Disusun oleh :
Sobrina Firsty Nurisa (202315017)
S1 Teknik Sistem Energi – Kelas C
Gambar 1. Representasi Visual Gerak Arus (Sumber : Buku Ajar Fisika Dasar)
Dua buah benda bermuatan dihubungkan dengan penghantar. Potensial benda A lebih besar
daripada muatan B sehingga arus akan bergerak dari benda A. Jika potensial benda A sudah sama
dengan benda B, arus akan berhenti mengalir. Supaya arus tidak berhenti bergerak dari benda A ke
benda B, maka muatan positif yang sudah sampai di benda B harus dipindahkan ke benda A.
Gambar 2. Representasi Visul Muatan q Melalui Penampang A (Sumber : Buku Ajar Fisika Dasar)
q Coulomb
Secara matematis, rumus arus dituliskan I = dengan satuan I = = Ampere ( A)
t sekon
. Adapun satuan lain untuk kuat arus listrik, di antaranya milliampere (mA) dan mikroampere(чA),
dengan konversi 1 mA = 10−3 A dan 1 ч = 10−6A. Sedangkan, untuk menghitung kuat arus untuk
setiap penampang luas atau disebut juga kerapatan arus dapat dihitung menggunakan rumus
I n.e.v . A
J= = =n . e . v dengan satuan A/m2.
A A
Keterangan : n = Jumlah muatan
e = 1,6 x 10−19 C
v = Kecepatan muatan (m/s)
A = Luas penampang (m2)
Gambar 3. Grafik Arus Listrik Searah (Sumber : Bahan Ajar Rangkaian Listrik I)
Gambar 4. Grafik Arus Listrik Bolak-Balik (Sumber : Bahan Ajar Rangkaian Listrik I)
B. Konduktivitas Listrik
Definisi
Konduktivitas berbeda dengan konduktor. Konduktor adalah bahan yang bisa
menghantarkan arus listrik karena mempunyai konduktivitas tinggi. Konduktivitas listrik atau
sering disebut konduktivitas elektrik yaitu kapasitas kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan
arus listrik. Dalam suatu larutan, kation dan anion membawa larutan arus listrik, sedangkan pada
arus listrik pada logam dibawa oleh elektron-elektron. Konduktivitas listrik dilambangkan dengan
simbol sigma (σ) dan diukur dalam satuan siemens per meter (S/m).
2. Konsentrasi
Setiap unsur zat kimia memiliki konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi zat kimia
dalam larutan yang meningkat akan menyebabkan konduktivitas meningkat juga.
3. Teknik Pemrosesan
Konduktivitas dipengaruhi oleh cara bahan tersebut diproses. Contohnya, paduan logam
dengan komposisi tertentu dapat memiliki konduktivitas yang berbeda dari logam murni.
4. Struktur Kristal
Logam dengan struktur kristal yang lebih baik untuk konduktivitas cenderung memiliki
konduktivitas yang lebih tinggi.
Rumus
1
σ=
ρ
1 L
σ= ×
R A
L
σ =S ×
A
Keterangan : σ = Konduktivitas bahan (S/m)
A = Luas penampang (m2 ¿
S = Konduktansi listrik
L = Panjang konduktor (m)
C. Resistivitas Listrik
Definisi
Resistivitas listrik adalah sifat yang digunakan untuk mengukur ketahanan suatu bahan
terhadap aliran listrik. Resistivitas listrik atau disebut juga hambatan jenis berkebalikan dari
konduktivitas listrik. Resistivitas dilambangkan dengan simbol rho (ρ) dan mempunyai satuan
ohm-meter (Ω-m). Resistivitas listrik berbeda dengan resistansi listrik. Resistivitas adalah sifat
material, sedangkan hambatan adalah sifat suatu benda.
Faktor
1. Jenis Penghantar
Nilai resistivitas listrik dipengaruhi oleh jenis penghantar, misalnya besi memiliki
resistivitas lebih besar daripada tembaga sehingga tembaga menjadi penghantar listrik yang
lebih baik.
2. Panjang Penghantar
Semakin panjang suatu penghantar, maka membuat resistansi semakin tinggi.
4. Suhu
Resistivitas akan meningkat dengan bertambahnya suhu. Pada suhu yang tinggi, atom-atom
bergerak lebih cepat dan tersusun tidak begitu teratur sehingga bisa dianggap lebih
mengganggu aliran elektron. Untuk perubahan suhu yang kecil, perubahan ini dapat
dinyatakan dengan rumus ρ ( T )=ρo[1+α ( T −¿ ) ] dengan T adalah suhu, To adalah suhu
mula-mula, dan α adalah koefisien suhu resistivitas.
Rumus
Resistivitas dari sebuah material didefinisikan sebagai rasio besarnya medan listrik dan
E
kerapatan arus. ρ=
J
R× A
ρ=
L
Dimana, ρ = Resistivitas material (Ωm)
R = Hambatan listrik dari bahan dengan penampang seragam (Ω)
L = Panjang bahan (m)
A = Luas penampang bahan (m)
J = Rapat arus (A/m2 ¿