Keselamatan
Konstruksi
OUTLINE:
01 LATAR BELAKANG 06 PENCEGAHAN KECELAKAAN KONSTRUKSI:
A Definisi Insiden, Near-miss , Kecelakaan
02 SASARAN KESELAMATAN KONSTRUKSI B Unsafe Condition & Unsafe Action Incident
C Teori Sebab Akibat Kecelakaan
03 KONSEP KESELAMATAN KONSTRUKSI
07 KOMUNIKASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
A Induksi K3
04 TUJUAN, LAMBANG & PENDEKATAN K3
B Safety morning talk
C Tool box meeting
05 PENGERTIAN BAHAYA & RISIKO
ACCIDENT FREE
01 Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya
BUSSINESS INTERUPTION
02 Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan
COSTUMER SATISFACTION
04 Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
Objek yang ▪ Bangunan konstruksi ▪ Tenaga Kerja Konstruksi ▪ Lingkungan kerja ▪ Masyarakat sekitar
Diselamatkan ▪ Peralatan, material ▪ Tamu, Vendor / Subkon ▪ Lingkungan terdampak proyek
RANCANGAN KONSEPTUAL RKK & RMPK PELAKSANAAN RKK & RMPK PELAKSANAAN &
SMKK PERANCANGAN KONSTRUKSI, & RKK RKK PENGAWASAN
KONSTRUKSI PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBONGKARAN
STANDAR PENGADAAN
PERSYARATAN PENERAPAN
SMKK (RKK)
Modul Ahli Muda K3 Konstruksi - A2K4-I 10
TUJUAN,
4 LAMBANG &
PENDEKATAN K3
onsep
Konsep K3
Keselamatan
Konstruksi
02 ALAT
03 MATERIAL
04 LOKASI
05 METODA KERJA
Modul Ahli Muda K3 Konstruksi - A2K4-I 18
05 PENGERTIAN BAHAYA & RISIKO
A Definisi Bahaya dan Jenis-jenis Bahaya
JENIS JENIS BAHAYA KESELAMATAN JENIS JENIS BAHAYA KESEHATAN
Yang berpotensi menimbulkan kecelakaan Yang berpotensi menimbulkan penyakit
NEAR-MISS ACCIDENT
BAHAYA SANGAT
BERBAHAYA
06 PENCEGAHAN KECELAKAAN KONSTRUKSI:
B Unsafe Condition & Unsafe Action
Unsafe Condition
adalah kondisi pekerjaan yang
belum terlindung dari bahaya,
risiko dan kerugian
Keselamatan adalah kondisi
terlindung dari paparan bahaya
dan risiko, atau kerugian.
Unsafe Action
adalah perilaku/sikap/tindakan dari pekerja
atau orang di tempat kerja yang tidak sesuai
dan tidak mentaati persyaratan dan prosedur
standar keselamatan dan kesehatan kerja
Kesehatan adalah kondisi fisik, mental,
dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar
tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Disusun Oleh : A2K4-I & LSPK3Konstruksi
KONDISI KONDISI BERBAHAYA
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
SK Dirjen Binawas Ketenagakerjaan NOMOR : KEP. 84/BW/1998 TANGGAL : 8 APRIL 1998
Sebagai lampiran dari Permenaker No: 03/MEN/1998, tentang Tatacara Pelaporan Kecelakaan Kerja
D1 : Pengamanan yang tidak sempurna (sumber kecela-kaan D7 : Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang
tanpa alat pengaman, atau dengan alat pengaman yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, kelembaban udara
tidak mencukupi atau rusak, tidak berfungsi, dll). yang berbahaya, faktor biologi, dan lain-lain).
D2 : Peralatan/bahan yang tidak seharusnya (mesin, D8 : Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara
pesawat, peralatan atau bahan yang tidak sesuai atau yang tinggi dan yang rendah, dan lain-lain).
berbeda dari keharusan, dan faktor lainnya).
D3 : Kecacatan, ketidaksempurnaan (kondisi atau keadaan D9 : Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi rendah,
yang tidak semestinya, misalnya: kasar, licin, tajam, dan lain-lain).
timpang, aus, retak, rapuh, dll). D10 : Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai
D4 : Pengaturan prosedur yang tidak aman (pengaturan ambang batas).
prosedur yang tidak aman pada atau sekitar sumber D11 : Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (sarung
kece-lakaan, misalnya: penyimpanan, peletakan yang tangan, respirator, kedok sepatu keselamatan,
tidak aman, di luar batas kemampuan, pembebanan pakaian kerja, dan lain-lain, tidak tersedia atau
lebih, faktor psikososial, dll).
tidak sempurna/cacat/rusak, dan lain-lain).
D5: Penerapan tidak sempurna (kurang cahaya, silau, dll).
D12 : Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau
D6 : Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara segar yang berputar terlalu lambat, peluncuran benda, ketel
kurang, sumber udara segar yang kurang, Disusun
dll). Oleh : A2K4-I & LSPK3Konstruksi
melendung, konstruksi retak, korosi, dan lain-lain).
TINDAKAN TINDAKAN BERBAHAYA
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
SK Dirjen Binawas Ketenagakerjaan NOMOR : KEP. 84/BW/1998 TANGGAL : 8 APRIL 1998
Sebagai lampiran dari Permenaker No: 03/MEN/1998, tentang Tatacara Pelaporan Kecelakaan Kerja
E1 : Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa E7 : Bekerja pada objek yang berputar atau
mengamankan, lupa memberi berbahaya ( misalnya membersihkan,
tanda/peringatan. mengatur, memberi pelumas, dan lain-
E2 : Bekerja dengan kecepatan berbahaya. lain).
E3 : Membuat alat pengaman tidak berfungsi E8 : Mengalihkan perhatian, mengganggu,
(melepaskan, mengubah, dan lain-lain). sembrono/dakar, mengagetkan, dan lain-
E4 : Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa lain).
peralatan. E9 : Melalaikan penggunaan alat pelindung
E5 : Memuat, membongkar, menempatkan, diri yang ditentukan.
mencampur, menggabungkan dan
sebagainya dengan tidak aman (proses E10 : Lain-lain
produksi).
E6 : Mengambil posisi atau sikap tubuh tidak
aman (ergonomi). Disusun Oleh : A2K4-I & LSPK3Konstruksi
MANA YANG
KONDISI
BERBAHAYA
& ?
MANA YANG
TINDAKAN
BERBAHAYA
KERUGIAN
LEMAH PENGENDALIAN: PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG KONTAK DENGAN 1. MANUSIA
2. HARTA BENDA
1. PROGRAM TAK SESUAI 1. FAKTOR PERSONAL 1. TINDAKAN TAK SELAMAT ENERGI / BAHAN
2. STANDAR TAK COCOK 2. FAKTOR PEKERJAAN 2. KONDISI TIDAK SELAMAT 3. PROSES KERJA
3. TIDAK IKUTI STANDAR Disusun Oleh : A2K4-I & LSPK3Konstruksi 4. LINGKUNGAN
5. MASYARAKAT
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
KONSTRUKSI
01 02 03 04
KOMUNIKASI
7 KESELAMATAN
KONSTRUKSI
A Induksi K3
B Safety morning talk
C Tool box meeting
07 KOMUNIKASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
A Induksi Keselamatan & kesehatan Kerja (K3)
Induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Setiap peserta induksi harus mengisi
a harus diberikan pada karyawan dan tamu e daftar hadir dan daftar periksa.
Daftar periksa yang telah ditandatangani
b Induksi harus dilakukan di ruangan khusus. peserta dan penyaji induksi diarsipkan
f
Bahan/materi induksi harus tersedia dalam oleh bagian K3
c jumlah yang sesuai dengan jumlah peserta Hasil induksi didokumentasikan oleh
dan jenis induksi. g perusahaan.
Alat bantu untuk mempermudah dan mem- Jenis induksi K3 adalah induksi umum,
d perjelas penyampaian materi induksi yang h induksi lokal, induksi tamu, dan induksi
harus disesuaikan dengan jenis dan ulang.
kondisi yang ada di lokasi.
Tujuan
1. Penjelasan informasi K3 secara periodik keseluruh
tingkatan pekerja.
2. Semua potensi sumber bahaya dan penyakit yang
berada pada lingkungan pekerjaan di identifikasi dan
diantisipasi
3. Meningkatkan pemeliharaan-pembiasaan Kondisi K3
yang aman, sikap dan perilaku kerja bermutu dan
effisien serta konsisten.
Modul Ahli Muda K3 Konstruksi - A2K4-I 40
C Tool box meeting
01 02 03 04 05
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN DUKUNGAN
PARTISIPASI PEKERJA OPERASI EVALUASI KINERJA
KESELEMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN
DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI
KONSTRUKSI KONSTRUKSI KONSTRUKSI
1. Kebakaran
2. Perancah tidak sesuai standar
3. Papan lantai kerja rapuh
4. Lubang lantai & dinding terbuka
5. Kegagalan alat & instalasi listrik
6. Pekerjaan galian tanah
7. Platform cantilever tidak kuat
8. Tersambar benda asing
9. Benda terjatuh
10. Komponen struktur tidak kuat
11. Forklift / truk kelebihan muatan
12. Mobil crane tidak stabil
13. Proses pengangkatan tak benar
14. Bekerja di ketinggian tak aman
15. Mesin mesin tidak terlindungi
16. Jalur evakuasi tidak layak