Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PEMBELAJARAN TUTORIAL 1.

1
Nama Blok : 7 (Respirasi)
Koordinator Blok : dr. Wiwien Sugih Utami M.Sc.
Tema Skenario : Nyeri Saat Menelan dan Flu
Pengampu Tutorial : dr. Pulong Wijang Pralampita Ph.D
Tanggal Tutorial : 23 Agustus 2021
Skenario:

Rani Nose, 25 tahun, pegawai dinas Kesehatan, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri menelan sejak
1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh demam, batuk berdahak, dan suara berubah dalam 3 hari terakhir.
Pasien sudah minum obat flu yang dibeli di toko tetapi tidak ada perbaikan. Sejak 6 bulan yang lalu pasien
sudah merasakan tidak sehat karena pilek yang tidak sembuh-sembuh dan terasa ada lendir yang tertelan
ke belakang tenggorok. Hidung sebelah kanan juga terasa tersumbat sejak 3 bulan yang lalu yang semakin
berat. Bila sudah tersumbat kanan kiri, pasien merasa sesak nafas dan kehilangan nafsu makan. Dua minggu
yang lalu, pasien mendapat tugas melakukan kunjungan ke lokasi peternakan yang sedang dipantau dinkes
karena dilaporkan banyak ternak ayam yang mati mendadak.

Pada saat anamnesis ditemukan halithosis dan riwayat tersedak sebelumnya disangkal. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, dan suhu
39 °C. Hasil rinoskopi anterior didapatkan sekret mukopurulen pada meatus medius. Pada pemeriksaan
orofaring ditemukan tonsil membesar bilateral, hiperemis, kripti melebar dan terdapat detritus, dinding
posterior faring hiperemis dengan permukaan yang granuler. Palpasi ala nasi dan sinus terasa nyeri, serta
ditemukan perbesaran kelenjar submandibuler. Pasien khawatir karena sebelumnya pernah sakit seperti ini
sampai setahun yang lalu sampai suara berubah serak dan menghilang selama beberapa hari. Dokter
memberi terapi eritromisin, efedrin, asetilsistein, ibuprofen, dan deksametason dan menganjurkan pasien
untuk kontrol segera setelah obat habis. Dokter menerangkan juga apabila tidak ada perbaikan maka pasien
akan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya
Klarifikasi Istilah

Dahak Varel
- Dahak (sputum), bahasa latin, meludah.
- Sebuah lendir, dibawa dari berbagai macam organ (bronkus, trakea),
dimuntahkan dari berbagai macam organ tadi.
- Dahak, ngga selalu keluar, tapi bisa juga tertelan.

-
- Beberapa warna:
o Normal-bening (isi protein, garam, antibodi => melembabkan
respiratory)
o Putih-infeksi (bronkitis, PPOK)
o Hijau-infeksi (bakteri)
o Merah-darah
o Hitam-terpapar debu batu bara, perokok.

-
- Tipe
o Serus → cair
o Mukus → kental
o Purulen →kuning/hijau
o Rusty → besi berkarat
Alya
- Bahan yang dikeluarkan dari organ
- Dapat dievaluasi, sumber, warna, volume, konsistensi nya
- Macam-macam dahak
o Merah → peradangan, luka
o Hitam → Polusi berat, menghirup asap kebakaran, gunung meletus
Lendir Galuh
- Mukus, barang cair, pekat licin, dihasilkan kelnjear bersel satu pada selaput
lendir
- Fungsi: melembabkan, filter debu ke tenggorokan
- Kalau meningkat bisa menimbulkan gangguan dan ketidak nyamanan.
Berdahak
Ayu
- Di bagian tubuh di lindungi lendir
- Ketiak terbentuk di sel sehat, bisa dibatukkan, kalau pada pasien tertentu,
bakteri mengolonisasi lendir, peradangan yang timbul dapat merusak paru
Halithosis Mbak iim
- Bau tidak enak dari mulut
- Akibat kebersihan mulut, periodontitis, sisa darah post bedah
- Campuran nafas dan senyawa busuk dari berbagai area pernapasan
- Penyebab bisa fisiologis atau patologis
David
- Bahasa latin, hali… nafas
- Sis ..
- Apabila bau mulut pasien tidak sedap
- Jenis ada 2, sesungguhnya dan delusi
o Pseudo-halithosis → pasien punya keluhan, bukti secara
pengalaman dan klinis
o Halitho-phobia → seseorang yang memiliki rasa ketakutan akan
mulutnya yang bau, padahal belum tentu secara klinis
- Pengobatan
o Halitophobia → konseling intensif, perawatan mulut yang lebih baik,
tidak perlu khawatir akan bau mulut
Rinoskopi anterior Mbak Wiga
- Pemeriksaan hidung bagian dalam, dengan spekulum nasal
- Dilakukan tamponade 5 menit, pake kapas dilapisi larutan … 2%
- Dilihat vestibulum nasi nya, meatus mediusnya dilihat. Konka nasalis juga,
septum nasi juga.
- Apakah ada hiperemis, benda asing, seranggga, dkk
Zalza
- Pengambilan sekret hidung untuk pemeriksaan lebih lanjut
Varel

-
- Ada 2, posterior (dari belakang, spekulum lewat mulut) dan anterior (dari
depan)
- Bahan dan alat
o Head lamp → membantu pencahayaan
o Cermin mulut → membantu rinoskopi posterior
o Spekulum → Membantu rinsokopi anterior
- Mekanisme
o Diinspeksi dulu, jejas, simetris/tidak
o Spekulum dipegang pake tangan kiri, tangan kanan memegang
bagian luar dari pasien
o Dinilai vestibulum nasi (infeksi, dkk)
o Konak, septum, meatus medius.
o Tidak langsung dibuka, tapi mulut dari spekulum dimasukan dulu,
baru dibuka, setelah diperiksa, spekulum ditutup perlahan dulu
setengah tutup, lalu dikeluarkan
Sekret Mbak Iim
mukopurulen - Sekret campuran mukus dan pus (nanah)
- Pertanda infeksi bakteri, inflamasi
- Rinitis alergi dan vasomotor
- Infeksi bakteri primer, sekretnya mukopurulen
- Warna sekret, mengarahkan ke jenis organisme yang menyerang
- Pada infeksi bakteri akut dan klamidia
- Kalo hiperpurulen, coccus.
Galuh
- Mukopurulen (mukus, dan purulen)
- Mukus, lendir bebas mukosa, sel berdeskuamasi,
- Purulen, nanah, pembentukan nanah
- Mata, leher, rahim, bagian dalam tubuh karena peradangan
Meatus medius Ferli
- Meatus → rongga saluran diantara konka dan dinding lateral cavum natis
- Meatus media diantara, inferior dan superior
- Lebih luas dibanding yang lainnya
- Terdapat muara sinus frontal dan maxila, dan etmoid anterior
David

-
- Diantara konka konka, ada meatus jumlahnya ada 3.
Kripti Stefany
- Kripta KBBI, celah, cekungan pada muara, kelenjar
- Kripti yang dimasuk pada tonsil
- Pertahanan dari infeksi
- Ada karena epitel skuamosa mengalami invaginasi
- Sel-sel limfosit dapat terpapar dengan cepat dengan bakteri-bakteri, proses
pertahanan dengan cepat
- Jumlah 10-30
Fitra
- Normal, terbebas dari debris
- Berguna untuk memperluas permukaan epitel
- Apabila ada debris, maka bisa merujuk pada penyakit seperti kriptus stone
Detritus Joya
- Bahan paritkulat dari disintegrasi substansi atau jaringan
- Bercak putih tonsil, (sel mati, terjebak di lekukan di kriptus tonsil)

-
Anganti
- Lapisan terkiksi karena infeksi, terjadi infiltrasi, tampak klinis, munculnya
detritus
- Merupakan kumpulan bakteri, virus, leukosit, sel terlepas, terjadi inflamasi.
- Odynophagia dapat terjadi akbita detritus.
Syifa
- Detritus disertai dengan keluhan batuk demam, kesulitan menelan, bau mulut
- Detritus tonsil → swelling → sulit bernapas dan menelan
Hiperemis Mbak Wiga
- Latin, hiper kelebihan, emis darah
- Terminologi (kelebihan darah di daerah mukosa)
- Tanda respon inflamasi
- Terjadi karena adanya darah berlebih, meningkatkan permeabilitas kapiler
darah, meningkatkan massa dari eritrosit
Syifa
- Pembengkakan aktif pembuluh darah akibat peningkatan metabolisme
jaringan → stimulus lokal untuk vasodilatasi → peningkatan aliran
Zalza
- Pembuluh darah kosong terisi secara cepat dengan darah, warna merah
lokal darah
- Reaksi peradangan diatur oleh senyawa seperti histamin
Permukaan Ayu
granuler - KBBI
- Permukaan → bidang rata
- Granular → paritkel kecil, butiran
- Permukaan yang tidak halus gegara partikel kecil dan membentuk semacam
butiran-butiran
Fitra
- Granular itu terdiri dari atau menyerupai butiran atau granulasi
Ferli
- Bergenjol-genjol, tidak rata, permukaan faring
Eritromisin Stefany
- Antibiotik
- Ditemukan 1952
- Obat untuk infeksi bakteri, bakteri spektrum luas, dari gram positif ataupun
gram negatif
- Pemberiannya tidak terlalu spesifik
Ferli
- Jurnal e-biomedik
- Antibiotik, makroli
- Dihasilkan oleh strain streptomyces
- Kristal kekuningan
- Tidak stabil dalam asam, kurang stabil pada suhu kamar, stabil suhu renda
- Dibuat dalam sediann suspensi
Efedrin Zalza
- Dekongestan dan bronkodilator
- Untuk sesak nafas
- Mengurangi pembengkakan di saluran paru2
Varel
- Jenis obat simpatomimetik, adrenergik
- Meningkatakan denyut jantung
- Obat untuk hidung tersumbat
- Bentuk obat bebas
- Efek samping (hidung kering, bersin, pilek, iritasi)
Anganti
- Simpatomimetik
- Dari tanaman dan atau sintesis
- Digunakan dalam bentuk garam klorida, sulfat, mangat
- Anti alergi, perangsang sistem saraf pusat
Asetilsistein Joya
- Obat pengencer dahak
- Memecah serat asam polimukosakarida
- Mengurangi adhesi lendir, → memudahkan keluarnya dahak
- Sediaan: inhalasi, cairan disuntikkan, tablet, kapsul, sirup
Alya
- Mukolitik → mengurangi kekentalan dahak
- Dibuat dari turunana …sistein
- pH 7-9
- Tindakan mukolitik → gugus bebas sufhidril membuka ikatan disulfida
mengurangi viskositas dari mukus itu sendiri
Ibuprofen Syifa
- Anti-inflamasi, steroid, anti analgetik, anti biotik
- Sediaan: dikominasikan dengan …
- Turunan dari fenil asetat.
- Bekerja dengan vasodilator, menghambat peningkatan pirogen
Deksametason Galuh
- Kortikosteroid,
- Menurunkan peradangan dan sistem imun tubuh
- Steroid itu digunakan untuk gejalan berat Covid-19, gejala ringan tidak
dianjurkan
- Menurunkan sistem kekebalan tubuh, kalo kelebihan tidak baik, sistem imun
bekerja kelebihan gegara Covid-19, Deksametason dapat meredamnya
Alya
- Glukokortikoid
- Antionflamasi
- Menekan produksi neutrofil, menurunkan mediator inflamasi, dan imun
supressor
-
Ayu
- Pada pasien asma, dermatitis ektopik/kontak, pada mual muntah akibat
kemoterapi
- Endokrinologi, untuk sindrom cas..
- Berbagai cara:
o Menekan migrasi neutrofil
o Mengurangi proliferasi koloni
o Membran kurang permebel
- Waktu paruh sekitar 3 jam
Rumusan Masalah
Apa interpretasi hasil dari masing- Mbak iim
masing pemeriksaan (fisik, rinoskopi, - Interpretaisi fisik
orofaring, palpasi ala-nasi)? o TD menurut GNC 8. Normal apabila sistolik kurang
dari 120 dan 80
▪ Pre hipertensi 120-139 atau 80-89
▪ Stadium 1 140-159 atau 90-99
▪ Stadium 2 160 atau 100 lebih
▪ Pasien memiliki TD normal
o Depkes pulse rate
▪ Bayi 120-140
▪ 1-2 tahun 80-120
▪ 5-7
▪ 12 tahun keatas 60-100
▪ Usia lanjut 60-70
▪ Pasien normal
o Napas, depkes
▪ Bayi 30-50
▪ Anak 20-40
▪ Remaja 20-25
▪ Dewasa 15-20
▪ Pasien takipnea
o Suhu
▪ Bayi 36.6-37.7 C
▪ Anak 36.1-37.7 C
▪ Dewasa 36.5-37.5 C
▪ Pasien demam
- Sekret mukopurulen → Bakteri
- Tonsil membesar → infeksi pada tubuh
- Tonsilitis pada dewasa berulang → disarankan
tonsilektomi
- T0 ngga ada, T1 normal, T2 25%, T3 50%, T4 Total
(indikasi tonsilektomi
Zalza
- Ditemukan sekret mukopurulen di meatus medius, ada
inflamasi
- Tonsil membesar hiperemi → tonsilitis
- Radang di tonsil berulang → tonsilitis kronik
- Waktu penyembuhan akan digantikan jaringan parut
- Kesukaran menelan → radang pada tonsil nya
Fitra
- Pemeriksaan rinoskopi didapatkan mucopurulent (muco-
pertaining to mucus and purulent pertaining to pus)
discharge yang merupakan emisi atau sekresi cairan yang
berisi mukus dan pus sehingga bisa menandakan
terjadinya infeksi di sistem respirasi.
- Pada pemeriksaan orofaring didapatkan pembesaran
tonsil, hiperemi, pelebaran kriptus, dan tonsil detritus.
Tonsil detritus muncul apabila ada bakteri atau benda lain
(sel mati, mukus, saliva, sisa makanan) yang
terperangkap di kriptus tonsil. Hiperemi dan swelling of
tonsil juga merupakan gejala dari tonsilitis, pelebaran
kriptus bisa diakibatkan karena terisi detritus.
- Nasal palpation yang dilakukan apabila terasa nyeri dapat
mengindikasikan adanya inflamasi
Apa saja kemungkinan penyebab Anganti
pasien mengalami penyakit tersebut, - Ada hubungannya
apakah ada hubungannya dengan - Kemungkinan penyebab
riwayaat pasien bekerja di o Tonsil pembesaran → peradangan → tonsilitis
pertenakan atau terhadap riwayat ▪ Dapat terjadi saat kuman masuk, melalui
penyakit 1 tahun lalu? kripta secara aerobik. Airborne, foodborne
▪ Odinophagia → rasa sakit saat menelan
(gegara pembesaran)
▪ Demam → inflamasi ditunjukkan rubor,
kalor, tumor, dolor, functiolaesa.
▪ Saluran keruh dan terhalang dari
pembesaran tonsil itu
Mbak Wiga
- Odinophagia → bisa gegara dari respon proses inflamasi,
bradikinin → menekan rasa nyeri
- Batuk berdahak, proses fisiologis untuk mengeluarkan
benda asing
- Infeksi disekitar oropharing, H. Influenza, virus, rhinovirus
- Disphagia
- Peternakan (ayam banyak mati), zoonosis. Avian
influenza (H5N1)
- Riwayat penyakit 1 tahun lalu, ngga menutup
kemungkinan kalo bisa kena Covid juga.
Syifa
- Nyeri menelan, peradangan keluhana tidak nyaman,
ditelan menyentuh daerah peradangan
- Demam, batuk berdahak, suara berubah → bakteri virus
menginfeksi epitel tonsil → infeksi tonsil → peradangan di
tenggorokan
- Sakit di daerah leher, kelelahn dan bau mulut
- Sesak nafas → pembesaran tonsil, menutup jalur
pernapasan
- Hilang nafsu makan  tenggorakan rasa nyeri, dan bau
mulut
Joya
- Pasien mengeluhkan pilek tidak sembuh
- Lendir tertelan ke tenggorokan
- Vasodilatasi dan hiperemi → cairan lebih mudah masuk
ke jaringan → kronis terus menerus
- Hidung kanan tersumbat → misal rinitis → tersumbat
sebagian kanan kiri → gegara selalu sama maka mungkin
rinitis dan sinusitis
Berdasarkan berbagai pemeriksaan Ayu
dan riwayat keluhan pasien. - Laringitis → peradangan laring (akut/kronis)
Penyakit apa yang mungkin diderita o Akut 3-7 hari (sembuh 2 mingguan)
pasien? Dan bagaiman mekanisme o Kronis 3 minggu lebih
dan patofisiologi penyakit yang o Infeksi saluran napas atas
diderita pasien? o Gejala
▪ Perubahan suara
o Kalau lebih, maka bisa terjadi superinfeksi,
o Penyembuhan → sel leukosit di tempat infeksi.
o

Joya
- Faringitis →
o Nyeri telan bisa karena luka trauma dai
orofaringnya
o Dinding posterior faring hiperemis dan permukann
granular  respon inflamasi
o Permukaan granular  edema dan infiltrasi sel
imun
- Tonsilitiss
o Tonsil membesar bahasa awam radang amandel
o Tonsil membengkak apabila paparan patogen
berlebihan
Alya
- Nyeri tenggorokan
- Nyeri telan
- Pembesaran tonsil
- Mulut bau
- Kemungkinan besar tonsilits
o Pembengkakan tonsil, pengumpulan leukosit,
o Kemungkinan besar karena ada detritus, maka
bisa terjadi tonsilitis bakteri
Mbak Wiga
- Selain tonsilitis bisa terjadi abses peritonsil, komplikasi
supuratif dari tonsilitis.
- Tidak menutup kemungkinan tonsilitis kronis 3/4 , sesak
nafsu makan → berat badan menurun.
Kenapa pada saat pasien meminum Stefany
obat flu, tidak kunjung sembuh? - Diagnosis sementara

-
- Pengobatan mandiri itu kurang rasional, pasien kurang
edukasi dengan jenis dan kandungan terhadap obat flu.
- Konsumsi obat yang kurang sesuai
- Diperlukan antibiotik, tapi harus ada resep dokter, bukan
obat OTC

David

-
- Obat flu biasanya sudah mengandung beberapa di atas
- Pasien engga sembuh, karena obat-obatan flu tadi hanya
meredakan bukan mengobati peradangan pada obat
Ferli
- Kebiasaan masyarakat, kena flu, ngga kedokter, Cuma
obat aja
- Obat flu hanya mengatasi gejalanya saja, tidak
menyembuhkan etiologi nya
- Pasien pada skenario dicurigai infeksi bakter (sekret
mukopurulen, detritus tonsil), gejala infeksi virus mirip
dengan bakteri
- Diperlukan antibiotik, apabila flu dan dicurigai adanya
bakteri.
Apa fungsi masing-masing obat- Galuh
obatan yang diberikan dokter - Eritromisin → antibiotik, menghambat pertumbuhan
kepada pasien, dan kenapa dokter mikroorganisme
memnita pasien untuk segera - Diberikan ke pasien yang alergi penisilin
kontrol setelah obat habis? - Epedrin
- Asetilsistein → mengeluarkan sekret penderita asma
bronkial
- Ibuprofen → turunan asam propionat, analgesik,
antipiretik, NSAID penghambat cox-1 cox-2
- Deksametason → kortikosteroid, menurunkan peradangan
pada tubuh
- Kenapa perlu kontrol
o Karakteristik obat misal Deksametason itu
diberikan secara bertahap dan tidak bisa langsung
dihentikan
o Efek samping harus tetepa dipantau dokter
o Melihat perkembangan penyakit
Varel
- Eritromisin → antibiotik, golongan makrolida, mengatasi
ISP, kulit, jaringan lunak, diproduksi bakteri streptomyces,
efek bakteriosida, spektrum luas. Sifat hampir sama
dengan penisilin (obat alternatif penicillin). Kontraindikasi:
pasien gangguan hati. Efek samping: nyeri, kram perut,
mual muntah, diare, interaksi eritromisin dapat diubah
oleh obat lain (interaksi dengan obat yang mempengaruhi
detak jantung). Bisa dihancurkan oleh asam lambung,
diberikan dalam bentuk tablet, distribusi ke seluruh tubuh,
metabolisme secara ekstensif, menghambat sejumlah
oksidasi obat. Bentuk aktif empedu
- Efedrin → mengatasi gangguan saluran pernafasan,
menghindari bronkospasm, sebagai bronkodilator, obat
keras
- Asetilsisten → mengobati overdosis paracetamol,
mengencerkan lendir kental, meningkatkan glutation
(antioksidan)
- Deksametason → mengatasi peradangan, alergi, penyakit
autominu, kortikosteroid. Masuk ke sistem imun,
mematikan mekanisme peradangan.
- Alasan kontrol
o Obat punya karakter sendiri
Apa saja terapi lain yang bisa Anganti
diberikan kepada pasien? - Medikamentosa tidak ada perubahan, maka dapat
dilakuakn tindakan operatif → tonsilektomi. Tapi ngga
langsung di tonsilektomi
- Indikasi tonsilektomi → ada serangan tonsilitis 3 kali
pertahun, tonsil hipertrofi (maloklusi gigi), sumbatan jalan
nafas, apnea, rinitis dan sinusitis kronis, abses peritonsil
yang tidak hilang, nafas bau yang tidak hilang, tonsilitis
berulang oleh bakteri, adanya keganasan, otrititis media
superatif.
- Etiologi sebenarnya apa → dicek pake kultur dahulu →
kalo sudah ditentukan → bisa diketahui penanganannya
Mbak Wiga
- Diagnosis pasti belum tahu
- Sebelum dikultur harus diobati terlebih dahulu, kultur (1
minggu), maka dari itu sama dokternya dikasi obat
spektrum luas, karena dokter masih menunggu
pemeriksaan penunjang.
Mbak iim
- Antibiotik, betalaktam
- Amoxicilli
- Betalaktam ada enzim yang bikin ia ngga berfungsi
- Analgesik selektif cox-2 (pasien pada masalah lambung)
Stefany
- Terapi perilaku, edukasi. Pasien mengubah perilaku
hidupnya
- Memberikan edukasi ke pasien, tidak terlalu banyak
menggunakan suaranya, mengurangi keparahan
- Menghirup udara, uap hangat, memudahkan jalur napas,
- Menghindari asap-asap, polutan.
Learning Objective

Anda mungkin juga menyukai