Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
DISUSUN OLEH:
Maria ulfah
(2005 4 1519002)
PENDIDIKAN BIOLOGI
JAKARTA
2007
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari suatu proses pembelajaran adalah untuk meningkatkan dan mencapai
suatu peningkatan prestasi. Dalam suatu proses belajar mengajar, aspek yang sangat
penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah peran aktif atau partisipasi antara guru
dan siswa. Partisipasi antara keduanya sangat berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam suatu proses
belajar mengajar harus ada keterlibatan antara guru dan siswa. Proses belajar itu
sendiri merupakan hal yang sangat penting, dimana proses tersebut terjadi di dalam
pemikiran siswa. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan suatu
implementasi dari keaktifan siswa dalam proses tersebut tentu saja disamping
menerima materi pelajaran dari guru. Siswa dapat berperan aktif dengan cara
melakukan aktifitas yang dapat mendukung proses belajar diantaranya dengan cara
berdiskusi,membaca dan memahami materi pelajaran, melaksanakan tugas-tugas yang
diperintahkan guru atau mencari sumber-sumber materi lain yang sekiranya dapat
membantu mereka dalam memahami pelajaran dan lain-lain. Hal tersebut dapat
membuat siswa dilibatkan dalm proses belajar mengajar baik secara fisik maupaun
mental.
Suatu keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang
sangat menentukan dalam pencapaian prestasi belajar siswa tersebut. Hal ini dapat
disimpulakan bahwa semakin siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, dalma
maka semakin besar pula pencapaian prestasi belajar akan didapat oleh siswa. Hal
yang perlu diperhatikan untuk mencapai hal tersebut adalah tentu saja usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang dalam hal ini adalah proses
pembelajaran sebagai dasar suatu aktivitas. Suatu kemjuan tidak akan dipeleh tanpa
suatu usaha yang bermakna. Usaha benar-benar diperlukan dalam hal peningkatan
prestasi belajar siswa. Dengan demikian maka penelitian ini merupakan “action
research” yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar di kelas X SMA 104 Jakarta.
2. Identifikasi Masalah
Dalam suatu proses belajar mengajar, seorang guru adalah suatu komponen
yang menentukan proses belajar siswa. Guru merupakan pengatur kelas yang
mempengaruhi keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Seorang guru sangat
berpengaruh besar proses belajar dan perilaku siswa. Guru sebagai seorang guru dan
pendidik memiliki dua aspek yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri yang disebut
kompetensi.
a. Kompetensi
b. Kepribadian
Kepribadian meliputi motivasi guru, karakter, dan perilaku guru itu sendiri. Guru
memiliki peranan yang penting di kelas, sebagai contoh cara berbicara di kelas ataupun
perilakau dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru
mempunyai pesan moral yang besar kepada sisiwa dalm menyampaiakn pesan-pesan
moral yang terkandung dari setiap materi yang disampaikan.
Karakter dan perilaku guru yang sesuai dengan apa yang diinginkan siswa dalam
proses belajar mengajar akan memudahkan siswa dalam mewujudkan sukses tidaknya
dalam belajar.seorang guru yang cenderung memiliki perwatakan yang keras, akan
membuat sisiwa takut atau bahkan tidak mau megikuti pelajaran. Sebaliknya seorang
guru yang mampua memiliki pendekatan yang baik dengan siswa dengan berperilaku
ramah akan mampu membuat siswa lebih nyaman sehinga siswa dengan sendirinya
akan lebih tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar.
2. Siswa
Faktor lain yang mempengaruhi terealisasinya keterlibatan siswa dalam proses
belajar mengajar adalah faktor dari dalam diri sisiwa itu sendiri. Sisiwa memeilki aspek
kompetensi yang sam hal nya seperti seorang guru, yaitu kompetensi dan kepribadian.
a. Kompetensi
Kompetensi siswa dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kompetensi kognitif,
kompetensi afektif dan kompetensi psikomotorik. Kompetensi kognitif merupakan
kemampuan berfikir siswa. Dalam hal ini kemampuan mereka dalam melakukan
aktivitas pembelajaran yang membutuhkan kinerja pikiran atau mental mereka.
Kompetensi ini sangat berpengaruh karena berperan terhadap kecerdasan, kreativitas,
bakat khusus, cara belajar, teknik mereak belajar yang semua aspek tersebut sanagt
besar pengaruhnya terhadap keterlibatan mereka dalm proses belajar dan mengajar di
kelas.
Kompetensi afektif siswa mengarah kepada faktor psokologis siswa. Hal ini
mempengaruhi perasaan jiwa mereka. Sebagai contoh, apabila seorang guru
memberikan penghargaan jika mereka melalukan hal yang baik/benar maka mereka
akan sangat merasa dihargai sehingga memunculkan keinginan untuk berperan
aktif(terlibat) dalam proses pembelajaran. Sebalikny apabila seorang guru menilai
merka dengfan pandangan yang negatif membuat sisiwa menjadi kurang termotivasi
untuk belajr. Hal ini memberikan dampak yang besar terhadap aspek psikologis siswa
untuk terlibat atau tidak dalam proses pembelajaran.
Kompentensi psikomotorik merupakan bagian yang awal yang dapat membantu
atau menghambat siswa dalam proses belajar. Factor psikomotorik sisiwa membnatu
mereka dalam kemampuan menulis, berbicara dan mengucapkan kata-kata sert
artikulasinya, membuat garis, menggambar dan lain-lain. Kompetensi psikomotorik
berperan penting dalam menciptakan keterlibatan siswa. Sebagai contoh, apabila
seorang siswa kurang menguasai atau lincah dalam menggunakan aspek psikomotorik
mereka dalm hal ini organ tubuh mereka, siswa tersebut cenderung tidak percaya diri,
takut untuk memperliahatkan kemempuannya sehingga otomatis keterlibatanya dalm
proses belajr mengajr menjadi kurang karena tidak adanya motivasi dalm diri mereka
untuk belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang mampu menguasai aspek
psikomotoriknya dengan baik akan lebih percaya diri dan bersemangat untuk mengikuti
proses belajar dan secara otomatis keterlibatannya dalam proses belajr jadi lebih
maksimal.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran juga berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan siswa di
kelas. Metode pembelajaran B. Inggris harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswa dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Sebagai contoh,
seoarang guru B. Inggris yang akan mengajarkan speaking akan lebih baik
mengunakan metode audio-lingual dan komunikatif metode. Dengan metode tersebut,
siswa akan lebih sering terlibat di dalam proses belajar mengajar karena mereka
dituntut untuk berkomunikasi dan mendengarkan materi yang disampaikan guru
mereka. Dengan demikian keterlibatan siswa jadi lebih maksimal. Siswa juga jadi
termotivasi untuk belajar karena metode tersebut menuntut mereka untuk terlibat dalam
proses pembelajran. Hal lain juga yang harus diperhatikan dalam metod penyampaian
materi pelajaran adalah metode yang disampaiakan tidak harus kaku. Seorang guru
harus luwes dalam menyampaikan materi, misalnya diselingi dengan humor atau
contoh-contoh yang sesuai dengan keseharian siswa sehingga siswa tidak merasa
bosan mengikuti pelajaran.
4. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan faktor lain yang mempengaruhi dan
menentukan keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar di kelas. Hal ini
menyebabkan suatu ketertarikan siswa atau motivasi mereka dalam mengikuti
pelajaran. Materi pelajaran yang baik akan memberikan ransangan yang baik pada
proses belajar siswa sehingga mampu mendukung mereka dalam mencapai
kompetensi yang mampu emningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai
dengan yang diharapkan dari materi yang disampaikan oleh guru..
Muatan materi harus memadai dalam rangka mencapai kompetensi, tidak kurang
dan tidak berlebihan. Keakuratan, dimaksudkan bahwa isi materi yang disajikan harus
benar-benar secara keilmuan, mutakhir atau sesuai dengan perkembangan yang
terbaru, bermanfaat bagi kehidupan, pengemasan materi sesuai dengan hakikat
pengetahuan. Proposionalitas, dimaksudkan bahwa uraian materinya memenuhi
keseimbangan kelengkapan, keseimbangan kedalaman dan seimbang antara materi
pokok dengan materi pendukungnya.
5. Tempat
6. Waktu
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, waktu pelaksanaan PBM tersebut
juga berperan penting dan mempengaruhi proses belajar siswa. Dengan demikian,
penggunaan waktu yang tepat dapat memaksimalkan keterlibatan siswa dalam PBM.
Waktu yang tepat untuk belajar bagi siswa adalah waktu dimana siswa merasa siap
untuk belajar dan memiliki semangat yang kuat untuk mengikuti pelajaran. Proses
pembelajaran yang dilaksanakan pada pagi hari cenderung berdampak baik pada
motivasi dan semangat belajar siswa dibandingkan PBM yang dilaksanakan pada sore
hari.
7. Fasilitas
Fasilitas belajar dapat diartikan fasilitas fisik yang digunakan dalm proses belajr
dan mengajar. Fasilitas tersebut digunakan dengan tujuan untuk membantu siswa
memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Fasilitas belajar akan membantu
siswa dalam meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti PBM.
2. Pembatasan Masalah
3. Perumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini telah dijelaskan pada rencana, pelaksanaan, dan evaluasi dari
usaha untuk meningkatakan keterlibatan siswa di dalam proses belajar mengajar B.
Inggris kelasXA SMA 104 Jakarta.
F. Manfaat penelitian
a) Untuk guru B. Inggris kelas XA SMA 104 Jakarta, penelitian ini dapat digunakan
untuk meningkatkan keterlibatan siswa di dalam proses belajar mengajar B.
Inggris di dalam upaya untuk meningkatkan prestasi siswa yang mempelajari B.
Inggris.
b) Untuk guru bidang studi lain di SMA 104 Jakarta khususny atau guru di SMA lain
umumnya, penelitian ini dapt digunakan sebagai contoh untuk meningkatkan
keterlibatan siswa di dalam proses belajar mengajar
c) Untuk peneliti, penelitian ini dapat mengembangakan pemikiran dan pengetahuan
dalam mengatasi masalah dan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang
bernilai di dalam penelitian tentang pendidikan.
BAB II
Di negara kita, Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang artinya Bahasa
Inggris merupakan bahasa yang dapat digunakan dalam komunikasi dan dapat
dipelajari di sekolah. Bahasa Inggris dapat disebut juga sebagai bahasa kedua, karena
kita mempunyai bahasa negara dan bahasa Inggris merupakan bahasa lain yang
masuk ke negara kita untuk dapat dipelajari di sekolah maupun lembaga pendidikan
English is a Second Language (ESL) and English is also a Foreign Language (EFL)
can be defined as English within a culture where English is spoken natively (Brown,
2000: 193).
aktif di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini adalah untuk
memudahkan mereka dalam menguasai materi yang diberikan guru. Kualitas dan
kuantitas keterlibatan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal mencakup faktor fisik, motivasi, ketertarikan dalam belajar, dan kecerdasan
(intelligence). Sedangkan faktor eksternal meliputi guru, materi, media, tempat, alokasi
bahasa Inggris.
1. Guru
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah
atu pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru sebagai
Guru adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya proses pembelajaran
bahasa Inggris. Dalam kelas yang ideal, tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya dengan mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Tentunya seorang guru sebagai tenaga
pengajar harus mempunyai kompetensi yang memadai untuk melaksanakan tugasnya.
Berikut adalah empat kompetensi yang harus dimiliki olah seorang guru (UUGD dan PP
No.19/2005).
a. Kompetensi kepribadian
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
b. Kompetensi Pedagogik
c. Kompetensi Profesional
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
2. Siswa
disebut dengan peserta didik. Keterlibatan siswa sangatlah diperlukan dalam proses
pembelajaran bahasa Inggris. Tidak hanya guru, siswa juga dituntut untuk memiliki
bahasa Inggris. Siswa dengan kepribadian yang baik akan sangat membantu dalam
proses pembelajaran, sebaliknya siswa dengan kepribadian yang tidak baik (trouble
Menurut Azies dan Alwasilah (1966:29) dalam buku meeka yang berjudul
Pengajaran Bahasa Komunikatif menyatakan bahwa pembelajar akan belajar bahasa
dengan baik bila ia diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam penggunaan
bahasa sasaran secara komunikatif dalam berbagai macam aktifitas.
3. Materi pembelajaran
bahasa Inggris. Materi juga berperan dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Materi
yang menarik bisa memacu siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Selain itu, materi juga berpengaruh dalam pemilihan metode dan teknik mengajar yang
dilakukan guru.
4. Metode pembelajaran
dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. Metode pembelajaran yang tepat adalah
5. Tempat
Kelas adalah tempat dimana proses pembelajaran dilakukan. Ukuran kelas yang
luas dan penampilan kelas yang menarik akan memberikan suasana yang nyman untuk
belajar. Penataan kelas juga mempengaruhi suasana belajar. Oleh karena itu, guru
harus mampu mengelola kelas agar suasana kondusif dan nyaman saat proses
C. Kerangka Berpikir
Sebagaimana dijelaskan dalam latar belakang masalah dan identifikasi masalah,
keterlibatan siswa di SMA 104 Jakarta, peneliti dan tim kerja penelitian (kepala sekolah,
guru bahasa Inggris, guru kelas) bekerjasama dalam penelitian ini. Langkah-langkah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting
B. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah peneliti, kepala sekolah, guru B.Inggris yang
merupakan anggota dari kelompok penelitian ini. Semua anggota kelompok bekerjasam
di dalm mengidentifikasi masalh, merencanakan apa yang harus dilakukan,
melaksanakan tindakan untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa di dalam oproses
belajar B. Inggris.
Data yang diperlukan dalm penelitian ini adalah tentang perasaan, pendapat,
harapan, nasehat, hambatan yang berhubungan dengan keterlibatan siswa yang
diperoleh berdasrkan observasi ketika proses belajr mengajr B. Inggris berlangsung
dan melaui Tanya jawab dengan kepal sekolah dan guru serta wawancara dengan
siswa kelas XA SMA 104 Jakarta.
E. Prosedur penelitian
1. Reconnaissance
Pada tahap reconnaisance, peneliti melakukan observasi pada pelaksanaan
proses belajar mengajar di kelas XA, dengan tujuan untuk memperoleh informasi
tentang harapan dan pendapat tentang keterlibatan siswa dari angota peneliti lainnya.
Proses ini bertujuan untuk menentukan masah apa yang menjadi dasar utama yang
berhubunagn denagn keterlibatan siswa.
1. Disamping melakukan observasi, peneliti juga bersama anggota tim, yaitu guru B.
Inggris, kepala sekolah, bersama-sam mengidentifikasikan bidang masalah
melalui Tanya jawab kepada kepala sekolah, guru mata pelajaran B. Inggris,
dan siswa. Berdasarkan tingkat kesulitannya, peneliti mengkategorikan masalh
menjadi berat, sedang dan rinagn. Peneliti beserta angota tim memilih kategori
sedang sebagai bidang masalah. Kemudian, berdasarkan tingkat urgency,
peneliti mengkategorikan masalh menjadi tiga kategori, yaitu sangat urgent,
urgent dan tidak urgent. Setelah itu, peneliti mengambil kategori sangat urgent.
Setelah memperoleh data snagat urgent, peneliti da anggota tim menentukan
kelompok masalah dalm keterlibatan siswa yang sanagt urgent tetapi juga paling
fisibel. Sehingga bisa dicari solusinya. Reconnaissance bertujuan untuk
menentukan masalah yang berbobot sedang, berurgensi tinggi, dan paling
fisibel untuk dicarikan solusi atau dikenai action.
2. Action
a. Rencana
Peneliti dan guru B. Inggris mengemukakan beberapa tindakan lain yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan siswa kelas XA SMA 104 Jakarta.
Tindakan ini disetujui oleh semua anggota peneliti dan dilaksanakan oleh guru B.
Inggris kelas XA. Guru bertinadak sebagai pelaku dan peneliti sebagai pengamat
.peneliti mengamati dan merekam semua reaksi dan keterlibatan siswa selama proses
belajr mengajar berlangsung. Peneliti juga mencatat semua hal tenatng keterlibatan
dan reaksi siwa. Berdasarkan observasi, peneliti dan anggota tim lainnya
mendiskusikan tenatng perubahan-perubahan yang signifikandalm proses belajar
mengajar. Ketika hasil pelkasaaan tersebut dipeoleh dan hasilnya adalah hasil yang
positif maka proses tersebut akan dilanjutkan. Akan tetapi, jika hasil dari pelaksaan
tersebut adalh negative, maka proses tersebut akan dihilangkan..
c. Refleksi
1 komentar:
TV de LCD mengatakan...
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I
will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the
TV de LCD, I hope you enjoy. The address is http://tv-lcd.blogspot.com. A hug.