Anda di halaman 1dari 14

BAB VI

MENGGAPAI KEBAHAGIAAN DENGAN SABAR DAN SYUKUR


(SABAR DAN SYUKUR, KUNCI KEBERHASILAN)

MUKODIMAH MATERI PEMBELAJARAN

PENGAYAAN Hadis riwayat Muslim dari Abu


Yahya Shuhaib bin Sinan, (Indahnya
Sabar dan Syukur)
RANGKUMAN
Hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin
Hikmah Kesabaran Abbas (Pertolongan Allah senantiasa
bersama orang yang sabar)

PENTING UNTUK
DIKETAHUI Hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abu
Hurairah )Mengharap Pahala dari Setiap
Musibah(

End
show
MUKODIMAH
Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو َت َع ا ىَل‬Menjanjikan kepada semua manusia yang beriman, taat pada
perintah dan menjauhi larangan Allah akan kehidupan yang bahagia dunia akherat.
Namun Allah juga memberikan ujian kepada semua manusia yang beriman dengan
berbagai macam ujian. Ada yang diuji dengan kesusahan, kehawatiran, ketakutan,
kekurangan makan, dan juga ada yang diuji dengan kemewahan, banyak harta,
berpangkat, punya jabatan, serba kecukupan. Manusia yang beruntung yaitu mereka
yang lulus menjalani ujian yang diberikan Allah Swt., mereka itu adalah yang memiliki
iman yang kokoh dan kesabaran serta memiliki rasa syukur atas semua yang
karuniakan Allah Swt. yang diberikan kepada mereka.
Apakah sabar itu?, Apakah syukur itu?, bagaimana kedua hal tersebut
dapat di wujudkan dalam kehidupan?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diperoleh dalam
pembahasan materi pembelajaran berikut :
KEMBALI MENU AWAL
Hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin
Sinan, (Indahnya Sabar dan Syukur)

‫َألم ِر‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ٍ ِ ‫عن عب‬


ْ ‫ َع َجبً ا‬: ‫ول اللَّه ص لى اهلل علي ه وس لم‬ َُ َ ‫ق‬
َ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫ب‬ ‫ي‬
ْ ‫ه‬
َ ‫ص‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫لَى‬‫ي‬َْ‫ل‬ ‫ىِب‬
‫َأ‬ ِ
‫ن‬ ‫ب‬
ْ ِ
‫ن‬ َ ‫الر‬
‫مْح‬َّ ‫د‬ َْ ْ َ
‫ان َخْيًرا لَهُ َوِإ ْن‬
َ ‫َأص َابْتهُ َس َّراءُ َش َكَر فَ َك‬ ‫ن‬
ْ ‫ِإ‬ ِ
‫ن‬ ِ ‫الْمْؤ ِم ِن ِإ َّن َأمره ُكلَّه خير ولَيس ذَ َاك َألح ٍد ِإالَّ لِْلمْؤ‬
‫م‬
َ ُ َ َ ْ َ ٌ ْ َ ُ َُ ْ ُ
)‫ن خيرا لَه (رواه مســلم‬
ُ ً ْ َ َ ‫صَبَر فَ َكا‬
َ ُ‫ضَّراء‬ َ ُ‫َأص َابْته‬
َ
Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra. Berkata,: Rasulullah Saw. bersabda: “Alangkah mengagumkan keadaan orang yang
beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia
mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan
bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan begitu besarnya keutamaan bersyukur di saat senang (mendapat anugerah) sekecil apapun, dan
bersabar di saat mendapat kesusahan (sulit) sebesar apapun, bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna keimanan
seorang hamba.
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah)
syukur”.
Dalam al-Qur’an, Allah Swt. memuji secara khusus hamba-hamba-Nya yang memiliki dua sifat ini sebagai orang-orang yang bisa
mengambil pelajaran ketika menyaksikan tanda-tanda kemahakuasaan Allah, dengan firmanNya :

‫صبَّا ٍر َش ُكوٍر‬ ِ‫ات ل‬


ٍ ‫ك آَل َي‬ ِ‫َأن الْ ُف ْلك جَت ِري يِف الْبح ِر بِنِعم ِة اللَّ ِه لِ ِي ُكم ِمن آَياتِِه ِإ َّن يِف َذل‬
) 31: ‫ لقمان‬.31 (
َ ‫ل‬
ِّ ‫ك‬
ُ َ َ َ ْ ْ َ ‫رُي‬ َْ ْ َ ْ َ َّ ‫َأمَلْ َتَر‬
Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya
kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya
bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur.(QS.31 Lukman ayat 31)
lanjutnya
Materi lanjut 1
Ayat ini menegaskan bahwa Allah Mahatinggi, mengatasi segala sesuatu, Mahabesar, dan
menguasai segala sesuatu, semua tunduk dan patuh kepada-Nya, Allah tidak membutuhkan sesuatu
dari makhluk, tapi semua makhluk tergantung kepadanya. Ini semua bisa difahami oleh orang-orang
selalu bersabar dan bersyukur.
Oleh karena itu Allah sangat menghargai kepada orang yang selalu sabar dan bersyukur
kepadaNya, dengan kebahagiaan dunia akherat (surga).
Adapun Hadis di atas juga menjelaskan bahwa kehidupan seorang mukmin seluruhnya
bernilai kebaikan dan ibadah yang akan mendapatkan pahala di sisi Allah‫س بحانه وتع ا لى‬.
Manusia yang sempurna imannya, ia akan selalu sabar dan bersyukur kepada Allah dalam situasi
dan kondisi apapun, ia ikhlas dan sadar bahwa semua itu sudah ketentuan Allah, sehingga semuanya
dirasakan sebagi ni’mah, dan selalu dapat mengambil hikmahnya.
Sebaliknya orang-orang yang imannya tidak sempurna, ia akan banyak berkeluh kesah, harta
selalumerasa kurang, menyalahkan orang lain, menyalahkan Allah, bahkan merasa bahwa milik orang
lain itu selalu lebih baik dari pada yang dimilikinya, tidak rela dengan ketentuan Allah, maka
balasannya adalah neraka.
lanjutnya
Materi Lanjut 2
Adapun syukur merupakan bagian dari akhlak mulia, yang muncul karena
adanya rasa kecintaan dan keridaan terhadap Allah Swt., Sang Pemberi Nikmat.
Seseorang yang diberikan nikmat oleh-Nya walaupun sedikit, tidak mungkin akan
bersyukur kalau tidak ada keridlaan di hatinya, orang yang mendapatkan
penghasilan yang sedikit dan pas-pasan tidak akan bisa bersyukur jika tidak ada
keridlaan di hatinya.
Demikian pula orang yang diberi kelancaran rezeki dan harta yang melimpah,
akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur jika tidak diiringi keridlaan.
Barangsiapa yang menyadari adanya nikmat dan mengetahui Sang Pemberi
nikmat lalu mengakui kenikmatan tersebut dan tunduk serta cinta pada-Nya.
Kemudian mempergunakan kenikmatan tersebut dalam hal-hal yang dicintai
Allah subhanau wa ta’ala, inilah orang-orang yang dianggap bersyukur.

KEMBALI MENU AWAL


PENGAYAAN
Syukur Kata syukur berasal dari bahasa arab dengan kata dasar “syakara” (‫ ) َش ََكر‬yang artinya
berterima kasih, bentuk masdar dari kalimat ini adalah syukr, syukraan yang artinya rasa terima
kasih.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah Swt,
dan untunglah (meyatakan perasaan lega, senang dan sebagainya). syukur itu terbagi menjadi
tiga bagian yaitu :
1. Syukur dengan hati adalah mengetahui bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah swt
bukan selain dari-Nya.
2. Syukur dengan lisan adalah dengan mengucapkan al-Hamdulillah dan memuji-Nya.
3. Syukur dengan jasmani adalah dengan tidak mempergunakan setiap anggota badan
dalam kemaksiatan tetapi untuk ketaatan kepada-Nya.
Termasuk juga mempergunakan apa yang diberikan oleh Allah Swt berupa kenikmatan dunia
untuk menambah ketaatan kepada-Nya bukan untuk kebatilan. (Ensiklopedi Islam).
Jadi Syukur yaitu menggunakan ni’mat Allah yang telah diberikan kepadanya untuk mencari
ridlo Allah.

KEMBALI MENU AWAL


Hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas (Pertolongan
Allah senantiasa bersama orang yang sabar)

‫صَر َم َع‬ْ َ‫َأن الن‬ َّ ‫ َو ْاعلَ ْم‬: ‫اهلل َعلَ ِيه َوسََّلَم‬
ُ ‫صَّلى‬ َ ‫اهلل‬
ِ ‫قَ َال َرسُْوُل‬
)‫ر يسرا (رواه ألرتمذى‬ ِ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫م‬ َّ
‫َأن‬‫و‬ ‫ب‬ِ ‫َأن الْ َفرج مع الْ َكر‬
َّ ‫و‬ ِ ‫رْب‬ ‫الص‬
َّ
ً ْ ُ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ
Dari Abdullah bin Abbas ra. Berkata, Rasulullah Saw. Bersabda: ketahuilah,
َ
sesungguhnya pertolongan (dari Allah Swt.) itu selalu menyertai kesabaran, dan
jalan keluar (dari kesulitan) selalu menyertai kesulitan, dan kemudahan selalu
menyertai kesusahan (hadits Riwayat Imam Turmudzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa, apabila kita menghendaki pertolongan Allah Swt.,
maka kita harus bersabar. Sebagaimana firman Allah Swt. QS. al-Baqarah (2): 153,
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya:

‫ين‬ِ
‫ر‬ ِ‫الصاب‬
َّ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬ ِ ‫الص ِ والصَّاَل‬
‫ة‬ َّ ِ
‫ب‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ين‬ِ
‫ع‬ ‫ت‬ ‫اس‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬‫م‬َ‫آ‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ َّ‫يا َأيُّها ال‬
َ
)153: ‫(البقرة‬
َ َ َ َ ‫رْب‬ ُ َ ْ َُ َ َ َ
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
.salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar

lanjutnya
Penjelasan
Dalam hadis ini juga dijelaskan bahwa, jalan keluar (solusi dari
permasalahan) itu bersama kesulitan. Maknanya apabila seseorang ingin
mendapatkan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang menimpanya,
maka ia harus mau menghadapi kesulitan-kesulitan yang ia hadapi, tentu saja
dengan sabar, ihtiyar dan tawakkal.
Pada akhir hadis ini, Rasulullah Saw. mengingatkan bahwa bersama
kesulitan itu dan kamudahan. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Insyirah
(94): 5

‫فَِإ َّن َم َع الْ ُع ْس ِر يُ ْسًرا‬


Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan (QS. al-Insyirah
[94]: 5).

KEMBALI MENU AWAL


Hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah
Mengharap Pahala dari Setiap Musibah
Mengharap Pahala dari Setiap Musibah

ٍ‫ص‬
‫ب َوالَ َه ٍّم‬ ٍ‫ص‬ ِ ِ ِ ‫ ما ي‬: ‫عن َأىِب هريرَة ع ِن النَّىِب صلى اهلل عليه وسلم قَ َال‬
َ ‫ب َوالَ َو‬ َ َ‫يب الْ ُم ْسل َم م ْن ن‬ ‫ص‬
ُ ُ َ ِّ َ ََْ ُ ْ َ
ِ ‫هِب‬ ِ ٍ
ُ‫ ِإالَّ َك َّفَر اللَّهُ َا م ْن َخطَايَاه‬، ‫َوالَ ُح ْزن َوالَ َأذَى َوالَ َغ ٍّم َحىَّت الش َّْوَكة يُ َشا ُك َها‬
149/7 - 14230 ، 4165 ‫ حتفة‬. )‫(رواه البخارى‬

“Tidaklah seorang muslim tertimpa rasa letih, penyakit, kesedihan, gundah gulana, gangguan, sesuatu yang
menyesakkan hati, hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan
sebagian dari dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat yang lain:
 

‫َّجَرةُ َوَرَق َها‬


‫الش‬ ُّ
‫ط‬ ‫حَت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
َ ِِ‫ط اللَّه لَه سيَِّئات‬
‫ه‬ َّ ‫ح‬ َّ
‫ال‬ ‫ِإ‬ ‫اه‬
‫و‬ ‫س‬ ِ ‫ما ِمن مسلِ ٍم ي‬
ِ ‫صيبه َأذًى مرض فَما‬
َ ُ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ََ ٌ ُُ ُ ْ ُ ْ َ
Tidaklah seorang muslim mendapatkan gangguan seperti suatu penyakit atau selainnya, melainkan dengan
sebab itu Allah akan menggugurkan dosa-dosanya, seperti pohon yang menggugurkan dedaunannya. (HR.
Bukhari & Muslim)
 
Hadis tersebut menjelaskan bahwa penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang
pernah dilakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuh.
Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman
Allah Swt. (QS. asy-Syuura [42]: 30)

lanjutnya
Terusnya Hadits Muslim

)30:‫(الشرى‬ ‫ت َأيْ ِدي ُك ْم َويَ ْع ُفو َع ْن َكثِ ٍري‬ ‫م‬ِ‫ب‬‫ف‬ ٍ


‫ة‬ ‫يب‬‫ص‬ِ ‫م‬ ‫ن‬ ِ
ْ َ َ َ َ َ َ ُ ْ ‫َأصابَ ُك ْم‬
‫ب‬‫س‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ َ ‫َوَما‬
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan- kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura [42]:
30)
 
Datangnya penyakit atau musibah adalah disebabkan ulah manusia itu sendiri. Tetapi di sisi lain penyakit atau
musibah itu dapat menghapus dosa si penderita. Hal itu tergantung kepada cara manusia menyikapi, apakah dengan
bersabar atau berputus asa.
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang
telah diperbuat hamba-Nya sebagai satu rahmat besar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya, karena kalau tidak,
niscaya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah diperbuat mereka, sebagaimana firman
Allah: Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di
bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan.
(an-Nahl/16: 61) Dan firman-Nya: Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka
perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia
menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. (Fathir/35: 45)

KEMBALI MENU AWAL


RANGKUMAN
1. Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa tingkatan-tingkatan iman seluruhnya
(berkisar) antara sabar dan syukur.
2. Kehidupan seorang mukmin seluruhnya bernilai kebaikan dan pahala di sisi
Allah, baik dalam kondisi yang terlihat membuatnya senang ataupun susah.
3. Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah
ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua keadaan dia
senantiasa ridha kepada Allah dalam segala ketentuan takdir-Nya, sehingga
kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan
anugerah baginya.
4. Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa
musibah, sehinnga semua dosa dan keburukan akan menimpanya, dosa di
dunia karena ketidaksabaran dan ketidakridhaannya terhadap ketentuan takdir
Allah, sehingga mnedapatkan kesengsaraan.

KEMBALI MENU AWAL


Hikmah Kesabaran
Kesabaran merupakan kunci agar kita selalu ditemani dan dibimbing Allah.
Sabar menghantarkan seseorang menjadi manusia sejati, tangguh, elegan,
dan bermartabat.

Betapa banyak kerusakan yang terjadi akibat manusia tidak bisa bersabar.
Banyak kegagalan perencanaan hidup juga diakibatkan karena kurangnya
kesabaran.

‫الصْب ُر يُعِنْي ُ َعلَى ُك ِّل َع َم ٍل‬


َّ
Sabar itu menolong segala perbuatan
Tingkatkan Kesabran,Raih keberhasilan!
KEMBALI MENU AWAL
PENTING UNTUK DIKETAHUI

Akhirat Alam setelah kehidupan di dunia; alam baka (alam kelanggengan)


Perlu diketahui bahwa manusia mengalami 4 alam (masa)
1. Alam Arwah, yaitu alam dimana sebelum manusia diturunkan di dunia, (masih merupakah ruh di alam arwa)
2. Alam Dunia, yaitu dimulai semenjak ruh ditiumkan pada janin, ketika janin masih di dalam perut ibu berumur 120
Alam hari, sampai meninggal dunia
3. Alam kubur,: dimulai setelah manusia meninggal dunia hingga hari kiamat
4. Alam akherat, dimulai sejak hari kiyamat, selesai amalnya dihisab, lalu kepastian masuk surga atau neraka, di surga
atau neraka inilah yang biasa juga disebut alam baka (baqa’: kekal)
perilaku atau perangai manusia sebagai gambaran pangejowantahan batin/jiwa, baik yang terpuji (baik, mulia/ karimah)
Akhlak maupun yang tercela (bu ruk, hina/mazmumah); bisa disebut budi pekerti atau perilaku.

Firman Perkataan Allah Swt. berupa wahyu yang diturunkan ke pada para rasul- Nya
Putusan atau sesuatu yang dijadikan dasar atau alasan untuk melakukan pembenaran suatu tindakan, baik berdasarkan
Dalil nas atau akal;

1. kesepakatan para mujtahid di kalangan umat Muhammad saw. pada masa tertentu dalam menetapkan hukum suatu
persoalan dalam ranah Hukum Islam;
Ijma’ 2. kesepakatan sebagian besar ulama tentang suatu masalah dalam hukum islam, yang dapat menjadi salah satu sumber
hukum Islam setelah Al-Qur’an dan hadis;

pemberlakuan hukum asal pada furuk (hukum cabang) karena kesatuan (kesamaan) ilat hukum; penetapan hukum syariat
Qias berdasarkan analogi
Usaha dengan sungguh-sungguh yang dilakukan para mujtahid untuk memunculkan putusan hukum Islam dalam
Ijtihad menetapkan hukum sesuatu
terlalu hemat mengeluarkan harta(pelit, kikir ) sehingga tidak mau berbagi kepada sesama. Ini termasuk salah satu sifat
Bakhil tercela dalam Islam
Jaiz Boleh
Kafir orang yang bukan Islam, mengingkari Allah dan Rasul-Nya;

lanjutnya
Perlu diketahui (lanjutan)

wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantara
Kalamullah Malaikat Jibril atau perantara lainnya yang merupakan sumber hukum dan
konstitusi dalam kedidupan manusia

Khalafiah keberadaan seseorang atau sesuatu yang baru di tempat yang lama dengan
hilangnya berbagai haknya

1 peristiwa yang luar biasa yang mengakibatkan berakhirnya kehidupan dunia


dengan hancur leburnya seluruh alam ini;
Kiamat
2 hari terakhir; hari pembalasan pada hari (waktu) manusia yang telah mati akan
dihisab amal perbuatannya selama di dunia;

Kemampuan luar biasa yang dimiliki/terjadi pada diri seorang rasul atau nabi
Mukjizat
sebagai bukti kerasulan/kenabiannya
Mutafakun Bahwa satu hadis itu sudah disepakati oleh para ahli hadits akan keshahihannya,
alaih baik dari sanad maupun matannya

Tafsir keterangan atau penjelasan tentang maksud, makna, kandungan ayat-ayat Al-
Qur’an baik yang tersirat maupun yang tersurat.
hukum alam ciptaan Allah Swt. yang diberlakukan pada alam, berjalan tetap sesuai
Sunatullah kodratnya.

sesuatu yang harus dikerjakan dan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan
Wajib
akan berdosa

KEMBALI MENU AWAL

Anda mungkin juga menyukai