Disusun Oleh :
Sifa Audiya Maharani (6578)
Kelas:
XII IPS 4
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai waktunya. saya
mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu
pembaca dalam memahami pelajaran yang merupakan judul dari Makalah kami, yaitu
“Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalamNKRI”.
Saya juga berterima kasih kepada Bpk. Lamirin, S.Pd. Guru mata pelajaran PPKN.
Disamping itu,kami berharap bahwa Makalah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.Kami menyadari bahwa didalam
pembuatan Makalah ini masih ada kekurangan sehingga saya berharap saran dan kritik dari
pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran agar dapat meningkatkan mutu dalam
penyajian berikutnya .akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 20
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menambah wawasan kita tentang mata pelajaran PPKn terkait dengan
NKRI yang meliputi pengertian NKRI, Sejarah NKRI, dan bagaimana menjaga
keutuhan NKRI.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk memahami makna sesuatu, terlebih dahulu harus dipahami dahulu konsep-
konsepnya. Demikian pula halnya jika kita hendak memahami makna persatuan dan
kesatuan bangsa. Terlebih dahulu harus kita temukan dan pahami konsep-konsepnya. Jika
kita analisis, dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa itu terdapat sejumlah konsep
dasar, di antaranya adalah persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi nasional, nasionalisme,
dan patriotisme.
Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) dari
beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh. Atau dengan kata lain, persatuan itu
berkonotasi disatukannya bermacam-macam corak yang beragam ke dalam suatu kebulatan
yang utuh. Konsep bangsa dalam substansi ini adalah bangsa Indonesia yaitu bangsa yang
menghuni wilayah Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Dengan demikian, persatuan
bangsa mengandung pengertian persatuan bangsa Indonesia yang menghuni wilayah
Nusantara.
Bersatunya bangsa Indonesia didorong oleh kemauan yang sadar dan penuh tanggung
jawab untuk mencapai kehidupan bangsa yang bebas dalam suatu wadah negara yang
merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Oleh karena itu, persatuan bangsa perlu terus dibina.
Terbinanya persatuan bangsa akan melahirkan kesatuan bangsa, yakni suatu kondisi yang
utuh yang memperlihatkan adanya keamanan, kesentosaan, dan kejayaan. Manakala
kesatuan bangsa tercipta, maka kehidupan bangsa akan aman, sentosa, dan jaya.
Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa terkandung makna bahwa kita
senantiasa harus bersatu. Sejarah mengajarkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan
itu. Penjajah berhasil mencengkeramkan kuku penjajahannya di bumi Nusantara hingga
beratus-ratus tahun lamanya. Karena kita melupakan senjata kita yang ampuh yaitu
persatuan dan kesatuan bangsa. Kelalaian kita itu dimanfaatkan oleh penjajah, khususnya
Belanda dengan politik pecah-belahnya (devide et impera). Akibatnya kita menjadi tercerai
3
berai seperti sapu lidi yang hilang ikatannya. Kita menjadi sangat lemah dan mudah
dikuasai.
Konsep kesatuan yang kita anut meliputi aspek alamiah (konsep kewilayahan) dan
aspek sosial (politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan). Kesatuan
wilayah meliputi darat, laut, dan udara. Kebulatan ini sesuai dengan politik kewilayahan
yang kita anut yakni Wawasan Nusantara. Berdasarkan konsep Wawasan Nusantara, negara
kita memiliki karakteristik berikut.
a. Negara kepulauan yang pengertiannya adalah suatu wilayah lautan yang ditaburi
pulau-pulau besar dan kecil.
b. Konsep utamanya adalah manunggalnya wilayah laut, darat, dengan wilayah udara.
d. Laut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan, bukan pemisah antara
daratan dan pulau yang satu dengan yang lainnya.
● Bahwa keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan
satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta
menjadi modal dan milik bersama bangsa.
▪ Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti yang seluas-luasnya.
4
▪ Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam
mencapai cita-cita bangsa.
▪ Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara,
yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
▪ Bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan kesatuan hukum, dalam arti bahwa
hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
● Bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal
dan milik bersama bangsa, keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
5
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
● Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu. Corak ragam budaya yang
ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati
oleh seluruh bangsa Indonesia.
● Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi
seluruh bangsa dan negara.
● Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban asasi manusia yang
sama di dalam pembelaan negara.
Dari uraian di atas semakin jelas tergambar bahwa negara kepulauan Indonesia
dipersatukan bukan hanya dari aspek kewilayahannya saja. Tetapi meliputi pula aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Wawasan
Nusantara bagi Indonesia merupakan suatu politik kewilayahan bangsa dan negara
Indonesia. Sebagai politik kewilayahan, Wawasan Nusantara mempunyai sifat
manunggal dan utuh menyeluruh. Wawasan Nusantara bersifat manunggal artinya
mendorong terciptanya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Adapun utuh menyeluruh
maksudnya menjadikan wilayah Nusantara dan rakyat Indonesia sebagai satu kesatuan
yang utuh dan bulat serta tidak dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apa pun sesuai
dengan asas satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan Indonesia.
6
yang ada dalam kehidupan sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan
masyarakat. Dengan demikian, integrasi nasional berarti integrasi yang terjadi di
dalam tubuh bangsa dan negara Indonesia.
Bangsa Indonesia yang secara sadar ingin bersatu agar hidup kokoh sebagai
bangsa yang berdaulat, memiliki faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat
persatuan yaitu sebagai berikut.
1. Pancasila
5. Bahasa Indonesia
6. Sumpah Pemuda
Konsep kelima yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa
adalah nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa
kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara. Paham
nasionalisme mulai dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-20, yaitu saat berdirinya
Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo itu merupakan awal dari
kebangkitan nasional dan merupakan awal dari kesadaran nasional. Tanggal berdirinya
organisasi pergerakan tersebut hingga kini kita peringati sebagai hari Kebangkitan
Nasional.
Konsep terakhir yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa
adalah patriotisme. Patriotisme merupakan salah satu unsur nasionalisme. Patriotisme
merupakan sikap sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa,
dan negara. Adapun ciri-ciri patriotisme di antaranya sebagai berikut.
7
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
4. Berjiwa pembaharu.
8
B. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sebelum masuk pada pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terlebih
dahulu kita harus mengetahui pengertian dari negara. Menurut Dr. Wiryono Prodjodikoro,
mengemukakan bahwa negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tersebut. Sekumpulan manusia tersebut merupakan suatu masyarakat
tertentu didalamnya, negara bukan merupakan satu-satunya organisasi di antara mereka.
Dengan kata lain masih terdapat organisasi lain didalamnya seperti organisasi keagamaan,
kesusilaan, kepartaian, perdagangan yang terlepas dari soal kenegaraan. Menurut
Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok
manusia yang disebut bangsa. Sedangkan menurut Robert M. Mclver, negara adalah
asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam masyarakat di dalam suatu wilayah
dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk
maksud tersebut diberi kekuasaan untuk memaksa.
1. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa negara merupakan
suatu organisasi masyarakat yang mendiamani suatu wilayah tertentu yang
menyelenggarakan penertiban berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan
oleh suatu pemerintah. Negara terbentuk karena adanya rakyat atau masyarakat,
wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Negara kesatuan merupakan
pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi negara. Agar tidak
sewenang-wenang, aktivitas pemerintah pusat diawasi dan dibatasi oleh
undang-undang. Konsekuensi logis dari posisinya sebagai penyelenggara
kedaulatan negara, maka unit-unit pemerintahan yang dibentuk dan berada di
bawah pemerintahan pusat harus tunduk kepada pemerintah pusat. Tanpa
disertai ketundukan dan kepatuhan secara organisasional berdasarkan peraturan
perundang-undang yang berlaku, akan terjadi tumpang tindih dan tabrakan
dalam pelaksanaan kewenangan (prinsip unity of command).
2. Negara kesatuan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: negara kesatuan
dengan sistem sentralisasi dan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.
9
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi segala sesuatu dalam negara
langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerahdaerah hanya
tinggal melaksanakan segala apa yang telah diintruksikan oleh pemerintah
pusat. Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, kepada
daerah-daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan dengan
daerah otonom.\
10
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturanperaturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan.
4. Meskipun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang
memiliki adat istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda, memiliki
agama yang berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah
nusantara Indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan
yang tercermin dalam suatu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbeda-beda tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa
11
C. Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Persatuan dan kesatuan suatu negara merupakan faktor utama yang menentukan
keberhasilan pembangunan yang dijalankannya. Begitu juga dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang tengah melaksanakan pembangunan di segala bidang. Indonesia
sangat memerlukan adanya persatuan dan kesatuan di antara rakyat Indonesia. Suatu
program pembangunan tidak akan terlaksana dengan baik dan mencapai suatu keberhasilan
jika kondisi negara terpecah belah atau tidak adanya persatuan dan kesatuan di antara
warga negaranya. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan yang
sedang dilaksanakan negara kita.
Selain dalam aspek pembangunan, persatuan dan kesatuan bangsa juga memegang
peranan penting dalam meningkatkan harga diri bangsa di hadapan bangsa dan negara lain.
Bangsa dan negara lain menghormati bangsa dan negara kita, serta tidak akan berani
mencampuri urusan negara kita. Bangsa dan negara kita tidak akan mudah dipecah-belah
dan diinjak-injak oleh negara lain, jika seluruh lapisan masyarakat memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa. Jika negara kita terpecah belah tentu saja yang akan terjadi adalah
negara kita akan dianggap sepele oleh bangsa dan negara lain, bahkan tidak menutup
kemungkinan bangsa dan negara kita akan dijajah kembali oleh bangsa dan negara lain.
Persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal yang
mutlak dipertahankan dan terus diperkuat dalam seluruh aspek kehidupan. Kita harus
menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa,
misalnya merendahkan suku bangsa lain, menganggap sukunyalah yang paling baik, dan
sebagainya. Kita harus memupuk persaudaraan dengan sesama warga negara Indonesia
agar persatuan dan kesatuan bangsa senantiasa terjaga.
Persatuan dan kesatuan merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap negara,
termasuk Indonesia. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan, sebuah negara akan mudah
terombang-ambing.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi keempat, persatuan adalah
gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) beberapa bagian yang sudah bersatu,
12
perserikatan, serikat. Sementara pengertian kesatuan berarti perihal satu, keesaan, sifat
tunggal, satuan.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai banyak keberagaman dan perbedaan, perlu
mempunyai persatuan dan kesatuan. Keberagaman yang terdapat di Indonesia, antara lain
agama, suku, etnis, budaya bahasa, maupun adat istiadat.
Adanya keberagaman tersebut, tentu penting memiliki sikap persatuan dan kesatuan
antarsesama dalam masyarakat demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia akan mudah terpecah terpecah
belah.
Di sisi lain, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Apa saja faktornya?
Berikut ini rangkuman tentang faktor-faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia:
Faktor ini ditumbuhkan oleh jiwa pemuda pada masa itu. Para pemuda
Indonesia telah mengikrarkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda berisi ikrar yang menunjukkan tekad seluruh pemuda Indonesia
sekaligus merupakan unsur utama perjuangan bangsa melawan penjajah demi
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam perjuangan meraih kemerdekaan.
Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda terkandung nilai utama, yaitu satu tanah air,
satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia.
13
Sumpah Pemuda menjadi sangat penting di tengah gempuran berbagai isu yang
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Sikap rasa cinta tanah air merupakan suatu cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bangsa, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa tersebut merupakan modal penting
bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
5. Pancasila
14
6. Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sangat penting bagi negara Indonesia yang
memiliki beragam suku, bangsa, budaya, bahasa, dan agama. Bhinneka Tunggal
Ika artinya walau berbeda-beda tetap satu jua.
Hak-hal tersebut di atas merupakan faktor yang paling penting dalam menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apabila faktor tersebut tidak ada,
kemungkinan akan terjadi keadaan yang mengancam keutuhan NKRI.
15
D. Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kemajuan
bangsa. Akan tetapi dalam kenyataannya, kita sering melihat berbagai peristiwa yang
mencerminkan gejala perpecahan bangsa seperti kerusuhan antarpendukung klub sepak
bola, demonstrasi yang diwarnai aksi kekerasan, konflik antarsuku, dan sebagainya.
Peristiwa-peristiwa tersebut apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan rusaknya
persatuan dan kesatuan bangsa.
Kondisi ini bisa menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak
diiringi oleh sikap saling menghargai, menghormati dan toleransi yang telah menjadi
karakter khas masyarakat Indonesia.
Hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat yang lepas kendali,
tumbuhnya perasaan kedaerah yang berlebihan bisa memicu terjadinya konflik antar
daerah atau antar suku bangsa.
Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri adalah daerah yang
paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau
daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah
wisata, atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
Kondisi ini akan semakin memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih
belum bisa di atasi.
16
3. Munculnya gejala etnosentrisme di masyarakat
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak
langsung. Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak
tidak langsung, antara lain melalui media massa seperti televisi.
17
E. Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Sebagai warga negara yang baik tentu saja kita akan merasa bangga menjadi warga
negara Indonesia yang diliputi berbagai keanekaragaman. Akan tetapi, keanekaragaman
tersebut tidak menyebabkan bangsa dan negara Indonesia terpecah-belah, akan tetapi
senantiasa bersatu padu. Tekad bangsa Indonesia untuk senantiasa merasa satu nusa, satu
bangsa, dan satu bahasa. Ketika persatuan dan kesatuan bangsa sudah terwujud, maka
keutuhan negara akan senantiasa terjaga.
Ketika berada di rumah, kita dapat menampilkan sikap rukun melalui perilaku saling
menghormati dan menyayangi dengan anggota keluarga yang lain, tidak memaksakan
kehendak kepada anggota keluarga yang lain, menghargai perbedaan pendapat, menjaga
nama baik keluarga ketika bergaul dengan orang lain, dan sebagainya.
18
Dalam kehidupan di masyarakat, harus tetap menjaga kerukunan warga dengan sikap
tolong-menolong, saling menjaga perasaan, saling menghormati, saling menghargai hak
orang lain, tidak membeda-bedakan suku, agama dan daerah, bersikap arif, mau bekerja
sama dengan orang lain, serta mau bekerja keras dalam membangun bangsa.
Sikap dan perilaku-perilaku yang disebutkan tadi harus diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia senantiasa terjaga.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Indonesia memang suatu bangsa yang multicultural, bangsa yang berdiri dari bebagai
macam suku, budaya, ras dan berbagai bahasa. Namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan bagi kita sebagai bangsa indonesia untuk bersatu dan berjuang untuk bangsa
yang terdiri dari bermacam-macam kultur ini. Kita harus bersatu agar duduk sama rendah
dan berdiri sama dengan bangsa yang lain dan bersama-sama, bergotong royong untuk
mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata dunia.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com/makalah-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-dalam-nkri/#
https://ex-school.com/artikel/kehidupan-bernegara-dalam-konsep-negara-kesatuan-republik-
indonesia
https://id.berita.yahoo.com/faktor-faktor-pendorong-persatuan-dan-124015457.html
https://indomaritim.id/faktor-penghambat-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-indonesia/
https://www.scribd.com/doc/11690181/Bab-13-Terbentuknya-Nkri#download
21
LAMPIRAN
22