Anda di halaman 1dari 12

ISSN: 2339-0042 (p)

Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

IMPLEMENTASI SDG'S-12 MELALUI PENGEMBANGAN KOMUNITAS


DALAM PROGRAM CSR

Bintang Masnola Capah1, Hadiyanto Abdul Rachim2, Santoso Tri Raharjo2


1
Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran
2
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Universitas Padjadjaran

Email : Bintang20001@mail.unpad.ac.id 1, Hadiyantoarachim@unpad.ac.id2

ABSTRAK
Peningkatan konsumsi dan produksi manusia telah memberikan dampak negatif bagi lingkungan
kehidupan. Upaya untuk mencapai pola konsumsi dan produksi berkelanjutan perlu sejalan dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada ke-12, yakni tujuan memastikan pola konsumsi dan
produksi yang berkelanjutan. Program CSR dapat menjadi sumber dan potensi untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut. Perusahaan melalui program tanggung jawab sosialnya (CSR) dapat
menciptakan program pengembangan komunitas di bidang pengelolaan limbah organik dan anorganik.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memelihara lingkungan dan pengelolaan sampah
yang bijak merupakan salah satu kegiatan perusahaan dapat membantu menciptakan budaya keberlanjutan
yang lebih luas. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dengan
metode pengumpulan data sekunder dan studi literatur. Analisis dilakukan dengan maneleaah dan
membandingkan kajian-kajian sebelumnya tentang hubungan antara SDGs dan pengembangan komunitas
dalam CSR, serta pendekatan dan metode dapat diterapkan oleh CSR perusahaan untuk pengelolaan limbah.
Kata kunci : SDGs, Pengembangan komunitas, Corporate Sosial Responsibility.

ABSTRACT
Increased human consumption and production have had a negative impact on the living environment.
Efforts to achieve sustainable consumption and production patterns need to be in line with the Sustainable
Development Goals (SDGs), especially in the 12th, namely the goal of ensuring sustainable consumption
and production patterns. CSR programs can be a source and potential to support the achievement of these
goals. Companies through their social responsibility (CSR) programs can create community development
programs in the field of organic and inorganic waste management. Increasing public awareness of the
importance of maintaining the environment and wise waste management is one of the company's activities
that can help create a broader culture of sustainability. The method used in this writing is a qualitative
research method with secondary data collection methods and literature studies. The analysis was conducted
by examining and comparing previous studies on the relationship between SDGs and community
development in CSR, as well as approaches and methods that can be applied by corporate CSR for waste
management.
Keywords: SDGs, Community development, Corporate Social Responsibility.

PENDAHULUAN Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


menetapkan kebijakan universal yang
Peningkatan populasi, kebutuhan energi, dan
bernama Sustainable Development Goals
industrialisasi mengakibatkan terjadinya
(SDGs) atau Tujuan Pembangunan
berbagai dampak negatif terhadap
Berkelanjutan untuk mengatasi masalah-
lingkungan dan masyarakat. Karena itu,
masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di

150
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

seluruh dunia. SDGs terdiri dari 17 tujuan swasta, NGO, hingga akademisi (Ramada et
dan 169 target yang harus dicapai oleh al., 2020). Pelaksanaan CSR dapat
seluruh negara anggota PBB pada tahun menciptakan keseimbangan antara kondisi
2030. Salah satu tujuan SDGs adalah Tujuan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan di
12, yaitu 'Memastikan Pola Konsumsi dan lingkungan operasi perusahaan. Hal ini
Produksi yang Berkelanjutan'. Tujuan ini sesuai dengan tiga prinsip utama CSR yaitu
bertujuan untuk mempromosikan pola profit, people, dan planet.
konsumsi dan produksi yang lebih Implementasi SDGs-12 melalui program
berkelanjutan dan efisien melalui perubahan CSR dapat dilakukan dengan pengembangan
perilaku individu, perusahaan, dan komunitas. Pengembangan komunitas
pemerintah. United Nations Department of merupakan pendekatan yang fokus pada
Economic and Social Affairs (2015) partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
menyatakan bahwa SDGs sangat penting Raharjo (2017) mengartikan pengembangan
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, komunitas sebagai proses perubahan yang
mengakhiri kemiskinan ekstrem, dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
memastikan kesejahteraan manusia. Untuk
masyarakat dalam suatu wilayah tertentu
mencapai SDGs dibutuhkan perubahan
melalui partisipasi dan kesadaran masyarakat
transformatif dalam semua dimensi
dalam menyelesaikan masalah yang
pembangunan berkelanjutan dengan dihadapi. Proses pengembangan komunitas
melibatkan pemerintah, swasta, akademisi,
melibatkan kelompok maupun individu
dan masyarakat sipil.
dalam pencarian solusi. Istilah pembangunan
Corporate Social Responsibility (CSR) komunitas telah diberi banyak interpretasi
adalah suatu konsep yang menjelaskan yang berbeda oleh para akademisi dan
tanggung jawab sosial dan lingkungan dari praktisi pembangunan, tergantung pada
sebuah perusahaan atas kegiatan pandangan dan orientasi mereka
operasionalnya. Menurut Lawrence, Weber, (Bhattacharyya 2004: 6). Pengembangan
dan Post (2005), Corporate Social komunitas bertujuan untuk meningkatkan
Responsibility (CSR) merujuk pada kemampuan masyarakat dalam
kewajiban sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah,
mempertanggungjawabkan semua serta memberdayakan masyarakat untuk
tindakannya yang dapat mempengaruhi mengambil peran aktif dalam pembangunan.
masyarakat, komunitas, dan lingkungan di Menurut Brager dan Specht (2011), fungsi
sekitarnya. CSR telah menjadi suatu bagian dari pengembangan komunitas meliputi:
penting dari strategi bisnis perusahaan dan 1. Memberdayakan masyarakat untuk
seringkali dipandang sebagai cara untuk mengatasi masalah mereka sendiri dan
meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
mencapai tujuan bisnis jangka panjang.
Perusahaan yang melaksanakan CSR 2. Mendorong partisipasi aktif anggota
mempertimbangkan dampak sosial dan masyarakat dalam proses pengambilan
lingkungan dari kegiatan bisnis mereka dan keputusan dan pelaksanaan program.
berusaha untuk membuat kontribusi positif 3. Meningkatkan kualitas hidup dan
terhadap masyarakat dan lingkungan di kesetaraan sosial-ekonomi masyarakat.
sekitar mereka. Isu mengenai peran CSR
telah lama hadir di negara-negara maju dan 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat
juga mendapatkan sorotan nasional dari terhadap masalah sosial dan lingkungan serta
berbagai kalangan mulai dari pemerintah,

151
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

memotivasi mereka untuk berpartisipasi mengandung bahan kimia berbahaya maka


dalam upaya penyelesaiannya. dapat merusak organ tubuh manusia dan
lingkungan (Tansel, 2018). Dari beberapa
5. Mengembangkan kapasitas dan
pandangan ahli tersebut, dapat ditarik
keterampilan masyarakat untuk
kesimpulan bahwa limbah organik maupun
merencanakan, melaksanakan, dan
non-organik dapat menimbulkan bahaya dan
mengevaluasi program yang berkelanjutan.
dampak negatif pada keberlangsungan hidup
Salah satu program CSR yang dapat manusia dan lingkungan jika tidak dikelola
mengadopsi pendekatan pengembangan dengan baik. Oleh karena itu, pengolahan
komunitas dalam mewujudkan SDGs-12 limbah menjadi penting untuk dilakukan
adalah program pengelolaan limbah organik sebagai upaya untuk mengurangi dampak
maupun non-organik. Program pengelolaan negatif dari limbah tersebut.
limbah memiliki kaitan erat dengan tujuan
Perusahaan dapat memanfaatkan program
‘Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung
CSR di bidang pengelolaan limbah organik
Jawab’ sesuai dengan SDG-12. Target utama
dan non-organik untuk mempromosikan
dari pencapaian SDG ini adalah penurunan
perilaku konsumsi dan produksi yang
jumlah limbah yang dihasilkan masyarakat
berkelanjutan di komunitas tempat mereka
dan peningkatan pengolahan limbah tersebut
beroperasi. Melalui program ini, perusahaan
sehingga mewujudkan zero waste atau tidak
dapat membangun kemitraan dengan
ada sampah. Pengolahan limbah yang efektif
masyarakat sekitar untuk mengelola sisa
dan efisien dapat mengurangi jumlah limbah
sampah secara bersama-sama. Selain itu,
yang dihasilkan dan mengurangi dampak
program ini juga dapat memberikan manfaat
negatif limbah terhadap lingkungan dan
sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
kesehatan manusia. Selain itu, pengolahan
Banyak perusahaan di Indonesia yang telah
limbah juga dapat mendukung pemulihan dan
mencoba mengadakan program
penggunaan kembali sumber daya, sehingga
pemberdayaan masyarakat dalam
dapat membantu mengurangi konsumsi
pengelolaan limbah organik dan non-organik.
sumber daya alam yang tidak bertanggung
Beberapa program tersebut telah dinilai
jawab. Terdapat dua jenis limbah. Yaitu
efektif dan dapat menjadi contoh bagi
limbah organik dan anorganik. Para ahli telah
perusahaan lain dalam mengadakan program
memaparkan sejumlah bahaya dari kedua
serupa. Oleh karena itu, penulis akan
jenis limbah tersebut. Limbah organik dapat
memaparkan beberapa program yang telah
menjadi sumber patogen bagi manusia dan
dilakukan sebelumnya dan dinilai efektif
hewan ( Abia et al., 2019), menyebabkan
untuk membantu implementasi SDGs-12
produksi gas metana (Pongrácz et al., 2019),
melalui pengembangan komunitas dalam
menimbulkan bau tidak sedap (Chen et al.,
program CSR. Artikel ini mendukung
2018), menghasilkan senyawa kimia
penelitian sebelumnya yang menyatakan
berbahaya (Asnani et al., 2021), dan
bahwa kegiatan pemberdayaan komunitas
mengurangi kualitas lingkungan hidup
dan CSR dapat menjadi instrumen mencapai
(Göncüoğlu & Özkan, 2018). Di sisi lain,
SDG’s.
limbah anorganik juga membawa kerusakan
bagi kehidupan manusia. Plastik dapat
menyebabkan kematian hewan laut dan
METODE PENELITIAN
berdampak negatif pada kesehatan manusia
melalui rantai makanan. ( Asnani et al., Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
2021), jika limbah non-organik tersebut program pemberdayaan komunitas dari CSR

152
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

yang dapat diterapkan untuk mewujudkan langkah kajian literatur yaitu memilih topik,
SDG-12 secara efektif berdasarkan sumber- mencari informasi, menentukan fokus
sumber kredibel. Karena itu, metode yang penelitian, mengumpulkan sumber daya,
digunakan dalam artikel ini adalah metode menyiapkan penyajian data, dan menyusun
penelitian kualitatif dengan metode laporan. Sumber data yang digunakan
pengumpulan data studi literatur. Penelitian sebagai bahan penelitian ini berasal dari
kualitatif adalah penelitian yang buku, jurnal, dan website yang terkait dengan
mengutamakan latar dan metode saintifik dan topik penelitan untuk mendapatkan
dilakukan peneliti yang berfokus pada hal gambaran yang komprehensif tentang
saintifik tersebut (David William, 1995). implementasi SDG's-12 melalui
Menurut Mertha Jaya (2020) penelitian Pengembangan Komunitas dalam Program
kualitatif merupakan metode yang CSR.
menghasilkan sejumlah temuan yang hanya Penulis mencoba menganalisis kajian
bisa dicapai dengan cara non-statistik atau literatur terdahulu yang telah memuat
pengukuran. Pendapat lainnya dikemukakan informasi dan data empiris mengenai
oleh Dezin dan Lincoln (1987) yang hubungan antara Tujuan Pembangunan
menyatakan bahwa penelitian kualitatif Berkelanjutan dengan pemberdayaan
adalah penelitian yang objektif dan bertujuan komunitas di CSR dan juga program
untuk memaknai peristiwa yang terjadi pengembangan komunitas yang dapat
dengan menggunakan beragam metode yang diimplementasikan CSR perusahaan untuk
ada. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, pengelolaan limbah. Sejauh ini belum ada
dapat disimpulkan bahwa penelitian yang meneliti secara spesifik terkait
kualitatif adalah penelitian yang ditujukan hubungan SDGs-12 dengan pengembangan
untuk memahami fenomena pengalaman komunitas dalam program CSR dan upaya
yang diteliti. Misalnya seperti perilaku, apa saja yang dapat diterapkan untuk
persepsi, motivasi, verbal, dan bahasa, dalam mewujudkan pola konsumsi dan produksi
situasi alami tertentu dengan menggunakan yang berkelanjutan.
berbagai metode ilmiah. Metode penelitian
tidak terlepas dari metode pengumpulan data
itu sendiri. Metode pengolahan data dari HASIL DAN PEMBAHASAN
artikel ini adalah studi literatur. Sugiyono
(2012) menyatakan bahwa studi kepustakaan 1. Sustainable Development Goals
adalah analisis hipotesis, acuan, dan karya Sustainable Development Goals atau Tujuan
literatur ilmiah lain yang terkait dengan Pembangunan Berkelanjutan adalah sebuah
norma, budaya, dan nilai yang muncul pada konsep yang digagas oleh para perwakilan
konteks sosial yang sedang diteliti. Studi negara pada Konferensi PBB tahun 2012
kepustakaan juga dapat melibatkan silam. Konsep ini menggantikan konsep
pengamatan berbagai referensi buku serta sebelumnya, yaitu MDGs (Millenium
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Development Goals). SDG lahir dengan
dalam bidang yang sama untuk membantu harapan dapat menjadi solusi permasalahan
membangun landasan teori mengenai lingkungan, politik, dan ekonomi yang terjadi
masalah yang akan diteliti. Menurut Zed di dunia. Ishartano dan Raharjo (2016)
dalam Melfianora (2019) studi literatur tidak menjelaskan bahwa tujuan dari adanya SDG
hanya dilakukan sebagai langkah awal adalah untuk memelihara tiga dimensi
persiapakan kerangka penelitian (research pembangunan berkelanjutan yaitu dimensi
design). Peneliti juga menerapkan langkah- lingkungan, dimensi sosial, dan dimensi

153
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

ekonomi. Pada tahun 2015 SDG diresmikan akses air bersih yang berkelanjutan serta
dan berlaku untuk seluruh negara. sanitasi untuk semua.
Indonesia merupakan salah satu negara yang 7) Energi Bersih dan Terjangkau
berpartisipasi dalam implementasi Tujuan (Affordable and Clean Energy) .
Pembangunan Berkelanjutan. Indonesia Memastikan askes sumber energi yang
mengintegrasikan Tujuan Pembangunan terjangkau, dapat diandalkan, dan
Berkelanjutan dalam Nawacita sebagai visi berkelanjutan.
pembangunan nasional dan dirumuskan ke 8) Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
dalam kebijakan Rencana Pembangunan yang Layak (Decent Work and Growth
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- Economic). Mendorong perkembangan
2019 dan selanjutnya ditransformasikan ke ekonomi yang berkelanjutan, inklusif,
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pemberian lapangan kerja yang
Tahunan (SDGs - ICCTF). 2021). Indonesia maksimal, produktif, dan layak.
juga telah membuat beberapa landasan untuk
mengatur teknis pelaksanaan SDGs, yakni 9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur
melalui Perpres RI Nomor 59 Tahun 2017 , (Industry, Innovation, and
Permen, dan Keputusan Mentri PPN/ Kepala Infrastructure). Membangun prasarana
Bappenas. yang berkualitas, mendorong
peningkatan usaha yang inklusif dan
Terdapat 17 tujuan dan 169 target yang harus lestari serta mendorong pembaharuan.
dicapai bagi umat manusia dalam waktu 15
tahun sejak SDG diresmikan (2016-2030). 10) Mengurangi Kesenjangan (Reduced
Tujuan tersebut terdiri dari : Inequalities). Pengurangan
ketidaksetaraan dimanapun.
1) Mengakhiri kemiskinan (No Poverty).
Tak ada kemiskinan tanpa terkecuali. 11) Keberlanjutan Kota dan Komunitas
(Sustainable Cities and Communities).
2) Mengakhiri kelaparan (Zero Hunger). Mengembangkan daerah pemukiman
Tak ada lagi kekurangan makanan dan yang inklusif, bermutu, dan
tercapainya ketahanan pangan, berkelanjutan.
pemulihan nutrisi, dan mengembangkan
budidaya pertanian yang lestari. 12) Konsumsi dan Produksi Bertanggung
Jawab (Responsible Consumption and
3) Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Production). Memastikan pola konsumsi
(Good Health and Well Being). dan produksi yang lestari.
Mendukung kehidupan yang sehat dan
kesejahteraan untuk seluruh kalangan. 13) Aksi Terhadap Iklim (Climate Action).
Mengambil tindakan untuk mengatasi
4) Pendidikan Berkualitas (Quality perubahan iklim dan dampak yang
Education). Pemerataan pendidikan yang dihasilkan.
inklusif dan memberikan kesempatan
belajar seumur hidup bagi setiap orang. 14) Kehidupan Bawah Laut (Life Below
Water). Pelestarian keberlangsungan
5) Kesetaraan Gender (Gender Equality). kehidupan laun dan sumber dayanya
Memastikan pencapaian kesetaraan untuk hidup yang berkelanjutan.
gender dan pemberdayaan para ibu dan
perempuan. 15) Kehidupan di Darat (Life on Land).
Melindungi, memulihkan, dan
6) Air Bersih dan Sanitasi (Clean Water and menggunakan ekosistem darat secara
Sanitation). Menjamin persediaan dan

154
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

berkelanjutan, mengelola hutan secara Production, 2022). Selain itu, urgensi dari
berkelanjutan, mengurangi luas lahan dan perwujudan SDG 12 juga membicarakan
perubahan lahan, memerangi tentang masalah keterbatasan sumber daya
penggurunan, menghentikan dan yang dapat menyebabkan persaingan yang
memulihkan degradasi lahan, serta lebih besar untuk mendapatkan sumber daya
menghentikan penurunan yang masih tersedia. Hal ini dapat
keanekaragaman hayati. memperburuk ketidakadilan sosial dan
ekonomi antara negara dan kelompok
16) Institusi Peradilan yang Kuat dan
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka
Kedamaian (Peace and Justice Strong
penting untuk memahami bahwa SDG 12
Institutions). Mempromosikan
menuntut adanya perubahan dalam cara kita
perdamaian, termasuk masyarakat yang
memproduksi dan mengonsumsi barang dan
berkelanjutan, menyediakan akses
jasa. Salah satu upaya tata kelola lingkungan
keadilan secara menyeluruh, termasuk
untuk meminimalisir dampak negatif
institusi dan menciptakan akuntabilitas
konsumsi dan produksi yang dilakukan
untuk semua, dan membangun lembaga
manusia adalah melalui penggunaan sumber
yang efektif, bertanggung jawab, dan
daya yang lebih berdaya guna. Pengolahan
global di semua tingkatan.
limbah organik dan anorganik merupakan
17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan bentuk dari penggunaan sumber daya yang
(Partnership for the Goals). lebih efisien. Konsumsi dan produksi yang
Mengoptimalkan implementasi dan berlebihan dapat menghasilkan sampah yang
merevitalisasi kemitraan global untuk berlebih dan mendorong terjadinya
pembangunan berkelanjutan. penumpukan sampah di berbagai wilayah tak
Pembahasan artikel ini berfokus pada SDG terkecuali ekosistem yang ditinggali makhluk
12, yaitu "Produksi dan Konsumsi yang hidup. Misalnya seperti pada lingkungan
Bertanggung Jawab". Produksi dan konsumsi pemukiman. Timbunan sampah dapat
yang bertanggung jawab atau berkelanjutan memberikan dampak negatif seperti
adalah pemanfaatan barang dan jasa untuk munculnya bau tidak sedap, pencemaran air,
pemenuhan kebutuhan dasar dan mencapai pencemaran tanah, menimbulkan penyakit
kualitas hidup yang lebih baik dengan pada masyarakat, dan gangguan estetika pada
meminimalisir penggunaan sumber daya lingkungan sekitar (Sidebang, 2022, 973-
alam, bahan berbahaya, serta residu dalam 983)
siklus kehidupan sehingga tidak Peran pemerintah, swasta, dan masyarakat
membahayakan kebutuhan masa depan sangatlah berpengaruh besar dan saling
(United Nations Commission on Sustainable mempengaruhi satu sama lain. Cara masing-
Development, 1994). Tindakan produksi dan masing pihak tersebut dalam merespon SDGs
konsumsi yang dilakukan manusia selama ini 12 juga dapat berbeda baik di tingkat nasional
telah mendorong perkembangan ekonomi maupun daerah. Begitu pula di level swasta
dunia, namun di satu sisi memunculkan yang kemungkinan besar akan dijawab oleh
dampak negatif pada lingkungan dan program CSR yang berbeda-beda, tergantung
ekosistem yang tidak dapat dihindari. dari kemungkinan dan permasalahan masing-
Dampak negatif yang dapat terjadi akibat masing perusahaan (Santoso & Raharjo,
gagalnya perwujudan SDG 12 ini adalah 2022, 100-121). CSR dan pembangunan
hilangnya biodiversitas, perubahan iklim, berkelanjutan merupakan ide yang saling
dan polusi serta mengancam kesejahteraan berkaitan erat. Pelaksanaan CSR dapat dilihat
manusia (Sustainable Consumption and sebagai pendekatan bisnis yang ditujukan

155
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

untuk keberlanjutan, dimana perusahaan pentingnya memperhatikan dampak kegiatan


secara sukarela mengintegrasikan aspek bisnis terhadap lingkungan dan bumi.
lingkungan, sosial dan ekonomi ke dalam Perusahaan yang mempertimbangkan ketiga
strategi bisnisnya (Dahlsrud, 2008) prinsip ini dalam melaksanakan CSR akan
memiliki manfaat jangka panjang dalam
2. Pemberdayaan Komunitas oleh CSR
membangun citra positif dan kepercayaan
Perusahaan adalah bentuk usaha yang dari masyarakat, mengurangi risiko reputasi
memproduksi barang atau jasa dan kerap dan hukum, serta memperkuat hubungan
dikaitkan dengan pencarian keuntungan atau dengan stakeholder. Selain itu, perusahaan
laba semaksimal mungkin. Hal ini juga dapat memberikan dampak positif yang
bertentangan dengan anggapan Saidi dan signifikan bagi masyarakat dan lingkungan di
Abidin (2004) yang menyatakan bahwa sekitarnya, yang pada akhirnya dapat
perusahaan tidak hanya bertanggung jawab membantu mencapai tujuan pembangunan
secara ekonomis, tetapi juga memiliki yang berkelanjutan.
tanggung jawab legal, etis, dan filantropis.
Salah satu perspektif yang dapat digunakan
Tanggung jawab yang berhubungan dengan
untuk memahami tanggung jawab sosial
CSR adalah tanggung jawab filantropis.
perusahaan adalah perspektif Teori
Tanggung jawab filantropis mengharuskan
Pemangku Kepentingan (Stakeholder
perusahaan untuk memberi kontribusi yang
Theory). Menurut teori pemangku
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat
kepentingan, perusahaan bukanlah entitas
dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
yang hanya bekerja untuk dirinya sendiri,
hidup manusia dan lingkungan. Program
tetapi harus memberikan manfaat bagi
yang dirancang oleh perusahaan tentunya
pemangku kepentingannya (pemegang
harus berdasarkan kearifan lokal dan
saham, kreditur, konsumen, pemasok,
berkelanjutan. Hal ini dikarenakan esensi
pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak
dari pemberdayaan itu sendiri adalah untuk
lain). Oleh karena itu, dukungan stakeholder
menjadikan masyakat lebih swadaya.
terhadap perusahaan berdampak kuat
CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap eksistensi perusahaan (Ghozali dan
untuk memperhatikan dampak sosial dan Chariri, 2007)
lingkungan dari kegiatan bisnis mereka.
Istilah pemangku kepentingan mucul pada
Dalam melaksanakan CSR, perusahaan harus
tahun 1963 oleh Stanford Research Institute
mengutamakan tiga prinsip dasar CSR yaitu
(SRI) kemudian pendekatan stakeholder lahir
people, profit, dan planet (Elkinton, 1997).
pada tahun 1980-an. Pendekatan ini dibuat
Dalam konteks pemberdayaan, Prinsip
dengan tujuan untuk menghasilkan metode
people menekankan pentingnya
pengelolaan kelompok dan membangun
memperhatikan dampak kegiatan bisnis
hubungan yang strategis diantara kelompok
terhadap masyarakat. Perusahaan harus
tersebut. Ada beberapa alasan yang
memberikan kontribusi nyata untuk
mendorong perusahaan untuk
memperbaiki kondisi sosial dan
mempertimbangkan para stakeholder, yaitu
kesejahteraan masyarakat. Prinsip profit
masalah lingkungan mempengaruhi
menekankan perusahaan untuk memastikan
kepentingan berbagai kelompok dalam
keberlangsungan bisnisnya dengan mencapai
masyarakat sehingga mempengaruhi kualitas
profitabilitas yang sehat, namun tetap
hidup mereka, era globalisasi mendorong
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan
perdagangan produk ramah lingkungan,
stakeholder lainnya, termasuk masyarakat
investor yang menanamkan modalnya
dan lingkungan. Prinsip planet menekankan

156
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

biasanya memilih perusahaan yang memiliki pendekatan yang berfokus pada peningkatan
dan mengembangkan kebijakan dan program kemandirian dan keterampilan masyarakat
lingkungan, dan LSM serta pemerhati untuk lebih berdaya. Pendekatan
lingkungan semakin mengkritisi perusahaan pemberdayaan dilakukan dengan metode
yang tidak peduli lingkungan (Rokhlinasari, pelatihan untuk mengatasi ketidakmampuan
2016). Dalam konteks program mereka khususnya di bidang ekonomi.
pemberdayaan komunitas melalui CSR, teori Dalam praktik perwujudan SDGs-12,
stakeholder sangat relevan karena program pendekatan pembangunan dan pendekatan
tersebut mempertimbangkan kepentingan pemberdayaan dapat diimplementasikan
semua pihak yang terkait dengan perusahaan, melalui program CSR yang berfokus pada
termasuk masyarakat di sekitar perusahaan. pengembangan infrastruktur, kesehatan, dan
Pemberdayaan komunitas melalui program pendidikan, serta pemberian kesempatan
kepada masyarakat untuk mengembangkan
CSR merupakan salah satu bentuk upaya
kekuatan internalnya dan mengatasi
yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam
permasalahan yang dihadapinya. Perusahaan
memberikan dampak positif bagi masyarakat
dapat bekerja dengan masyarakat lokal untuk
disekitarnya dan mencapai tujuan
mengembangkan program yang memenuhi
pembangunan yang berkelanjutan. Program
ini melibatkan kegiatan-kegiatan yang kebutuhan dan karakteristik masyarakat dan
bertujuan untuk memperkuat kapasitas membantu masyarakat mencapai
masyarakat, meningkatkan akses dan kontrol kemandirian ekonomi dan sosial.
masyarakat terhadap sumber daya, serta Roesch dan Rahmaty (dalam Badaru & Adu,
meningkatkan partisipasi dan pengaruh 2021, 74-91) mendefinisikan pengembangan
masyarakat dalam pengambilan keputusan. komunitas sebagai metode untuk
Pada prinsipnya pemberdayaan komunitas mewujudkan SDG 2030 dengan membawa
berfokus pada masyarakat agar dapat menjadi kesadaran masyarakat pada tingkat lokal,
pengambilan keputusan dalam memobilisasi pengetahuan, sumber daya,
pemberdayaan dengan mempertimbangan sistem nilai, kemampuan pemimpin lokal,
kearifan lokal. Praktek pemberdayaan dan menciptakan kerjasama yang mendorong
masyarakat secara filosofis didasarkan pada partisipasi efektif. Pemberdayaan komunitas
kebutuhan untuk membantu masyarakat melalui program CSR merupakan solusi yang
menjadikan dirinya “subjek” daripada efektif untuk membantu
“objek” sehingga mereka dapat bertindak mengimplementasikan SDG-12. Hal ini juga
daripada bereaksi terhadap situasi yang didukung oleh International Association of
mereka hadapi (Behzad dan Ahmad 2012). Community Development (2016) bahwa SDG
12 terkait dengan pembangunan ekonomi
Elliot (dalam I.N. Sumaryadi, 2005:150)
yang serupa dengan rancangan dan program
berpendapat bahwa ada tiga strategi yang
pemberdayaan komunitas.
digunakan dalam pemberdayaan komunitas,
Yaitu welfare approach (pendekatan
kesejahteraan), development approach Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
(pendekatan pembangunan), empowerment bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan
approach (pendekatan pemberdayaan). SDG-12 adalah melalui program pengolahan
Pendekatan kesejahteraan merupakan cara limbah organik maupun non-organik. Karena
pemberdayaan dengan langsung memberikan itu, perusahaan dapat mempertimbangkan
bantuan dalam bentuk material maupun program pemberdayaan komunitas di bidang
moril. Pendekatan pembangunan merupakan pengolahan sampah organik dan organik.

157
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

3. UPAYA PERWUJUDAN SDGS-12 yang ramah lingkungan. Melalui program ini,


MELALUI PROGRAM CSR masyarakat dapat belajar tentang cara
memilah dan mengolah sampah dengan
Program CSR yang melibatkan
bahan-bahan yang sudah diteliti terlebih
pemberdayaan komunitas memiliki potensi
dahulu, seperti penggunaan Black Soldier
besar untuk mendorong perubahan positif
Flyer, pembuatan eco-enzym dan MOL,
dalam perilaku konsumsi dan produksi yang
pemanfaatan minyak jelantah, pembuatan
lebih berkelanjutan. Dengan melibatkan
Batik dari limbah buah, dan urban farming.
masyarakat dalam program-program yang
Dengan mengajarkan teknik-teknik seperti
membantu meningkatkan kesadaran akan
ini, perusahaan dapat membantu masyarakat
pentingnya lingkungan dan pengolahan
memperoleh keterampilan yang berguna
limbah organik maupun anorganik,
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka
perusahaan dapat membantu menciptakan
sekaligus membantu mencapai target SDGs-
budaya berkelanjutan yang lebih luas. Selain
12.
itu, program pemberdayaan komunitas dapat
membantu memperkuat hubungan antara B. Bank Sampah
perusahaan dan masyarakat sekitarnya, yang Salah satu model pengembangan komunitas
pada gilirannya dapat memperkuat yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk
keberlanjutan dan daya saing bisnis di masa perwujudan SDGs-12 adalah melalui bank
depan. Terdapat beberapa alternatif solusi sampah. Bank sampah merupakan salah satu
pengembangan komunitas yang dapat strategi pengolahan limbah anorganik dengan
dilakukan perusahaan melalui program CSR konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) .
mereka. Yakni sebagai berikut : Bank Sampah merupakan suatu model
A. Pelatihan dan Pengembangan pengelolaan sampah yang melibatkan
Keterampilan masyarakat dalam pengumpulan,
pengolahan, dan pemanfaatan sampah
Salah satu hal mendasar dan esensial dari
sebagai sumber daya yang bernilai ekonomi.
pengembangan komunitas adalah adanya
Kegiatan yang dilakukan dalam bank sampah
peningkatan intelegensi masyarakat
meliputi program tabungan sampah dan daur
mengenai permasalahan dan solusi melalui
ulang sampah (Ramada et al., 2020, 21-26).
edukasi. Peningkatan pengetahuan ini dapat
Tabungan sampah bertujuan untuk
dilakukan melalui pelatihan dan
meminimalisir jumlah sampah dan
pengembangan keterampilan. Melalui
meningkatkan ekonomi warga yang
pelatihan dan pengembangan keterampilan
melakukan penabungan sampah. Kegiatan ini
perusahaan dapat memberikan dampak
meliputi pemilahan sampah organik dan non-
positif yang signifikan terhadap kualitas
organik di rumah masing-masing,
hidup masyarakat. Pemberian edukasi pada
pengumpulan sampah anorganik ke bank
masyarakat sejalan dengan upaya pencapaian
sampah, penimbangan sampah, dan
dari SDGs-12 dimana sebelum tahun 2030
pencatatan penimbangan sampah. Biasanya
seluruh orang dimanapun mereka berada
setiap bank sampah memiliki kebijakan
harus memiliki pengetahuan dan kesadaran
berbeda mengenai periode pengambilan uang
yang relevan mengenai pengembangan
tabungan. Bank sampah merupakan program
keberlanjutan dan pola hidup yang sejalan
yang cukup sering digadang oleh banyak
dengan alam (Badaru & Adu, 2021, 74-91).
perusahaan di Indonesia. PT Indocement
Perusahaan dapat merancang program
Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu
pelatihan yang mengajarkan praktik-praktik
perusahaan yang menerapkan skema bank
pengolahan limbah organik dan anorganik

158
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

sampah dalam program tanggung jawab Daur Oelang Rumahan (PANDORA) untuk
sosial perusahaan. Melalui program yang kemudian diolah. Salah satu limbah yang
disebut Eco-Park, perusahaan mendirikan dimanfaatkan adalah limbah minyak jelantah
bank sampah di sekitar pabrik untuk yang diproses agar menghasilkan FAME.
mengumpulkan, memilah, dan mendaur FAME merupakan hasil olahan minyak
ulang sampah (Tosan, A. et al., 2018, 1315- jelantah pengganti solar. Warga setempat
1332). Melalui skema eco-industrial park, PT memanfaatkan FAME sebagai bahan bakar
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mampu pelaksanaan proyek pembangunan rumah
menciptakan lingkungan yang berkelanjutan sakit. Dalam menjalankan upaya CSR untuk
melalui pengelolaan limbah yang baik dan mempromosikan energi terbarukan,
membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi perusahaan harus memastikan bahwa
masyarakat setempat. Penelitian lain yang program tersebut dapat memberikan manfaat
dilakukan oleh Rinaldy pada tahun 2017 yang signifikan bagi lingkungan dan
menyimpulkan bahwa Program Bank masyarakat sekitar. Selain itu, perusahaan
Sampah dalam Program Kampung Iklim di juga harus memantau dan mengevaluasi
Desa Cupang Kecamatan Gempol Kabupaten kegiatan CSR yang dilakukan untuk
Cirebon yang dilaksanakan oleh PT. memastikan bahwa tujuan SDG 12 tercapai
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat dengan optimal.
menjadi salah satu strategi yang efektif dalam Dalam rangka mewujudkan tujuan
proses pengembangan komunitas dimana pembangunan berkelanjutan, implementasi
masyarakat dapat diajak untuk berpartisipasi SDGs-12 melalui program CSR menjadi
aktif dalam mengelola sampah dan strategi yang sangat relevan. Perusahaan
memperoleh manfaat ekonomi dari hasil dapat memberikan kontribusi positif bagi
pengelolaan sampah tersebut. masyarakat dan lingkungan melalui program
CSR yang berfokus pada upaya SDGs-12.
Selain itu, peran aktif perusahaan dalam
C. Promosi Energi Terbarukan
pemberdayaan ini akan memberikan
Promosi energi terbarukan merupakan salah keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
satu cara yang dapat dilakukan oleh Diantaranya dapat meningkatkan citra
perusahaan dalam mewujudkan SDG 12. perusahaan yang bertanggung jawab sosial
Beberapa upaya CSR yang dapat dilakukan dan lingkungan, meminimalkan risiko sosial
oleh perusahaan dalam mempromosikan dan lingkungan yang mungkin timbul akibat
program ini adalah dengan mengadopsi operasi bisnisnya, menjangkau target pasar
teknologi energi terbarukan, memfasilitasi yang semakin peduli dengan isu lingkungan
energi terbarukan, dan mengedukasi dan sosial, dan membantu membangun
masyarakat mengenai energi terbarukan stabilitas sosial dan lingkungan yang penting
tersebut. Salah satu perusahaan yang telah bagi kelangsungan operasional perusahaan.
mencoba menerapkan ini adalah Pertamina
melalui program Pertamina Better
(Balikpapan Energi Terbarukan). Program ini KESIMPULAN DAN SARAN
dirancang berdasarkan sistem pengolahan SDGs-12 bertujuan untuk mempromosikan
sampah dari hulu ke hilir (Ashari et al., 2021, pola konsumsi dan produksi yang lebih
101-112). Mekanisme dari kegiatan ini berkelanjutan dan efisien melalui perubahan
adalah adanya gerakan yang diciptakan di perilaku. Hal ini dapat dicapai dengan
masyarakat untuk menyalurkan aneka limbah kerjasama antar individu, perusahaan, dan
yang telah dikumpulkan ke Pusat Industri

159
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

pemerintah. Salah satu upaya yang efektif memperoleh keuntungan bagi


untuk mewujudkan SDGs-12 adalah melalui keberlangsungan operasional perusahaan.
pengembangan komunitas dalam program
CSR. Pemberdayaan masyarakat melalui
program tanggung jawab sosial merupakan DAFTAR PUSTAKA
bentuk usaha yang berdampak positif bagi Tosan, A., Munawar, A., Widyastuti, R., &
masyarakat sekitar dan tujuan Hidayat, A (2018). Eco-Industrial Park: A
keberlanjutan.Program ini mencakup Case Study of PT Indocement Tunggal
kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat Prakarsa Tbk in Citeureup, Indonesia.
kapasitas masyarakat, meningkatkan akses Environment, Development and
masyarakat dan pengelolaan sumber daya, Sustainability. Journal of Community
serta meningkatkan partisipasi dan pengaruh Development, 20(3), 135-146.
masyarakat dalam pengambilan keputusan. 10.1007/s10668-017-9947-0
Ashari, H., Puspaningtyas, N., & Firaldy, A. T.
Di satu sisi CSR juga telah menjadi suatu
(2021, Juni 1). Implementasi Inovasi
bagian penting dari strategi bisnis perusahaan Sosial Program Pertamina BETTER pada
dan seringkali dipandang sebagai cara untuk Pelestarian Lingkungan di Balikpapan
meningkatkan reputasi perusahaan dan (Studi Kasus pada Pertamina DPPU
mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Sepinggan Balikpapan). Learning Society:
Perusahaan yang melaksanakan CSR Jurnal CSR, Pendidikan dan
mempertimbangkan dampak sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 101-
lingkungan dari kegiatan bisnis mereka dan 112.
berusaha untuk membuat kontribusi positif Badaru, K. A., & Adu, E. (2021). Education and
terhadap masyarakat dan lingkungan di Community Development: Catalysts for
sekitar mereka. Attaining Post-2015 Sustainable
Development Agenda in Developing
Perilaku produksi dan konsumsi manusia Countries. Journal of Sociology and Social
yang berlebihan telah memberikan sejumlah Anthropology ·, 12(1), 74-91.
efek negatif bagi keberlangsungan kehidupan 10.31901/24566764.2021/12.1-2.369
dan ekosistem. Hal ini dikarenakan adanya Fardian, R. T., Hanum, A., Raharjo, S. T., &
peningkatan jumlah limbah seiring dengan Apsari, N. C. (2020, Agustus). Tanggung
peningkatan pola konsumsi dan produksi. Jawab Sosial Perusahaan Dan Pengolahan
Limbah Organik Berkelanjutan (Kasus
Karena itu perusahaan dapat memanfaatkan
Penerapan Program BU MANIK pada
pemberdayaan komunitas dalam program CSR PT. Pertamina TBBM Bandung
CSR di bidang pengelolaan limbah organik Group). Prosiding Penelitian &
dan non-organik untuk mempromosikan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2),
perilaku konsumsi dan produksi yang 317-328.
berkelanjutan di wilayah tempat mereka Fuadi, H. (2021, Maret). Strategi Pemberdayaan
beroperasi. Beberapa program Masyarakat Berbasis Partisipasi Dan
pengembangan komunitas yang dapat Kearifan Lokal (Studi Kasus di Komunitas
diterapkan perusahaan untuk pengelolaan Kampung KB Dusun Telagawaru Desa
limbah organik dan non organik diantaranya Telaga Waru Kecamatan Labuapi
seperti pelatihan pemilahan dan pengolahan Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Indonesian Journal of
sampah, bank sampah, dan mempromosikan
Social Sciences and Humanities, 2(1), 63-
energi terbarukan. Dengan berpartisipasi 67.
aktif dalam program pemberdayaan melalui Handiwibowo, G. A. (n.d.). Singkronisasi
CSR , perusahaan dapat mengambil peran Aktifitas Corporate Social Resposibility
penting untuk mewujudkan SDGs-12 dan

160
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Journal Volume: 13 Nomor: 1 Halaman: 150 - 161 ISSN: 2528-1577 (e)
https://doi.org/10.45814/share.v13i1.46502

(Csr) Dan Community Development (Cd) Resnawaty, R., & Darwis, R. S. (2018, Agustus).
Dalam Konteks Pembangunan Community Driven Development Dalam
Berkelanjutan Di Indonesia. Prosiding Implementasi Corporate Social
SEMATEKSOS 3 "Strategi Pembangunan Responsibility oleh PT. Pertamina Subang.
Nasional Menghadapi Revolusi Industri Share: Social Work Jurnal, 8(1), 64-73.
4.0", 3(5), 112-118. https://doi.org/10.24198/share.v8i1.16426
http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y20 Santoso, M. B., & Raharjo, S. T. (2022, Februari
18i5.4430 1). Diskursus Corporate Social
Kurnia, A., Shaura, A., Raharjo, S. T., & Responsibility (Csr) Dalam Mewujudkan
Resnawaty, R. (2019, Desember). Sustainable Development Goals (Sdgs).
Sustainable Development Dan Csr. Share: Social Work Jurnal, 11(2), 100-
Prosiding Penelitian & Pengabdian 121. 0.24198/share.v11i2.37076
Kepada Masyarakat, 6(3), 231-237. SDGs – ICCTF. (2021). ICCTF. Retrieved April
https://doi.org/10.24198/jppm.v6i3.26211 1, 2023, from https://www.icctf.or.id/sdgs/
Prinsila, B. (2020). Implementasi SDG No. 12 Sidebang, C. P. (2022, April). Analisis Dampak
yaitu Konsumsi dan produksi yang Timbunan Sampah Di Sekitar Lokasi
bertanggung jawab dalam pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
sampah plastik di Indonesia September Tanjung Pinggir Kota Pematangsiantar.
2015 - 2019. Skripsi Sarjana, Universitas ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah
Katolik Parahyangan. Multidisiplin, 1(5), 973-983.
Ramada, I. R., Dewi, A. N. F., O. G, A. R., & Sustainable consumption and production. (2022).
Humaedi, S. (2020, April). Corporate the United Nations. Retrieved April 1,
Social Responsibility (Csr) Dalam 2023, from
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank https://www.un.org/sustainabledevelopme
Sampah. Prosiding Penelitian & nt/sustainable-consumption-production/
Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 21-
26.

161

Anda mungkin juga menyukai