KASUS 1: HIPERTENSI
Berikut merupakan identitas pasien
Nama Pasien : Ny. M
Ruang : Pav. Jantung
Umur : 69 tahun
Tanggal MRS : 08 Mei 2018
Diagnosa : Hipertensi, Hiperkalemia, Hiperglikemia, Obs. Cardiac Chirrosis
Ny. M datang ke IGD dengan keluhan perut sebelah atas sakit kurang lebih selama 2
hari. Pasien juga merasa perutnya membesar 2 hari belakangan. Kaki kanan dan kiri pasien
bengkak dan pasien merasa ngos-ngosan kalau ke kamar mandi. Pasien juga merasakan mual.
Riwayat penyakit terdahulu hipertensi dan mengkonsumsi valsartan, biscor, ironolacton. Ny.M
adalah seorang istri petani sukses yang memiliki sawah luas penghasil padi. Keseharian saat
muda Ny.M membantu suaminya sebagai petani. Saat ini Ny.M sangat menikmati hari tuanya
dengan melihat perkembangan cucu dan cicitnya. Tidak ditemukan alergi obat pada data klinis
Ny. M.
Pada tanggal 08/5 nyonya M mengalami hipertensi stage 2 dengan tekanan darah 230/98
mmHg. Menurut JNC hipertensi stage 2 memiliki tekanan darah diatas 140/100 mmHg. Pada
tanggal 09/5 nyonya M mengalami penurunan tekanan darah menjadi 140/90 mmHg,
berdasarkan JNC, hipertensi stage 1 memiliki tekanan darah diatas 140-159/90-99 mmHg. Pada
tanggal 10/5 130/80 mmHg ,dan pada tanggal 11/5 naik menjadi 140/80. Tanggal 12/5 normal
menjadi 110/70 mmHg.
1. Patofisiologis
Patofisiologi hipertensi sendiri dimulai dari Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan
relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor
ini bermula jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang akan
merangsang serabut saraf pascaganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
norpinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh
darah terhadap rangsangan vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap
norpinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat
bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.
Korteks adrenal mengsekresikan kortisol dan steroid lainnya yang dapat memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah.
Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal dapat menyebabkan
pelepasan renin. Renin merangsang pembentukkan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal
sehingga menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi. Perubahaan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh
darah perifer bertanggung jawab pada perubahaan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia.
Perubahaan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan
dalam relaksasi otot polos pembuluh darah yang menyebabkan penurunan distensi dan daya
regang pembuluh darah. Akibat hal tersebut, aorta dan arteri besar mengalami penurunan
kemampuan dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume
sekuncup) sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer.
Pada tekanan darah < 140/90 mmHg menurut 2014 Hypertension Guideline thiazide-type
diuretic, ACEI, ARB, atau CCB. Pada stage 2 biasanya yang digunakan kombinasi biasanya
diuretik jenis thiazide dan ACEi/ARB/betablocker/CCB Penatalaksanaan Hipertensi terdiri dari
Pengendalian faktor risiko, Mengurangi asupan garam didalam tubuh, Ciptakan keadaan rileks,
Melakukan olahraga teratur, Tidak merokok, Tidak mengkonsumsi alkohol.
FORM DATA BASE PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.M TGL MRS : 8 Mei 2018
Umur : 69 tahun TGL KRS :
Ruang : Pav Jantung
Ras/suku : Hipertensi, Hiperkalemia, Hiperglikemia, Obs Cardiac Chirrosis
Riwayat Sosial
Kegiatan
8 Mei 2019 Nyeri dada, perut sebah, Kaki kanan dan TD = 230/98mmHg
kiri bengkak, dan pasien ngos-ngosan Suhu 36oC
kalau ke kamar mandi Nadi 75x/menit
RR 20x/menit
9 Mei 2018 Nyeri dada++, perut sebah TD = 140/90mmHg
Suhu 36,2oC
Nadi 86x/menit (Takikardi)
RR 22x/menit (Takipneu)
Hb = 8,6 (Anemia)
Glukosa 417 (Hiperglikemi)
K = 6,62 (Hiperkalemia)