1
TUJUAN
Memastikan Pembangunan Jaringan Transmisi, Gardu Induk, termasuk Sambungan ke
Pelanggan KTT, dan Jaringan Interkoneksi Sumatera Jawa dapat diselesaikan tepat waktu,
tepat mutu, tepat biaya, aman dan ramah lingkungan.
VISI
Menjadi Unit Pengelola Kontruksi yang Efisien, Berkualitas, Tepat Waktu dan Ramah
Lingkungan.
MISI
1. Melakukan perencanaan, pengelolaan dan pengawasan kegiatan pembangunan jaringan
secara tepat biaya, mutu dan waktu untuk memperoleh hasil pembangunan dan siap
dioperasikan.
2. Melaksanakan administrasi konstruksi untuk memastikannya tertib administrasi selama
proses pembangunan.
3. Mengelola sumber daya dan asset perusahaan secara efisien, efektif dan sinergis untuk
menjamin pengelolaan secara optimal dan memenuhi kaidah GCG.
GENERAL MANAGER
Manager SDM
Manager Akuntansi
Penulis melakukan observasi dari setiap proses bisnis yang ada untuk setiap aktivitas pada
bagan alir Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan diatas diantaranya sebagai berikut :
1. Penugasan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dari PLN Pusat yang
dituangkan dalam bentuk Kajian Kelayakan Operasi dan Kajian Kelayakan Finansial dari
proyek yang telah tercantum di RUPTL.
2. SRM KSDM membuat usulan perencanaan anggaran terkait proyek tersebut ke PLN
Pusat dimulai dari tahap perencanaan, perizinan, pembebasan lahan, pengadaan material
dan pelaksanaan konstruksi.
3. SRM Perencanaan melaksanakan Survey Lokasi Gardu Induk / Transmisi.
Sesuai proses bisnis yang ada di PLN UIP ISJ, tahapan yang dilaksanakan pada
saat survey lokasi adalah melaksanakan survey sesuai proyek yang telah ditentukan pada
RUPTL. Struktur organisasi yang melaksanakan proses Survey Lokasi dan Pengukuran
ini dilakukan dibawah Senior Manager Perencanaan yaitu berada di bawah wewenang
Manager Bagian Perencanaan Umum dan berkoordinasi dengan Manager Bagian
Perencanaa Sipil dan Manager Bagian Perencanaan Elektromekanik.
Informasi/Data output tahapan proses survey lokasi Gardu Induk / Transmisi
adalah berupa titik rencana lokasi Gardu Induk atau tapak tower Transmisi termasuk
koordinat, kelurahan, kecamatan dan kontur wilayah, serta luas lahan yang diperlukan.
Output-output tersebut digunakan untuk proses perizinan dan pembebasan lahan.
4. Pengurusan Perizinan
a. SRM Perencanaan mulai melakukan pengurusan izin-izin yang diperlukan terkait
proyek pembangunan setelah mendapatkan hasil Survey Lokasi atau Pengukuran
proyek yang akan berjalan. Izin tersebut diantaranya adalah Rekomendasi RT/RW
dan Izin Lokasi.
b. Pejabat Pengendali K3L mulai melaksanakan dan menyusun dokumen kajian
pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk mendapatkan Izin Lingkungan.
c. SRM Operasi Konstruksi mulai melaksanakan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan
setelah izin-izin sebelumnya terpenuhi.
Informasi/data yang merupakan output dari tahapan proses Perizinan adalah
Rekomendasi Rencana Tata Ruang dan Wilayah, Izin Lokasi, Izin Lingkungan dan Izin
Mendirikan
Bangunan. Izin-izin tersebut digunakan untuk proses pembebasan lahan, konstruksi pembangunan dan operasi Gardu Induk
atau Transmisi.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa pendistribusian informasi output dari
proses perizinan ini dilakukan secara manual melalui nota dinas ke bidang operasi
konstruksi kemudian dilanjutkan ke Manajer Unit Pelaksana Proyek untuk disampaikan
ke Kontraktor pelaksana pekerjaan.
5. SRM Pertanahan dan Komunikasi memulai proses pembebasan lahan. Tanah yang telah
bebas tersebut kemudian diserahterimakan ke Senior Manager Operasi Konstruksi
melalui nota dinas untuk selanjutnya diserahkan ke Unit Pelaksana Proyek.
Informasi/Data yang perlu didistribusikan pada tahapan ini adalah presentase lahan bebas
dari proyek terkait.
Berikut merupakan alur proses pembebasan lahan beserta alur pendistribusian informasi
lahan bebas dari SRM Pertanahan dan Komunikasi hingga informasi tersebut sampai ke
Kontraktor pelaksana pekerjaan.
Gambar 4 Flowchart Pembebasan Lahan
10
Proses persetujuan design ini masih bersifat manual yaitu melalui surat menyurat
antara PLN UIP ISJ dengan Kontraktor pekerjaan pembangunan proyek terkait.
Tentunya untuk sampai pada Person In Charge (PIC) yang melakukan review dari
design tersebut memerlukan waktu dikarenakan melalui proses disposisi dari General
Manager hingga PIC review.
Informasi status-status pada tahapan proses persetujuan gambar design atau
material ini diperlukan oleh Kontraktor terkait, Manager Unit Pelaksana Proyek, bidang
Operasi Konstruksi dan bidang Perencanaan sendiri. Saat ini akses terhadap informasi-
informasi tersebut dilakukan melalui koordinasi manual baik itu informal via telepon
atau media komunikasi lainnya, juga secara formal melalui rapat kerja.
8. Manajer Unit Pelaksana Proyek melakukan pengawasan proyek pembangunan
Infrastruktur Ketenagalistrikan kemudian melaporkan progres pekerjaan kepada SRM
12
Penyampaian laporan dilakukan secara manual melalui surat masuk dari Kontraktor ke
Manajer Unit Pelaksana Proyek kemudian setelah diverifikasi disampaikan melalui surat
ke SRM Operasi Konstruksi. Laporan Progres Pekerjaan ini disampaikan kepada
Manajemen melalui Rapat Kerja agar kendala dan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti
dapat segera mendapatkan arahan dan solusi dari manajemen.
9. Setelah proyek pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan selesai, SRM Operasi
Konstruksi dan Manajer Unit Pelaksana Proyek menyiapkan data untuk proses Serah
Terima Proyek ke Unit Operasional.
informal melalui media komunikasi seperti telepon, whatsapp ataupun koordinasi secara
formal melalui rapat kerja, nota dinas ataupun surat. Pada saat pandemi seperti ini dimana
kegiatan perkantoran dihimbau untuk melaksanakan kegiatan secara Work From Home
tentunya koordinasi dengan pihak luar ini merupakan salah satu yang perlu dihindari.
Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi untuk mengurangi proses koordinasi yang
bersifat pencarian informasi pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan di
PLN UIP ISJ adalah sebagai berikut :
1. Belum adanya Sistem Informasi yang dapat menginformasikan status perizinan dari
proyek pembangunan yang sedang atau akan dijalankan. Pendistribusian perizinan yang
telah didapat ke bidang atau stakeholder terkait saat ini melalui proses nota dinas atau
surat resmi.
2. Lahan yang telah dibebaskan saat ini diserahterimakan melalui nota dinas ke bidang
terkait. Namun belum ada Sistem Informasi yang dapat digunakan untuk memantau
progres pembebasan lahan dari total lahan yang diperlukan. Untuk mengetahui berapa
persentase lahan yang telah dibebaskan untuk proyek terkait diketahui dengan monitoring
secara manual dari Nota Dinas yang telah diberikan atau koordinasi langsung dengan PIC
pembebasan lahan.
3. Persetujuan Design Drawing atau Material merupakan salah satu hal krusial yang
menentukan tercapainya target operasional proyek. Saat ini proses persetujuan masih
bersifat manual melalui surat menyurat antara Kontraktor terkait dengan PLN UIP ISJ.
Waktu yang diperlukan dalam proses koordinasi secara resmi ini tentunya dapat menjadi
hambatan dalam pencapaian target operasional proyek.
4. Informasi progres konstruksi saat ini diakses melalui laporan mingguan yang dibuat oleh
Unit Pelaksana Proyek. Dari informasi tersebut kemudian dibahas oleh Manajemen PLN
UIP ISJ yaitu tindaklanjut apa saja yang diperlukan untuk mencapai target kinerja proyek
dan solusi untuk kendala-kendala yang ada. Informasi progres konstruksi yang tidak
tersistem ini tentunya menjadi salah satu kendala dalam pengambilan keputusan
manajemen karena keterlambatan informasi yang disampaikan.
15
3. Dengan adanya Sistem Informasi ini, proses persetujuan Design Drawing atau material
yang diperlukan menjadi tersistem dan status dari design-design untuk proyek terkait
dapat dimonitor dan diakses sewaktu-waktu dibutuhkan. Hal ini memudahkan
penelusuran terkait status persetujuan design tersebut.
16
4. Informasi progres dan kendala konstruksi dapat diakses oleh stakeholder terkait terutama
Manajemen sebagai pengambil keputusan. Data progres konstruksi yang disampaikan
pada Sistem Informasi ini mencakup Nama Pekerjaan, Kontraktor Pekerjaan, Target
Operasi Gardu Induk/Transmisi, Progres Pembayaran, Target Progres Pekerjaan s.d.
bulan ini, Realisasi Progres Pekerjaan sampai dengan saat ini, Kendala Pekerjaan,
Progres Pembayaran, Progres Perizinan, Progres Pembebasan Lahan, serta Progres
Persetujuan Design Drawing atau jenis Material.
Pengguna/User dari Sistem Informasi yang diusulkan adalah semua pegawai PLN UIP ISJ
beserta kontraktor (khusus proyek yang ditangani kontraktor tersebut). Admin dari Sistem
Informasi yang diusulkan adalah perwakilan dari bidang terkait, yaitu :