Abstract: Basic skill teach to represent the skill which must be mastered by a
teacher. The basic skill teach for a teacher, that is: a) open to close the lesson, b)
skill to ask, c) skill to give the reinforcement, d) skill perform the variation, e)
skill explain, f) skill guide the small group discussion and individual. In course of
teaching, a teacher hold role as stage manager and actor. Its meaning, on the teacher
heve efficacy learning process. The teachers is dominant factor in determining
efficacy process the learning, beside other factors.
dalam proses belajar itu, dan (2) belajar yang relevan dengan bahan
optimalisasi keikutsertaan seluruh pelajaran.
sense peserta didik selama proses Berikut dikemukakan beberapa
belajar mengajar berlangsung. prinsip mengaktifkan mengajar (Conny,
1992: 10-13) adalah sebagai berikut.
2. Peranan Guru 1. Prinsip Keterarahan kepada Titik
Guru berperan sebagai pendidik Pusat atau Fokus Tertentu.
dan pengajar. Pada dasarnya, mengajar Pelajaran yang direncanakan
merupakan suatu usaha untuk mencipta- dalam suatu bentuk atau pola tertentu
kan kognisi atau sistem lingkungan akan mampu mengaitkan bagian-bagian
yang mendukung dan memungkinkan yang terpisah dalam suatu pelajaran.
untuk berlangsungnya proses belajar. Tanpa suatu pola, pelajaran dapat
Herman (1988: 5) memberikan terpecah-pecah dan para siswa akan
pengertian bahwa mengajar adalah suatu sulit memusatkan perhatian. Titik pusat
kegiatan dimana pengajar menyam- itu dapat tercipta melalui upaya
paikan pengetahuan atau pengalaman merumuskan masalah yang hendak
yang dimiliki kepada peserta didik. dipecahkan, merumuskan pertanyaan
Mengajar bertujuan agar yang hendak dijawab atau merumuskan
pengetahuan yang disampaikan dapat konsep yang hendak ditemukan. Titik
dipahami oleh peserta didik. Oleh pusat itu akan membatasi keluasan dan
karena itu, mengajar dikatakan baik kedalaman tujuan belajar serta akan
apabila hasil belajar peserta didik baik. memberikan arah kepada tujuan yang
Pernyataan ini dapat dipenuhi bila hendak dicapai.
pengajar mampu memberikan fasilitas
belajar yang baik sehingga dapat terjadi 2. Prinsip Hubungan Sosial atau
proses belajar yang baik. Sosialisasi
Salah satu faktor yang dapat Dalam belajar para siswa perlu
mengoptimalkan proses belajar- dilatih untuk bekerja sama dengan
mengajar dalam mencapai mutu hasil rekan-rekan sebayanya. Ada kegiatan
belajar yang berkualitas adalah peranan belajar tertentu yang akan lebih berhasil
guru. Guru merupakan unsur yang jika dikerjakan secara bersama-sama,
penting, meskipun tidak selalu harus misalnya dalam kerja kelompok, dari
ditafsirkan sebagai unsur yang dominan pada jika dikerjakan sendirian oleh
dan guru sebagai ujung tombak masing-masing siswa. Mereka dapat
pendidikan formal, perlu dibekali dibagi ke dalam kelompok dan kepada
kemampuan-kemampuan yang dapat setiap kelompok diberikan tugas yang
mendorong kreativitasnya. Untuk itu berbeda-beda. Latihan bekerja sama
haruslah diketahui macam kemampuan sangatlah penting dalam proses
yang diharapkan dapat dimiliki peserta pembentukan kepribadian anak.
didik melalui kegiatan belajar mengajar.
Guru tidak lagi sebagai pemberi 3. Prinsip Belajar Sambil Bekerja
ceramah dan penyaji informasi, lebih Anak-anak pada hakikatnya
mengutamakan kemampuan merenca- belajar sambil bekerja atau melakukan
nakan, dan pengelolaan kelas. Guru aktivitas. Bekerja adalah tuntutan
harus menguasai materi pelajaran secara pernyataan diri anak. Karena itu, anak-
mantap dan mengembangkan model anak perlu diberikan kesempatan untuk
5
melakukan kegiatan nyata yang melibat- kegiatan belajar itu tidak membosankan
kan otot dan pikirannya. Semakin anak malah menggairahkan.
bertumbuh semakin berkurang kadar Soedijarto (1993: 89)
bekerja dan semakin bertambah kadar mengemukakan bahwa dalam usaha
pikir. Apa yang diperoleh anak melalui meningkatkan kualitas proses dan mutu
kegiatan bekerja, mencari dan mene- hasil belajar akan diguguskan dalam
mukan sendiri tak akan mudah empat gugus kemampuan yaitu: (1)
dilupakan. Hal itu akan tertanam dalam merencanakan program belajar-
hati sanubari dan pikiran anak. Para mengajar, (2) melaksanakan dan
siswa akan bergembira kalau mereka memimpin proses belajar-mengajar, (3)
diberi kesempatan untuk menyalurkan menilai kemajuan proses belajar-
kemampuan bekerjanya. mengajar dan (4) menafsirkan dan
memanfaatkan hasil penilaian kemajuan
4. Prinsip Perbedaan Perorangan atau belajar mengajar dan informasi lainnya
Individualisasi bagi penyempurnaan perencanaan dan
Setiap siswa tentu saja memiliki pelaksanaan proses belajar mengajar.
perbedaan perorangan, misalnya dalam Dari empat gugus yang
kadar kepintaran, kegemaran, bakat, dikemukakan di atas, salah satu bentuk
latar belakang keluarga, sifat, dan dari gugus kedua adalah keterampilan
kebiasaan. Para guru seyogyanya tidak dasar mengajar yang akan diuraikan
memperlakukan anak-anak seolah-olah pada sub 3 berikut.
semua siswa itu sama. Jika perbedaan
perorangan siswa yang dipelajari dan 3. Keterampilan Dasar Mengajar
dimanfaatkan dengan tepat, maka Keterampilan dasar mengajar
kecepatan dan keberhasilan belajar anak merupakan keterampilan yang sangat
demi anak dapatlah ditumbuhkem- mendasar yang harus dikuasai oleh
bangkan. seorang guru. Keterampilan dasar
mengajar yang harus dikuasai oleh
5. Prinsip Menemukan seorang guru, yaitu (a) keterampilan
Para guru telah menjejalkan membuka menutup pelajaran, (b)
seluruh informasi ke dalam benak anak. keterampilan bertanya, (c) keterampilan
Anak sendiri pada hakikatnya telah memberi penguatan, (d) keterampilan
memiliki potensi dalam dirinya untuk mengadakan variasi, (e) keterampilan
menemukan sendiri informasi itu. menjelaskan, (f) keterampilan membim-
Biarkanlah, berilah kesempatan kepada- bing diskusi kelompok kecil dan
nya untuk mencari dan menemukan perorangan.
sendiri. Informasi yang disampaikan Keterampilan dasar tersebut
guru hendaknya hanya dibatasi pada dengan tujuan adalah sebagai beikut.
informasi yang benar-benar mendasar 1. Meningkatkan keterampilan bertanya
dan "memancing" siswa untuk "mengail" bagi guru baru agar proses belajar
informasi selanjutnya. Jika kepada para mengajar tidak berlangsung
siswa diberikan peluang untuk mencari monoton dan hanya terjadi interaksi
dan menemukan sendiri, maka mereka satu arah.
akan merasakan getaran pikiran, 2. Meningkatkan keterampilan guru baru
perasaan dan hati. Getaran-getaran dalam mengelolaan kelas agar
dalam diri anak ini akan membuat
6
Pertemuan
Perencanaan
Pertemuan Observasi
Balikan Kegiatan
Mengajar