Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)

Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT


DI RUMAH SAKIT TK. IV GUNTUNG PAYUNG BANJARBARU

Amaliyah Wahyuni 1*, Ade Rita Puspa Negara1, Nurmiati2


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin
2
RS TK.IV Guntung Payung Banjarbaru

*1: amelyanazhan@stikes-isfi.ac.id

ABSTRAK
Obat High Alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering
menyebabkan terjadinya kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko
tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kelompok obat
High Alert diantaranya adalah resiko tinggi, obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (LASA / Look Alike Sound Alike), dan konsentrasi tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kesesuaian penyimpanan
obat High Alert berdasarkan SPO di Rumah Sakit Tk. IV Guntung Payung
Banjarbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental
dengan metode penelitian survey deskriptif. Penelitian ini dilakukan secara cross-
sectional dan Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Tk. IV Guntung Payung Banjarabaru. Alat
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi. Jumlah
keseluruhan obat High Alert adalah (n=70) item, terdiri atas obat resiko tinggi
(n=22); LASA (Look Alike Sound Alike) (n=45) item; dan konsentrat tinggi (n=3)
item. Hasil penelitian menunjukkan persentase kesesuaian penyimpanan
berdasarkan dengan SPO Rumah Sakit Tk. IV Guntung Payung Banjarbaru sebesar
77,14% (54). Sedangkan kesesuaian berdasarkan kategori, obat resiko tinggi
sebesar 72,72% (16), LASA (Look Alike Sound Alike) 77,78% (35), dan Konsentrat
Tinggi sebesar 100% (3).
Kata Kunci: Penyimpanan, Obat High Alert, Rumah Sakit

ABSTRACT
High Alert drugs are drugs that must be watched out for because they often
cause serious errors (sentinel events) and drugs that have a high risk of causing
Unwanted Drug Reactions (ROTD). The High Alert drug group includes high-risk,
look-alike and sound-alike drugs (LASA / Look Alike Sound Alike), and high
concentrations. The purpose of this study was to determine the percentage of
suitability of High Alert drug storage based on SPO at Tk Hospital. IV Guntung
Umbrella Banjarbaru. The type of research used is non-experimental research with
descriptive survey research methods. This research was conducted by cross-
sectional and the sampling technique used was a saturated sampling technique. The
study was conducted at the Tk Hospital. IV Guntung Umbrella Banjarabaru. The
research tool used in this study was an observation sheet. The total number of High
Alert drugs is (n=70) items, consisting of high-risk drugs (n=22); LASA (Look Alike
Sound Alike) (n=45) items; and high concentrate (n=3) items. The results showed
the percentage of storage suitability based on the SOP for Tk Hospital. IV Guntung

Artikel Diterima: 21 November 2021 Disetujui: 28 Desember 2021 284


Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

Payung Banjarbaru amounted to 77.14% (54). While the suitability by category,


high risk drugs is 72.72% (16), LASA (Look Alike Sound Alike) 77.78% (35), and
High Concentrate is 100% (3).
Keywords: Storage, High Alert Medicine, Hospital

PENDAHULUAN tinggi menyebabkan Reaksi Obat


Pelayanan kefarmasian di yang Tidak Diinginkan (ROTD).
rumah sakit adalah bagian yang tidak Obat yang termasuk kategori High
dapat. dipisahkan dari sistem Alert antara lain elektrolit konsentrat
pelayanan kesehatan rumah sakit tinggi (misalnya kalium klorida,
yang berorientasi pada pelayanan kalium fosfat, natrium klorida lebih
pasien, penyediaan sediaan farmasi, pekat 3%, dan magnesium sulfat 20%
alat kesehatan dan mempunyai bahan dan 40%), obat kategori LASA (Look
medis habis pakai dengan mutu yang Alike Sound Alike) dan sitostatik/obat
terjangkau untuk seluruh masyarakat kanker. Menurut Permenkes RI no 72
termasuk pelayanan farmasi klinik. tahun 2016 tentang Standar
Adanya pelayanan kefarmasian, Pelayanan Kefarmasian di Rumah
sangat diharapkan agar keselamatan Sakit menyebutkan bahwa Rumah
pasien bisa lebih meningkat, namun Sakit perlu mengembangkan
demikian tidak begitu saja harapan kebijakan pengelolaan obat yang
tersebut tercapai. Meskipun telah ada perlu di waspadai ( High Alert
berbagai aturan, terjadinya kesalahan Medication) (7)
pengobatan atau medication error Rumah Sakit Tk. IV Guntung
masih sering terjadi dan Payung Banjarbaru merupakan rumah
menyelesaikan masalah mengenai sakit milik TNI Angkatan Darat type
obat (8). D dengan predikat akreditasi perdana
Obat High Alert merupakan yang mempunyai obat High Alert
obat yang harus diwaspadai karena Medication sebanyak 70 macam
sering menyebabkan terjadinya seperti di Instalasi Farmasi Rumah
kesalahan dan atau kesalahan serius Sakit, Instalasi Gawat Darat, dan di
(sentinel event), dampak yang tidak ruang verlos kamer (ruang bersalin).
diinginkan dari obat (adverse Tujuan dari penelitian ini
outcome) dan obat yang berisiko adalah untuk mengetahui persentase

285
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

kesesuaian penyimpanan High Alert mengelompokkan antara data


Medication berdasarkan SPO di penyimpanan obat High Alert
Rumah Sakit Tk. IV Guntung Payung kategori obat Risiko Tinggi,
Banjabaru Elektrolit Konsentrat Tinggi dan
LASA (Look Alike Sound Alike).
METODE PENELITIAN 2. Data yang diperoleh dari lembar
Jenis penelitian ini adalah checklist diberi skor, untuk obat
penelitian non eksperimental dengan yang disimpan sesuai dengan standar
metode penelitian survey deskriptif. mendapat skor 1 (satu), dan untuk
Dilakukan dengan menggunakan obat yang disimpan tidak sesuai
teknik sampling jenuh, sedangkan standar mendapat skor 0.
instrumen penelitian menggunakan 3. Hasil data obat high alert
lembar observasi yang dibuat berdasarkan masing-masing kategori
berdasarkan dengan Standar Prosedur yang telah diberi skor dijumlahkan
Operasional (SPO) Rumah Sakit Tk. dan dibagi dengan jumlah obat high
IV Guntung Banjarbaru tentang obat alert kemudian dikalikan 100%.
High Alert sebagai alat pengumpul Persentase kesesuaian disajikan
data. Kriteria Inklusia pada penelitian dalam bentuk tabel, dengan rumus
yaitu seluruh obat High Alert yang perhitungan persentase sebagai
tersedia di Rumah Sakit Tk. IV berikut :
Guntung Payung Banjarbaru selama 1) Obat Risiko Tinggi
waktu penelitian. Sedangkan Kriteria 𝑓
P = 𝑛 × 100%
Eksklusi yaitu obat High Alert selama
Keterangan :
waktu penelitian stok obat kosong.
P = Persentase sesuai dan tidak
Pada penelitian ini digunakan
sesuai
analisis data kualitatif yaitu hasil dari
f = Jumlah obat High Alert kategori obat
pengamatan langsung dianalisis
Risiko Tinggi yang disimpan sesuai
kemudian dibuat kesimpulan berupa
atau tidak sesuai dengan parameter
deskripsi.
n = Jumlah obat High Alert kategori obat
1. Data yang sudah dikumpulkan dari
Risiko Tinggi
lembar observasi diolah dengan
2) Elektrolit Konsentrat Tinggi

286
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

𝑓 P = Persentase obat yang sesuai dan


P = 𝑛 × 100%
tidak sesuai
Keterangan :
f = Jumlah obat High Alert yang
P = Persentase sesuai dan tidak
disimpan sesuai/tidak sesuai dengan
sesuai
parameter
f= Jumlah obat High Alert kategori
n = Jumlah seluruh obat High Alert
Elektrolit Konsentrat Tinggi yang
5. Diperoleh data hasil persentase yang
disimpan sesuai atau tidak sesuai
sesuai dan yang tidak sesuai.
dengan parameter
n= Jumlah obat High Alert kategori
HASIL DAN PEMBAHASAN
Elektrolit Konsentrat Tinggi
Penelitian ini membahas
3) Look Alike Sound Alike (LASA)
𝑓 tentang evaluasi berapa persentase
P = 𝑛 × 100%
penyimpanan obat High Alert di
Keterangan :
Rumah Sakit Tk. IV Guntung Payung
P = Persentase sesuai dan tidak
Banjarbaru yang sesuai berdasarkan
sesuai
dengan SPO (Standar Prosedur
f = Jumlah obat High Alert kategori
Operasional). Obat High Alert sendiri
Look Alike Sound Alike (LASA)
terbagi menjadi 3 kategori, yaitu
yang disimpan sesuai atau tidak
kategori obat resiko tinggi, LASA
sesuai dengan parameter
(Look Alike Sound Alike), dan
n = Jumlah obat High Alert kategori
elektrolit konsentrat tinggi
Look Alike Sound Alike (LASA)
(SNARS,2018). Penyimpanan obat
4. Hasil dari data yang telah diberi skor
High Alert berdasarkan SPO (Standar
dijumlahkan lalu dibagi dengan
Prosedur Operasional) bertujuan
seluruh jumlah obat High Alert yang
untuk memberikan pedoman dalam
disimpan sesuai / tidak sesuai lalu
manajemen dan pemberian obat yang
dikalikan dengan 100%, dengan
perlu diwaspadai (High Alert
rumus sebagai berikut :
Medication), dan mencegah
𝑓
P = 𝑛 × 100% terjadinya kesalahan atau Medication
Keterangan : Error dalam pelayanan obat sesuai
dengan standar pelayanan

287
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

kefarmasian dan keselamatan pasien pasien. Kekeliruan dalam


di Rumah Sakit (Kemenkes RI, 2017). pengambilan obat High Alert,
Penelitian dilakukan dengan disebabkan penyimpanan obat High
menggunakan teknik sampling jenuh, Alert yang masih belum sesuai
dan instrument penelitian dengan SPO Rumah Sakit Tk. IV
menggunakan lembar observasi yang Guntung Payung Banjarbaru dan
dibuat berdasarkan dengan Standar dapat menimbulkan resiko kesalahan
Prosedur Operasional (SPO) Rumah obat ke pasien yang membahayakan
Sakit Tk. IV Guntung Payung keselamatan pasien (4)
Banjarbaru. Data yang didapat diolah Elektrolit konsentrat dengan
menggunakan perhitungan presentase konsentrasi tinggi sering
tentang kesesuaian penyimpanan obat menyebabkan terjadinya medication
High Alert, yang terbagi menjadi 3 error, karena diberikan secara tidak
kategori obat High Alert yaitu Obat sengaja di unit pelayanan pasien atau
Resiko Tinggi, LASA (Look Alike pada keadaan darurat. Kesalahan
Sound Alike) dan Elektrolit terjadi karena elektrolit konsentrat
Konsentrat Tinggi. dengan konsentrasi tinggi yang tidak
Jumlah sampel seluruh obat sengaja diberikan secara langsung,
High Alert di Rumah Sakit Tk.IV padahal penggunaannya seharusnya
Guntung Payung Banjarbaru pada diencerkan terlebih dahulu (5)
waktu penelitian yaitu 70 item. Dan Cara yang paling efektif untuk
jumlah sampel untuk masing-masing mengurangi kejadian tersebut dengan
kategori yaitu obat resiko tinggi meningkatkan proses pengelolaan
sebesar 22 item LASA (Look Alike obat-obat yang perlu diwaspadai
Sound Alike) sebesar 45 item, dan termasuk memindahkan elektrolit
untuk kategori elektrolit konsentrat konsentrat tinggi dari unit pelayanan
tinggi sebesar 3 item. pasien ke farmasi.. Dalam
Penyimpanan obat High Alert penyimpanannya juga harus diberi
yang masih belum sesuai dengan SPO label yang jelas agar tenaga kesehatan
Rumah Sakit dapat menimbulkan lebih waspada saat akan
resiko kesalahan distribusi obat ke menggunakan khususnya perawat (2)

288
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

Di Rumah Sakit Tk. IV Berikut hasil penelitian yang


Guntung Payung Banjarbaru sendiri disajikan dalam tabel berikut :
untuk penyimpanan elektrolit Tabel 1 Persentase hasil
Evaluasi Penyimpanan Seluruh
konsentrat tinggi hanya disimpan di
Obat High Alert di Rumah Sakit Tk.
Instalasi Farmasi, hal ini dilakukan IV Guntung Payung Banjarbaru
agar mencegah terjadinya kesalahan %
Kategori obat
No. n ∑ Kesesu
High Alert
dalam pengobatan, dan Rumah Sakit aian
1 Resiko Tinggi 22 16 72,72
tipe D yang hanya memiliki luas LASA (Look
ruangan yang tidak begitu besar, 2 Alike Sound 45 35 77,78
Alike)
sehingga jika pasien memerlukan Konsentrat
3 3 3 100
Tinggi
elektrolit konsentrat tinggi perawat Kesesuaian
70 54 77,14
Penyimpanan
hanya membutuhkan waktu sebentar Penyimpanan obat High
untuk mengambil obat ke Instalasi Alert tersebut, masih terdapat obat
(12)
farmasi. yang disimpan tidak sesuai karena
Adapun penyebab obat-obat masih terdapat beberapa obat resiko
LASA (Look Alike Sound Alike) tidak tinggi yang tidak diberi label High
dapat diberi jarak karena obat pada Alert, seperti lidocain injeksi,
abjad tertentu memiliki item obat pehacain injeksi, codein 10mg,
yang sedikit sehingga tidak dapat alprazolam 0,5mg, valisanbe 2 mg ,
diberikan jarak 2 obat antar obat stesolid rectal 5 mg dan stesolid 10
tersebut. mg. Hal ini disebabkan karena di
Kesesuaian penyimpanan obat Rumah Sakit penyimpanan obat
High Alert berdasarkan SPO Rumah narkotika dan psikotropika masih
Sakit Tk. IV Guntung Payung dalam lemari kecil yang belum
Banjarbaru untuk seluruh obat High memenuhi standar penyimpanan obat
Alert yang sesuai sebesar 54 item. narkotika dan psikotropika, sehingga
Kategori obat resiko tinggi sebesar 16 obat-obat tersebut disimpan secara
item, kategori obat LASA (Look Alike berdekatan karena tidak memiliki
Sound Alike) sebesar 35 item dan ruang yang cukup dalam
untuk elektrolit konsentrat tinggi menyimpannya. (11)
sebesar 3 item.

289
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

Menurut Peraturan Menteri dengan SPO. Hal ini dikarenakan


Kesehatan No.35 Tahun 2015 masih terdapat beberapa obat LASA
menyebutkan bahwa menyimpan obat (Look Alike Sound Alike) yang
narkotika dan psikotropika harus disimpan secara berdekatan dan tidak
disimpan dalam lemari yang terbuat diberi label ‘LASA’, contohnya
dari bahan yang kuat, tidak mudah cefotaxime injeksi, ceftriaxon injeksi,
dipindahkan, mempunyai kunci fasidol syrup, fasidol forte syrup, hal
ganda yang berbeda dan diletakkan itu disebabkan oleh tempat
ditempat yang tidak terlihat oleh penyimpanan yang sempit dan item
umum. (6) obat yang sedikit sehingga tidak bisa
Obat High Alert kategori memberi jarak 2 spasi antar obat,
resiko tinggi yang lain juga perlu selain itu penyebab lainnya adalah
diperhatikan penyimpanannya. karena petugas TTK yang hanya
Rentang terapi sempit adalah dimana berpedoman dengan daftar obat High
jarak antara efek terapi dan efek toksis Alert terutama kategori LASA (Look
(3)
obat dekat . Dosis obat-obat ini Alike Sound Alike) dan tidak
perlu diperhatikan saat menyiapkan memperhatikan ada obat-obat baru
dan penggunaannya. Contoh obat diluar daftar obat-obat LASA (Look
antidiabetika seperti Insulin, Alike Sound Alike) tersebut yang juga
Metformin 500mg, Gibenclamid memiliki bentuk atau nama yang
5mg, Glimepirid 1 dan 2mg. Obat mirip.
High Alert kategori resiko tinggi Pembaharuan daftar obat-obat
seperti insulin untuk SC atau IV perlu High Alert seharusnya dilakukan
diperhatikan pada waktu pengambilan secara berkala, yaitu setiap adanya
dan dosisnya saat akan pengadaan, perlu diperhatikan apakah
menyuntikkan, karena dosis setiap ada obat-obat baru yang
penderita diabetes berbeda dan kemungkinan masuk dalam daftar
kemasannya terlihat mirip antara obat High Alert yang baru masuk
insulin satu dengan yang lainnya (5) daftar tersebut perlu diberitahukan
Obat kategori LASA (Look kepada TTK yang lain, agar dapat
Alike Sound Alike) masih tidak sesuai

290
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

diperhatikan dalam penyimpanannya Alert kategori LASA (Look Alike


(2)
. Sound Alike). Hal ini dikarenakan
Berdasarkan hasil observasi, pada penyimpanannya diletakkan
ketidaksesuaian penyimpanan obat secara berdekatan dan tidak diselingi
High Alert, terutama untuk kategori dengan obat lain serta tidak terdapat
LASA (Look Alike Sound Alike) stiker ‘LASA’ pada penyimpanannya.
karena terlalu banyaknya item obat-
obatan alkes dan arsip-arsip laporan KESIMPULAN
di Instalasi Farmasi, namun tidak Berdasarkan hasil penelitian
sebanding dengan luas ruangan tentang kesesuaian penyimpanan obat
Instalasi Farmasi yang berukuran High Alert di Rumah Sakit Tk. IV
kurang lebih 3m x 3m. Dan Instalasi Guntung Payung Banjarbaru dapat
Farmasi dimana semua pelayanan disimpulkan sebagai berikut :
kefarmasian terpusat disatu ruang Persentase evaluasi penyimpanan
tersebut. seluruh obat High Alert (n=70) yang
Selain itu, karena daftar obat sesuai dengan SPO Rumah Sakit Tk.
High Alert terutama LASA (Look IV Guntung Payung Banjarbaru
Alike Sound Alike) yang di Instalasi sebanyak 77,14% (54). Kesesuaian
Farmasi tidak diperbaharui, sehingga penyimpanan obat High Alert
menyebabkan Tenaga Teknis kategori obat Resiko Tinggi (n=22)
Kefarmasian hanya berpedoman yang sesuai sebanyak 72,72% (16),
dengan daftar obat baru yang kategori LASA ( Look Alike Sound
kemungkinan juga termasuk LASA Alike) (n=45) yang sesuai sebanyak
(Look Alike Sound Alike). Hal 77,78% (35), dan untuk kategori
tersebut dikarenakan SDM yang Elektrolit konsentrat tinggi yang
sedikit, sehingga Tenaga Teknis sesuai sebanyak 100% (n=3).
Kefarmasian lebih mengutamakan
pelayanan pasien terlebih dahulu. UCAPAN TERIMA KASIH
Dari hasil penelitian Terimakasih sebesar-besarnya pada
ketidaksesuaian yang paling banyak pimpinan STIKES ISFI Banjarmasin
adalah penyimapanan obat High yang mendukung peneliti untuk

291
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(2) Desember 2021 (284-292)
Amaliyah Wahyuni
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i2.241

menyelesaikan penelitian ini. Dan 7. Kementerian kesehatan RI, 2016.


Peraturan Menteri Kesehatan
Rumah Sakit Tk. IV Guntung Payung
Republik Indonesia Nomor72 Tahun
Banjarbaru yang telah memberikan 2016 TentangStandar Pelayanan
kefarmasian di Rumah sakit.Jakarta:
kesempatan untuk pengambilan
Kementrian Kesehatan Republik
penelitian. Indonesia.
8. Republik Indonesia, 2016, Peraturan
Meteri Kesehatan Republik Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di
1. ISMP, Institute for Safe Medication
Rumah Sakit, Jakarta.
Practices, 2012, ISMP’s List of High-
9. RS Tk. IV GTP, 2018, Standar
Alert Medications, diakses tanggal 28
Prosedur Operasional (SPO),
Mei 2017
SPO/01.09.03-02/XII/2018.
https://www.ismp.org/tools/ highalert
Penyimpanan dan Penggunaan
medications .pdf
Elektrolit Konsentrat. RS Tingkat IV
2. Institute for Safe Medication (ISMP).
Guntung Payung, Banjarbaru.
2018. ISMP’s list High Alert
10. RS Tk. IV GTP, 2018, Surat
Medication, (Online),
Keputusan (SK), No.
http://www.ismp.org.
SKep/01/09.03/XII/2018. Kebijakan
3. (Kementrian Kesehatan RI. 2008.
Pelabelan dan Pengelolaan Obat High
Materi Pelatihan Manajemen
Alert, Elektrolit Konsentrat, Obat
Kefarmasian di Instalasi Farmasi
LASA/NORUM dan Obat Emergensi
Kabupaten / Kota. Jakarta: Ditjen
di Rumah Sakit Tingkat IV Guntung
Bina Kefarmasian dan Alat
Payung, Banjarbaru.
Kesehatan. JICA 2010.
11. Tang, S., Wang, X., Zhang, Y. et al.
4. Kementrian Kesehatan RI. 2018.
(2015), Analysisof High Alert
Profil Kesehatan Indonesia 2017.
Medication Knowledge of Medical
Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada
Staff in Tianjin: A Convenient
tanggal 31 Januari 2019 dari
Campling Survey in China. Journal of
http://www.depkes.go.id/resources/d
Huazhong Univ. Sci. Technol. [Med.
ownload/pusdatin/profil-
Sci.] 35: 176
kesehatanindonesia/Profil-
12. Yuliasari. L,(2019), Gambaran
Kesehatan-Indonesia-tahun-
Penyimpanan Obat Ham ( High Alert
2017.pdf.
Medication) Di Instalasi Farmasi
5. Liana, Tusholihah., 2018 ‘Gambaran
RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo
Penyimpanan Obat-obat High Alert di
Periode Februari 2019, Jurnal Ahli
Unit Pelayanan Instalasi Farmasi
Madya Farmasi, Fakultas Ilmu
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen
KesehatanUniversitas
Kabupateb Malang’, Artikel Ilmiah,
Muhammadiyah Magelang
Akademi Farmasi Putra Indonesia
Malang.
6. Nurul,Fithriah., 2018, ‘Kesesuaian
Penyimpanan Obat High Alert di RSU
Mawar Banjarbaru’, Karya Tulis
Ilmiah, Stikes ISFI Banjarmasin.

292

Anda mungkin juga menyukai