Dosen Pengampu :
Dr. Ika Purwidyaningrum, S.Farm., M.Sc., Apt.
Disusun Oleh :
Ahmad Fadli Robby 2020394332
Ahmad Syahibul Wafa 2020394333
Ny AA memiliki hobi berkebun dan memiliki kebun menanjak yang cukup luas di
lereng gunung Lawu. Setiap pagi Ny BB melakukan hobinya dengan membersihkan dan
menanami kebun dengan berjalan kaki. Ny BB usia 76 tahun telah menjalani operasi CABG
pada tahun 2001 dan 2017 (setelah kejadian acute anterior wall MI). Ny BB tidak memiliki
riwayat alergi dan sejarah keluarga tidak memiliki riwayat CAD (Coronary Artery Disease).
Ny BB memiliki riwayat dislipidemia dan sering mengalami depresi serta sering mengalami
nyeri punggung bawah kronis.
Saat datang ke rumah saki Ny BB mengeluhkan nyeri dada terutama setelah melakukan
aktivitas seperti jalan menanjak di kebun dan perlahan hilang apabila Ny BB menurunkan
aktivitasnya. Ny BB kadang batuk saat cuaca dingin. Rasa tidak enak terasa di pusat dada dan
tingkat nyerinya 3/10-4/10. Terkadang pusing, kepala terasa ringan dengan denyut nadi
sekitar 50 dan tekanan darah sistolik mendekati 100 mmHg. Satu bulan yang lalu hasil
angiogram buruk di RCA tempat yang sudah dioperasi
TERAPI Ny BB :
Nama obat Tanggal
20-2-18 21-2-18 22-2-18 23-2-18 24-2-18 25-2-18 26-2-18
ISDN 120 mg (1 x 1) V V
0,4 mg Nitrogliserin V V
SL
Lisinopril 5 mg po V V V V V
(1x1)
Carvedilol 6,25 mg V V V V V
po (2x1)
Aspirin 325 mg po V V V V V
(1x1)
Diltiazem extended V V V
release 240 mg po
(1x1)
Celecoxib 200 mg V V V V V
po (1x1)
Simvastatin 40 mg V V V V V
po (1x1)
Ranolazine V V
Berikut merupakan tanda vital pasien
setelah diperiksa di rumah sakit :
Tanda Vital Kondisi Pasien
Tekanan Darah 105/68
Denyut Nadi 50
Kecepatan Napas 22
Suhu 36.4°C
BMI 31.07
Diskusi Kasus
Penanganan angina stabil kronis dapat dengan terapi terapi farmakologi dan
nonfarmakologi. Penatalaksanaan angina secara umum dapat dilihat pada (Gambar 7.5).
2. Masukkan data base pasien ke dalam format database (termasuk data subyektif dan obyektif) dan data obat yang digunakan saat ini.
Aspirin Antiplatelet, 325 mg Oral Celecoxib: Meningkatkan efek Mual, muntah, demam Hilangnya nyeri
Analgetik & po (1x1) antikoagulan aspirin dan
antipiretik serum potasium
Celecoxib Analgetik 200 mg Oral Aspirin: Meningkatkan efek Sakit kepala, pusing, Hilangnya nyeri
po (1x1) celecoxib hipertensi, mual, muntah
HDL 35 mg/dL
Trigliserida 220
mg/dL
Batuk Batuk ketika cuaca dingin - - Indikasi belum diterapi
4. Identifikasi dan usulkan pengatasan problem medic (plan)
Farmakologi
Penambahan terapi untuk tekanan darah pasien dengan penambahan Fe (tablet
penambah darah)
Pengobatan dengan nitrat dilanjutkan (Nitrogliserin SL 0,3-0,4 mg/hari)
Diltiazem termasuk dalam CCB untuk terapi angina, maka dalam terapi sebaiknya
dilanjutkan. Dosis diltiazem sesuai dengan dosis sebelumnya yaitu 1 x 1 tablet (240
mg) peroral
Penghentian celecoxib karena rasa nyeri yang diderita pasien sudah ada obatnya
(terapi tanpa indikasi) dan tidak ada peradangan
Penghentian Lisinopril karena pasien tidak memiliki riwayat hipertensi
Ditambahkan terapi antialergi untuk mengatasi batuknya. Dapat diberikan
antihistamin
Ganti antihiperlipidemia dengan Gemfibrozil dengan dosis 600 mg 2 x sehari
Non Farmakologi
Untuk menjaga kadar kolesterol maka pasien harus melakukan diet dan hidup sehat.
Mengurangi aktivitas yang berlebihan
Mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan yang
mengandung zat besi seperti bayam, daging merah, dll.
KIE :
- Memberitahu pasien mengenai penyakitnya serta mengedukasi pasien untuk
modifikasi gaya hidup (diet)
- Memberitahu pasien untuk mengurangi aktivitas yang berat
- Memastikan kepatuhan pasien untuk konsumsi obat-obatnya