.45 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Jenis Pemilahan Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 388 - 1 6
Rumah Kos 3 - - -
Rumah Kos dan Hunian 1 - - -
Rumah Usaha 16 - - -
Rumah Kosong 3 - - -
Total 411 - 1 6
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-41
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.45 menunjukkan bahwa di RW 08 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan


kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 1 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah organic-anorganik dengan persentase 0,4%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.46.
Tabel 4.46 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 08
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang TPS
Rumah Tidak Ritasi
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani Tujuan
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
388 388 -
Hunian
Rumah Usaha 16 16 -
Rumah Kos 3 3 - TPS
5 5 1
Rumah Kos Asahan
1 1 -
dan Hunian
Rumah
3 - 3
Kosong
Total 411 5 5 408 3 1  
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 08 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 5 moda yang dibawa oleh 5 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 08 adalah 2.146 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana
TPS Asahan juga menerima sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-42
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses


pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 08 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.47 Kegiatan Pengangkutan RW 08 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Asahan Dump 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 08 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 3 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 08 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.9 Sistem Pengelolaan Sampah RW 09
Pada RW 09 Kelurahan Lowokwaru terdapat 549 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 526 rumah hunian, 4 rumah kos, 17 rumah usaha dan 2 rumah kosong. RW 09 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 2.343 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-43
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 14 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 09


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.48 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 09 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.48 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 526 289 48 - 189 39.264,5
Rumah Kos 3 - 3 - - 180
Rumah Kos dan
1 - 1 - - 60
Hunian
Rumah Usaha 17 4 6 - 7 1.302
Rumah Kosong 2 - - - - -
Total 549 289 48 - 210 40.806,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.48 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 03 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 289
rumah.
2. Non-domestik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-44
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal


dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.49 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 09 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.49 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 1 - - - - 60,5
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Perdagangan dan Jasa 22 2 15 - - 5 1.021
Sarana Pendidikan 2 - 2 - - - 120
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga 1 - 1 - - - 60
Sarana Peribadatan 3 - 3 - - - 180
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
1.501
Total 30 3 22 - - 5
,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.49 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 09 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 15 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.50.
Tabel 4.50 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 526 5 10 90
Rumah Kos 3 - - -
Rumah Kos dan Hunian 1 - - -
Rumah Usaha 17 - - -
Rumah Kosong 2 - - -
Total 549 5 10 90
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.50 Menunjukkan bahwa di RW 09 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 15 rumah. Jenis sampah yang
paling banyak dipilah adalah sampah botol dengan persentase 1,82%.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-45
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.51.
Tabel 4.51 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 09
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
526 547 -
Hunian
Rumah Usaha 17 17 -
Rumah Kos 3 3 - TPS
2 2 1
Rumah Kos Tawangmangu
1 1 -
dan Hunian
Rumah
2 - 2
Kosong
Total 549 2 2 547 2 1  
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 09 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 09 adalah 4.575 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang
Biru, dimana TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan,
Kelurahan Tulusrejo, dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 09 dijabarkan dengan tabel
berikut.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-46
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.52 Kegiatan Pengangkutan RW 09 Kelurahan Lowokwaru


Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L/hari)
Tawangmangu Dump 3 24.000 1 16.656
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 09 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Tawangmangu dari Kelurahan Lowokwaru mencapai
16.656 liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai
melebihi volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 09 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.10 Sistem Pengelolaan Sampah RW 10
Pada RW 10 Kelurahan Lowokwaru terdapat 394 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 347 rumah hunian, 7 rumah usaha, 4 rumah kos, dan 4 rumah kosong. RW 10 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 1.206 jiwa.

Gambar 4. 15 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 10

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-47
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Sumber: Hasil Survei Primer, 2019


A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.53 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 10 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.53 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Permanen Volume
Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 347 216 104 9 18 23.325,25
Rumah Kos 2 - 2 1 - 211,75
Rumah Kos dan
2 1 1 - - 120,5
Hunian
Rumah Usaha 7 3 4 - - 421,5
Rumah Kosong 4 - - - - -
Total 362 220 110 10 18 23.958,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.53 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 10 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 216
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha dan
rumah kos adalah pewadahan berbahan plastik dengan jumlah masing-masing 4 dan
2 rumah.
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.54 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 10 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.54 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
1 1 - - - - 60,5

Sarana Kesehatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Perdagangan dan Jasa - - - - - - -
Sarana Pendidikan - - - - - - -
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-48
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Juml Jenis Pewadahan


ah Non- Perman Volu
Jenis Sarana Sara Semi Permanen me
permanen en
na Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
)
Sarana Peribadatan 2 - 2 - - - 120
Sarana Kebudayaan dan
Rekreasi
2 1 1 - - - 120,5

Total 6 2 4 - - - 361
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.54 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 10 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 4 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.55.
Tabel 4.55 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 347 1 1 18
Rumah Kos 2 - - -
Rumah Kos dan Hunian 2 - - -
Rumah Usaha 7 - - -
Rumah Kosong 4
Total 362 1 1 18
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Tabel 4.55 Menunjukkan bahwa di RW 10 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan


kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 3 rumah. Jenis sampah yang
dipilah adalah sampah organic-anorganik, sampah basah-kering, dan sampah botol, masing-
masing 1 rumah.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.56.
Tabel 4.56 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 10

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-49
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
347 347 -
Hunian
Rumah Usaha 7 7 -  
Rumah Kos 2 2 - TPS
2 2 1
Rumah Kos Tawangmangu
2 2 -
dan Hunian  
Rumah
4 - 4
Kosong
Total 362 2 2 358 4 1  
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 10 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 10 adalah 3.020,7 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang
Biru, dimana TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan,
Kelurahan Tulusrejo, dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 10 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.57 Kegiatan Pengangkutan RW 10 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L/hari)
Tawangmangu Dump 3 24.000 1 16.656
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 10 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-50
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Tawangmangu dari Kelurahan Lowokwaru mencapai
16.656 liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai
melebihi volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 10 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.11 Sistem Pengelolaan Sampah RW 11
Pada RW 11 Kelurahan Lowokwaru terdapat 228 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 197 rumah hunian, 21 rumah usaha, 3 rumah kos, dan 7 rumah kosong. RW 11 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 1.006 jiwa.

Gambar 4. 16 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 11


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-51
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.58 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 11 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.58 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Pemanfaatan Jumlah Rumah Semi Non Volume
Permanen
Rumah (Unit) Permanen Permanen (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 197 111 33 - 53 16.899,5
Rumah Kos 3 3 - - - 181,5
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 21 16 1 - 4 1.428
Rumah Kosong 7 - - - - -
Total 228 130 34 - 57 18.509
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.58 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 11 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 111
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha dan
rumah kos adalah pewadahan berbahan karet dengan jumlah 16 dan 3 rumah.
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.59 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 01 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.59 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
60,5L 60L 50L 31,25L 100L
)
Sarana Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
2 1 1 - - - 120,5
Sarana Kesehatan 2 - 2 - - - 120
1.503
Sarana Perdagangan dan Jasa 21 7 8 - - 6
,5
Sarana Pendidikan - - - - - - -
Sarana Pemakaman 1 - 1 - - - 60
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
Total 27 8 13 - - 6 1.864
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-52
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.59 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 12 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 4 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 11 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pemilahan.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.60.
Tabel 4.60 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 11
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani TPS Tujuan
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
197 197 -
Hunian
Rumah Usaha 21 21 -
TPS Asahan
Rumah Kos 3 3 -
2 2 1
Rumah Kos
- - -  
dan Hunian
Rumah
7 - 5
Kosong
Total 228 2 2 221 5 1  
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 11 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 11 adalah 2.108,3 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-53
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana
TPS Asahan juga menerima sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 11 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.61 Kegiatan Pengangkutan RW 11 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Moda Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) (L) (Kali/hari) (L/hari)
Dump
Asahan 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 11 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 3 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 11 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.12 Sistem Pengelolaan Sampah RW 12
Pada RW 12 Kelurahan Lowokwaru terdapat 395 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 375 rumah hunian, 17 rumah usaha, 1 rumah kos, dan 2 rumah kosong. RW 12 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 1.255 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-54
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 17 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 12


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.62 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 12 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.62 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Volume
Permanen Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 375 305 61 9 - 22.393,75
Rumah Kos 1 1 - - - 60,5
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 17 17 - - - 1.028,5
Rumah Kosong 2 - - - - -
Total 395 323 61 9 - 23.482,75
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.62 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 12 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 305
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha dan
rumah kos adalah pewadahan berbahan karet dengan jumlah 17 dan 1 rumah.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-55
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.63 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 12 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.63 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 1 - - - - 60,5
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 2 - 2 - - - 120
Sarana Perdagangan dan Jasa - - - - - - -
Sarana Pendidikan 2 - 2 - - - 120
Sarana Pemakaman 1 - 1 - - - 60
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 3 1 2 - - - 180,5
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
Total 9 2 6 - 1 - 541
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.63 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 12 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik yaitu
sebanyak 6 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 12 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pemilahan.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.64.
Tabel 4.64 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 12

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-56
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah 375
375 -
Hunian
Rumah Usaha 17 17 - TPS
Rumah Kos 1 1 - Tawangmangu
1
Rumah Kos 2 2  
- - -
dan Hunian  
Rumah 2
- 2
Kosong
Total 395 2 2 393 2 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 12 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 12 adalah 3.686,7 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang
Biru, dimana TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan,
Kelurahan Tulusrejo, dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 12 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.65 Kegiatan Pengangkutan RW 12 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L/hari)
Tawangmangu Dump
3 24.000 1 16.656
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 06 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-57
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Tawangmangu dari Kelurahan Lowokwaru mencapai
16.656 liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai
melebihi volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 12 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.13 Sistem Pengelolaan Sampah RW 13
Pada RW 13 Kelurahan Lowokwaru terdapat 151 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 141 rumah hunian, 6 rumah usaha, 3 rumah kos, dan 1 rumah kosong. RW 13 ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 759 jiwa.

Gambar 4. 18 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 11


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-58
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.66 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 13 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.66 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Semi Non Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Volume
Permanen Permanen Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 141 122 10 2 7 8.143,5
Rumah Kos 1 1 - - - 60,5
Rumah Kos dan
2 2 - - - 121
Hunian
Rumah Usaha 6 5 - - 1 402,5
Rumah Kosong 1 - - - - -
Total 151 130 10 2 8 8.727,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.66 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 13 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 122
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha dan
rumah kos adalah pewadahan berbahan karet dengan jumlah masing-masing 3 dan 5
rumah.
2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.67 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 13 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.67 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
1 1 - - - - 60,5

Sarana Kesehatan 1 1 - - - - 60,5


Sarana Perdagangan dan Jasa - - - - - - -
Sarana Pendidikan 3 - 3 - - - 180
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
Rekreasi
- - - - - - -

Total 6 2 4 - - - 361

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-59
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Sumber: Hasil Survei Primer, 2019


Tabel 4.67 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 13 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 4 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 13 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pemilahan.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.68.
Tabel 4.68 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 13
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
141 142 -
Hunian
Rumah Usaha 6 3 -
Rumah Kos 1 1 - TPS
2 2 1
Rumah Kos Tawangmangu
2 2 -
dan Hunian
Rumah
1 - 1
Kosong
Total 151 2 2 150 1 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 13 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Tawangmangu.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 13 adalah 1.386,5 liter. Dapat dilihat bahwa moda yang digunakan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-60
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

sudah sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam kapasitas
gerobak sudah sesuai dan petugas tidak harus mengambil 2 kali. Sampah dari Kelurahan
Lowokwaru dikumpulkan di TPS Tawangmangu yang terletak di Jl. Sendang Biru, dimana
TPS Tawangmangu juga menerima sampah dari Kelurahan Samaan, Kelurahan Tulusrejo,
dan Kelurahan Jatimulyo.
E. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses
pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 13 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.69 Kegiatan Pengangkutan RW 13 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Dump
Tawangmangu 3 24.000 1 16.656
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 06 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 1 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang masuk ke TPS Tawangmangu dari Kelurahan Lowokwaru mencapai
16.656 liter/hari. Biasanya dalam sekali pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai
melebihi volume moda sehingga harus ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 13 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.14 Sistem Pengelolaan Sampah RW 14
Pada RW 14 Kelurahan Lowokwaru terdapat 572 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 546 rumah hunian, 25 rumah usaha, dan 1 rumah kosong. RW 14 ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 2.262 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-61
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 19 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 11


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.70 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 14 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.70 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Non
Pemanfaatan Jumlah Rumah Semi Permanen Permanen Volume
Permanen
Rumah (Unit) (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 546 370 166 8 2 32.492,5
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 25 17 3 5 - 1.364,5
Rumah Kosong 1 - - - - -
Total 572 387 149 13 2 33.857
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.70 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 14 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 370
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha
adalah pewadahan berbahan karet dengan jumlah 17 rumah.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-62
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.71 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 14 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.71 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 1 - - - - 60,5
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Perdagangan dan Jasa 3 - 2 - - 1 220
Sarana Pendidikan - - - - - - -
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
400,
Total 6 1 4 - - 1
5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.71 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 14 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastuk, yaitu
sebanyak 4 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.72.
Tabel 4.72 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah(Unit) Jenis Pemilahan Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 546 - 8 48
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 25 - - -
Rumah Kosong 1 - - -
Total 572 - 8 48
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.72 Menunjukkan bahwa di RW 14 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan
kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 8 rumah. Jenis sampah yang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-63
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

dipilah adalah sampah basah-kering dengan persentase 14,7%. Warga di RW 14 banyak


yang memilah sampah basah-kering karena tersedianya pewadahan domestik yang
memisahkan jenis sampah basah-kering, khususnya di RT 10.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.73.
Tabel 4.73 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 14
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang
Rumah Tidak Ritasi TPS Tujuan
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah 546
546 -
Hunian
Rumah Usaha 25 25 -
TPS Asahan
Rumah Kos - - -
2 2 1  
Rumah Kos
- - -  
dan Hunian
Rumah 3
- 3
Kosong
Total 572 2 2 569 3 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 14 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah.
TPS yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 14 adalah 3.874,5 liter. Dapat dilihat bahwa jumlah moda yang
digunakan tidak sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam
gerobak melebihi kapasitas dan terkadang petugas harus mengambil 2 kali. Sampah dari
Kelurahan Lowokwaru dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana
TPS Asahan juga menerima sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-64
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses


pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 14 dijabarkan dengan tabel
berikut.
Tabel 4.74 Kegiatan Pengangkutan RW 14 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Moda Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) (L) (Kali/hari) (L/hari)
Dump
Asahan 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 05 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 3 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data bahwa warga di RW 14 Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang
melakukan kegiatan pengolahan.
4.3.15 Sistem Pengelolaan Sampah RW 15
Pada RW 15 Kelurahan Lowokwaru terdapat 356 rumah, dalam pemanfaatan rumah dibagi
menjadi 341 rumah hunian, 10 rumah usaha dan 5 rumah kosong. RW 15 ini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 965 jiwa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-65
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 20 Skema Sistem Pengelolaan Sampah RW 15


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
A. Pewadahan
1. Domestik
Pewadahan domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.75 Merupakan hasil survei mengenai
pewadahan di RW 15 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.75 Jenis Pewadahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pewadahan
Pemanfaatan Jumlah Rumah Semi Non Non Volume
Rumah (Unit) Permanen Permanen Permanen (L)
Karet Plastik Kresek Beton
60,5L 60L 31,25L 100L
Rumah Hunian 341 229 81 19 12 19.721,75
Rumah Kos - - - - - -
Rumah Kos dan
- - - - - -
Hunian
Rumah Usaha 10 2 5 - 3 721
Rumah Kosong 5 - - - - -
Total 356 231 86 19 15 20.442,75
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Tabel 4.75 menunjukkan bahwa pewadahan yang digunakan oleh rumah hunian di
RW 15 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan karet, yaitu sebanyak 229
rumah. Sedangkan pewadahan yang paling banyak digunakan oleh rumah usaha
adalah pewadahan berbahan plastik dengan jumlah 81 rumah.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-66
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

2. Non-domestik
Pewadahan non-domestik merupakan pewadahan yang untuk sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga. Tabel 4.76 Merupakan hasil survei
mengenai pewadahan di RW 15 Kelurahan Lowokwaru.
Tabel 4.76 Jenis Pewadahan Non-domestik Kelurahan Lowokwaru
Juml Jenis Pewadahan
ah Non- Perman
Semi Permanen Volu
Sara permanen en
Jenis Sarana me
na
Karet Plastik Logam Kresek Beton (L)
(Unit
) 60,5L 60L 50L 31,25L 100L
Sarana Pemerintahan dan
1 - 1 - - - 60
Pelayanan Umum
Sarana Kesehatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Perdagangan dan Jasa 4 3 1 - - - 241,5
Sarana Pendidikan - - - - - - -
Sarana Pemakaman - - - - - - -
Sarana Rth, Taman, Olahraga - - - - - - -
Sarana Peribadatan 1 - 1 - - - 60
Sarana Kebudayaan dan
- - - - - - -
Rekreasi
Total 7 1 7 - - - 421,5
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.76 menunjukkan bahwa pewadahan yang paling banyak digunakan oleh
sarana di RW 15 adalah pewadahan semi permanen dengan bahan plastik, yaitu
sebanyak 7 sarana menggunakan pewadahan tersebut.
B. Pemilahan
Pemilahan domestik merupakan hasil pemilahan dari sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data seperti pada Tabel 4.77.
Tabel 4.77 Kegiatan Pemilahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pemilahan
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Organik Anorganik
Rumah Hunian 341 2 8 60
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 10 - - -
Rumah Kosong 5 - - -
Total 356 2 8 60
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-67
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.77 Menunjukkan bahwa di RW 15 Kelurahan Lowokwaru yang melakukan


kegiatan pemilahan hanya di rumah hunian yang berjumlah 10 rumah. Jenis sampah
yang paling banyak dipilah adalah sampah basah-kering dengan persentase 2,36%.
C. Pengumpulan
Pengumpulan merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari sumber sampah
yang dilakukan oleh petugas untuk kemudian dipindahkan ke TPS. Dari hasi survei yang
dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas sampah dan kuesioner kepada warga,
diperoleh data seperti pada Tabel 4.78.
Tabel 4.78 Jumlah Petugas Kebersihan dan Jumlah Ritasi RW 15
Rumah
Jumlah Rumah
Jumlah yang Frekuensi
Pemanfaatan Petugas Gerobak yang TPS
Rumah Tidak Ritasi
Rumah Kebersihan (Unit) Terlayani Tujuan
(Unit) Terlayani (Kali/hari)
(Orang) (Unit)
(Unit)
Rumah
341 341 -
Hunian
Rumah Usaha 10 10 -
Rumah Kos - - - TPS
2 2 1
Rumah Kos Asahan
- - -
dan Hunian
Rumah
5 - 5
Kosong
Total 356 2 2 351 5 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Di RW 15 Kelurahan Lowokwaru, semua rumah sudah terlayani petugas sampah,
kecuali rumah kosong. Moda yang digunakan untuk memindahkan sampah dari sumber
adalah gerobak tanpa sekat dengan jumlah 2 moda yang dibawa oleh 2 petugas sampah. TPS
yang digunakan adalah TPS Asahan.
D. Pemindahan
Sampah yang telah diangkut oleh petugas sampah kemudian dipindahkan ke TPS
dengan moda gerobak sampah tanpa sekat yang memiliki volume 1.000 liter. Volume
timbulan sampah di RW 15 adalah 800,3 liter. Dapat dilihat bahwa moda yang digunakan
sudah sesuai dengan volume timbulan sampah, sehingga sampah di dalam kapasitas gerobak
sudah sesuai dan petugas tidak harus mengambil 2 kali. Sampah dari Kelurahan Lowokwaru
dikumpulkan di TPS Asahan yang terletak di Jl. Asahan, dimana TPS Asahan juga menerima
sampah dari Kecamatan Blimbing.
E. Pengangkutan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-68
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Proses


pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 15 dijabarkan dengan tabel berikut.
Tabel 4.79 Kegiatan Pengangkutan RW 15 Kelurahan Lowokwaru
Jenis Jumlah Moda Volume Frekuensi Pengangkutan Volume
TPS
Moda (Unit) Moda (L) (Kali/hari) (L)
Asahan Dump 6 24.000 1 16.696
Truck
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Proses pengangkutan sampah domestik dan non-domestik di RW 05 dilakukan 1
kali sehari menggunakan dump truck dengan jumlah moda 3 unit. Volume moda yang
digunakan adalah 24.000 liter. Frekuensi pengangkutan dilakukan 1 kali sehari karena
volume sampah yang dihasilkan dapat mencapai 16.696 liter/hari. Biasanya dalam sekali
pengangkutan sampah yang diangkut bisa sampai melebihi volume moda sehingga harus
ditutupi dengan terpal.
F. Pengolahan
Pengolahan adalah kegiatan mengurangi timbulan sampah yang akan dipindahkan
ke TPS ataupun TPA. Dari hasi survei yang dilakukan dengan metode kuesioner kepada
warga, diperoleh data:
Tabel 4.80 Kegiatan Pengolahan di Kelurahan Lowokwaru
Jenis Pengolahan 
Pemanfaatan Rumah Jumlah Rumah (Unit) Volume (L)
Pengomposan Daur Ulang
Rumah Hunian 341 - 1 6
Rumah Kos - - - -
Rumah Kos dan Hunian - - - -
Rumah Usaha 10 - - -
Rumah Kosong 5 - - -
Total 356 - 1 6
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 4.80 Menunjukkan bahwa di RW 15 jumlah rumah yang mengolah sampah
hanya 1 rumah hunian dengan jenis pengolahan berupa daur ulang.
4.3.16 Pemrosesan Akhir Sampah
Pemrosesan akhir sampah dari Kelurahan Lowokwaru dilakukan di TPA
Supiturang. Semua sampah yang dihasilkan dari Kelurahan Lowokwaru domestik maupun
non-domestik diangkut ke TPA Supiturang. Sistem pembuangan sampah di TPA Supit Urang
sudah menggunakan sistem controlled landfill, yaitu system menimbun sampah dengan tanah
dalam frekuensi waktu tertentu. Penimbunan sampah dengan tanah dilakukan seminggu
sekali.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-69
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4 Peta Persebaran Pewadahan Sampah Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-70
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.1 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 01 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-71
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.2 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 02 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-72
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.3 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 03 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-73
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.4 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 04 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-74
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.5 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 05 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-75
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.6 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 06 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-76
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.7 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 07 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-77
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.8 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 08 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-78
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.9 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 09 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-79
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.10 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 10 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-80
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.11 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 11 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-81
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.12 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 12 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-82
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.13 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 13 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-83
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.14 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 14 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-84
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.4.15 Peta Persebaran Pewadahan Sampah RW 15 Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-85
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.5 Peta Kegiatan Pemilahan Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-86
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.6 Peta Alur Ritasi Persampahan Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-87
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.7 Peta Skala Pelayanan TPS Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-88
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Peta 4.8 Peta Persebaran Pengolahan Kelurahan Lowokwaru

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-89
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

4.4 Aspek Peran Masyarakat


Peran masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pengelolaan
sampah. Tanpa bantuan dari masyarakat, program pengembangan pengelolaan sampah tidak
dapat berjalan dengan baik. Dalam aspek peran masyarakat, dibahas bagaimana masyarakat
di Kelurahan Lowokwaru mengurangi, mengelola, dan menangani permasalahan sampah di
Kelurahan Lowokwaru. Untuk skala individu, di Kelurahan Lowokwaru sudah banyak warga
yang memilah sampah dan mengolah sampah, dengan itu timbulan sampah di Kelurahan
Lowokwaru dapat berkurang. Untuk peran masyarakat skala komunal, sebelumnya terdapat 6
bank sampah di Kelurahan Lowokwaru, yang tersebar di 3 RW dengan rincian 1 unit di RW
07, 1 unit di RW 11, dan 4 unit di RW 10. Namun, keenam bank sampah tersebut sudah tidak
beroperasi lagi. Keenam bank sampah tersebut sudah tidak beroperasi lagi karena tidak ada
orang yang bersedia mengelola bank sampah tersebut. Menurut masyarakat, sebenarnya
banyak warga yang merasa diuntungkan dengan adanya bank sampah, karena dengan adanya
bank sampah dapat membantu mengurangi timbulan sampah dan menambah penghasilan.

4.5 Aspek Peran Kelembagaan


Warga Kelurahan Lowokwaru telah melakukan pemilahan sampah, yaitu ada yang
memilah menurut sampah organik dan non-organik, sampah kering dan basah, ada pula yang
hanya memilah sampah botol, kardus, kaca. Hasil dari pengeolaan sampah tersebut warga
mengumpulkan sampah tersebut sebagai biaya pengobatan di Klinik Asuransi Sampah
Indonesia Medika yang terletak di Jl. Bungur No 59D. Klinik Asuransi Sampah Indonesia
Medika dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu yang pertama member, partner, dan non-
member. Member, dimana pasien yang akan berobat diwajibakan mengumpulkan atau
menyerahkan sampah 4 L hingga 5 L dalam 2 minggu sekali. Bagian partner, dimana
perannya hanya menyerahkan atau menyumbangkan sampahnya saja dan tidak mendapatkan
timbal balik (pengobatan gratis) bagian partner ini bisa disebut sebagai sukarelawan, seperti
kafe; sekolah; rumah makan; dll, sedangkan bagian non-medis, apabila melakukan
pengobatan di Klinik
Asuransi Sampah maka tetap membayar biaya pengobatan tersebut. Klinik Asuransi
Sampah Indonesia medika dibangun dengan alasan karena adanya kasus mengenai anak yang
meninggal di gerobak sampah karena bapaknya yang bekerja sebagai pemulung tidak
sanggup membiayai pengobatan anaknya. Klinik Asuransi Sampah ini bertujuan untuk

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-90
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

mengurangi timbulan sampah dan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama


di Kelurahan Lowokwaru.

Gambar 4. 21 Klinik Asuransi Sampah


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Selain Klinik Asuransi Sampah, sebelumnya terdapat 6 bank sampah di Kelurahan
Lowokwaru, yang tersebar di 3 RW dengan rincian 1 unit di RW 07, 1 unit di RW 11, dan 4
unit di RW 10. Namun, keenam bank sampah tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Keenam
bank sampah tersebut sudah tidak beroperasi lagi karena tidak ada orang yang bersedia
mengelola bank sampah tersebut. Menurut masyarakat, sebenarnya banyak warga yang
merasa diuntungkan dengan adanya bank sampah, karena dengan adanya bank sampah dapat
membantu mengurangi timbulan sampah dan menambah penghasilan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-91
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 22 Photomapping Kelembagaan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-92
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

4.6 Peran Pemulung


Pemulung di Kelurahan Lowokwaru memiliki keuntungan dan kerugian, dimana
para pemulung dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
Selain mengurangi volume sampah, pemulung biasanya mengambil sampah botol, kardus,
dan kertas, yang artinya pemulung juga membantu proses pemilahan sampah. Disamping
pemulung membawa dampak positif, terkadang pemulung juga membawa dampak negatif,
yaitu beberapa pemulung memiliki niatan buruk, misalnya pemulung mengambil barang yang
tidak seharusnya diambil, sehingga di Kelurahan Lowokwaru Banyak RT dan RW melarang
pemulung untuk masuk ke daerahnya karena mereka tidak ingin sesuatu hal yang tidak
diiinginkan terjadi. Selain mengambil barang yang seharusnya tidak diambil, terkadang
pemulung juga membuat sampah yang sudah dimasukkan ke dalam pewadahan menjadi
tercecer sehingga membuat lingkungan sekitar menjadi kotor.

4.7 Sarana Prasarana Sampah


Sarana dan Prasarana sampah terbagi menjadi empat, yaitu moda pengumpul
sampah, moda pengangkut sampah, tempat penampungan sementara, dan tempat pemrosesan
akhir. Kondisi mengenai sarana dan prasarana sampah di Kelurahan Lowokwaru didapatkan
dari hasil wawancara kepada petugas kebersihan, petugas TPS dan petugas TPA.
A. Moda Pengumpul Sampah
Moda pengumpul sampah merupakan moda yang digunakan oleh petugas untuk
mengumpulkan sampah dari sumber sampah ke TPS. Sampah yang dikumpulkan oleh
petugas kebersihan di Kelurahan Lowokwaru dipindahkan ke dua TPS yang berbeda
tergantung wilayah yang dilayani. TPS yang digunakan oleh petugas sampah di Kelurahan
Lowokwaru adalah TPS Tawangmangu dan TPS Asahan. TPS yang digunakan untuk
menampung sampah dari Kelurahan Lowokwaru dilengkapi oleh moda yang digunakan
untuk mengumpulkan sampah seperti pada Tabel 4.81 berikut.
Tabel 4.81 Jumlah Moda Gerobak Terbuka Tanpa Sekat

Jenis Moda Pengumpul Sampah TPS Jumlah (Unit)


Tawangmangu 15
Gerobak Terbuka Tanpa Sekat
Asahan 14
Total 29
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-93
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Tabel 4.81 menunjukkan bahwa Moda yang digunakan petugas untuk


mengumpulkan sampah di Kelurahan Lowokwaru adalah gerobak terbuka tak bersekat.
Dari total 140 moda yang ada di TPS Tawangmangu dan TPS Asahan, moda yang
digunakan untuk mengumpulkan sampah dari Kelurahan Lowokwaru adalah 29 moda
dengan pembagian 15 moda ke TPS Tawangmangu dan 14 moda ke TPS Asahan.
B. Moda Pengangkutan Sampah
Moda pengangkutan sampah merupakan moda yang digunakan oleh petugas
kebersihan untuk mengangkut sampah yang sudah dikumpulkan di TPS ke TPA. Sampah
yang ada di TPS Tawangmangu, TPS Asahan dan TPS Menjing diangkut ke TPA Supit
Urang menggunakan moda dump truck. Jumlah moda dump truck yang digunakan dalam
pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Supit Urang adalah sebagai berikut.
Tabel 4.82 Jumlah Moda Dump Truck dan Frekuensi Pengangkutannya
TPS Jumlah moda dump truck (Unit) Frekuensi pengangkutan per hari
Asahan 6 1 kali
Tawangmangu 3 1 kali
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Gambar 4. 23 Dump Truck TPS Tawangmangu


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
C. Tempat Pembuangan Sementara
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang digunakan untuk menampung sampah
dari Kelurahan Lowokwaru adalah TPS Tawangmangu dan TPS Asahan untuk menampung
sampah domestik dan non-domestik, lalu TPS Menjing untuk menampung sampah jalan.
Berikut adalah penjelasan mengenai kondisi eksisting dai TPS yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah Kelurahan Lowokwaru.
1. TPS Tawangmangu
TPS Tawangmangu memiliki luas 80 m2. TPS ini tidak memiliki landasan
container, tidak memiliki ruang pemilahan maupun gudang. TPS Tawangmangu

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-94
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

tidak melakukan pemilahan, tetapi ada beberapa pemulung yang mengumpulkan


sampah-sampah botol untuk dijual.

Gambar 4. 24 TPS Tawangmangu


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
2. TPS Asahan
TPS Asahan memiliki luas 200 m2, ruang pemilahan, dan juga ruang pengomposan.
Seharusnya TPS ini termasuk TPS tipe III, tetapi TPS ini tidak memiliki landasan
container. Di TPS Asahan juga terdapat beberapa pemulung yang mengumpulkan
sampah botol untuk dijual. TPS Asahan memiliki ruang pemilahan dan
pengomposan yang ditujukan untuk sampah jalan yang masuk ke TPS Asahan
sehingga sampah yang masuk dari Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang tereduksi,
karena sampah jalan dari Kelurahan Lowokwaru tidak ada yang masuk ke TPS
Asahan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-95
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Gambar 4. 25 TPS Asahan


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Gambar 4. 26 Pengomposan di TPS Asahan


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
D. Tempat Pembuangan Akhir
TPA yang digunakan untuk pemrosesan akhir sampah dari Kelurahan Lowokwaru
adalah TPA Supit Urang. TPA Supit Urang terletak di Jalan Terusan Rawi Atas No. 1
Mulyorejo, Sukun, Malang. Jarak dari TPS Tawangmangu ke TPA Supit Urang adalah 9,9
km, sedangkan jarak dari TPS Asahan ke TPA Supit Urang adalah 10 km. TPA Supit Urang
memilliki luas 15 Ha. Sistem pembuangan sampah di TPA Supit Urang sudah
menggunakan sistem controlled landfill, yaitu sistem menimbun sampah dengan tanah

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-96
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
SEKTOR SAMPAH KELURAHAN LOWOKWARU
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

dalam frekuensi waktu tertentu. Penimbunan sampah dengan tanah dilakukan seminggu
sekali.
Selain ditimbun dengan tanah seminggu sekali, sampah yang masuk ke TPA
Supiturang juga dipilah dan diolah. Pengolahan yang dilakukan adalah pengomposan dan
pencacahan. Pengolahan ini dilakukan agar sampah lebih mudah untuk diproses.

Gambar 4. 27 Pengomposan di TPA Supiturang


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Gambar 4. 28 Pencacahan di TPA Supiturang


Sumber: Hasil Survei Primer, 2019

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya IV-97

Anda mungkin juga menyukai