Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Pemasangan Akses Perifer pada Bayi dan Anak

A. Persiapan alat

1. Cairan yang diperlukan, sesuaikan jenis cairan dengan kebutuhan pasien

2. Infus set : infus set dilengkapi dengan saluran infus dan penjepit selang infus
untuk mengatur kecepatan tetesan.

3. Kateter intravena

Gambar 1. Berbagai Ukuran Kateter Intravena

Tabel 1. Ukuran Kateter Intravena


Warna Ukuran (Gauge) mm Kecepatan cairan maksimal
(ml/menit)
Oranye 14 2.0 265
Abu-abu 16 1.7 170
Hijau 18 1.2 90
Merah muda 20 1.0 55
Biru 22 0.8 25
Kuning 24 0.6 20

4. Antiseptik : kapas alkohol, larutan povidone iodine 10%

5. Kassa steril

6. Plester

7. Torniquet

8. Gunting

9. Bengkok

10. Tiang infus

11. Perlak kecil


10. Bidai dan kassa pembalut

13. APD (Alat pelindung diri) : skort, masker, sarung tangan steril

14. Tempat sampah medis

B. Persiapan pasien

1. Memperkenalkan diri pada orang tua dan lakukan validasi nama pasien.

2. Menginformasikan pada orang tua penderita mengenai tujuan dan prosedur


Tindakan serta meminta persetujuan orang tua penderita (informed consent)
dari pasien atau keluarganya.

3. Pasien diposisikan dengan posisi senyaman mungkin.

4. Mengidentifikasi vena yang akan menjadi lokasi pemasangan infus :

- Bebaskan tempat yang akan dipasang infus dari pakaian yang menutupi.

- Lakukan identifikasi vena yang akan ditusuk, pada anak umumnya pada
vena cephalica pada ventral antebrachii atau vena interdigitalis IV pada
dorsal manus. Pada anak usia <2 tahun terutama bayi dapat dilakukan
pada vena di kulit kepala yang terletak di garis median frontal, daerah
temporal, di atas atau di belakang telinga).

C. Prosedur pemasangan

No Prosedur
1 Cuci tangan 6 langkah
2 Menjelaskan pada orang tua pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan, tujuan, risiko dan komplikasi yang dapat terjadi
3 Persiapan alat, letakkan alat pada tray dan dekatkan ke tempat dilakukan
Tindakan
4 Mempersiapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang
infus, mengisi cairan ke dalam infus set hingga cairan memenuhi selang
dan menggantungkan botol cairan pada standar infus
5 Mempersiapkan posisi pasien (berbaring dengan posisi nyaman). Fiksasi
dibantu asisten/orang tua
6 Menentukan area vena yang akan ditusuk
7 Memasang alas/perlak di bawah tempat vena yang akan ditusuk
8 Memasang tourniquet sedekat mungkin di proksimal vena yang akan
ditusuk
9 Memakai sarung tangan steril
10 Tindakan antiseptik area insersi dengan kapas alcohol secara melingkar
dari dalam ke arah luar
11 Menusukkan kateter intravena pada vena yang dituju ke arah proksimal
dengan mata jarum menghadap ke atas dengan sudut 20o – 30o
12 Rubah sudut penetrasi hingga hampir sejajar dengan kulit dan lakukan
penetrasi dengan cepat sepanjang 1 cm, tunggu hingga tampak darah
masuk pada flashback chamber yang berarti mata jarum telah berada
dalam vena
14 Tarik jarum keluar kurang lebih sepanjang 1cm agar jarum tidak melukai
dinding vena bagian dalam, darah akan mengalir di antara kateter dan
tabung jarum
15 Pegang pangkal kateter dan masukkan selang kateter intravena perlahan
hingga masuk seluruhnya
16 Lakukan penekanan dengan jari di atas kateter, tarik jarum sepenuhnya
17 Letakkan kembali jarum ke dalam pembungkusnya
18 Lepaskan tourniquet
19 Sambungkan pangkal kateter intravena dengan selang infus
20 Lakukan fiksasi pada tempat insersi kateter intravena, dapat
ditambahkan bantalan/spalk agar kateter intravena tidak mudah lepas
21 Atur tetesan infus sesuai kebutuhan
22 Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
tanggal dan jam Tindakan
23 Bereskan alat
24 Lepaskan sarung tangan
25 Cuci tangan
26 Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumen medik
Pemasangan Akses Intraosseus

A. Persiapan alat
- Jarum intraoseus ukuran 15–18 G. Jika tidak tersedia dapat dipakai
jarum hipodermik kaliber besar, atau jarum bersayap untuk anak kecil
- Larutan antiseptik
- Kasa steril  
- Spuit 5 ml
- Infus set
- Cairan intravena
- Plester
- Sarung tangan steril
- APD
- Tempat sampah medis
B. Persiapan pasien
- Lakukan informed consent
- Pasien diposisikan berbaring
- Menyiapkan lokasi tusukan. Daerah tusukan pilihan pertama adalah tibia,
yakni pada sepertiga atas tibia bagian anteromedial, guna menghindari
kerusakan lempeng epifisis (yang posisinya lebih kranial). Pilihan daerah
lain adalah femur distal, 2 cm di atas kondilus lateralis.

Gambar 2. Lokasi pemasangan akses intraosseus


C. Prosedur pemasangan akses intraosseus
No Prosedur
1 Cuci tangan
2 Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan, tujuan, risiko dan komplikasi yang dapat terjadi
3 Persiapan alat, letakkan alat pada tray dan dekatkan ke tempat
dilakukan tindakan
4 Mempersiapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan
selang infus, mengisi cairan ke dalam infus set hingga cairan
memenuhi selang dan menggantungkan botol cairan pada standar
infus
5 Tempatkan bantalan di bawah lutut anak hingga lutut fleksi 30°
6 Tentukan lokasi insersi
8 Memakai sarung tangan steril
9 Melakukan tindakan antiseptik pada lokasi insersi
10 Stabilkan posisi tibia proksimal menggunakan tangan kiri dengan
menggenggam paha dan lutut di sebelah proksimal dan lateral tempat
suntikan, tetapi tidak langsung di belakang tempat suntikan
11 Palpasi ulang tempat tusukan dengan tangan kanan
12 Tusukkan jarum dengan sudut 90°
13 Dorong jarum perlahan dengan gerakan memutar atau mengebor
14 Hentikan dorongan bila terasa ada tahanan yang berkurang secara
tiba-tiba atau ketika darah keluar.
15 Keluarkan stylet
16 Hubungkan pangkal jarum intraosseus dengan spuit 5 cc yang berisi
cairan NaCl 0.9% dan lakukan aspirasi untuk memastikan bahwa
jarum sudah tertanam di rongga tulang
17 Stabilkan posisi jarum dan perlahan dorong cairan sebanyak 3 ml,
sambil palpasi di sekitarnya untuk melihat jika ada kebocoran di bawah
kulit.
18 Bila tidak terlihat adanya infiltrasi, sambungkan infus set dan jalankan
infus
19 Balut dan fiksasi jarum pada tempatnya.
18 Observasi dengan seksama dengan memperhatikan aliran cairan dan
respons klinis pasien
19 Hentikan infus intraoseus segera bila infus vena tersedia.
Pemasangan infus intraoseus tidak boleh melebihi 8 jam.

Anda mungkin juga menyukai