0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan3 halaman
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) mengidentifikasi 10 jenis pekerjaan konstruksi dan berbagai bahaya keselamatan yang terkait, seperti tertimpa bahan galian dan bahan konstruksi, luka akibat alat berat, serta paparan debu dan getaran berlebihan. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa biaya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) mencakup penyiapan RKK, pelatihan, peralatan pelindung
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) mengidentifikasi 10 jenis pekerjaan konstruksi dan berbagai bahaya keselamatan yang terkait, seperti tertimpa bahan galian dan bahan konstruksi, luka akibat alat berat, serta paparan debu dan getaran berlebihan. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa biaya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) mencakup penyiapan RKK, pelatihan, peralatan pelindung
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) mengidentifikasi 10 jenis pekerjaan konstruksi dan berbagai bahaya keselamatan yang terkait, seperti tertimpa bahan galian dan bahan konstruksi, luka akibat alat berat, serta paparan debu dan getaran berlebihan. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa biaya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) mencakup penyiapan RKK, pelatihan, peralatan pelindung
Biaya Perkiraan biaya penerapan SMKK memuat paling sedikit:
Penerapan a. penyiapan RKK;
SMKK b. sosialisasi, promosi, dan pelatihan; c. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri; d. asuransi dan perizinan; e. Personel Keselamatan Konstruksi; f. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan; g. rambu-rambu yang diperlukan; h. konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi, dan i. kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi.
Rencana No. Tipe / Jenis Identifikasi Bahaya
Keselamatan Pekerjaan Konstruksi 1 Mobilisasi Gangguan lalu lintas saat menaikkan (RKK) dan menurunkan alat berat. Tertimpa/terjepit/terlindas peralatan akibat kelalaian dan penerangan yang kurang pada malam hari ketika menaikkan dan menurunkan alat. Kecelakaan terhadap pengguna jalan lainnya akibat penempatan alat tidak benar dan tidak dilengkapi rambu- rambu peringatan.
2 Galian untuk Terjadi kecelakaan lalu lintas kepada
Selokan Drainase pengguna jalan lainnya karena dan Saluran Air menempatkan material galian Menggunakan dibadan jalan. Buruh Terjadi kecelakaan lalu lintas akibat tidak tersedianya rambu-rambu peringatan dilokasi kerja atau tidak tersedianya penerangan tambahan pada saat bekerja dimalam hari. Gangguan kesehatan terhadap pekerja proyek, warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas karena menghirup debu galian tanah tanah. 3 Pembongkaran Terjadi kecelakaan lalu lintas kepada Beton dan pengguna jalan lainnya karena Pembongkaran menempatkan material bongkaran Kerb Lama beton dibadan jalan. Terjadi kecelakaan lalu lintas akibat tidak tersedianya rambu-rambu peringatan dilokasi kerja atau tidak tersedianya penerangan tambahan pada saat bekerja dimalam hari. Gangguan kesehatan terhadap pekerja proyek, warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas karena menghirup debu bongkaran beton. Terluka bagian tangan/kaki akibat kelalaian penggunaan alat kerja saat membongkar beton. Terjepit/tertimpa kerb lama saat membongkar.
4 Pekerjaan Tertimpa kayu bekisting saat
Bekisting menggangkat atau memasang bekisting. Tertusuk paku. Terluka pada bagian tangan saat menggergaji kayu. Iritasi pada mata akibat serbuk gergaji bekas pemotongan kayu terkena mata. Gangguan pernapasan akibat ter- hirup serbuk gergaji kayu.
5 Pekerjaan Tertimpa besi beton saat
Pembesian menggangkat besi untuk dirakit atau disusun. Terluka bagian tubuh akibat terkena alat pemotong besi, terkena alat pembengkok besi, terjepit besi, hingga tertusuk ujung besi yang runcing.
6 Pekerjaan Terjadi kecelakaan lalu lintas akibat
Pengecoran tidak tersedianya rambu-rambu peringatan dilokasi kerja atau tidak tersedianya penerangan tambahan pada saat bekerja dimalam hari. Terjadi kecelakaan lalu lintas karena pengoperasian alat berat tidak memperhatikan kondisi lokasi pekerjaan. Gangguan kesehatan akibat getaran concrete vibrator yang berlebihan. Terjadi iritasi, alergi kulit, hingga kebutaan akibat terkena beton segar pada bagian tubuh saat penuangan dari truk mixer atau pada saat penghamparan dan perataan beton. 7 Pekerjaan Kerb Terjadi kecelakaan lalu lintas kepada pengguna jalan lainnya karena menempatkan material kerb dibadan jalan. Terjadi kecelakaan lalu lintas akibat tidak tersedianya rambu-rambu peringatan dilokasi kerja atau tidak tersedianya penerangan tambahan pada saat bekerja dimalam hari. Terjepit/tertimpa kerb saat me- masang di trotoar.
8 Pemotongan Baja Terjadi Luka bakar akibat percikan
Bekas Tiang api las Reklame Terjadi kebutaan pada mata akibat tidak pemakaian kaca mata las yang tidak benar.
9 Pemasangan Inlet Terluka pada tangan dan kaki akibat
Tanam Composite kejatuhan/tertimpa inlet tanam pada Thermoset saat penyusunan dan pemasangan. Fiberglass
10 Pemasangan Terluka pada tangan dan kaki akibat
Rectangular kejatuhan/tertimpa Rectangular Manhole 2 Pintu Manhole 2 Pintu Composite Composite Thermoset Fiberglass pada saat Thermoset penyusunan dan pemasangan Fiberglass
Penyelenggaraan Tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pekerjaan ini adalah risiko
Sistem kecil. Penyedia Jasa wajib melaksanakan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Mata pembayaran Keselamatan yang ditetapkan dalam kegiatan Penyelenggaraan SMKK adalah Konstruksi dihitung. Semua tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan (SMKK) pekerjaan diasuransikan melalui Asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menyusun Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).