LISTRIK DINAMIS
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan listrik, bahan dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
a. Konduktor adalah bahan yang sangat baik dalam menghantarkan listrik. Contoh : emas, besi, tembaga dll
b. Isolator adalah bahan yang kurang bagus untuk menghantarkan listrik. Contoh : karet, kayu, kertas.dll
c. Semikonduktor adalah bahan yang bersifat konduktor pada suhu tinggi dan bersifat isolator pada suhu rendah. Contoh : silikon
dan germanium.
Hambatan jenis bahan selalu bertambah jika suhu bahan tersebut bertambah. Hambatan jenis bahan dapat dinyatakan dengan
persamaan:
ρ ( T )=ρ0 [1 + α (T −T 0)]
Dengan ρ0 = hambatan jenis pada suhu awal T0
ρ ( T )= hambatan jenis pada suhu akhir T
α = koefisien suhu hambatan jenis ((0C)-1)
Karena hambatan jenis bervariasi terhadap suhu maka hambatan bahan juga bervariasi terhadap suhu :
R ( T ) =R0 [1 + α (T −T 0)]
Dengan R0 = hambatan bahan pada suhu awal T0
R ( T ) = hambatan bahan pada suhu akhir T
α = koefisien suhu hambatan jenis ((0C)-1)
Elemen di dalam rangkaian listrik yang mempunyai hambatan tertentu disebut resistor. Resistor pada umumnya memiliki nilai antara
0,01 sampai 107 Ω. Warna pertama dan kedua menyatakan angka pertama dan kedua dari besar hambatan resistor warna ketiga
menyatakan pangkat sepuluh yang harus dikalikan dengan besar angka pertama dan kedua, dan warna keempat merupakan toleransi
dari pembuatan pabrik.
Jika hambatan jenis konstan, maka hambatan juga konstan. Sehingga bahan tersebut biasa disebut bahan ohmic (bahan bersifat ohm)
dan memenuhi persamaan :
V
R= atau V = I R
I
Dengan
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik (Ω)
Rs = R1 + R2 + R3
Gambar 2.2
R resistor yang
R dirangkai
R secara seri
1 2 3
a b
2.3.2 Rangkaiann paralel resistor
Jika resistor dirangkai secara paralel (gambar 2.3) maka resistor pengganti Rp untuk rangkain paralel resistor adalah :
1 1 1 1
= + +
R P R 1 R2 R3
R1
R2
a b
R3
_
+
AKI
Gambar 2.4 rangkaian sederhana ggl yang dihubungkan dengan tahanan R melalui kawat.
Beda potensial antar kedua terminal a dan b menyebabkan medan listrik dalam kawat. Ini menyebabkan arus mengalir mengelilingi
rangkaian dari a ke b (potensial tinggi ke potensial rendah). Beda potensial antara kedua ujung terminal a dan b adalah Vab = IR. Beda
potensial ini sama dengan sumber ggl : ε = Vab = IR. Pada situasi sebenarnya, muatan yang bergerak melewati sumber ggl akan
mengalami hambatan sumber ggl tersebut. Hambatan ini disebut hambatan dalam dan diberi notasi r. jika arus mengalir melalui r,
maka arus mengalami penurunan potensial sebesar Ir. Ketika arus mengalir melalui sumber ggl, beda potensial Vab antara kedua
terminal sumber adalah : Vab = ε - Ir. Jika Vab = IR disubstitusikan ke persamaan Vab = ε – Ir maka diperoleh :
ε
IR = ε – Ir atau I=
R +r
Elemen primer adalah sumber arus listrik atau elemen elektrokimia yang tidak dapat diperbaharui bahan-bahan pereaksinya,
sehingga bahan-bahan pereaksinya harus diganti dengan yang baru. Elemen primer dibagi mejadi dua yaitu elemen kering dan basah.
Contoh elemen kering yaitu baterai, sedangkan contoh elemen basah yaitu elemen volta dan elemen daniell.
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik atau elemen elektrokimia yang bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali.
Akumulator atau aki termasuk elemen seunder. Jeis akumulator yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
akumulator timbal.
2.5 Hukum Kirchhoff
Dalam banyak kasus, rangkaian resistor dan sumber ggl tidak dapat digabungkan secara sederhana sebagai gabungan rangkaian seri
atau paralel. Tehnik untuk menyelesaikan masalah rangkaian ini dikembangkan oleh Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887). Hukum
Kirchhoff terdiri dari dua pernyataan.
1. Hukum titik gabungan Kirchhoff
Penjumlahan arus-arus pada setiap titik cabang selalu sama dengan nol.
∑ I masuk =∑ I keluar
Jumlah arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar titik percabangan.
Pada gambar di samping I1 + I2 + I3 = I4 + I5. Prinsip titik gabungan (titik cabang) ini didasarkan pada
I2
I1 kekekalan muatan. Muatan tidak akan berkumpul pada saru cabang, sehingga muatan total akan
I4 masuk cabang per satuan waktu harus sama dengan muatan total yang meninggalkan cabang per
I3
satuan waktu.
I5
UJI KOMPETENSI
1. Muatan listrik 120 C berpindah melalui penghantar menghubungkan kedua kutub sumber tegangan selama 5 menit. Kuat arus
listriknya adalah…..
a. 0,04 A c. 0,5 A
b. 0,4 A d. 2,5 A
2. Empat buah hambatan masing-masing besarnya 10 Ω, 15 Ω, 20 Ω, dan 30 Ω tersusun paralel. Hambatan penggantnya adalah….
a. 85 Ω c. 15 Ω
b. 60 Ω d. 4 Ω 6W
b. 15 Ω d. 11 Ω
2W
4. Dalam rangkaian listrik, jika kawat penghantarnya makin panjang, maka nilai kuat arusnya makin kecil. Hal ini disebabkan
oleh…
a. Nilai hambatannya kecil c. energi listrik pada kawat semakin besar
b. Nilai hambatannya semakin besar d. energi listrik habis terbuang di sepanjang kawat
5. Perhatikan gambar di bawah ini
besar I1 adalah ……..
I1
a. 2A
7A b. 3A
I2=2A
c. 4A
d. 5A
I3=1A
I = 1,5A
coklat
perak
12. Bahan yang digunakan untuk mencegah terjadinya polaritas pada batu baterai adalah….
a. Larutan H2S04 c. PbSO4
b. MnSO2 dan serbuk karbon d. NH4Cl
13. Satuan hambatan adalah ohm = volt/ampere yang diturunkan dari rumus….
V
a. R = I2 V c. R =
I
I
b. R = I V d. R =
V
14. Hambatan pengganti pada rangkaian di bawah ini adalah…
30 W a. 55 Ω
b. 65 Ω
30 W 30 W c. 75 Ω
d. 85 Ω
30 W
R1 = 5 W
R3 = 1 1/3 W
17. Besarnya hambatan pengganti keempat hambatan di bawah ini adalah….
20 W 20 W 20 W a. 15 Ω c. 40 Ω
b. 20 Ω d. 80 Ω
20 W
I3
R3 = 20 W