DISUSUN OLEH
JUMRAH
09.01.1454
M A T A R A M
014
LAPORAN PENDAHULUAN
HEMATEMESIS MELENA
A. KONSEP DASAR
1. P!"#!$%&'"
Hematemesis adalah muntah darah dan melena
adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam
seperti teh yang disebabkan oleh adanya perdarahan
saluran makan bagian atas. Warna hematemesis tergantung
pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan
asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga
dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan
bergumpal-gumpal,
(Nettina, andra !. "##$%.
!elena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam
seperti aspal, lengket yang menunjukkan
perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta
dicernanya darah pada usus halus. Warna merah gelap
atau hitam berasal dari kon&ersi Hb menjadi hematin
oleh bakteri setelah $' jam. umber perdarahannya
biasanya juga berasal dari
saluran cerna atas, (yl&ia, A rice. "##)%.
*iasanya terjadi hematemesis bila ada perdarahan
di daerah proksimal jejunum dan melena dapat
terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan
hematemesis. aling sedikit terjadi perdarahan
sebanyak )#-$## ml, baru dijumpai keadaan melena.
*anyaknya darah yang keluar selama hematemesis atau
melena sulit dipakai sebagai patokan untuk menduga
besar kecilnya perdarahan saluran makan bagian atas.
Hematemesis dan melena merupakan
. E%&#&
'. K!'&"'" *& E+,-'#+
$% +arises sophagus
enderita dengan hematemesis melena yang
disebabkan pecahnya &arises esophagus,
tidak pernah mengeluh rasa nyeri atau
pedih di epigastrium. ada umumnya sifat
perdarahan timbul spontan dan massif. arah
yang dimuntahkan berwarna kehitam-hitaman dan
tidak membeku karena
sudah bercampur dengan asam
lambung. "% arsinoma sophagus
arsinoma esophagus sering memberikan
keluhan melena daripada hematemesis. isamping
mengeluh disfagia, badan mengurus dan
anemis, hanya sesekali penderita muntah darah
dan itupun tidak
massif.
/% indroma !allory-Weiss
ebelum timbul hematemesis didahului muntah-muntah
/. duodenum.
K K! ' & " ' " * & L' / " #
$ % 1 a s t r i t i s r i s o & a Hemoragika
Hematemesis bersifat tidak massif dan
timbul setelah penderita minum obat-obatan
yang menyebabkan iritasi lambung. ebelum
muntah
penderita mengeluh nyeri ulu
hati. "% 0ukak 2ambung
enderita mengalami dyspepsia berupa mual, muntah,
nyeri ulu hati dan sebelum hematemesis
didahului rasa nyeri atau pedih di
epigastrium yang berhubungan dengan makanan.
ifat hematemesis tidak begitu massif dan melena
lebih dominan dari hematemesis.
. K!'&"'" D'$'-
olisetimia &era, limfoma, leukemia,
anemia, hemofili, trombositopenia
purpura.
2. P'%3&+&#&
ada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam
hepar mengakibatkan peningkatan tekanan &ena
porta.
ebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral
dalam submukosa esophagus, lambung dan rectum
serta pada
dinding abdomen anterior yang lebih kecil dan
lebih mudah pecah untuk mengalihkan darah dari
sirkulasi splenik menjauhi hepar. engan
meningkatnya tekanan dalam &ena ini, maka &ena
tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi%
oleh darah disebut &arises.
+arises dapat pecah, mengakibatkan
perdarahan gastrointestinal massif. elanjutnya dapat
mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus
balik &ena ke
jantung, dan penurunan perfusi jaringan.
alam berespon terhadap penurunan curah
jantung, tubuh melakukan mekanisme kompensasi
untuk mencoba mempertahankan perfusi. !ekanisme ini
merangsang tanda- tanda dan gejala-gejala utama yang
terlihat pada saat pengkajian awal. 3ika &olume
darah tidak digantikan, penurunan perfusi jaringan
mengakibatkan disfungsi selular. enurunan aliran
darah akan memberikan efek pada seluruh system tubuh,
dan tanpa suplai oksigen yang
4. M'"&3!+%'+& K&"&+
1ejala yang ada yaitu ;
$% !untah darah (hematemesis%
" ti n j a y n g k h i t a
/% !engeluarkan d ar a h d ar i r e c tu m
m a n ( m e l en a %
( (h he e m a to s k e <ia% '% enyut nadi yang
cepat, 0 rendah
)% Akral teraba dingin dan basah
6% Nyeri perut
9% Nafsu makan menurun
7% 3ika terjadi perdarahan yang berkepanjangan
dapat
menyebabkan terjadinya anemia, seperti mudah lelah,
pucat, nyeri dada dan pusing.
5. K,&'+&
intra&askuler.
. P!"$"'" !+'*'$'"
0erjadi penurunan transportasi ?" ke otak,
sehingga terjadi penurunan kesadaran.
*. E"+!3','%&
0erjadi akibat kerusakan fungsi hati di
dalam menyaring toksin di dalam darah. @acun-racun
tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. an
suatu
8. P!"'%''+'"''" M!
*&+
engobatan penderita perdarahan saluran makan bagian
atas harus sedini mungkin dan sebaiknya dirawat di
rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan yang
diteliti dan pertolongan yang lebih baik.
engobatan penderita
perdarahan saluran makan bagian atas meliputi ;
'. P!"#''+'" *'" ,!"#/'%'"
$% 0irah baring
imkaskaannan
lHubn,a k
transfusi darah
'% emberian transfusi darah bila terjadi perdarahan
yang luas (hematemesis melena%.
)% :nfus cairan langsung dipasang untuk
mencegah
terjadinya dehidrasi.
6% engawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran
penderita dan bila perlu 4+ monitor.
9% emeriksaan kadar Hb dan Ht perlu dilakukan untuk
mengikuti keadaan perdarahan.
7% 0ransfusi darah diperlukan untuk mengganti darah
yang hilang dan mempertahankan kadar Hb )#-9#=
harga normal.
% emberian obat-obatan hemostatik seperti &itamin
, 'B$# mg5hari, karbosokrom (adona A4%, antasida
dan golongan H" reseptor antagonis berguna untuk
menanggulangi perdarahan.
$#% ilakukan klisma dengan air biasa disertai
pemberian antibiotika yang tidak diserap oleh usus,
sebagai tindakan sterilisasi usus. 0indakan ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan produksi
amoniak oleh bakteri usus,
dan ini dapat menimbulkan ensefalopati hepatic.
/. P!!$&+''" ,!""7'"#
1) P!!$&+''" R'*&#&
emeriksaan radiologic dilakukan dengan
pemeriksaan esofagogram untuk daerah esophagus
dan diteruskan dengan pemeriksaan double contrast
pada lambung dan duodenum. emeriksaan
tersebut dilakukan pada berbagai posisi
terutama pada daerah $5/ distal esophagus,
kardia dan fundus
lambung untuk mencari ada atau tidaknya &arises.
) P!!$&+''" E"*+,&
" ! a s a la h m e ne la n ; c
(/ % N y e r i u l u h a t i ,
egu k a n
s e n dawa bau asam, mual5muntah.
('% 0idak toleran terhadap makanan,
contoh makanan pedas, coklat ; diet
khusus untuk
penyakit ulkus
sebelumnya. ()% enurunan
berat badan
b% 0anda ;
($% !untah ; warna kopi gelap atau merah
cerah, dengan atau tanpa bekuan darah.
("% !embrane mukosa kering, penurunan produksi
. D&'#"+' K!,!$''%'"
2. I"%!$6!"+& K!,!$''%'"
a. efisit &olume cairan berhubungan dengan kehilangan
darah akut.
T7'": etelah dilakukan tindakan keperawatan selama
/B"' jam, diharapkan keseimbangan cairan
dapat terpenuhi.
K$&%!$&' -'+&: !embran mukosa lembab, turgor
kulit elastic, intake dan output balance, *A* normal.
:N0@+N: @A:?NA2
o !onitor hasil o !endeteksi
lab dan homeostasis atau
obser&asi tanda- ketidakseimbangan dan
tanda perdarahan. membantu menentukan
kebutuhan penggantian.
o Awasi
masukan haluaran.
o !emberikan informasi
tentang
keseimbangan cairan,
fungsi ginjal,
dan control
penyakit usus juga
merupakan pedoman untuk
o ertahankan tirah
penggantian cairan.
baring,
o Akti&itas5muntah
jadwalkan akti&itas
dapat meningkatkan
untuk memberikan
tekanan intra
periode
abdominal dan dapat
hipo&olemia.
>ntuk o mencegah
terjadinya
o ?bser&asi
perdarahan yang
tanda- tanda syok.
berlebihan.
o Anjurkan klien o !engatasi kehilangan
:N0@+N:@A:?NA2
tentang kebutuhan diet5keefektifan
terapi.
o *uruknya toleransi
o *erikan makanan
terhadap makanan banyak
dalam porsi kecil
mungkin berhubungan
tapi sering.
dengan peningkatan
tekanan intra abdomen.
o iet yang tepat untuk
o *antu pasien dan
penyembuhan,
dorong pasien untuk
mungkin lebih baik
makan. keluarga
terlibat ketika
pasien makan.
o !emberikan
:N0@+N: @A:?NA2
o 4atat keluhan
nyeri, termasuk o aji ulang
$#%. menungkatk
an
o Nyeri tidak selalu ada,
tetapi bila ada harus
dibandingkan dengan gejala
nyeri pasien sebelumnya
dimana dapat membantu
mendiagnosa etiologi
perdarahan dan
terjadinya komplikasi.
o !embantu dalam membuat
diagnose dan kebutuhan
atau menurunkan terapi.
nyeri.
o*antu latihan rentang o !enurunkan kekakuan
gerak aktif5pasif. sendi,
meminimalkan nyeri
atau
ketidaknyamanan.
oolaborasikan dengan o !enurunkan keasaman
tim dalam pemberian
obat sesuai indikasi, misal ; antasida. gaster dengan
absorpsi atau dengan
menetralisir kimia.
:N0@+N: @A:?NA2
o Awasi respon berikan umpan
balik.
fisiologis, misal ;
takipneu,
palpitasi,
o 4atat petunjuk
perilaku atau
gelisah, mudah
terangsang, kurang
kontak mata, perilaku
melawan.
o orong pernyataan
takut dan
ansietas,
o apat menjadi indikatif
derajat takut yang dialami
dengan kondisi
fisik5status syok.
o :ndicator derajat takut
yang dialami pasien, misal
; pasien akan merasa
tak terkontrol terhadap
situasi atau mencapai atatus
panik.
o !embuat hubungan
terapeutik, membantu
pasien menerima
perasaan dan
memberikan
kesempatan untuk
:N0@+N: @A:?NA2
o Awasi tanda-tanda o 4atat
&ital, kaji keluhan
pengisian kapiler, rasa
warna kulit5membrane dingin,
mukosa. pertahanka
n
o 0inggikan kepala
tempat tidur
sesuai
toleransi.
o aji untuk
respon &erbal
melambat, mudah
terangsang,
agitasi, gangguan
memori, bingung.
o !emberikan informasi
tentang derajat5keadekuatan
perfusi jaringan dan
membantu menentukan
o !k!ebnuitnughkant kiant
*$".
o +asokontriksi (ke
organ &ital%
suhu lingkungan
menurunkan sirkulasi
dan tubuh hangat
perifer. enyamanan
sesuai indikasi.
pasien5kebutuhan rasa
hangat harus seimbang
dengan kebutuhan
untuk menghindari
panas berlebihan
pencetus &asodilatasi
(penurunan perfusi
organ%.
o olaborasikan o !engidentifikasi
dalam pemeriksaan defisiensi dan
laboratorium. kebutuhan
pengobatan5respon
terhadap alergi.
:N0@+N: @A:?NA2
o aji tingkat o >ntuk mengetahui
pengetahuan sejauh mana klien
klien. mengerti
tentang penyakitnya.
o !empermudah klien
o *erikan
menerima informasi
informasi dalam
tentang
bentuk tertulis
penyakitnya.
maupun
o !engetahui sejauh mana
&erbal.
o 0injau ulang klien dapat menerima
dan mengerti
penjelasan yang
penjelasan
telah diberikan.
o iskusikan tentang penyakitnya.
o enyembuhan ulkus
pentingnya
dapat melambat pada
menghentika
orang yang merokok,
n merokok.
khususnya
yang diterapi dengan
0agamet. !erokok juga
berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya5berulangnya
ulkus peptikum.