Anda di halaman 1dari 11

Perubahan

Keempat Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945

Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


adalah perubahan (amendemen) keempat t erhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Perubahan keempat disahkan dalam Rapat Paripurna Majelis
Permusyawarat an Rakyat ke-6 pada t anggal 10 Agust us 2002, yang merupakan rangkaian dari
Sidang Umum (Tahunan) Majelis Permusyawarat an Rakyat Tahun 2002 yang berlangsung pada
t anggal 1–11 Agust us 2002.

Ikhtisar
Dalam perubahan keempat ini, MPR menet apkan beberapa hal, ant ara lain sebagai berikut .

1. Pernyat aan MPR mengenai naskah UUD 1945.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama,
kedua, ketiga dan perubahan keempat ini adalah Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta
dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Penambahkan pernyat aan penut up pada naskah perubahan kedua (sebelum kolom-kolom
t anda t angan) yang hilang.

3. Perubahan penomoran pada Pasal 3 Ayat (3) dan (4) dalam perubahan ket iga menjadi
Pasal 3 Ayat (2) dan (3), sert a Pasal 25E menjadi Pasal 25A.

4. Penghapusan Bab IV dan pemindahan Pasal 16 ke Bab III.

5. Pengubahan dan/at au penambahan Pasal 2 Ayat (1); Pasal 6A Ayat (4); Pasal 8 Ayat (3);
Pasal 11 Ayat (1); Pasal 16; Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 Ayat (3); Bab XIII, Pasal 31
Ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); Pasal 23 Ayat (1) dan (2); Bab XIV, Pasal 33 Ayat (4) dan (5);
Pasal 34 Ayat (1), (2), (3), dan (4); Pasal 37 Ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); At uran Peralihan
Pasal I, II, dan III; sert a At uran Tambahan Pasal I dan II.

Pengubahan dan penambahan

Perubahan-perubahan t ersebut berdasarkan pasal-pasal, yait u:

Pada Pasal 2, Ayat (1) yang menyebut kan susunan MPR yang t erdiri at as anggot a DPR dan
ut usan-ut usan dari daerah-daerah dan golongan-golongan diubah menjadi t erdiri dari anggot a
DPR dan anggot a DPD yang dipilih melalui pemilu.
Pada Pasal 6A, Ayat (4) dit ambahkan dan menyebut kan ket ent uan pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden ronde kedua.
Pada Pasal 8, Ayat (3) dit ambahkan dan menyebut kan t ent ang ket ent uan jika jabat an
Presiden dan Wakil Presiden kosong secara bersamaan.
Pada Pasal 11, klausa yang ada sebelum perubahan ket iga dit et apkan dan dit egaskan
sebagai Ayat (1).
Pasal 16 dipindahkan ke Bab III. Pada pasal it u, jumlah ayat dikurangi dari 2 menjadi 1 ayat . Isi
pasal yang mengat ur DPA yang merupakan lembaga t inggi negara dihapus dan digant i
dengan dewan pert imbangan Presiden yang merupakan lembaga pemerint ahan pusat biasa.
Pasal 23B dit ambahkan dan hanya mencakup sat u ayat . Isi pasal menyebut kan t ent ang
mat a uang.
Pasal 23D dit ambahkan dan hanya mencakup sat u ayat . Isi pasal menyebut kan bank sent ral.
Pada Pasal 24, Ayat (3) dit ambahkan dan mengat ur badan-badan lain yang fungsinya
berkait an dengan kekuasaan kehakiman.
Pasal 31 dirombak secara besar-besaran dan jumlah ayat bert ambah dari 2 menjadi 5 ayat .
Pada Ayat (1), kat a pengajaran digant i menjadi pendidikan. Ayat (2) dipindahkan dan
dikembangkan ke Ayat (3), menambahkan t ujuan sist em pendidikan nasional. Kemudian Ayat
(2) yang kosong diberi klausa baru yang menyebut kan kewajiban warga negara mengikut i
pendidikan dasar dan kewajiban pemerint ah unt uk membiayainya. Ayat (4) dan (5)
dit ambahkan dan secara berurut an menyebut kan alokasi APBN dan APBD unt uk kebut uhan
pendidikan nasional sert a jaminan unt uk memajukan ipt ek.
Pada Pasal 32, jumlah ayat bert ambah dari 1 menjadi 2 ayat . Kat a-kat a pada Ayat (1)
dikembangkan dan dit at a ulang, sement ara Ayat (2) dit ambahkan dan menyebut kan bahasa
daerah.
Pada Pasal 33, dua ayat dit ambahkan, yait u Ayat (4) dan (5). Ayat (4) meyebut kan dasar dan
prinsip perekonomian nasional, sedangkan Ayat (5) menyebut kan ket ent uan lain mengenai
perekonomian nasional.
Pasal 34 dirombak secara besar-besaran dan jumlah ayat bert ambah dari 1 menjadi 4 ayat ,
sement ara klausa yang ada dit et apkan sebagai Ayat (1). Kemudian, Ayat (2), (3), dan (4)
dit ambahkan dan secara berurut an berisi ket ent uan sist em jaminan sosial, fasilit as pelayanan
kesehat an dan umum, sert a ket ent uan-ket ent uan lain mengenai kesejaht eraan sosial.
Pasal 37 dirombak secara besar-besaran dan jumlah ayat bert ambah dari 2 menjadi 5 ayat .
Ayat (1) dan (2) dipindahkan ke Ayat (3) dan (4), sert a isinya yang mengenai sidang MPR at as
perubahan UUD t ersebut diubah kent ent uannya. Sement ara it u, Ayat (1) dan (2) yang kosong
diberikan klausa-klausa baru yang berisi ket ent uan mengenai usul perubahan UUD. Terakhir,
Ayat (5) dit ambahkan dan menyebut kan t ent ang klausa pembat asan perubahan UUD.

Sedangkan perubahan berdasarkan bab adalah sebagai berikut .

Pada Bab XIII, penamaan "Pendidikan" diubah menjadi "Pendidikan dan Kebudayaan".

Pada Bab XIV, penamaan "Kesejaht eraan Sosial" diubah menjadi "Perekonomian Nasional dan
Kesejaht eraan Sosial".

Bagian At uran Peralihan dan At uran Tambahan dirombak ulang. At uran peralihan yang awalnya
t erdiri dari 4 pasal dihapuskan seluruhnya dan kemudian t iga pasal at uran peralihan baru
dit ambahkan ke dalam UUD. Sement ara it u, at uran pert ambahan yang t erdiri dari 2 ayat
dihapuskan juga seluruhnya dan kemudian dua pasal at uran t ambahan baru dit ambahkan ke
dalam UUD.

Bab II: Majelis Permusyawaratan Rakyat

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawarat an Rakyat t erdiri at as anggot a-anggot a Dewan Perwakilan Rakyat ,
dit ambah dengan ut usan-ut usan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut at uran
yang dit et apkan dengan undang-undang.

(2) Majelis Permusyawarat an Rakyat bersidang sedikit nya sekali dalam lima t ahun di ibu kot a
negara.

(3) Segala put usan Majelis Permusyawarat an Rakyat dit et apkan dengan suara yang t erbanyak.

diubah menjadi

(1) Majelis Permusyawarat an Rakyat t erdiri at as anggot a Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggot a Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diat ur lebih lanjut
dengan undang-undang.

Bab III: Kekuasaan Pemerintahan Negara

Pasal 6A

(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam sat u pasangan secara langsung oleh rakyat .

(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh part ai polit ik at au gabungan
part ai polit ik pesert a pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.

(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapat kan suara lebih dari lima puluh
persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.

(5) Tat a cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diat ur dalam
undang-undang.

diubah menjadi

(4) Dalam hal t idak adanya pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden t erpilih, dua pasangan
calon yang memperoleh suara t erbanyak pert ama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh
rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat t erbanyak dilant ik
sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Pasal 8

(1) Jika Presiden mangkat , berhent i, diberhent ikan, at au t idak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabat annya, ia digant ikan oleh Wakil Presiden sampai masa jabat annya.

(2) Dalam hal t erjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat -lambat nya dalam wakt u enam
puluh hari, Majelis Permusyawarat an Rakyat menyelenggarakan sidang unt uk memilih Wakil
Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden.

diubah menjadi

(3) Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat , berhent i, diberhent ikan, at au t idak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabat annya secara bersamaan, pelaksana t ugas
kepresidenan adalah Ment eri Luar Negeri, Ment eri Dalam Negeri, dan Ment eri Pert ahanan
secara bersama-sama. Selambat -lambat nya t iga puluh hari set elah it u, Majelis
Permusyawarat an Rakyat menyelenggarakan sidang unt uk memilih Presiden dan Wakil
Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh part ai
polit ik at au gabungan part ai polit ik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya
meraih suara t erbanyak pert ama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai berakhir masa
jabat annya.

Pasal 11

(2) Presiden dalam membuat perjanjian int ernasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas
dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang t erkait dengan beban keuangan negara, dan/at au
mengharuskan perubahan at au pembent ukan undang-undang harus dengan perset ujuan Dewan
Perwakilan Rakyat .

(3) Ket ent uan lebih lanjut t ent ang perjanjian int ernasional diat ur dengan undang-undang.

diubah menjadi
(1) Presiden dengan perset ujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyat akan
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Pasal 16

(1) Susunan Dewan Pert imbangan Agung dit et apkan dengan undang-undang.

(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab at as pert anyaan Presiden dan berhak memajukan
usul kepada pemerint ah.

diubah menjadi
Presiden membent uk suat u dewan pert imbangan yang bert ugas memberi nasihat dan
pert imbangan kepada Presiden, yang selanjut nya diat ur dalam undang-undang.

Bab IV: Dewan Pertimbangan Agung

Dihapus

Bab VIII: Hal Keuangan

Pasal 23B

Macam dan harga mat a uang dit et apkan dengan Undang-undang.

Pasal 23D

Negara memiliki suat u bank sent ral yang susunan, kedudukan, kewenangan, t anggungjawab, dan
independensinya diat ur dengan undang-undang.

Bab IX: Kekuasaan Kehakiman

Pasal 24

(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka unt uk menyelenggarakan


peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan milit er, lingkungan peradilan t at a usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konst it usi.

diubah menjadi

(3) Badan-badan lain yang fungsinya berkait an dengan kekuasaan kehakiman diat ur dalam
undang-undang.

Bab XIII: Pendidikan dan kebudayaan

Pasal 31
(1) Tiap-t iap warga negara berhak mendapat pengajaran.

(2) Pemerint ah mengusahakan dan menyelenggarakan sat u sist em pengajaran nasional, yang
diat ur dengan undang-undang.

diubah menjadi

(1) Set iap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2) Set iap warga negara wajib mengikut i pendidikan dasar dan pemerint ah wajib membiayainya.

(3) Pemerint ah mengusahakan dan menyelenggarakan sat u sist em pendidikan nasional, yang
meningkat kan keimanan dan ket akwaan sert a akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diat ur dengan undang-undang.

(4) Negara mempriorit askan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
pendapat an dan belanja negara sert a dari anggaran pendapat an dan belanja daerah unt uk
memenuhi kebut uhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

(5) Pemerint ah memajukan ilmu penget ahuan dan t eknologi dengan menjunjung t inggi nilai-nilai
agama dan persat uan bangsa unt uk kemajuan peradaban sert a kesejaht eraan umat manusia.

Pasal 32

Pemerint ah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

diubah menjadi

(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di t engah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

(2) Negara menghormat i dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Bab XIV Perekonomian nasional dan kesejahteraan


sosial

Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar at as asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang pent ing bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang t erkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan unt uk sebesar-besar kemakmuran rakyat .

diubah menjadi
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar at as asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang pent ing bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang t erkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan unt uk sebesar-besar kemakmuran rakyat .

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar at as demokrasi ekonomi dengan prinsip


kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjut an, berwawasan lingkungan, kemandirian, sert a
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesat uan ekonomi nasional.

(5) Ket ent uan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diat ur dalam undang-undang.

Pasal 34

Fakir miskin dan anak-anak yang t erlant ar dipelihara oleh Negara.

diubah menjadi

(1) Fakir miskin dan anak-anak yang t erlant ar dipelihara oleh negara.

(2) Negara mengembangkan sist em jaringan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan t idak mampu sesuai dengan mart abat kemanusiaan.

(3) Negara bert anggung jawab at as penyediaan fasilit as pelayanan kesehat an dan fasilit as
pelayanan umum yang layak.

(4) Ket ent uan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diat ur dalam undang-undang.

Pasal 37

(1) Unt uk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggot a
Majelis Permusyawarat an Rakyat harus hadir.

(2) Put usan diambil dengan perset ujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggot a
Majelis Permusyawarat an Rakyat yang hadir.

diubah menjadi

(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis
Permusyawarat an Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggot a
Majelis Permusyawarat an Rakyat .

(2) Set iap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara t ert ulis dan
dit unjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan unt uk diubah besert a alasannya.

(3) Unt uk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawarat an


Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggot a Majelis Permusyawarat an
Rakyat .

(4) Put usan unt uk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan perset ujuan
sekurang-kurangnya lima puluh persen dit ambah sat u anggot a dari seluruh anggot a Majelis
Permusyawarat an Rakyat .

(5) Khusus mengenai bent uk Negara Kesat uan Republik Indonesia t idak dapat dilakukan
perubahan.

Aturan Peralihan

Pasal I

Panit ia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengat ur dan menyelenggarakan kepindahan


pemerint ahan kepada Pemerint ah Indonesia.

diubah menjadi

Segala perat uran perundang-undangan yang ada masih t et ap berlaku selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Pasal II

Segala badan negara dan perat uran yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

diubah menjadi

Semua lembaga negara yang ada masih t et ap berfungsi sepanjang unt uk melaksanakan
ket ent uan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang
Dasar ini.

Pasal III

Unt uk pert ama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panit ia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.

diubah menjadi

Mahkamah Konst it usi dibent uk selambat -lambat nya pada 17 Agust us 2003 dan sebelum
dibent uk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

Aturan tambahan
(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia
mengat ur dan menyelenggarakan segala hal yang dit et apkan dalam Undang-Undang Dasar ini.

(2) Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawarat an Rakyat dibent uk, Majelis it u
bersidang unt uk menet apkan Undang-Undang Dasar.

Diubah menjadi

Pasal I

Majelis Permusyawarat an Rakyat dit ugasi unt uk melakukan peninjauan t erhadap mat eri dan
st at us hukum Ket et apan Majelis Permusyawarat an Rakyat unt uk diambil put usan pada sidang
Majelis Permusyawarat an Rakyat t ahun 2003.

Pasal II

Dengan dit et apkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 t erdiri at as Pembukaan dan pasal-pasal. (Perubahan t ersebut
diput uskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawarat an Rakyat Republik Indonesia ke-6
(lanjut an) pada t anggal 10 Agust us 2002 Sidang Tahunan Majelis Permusyawarat an Rakyat
Republik Indonesia, dan mulai berlaku pada t anggal dit et apkan)

Pranala luar

Wikisource memiliki naskah asli yang berkait an dengan art ikel ini:
Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Dokumen Asli) (ht t ps://www.
mkri.id/public/cont ent /infoumum/regulat ion/pdf/UUD45%20ASLI.pdf)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Dokumen dengan Perubahan)
(ht t ps://jdih.mkri.id/mg58ufsc89hrsg/UUD_ 1945_ Perubahan.pdf)

Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (ht t ps://
www.perat uran.go.id/common/dokumen/lain-lain/1945/UUD1945PerubahanKeempat .pdf)

Artikel bertopik hukum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perubahan_Keem
pat_Undang-Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945&action=edit) .
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Perubahan_Keempat_Undang-
Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tah
un_1945&oldid=20484809"


Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh FelixJL111

Anda mungkin juga menyukai