STOI K ISME
― stoikisme (kata benda)
Paulinus Pandiangan
https://paulinus.net
Kata Pengantar
T
ak ada yang menyangka bahwa dari serambi ( stoa) bangunan
Yunani klasik yang dipakai filsuf Zeno untuk mengajar akan
terlahir buah-buah pemikiran filsafat yang kini dikenal dengan
Stoikisme, dan yang menarik adalah bahwa buah-buah pemikiran itu
ternyata masih relevan di masa sekarang ini. Benarlah bahwa tak ada hal
baru dalam sejarah umat manusia. Pertarungan emosional manusia di
masa sekarang ini juga adalah pertarungan yang sama yang dialami
manusia-manusia di era terdahulu.
Melalui buku kecil ini saya berbagi mengenai empat konsep dasar dalam
Stoikisme yang sungguh berdaya guna: dikotomi kendali, premeditatio
malorum, amor fati, dan memento mori. Tentu saja Stoikisme tidak hanya
tentang keempat hal itu. Stoikisme adalah filsafat praktis yang akan sangat
membantu kita mengarungi kehidupan dengan lebih tenang dan bijaksana.
1
Selamat membaca buku kecil ini dan semoga memberikan manfaat. Versi
audio dari buku ini bisa didengarkan juga di platform Spotify dengan
mengakses link berikut:
Pocket Casts
Google Podcasts
https://spoti.fi/3INPoPt
Paulinus Pandiangan
2
Harapan Penulis
F
ilosofi bukanlah sebuah tujuan, tetapi hanya sebuah alat untuk
mengenali dan 'melihat' sesuatu yang lebih besar dan indah.
Dunia ini pada dasarnya dipenuhi dengan logoi spermatikoi,
"benih-benih kecerdasan". Ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia
berupa sastra, matematika, musik, filsafat, dan ilmu-ilmu lain memberikan
wawasan, inspirasi, kebijaksanaan, yang pada akhirnya mengarah pada
Sumber Kebijaksanaan itu sendiri. Semua bentuk kecerdasan hanya
mungkin diciptakan oleh kecerdasan yang tertinggi.
3
Maka sebelum melangkah ke lembaran-lembaran selanjutnya, sadarilah
bahwa membaca dan mempelajari filsafat sepatutnya adalah untuk
semakin dekat dengan sumber kebijaksanaan itu sendiri, sehingga filsafat,
sekali lagi, bukanlah tujuan. Ia hanyalah jalan.
Filsafat baru akan bisa menjadi laku hidup apabila kita sudah mampu
'beranjak' dari level kognitif ke level afektif; dari otak ke hati. Ketika ini
terjadi, filsafat tak lagi hanya sebagai konsep di kepala, tetapi telah
mengejawantahkan dirinya dalam bentuk perilaku.
4
Dan jangan keliru. Prinsip-prinsip Stoikisme yang terlihat sederhana ini
tidak akan mudah dilakukan di konteks kehidupan nyata. Sometimes you
need to learn it the hard way. Seringkali kita baru akan benar-benar
memahami kebenaran prinsipnya setelah melalui proses dan pengalaman
yang menyakitkan. Ingatlah bahwa filsuf Zeno dari Citium, filsuf pertama
yang diyakini sebagai pencetus Stoikisme, harus kehilangan segalanya saat
kapalnya karam di tengah lautan sebelum akhirnya sampai pada
kebijaksanaan.
5
Patung Seneca
6
DIKOTOMI KENDALI
Epictetus
benar-benar saya kendalikan."
7
Dikotomi kendali barangkali adalah ide utama dan yang paling
mendasar dalam filsafat Stoikisme, juga yang paling mudah dipahami.
Secara sederhana dikotomi kendali dapat digambarkan sebagai berikut;
dimana yang di dalam kendali adalah pikiran dan pilihan tindakan,
selebihnya ada di luar kendali kita.
Dalam
Kendali:
Pikiran
Tindakan
Di Luar Kendali
Ryan Holiday, praktisi Stoikisme dan penulis buku The Daily Stoic
mengekspresikan inti dari dikotomi kendali sebagai berikut:
8
Gretchen Rubin, seorang penulis buku sukses yang dikenal dengan
karya-karyanya yang fenomenal seperti The Happiness Project
mengatakan ini suatu kali saat wawancara,
9
PREMEDITATIO MALORUM
Inilah tujuan dari praktik Premeditatio Malorum yang digagas para filsuf
Stoikisme. Premeditatio Malorum, istilah Latin untuk
"mengkontemplasikan derita", adalah teknik psikologis yang akan
membantu kita lebih siap secara mental untuk menghadapi kenyataan
yang tidak selalu menyenangkan dan di saat yang sama membantu kita
untuk bersyukur apabila hal atau peristiwa yang dikontemplasikan
ternyata tidak menjadi kenyataan, juga untuk membantu kita sungguh
'menikmati' saat ini, karena kita menyadari bahwa kemalangan dan
penderitaan bisa datang kapan saja.
10
Erupsi gunung Semeru yang terjadi baru-baru ini di Lumajang, Jawa
Timur menjadi contoh nyata bagaimana kemalangan bisa
memporakporandakan hidup dalam sekejap.
11
Melakukan Premeditatio Malorum tidak berarti bahwa kita
mengharapkan kemalangan terjadi; kita hanya menyiapkan diri apabila
hal-hal tidak menyenangkan dalam hidup akhirnya terjadi, karena hidup
manusia tidak terlepas dari penderitaan, dan berpikir positif semata
tidak akan mengubah fakta tersebut.
12
Filsuf Seneca pernah berujar,
13
AMOR FATI
Kalau Anda masih ingat dengan doa ketenangan (serenity prayer) di bab
Dikotomi Kendali sebelumnya, mari kita perhatikan lagi cuplikan
kalimatnya,
Istilah Latin ini umumnya diartikan "mencintai takdir". Akan ada hal-
hal atau keadaan dalam hidup yang memang sama sekali tidak dapat kita
ubah, dan cara terbaik menghadapinya adalah dengan menerima
keadaan tersebut. Penerimaan (acceptance) ini ternyata sangat sulit
dilakukan. Ego kita akan selalu berusaha meyakinkan diri kita bahwa
berbagai hal harus berjalan sesuai kehendak kita, bahwa kita harus bisa
mengubah berbagai hal sebagaimana seharusnya kita harapkan.
14
Keinginan ini, oleh psikolog Albert Ellis, disebut dengan
"musturbation", yaitu keinginan yang akut bahwa hal ini harus begini,
hal itu harus begini, dan seterusnya. Kita selalu berpikir bahwa berbagai
hal harus berjalan sesuai keinginan.
Dan inilah yang justru menghambat kita untuk menjalani apa yang
aktual terjadi.
15
Mencintai takdir bukanlah bersikap pasrah. Justru dengan menerima
takdir sebagai bagian dari perjalanan kehidupan, orang bisa memperoleh
kekuatan untuk bertahan. Dunia di sekitar kita adalah dunia yang
sebagaimana adanya. Berbagai peristiwa yang terjadi adalah peristiwa-
peristiwa yang terjadi sebagaimana takdirnya seturut logos semesta.
Dan takdir berada di luar kendali kita. Karena itu sebenarnya tak ada
pilihan lain bagi kita selain menerimanya.
Epictetus yang seorang budak sendiri pun tak pernah menyesali jalan
hidupnya. Bahkan ia berkata,
16
MEMENTO MORI
Fakta bahwa kita semua akan mati adalah truisme; semua tahu bahwa
pernyataan itu benar adanya. Kesadaran yang mendalam akan fakta ini
ternyata mampu memberikan kekuatan dan ketenangan.
Memento Mori akan membawa kita kembali ke "rel saat ini"; bahwa kita
masih hidup dan hidup sedang terjadi di detik ini, bukan di masa lalu
atau di masa depan.
17
"Kamu bisa saja meninggal dunia saat ini. Jadikanlah itu sebagai penentu
apa yang akan engkau lakukan, katakan, dan pikirkan", begitu salah satu
pesan Marcus Aurelius dalam jurnal harian yang ditulisnya, Meditations.
18
Sebuah ekspresi Latin menggambarkan waktu kematian ini dengan
sangat jelas: Hodie mihi, cras tibi. Hari ini aku, besok kamu.
19
Patung Marcus Aurelius
20
Penutup
Tahun 2021 akan segera berlalu, dan tahun 2022 akan menyajikan
segala sesuatu yang dimilikinya. Tak ada yang tahu persis apa yang
akan terjadi di tahun 2022, tetapi seperti tahun-tahun sebelumnya,
perjalanan waktu manusia selalu akan diwarnai dengan hal-hal yang
menggembirakan dan yang tidak. Itulah fakta kehidupan. Semoga
dengan memahami sedikit dari prinsip-prinsip Stoikisme ini, engkau
akan bertumbuh lebih kuat dan lebih tenang menjalani semuanya.
Cheers!
21