Buku 1. Panduan Managemen Lppbifbwd
Buku 1. Panduan Managemen Lppbifbwd
LPPBIFBWD
Mengacu pada
PANDUAN MANAGEMEN
ASSOSIASI PELAKSANA PROYEK PJUTS INDONESIA (AP3I)
TAHUN 2021
PANDUAN MANAGEMEN
ASSOSIASI PELAKSANA PROYEK PJUTS
INDONESIA (AP3I)
KOMUNIKASI
AP3I melakukan interaksi
dengan berbagai kelompok
pemangku kepentingan
pelaksana proyek dan fokus
untuk perencanaan jangka
KOMPREHENSIF panjang pemasangan PJUTS
AP3I memahami tentang kemungkinan
perubahan Program managemen
pelaksana proyek percepatan pemasangan KOORDINASI
PJUTS yang dapat terjadi. AP3I menyatukan pemaham
umum pelaksana proyek dari
permasalahan percepatan
pemasangan PJUTS
KOMITMEN
KONSENSUS
arah atau tindakan/aksi yang
AP3I membentuk gambaran yang
harus dilakukan managemen
jelas tentang arah atau
pelaksana proyek pada
tindakan/aksi yang harus dilakukan
percepatan pemasangan PJUTS
managemen pelaksana proyek
untuk percepatan Pemasangan
PJUTS
SAMBUTAN
Jakarta,………… 2021
KETUA UMUM
ASSOSIASI PELAKSANA PROYEK PJUTS INDONESIA
ttd
(……………………………)
Daftar Isi
1. LATARBELAKANG
2. DASAR HUKUM
3. PENJELASAN UMUM
3.1. Visi
3.2. Misi
3.3. Tujuan
3.4. Sasaran AP3I
3.5. Metodologi
3.6. Roadmap
3.7. Strategi
1) Pertama – tahap ketahanan administrasi pelaksana
proyek (2021)
2) Kedua – Tahap kreasi kemandirian pelaksanaan
proyek (2022-2023)
3) Ketiga – tahap percepatan kemandirian (2023-
2025)
3.8. Rekomendasi Kebijakan
3.9. Prakondisi dan Indikator Keberhasilan
Prakondisi
Indikator Input
Indikator Proses
Indikator Output
Indikator Outcome
LAMPIRAN
2. DASAR HUKUM
3. PENJELASAN UMUM
.
Potensi dan implementasi pengembangan energy surya 34
provinsi yang dapat direalisasikan secara teknik sekitar
207,8GW. Dalam perencanaan pemerintah Rasio Elektrifikasi
sebesar 85% (delapan puluh lima persen) pada tahun 2015 dan
mendekati sebesar 100% (seratus persen) pada tahun 2020.
Sebagai mana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi
Nasional, perlu diprioritaskan Penyediaan Energi bagi
masyarakat yang belum memiliki akses terhadap Energi listrik
baik untuk PJU, rumah tangga, transportasi, industri, dan
pertanian; Untuk mewujudkan keseimbangan keekonomian
Energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, prioritas
pengembangan Energi nasional didasarkan pada prinsip
memaksimalkan penggunaan Energi Terbarukan dengan
memperhatikan tingkat keekonomian; Dalam Perpres 22/2017:
Rencana Umum Energi Nasional bahwa acuan indicator dari
potensi surya per provinsi yang dapat dikembangkan untuk
penyediaan listrik pada table 1.
Table 1. Ppotensi Tenaga Surya Per Provinsi
Sedangkan acuan indicator dari rencara pengembangan surya
per provinsi berdasarkan konsumsi listrik provinsi per kapita
tahun 2015 sampai tahun 2025 ditunjukkan table 2.
3.1. Visi
Terwujudnya ketersediaan penerangan jalan umum dengan
tenaga surya (PJUTS) yang didukung kemampuan Managemen
Pelaksana Proyek distribusi dan pemasangan PJUTS secara
terpadu.
3.2. Misi
3.9.1. Menyusun kebijakan dan strategi Program pengembangan
dan penarapan (Probangrap) Managemen Pelaksana
Proyek distribusi dan pemasangan PJUTS terpadu untuk
mendukung dan menjamin ketersediaan penerangan jalan
jalan yang dilalui masyarakat.
3.9.2. Meningkatkan kemampuan Pelaksana Proyek dalam
bidang penerangan Tenaga Surya
3.9.3. Mengoptimalkan Probangrap Managemen Pelaksana
Proyek distribusi dan pemasangan Teknologi penerangan
Tenaga Surya terpadu untuk mendapatkan manfaat
dengan nilai tambah bagi masyarakat indonesia
3.9.4. Melakukan Probangrap Managemen Pelaksana Proyek
distribusi dan pemasangan Teknologi penerangan
Tenaga Surya terpadu untuk mendorong penggunaan
sumber daya energi Surya dan pemanfaatannya .
3.9.5. Meningkatkan pemanfaatan hasil Probangrap
Managemen Pelaksana Proyek distribusi dan
pemasangan Teknologi penerangan Tenaga Surya
terpadu dalam pengelolaan Energi Tenaga Surya secara
berkelanjutan. .
3.9.6. Meningkatkan peran Probangrap Managemen Pelaksana
Proyek distribusi dan pemasangan Teknologi Energi
Tenaga Surya terpadu dalam penyediaan Penerangan
yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
3.3. Tujuan
3.5. Metodologi
Komunikasi:
AP3I melakukan interaksi dengan berbagai
kelompok pemangku kepentingan dan fokus
untuk perencanaan jangka panjang penerangan
tenaga surya
Koordinasi:
AP3I menyatukan pemaham umum pelaksana
proyek dari permasalahan distribusi dan
pemasangan Teknologi penerangan Tenaga
Surya terpadu PJUTS
Komprehensif:
AP3I memahami tentang kemungkinan
perubahan Probangrap distribusi dan
pemasangan Teknologi penerangan Tenaga
Surya terpadu PJUTS yang dapat terjadi.
3.6. Roadmap
Prakondisi
Indikator Input
Indikator Proses
Indikator Output
Indikator Outcome
LAMPIRAN