Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel Pengamatan
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan mengenai Asidi-Alkalimetri.
Menurut Miranti (2000), Asidi-Alkalimetri merupakan teknik analisis kimia
berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-
basa. Asidi-alkalimetri dilakukan untuk menentukan kadar asam atau basa dalam
larutan melalui analisis volumetri (titrimetri). Asidimetri adalah titrasi untuk
menentukan kadar atau konsentrasi larutan basa dengan menggunakan larutan
baku asam. Sedangkan alkalimetri adalah titrasi untuk menentukan kadar atau
konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan baku basa. Adapun sampel
yang digunakan dalam percobaan kali ini yakni minuman sprite dan floridina.
Sebelum masuk pada tahap kerja disiapkan alat dan bahan. Selanjutnya
dibersihkan alat menggunakan alkohol 70%. Menurut Noviansari (2003), tujuan
digunakan alkohol 70% karena alkohol merupakan cairan antiseptik dan
desinfektan yang dapat membunuh dan menghambat bakteri maupun
mikroorganisme lain.
Selanjutnya, dituang sampel minuman sprite dan floridina ke dalam labu
erlenmeyer yang berbeda sebanyak 100 ml. Menurut Nahriazizah (2015),
digunakannya sampel minuman sprite dan floridina dikarenakan sampel
mengandung asam kuat yang terbentuk dari asam sitrat dan natrium bikarbonat.
Serta minuman ini merupakan larutan baku primer yang telah diketahui
konsentrasinya dan yang akan ditetesi dengan larutan baku sekunder (NaOH).
Lalu ditambahkan indikator pp sebanyak 2-3 tetes dimana menurut Abudarin
(2002), tujuan digunakan indikator yakni untuk mengetahui titik akhir dari titrasi
atau untuk menentukan kisaran suatu interval perubahan warna yang dihasilkan
pada saat proses titrasi.
Langkah selanjutnya, dimasukkan larutan NaOH kedalam buret sebanyak
50 ml. Menurut Kasim (2011), dikarenakan NaOH bersifat higroskopis maka
NaOH tidak dapat dipakai sebagai standar primer maka larutan ini perlu untuk
dititrasi dengan larutan standar primer. Kemudian diteteskan larutan NaOH dari
buret kedalam larutan sprite dengan hati-hati sampai terjadi perubahan warna.
Dimana menurut David (2001), terjadinya perubahan warna pada proses titrasi
dikarenakan adanya penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik
ekivalen atau titik stoikiometri yakni ion hidrogen dan ion hidroksida habis
bereaksi, tercapainya suatu titik ekivalen pada proses titrasi karena digunakannya
suatu indikator yang berubah warna disekitar titik tersebut.
Kemungkinan kesalahan pada percobaan Asidi Alkalimetri yakni,
kesalahan pada saat titran ditetesi sedikit demi sedikit sehingga pengukuran
volumenya keliru dan kurang teliti dalam mencampurkan larutan pada saat proses
titrasi sehingga tidak menyebabkan perubahan warna pada sampel yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai