5002201151
Prinsip Pendugaan
~
Untuk sebaran normal dapat diperlihatkan bahwa baik X maupun X , keduanya
merupakan penduga tak bias bagi nilai tengah populasi μ. Tetapi ragam X
~
lebih kecil dari pada ragam X . Namun sebenarnya bahkan penduga tak bias
yang paling efisien pun, kecil sekali kemungkinannya menduga parameter
populasi secara tepat.
Salah satu jalan pemecahannya adalah dengan menggunakan pendugaan
selang (interval estimation) bagi parameter populasi Θ, yaitu suatu selang yang
berbentuk Θ1 < Θ < Θ2 dengan Θ1 dan Θ2 bergantung pada nilai statistik
untuk suatu contoh tertentu dan juga pada sebaran penarikan contoh bagi .
s s
x−t α < μ< x+t α
2 √n 2 √n
√ √
2 2 2 2
σ1 σ2 σ 1 σ2
(x ¿ ¿ 1−x 2)−z α + < μ1 ¿ - μ2 <( x ¿ ¿ 1− x2 )+ z α + ¿
2
n1 n2 2
n1 n2
Jika σ 21dan σ 22 tidak diketahui, tetapi n1 dan n2 lebih besar dari 30, maka σ 21
dan σ 22 dapat diganti dengan s21 dan s22
Pendugaan Beda Dua Nilai Tengah Populasi (Sampel kecil, ragam sama)
Selang kepercayaan 100(1 - α )% bagi μ1 - μ2 untuk sampel kecil; bila σ 1sama
2
2
dengan σ 2 dan nilainya tidak diketahui
( x ¿ ¿ 1−x 2)−z α s p
2 √ 1 1
+ < μ1 ¿ - μ2 <( x ¿ ¿ 1− x2 )+ z α s p
n1 n 2 2 √
1 1
+ ¿
n1 n 2
Muhammad Yusti Permana Satriadi
5002201151
dengan derajat bebas untuk distribusi t = v = n1 + n2 – 2 dan ragam
gabungannya adalah
(x ¿ ¿ 1−x 2)−t α
2 √ s 21 s22
-
+ < μ ¿ μ2 <( x ¿ ¿ 1− x2 )+ t α
n1 n2 1 2
s 21 s22
+ ¿
n1 n2 √
dengan derajat bebas untuk distribusi t adalah
ν=¿ ¿ ¿
Pendugaan Proporsi
Proporsi ^p sampel merupakan penduga tak bias bagi P
Selang kepercayaan (1- α)100% bagi p
o Sampel Besar
^p−Z α
2 √ ^p ( 1− ^p )
n
< P< ^p + Z α
2 √ ^p (1− ^p)
n
o Sampel Kecil
^p−t
( α
2
;n−1 ) √ ^p ( 1− ^p )
n
< P< ^p +t α
(
2
;n−1) √
^p (1− ^p )
n