Anda di halaman 1dari 32

Kata Pengantar.

Umat beriman yang terkasih, Salam sehat selalu!

Masa khusus untuk merenungkan dan menghayati misteri sengsara,


wafat dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan hadir kembali lewat
masa prapaskah. Masa prapaskah 2022 akan segera dimulai. Diawali
dengan upacara penerimaan abu menandai seluruh rangkaian masa
pertobatan selama 40 hari. Masa ini adalah masa retreat agung untuk
seluruh umat beriman agar kembali merefleksikan hidupnya dengan
mengolah rohani dan raga dalam laku tapa yang pantas dan layak
dihadapan Tuhan. Dalam masa ini Gereja melalui Aksi Puasa
Pembangunan (APP 2022) mengajak seluruh umat beriman
merenungkan tema APP 2022 “ Memulihkan Kehidupan ” dengan
ajakan “Bumi Sehat-Manusia Sejahtera”. Tema ini disesuaikan dengan
kondisi saat ini .

Meskipun didunia saat ini lebih khusus di Indonesia masih


dilanda wabah virus corona 19, Gereja melalui gerakkan APP tetap
hadir menyapa dan membantu umat beriman dalam pendalamam tema
APP ini. Maka dalam hal ini, umat dalam paroki, /rukun, kelompok
kategorial dan sekolah yang ada dalam wilayah KAMS bersama sama
melaksanakan dengan cara yang tepat bentuk penyajian bahan animasi
APP baik secara online maupun offline. Namun dalam hal ini juga tentu
harus menerapkan protokol kesehatan, sosialisasi, dan pendampingan
bahan animasi APP ini, baik dalam tingkat kevikepan/paroki masing –
masing.
Selama masa prapaskah ini, seluruh umat beriman diajak untuk
merenungkan 5 subtema pokok diantaranya:

Sub – tema I : Allah Menjadikan Segala –galanya Baik Adanya.(Kej.


1:1-31)

I
Sub – tema II : Pandemi Covid 19 mengakibatkan krisis Multidimensi.
(Kej. 3:14-19)
Sub –tema III : Bergerak bersama untuk menyembuhkan dan
memulihkan (rumah kita
bersama). (Yunus 3:1-10)
Sub – tema IV: Meneladan Yesus Yang menyembuhkan Dan
Memulihkan Kehidupan.
(Markus 2 : 1 -12).
Sub-tema V : Hidup Baru Dalam Iman, Harapan Dan Kasih. (1Ptr.1:3 -
12)
Tema – tema ini menjadi bahan dalam kegiatan animasi seluruh
lapisan umat KAMS. Maka Tim APP KAMS yang terdiri dari Komisi
PSE, Komisi keluarga, komisi kateketik, Komisi KKI, Komisi
pendidikan, Komisi kepemudaan, dan Komsos bekerja sama
menyediakan bahan untuk kegiatan animasi umat di berbagai kelompok.
Maka dengan merenungkan setiap sub - tema tersebut diatas umat
beriman semakin menyadari bahwa sumber – sumber ekonomi yang
disediakan oleh Allah mampu dikelola dan dipergunakan dalam bingkai
belarasa demi kesejahteraan antar sesama. Ini sebuah gerakan semangat
persaudaraan yang terus dibangun dalam diri umat beriman yang terus
diaktualisasikan dalam aksi nyata dalam kehidupan sehari – hari.
Makassar, 01 Februari 2022
Ketua Komisi PSE KAMS

RD. Bernard Cakra Arung Raya.

ii
Pertemuan Minggu ke I
Sub Tema: Allah Menjadikan Segala-galanya Baik Adanya

I . Persiapan
a. GAGASAN DASAR
Kisah Penciptaan adalah awal mula karya Allah. “Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi (Kej. 1:1).” Segala sesuatu yang
diciptakan Allah selama enam hari merupakan ciptaan yang baik adanya
(bdk. Kej. 1:1-25). Terlebih lagi manusia diciptakan Allah menurut
gambar dan rupa-Nya sendiri (bdk. Kej. 1: 26). Melalui kisah penciptaan
umat beriman, yakni semua yang percaya kepada Allah melihat-Nya
sebagai sumber segala sesuatu yang baik di alam ini. Keyakinan ini
dirumuskan pada permulaan syahadat umat beriman Katolik, “Aku
percaya akan Allah pencipta langit dan bumi. Rumusan syahadat ini juga
ingin menunjukkan bahwa manusia sadar bahwa ia diciptakan dan
seluruhnya tergantung pada Tuhan seperti sebagaimana yang dikatakan
oleh Ayub, “Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya dan mengembalikan
nafas-Nya maka binasalah bersama-sama segala yang hidup dan
kembalilah manusia kepada debu (Ayb. 34:14-15). Bagi umat beriman
Katolik memahami penciptaan berarti ia menyadari bahwa karya
penciptaan itu adalah karya Tuhan dan hanya Tuhan sajalah yang dapat
menciptakan segala sesuatu yang baik di dunia ini dengan penuh kasih
dan parhatian. Manusia sebagai salah satu bagian dari ciptaan meyadari
bahwa segalanya bergantung pada Allah, karena Tuhan Allah adalah
dasar atas segala-galanya.
Kesadaran akan kemahakuasaan Allah dan kesadaran akan baik
dan sempurnanya karya ciptaan Allah, hendaknya menjadi pedoman
bagi manusia dalam memelihara relasinya dengan Allah dan juga dengan
alam ciptaan. Relasi antara manusia, Allah, dan seluruh alam ciptaan ini
sudah ada dan dibicarakan dalam Kitab Suci.
1
Posisi manusia sebagai wakil Allah dan pusat alam semesta dapat
menyeret manusia menjadi penguasa sewenang-wenang terhadap alam
ciptaan. Posisi manusia sebagai wakil Allah dan pusat alam semesta
dimaksudkan untuk mengundang manusia ikut serta mengatur,
memelihara, dan menciptakan kembali dunianya. Manusia hanyalah
sebagian kecil dari seluruh ciptaan dan hidupnya pun disangga dan tidak
bisa terlepas dari alam semesta dan ciptaan lainnya. Maka dari itu,
predikat manusia sebagai gambaran Allah perlu dimengerti juga secara
sosial dan ekologis, dalam hubungan dan tanggung jawab terhadap
kehidupan bersama dan keutuhan alam semesta. Dengan demikian,
manusia merupakan pelayan dalam keterarahan dunia kepada Allah.(N.
Cahyadi,20/1/21).
b. Tujuan
1. Anak - anak makin menyadari bahwa alam semesta diciptakan
Allah baik adanya bahkan sungguh amat baik.
2. Anak – anak makin menyadari bahwa segala sesuatu yang
disediakan Allah dalam alam semesta ini dipelihara dan
dilestarikan untuk kehidupan “(bumi: rumah kita bersama”
secara berkelanjutan.
3. Anak – anak semakin menjaga relasi yang harmonis dengan
lingkungan hidup.
4. Anak - anak makin meyakini bahwa segala sesuatu yang
diciptakan Allah untuk kesejahteraan manusia.
c. Metode yang digunakan
Bercerita / menonton video dan membuat kreativitas
d. Sarana yang digunakan
Alat peraga bercerita / laptop, video, alat dan bahan kreativitas

2
II. PELAKSANAAN
a) PEMBUKAAN
P : selamat pagi adik – adik
S : selamat pagi kakak
P : apa kabar hari ini?
S : aku sehat, aku kuat
P : wah semua sehat dan kuat yah.. Hari ini ada yang sudah ikut misa?
S: .............. (sekami menjawab)
P:Karna semua sehat, kuat dan penuh sukacita, kakak mau ajak
semuanya berdiri dan kita bernyanyi bersama – sama ....
b) NYANYIAN PEMBUKA : Aku Di Berkati
Aku diberkati
Sepanjang hidupku diberkati
Mulai dari bangun pagi
siang berganti malam
aku diberkati
Kakek – kakek, nenek – nenek
Tante – tante, Om – om
Pemudanya – pemudinya
Semua diberkati Tuhan

c) DOA PEMBUKAAN
Teman teman mari kita berdoa :
Tuhan Yesus yang baik kami bersyukur kepadamu karna engkau
sangat baik dalam kehidupan kami, Engkau telah memberkati kami
untuk datang Sekami pada hari ini kami mohon Engkau hadir
bersama - sama dengan kami di tempat ini untuk mendengarkan
sebagian kecil daripada firmanMu. Bantulah kami agar dapat
mengerti apa yang disampaikan oleh kakak – kakak pendamping
kami., Kami juga berdoa untuk mereka agar dapat membimbing kami
pada hari ini seturut dengan kehendakMu.

3
Tuhan Yesus inilah doa kami yang kami bawa dalam namaMU demi
Kristus Tuhan dan Juruslamat Kami.
Bapa Kami …….
Salam Maria …….
Kemuliaan…… Amin.
d) Lagu Pengantar Firman : Hari Penciptaan (Cipt. Yosua
Supriyanto)
Pada hari pertama Allah ciptakan terang
Hari kedua jadilah cakrawala
Di hari ketiga Dia ciptakan tumbuhan
Semuanya indah dimata Tuhan
Pada hari keempat jadilah bulan bintang
Hari kelima Dia ciptakan binatang
Di hari keenam jadilah manusia
Hari ke tujuh Allah memberkatiNya
Hari lepas hari Tuhan menyediakan
Berkat berlimpah bagi kita semua
Hari lepas hari Tuhan menyertai
Hidupku aman dalam Tuhan
e) PEMBACAAN KITAB SUCI
Nonton atau bercerita tentang kisah penciptaan : Kejadian 1 : 1 - 31
(https://www.youtube.com/watch?v=gI60SkrW7Yw)
f) Penjelasan Teks Kitab Suci:
Kitab Kejadian 1:1-31 yang berkisah tentang kisah penciptaan langit
dan bumi serta segala isinya mesti dibaca sampai Kejadian 2:4a. Pada
bagian awal (Kej. 1:1-31) dikisahkan penciptaan dalam 6 (enam) hari
di mana pada hari terakhir, hari keenam, manusia diciptakan dan
ditutup dengan sebuah gambaran yang indah, “Allah melihat segala
yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” Sementara pada bagian
lanjutannya (Kej. 2:1-4a) dikisahkan bahwa pada hari ke-7 setelah
selesai penciptaan, hari itu dikuduskan oleh Allah.

4
Saat kita akan berfokus pada teks Kej. 1:1-31. Dalam bagian ini, kita
menemukan sebuah pola rumusan yang menjadi refrein sehingga kisah
penciptaan ini menggembakan sebuah kidung atau madah penciptaan
yang teratur:
Pernyataan “Berfirmanlah Allah ...”; Perintah “Jadilah ...”;
Kenyataan “Maka terjadilah ...”; Keadaan “Dan Allah melihat bahwa
itu baik” setelah itu konteks waktu disebutkan “Jadilah petang ...
jadilah pagi ...” Kidung atau madah penciptaan ini menampilkan
dengan indah sebuah susunan penciptaan dalam enam hari sebagai
berikut:
1. Hari pertama penciptaan “Terang.”
2. Hari kedua penciptaan “Cakrawala yang memisahkan air di
bagian atas dan air di bagian bawah.”
3. Hari ketiga penciptaan “Bumi dan Tumbuh-tumbuhan.”
4. Hari keempat penciptaan “Benda-benda Penerang.”
5. Hari kelima penciptaan “Burung-burung dan Ikan.”
6. Hari keenam penciptaan “Binatang-binatang Darat dan
Manusia.”
Kisah penciptaan langit dan bumi serta segala isinya oleh Allah
melalui Sabda-Nya menampilkan kepada kita sebuah gambaran
konkret akan karya nyata Allah dalam kehidupan ini. Pada bagian
awal sebelum kisah penciptaan, bumi digambarkan “belum berbentuk
dan kosong” (ay. 2a) dalam bahasa asli teks Ibrani disebut “tohu we
bohu” artinya sebuah keadaan kacau-balau yang mengancam dan
menakutkan. Situasi ini ditanggapi oleh Allah dengan menciptakan
pertama-tama “Terang” untuk menghalaukan kegelapan (Ibr: khosek)
dan kekacaubalauan (Ibr: tohu we bohu/chaos) itu. Setelah situasi
kacau-balau dan gelap terhalaukan, maka Allah pun menciptakan
segala sesuatu dalam keadaan baik adanya. Bahkan pada akhir
penciptaan ketika manusia sudah diciptakan dikatakan bahwa semua
menjadi “sungguh amat baik.” Manusia menjadi mahkota dari seluruh
ciptaan itu.
5
Manusia dalam terminologi bahasa Ibrani disebut “Adam.”
Sementara tanah di mana manusia berasal dan nantinya akan kembali
ke sana disebut “Adama.” Dari ungkapan ini, kita bisa menemukan
sebuah nuansa bahwa ada ikatan erat antara “manusia/Adam” dan
“tanah/adama” (alam semesta). Manusia tidak bisa dipisahkan dari
alam semesta ini.
Kisah penciptaan selama enam hari memberikan kita gambaran
bagaimana Allah terus berkarya selama enam hari penuh dan pada hari
ketujuh, Dia berhenti dari pekerjaan-Nya dan memberkati serta
menguduskan hari itu.
Dari kisah penciptaan ini, kita melihat bahwa manusia dapat
bercermin dari kisah tersebut: pertama, manusia dipanggil ikut ambil
bagian dalam karya Allah ini dengan menghalaukan segala macam
kekacauan yang mengancam kehidupan manusia dengan menciptakan
inovasi-inovasi baru yang akan memperkaya dan melestarikan alam
semesta ini sehingga manusia bisa hidup dan tinggal dalam situasi
damai dan harmonis serta mengalami kesejahteraan; kedua, manusia
memiliki kedekatan dengan alam sehingga manusia dipanggil
mengolah dan menggarap tanah dengan sebaik mungkin, menjaganya
dan melestarikannya demi kehidupan manusia yang lebih berkualitas
dan sejahtera dari generasi ke generasi; ketiga, manusia dipanggil
untuk mengikuti karya Allah, yaitu berkarya dengan tekun selama
enam hari lamanya dan satu hari dikhususkan untuk berhenti
merenungkan karya Allah dan memujinya (baca: bersyukur dan
berdoa) dalam sebuah ibadah yang suci dan kudus.
Nah, adik-adik, untuk lebih memahami kisah penciptaan, adik-adik
dapat membayangkan seperti ini : Saat ini adik-adik berada di dalam
kamar dan tiba-tiba lampu padam. Kamar menjadi gelap dan tidak ada
cahaya sedikitpun. Bagaimana perasaan adik-adik saat ini? Tentunya
hal itu sangat menakutkan karena adik-adik tidak dapat melihat
apapun, tidak berani melangkah kemanapun, tidak dapat bermain, dan
tidak dapat berbuat apa-apa. Apa yang adik-adik butuhkan saat itu?
6
Adik-adik membutuhkan cahaya. Kemudian lampu menyala.
Bagaimana perasaan adik-adik saat itu? Tentunya sangat senang
karena kamar sudah menjadi terang. Dengan adanya terang, adik-adik
dapat melihat apapun yang ada di dalam kamar, dan dapat bermain
dan berkreasi dengan benda kepunyaan adik-adik yang ada di kamar.
Seperti itulah perasaan Allah ketika menciptakan langit dan bumi,
serta segala isinya, dan manusia yang serupa dengan gambar dan citra-
nya. Allah menciptakan segalanya sungguh amat baik dan berharap
manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna dapat memelihara dan
melestarikan alam ciptaan-nya, dan tentunya juga manusia harus
senantiasa membangun relasi dengan Allah sebagai pencipta-Nya
melalui kehidupan berdoa dan berkomunitas.
g) Kreativitas
1. Menggunting dan menempel (Untuk Sekami Junior dan Senior)

Bahan :
a. Karton ukuran A4 warna hitam 1 lembar
b. Karton ukuran A4 warna kuning 1 lembar
c. Pola gambar
d. Gunting
e. Lem
Petunjuk Kegiatan :
L-1. Gunting semua gambar yang ada
7
L-2. Menempel dimulai dari kisah penciptaan
L-3. Hari Pertama (karton hitam dan karton kuning)
L-4. Hari Kedua (Cakrawala – gambar warna biru tua)
L-5. Hari Ketiga (Bumi dan tumbuh-tumbuhan - gambar warna
biru muda, warna coklat, Pohon, tanaman)
L-6. Hari Keempat (Benda-benda penerang – matahari, bulan,
bintang, awan)
L-7. Hari Kelima (Burung-burung dan ikan)
L-8. Hari Keenam (Binatang-binatang darat dan manusia)

2. Mengisi Teka Teki Silang (Untuk Sekami Senior)

8
h) Penegasan Kreativitas
Nah adik-adik, Allah menciptakan segala sesuatu “sungguh amat
baik.” Manusia menjadi mahkota dari seluruh ciptaan itu. Sebagai
manusia, apa yang harus dilakukan untuk memelihara ciptaan Allah
yang begitu baik? Yang harus dilakukan adalah:
1. Selalu bersyukur karena Allah telah menciptakan kita sebagai
manusia yang serupa dengan gambar dan citra Allah.
2. Memelihara semua ciptaan Allah dengan cara melestarikan,
menjaga dan tidak merusak.
3. Rajin berdoa dan mengikuti Sekami agar semakin mencintai
Tuhan.

i) Kolekte
j) Doa Permohonan
 Allah pencipta semesta alam, jadikanlah kami anak-anak yang
sungguh beriman kepada-MU dalam melaksanakan setiap
langkah hidup kami.
Marilah kita mohon, kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
 Allah Bapa kami dalam Surga, mampukanlah kami untuk
melestarikan, menjaga dan tidak merusak karya ciptaan-MU,
agar terciptalah kehidupan yang selaras demi kelangsungan
kehidupan.
Marilah kita mohon, kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
 Allah sumber segala pengharapan, berilah kami semangat untuk
menjadi pewarta kasihmu dengan rajin berdoa, berderma,
berkurban serta bersaksi.
Marilah kita mohon, kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
k) Doa Bapa Kami
Bapa kami yang ada di Surga
Dimuliakanlah namaMu
Datanglah kerajaan-Mu
Jadilah kehendak- Mu
9
Di atas bumi seperti di dalam surga
Berilah kami rezeki pada hari ini
Dan ampunilah kesalahan kami
Seperti kamipun mengampuni
Yang bersalah kepada kami
Dan janganlah masukkan kami
Kedalam pencobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat
Amin...

l) Doa Penutup
Allah Bapa dalam surga kami bersyukur karena pada hari ini
kami anak-anakmu boleh berkumpul bersama teman-teman kami
untuk belajar tentang karya penciptaanmu. Bapa semoga lewat
pertemuan kami hari ini kami boleh lebih mengenalMu dan dapat
menjaga ciptaanMu. Trimakasih Tuhan atas penyertaanMu dari awal
hingga akhir pertemuan kami saat ini. Bapa saat ini kami akan
kembali kerumah kami masing-masing, sertai kami hingga tiba
dirumah kami masing-masing. Ini doa kami Bapa, yang kami
hantarkan kepadaMu melalui Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat
kami. Amin.

m)Lagu Penutup : Tuhan Yesus Baik


Tiada berkesudahan kasih setia-Mu Tuhan
Slalu baru rahmat-Mu bagiku
Hari berganti hari tetap ku lihat kasih-Mu
Tak pernah berakhir di hidupku
Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik
Untuk selama-lamanya Tuhan Yesus baik
Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik
Untuk selama-lamanya Tuhan Yesus baik

10
n) Perutusan :
Anak-anak diajak untuk bersyukur senantiasa, belajar memelihara
ciptaan Allah, semakin rajin berdoa dan mengikuti kegiatan Sekami
di Gereja.
III. Aksi Nyata
Anak – anak diajak untuk merawat 1 tanaman di rumah.

11
LAMPIRAN GAMBAR
Kreativitas I (Untuk Sekami Junior dan Senior)

12
13
14
Pertemuan Minggu ke-II

Sub Tema : Pandemi Covid 19 Mengakibatkan


Krisis Multidimensi

I. PERSIAPAN
a. Gagasan
Ada beberapa tantangan yang mesti diatasi saat ini tetapi juga
untuk masa mendatang. Tantangan pertama, adalah pademi covid-
19 yang berdampak langsung pada seluruh segi kehidupan
manusia, baik di bidang kesehatan, sosial, politik, ekonomi,
agama, pendidikan dan lingkungan (budaya). Menurut data dari
Satgas Nasional Covid-19 (per-tanggal 9 Nov.2021), jumlah yang
terpapar covid-19 adalah 4.248.409 jiwa, yang meninggal 143.557
jiwa dan yang sembuh 4.095.078 jiwa (bdk.worldometer.com dan
kompas.com). Meskipun dalam beberapa bulan terakhir kasus
positip semakin menurun, namun masih tetap ada kekhawatiran
masih dapat naik kembali. Berdasarkan data Perekonomian
stagnan, produksi melambat bahkan berhenti yang mengakibatkan
penggangguran bertambah. Sampah dan limbah medis covid-19
yang banyak dan polusi udara meningkat karena pemakaian
kendaraan pribadi. Kemiskinan dan Ketimpangan sosial ekonomi
meningkat, menurut data BPS ada 27,54 juta jiwa orang miskin di
Indonesia (bdk. Data BPS per-Maret 2021). Politik semakin
menggunakan kesempatan mencari popularitas dan keuntungan.
Agama pun mengalami ‘kemunduran’ dalam hal ungkapan iman
pribadi. Demikian pula pendidikan mengalami kemunduran
karena tidak semua masyarakat dapat mengikuti pembelajaran
berbasis digital dan tentu saja masih banyak masalah lainnya yang
timbul akibat pandemi. (bdk. BAPPENAS, LPEM, BPS 2020).
Tantangan kedua, adalah melalui pandemi ini alam mengirim
pesan kepada kita bahwa kita telah gagal menjaga planet ini

15
dengan baik dan benar seperti dimandatkan oleh Allah (Kej.
2:15). Pandemi covid-19 yang telah terjadi mengungkapkan
bahwa masyarakat tidak dapat hidup sehat jika bumi dan
ekosistemnya tidak sehat. Asal usul virus corona saat ini – dan
sebelumnya SARS dan MERS, serta Ebola – terkait dengan
campur tangan manusia yang tak terkendali dalam keseimbangan
ekosistem alam. Aktivitas manusia yang berlebihan dalam
mengekploitasi alam memberikan beban dan tekanan pada alam
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya adalah
kerusakan alam yang parah. (bdk. oleh CIFOR/Pusat Penelitian
Kehutanan Internasional 2020).
Para ilmuwan mengatakan bahwa penghancuran yang begitu
masif terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati yang
menopang kehidupan di bumi terjadi melalui perdagangan satwa
liar, penggundulan hutan, pertambangan, penebangan pohon, dan
pertanian yang tidak ramah lingkungan. Kerusakan ekosistem
alam ini meningkatkan bahaya virus baru, dan mungkin lebih
mematikan, yang berevolusi untuk menginfeksi manusia.
Perubahan iklim juga mengganggu sistem pendukung kehidupan
yang mendasari kesehatan dan kesejahteraan manusia. Penelitian
menunjukkan bahwa agen penyakit menular seperti protozoa,
bakteri dan virus sangat sensitif terhadap perubahan kondisi iklim
seperti suhu atau curah hujan. Melalui bencana dan pandemi
covid-19 ini, alam mengingatkan kepada kita bahwa terlalu
banyak tekanan dan beban yang ditimpakan kepadanya (bdk.
Ibid). Paus Fransiskus dalam ensikliknya Laudato Si (LS)
berbicara tentang keadaan dunia kita saat ini dalam konteks krisis
iklim, degradasi lingkungan, perilaku konsumeristik, dan
ketidakadilan sosial. Dia juga menyerukan semua orang untuk
mengambil tindakan karena waktu yang sudah sangat mendesak
dan bersatu untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah
kerusakan bumi ini baik global maupun lokal. Karena hubungan
kita dengan Pencipta ilahi telah diabaikan maka hubungan
16
manusia menjadi goyah, dan dunia kita menjadi semakin panas,
kurang stabil, dan semakin tak bernyawa. Akibatnya, kita semua
menderita, dan mereka yang paling miskin dan paling rentan
menderita di atas segalanya. Kita menghadapi “krisis kompleks
yang bersifat sosial, ekonomi dan lingkungan.” (LS139). Oleh
karena itu, ia mengajak semua pihak untuk membangun “ekologi
integral” sebagai upaya serius untuk menyelamatkan bumi rumah
kita bersama (LS137) dan memulihkan kehidupan pasca pandemi.

b. Tujuan
 Umat semakin menyadari dampak buruk yang ditimbulkan
oleh Pandemi Covid-19.
 Umat semakin menyadari pentingnya menjaga keseimbangan
“rumah kita bersama” dalam semua bidang kehidupan
manusia.
 Umat makin menyadari pentingnya menjaga kesehatan
dengan memperhatikan anjuran Gereja dan Pemerintah untuk
taat pada protokol kesehatan.

c. Metode
Pendampingan menggunakan metode bercerita dan agar adik-adik
SEKAMI mudah memahami, pendalaman APP ini disertai dengan
kreativitas yang mengajak adik-adik untuk belajar sambil
bermain.

d. Sarana / Media
 Alkitab
 Gambar ular tangga
 Alat mewarnai
 Pion dan dadu untuk bermain

17
II. PELAKSANAAN
a. Pembukaan (Sapaan)
P : Hai!! selamat pagi adik-adik
Kembali lagi dengan kakak dalam pendampingan hari ini,
minggu ini kita akan memasuki minggu prpaskah kedua
dengan tema: MEMULIHKAN KEHIDUPAN (BUMI
SEHAT-KITA SEJAHTERA). Nah adik-adik, sebelum
kita pendampingan pada hari ini, mari kita mulai dengan
bernyanyi dan berdoa.

b. Nyanyian Pembuka
TIM ANIMASI
c. Doa Pembuka
Allah Bapa yang penuh kasih. Kami datang kehadapan-Mu
untuk mengucap syukur atas segala berkat dan karunia yang boleh
kami alami dalam kehidupan kami. Bapa semoga dalam masa
pandemi ini Engkau memampukan kami utk lbh bersyukur dan
mengarahkan kehidupan kami lebih baik lagi dari hari2 kemarin.
Dampigilah kami dalam pendampingan SEKAMI pada hari ini,
agar kami dapat lebih memahami dan mengerti Firman-Mu yg
akan kami dengarkan pada hari ini. Ini doa kami yg kami bw
kedlm tangan-Mu melalui Yesus yg adalah Tuhan dan juru
selamat kami. Amin.
d. Pembacaan Kitab Suci
Kejadian 3:14-19
14
Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena
engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala
ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah
engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur
hidupmu. 15Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya ." 16Firman-Nya kepada
18
perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat
sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan
anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan
berkuasa atasmu." 17Lalu firman-Nya kepada manusia itu:
"Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan
dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau;
dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu: 18semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan
menjadi makananmu; 19dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena
dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu."

e. Nyanyian pengantar sabda


TIM ANIMASI
f. Penjelasan teks Kitab Suci
Membaca dan merenungkan perikop Kej. 3:14-19
menyadarkan serta memanggil kita untuk merefleksikan terus-
menerus makna kehidupan dan situasi kita dewasa ini. Saat ini,
kita mengalami masa-masa sulit di tengah kungkungan pandemi
covid-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun.
Kita berharap semoga masa sulit pandemi covid-19 ini bisa
segera berakhir dan kita pun kembali menikmati kehidupan yang
normal dan bahagia. Namun, situasi sulit ini di satu sisi
menyadarkan kita untuk kembali merefleksikan lingkungan hidup
kita. Seperti manusia pertama jatuh ke dalam dosa dengan
melanggar perintah Allah dan menyembabkan kekacauaan yang
bermuara pada penderitaan hidup, kita boleh bercermin dari
refleksi iman ini.
Pertama, masa pandemi covid-19 tidak berdiri sendri. Situasi
sulit ini merupakan akumulasi panjang dari sikap manusia
19
memperlakukan kehidupan dan lingkungan hidupnya. Sikap tidak
bertanggungjawab dalam mengeksploitasi alam ini serta
keengganan merawat dan memelihara alam ciptaan dengan baik
membawa konsekuensi besar melalui berbagai bencana alam,
penyakit dan kesukaran-kesukaran hidup. Hal ini kemudian
terakumulasi dalam merebaknya penyakit yang tak terkendali
sampai pada situasi sulit masa pandemi covid-19 yang
menimbulkan multi krisis di segala aspek kehidupan. Oleh karena
itu, masa sulit ini menyadarkan kita untuk kembali bersikap arif-
bijaksana dalam memperlakukan lingkungan hidup kita.
Kedua, relasi harmonis dengan semua pihak harus dijaga dan
dipeliharan: relasi dengan Allah, Sang Pencipta, relasi dengan
sesama, relasi dengan alam semesta. Seruan Paus Fransiskus
melalui Ensiklik Laudato Sì memanggil kita semua untuk
memberikan perhatian yang lebih serta tindakan konkret bagi
pemeliharaan bumi tempat kita hidup ini. Menjaga bumi ini
menjadi baik merupakan bentuk tanggungjawab manusia bagi
Allah, bagi dirinya sendiri dan bagi alam semesta ini.
Ketiga, masa sulit merupakan kesempatan baik bagi kita
untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu melalui
pertobatan yang sejati supaya kita bisa menatap masa depan yang
cerah dan mengupayakan kehidupan yang lebih baik.

g. (Kreativitas : cerita, gambar, mewarnai, games, nonton, dsb.)


Bahan Kreativitas:
 Gambar ular tangga
 Alat mewarnai
 Pion dan dadu untuk bermain

20
Gambar Ular Tangga

21
h. (Penegasan kreativitas dikaitkan dengan tema dan teks Kitab
Suci)
Untuk kreatifitas, dalam perikop Kitab Suci Kejadian 3:14-19,
tampilkan tokoh ular. Oleh sebab itu, kakak pendamping
mengajak adik-adik untuk bermain "ULAR TANGGA". Adapun
langkah-langkah dalam bermain adalah sebagai brikut.
1. Adik-adik menyiapkan ular tangga yang sudah disediakan
kakak pendamping (di print).
2. Adik-adik mewarnai permainan ular tangga yang sudah
diprint sesuai dengan kreativitas masing-masing.
3. Adik-adik mulai bermain ular tangga dengan
memperhatikan tulisan yang terdapat di bawah kaki tangga
(buah-buah Roh) dan di kepala ular (buah-buah daging atau
dosa).
Pada kreativitas ini, adik-adik dapat melihat yang mana perbuatan
yang baik dan yang mana perbuatan tidak baik (dosa).
i. Kolete
j. Doa Permohonan
 Untuk Pemimpin Gereja
Ya Bapa yang maha pengasih. Tuntun dan bimbinglah
Pemimpin gereja kami, dalam masa pandemi ini. Kiranya
Engkau memberi mereka kekuatan, kesabaran dan kesehatan
di dalam pelayanan mereka dimanapun mereka melayani,
agar mereka tetap semangat dan setia dalam pelayanan
panggilan hidup mereka.
Marilah kita mohon . . .
 Untuk Bangsa dan Negara kami
Ya Bapa sudilah kiranya Engkau melimpahkan kasih dan
perlindungan-Mu atas bangsa dan negara kami, sehingga
kami pun boleh hidup aman dan terhindar dari mara bahaya.
Marilah kita mohon . . .

22
 Untuk Sdr(i) kami yang menderita
Bapa yang penuh kasih, kami serahkan kehidupan sdr(i)
kami yang sedang menderita karena wabah corona, mereka
yang terkena bencana alam, kelaparan, kemiskinan dan yang
terkena dampak dari pandemi covid-19 ini. Kiranya Engkau
senantiasa menyertai, mendampingi, memberi mereka
kekuatan, kesabaran dan kesehatan agar mereka tetap sabar
dan tabah dalam menjalani semua masalah hidup mereka.
Marilah kita mohon . . .
 Untuk SEKAMI
Ya Bapa, buatlah kami tetap semangat dalam mengikuti
pendampingan meskipun secara daring. Ajarlah kami untuk
tetap setia kepadaMu dalam keadaan apapun, dan pakailah
kami untuk menjadi saksi-saksi Kristus dalam mewartakan
sukacita Injil.
Marilah kita mohon . . .
k. Doa Bapa Kami
Bapa Kami yang ada di surga,
Dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
l. Doa Penutup
Bapa sumber kehidupan., kami mengucap syukur atas
karunia kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Ajar kami
Ya Bapa untuk selalu mengucap syukur dan sadarkan kami untuk
lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam memelihara dan
menjaga lingkungan hidup kami, agar kami dapat menata masa
depan yang cerah dan mengupayakan kelangsungan kehidupan
alam dengan lebih baik lagi . Ini doa dan permohonan kami Ya

23
Bapa, yang kami bawa ke dalam tangan-Mu melalui Pengantaraan
Kristus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
m. Lagu Penutup
TIM ANIMASI
n. Perutusan
P : Hallo,. Adik-adik SEKAMI dimanapun berada…
Berdasarkan Renungan dan Bahan Kreativitas kita hari ini,
menyadarkan kita untuk tidak tergoda oleh siapapun dalam
melakukan dosa, seperti dalam tokoh ular yang membuat
manusia jatuh dalam dosa. Dalam situasi sulit ini,
menyadarkan kita untuk kembali bersikap bijaksana dalam
menjaga lingkungan hidup kita, terlebih dalam situasi
PANDEMI COVID-19 ini, menyadarkan Kita untuk
menjaga kesehatan dengan melaksanakan protokol
kesehatan. Semoga masa sulit ini segera berakhir dan
kitapun kembali menikmati kehidupan yang normal dan
bahagia.

III. AKSI NYATA


 Merawat dan memelihara ciptaan Tuhan
 Menjaga relasi dengan sesama, terutama Tuhan
 Memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan masa lalu
 Menatap masa depan yang cerah untuk kehidupan yang lebih
baik

24
LAMPIRAN GAMBAR
Kreativitas II Teka Teki Silang (Untuk Sekami Senior)

25
Pertemuan Minggu Ke III
Sub Tema : Bergerak bersama untuk menyembuhkan dan
memulihkan (rumah kita bersama)

I. PERSIAPAN
a. Gagasan
Menurut Paus Fransiskus akar penyebab dari kerusakan bumi
rumah kita bersama yang sudah parah adalah berasal dari akar
hidup manusia itu sendiri yang sudah “rusak” karena dosa. Kita
membutuhkan pertobatan terus–menerus untuk mengubah budaya
“membuang atau menyingkirkan” (LS 16, 22,43) menjadi budaya
yang otentik dan bertanggung jawab, dengan etika yang sehat,
budaya dan spiritualitas yang benar-benar mampu menetapkan
batasan dan mengajarkan pengendalian diri dengan berpikir jernih
(LS 105). Jika kita ingin membawa perubahan yang mendalam,
kita perlu menyadari bahwa pola pikir tertentu benar-benar
mempengaruhi perilaku kita (LS 215). Ajaran spiritualitas yang
mendalam dalam LS adalah pertobatan ekologis di mana efek dari
perjumpaan kita dengan Yesus menjadi jelas dalam hubungan kita
dengan dunia di sekitar kita (LS 217). Prosesnya memerlukan
“perubahan besar dalam gaya hidup, model produksi dan
konsumsi, dan struktur kekuasaan yang mapan yang saat ini
mengatur masyarakat.
Paus Fansiskus memberi tiga saran untuk perubahan dalam
hidup kita supaya berbuah cinta kasih terhadap bumi dan
masyarakat miskin. Kita harus mengganti konsumsi dengan
pengorbanan, keserakahan dengan kemurahan hati, dan
pemborosan dengan semangat berbagi. Pengorbanan diikuti
dengan mengembangkan semangat yang benar untuk hidup, yaitu
kemurahan hati. Diikuti dengan semangat berbagi yang dengannya
karunia-karunia semangat yang murah hati masuk ke dalam dunia.

26
Hal-hal biasa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pertobatan
seperti: mengkonsumsi makanan secukupnya, mengurangi
penggunaan plastik, penggunaan air secukupnya, penggunaan AC
seperlunya, membiasakan diri menggunakan transportasi umum,
dst (LS 211). Kita dipanggil untuk hidup sederhana, bahagia
dengan barang-barang secukupnya, dan secara rohani bebas dari
obsesi konsumtif (LS 222). Tentu saja banyak hal konkrit lainnya
yang dapat dilakukan sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi
(platform) Tujuan Laudato Si (Laudato Si Goals) yang disusun
oleh Vatikan untuk gerakan membangun ekologi integral (2021-
2027). Lebih jauh Paus Fransiskus mengajak kita untuk melawan
budaya individualisme, paradikma teknokratis, dan gratifikasi
instan (LS 162,111). Sejalan dengan itu, kita juga harus
mendukung agenda lingkungan yang jauh ke depan dan
berkelanjutan serta demi kesejahteraan bersama (LS 178, 197).
Kita juga membutuhkan semangat kemiskinan. Ini diperlukan
untuk dapat menanggapi dengan baik alam maupun orang miskin
seperti dicontohkan oleh St. Fransiskus. Paus mengingatkan kita
untuk mengalami bahwa semua ciptaan sebagai hadiah/anugerah
penuh kasih dari Tuhan (LS 220). Hendaknya, rasa syukur dan rasa
terima kasih atas kasih Tuhan dan karunia ciptaan tumbuh subur di
dalam diri kita (LS 220). Ketika kita peduli terhadap lingkungan
dan orang miskin, kita sedang menuju kehidupan yang dicirikan
oleh “sikap kemurahan hati, solidaritas dan kepedulian” (LS 231,
58).
b. Tujuan
a. Anak Sekami makin menyadari bahwa pola pikir, gaya hidup
dan perilaku yang tidak benar dapat merusak “rumah kita
bersama” ini.
b. Anak Sekami sanggup mengubah perbuatan/tindakannya dengan
aksi pertobatan

27
ekologis (mengubah pola pikir, gaya hidup dan perilaku yang
lama menjadi pola pikir, gaya hidup baru (sederhana) dan
perilaku yang benar).
c. Anak Sekami makin meyakini bahwa dengan gerak bersama,
kesadaran cinta, rasa syukur dan solidaritas mampu membuat
manusia keluar dari krisis kehidupan yang multidimensi.

d. Metode
*Metode Bercerita untuk firman

e. Sarana / Media
Untuk Anak Sekami Junior
Alat dan Bahan
1. Pola gambar (lembar kreativitas 1 dan 2 yang sudah dicetak)
2. Gunting
3. Lem
4. Pensil warna
5. Pita / Tali
6. Isolasi bening / double tip

Untuk Anak Sekami Senior

Alat dan Bahan


1. Pola gambar (lembar kreativitas 3 yang sudah dicetak)
2. Gunting
3. Lem
4. Pensil warna
5. Pipet
6. Isolasi bening / double tip

28
II.PELAKSANAAN

A. PEMBUKAAN (SAPAAN)
Pendamping Sekami : Halo adik-adik, apa kabarnya?
Anak Bina Sekami : Baik atau Luar biasa.
Pwndamping Sekami : Hari ini kita patut bersyukur karna, telah
memasuki masa
Prapaskah minggu ke-3. Adik-adik sebelum
mengikuti Pendampingan Sekami mari kita
memuji Tuhan.
B. LAGU PEMBUKAAN
Bertambah-Tambah
Bertambah-tambah dalamnya
Bertambah-tambah lebarnya
Bertambah-tambah oh tingginya
Kasih Yesus dalamku
Dalamnya lebih dari laut
Lebarnya mengelilingi bumi
Tingginya oh tinggi sekali
Kasih Yesus dalamku
C. DOA PEMBUKA
Bapa yang Mahakuasa, pemilik alam semesta dan seluruh isinya,
kami sebagai ciptaanMU yang mulia telah Engkau tempatkan di
bumi ini untuk hidup berdampingan dengan alam lingkungan
sekitar kami. Ajarlah dan teguhkanlah senantiasa iman kami
kepadaMU melalui pola pikir, gaya hidup dan perilaku kami setiap
harinya yang penuh kasih bukan hanya terhadap setiap orang yang
kami jumpai setiap hari tetapi juga terhadap alam di bumi
ciptaanMu ini. Inilah permohonan kami yang kami sampaikan
kepadaMu melalui Yesus Kristus PutraMu, Tuhan dan Juru
Selamat kami. Amin.

29
D. PEMBACAAN KITAB SUCI
Yunus 3:1-10
Pertobatan Niniwe
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua
kalinya, demikian: 3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang
besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan
kepadamu." 3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai
dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang
mengagumkan besarnya , tiga hari perjalanan
luasnya. 3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari
perjalanan jauhnya, lalu berseru: u "Empat puluh hari lagi, maka
Niniwe akan ditunggangbalikkan." 3:5 Orang Niniwe percaya
kepada Allah , lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik
orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain
kabung. 3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe,
turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya,
diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. 3:7 Lalu
atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan
mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi
dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh
makan rumput dan tidak boleh minum air. 3:8 Haruslah
semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan
berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing
berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang
dilakukannya. 3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan
menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu,
sehingga kita tidak binasa." 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan
mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya
yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah
dirancangkan-Nya i terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi
melakukannya .

30

Anda mungkin juga menyukai