Anda di halaman 1dari 3

Listrik Arus Searah

1. Arus listrik
Arus listrik didefinisikan aliran muatan listrik.
Arus listrik Arus listrik mengukur berapa banyak muatan listrik yang mengalir
per satuan waktu. Jika dalam selang waktu ∆𝑡 jumlah muatan listrik yang
mengalir adalah ∆𝑄, maka besarnya arus listrik didefinisikan sebagai:
∆Q
I=
∆t
Dengan
Q : muatan listrik (Coulomb/C)
I : arus listrik (Ampere/A)
t : waktu (detik)
Maka 1 Ampere = 1 Coulomb/detik

Ex:
Muatan listrik sebanyak 1 Coulomb melewati kawat konduktor selama 1
sekon. Besar arus listrik adalah ….

Sebuah kawat tembaga dialiri arus 4 ampere selama 10 menit. Banyaknya


elektron yang mengalir pada kawat tersebut adalah….
2. Hambatan
Semua material memiliki hambatan listrik. Besi, kayu, batu, karet, air, udara,
dan lainlain memiliki hambatan listrik. Namun, hambatan listrik yang dimiliki
batu, kayu, karet, sangat besar sehingga ketika diberi beda potensial antar
dua ujungnya, hampir tidak ada arus yang mengalir.
Benda/Material yang tidak dapat dialiri arus listrik dinamakan isolator.
Benda/Material yang mudah dialiri arus listrik dinamakan konduktor.

Logam memiliki hambatan yang sangat kecil. Dengan memberi beda


potensial yang kecil saja antar dua ujungnya, arus yang mengalir cukup
besar. Hambatan listrik yang dimiliki bahan memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
- Makin besar jika bahan makin panjang (R ∝ L)
- Makin kecil jika ukuran penampang bahan makin besar (R ∝ 1/A).
Hubungan antara hambatan listrik yang dimiliki bahan dengan ukuran bahan
memenuhi:
l
R=ρ×
A
dengan
R : hambatan yang dimiliki bahan (Ω)
L : panjang bahan (m)
A : luas penampang bahan (m2 )
𝜌 : hambatan jenis bahan (Ωm).

Ex:
Sebuah kawat Aluminium yang memiliki panjang 20 cm dan lusa
penampang 2.10-4 m2. Jika diketahui hambatan jenis aluminium adalah
2,82 . 10-8 Ωm. tentukan besarnya hambatan listrik yang dimiliki oleh
kawat tersebut?
3. Hubungan Hambatan Listrik dan Suhu
Untuk mengetahui besarnya perubahan hambatan listrik terhadap suhu,
maka kita dapat gunakan persamaan berikut ini
R=R 0 ( 1+ α . ∆ T )
Keterangan:
Ro : hambatan listrik mula-mula (Ω)
R : Hambatan Listrik Setela terjadi perubahan suhu (Ω)
Α : koefisien suhu hambatan (/C)
ΔT : Perubahan suhu (C)

Ex:
Nilai resistansi tembaga pada temperatur 35°C adalah 3,35 ohm.
Berapakah resistansinya jika temperatur naik menjadi 50°C (α = 4,3 x
10-4 °C)

Anda mungkin juga menyukai