Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Penelitian

e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

STRATEGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL STARBUCK DALAM


MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN

1 2
Alima Fikri Shidiq , Fitri Hajar Purnama Santoso Tri Raharjo3, Sahadi
Humaedi4

Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran


1, 2
3, 4
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial & Pemberdayaan Masyarakat, Universitas
Padjadjaran

(alimafish@gmail.com;
fitrihajar59@gmail.com; santoso.tri.raharjo@unpad.ac.id; sahadi.humaedi@unpad.ac.id)

ABSTRAK
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan ke 17 tujuan SDG ini dengan melibatkan
seluruh komponen masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat itu sendiri, akademisi,
pemerintahan hingga pihak swasta. Dengan melibatan pihak swasta dalam mewujudkan SDGs
diharapkan akan membawa dampak lebih luas terhadap masyarakat, mengingat bahwa di
Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak di bidang usaha pelayanan baik barang
ataupun jasa kepada masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan
dalam mewujudkan tujuan tersebut yaitu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR). Hal ini ditanggapi positif oleh berbagai pihak, salah satunya Starbucks Coffee Company
yang mengusung tujuan SDGs ke dalam program CSR (Corporate Social Responsibility)
perusahaan. Sebagai green company Starbuck mengambil peran dalam pembangunan
lingkungan berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya melalui program CSR yang
diintegrasikan dengan strategi marketing. Adapun program CSR tersebut dilakukan baik secara
langsung kepada masyarakat, bermitra dengan lembaga sosial ataupun kepada konsumennya.
Kata kunci: CSR, SDGs, green company

ABSTRACT
The Government of Indonesia is committed to realizing these 17 SDG objectives by involving all
components of Indonesian society from the community itself, academics, government to the
private sector. By involving the private sector in realizing SDGs, it is expected to have a wider
impact on the community, given that in Indonesia there are many companies engaged in the
business of providing goods or services to the people of Indonesia. One way companies can do
in realizing these goals is through corporate social responsibility (CSR) programs. This was
positively responded by various parties, one of which was Starbucks Coffee Company which
brought the SDGs goals into the company's CSR (Corporate Social Responsibility) program. As a
green company Starbuck takes a role in the development of environmentally sustainable as a
form of social responsibility through CSR programs that are integrated with marketing strategies.
The CSR program is carried out either directly to the community, in partnership with social
institutions or to consumers.
Keywords: CSR, SDGs, green company

192
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

PENDAHULUAN and do good” . Adapun World Business Concil


Negara Indonesia menjadi salah satu and Sustainability Development (WBCSD)
negara diantara 193 negara di Dunia yang medefinisikan tanggung jawab sosial
menyepakati rencana aksi global dalam perusahaan adalah komitmen berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan atan yang dalam bisnis untuk berprilaku etis dan
disebut dengan Sustainable Development berkontribusi pada pembangunan ekonomi
Goals (SDG). Pemerintah Indonesia dengan meningkatkan kualitas kehidupan
berkomitmen untuk mewujudkan ke 17 tujuan tenaga kerja dan keluarga mereka serta
SDG ini dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat lokal dan masyarakat pada
masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat umumnya (WBCSD, 1999, Business
itu sendiri, akademisi, pemerintahan hingga Association dalam Raharjo & Meilanny, 2014).
pihak swasta. Dengan melibatan pihak swasta Namun dalam mewujudkan tujuan SDG berarti
dalam mewujudkan sdg diharapkan akan tanggung jawab sosial perusahaan tidak
membawa dampak lebih luas terhadap hanya sebatas berbuat baik atau berkontribusi
masyarakat mengingat di Indonesia sendiri pada pembangunan ekonomi saja tetapi harus
banyak perusahaan-perusahaan swasta yang memperhatikan tiga apek dari pembangunan
bergerak dibidang usaha pelayanan baik berkelanjutan itu sendiri yaitu sosial, ekonomi
barang ataupun jasa kepada masyarakat dan lingkungan (Ri'aeni, 2016). Seperti definisi
Indonesia. Dengan kata lain keberadaan pihak yang dijelaskan dalam www.csr-asia.com
perusahaan-perusahaan tersebut membawa (Raharjo dan Meilanny,2014) tanggung jawab
dampak positif ataupun negatif kepada sosial merupakan komitmen perusahaan
masyarakat terlebih jika perusahaan tersebut untuk beroperasi secara berkelanjutan baik
melakukan eksplorasi terhadap sumber daya segi ekonomi, sosial dan lingkungan sambil
yang ada di masyarakat baik berupa sumber menyeimbangkan kepentingan dari berbagai
daya alam atau sumber daya manusianya. stakeholder.
Sedangkan dalam tujuan pembangunan Menurut penelitian Apriliyani dan
berkelanjutan itu sendiri seluruh stakeholder Novita (2019 memaparkan bahwa PT Holcim
harus memastikan bahwa setiap kegiatan mengimplementasikan program CSR yang
produksi atau konsumsi yang dilakukan harus dimilikinya sebagai cara untuk mencapai
menjaga fungsi keberlangsungan untuk target SDG. Hasilnya pun membuktikan
generasi yang akan datang. program CSR memilki pengaruh terhadap
Dari penjelasan tersebut didapatkan pencapaian SDG dalam bidang ekonomi sesuai
bahwasannya setiap perusahaan memiliki dengan yang menjadi target pencapai
tanggung jawab yang harus dilakukan untuk perusahaan. Selain itu penelitian sebelumnya
mewujudkan tujuan dari program yang dilakukan oleh Theresia (2018)
pembangunan berkelanjutan. Salah satu cara membuktikan program CSR juga memiliki
yang bisa dilakukan perusahaan dalam pengaruh terhadap pencapaian target SDG
mewujudkan tujuan tersebut yaitu melalui dalam bidang sosial. Dalam mewujudkan
program tanggung jawab sosial perusahaan tujuan SDG tentunya setiap perusahaan
atau yang biasa disebut dengan Corporate memiliki satu tujuan yang menjadi fokus
Social Responsibility (CSR). Flack dan Heblich perhatian tergantung dengan bidang dimana
(2007 dalam Schoneherr dkk,2017) perusahaan itu bergerak. Pada Implementasi
mengasumsikan perusahaan yang program CSR pun tentu akan bervariasi
bertanggung jawab adalah dengan “do well tergantung kemampuan, kebutuhan

193
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

masyarakat dan faktor-faktor lain seperti Dari penjelasan tersebut didapatkan


komitmen pimpinan perusahan, ukuran dan bahwasannya CSR merupakan program
kematangan perusahaan, regulasi dan sistem perusahaan untuk menjaga keberlangsungan
perpajakan yang diatur pemerintah (Lin dkk, usahanya dengan memperhatikan hubungan
2018). Seperti yang dilakukan oleh salah satu internal dan perusahaan (Cita dkk, 2018).
perusahaan kedai kopi terbesar di dunia yaitu Di Indonesia itu sendiri ada empat
Starbuck, perusahaan ini memilki komitmen model atau pola CSR yang umum digunakan
dalam mendukung tercapainya SDG melalui di perusahaan yaitu (1) dengan melibatkan
program tanggung jawab sosial yang secara langsung, perusahaan menjalankan
dimilkinya. Kajian ini bertujuan untuk program CSR secara langsung kepada
mendeskripsikan bagaimana komitmen masyarakat tanpa perantara. (2) Melalui
Starbuck memberikan kontrubusi dalam yayasan atau organisasi perusahaan (3)
mewujudkan SDG melalui program tanggung bermitra dengan pihak lain seperti dengan
jawab sosialnya. lembaga sosial/organisasi non-pemerintah,
instansi pemerintah, Universitas atau media
PROGRAM CSR DI PERUSAHAAN massa. (4) mendukung atau bergabung suatu
Pada dasarnya CSR merupakan sebuah konsorsium yaitu dengan turut mendirikan,
pendekatan yang dilakukan perusahaan untuk mendukung atau menjadi anggota suatu
memenuhi standar lingkungan, ekonomi dan lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan
sosial (Montiel,2008 dalam Schoneherr sosial tertentu (Lin dkk, 2018).
dkk,2017) . CSR di perusahaan dapat Program CSR di perusahaan dapat
dipahami dalam tiga hal pokok yaitu pertama, juga dikatakan sebagai bentuk investasi bagi
sebagai peran yang sifatnya sukarela perusahaan demi pertumbuhan dan
(Voluntary) sehingga perusahaan memilki keberlanjutan (Sustainability). Program CSR
kebebasan untuk melakukannya atau tidak. ini penting dilakukan dalam membangun citra
kedua, program CSR sebagai kegiatan dan reputasi perusahaan yang akan
kedermawanan (Filantropi) yaitu untuk meningkatkan kepercayaan baik dari
pemberdayaan sosial dan perbaikan konsumen maupun mitra bisnis (Haerani,
kerusakan akibat eksplorasi dan eksploitasi 2017). Bahkan menurut studi terbaru
yang dilakukan perusahaan. Ketiga, yaitu perusahaan yang sepenuhnya
sebagai bentuk kewajiban (Obligation) mengintegrasikan program CSR mampu
sehingga program CSR ini dipandang sebagai meningkatkan penjualan (Klinee, 2018). Hasil
sebuah keharusan perusahaan dalam penelitian lainnya membuktikan bahwa
mengentaskan krisis kemanusiaan dan program-program CSR yang disinergikan
lingkungan (Marnelly, 2012). Selain dilakukan dengan strategi marketing akan memberikan
untuk menyelesaikan permasalah yang ada di dampak yang lebih besar kepada masyarakat
masyarakat program CSR ini digunakan untuk dibandingkan dengan program CSR ala
memjalin sistem hubungan dengan para kadarnya (Wangke, 2014). Hal itu bisa terjadi
stakeholder dan juga untuk meningkatkan karena para milenial membeli sesuatu yang
performa bisnis secara sosial, lingkungan dan dapat mencerminkan nilai-nilai yang sesuai
ekonomi (Schoneherr dkk,2017) dengan kata dalam kehidupan. Terlebih para konsumen
lain melaui CSR perusahaan berusaha saat ini sangat memperhatikan bagaimana
meningkatkan kualitas hidup dari para sebuah produk bereaksi terhadap isu sosial
stakeholder baik internal ataupun eksternal. atau politik. Hal tersebut dapat terlihat melalui

194
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh tujuan pembangunan SDGs adalah sebagai
perusahaan baik terhadap isu tertentu atau berikut ;
masalah yang ada di masyarakat. Oleh karena 1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan
itu sangat penting bagi perusahaan untuk di manapun
mengidentifikasi bidang dampak sosial yang 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai
ingin dicapainya sesuai dengan produk, ketahanan pangan dan meningkatkan
layanan atau strategi inti dari perusahaannya gizi, serta mendorong pertanian yang
sehingga menunjukan komitmen yang kuat berkelanjutan
dari perusahaan dalam mengentaskan 3. Menjamin kehidupan yang sehat dan
permasalahn sosial yang ada di masyarakat. mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia
SDGs dalam Pembangunan Lingkungan 4. Menjamin pendidikan yang inklusif
Berkelanjutan dan berkeadilan serta mendorong
Sustainable Development Goals kesempatan belajar seumur hidup
(SDGs) merupakan upaya pembangunan bagi semua orang
global yang dilandasi oleh kesadaran akan 5. Menjamin kesetaraan gender serta
pentingnya menjaga keseimbangan hidup memberdayakan seluruh wanita dan
antara masyasrakat dunia dan lingkungannya, perempuan
tidak hanya untuk saat ini melainkan untuk 6. Menjamin ketersediaan dan
generasi yang akan datang. Menurut Adha pengelolaan air serta sanitasi yang
(2018) Sustainable Development Goal berkelanjutan bagi semua orang
merupakan suatau kegiatan yang yang telah 7. Menjamin akses energi yang
tersusun secara sistematis dan terstruktur terjangkau, terjamin, berkelanjutan
dalam rangka merencanakan kesejahteraan dan modern bagi semua orang
masyarakat, kualitas kehidupan masyarakat, 8. Mendorong pertumbuhan ekonomi
serta memberikan dampak bagi masa depan yang terus-menerus, inklusif, dan
agar generasi mendatang dapat menikmati berkelanjutan, serta kesempatan
apa yang ada dibumi ini tanpa mengurangi kerja penuh dan produktif dan
akses yang ada melalui pembangunan pekerjaan yang layak bagi semua
beberapa aspek yang saling mendukung yaitu orang
seperti lingkungan, sosial, dan ekonomi. 9. Membangun infrastruktur yang
Dalam proses perumusannya program berketahanan, mendorong
SDGs ini berupaya untuk mentransformasikan industrialisasi yang inklusif dan
pemecahan permasalahan global terkait berkelanjutan serta membina inovasi
dengan kesehatan, kemiskinanan, kesetaraan 10. Mengurangi kesenjangan di dalam
jender dan pemberdayaan perempuan dan antar negara
kedalam 17 Tujuan Sustainable Development 11. Menjadikan kota dan pemukiman
Goals (SDGs). Pada bulan September 2015, 17 manusia inklusif, aman, berketahanan
Tujuan SDGs tersebut dideklarasikan PBB dan dan berkelanjutan
disepakati oleh 193 negara dan pemerintahan 12. Menjamin pola produksi dan konsumsi
untuk secara bersama-sama memperbaiki yang berkelanjutan
mutu kehidupan yang rusak menjadi nyaman, 13. Mengambil tindakan segera untuk
sejahtera, dan berkelanjutan. Adapun 17 memerangi perubahan iklim dan
dampaknya

195
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

14. Melestarikan dan menggunakan dan masyarakat Indonesia untuk mencapai 17


samudera, lautan serta sumber daya tujuan pembangunan berkelanjutan yang
laut secara berkelanjutan untuk berfokus pada 3 pilar pembangunan yaitu
pembangunan berkelanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan .
15. Melindungi, memperbarui, serta Menurut sayekti (2006) Pembangunan
mendorong penggunaan ekosistem berkelanjutan adalah proses pembangunan
daratan yang berkelanjutan, yang berprinsip untuk memenuhi kebutuhan
mengelola hutan secara sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
berkelanjutan, memerangi kebutuhan generasi yang akan datang. Salah
penggurunan, menghentikan dan satu faktor yang harus dihadapi dalam
memulihkan degradasi tanah, serta pembangunan berkelanjutan ini adalah
menghentikan kerugian bagaimana memperbaiki kerusakan atau
keanekaragaman hayati kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan
16. Mendorong masyarakat yang damai kebutuhan pembangunan ekonomi dan
dan inklusif untuk pembangunan keadilan sosial.
berkelanjutan, menyediakan akses Meningkatnya populasi penduduk di
keadilan bagi semua orang, serta setiap tahunnya sejalan dengan peningkatan
membangun institusi yang efektif, pencemaran lingkungan yang merusak
akuntabel, dan inklusif di seluruh stabillitas ekosistem alam , produktivitas
tingkatan sumberdaya alam yang terbatas tidak mampu
17. Memperkuat perangkat-perangkat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak
implementasi (means of terbatas. Kerusakan dan pencemaran
implementation) dan merevitalisasi lingkungan, menurut J. Barros dan J.M.
kemitraan global untuk pembangunan Johnston erat kaitannya dengan aktivitas
berkelanjutan pembangunan yang dilakukan manusia,
antara lain disebabkan, pertama, kegiatan-
Ke-17 tujuan tersebut dikelompokkan kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-
kedalam 5 sektor, diantaranya menjamin zat buangan yang berbahaya seperti logam
kehidupan yang sehat, memastikan berat, zat radio aktif dan lain-lain. Kedua,
pemerataan kualitas pendidikan dan Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya
pendidikan inklusif serta pembelajaran seumur perusakan instlasi, kebocoran, pencemaran
hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan buangan penambangan, pencemaran udara
dan mencapai kesetaraan gender, serta dan rusaknya lahan bekas pertambangan.
memberdayakan semua perempuan dan anak Ketiga, kegiatan transportasi, berupa kepulan
perempuan. Di Negara Indonesia 17 tujuan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan
SDGs tersebut diatur dalam Peraturan kendaraan bermotor, tumpahan bahan bakar,
Presiden Nomor 59 Tahun 2017, proses berupa minyak bumi dari kapal tanker.
penyusunan kerangka hukum untuk SDGs ini Keempat, kegiatan pertanian, terutama akibat
telah dimulai sejak awal tahun 2016 dengan dari residu pemakaian zat-zat kimia untuk
membuka partisipasi masyarakat melalui memberantas serangga/tumbuhan
diskusi dan konsultasi yang dilakukan oleh pengganggu, seperti insektisida, pestisida,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. herbisida, fungisida dan juga pemakaian
Peraturan Presiden ini mengatur peran pupuk anorganik (Absori, 2006).
lembaga pemerintahan, non pemerintahan

196
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

Pendekatan integrative dalam mengusung tujuan SDGs kedalam program


pembangunan berkelanjutan menjadi kunci tanggung jawab sosialnya, dimana program
tercapainya tujuan SDGs, pemanfaatan tersebut sejalan dengan strategi pemasaran
sumberdaya alam yang berdasar pada perusahan yang menggunakan Green
pemahaman akan kompleksnya keterkaitan Marketing Strategy.
antara sistem alam dan sistem sosial Green marketing Strategy merupakan
menciptakan hubungan yang harmonis antar suatu konsep yang mengarah kepada
keduanya. Oleh karena itu pengelolaan pemenuhan kebutuhan konsumen dengan
lingkungan hidup dengan tidak melampaui meminimalisir dampak buruknya terhadap
kemampuan produktivitas sumberdaya alam lingkungan melalui penerapan green product,
agar stabilitas kualitas kehidupan manusia dan green price, green place dan green promotion.
lingkungannya tetap terjaga. Perusahaan yang menerapkan Green
Pilar pembangunan lingkungan yang Marketing Strategy akan menjalankan strategi
terintegrasi dalam tujuan SDGs memastikan pemasaran yang menawarkan produk ramah
ketahanan pangan dan gizi yang baik, lingkungan, harga produk yang sebanding
mencapai akses universal ke air dan sanitasi, dengan kualitas yang ditawarkan serta aman
menjamin energi yang berkelanjutan, bagi lingkungan, pendistribusian produk
memastikan pola konsumsi dan produksi ataupun pemilihan tempat operasi yang tidak
berkelanjutan, mengambil tindakan untuk merusak lingkungan, dan memberikan pesan-
memerangi perubahan iklim dan dampaknya, pesan positif yang mengajak konsumen untuk
mengelola aset sumber daya alam secara mencintai lingkungan nya dalam hal
berkelanjutan, mengelola ekosistem yang promosinya (Sari dan Putu, 2017)
berkelanjutan dan menghentikan hilangnya Green Marketing ini merupakan salah
keanekaragaman hayati. satu bentuk kesadaraan perusahaan akan
pentingnya pelestarian lingkungan yang
METODE didasari oleh adanya kekhawatiran terjadinya
Metode penulisan dalam karya ilmiah kerusakan lingkungan hidup yang mengancam
ini adalah studi kepustakaan (library reserch) kesehatan dan kelangsungan hidup manusia
atau studi dokumentasi. Studi kepustakaan serta keturunannya. Starbucks Coffee sebagai
dilakukan untuk mendapatkan konsep green company menyadari, bahwa semakin
kebijakan teori atau doktrin, pemikiran meningkatnya jumlah konsumen Starbucks
konseptual dan penulisan pendahulu yang Coffee maka akan semakin tinggi pula
berkaitan dengan objek telaah penulisan ini produksi limbah dihasilkan (Irwansyah, 2015).
berupa literatur karya tulis ilmiah. Penulisan ini Pentingnya konsumsi ramah lingkungan untuk
bersifat deskriptif-analitis, yakni menjaga kelestarian bumi mendorong
mendeskripsikan dan menganalisis strategi Starbucks Coffee untuk meluncurkan berbagai
CSR starbucks Coffee Company dalam program CSR untuk membantu
mewujudkan pembangunan lingkungan menyeimbangkan ekosistem lingkungan,
berkelanjutan. program tersebut meliputi :
1. Program global “Take A Mug Pledge”.
PEMBAHASAN Program ini dilakukan dengan tujuan
Starbucks Coffee Company merupakan untuk mengedukasi dan mengubah
perusahaan kedai kopi terbesar di dunia yang perilaku konsumsi konsumen
berasal dari Amerika Serikat. Starbucks ini Starbucks dari mengkonsumsi produk

197
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

minuman Starbucks Coffee dengan pionir green company merupakan upaya


kemasan ramah lingkungan (dapat perusahaan untuk memperpanjang
digunakan secara berulang tanpa keberlangsungan hidup perusahaannya
batas). Di Indonesia program ini dengan mengimplementasikan tiga dari empat
dikenal dengan nama “tumbler model CSR yaitu menjalankan program CSR
Starbucks on the go” penjualan secara langsung kepada masyarakat, melalui
tumbler Starbucks on the go yayasan atau organisasi perusahaan, serta
merupakan bentuk kegiatan marketing bermitra dengan pihak lain untuk melakukan
sosial pionir. Dengan melakukan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan
pembelian produk minuman hidup yang dapat mewujudkan pembangunan
menggunakan tumbler Starbucks on lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini
the go, konsumen mendapatkan menjadi penting sebab produk yang
keuntungan berupa potongan harga dipasarkan oleh Starbuks merupakan hasil dari
yang lebih murah dari harga jualnya. pengolahan alam, maka dari itu Starbuck perlu
2. Program penggunaan 10% kertas daur membuat program-program yang
ulang untuk kemasan produk. memperbaiki kelestarian lingkungan agar
Penggunaan kemasan plastik untuk kualitas produk yang dihasilkan perusahaan
produk dinilai tidak ramah lingkungan, dapat terjamin sesuai dengan mutu yang
sehingga Starbucks menggagaskan diharapkan.
penggunaan bahan daur biologis untuk Selain itu juga program CSR yang
kemasan produk mereka. dilakukan Starbuck ini membentuk citra positif
3. Program Grounds for Hope. Melalui perusahaan dalam mendukung SDG. Program
program ini perusahaan Starbucks CSR yang dilakukan Starbuck ini diintegrasikan
berkolaborasi dengan Catalyze dengan strategi marketing sehingga memberi
Communications dan Bali Compost value added terhadap product yang dijualnya.
Crafters untuk mengolah ampas kopi Hal ini juga dipandang sebagai bagaimana
yang terbuang, serta mendaur- perusahaan melakukan engagement dengan
ulangnya menjadi kompos. konsumen karena secara tidak langsung
4. Program Water for Change, Program Starbuck mengajak konsumennya untuk
Water for Change yang bekerja sama mendukung perusahaan dalam mewujudkan
dengan Yayasan Planet Water pembangunan lingkungan yang
merupakan salah satu program yang berkelanjutan. Oleh sebab itu melalui program
diluncurkan oleh Starbucks untuk CSR yang dilakukan Starbuck baik yang
membantu masyarakat yang kesulitan dilaksanakan langsung kepada masyarakat,
mendapatkan air bersih. Program ini bermitra atau kepada konsumen akan
dilakukan bersama masyarakat membawa dampak yang lebih luas bagi
setempat dengan bergotong royong pembangunan lingkungan yang
membangun AquaTower untuk berkelanjutan.
memenuhi kebutuhan air bersih
masyarakat setempat. KESIMPULAN
PBB sebagai organisasi internasional
Berdasarkan konsep Corporate Social
mengusung program pembangunan global
Responsibility (CSR) , program-program yang
Sustainable Development Goals (SDGs)
dilakukan oleh Starbucks sebagai perusahaan
dengan mentransformasikan permasalahan

198
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

global terkait dengan isu lingkungan, berperan aktif dalam pengentasan masalah
pendidikan, kesehatan, kemiskinanan, global. Hal ini ditanggapi positif oleh berbagai
kesetaraan jender dan pemberdayaan pihak, salah satunya Starbucks Coffee
perempuan kedalam 17 tujuan SDGs. Berbeda Company yang mengusung tujuan SDGs
dengan program pembangunan global kedalam program CSR (Corporate Social
sebelumya, yaitu Millennium Development Responsibility) perusahaan. Sebagai green
Goals (MDGs) yang memiliki sistem company Starbuck mengambil peran dalam
pembangunan yang ekslusif dan sangat pembangunan lingkungan berkelanjutan
birokratis tanpa melibatkan stakeholder non- melalui berbagai program CSR yang dirancang
pemerintah, SDGs justru memiliki sistem perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab
pembangunan yang inklusif dengan sosialnya. Starbuck mengintegrasikan
memanfaatkan stakeholder non-pemerintah, program CSR yang dilakukannya dengan
seperti civil society organization, strategi marketing untuk mendapatkan
universitas/akademisi, sektor bisnis dan dampak yang lebih luas dengan mengajak
swasta, serta kelompok masyarakat lainnya para konsumennya. Strategi itu sangat
untuk bersama-sama mencapai Tujuan menguntungkan karena selain mebentuk citra
Pembangunan Berkelanjutan agar dapat positif terhadap perusahaan mereka pun
mewujudkan tatanan kehidupan yang dapat meningkatkan hasil penjualan melalui
seimbang, nyaman, dan berkelanjutan melalui engagement yang dibangun kepada
3 pilar pembangunan yaitu, ekonomi, sosial, konsumen dengan mengandalkan value added
dan lingkungan. yang dimilikinya yaitu menjadi kedai kopi yang
Dalam proses penyusunan peraturan peduli lingkungan dengan menjadi bagian
hingga implementasi program, pemerintah dalam pembangunan lingkungan yang
memberikan ruang partisipasi terbuka kepada berkelanjutan.
masyarakat, lembaga pemerintahan dan
lembaga nonpemerintahan untuk
menyuarakan ide dan gagasannya agar
Cita Insaniah Muhammad, Santoso Tri
DAFTAR PUSTAKA Raharjo, Risna Resnawaty. (2018).
Absori. (2006, Meret). Deklarasi Pelaksanaan Corporate Social
Pembangunan aBerkelanjutan dan Responsibility PT.Indonesia Power
Implikasinya di Indonesia. Jurnal Ilmu UPJP Kamojang. Share : Social Work
Hukum, Volume 9(Nomor 1), 39-52.
Jurnal, 195-202.
Adha, U. (2018). Peran Sustainable
Development Goal dalam Menjaga Debby Citra Indah dan Brillyanes Sanawiri.
Kelestarian Lingkungan di Kabupaten (2018, Januari). Analisis Implementasi
Sleman. Yogyakarta: Universitas Corporate Social Responsibility (CSR)
Muhammadiyah Yogyakarta. terhadap Keberlangsungan Bisnis
Perusahaan Multinasional (Studi Pada
Almez Krisopras dan I Gusti Ayu Ketut Starbucks Coffee Grand Metropolitan
Giantari. (2016). Pengaruh Program Mall Bekasi). Jurnal Administrasi Bisnis
Corporate SOcial Responsibility dan (JAB), Volume 54(Nomor 1), 120-129.
Inovasi Produk terhadap Brand Loyalty Retrieved from
Starbucks Coffee di Denpasar. E-Jurnal administrasibisnis.studentjournal.ub.a
Manajemen Unud, Volume 5(Nomor c.id
4), 2396-2423.

199
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

Haerani, F. (2017). Strategi Corporate Social (CSR) Dari Sudut Pandang Perusahaan
Responsibility (CSR) Dalam Rangka . Share Social Work Journal , 13-29.
Meningkatkan Reputasi Prusahaan
Muhammad Iqbal dan Tahlim Sudaryanto.
(Dalam Kajian Aspek Hukum Bisnis). (2008, Juni). Tanggungjawab Sosial
Jurnal Ilmu Hukum, 637-655. Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) dalam Perspektif
I Gusti Ayu Widya Sari dan Putu Yudi
Kebijakan Pembangunan Pertanian.
Setiawan. (2017). Pengaruh Green
Analisis Kebijakan Pertanian, Volume
Marketing dan Packaging terhadap
6(Nomor 2), 156-173.
Brand Image dan Loyalitas Pelanggan
pada Konsumen Starbuks Coffee. E- Ngoyo, M. F. (2015, Juni). Mengawal
Jurnal Manajemen Unud, Volume Sustainable Development
6(NOmor 7), 3820-3849. Goals(SDGs); Meluruskan Orientasi
Pembangunan yang Berkeadilan.
Irwansyah, A. (2015). Analisis Program
Sosioreligius, Volume 1(No 1), 78-88.
Corporate Social Marketing,
Pengetahuan Kondumen dan Reputasi Norma Schonherr, Florian Findler, Andre
Perusahaan dalam Mencuptakan Martinuzzi. (2017). Exploring the
Green Consumerism (Program Interface of CSR and the Sustainable
Tumbler Starbucks). Jurnal Ilmiah
Development . Transnational
Universitas Batanghari Jambi, Volume
15(Nomor 3), 52-56. Corporations , 33-47.

Jayakusuma, Z. (2015, Desember). Peranan Ri'aeni, I. (2016). Visi Pembangunan


Audit Lingkungan dalam Pencegahan Berkelanjutan Program Corporate
Pencemaran dan/atau Kerusakan Social Responsibility (CSR) Pada
Lingkungan HIdup untuk Mewujudkan Perusahaan Di Cirebon . Prosiding
Pembangunan Berkelanjutan. Al’ Adl, Seminar Nasional Indocompac, 777-
Volume 7(Nomor 14), 101-116.
793.
Klinee, M. (2018, Juli 24). How to Drive Profits
Rifka Aulya, Agus Suryono, Wima Yudo
with Corporate Social Responsibility.
Prasetyo. (608-612). Implementasi
Retrieved November 30, 2019, from Program Corporate Social
Inc: https://www.inc.com/maureen- Responsibility dalam Rangka
kline/how-to-drive-profits-with- Mewujudkan Sustainable Development
corporate-social-responsibility.html di Bidang Lingkungan. Jurnal
Administrasi Publik, volume 2(no. 4).
Lin Aqiela, Santoso Tri Raharjo, Risna
Resnawati. (2018). Implementasi
Program Corporate Social Sagalane, A. B. (2015). Implementasi dan
Responsibility (CSR) El-Corps . SHARE Implikasi Sosialisasi Empat Pilar
: Social Work Jurnal, 211-218. Berbangsa dan Bernegara Pasca
Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal
Marnelly, T. (2012). Corporate Social Penelitian Hukum Legalitas, volume
Responsibility (CSR) Tinjauan Teori 9(Nomor 1), 1-12.
dan Praktek di Indonesia. Jurnal Sayekti, L. A. (2016, Juni). Strategi
Aplikasi Bisnis, 49-59. Pemerintah Kota Yogyakarta dalam
Mewujudkan Pembangunan Daerah
Meilanny Budiarti S. , Santoso Tri Raharjo . Berkelanjutan. volume 5(nomor 1), 63-
(2014). Corporate Social Responsibility 90.

200
Prosiding Penelitian
e ISSN : 2581-1126
& Pengabdian Vol 6, No: 3 Hal: 192 - 201 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Kepada Masyarakat

Surya, R. Z. (2018, April). Pemetaan Indonesia Global Compact Network


Keselarasan Indikator Tujuan (ICGN). National Conference of
Pembangunan Berkelanjutan/ Creative Industry, 5-6.
Sustainable Development Goals
(TPB/SDGs) pada Rencana Wangke, S. J. (2014). Persepsi Corporate
Pembangunan Kabupaten Indragiri Social Responsibilities (CSR) Sebagai
HIlir. Jurnal BAPPEDA, Volume Atrategi Pemasaran. Jurnal
4(Nomor 1), 8-18. Pembangunan dan Keuangan Daerah.
Susilo, D. (2014, April). Analisis Program
Weni Apriliyani, Novita . (2019).
Corporate Social Marketing,
Pengetahuan Konsumen dan Reputasi Implementation of CSR Programs
Perusahaan dalam Menciptakan Green Towarsd Achievement of The SDGs
Consumerism (Program Tumbler Target. Accounting Research Journal
Starbuck On The Go). Jurnal of Sutaatmadja (Accruals), 13-31.
Manajemen Pemasaran, Volume
8(Nomor 1), 9-17. doi:doi:
10.9744/pemasaran.8.1.9-17
Theresia. (2018). Analisis Penerarapan
Sustainability Development Goals
(SDGs) Pada Bebebrapa Anggota

201

Anda mungkin juga menyukai