Anda di halaman 1dari 2

Pada TM 15 yang diadakan pada hari Jumat, 12 Maret 2021, oleh dr. Ali Shodikin, Sp.A, M.

Kes
menjelaskan tentang Mikrobiologi Imunologi Dasar. Sistem imunologi ada di tubuh kita sebagai
manusia, hidup berdampingan dengan mikroorganisme. Imunologi adalah ilmu yang
mempelajari system imun tubuh manusia. Peran system imun sangat penting. Jika tubuh menjadi
sakit terkena infeksi maka akan mengalami diseases pathogenesis, yang terdiri dari 4 faktor,
yaitu host (manusia sebagai inang), agent (mikroorganisme), dan lingkungan sekitar. Pada host
dipengaruhi oleh beberapa faktor, missal usia (pada bayi sangat rentan tetapi dewasa tahan
terhadap mikroorganisme), jenis kelamin, hormone, ethnic, genetic, nutritional status (gizi yang
baik, kurang, maupun buruk), system imun.
Tipe-tipe dari pathogen dibedakan menjadi 4, yaitu
a. Patogen yang hidup di luar bakteri, parasites, dan fungi. Misalnya seperti Streptococcus
pneumonia yang mengakibatkan penyakit pneumonia.
b. Patogen yang hidup di dalam bakteri dan parasite. Misalnya seperti Mycobacterium leprae
yang mengakibatkan penyakit leprosy.
c. Virus, misalnya variola yang mengakibatkan penyakit smallpox
d. Cacaing parasite, misalnya ascaris yang mengakibatkan penyakit ascariasis
Perjalanan Imunologi dimulai dari Edward Jenner yang mengamati seorang anak pemerah susu
sapi yang tidak mengalami cacar berat, padahal masyarakat sekitar terdampak cacar berat. Hal
ini dikarenakan sapi menularkan cacar ringan kepada anak tersebut yang menyebabkan
perlindungan dari cacar berat. Kemudian ilmuan yang bernama Robert Koch menemukan fakta
bahwa penyakit infeksi disebabkan oleh suatu mikroorganisme. Setelah itu, Lous
mengembangkan vaksin rabies yang mendorong suatu penelitian lebih lanjut mengenai imun
tubuh manusia.
Terdapat beberapa istilah, seperti immunology, immune system, immune respons, immunity,
antigen, antibody, innate immunity, adaptive immunity, specific immunity, nonspecific
immunity, cellular immunity, humoral immunity, hypersensitivity reaction, immunocompetent,
immunodeficiency, cytokine, chemotactic, complement, immunoglobuline, immunoglobuline
class, interferons, natural killer cell, interleukin, leucocyte, lymphocyte, monocyte, T cell, dan B
cell.
Pembuktian bahwa vaksin berguna bagi kekebalan tubuh ditujukan pada tahun 1900 mengalami
penurunan kasus difteri pada tahun 1940, selain itu polio serta campak juga mengalami
penurunan kasus ketika mengenal vaksin.
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari komponen dan fungsi dari system imun. Sistem imun
adalah kumpulan suatu system yang terdiri dari molekul, sel, jaringan, organ, yang memberikan
perlindungan secara spesifik dan non spesifik.
Respon imun (respon imun tubuh terhadap pathogen) terdiri dari dua yaitu innate (non spesifik)
atau bawaan dari lahir dan adaptive (spesifik) atau baru akan muncul setelah bertemu dengan
pathogen.
Immunity juga dibedakan menjadi 2 yaitu natural dan artificial. Natural immunity dibagi menjadi
2 yaitu aktif yang berarti antigen masuk ke tubuh dan direspon oleh system imun kita serta
memberikan perlindungan jangka waktu lama, sedangkan pasif yang berarti kekebalan dari ibu
ketika melalui plasenta atau melalui air susu ibu yang menyediakan perlindungan secara cepat
tetapi dalam jangka waktu pendek. Artificial immunity (imunitas buatan) dibedakkan menjadi 2
yaitu aktif yang berarti memberikan antigen ke tubuh melalui vaksin dan direspon sehingga
menghasilkan antibody, sedangkan secara pasif yaitu ketika dokter memberikan antibody yang
diambil dari orang yang terkena penyakit kemudian dimasukkan ke dalam orang lain.
Tujuan dari system imun adalah melindungi manusia dari pathogen, toksin, sel tumor. Infeksi
adalah kemampuan suatu pathogen yang berkembang dan berkoloni merangsang system imun.
Innate Immunity, dibedakan menjadi 4 yaitu perlindungan kulit, mukosa, gastric mucosa, saliva,
dan mucous. Sedangkan fagosit ada makrofag, neutrophile, eosinophile, mast cell. Selanjutnya
ada natural killer yang merupakan populasi kecil dari limfosit bergranula, bersifat non spesifik
dan non fagosit.
Materi dilanjutkan dengan pembahasan inflamasi yang memiliki manfaat mencegah penyebaran
dari jejas, menghilangkan pathogen, membantu proses perbaikan dari jejas tersebut. Tnada yang
timbul seperti redness, panas, swelling, pain, dan gangguan fungsi. Inflamasi mengakibatkan
vasodilatasi dan vascular permeability.
Setelah itu, membahas tentang klasifikasi antibody yang dibagi menjadi 5 yaitu Immunoglobulin
A, Immunoglobulin G, Immunoglobulin M, Immunoglobulin D, Immunoglobulin E.
Pertanyaan
1. Apakah perbedaan dari ISG dan IG?
ISG dan IG sama saja, mereka diambil dari serum, jadi cairan darah terdiri dari plasma
dan sel darah yang nantinya akan diambil serumnya.
2. Dari kedua hal immunity (alami dan buatan) yang memberikan jangka panjang dan lebih
baik yang mana?
Sama baiknya dalam melakukan perlindungan tergantung kondisi dan situasinya.
3. Vaksinasi menggunakan antigen yang tidak berbahaya, tetapi kenapa setelah vaksin
muncul gejala seperti demam?
Hal tersebut dinamaan kejadian Ikutan Pasca Imuniasi yaitu serangkaian gejala yang
timbul setelah melakukan imunisasi, biasanya akan timbul demam ringan karena
inflamasi.
4. Misal kita demam setelah vaksin, dan diberi obat penurun panas, apakah aka nada efek
sampingnya?
Hal tersebut tidak masalah jika setelah diberi vaskin timbul demam dan memberikan obat
penurun panas, karena demam ringan tersebut sebenarnya akan hilang dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai