Anda di halaman 1dari 11

Nama kelompok 1:

Adinda Dwi Rangga Wijaya (2020394328)


Afiv Wahyudi (2020194329)
Kelas A.1
Dosen Pengampu : Dr. Apt. Ika Purwidyaningru, M.Sc.

KASUS 1: HIPERTENSI
Berikut merupakan identitas pasien
Nama Pasien : Ny. M
Ruang : Pav. Jantung
Umur : 69 tahun
Tanggal MRS : 08 Mei 2018
Diagnosa : Hipertensi, Hiperkalemia, Hiperglikemia, Obs. Cardiac Chirrosis
Ny. M datang ke IGD dengan keluhan perut sebelah atas sakit kurang lebih selama 2
hari. Pasien juga merasa perutnya membesar 2 hari belakangan. Kaki kanan dan kiri pasien
bengkak dan pasien merasa ngos-ngosan kalau ke kamar mandi. Pasien juga merasakan mual.
Riwayat penyakit terdahulu hipertensi dan mengkonsumsi valsartan, biscor, ironolacton. Ny.M
adalah seorang istri petani sukses yang memiliki sawah luas penghasil padi. Keseharian saat
muda Ny.M membantu suaminya sebagai petani. Saat ini Ny.M sangat menikmati hari tuanya
dengan melihat perkembangan cucu dan cicitnya. Tidak ditemukan alergi obat pada data klinis
Ny. M.
Pada tanggal 08/5 nyonya M mengalami hipertensi stage 2 dengan tekanan darah 230/98
mmHg. Menurut JNC hipertensi stage 2 memiliki tekanan darah diatas 140/100 mmHg. Pada
tanggal 09/5 nyonya M mengalami penurunan tekanan darah menjadi 140/90 mmHg,
berdasarkan JNC, hipertensi stage 1 memiliki tekanan darah diatas 140-159/90-99 mmHg. Pada
tanggal 10/5 130/80 mmHg ,dan pada tanggal 11/5 naik menjadi 140/80. Tanggal 12/5 normal
menjadi 110/70 mmHg.
1. Patofisiologis
Patofisiologi hipertensi sendiri dimulai dari Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan
relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor
ini bermula jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang akan
merangsang serabut saraf pascaganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
norpinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh
darah terhadap rangsangan vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap
norpinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat
bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.
Korteks adrenal mengsekresikan kortisol dan steroid lainnya yang dapat memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah.
Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal dapat menyebabkan
pelepasan renin. Renin merangsang pembentukkan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal
sehingga menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi. Perubahaan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh
darah perifer bertanggung jawab pada perubahaan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia.
Perubahaan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan
dalam relaksasi otot polos pembuluh darah yang menyebabkan penurunan distensi dan daya
regang pembuluh darah. Akibat hal tersebut, aorta dan arteri besar mengalami penurunan
kemampuan dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume
sekuncup) sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer.
Pada tekanan darah < 140/90 mmHg menurut 2014 Hypertension Guideline thiazide-type
diuretic, ACEI, ARB, atau CCB. Pada stage 2 biasanya yang digunakan kombinasi biasanya
diuretik jenis thiazide dan ACEi/ARB/betablocker/CCB Penatalaksanaan Hipertensi terdiri dari
Pengendalian faktor risiko, Mengurangi asupan garam didalam tubuh, Ciptakan keadaan rileks,
Melakukan olahraga teratur, Tidak merokok, Tidak mengkonsumsi alkohol.
FORM DATA BASE PASIEN

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.M TGL MRS : 8 Mei 2018
Umur : 69 tahun TGL KRS :
Ruang : Pav Jantung
Ras/suku : Hipertensi, Hiperkalemia, Hiperglikemia, Obs Cardiac Chirrosis

Riwayat penyakit terdahulu


Hipertensi dan mengkonsumsi Valsartan, Biscor, dan Ironolacton

Riwayat Sosial

Kegiatan

Pola makan/diet Ya / tidak

Merokok Ya / tidak ................batang/hari

Meminum Alkohol Ya/ tidak

Meminum Obat herbal Ya/ tidak

Riwayat Alergi : Tidak

Keluhan / Tanda Umum

Tanggal Subyektif Obyektif

8 Mei 2019 Nyeri dada, perut sebah, Kaki kanan dan TD = 230/98mmHg
kiri bengkak, dan pasien ngos-ngosan Suhu 36oC
kalau ke kamar mandi Nadi 75x/menit
RR 20x/menit
9 Mei 2018 Nyeri dada++, perut sebah TD = 140/90mmHg
Suhu 36,2oC
Nadi 86x/menit (Takikardi)
RR 22x/menit (Takipneu)
Hb = 8,6 (Anemia)
Glukosa 417 (Hiperglikemi)
K = 6,62 (Hiperkalemia)

10 Mei 2018 Nyeri dada+, perut sebah TD = 130/80mmHg


Suhu 36,7oC
Nadi 100x/menit (Takikardi)
RR 20x/menit
GD2PP = 238 (Hiperglikemia)
Kolestrol = 252 (Hiperkolestrol)
Trigliserida 283 (Hiperkolestrol)
Asam urat = 8,4 (Gout)

11 Mei 2018 Nyeri Dada+, Perut sebah TD = 140/80mmHg


Suhu 37oC
Nadi 80x/menit (Takikardi)
RR 20x/menit

12 Mei 2018 Perut sebah TD = 110/70 mmHg


Suhu 36oC
Nadi 80x/menit Takikardi
RR 20x/menit
Glukosa 151
GD2PP 196

13 Mei 2018 Perut sebah -

Riwayat Penyakit Dan Pengobatan

NAMA PENYAKIT TANGGAL/TAHUN NAMA OBAT

1. HIPERTENSI - Valsartan, Biscor, dan


Ironolacton
OBAT YANG DIGUNAKAN SAAT INI
Rute
No. Nama obat Indikasi Dosis Interaksi ESO Outcome terapi
pemberian
1. Diuretik 5 gram/jam Obat NSAID dan Pusing, Mual Menurunkan
Lasix Pump Sefalosporin dapat Muntah, Vertigo,
loop, Tekanan darah
meningkatkan Diare, Sembelit,
8 Mei 2018 Antihiperten kerusakan ginjal. Penglihatan
Hiperkalemia Buram
si,
dengan diuretika
Mencegah hemat kalium
Kerusakan jantung
Edema
dengan digoxin
atau antihistamin
Penurunan kadar
furosemide dengan
aliskiren
2. Micardis Antihiperten 1x80 mg Oral Obat diuretic,
Nyeri, Sakit Menurunkan
pinggang, Diare,
8-13 Mei 2018 si Digoxin, Digitalis, tekanan darah
Infeksi paru-paru,
Lanoxin, NSAID, Flu, Nyeri perut
dan otot, Mual
Indometasin,
Pusing, Lleah
Mobic
3. ISDN Antihiperten 3x5 mg oral PDE5 Inhibitor Kejang, jantung Menurunkan
8-13 Mei 2018 si, Anti dapat memicu efek berdebar-debar, tekanan darah
angina, fatal. kejang, pucat,
penyakit Menurunkan efek mual, pusing
janyung ISDN jika alergi, gangguan
digunakan dengan
coroner penglihatan.
disopyramide
Obat NSAID dan Pusing, Mual Menurunkan
Sefalosporin dapat Muntah, Vertigo,
Tekanan darah
3x1 Amp meningkatkan Diare, Sembelit,
kerusakan ginjal. Penglihatan
(10/5)
Hiperkalemia Buram
Lasix Injeksi 2x1 amp (11- dengan diuretika
4. Iv hemat kalium
10-13 Mei 2018 12/5)
Kerusakan jantung
1x1 amp dengan digoxin
atau antihistamin
(13/5)
Penurunan kadar
furosemide dengan
aliskiren
Untuk Vertigo, mual
Memperlambat
menetralisisr muntah, detak
absorbsi ranitidn
asam jantung
oleh propantheline
Ranitidin lambung meningkat atau
5. 2x1 tab Oral bromide, Perut tidak sebah
10-13 Mei 2018 yang menurun, urin
Menurunkan
berlebihan, keruh, tidak
bioavaibilitas
Tukak nafsumakan,
dengan antasida.
Lambung ruam, diare
6. Actrapid Menurunkan 3x4U Mengurangi Keringat dingin, Menurunkan gula
9-12 Mei 2018 gula 3x6U insulin dengan mual, darah
darah/antihi ACEI, MAOI, hipoglikemi, kulit
OHA, Alkohol, pucat, sakit
perglikemi
sulfonamid kepala.
Memenuhi
O2 kebutuhan
7. 3LPM
9 Mei 2018 oksigen agar tidak
sesak napas
Transfusi PRC Menambah
8. 1 kolf Tidak perlu
9-10 Mei 2018 darah
Obat
Antihipertensi dan
Movicox Supp Nyeri dan
9. Anti nyeri 2x1 supp diuretic dapat
9 Mei 2018 bengkak hilang
menurunkan efek
obat
Dengan obat
Mual muntah,
Mencegah thiazide dapat Memenuhi
Ca Gluconas sembelit,
10 pengeroposa 1 Amp menyebabkan kebutuhan
9 Mei 2018 tenggorokan
n tulang hiperkalasemia, kalsium
kering
keracunan digoxin
ANALISIS SOAP
Tangga Subjek objek Assessment DRP Planning
l
08 Mei  Nyeri  TD  Lasix pump
2018 dada 230/98 5 gr/jam
hebat mmHg  Micardis 1
 Perut  Suhu 36 x 80 mg
sebah C  ISDN 3 x
 Nadi 75 5mg
x/ menit
 RR 20 x/
menit
09 mei  Nyeri  TD  Micardas 1 - Actrapid - diberikan
2018 dada 140/90 x 80 mg kurang tepat lavemir  0,5 –
hebat mmHg  ISDN 3 x 5 1unit/kg/hari 
 Perut  Suhu mg 1 kali sehari
sebah 36,2 C  Actrapid 3 pada malam
 Urin  Nadi 86 x 4U hari atau
tampi x/menit  O2 3 LPM menjelang
ng  RR 22  Transfuse tidur
1900 x/menit PRC 1 Kolf
cc - Movicox - diberikan
 Hb 8,6  Movicox
supp kurang allupurinol
 Glukosa supp 2 x 1
tepat untuk 200-300mg 1
417 supp
asam urat kali sehari
 Na 139,6  Ca
 K 6,62 glukonas 1 - Tidak perlu - diberikan
 Cl 114,6 ampl transfusi PRC asam folat/

10 mei  Nyeri  TD  Micardas 1 - Tanpa terapi - diberikan


2018 dada 130/80 x 80 mg pasien simvastatin
 Perut mmHg  ISDN 3 x 5 hyperlipidemia
sebah  Suhu mg
-Miicardis Lasix injeksi
 Urin 36,7 C  Lasix
ada interaksi dihentikan
tamp  Nadi 100 injeksi 3 x 1
dengan
ung x/menit ampl
Lasix,
1900  RR 20  Ranitidine 2 sehinggan
cc x/menit x 1 ampl pasien
 Hb 10,8  Actrapid 3 hiperkalemia
 Glukosa x 6U n
112  Transfuse
 GD2PP PRC 1 Kolf
238
 Na 137,2
 K 4,93
 Cl 107,6
 Kolester
ol 252
 LDL 172
 Trigliseri
da 283
 Asam
urat 8,4
11 mei  Nyeri  TD  Micardas 1
2018 dada 140/80 x 80 mg
 Perut mmHG  ISDN 3 x 5
sebah  Suhu 37 mg
 Nadi 80  Lasix
x/menit injeksi 3 x 1
 RR 20 ampl
x/menit  Ranitidine 2
 Hb 11,8 x 1 tab
 Actrapid 3
x 6U
12 mei  Perut  110/70  Micardas 1
2018 sebah mmHg x 80 mg
 Urin  Suhu 36  ISDN 3 x 5
tampi C mg
ng  Nadi 80  Lasix
2600 x/menit injeksi 3 x 1
cc  RR 20 ampl
x/menit  Ranitidine 2
 Glukosa x 1 tab
151  Actrapid 3
 GD2PP x 6U
196
13 mei  Perut  Micardas 1
2018 sebah x 80 mg
 ISDN 3 x 5
mg
 Lasix
injeksi 1 x 1
ampl
 Ranitidine 2
x 1 tab
NO TOPIK YANG PERLU DIMONITORING/KIE URAIAN
1 Aturan Pakai Obat  Menggunakan obat sesuai
dosis yang disarankan
dokter
 Memonitoring kepatuhan
pasien dalam meminum
obat
 Jika ada obat yang terlupa
minum, disarankan segera
memeinum ketika ingat
dan jangan menggandakan
dosis.

2. Efek Samping Memonitoring efek samping


obat yang muncul seperti
memintoting tanda-tanda vital
(TD, RR, HR, Suhu)

3. Pengobatan Hipertensi, DM, Asam Urat, dan Memoniroting kadar gula,


Kolesterol tekanan darah, asam urat dan
kolestrolnya.
Mengecek GDS, GD2PP,
HbA1C, Kolesterol total,
trigliserida, Asam urat, LDL

Anda mungkin juga menyukai