Anda di halaman 1dari 7

TUGAS METODE KUANTITATIF UNTUK BISNIS

Kelompok : 1 (Satu)
Anggota Kelompok : Radya Ayu Krisnandiva (K1501201004)
M. Zaenal Mahasin (K1501201005)
Muhammad Rizky (K1501201011)
Ratih Maharani (K1501201020)
Dhevano Addoranza S. (K1501201023)
Matelda Septia Riany (K1501201025)
Kelas : R64
Dosen : Prof. Dr. Ir. M Syamsul Maarif, M.Eng

TUGAS: MENGAPLIKASIKAN METODE AHP


PADA LIMA TINGKAT HIERARKI DAN LIMA KRITERIA

Langkah 1. Mendefinisikan Masalah dan Menentukan Solusi yang Diinginkan

Fokus : Penentuan Lokasi Distribusi Pakan


Faktor : Biaya Trasportasi, Harga Jual, Jarak Tempuh, Jumlah Pesanan, Waktu Tempuh
Aktor : Pemilik, Tenaga Kerja, Pimpinan, Konsultan, Kebijakan Kota
Tujuan : Peningkatan Omzet, Peningkatan Produktifitas, Efektifitas Waktu, Pengembangan, Keberlanjutan
Alternatif : Maju Jaya, Sahabat Lama, Era Jaya, Sukses Jaya, Shabatku

Langkah 2. Membuat Struktur Hierarki

Lokasi Distribusi
Pakan

Biaya Transpor Harga Jual Jarak Tempuh Permintaan Waktu Tempuh

Pemilik PT Tenaga Kerja Pimpinan PT. Konsultan PT. Kebijakan Kota

Peningkatan Peningkatan Efektifitas Pengembangan Keberlanjutan


Omzet Produktifitas Waktu

Maju Jaya Sahabat Lama Era Jaya Sukses Jaya Shabatku


Langkah 3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan

Dalam kasus ini memiliki lima buah faktor, lima Aktor, lima tujuan, dan lima alternatif yaitu :
B = {Transportasi, Harga, Jarak, Pesanan, Waktu}
C = {Pemilik, Karyawan, Pimpinan, Konsultan, Kebijakan}
D = {Peningkatan Omzet, Peningkatan Produktifitas, Efektifitas Waktu, Pengembangan, Keberlanjutan}
E = {Maju Jaya, Sahabat Lama, Era Jaya, Sukses Jaya, Shabatku}

Dari data tersebut dilakukan 16 kali perbandingan sebagai berikut:


1. Perbandingan antar Faktor akan membentuk matriks 5 x 5
2. Perbandingan masing-masing Aktor terhadap Transportasi akan membentuk matriks 5 x 5
3. Perbandingan masing-masing Aktor terhadap Harga akan membentuk matriks 5 x 5
4. Perbandingan masing-masing Aktor terhadap Jarak akan membentuk matriks 5 x 5
5. Perbandingan masing-masing Aktor terhadap Pesanan akan membentuk matriks 5 x 5
6. Perbandingan masing-masing Aktor terhadap Waktu akan membentuk matriks 5 x 5
7. Perbandingan masing-masing Tujuan terhadap Pemilik akan membentuk matriks 5 x 5
8. Perbandingan masing-masing Tujuan terhadap Karyawan akan membentuk matriks 5 x 5
9. Perbandingan masing-masing Tujuan terhadap Pimpinan akan membentuk matriks 5 x 5
10. Perbandingan masing-masing Tujuan terhadap Konsultan akan membentuk matriks 5 x 5
11. Perbandingan masing-masing Tujuan terhadap Kebijakan akan membentuk matriks 5 x 5
12. Perbandingan masing-masing Alternatif terhadap Peningkatan Omzet akan membentuk matriks 5 x 5
13. Perbandingan masing-masing Alternatif terhadap Peningkatan Produktifitas akan membentuk matriks 5 x 5
14. Perbandingan masing-masing Alternatif terhadap Efektifitas Waktu akan membentuk matriks 5 x 5
15. Perbandingan masing-masing Alternatif terhadap Pengembangan akan membentuk matriks 5 x 5
16. Perbandingan masing-masing Alternatif terhadap Keberlanjutan akan membentuk matriks 5 x 5
Langkah 4. Menghitung Matriks Perbandingan

4.1 Tabel Perbandingan Faktor


Fokus Transpor Harga Jarak Permintaan Waktu
Transpor 1,000 1,600 0,800 1,600 1,200
Harga 0,625 1,000 0,500 1,000 0,750
Jarak 1,250 2,000 1,000 2,000 1,500
Permintaan 0,625 1,000 0,500 1,000 0,750
Waktu 0,833 1,333 0,667 1,333 1,000
4,333 6,933 3,467 6,933 5,200

4.2 Tabel Perbandingan Aktor


Pemilik Karyawan Pimpinan Konsultan Kebijakan
Pemilik 1,000 0,333 1,667 0,667 0,667
Karyawan 3,000 1,000 5,000 2,000 2,000
Pimpinan 0,600 0,200 1,000 0,400 0,400
Konsultan 1,500 0,500 2,500 1,000 1,000
Kebijakan 1,500 0,500 2,500 1,000 1,000
7,600 2,533 12,667 5,067 5,067

4.3 Tabel Perbandingan Tujuan


Omzet Produktifitas Efektifitas Pengembangan Keberlanjutan
Waktu
Omzet 1,000 0,889 0,667 0,444 0,667
Produktifitas 1,125 1,000 0,750 0,500 0,750
Efektifitas Waktu 1,500 1,333 1,000 0,667 1,000
Pengembangan 2,250 2,000 1,500 1,000 1,500
Keberlanjutan 1,500 1,333 1,000 0,667 1,000
7,375 6,556 4,917 3,278 4,917

4.4 Tabel Perbandingan Alternatif


Tujuan Maju Jaya Sahabat Lama Sukses Jaya Shabatku Era Jaya
Maju Jaya 1,000 2,000 8,000 7,000 3,000
Sahabat Lama 0,500 1,000 4,000 3,500 1,500
Sukses Jaya 0,125 0,250 1,000 0,875 0,375
Shabatku 0,143 0,286 1,143 1,000 0,429
Era Jaya 0,333 0,667 2,667 2,333 1,000
2,101 4,202 16,810 14,708 6,304
Langkah 5. Pencarian Nilai Bobot dan CR

5.1 Tabel Eigen Vektor Normalisasi Faktor


Faktor Transpor Harga Jarak Permintaan Waktu Total Bobot
Transpor 5,000 8,000 4,000 8,000 6,000 31,000 0,202
Harga 3,125 5,000 2,500 6,250 3,938 20,813 0,135
Jarak 6,250 10,000 5,000 9,250 7,500 38,000 0,247

Permintaan
3,125 5,000 2,500 5,000 3,375 19,000 0,124
Waktu 4,167 6,667 3,333 5,000 25,833 45,000 0,293
153,813
ð max CI CR IR
5,046 0,011 0,010 1,120

5.2 Tabel Eigen Vektor Normalisasi Aktor


Faktor Transpor Harga Jarak Permintaan Waktu Total Bobot
Pemilik 5,000 1,667 8,333 3,333 3,333 21,667 0,114
Karyawan 15,000 5,000 25,000 7,600 8,200 60,800 0,321
Pimpinan 3,000 1,000 5,000 2,200 2,000 13,200 0,070
Konsultan 7,500 2,500 12,500 5,000 6,500 34,000 0,179
Kebijakan 7,500 2,500 12,500 5,000 32,500 60,000 0,316
189,667
ð max CI CR IR
5,073 0,018 0,016 1,120

5.3 Tabel Eigen Vektor Normalisasi Tujuan


Efektifitas
Faktor Omzet Produktifitas Pengembangan Keberlanjutan Total Bobot
Waktu

Omzet 5,000 4,444 3,333 2,222 3,333 18,333 0,113


Produktifitas 5,625 5,000 3,750 2,917 4,875 22,167 0,136
Efektifitas Waktu 7,500 6,667 5,000 4,167 5,000 28,333 0,174
Pengembangan 11,250 10,000 7,500 5,000 8,250 42,000 0,258
Keberlanjutan 7,500 6,667 5,000 5,000 27,500 51,667 0,318
162,500
ð max CI CR IR
5,021 0,005 0,005 1,120

5.4 Tabel Eigen Vektor Normalisasi Alternatif


Maju Jaya Sahabat Lama Sukses Jaya Shabatku Era Jaya
Faktor Total Bobot

Maju Jaya 5,000 10,000 40,000 35,000 15,000 105,000 0,446


Sahabat Lama 2,500 5,000 20,000 11,813 5,116 44,429 0,189
Sukses Jaya 0,625 1,250 5,000 3,625 1,875 12,375 0,053
Shabatku 0,714 1,429 5,714 5,000 2,204 15,061 0,064
Era Jaya 1,667 3,333 13,333 5,000 35,000 58,333 0,248
235,198
ð max CI CR IR
5,021 0,005 0,005 1,120
Nilai Bobot dari Masing – Masing Kriteria

Lokasi Distribusi
Pakan

Biaya Transpor Harga Jual Jarak Tempuh Permintaan Waktu Tempuh


0,202 0,135 0,247 0,124 0,293

Pemilik PT Tenaga Kerja Pimpinan PT. Konsultan PT. Kebijakan Kota


0,114 0,321 0,070 0,179 0,316

Peningkatan Peningkatan Efektifitas


Pengembangan Keberlanjutan
Omzet Produktifitas Waktu
0,258 0,318
0,113 0,136 0,174
Langkah 7. Penentuan Alternatif terbaik

Ranking Alternatif terhadap Faktor


Rank Bobot Urutan
Maju Jaya 0,446 1
Sahabat Lama 0,189 3
Sukses Jaya 0,053 5
Shabatku 0,064 4
Era Jaya 0,248 2

Ranking Alternatif terhadap Aktor


Rank Bobot Urutan
0,446 1
Maju Jaya
0,189 3
Sahabat Lama
0,053 5
Sukses Jaya

Shabatku 0,064 4

Era Jaya 0,248 2

Ranking Alternatif terhadap Tujuan


Rank Bobot Urutan
0,446 1
Maju Jaya
0,152 3
Sahabat Lama
0,053 5
Sukses Jaya
0,064 4
Shabatku
0,248 2
Era Jaya

Ranking Alternatif terhadap Faktor, Aktor, dan Tujuan


Rank Bobot Urutan
1,339 1
Maju Jaya
0,567 2
Sahabat Lama
0,158 5
Sukses Jaya
0,192 4
Shabatku
0,230 3
Era Jaya
KESIMPULAN:

Metode AHP diatas menunjukkan bahwa distribusi pakan paling efektif berdasarkan faktor (biaya trasportasi,
harga jual, jarak tempuh, jumlah pesanan, waktu tempuh), aktor (pemilik perusahaan, tenaga kerja di perusahaan,
pimpinan di perusahaan, konsultan perusahaan, kebijakan kota) serta tujuan (peningkatan omzet, peningkatan
produktifitas, efektifitas waktu, pengembangan, keberlanjutan) adalah Maju Jaya apabila dibandingkan dengan
Sahabat Lama, Sukses Jaya, Shabatku, dan Era Jaya.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R.W. 2015. Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process pada Penentuan Urutan Distribusi Pakan Ternak.
STMIK Nurdin Hamzah: Jambi

Anda mungkin juga menyukai