ix
LEMBAR PENETAPAN DAN PENGESAHAN
Ditetapkan di : Bantul
Pada tanggal : 29 Juni 2021
Mengesahkan,
Kasi Dikmad Kemenag Bantul
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kehadirat Allah SWT, karena
dengan pertolongan dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Al Falaah Pandak. Penyusunan kurikulum ini merupakan
revisi dari kurikulum sebelumnya yang dilakukan oleh pihak sekolah bersama komite
sekolah, serta atas masukan dari para stake holder sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan di MTs Al Falaah Pandak.
MTs Al Falaah Pandak pada Tahun Pelajaran 2021/2022 dan dengan keadaan yang
masih berada dalam masa darurat covid 19, maka KTSP ini disusun berdasarkan berbagai
arahan dan aturan yang terkait dengan hal tersebut. Kurikulum MTs Al Falaah Pandak
menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran
dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum
2013, disamping itu juga dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi MTs
Al Falaah Pandak dan analisis kondisi lingkungan madrasah yang berada di lingkungan
pondok Pesantren Al lmdad.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara
realistis dan empiris untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Halaman Rekomendasi ii
Halaman Penetapan dan Pengesahan iii
SK Kepala Madrasah iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel vii
i
Daftar Gambar ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
1. Kondisi Riil Satuan Pendidikan 2
2. Kondisi Ideal Satuan Pendidikan 2
3. Potensi dan Karakteristk Satuan Pendidikan 3
B. Landasan Hukum 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 7
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 10
E. Karakteristik Madrasah 11
1. Profil Madrasah 11
2. Analisis Konteks 12
BAB II TUJUAN 21
A. Tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah 21
B. Visi Satuan Pendidikan 21
C. Misi Satuan Pendidikan 21
D. Tujuan Satuan Pendidikan 21
E. Program Unggulan MTs Al Falaah Pandak 22
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 23
A. Kerangka Dasar 23
1. Landasan Filosofis 23
2. Landasan Sosiologis 23
3. Landasan Psikopedagogis 25
4. Landasan Teoritis 26
ix
5. Landasan Yuridis 26
B. Struktur Kurikulum 27
1. Kompetensi Inti 27
2. Mata Pelajaran 30
C. Muatan Kurikulum 32
1. Mata Pelajaran Kelompok A 34
2. Mata Pelajaran Kelompok B 44
3. Kelompok Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler) 49
4. Beban Belajar 52
5. Ketuntasan Belajar 53
6. Kenaikan Kelas 55
7. Kelulusan 55
8. Mutasi 56
9. Strategi Pembelajaran dan Program Penilaian 57
10. Pendidikan Berbasis Karakter dan Budaya 64
11. Pendidikan Kecakapan Hidup 68
12. Pendidikan Literasi 69
13. Pendidikan Kewirausahaan 69
14. Pendidikan Moderasi Beragama 70
15. Pendidikan Anti Korupsi 71
16. Madrasah Ramah Anak 72
BAB V KALENDER PENDIDIKAN 73
A. Alokasi Waktu 73
B. Rencana Kegiatan Satuan Pendidikan 74
C. Penetapan Kalender Pendidikan 76
LAMPIRAN 80
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 1 Analisis Standar Madrasah 14
Tabel 2 Analisis SWOT MTs Al Falaah Pandak 20
Tabel 3 Kompetensi Inti di Tingkat SMP/MTs 28
Tabel 4 Struktur Kurikulum MTs Al Falaah Pandak 32
Tabel 5 Cakupan Materi Kelompok Mata Pelajaran 33
Tabel 6 Kegiatan Pengembangan Yang Terprogram di MTs Al Falaah Pandak 50
Tabel 7 Kegiatan Pembiasaan Terprogram di MTs Al Falaah Pandak 51
Tabel 8 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka MTs Al Falaah Pandak 52
Tabel 9 KKM di MTs Al Falaah Pandak 53
Tabel Prosedur penilaian di MTs Al Falaah Pandak 63
10
Tabel Indikator Capaian Karakter 65
11
Tabel Pendidikan Kecakapan Hidup di MTs Al Falaah Pandak 68
12
Tabel Alokasi Waktu Kegiatan di MTs Al Falaah Pandak 73
13
Tabel
Rencana Kegiatan di MTs Al Falaah Pandak 75
14
Tabel
Kalender Pendidikan di MTs Al Falaah Pandak
15 77
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan era digital sudah tidak bisa kita elakkan, mau tidak mau harus
disikapi dengan bijaksana. Dalam dunia pendidikan, cepatnya perubahan dan
perkembangan digital tentu sangat berpengaruh. Madrasah dituntut untuk mampu
mengadakan perubahan-perubahan dalam mensikapi hal ini, karena semua lini
pendidikan di madrasah harus juga mengikuti segala macam perubahan yang relatif
sangat cepat. Pembelajaran yang dahulu hanya bisa dilaksanakan dengan daring, kini
mulai bisa dilaksanakan secara luring atau tatap muka. Maka sudah selayaknya
madrasah selalu sigap untuk mengadopsi dan mengadaptasi segala perubahan tersebut
dengan bijak. Untuk mewujudkan semuanya itu perlu adanya perubahan kurikulum yang
disesuaikan dengan tuntutan kemajuan dibidang pendidikan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi atau disebut dengan Kurikulum 2004 berkembang menjadi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir menerapkan kurikulum 2013.
KTSP Madrasah Tsanawiyah Al Falaah Pandak diberi kewenangan untuk
mengadakan perubahan disesuaikan dengan perkembangan potensi, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik, lulusan, stake holder dan lingkungan Madrasah, standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP, ini sesuai dengan dicanangkannya program merdeka belajar oleh
pemerintah.
Untuk saat ini, karena situasi yang sedang berada dalam masa darurat Covid 19
yang berdampak disegala lini kehidupan, dunia pendidikan pun mau tidak mau juga
harus mengalami berbagai perubahan dan perbaikan. Semua yang akan dilaksanakan
harus sesuai dengan protokol kesehatan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
hal tersebut. Maka MTs Al Falaah dalam penyusunan KTSP untuk tahun pelajaran
2021-2022 ini penyusunannya pun dilakukan berdasarkan arahan, intrsuksi dan aturan
dari pemerintah. Dengan memadukan ketentuan-ketentuan dalam kurikulum darurat,
panduan pembelajaran masa pandemi dan juga berbagai aturan lain, maka KTSP ini
berhasil disusun. Didalamnya sudah termasuk tatacara dan teknis pembelajaran masa
ix
pandemi dan pasca pandemi yang dengan ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam
pelaksanaan berbagai program madrasah.
1. Kondisi Riil Satuan Pendidikan
Madrasah Tsanawiyah Al Falaah Pandak adalah madrasah yang berdiri
dibawah Lembaga Pendidikan Ma’arif Kabupaten Bantul. Selain itu, dalam
pengelolaannya, madrasah ini berada di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al
Imdad yang terletak di Kauman Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta. Dalam
perkembangannya madrasah ini adalah madrasah yang berkembang dengan pesat.
Jumlah siswa yang mendaftar dari tahun ke tahun terus berkembang, pembangunan
sarana dan prasarana selalu bertambah tiap tahunnya. Karena berada dalam
lingkungan pondok pesantren, 100% siswa MTs Al Falaah Pandak merupakan
santri mukim dari Pondok Pesantren Al Imdad.
Dalam bidang pengajaran, madrasah menerapkan kurikulum dari Kementerian
Pendidikan, Kementerian Agama dan pesantren. Namun demikian, madrasah masih
perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM baik tenaga
pendidik maupun tenaga kependidikan. Sejumlah fasilitaspun masih belum
terpenuhi, seperti lapangan olahraga, tempat ibadah dan lahan parkir. Untuk
mengatasinya, madrasah melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar
fasilitas tersebut bisa terpenuhi. Untuk lapangan olahraga misalnya, madrasah
melakukan MOU dengan balai desa Wijirejo dan Muda Mudi Kauman untuk
menggunakan lapangan sebagai tempat olahraga. Sedangkan untuk tempat ibadah
madrasah bisa menggunakan mushola pondok dan masjid dusun sebagai tempat
praktik keagamaan dan tempat ibadah.
Terkait dengan masa darurat Covid 19 ini, madrasah telah mampu
menjalankan pembelajaran tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Karena MTs. Al Falaah adalah madrasah yang berbasis
pondok pesantren, maka semua siswanya mukim di dalam pondok, sehingga
pembelajaran tatap muka diharapkan dapat berjalan dengan baik dan aman.
ix
menjadikan peserta didiknya memiliki dua kemampuan sekaligus, tidak hanya
pengetahuan umum (IPTEK) tetapi juga memiliki kepribadian dan komitmen yang
tinggi terhadap agamanya (IMTAQ). Kondisi ideal dari madrasah seharusnya sesuai
dengan peraturan tentang pendirian dan pengelolaan madrasah yang didasarkan
pada KMA no 369 tahun 1993 tentang MTs dan sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan juga Direktorat Pendidikan Islam di masa pandemik.
Kondisi ideal dari suatu madrasah adalah:
a. memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai;
b. mempunyai fasilitas laboratorium yang lengkap;
c. memiliki jaringan internet dan fasilitas pembelajaran berbasis internet yang
memadai;
d. memiliki sarana penunjang kegiatan KBM berbasis internet (daring);
e. memiliki SDM dengan kemampuan beradaptasi yang tinggi;
f. sistem supervisi dan monitoring bisa berjalan dengan teratur dan digunakan
sebagai evaluasi dan perbaikan;
g. waktu belajar yang lebih panjang dari madrasah biasa;
h. tingkat kesejahteraan guru tinggi.
ix
e. Guru MTs Al Falaah semua berpendidikan minimal S1 dan 3 guru
berpendidikan S2;
f. Beberapa guru MTs Al Falaah Pandak merupakan penghafal Al-Qur’an;
g. MTs Al Falaah merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah Yayasan
Pondok Pesantren Al Imdad, sehingga pendidikan siswa dilaksanakan secara
terpadu dan terintegrasi antara ilmu umum dan ilmu agama;
h. Madrasah berada di tengah kampung sehingga tidak terganggu dengan
bisingnya kendaraan menjadikan madrasah tempat yang nyaman untuk belajar
siswa;
i. Madrasah memiliki jaringan internet yang dapat digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran; dan menggunakan sistem informasi terpadu (SISFO)
Yayasan Pondok Pesantren Al Imdad dalam pengelolaannya.
Selain potensi diatas, madrasah juga memiliki karakter khas. Karakter khas
dari MTs Al Falaah Pandak adalah:
a. Pembiasaan dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dengan adanya
kegiatan shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, do’a, asmaul husna, shalawat
dan kegiatan keagamaan lain;
b. Penguatan karakter, khususnya penguatan adab siswa dengan didukung materi
dari pesantren;
c. Kesantunan dengan adanya budaya senyum salam sapa di lingkungan
madrasah.
d. Unggul dengan prestasi baik akademik dan non akademik yang selalu
dipertahankan dan diupayakan setiap tahunnya;
e. Kedisiplinan dengan adanya peraturan madrasah dan pondok pesantren yang
saling menguatkan;
f. Kemandirian dengan mukimnya 100 persen siswa madrasah di pondok
pesantren yang dengan nyata membuat siswa itu mandiri dalam kesehariannya.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
ix
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
4. PP No. 74 Tahun 2008; PP 19 tahun 2017 tentang perubahan atas PP 74 tahun 2008
tentang Guru;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian;
9. Permendikbud No. 37 tahun 2018 perubahan atas permendikbud 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
10. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentangkurikulum Tingkat Satuan
Pendidikanpada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
11. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentangkegiatan Ekstrakurikulerpada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
12. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentangpendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
13. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Dan Guru Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Dalam
Implementasi Kurikulum 2013 Permendikbud No. 45 Tahun 2015 (Perubahan
Permen 68);
14. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal kurikulum 2013;
ix
15. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
16. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
17. KMA no 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab di Madrasah;
18. KMA no 184 tahun 2019 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah;
19. Keputusan Dirjen Pendis No 5163 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis
Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
20. Keputusan Dirjen Pendis No 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Hasil Belajar Pada MTs;
21. Keputusan Dirjen Pendis No 5163 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis
Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
22. Keputusan Dirjen Pendis No 5164 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
RPP;
23. Surat Keputusan Dirjen Pendis No. 2791 Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum
Darurat pada madrasah;
24. Surat Keputusan Dirjen Pendis No. 781 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Madrasah.
25. Keputusan Dirjen Pendis No 1836 Tahun 2021 Tentang Kalender Pendidikan
Madrasah TP. 2021/2022;
26. Surat Keputusan Dirjen Pendis No. 1891 Tahun 2021 tentang Petunjuk teknis
Penamaan dan Penguatan Karakter Moderat Siswa Madrasah;
27. Surat Edaran dirjen Pendis nomor B-1368.1/Dj.1/5/2019 tentang Pendidikan Anti
Korupsi;
28. SK Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU No. 66/SK/VIII/2006 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Nasional Aswaja dan Ke NU an;
29. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2011
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya;
30. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64 Tahun 2013 tentang
tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib di Madrasah;
31. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Kurikulum Pendidikan Berbasis Budaya;
ix
32. Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Nomor : KW .12.2/
PP.OO/l3711/2015 Tentang Kebijakan Pendidikan Madrasah;
33. Edaran Bidang Pendidikan Madrasah Nomor B 1888/Kw.12.2/1/PP.00.1 /07/2016
tentang Program Tahfidz;
34. Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY nomor
052.1/Kw.12.1/1/PP.00.1/01/2018 Tentang Pelaksanaan Penguatan Pendidikan
Karakter di Madrasah;
35. Peraturan Bupati Bantul Nomor 5a Tahun 2010 Tanggal 2 Januari 2010 Tentang
Pendidikan Batik;
36. SK Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bantul Nomor 40 Tahun 2021
tentang Penetapan Madrasah Ramah Anak Kabupaten Bantul tahun 2021;
37. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak.
ix
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk:
a. Belajar untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME
b. Belajar untuk mampu menerapkan perilaku santun dan cinta lingkungan hidup
c. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
d. Belajar untuk mampu melakukan kegiatan secara efektif
e. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah.
Dengan demikian daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk
merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman
belajar, cara mengajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
Berkenaan dengan masa pandemi yang terjadi di seluruh belahan negara di dunia,
dan di Indonesia pada khususnya, maka KTSP MTs Al Falaah juga memasukkan
berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pembelajaran dimasa pandemi sesuai dengan
arahan dari pemerintah melalui kementerian kesehatan, kementerian pendidikan dan
kebudayaan, serta kemeterian agama. Adapun secara umum, tujuan penyusunan
kurikulum MTs Al Falaah Pandak tahun 2021-2022 adalah:
1. Penyamaan persepsi tentang berbagai kebijakan dan teknis pelaksanaan program-
program madrasah.
Karena tahun pelajaran ini dimulai masih dalam keadaan darurat Covid 19 dan
sampai kapan pandemi ini belum diketahui, maka berbagai kondisi, keadaan dan
teknis pelaksanaan program harus disesuaikan dengan aturan dan kebijakan yang
berlaku;
2. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di MTs Al Falaah Pandak.
Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di MTs Al Falaah Pandak termasuk
didalamnya untuk penyusunan RKJM (Rencana Kegiatan Jangka Menengah) dan
RKAM (Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah). KTSP ini digunakan sebagai
acuan pembelajaran tatap muka pada tahun pelajaran ini dengan menerapkan
protokol kesehatan secara ketat di madrasah.
ix
3. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum dikembangkan untuk
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan
takwa serta akhlak mulia, dan tetap mengedepankan pembelajaran berbasis akhlak
pesantren.
4. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
5. Pemenuhan tuntutan pembangunan daerah dan Nasional.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah untuk pembangunan nasional,
6. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional. Dengan keadaan darurat pandemikcovid-19,
guru dan murid dituntut untuk mengembangkan dirinya melalui berbagai kegiatan
pembelajaran. Guru dituntut untuk lebih melek teknologi dan dengan cepat
beradaptasi demi berjalannya program-program madrasah.
7. Mengikuti dinamika perkembangan global.
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan
dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain apalagi ditengah era digital saat ini.
Dinamika perkembangan sosial harus diikuti pula dengan penguatan filterisasi adab
dan budaya Indonesia.
8. Peningkatan rasa persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
9. Sebagai pedoman penyelenggaraan di MTs Al Falaah Pandak.
ix
Kurikulum secara umum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi
dan ciri khas MTs Al Falaah Pandak serta mempertimbangkan berbagai aturan dan
arahan dari pemerintah.
ix
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi.
Tentunya penyesuaian ini dilaksanakan dengan melihat berbagai kondisi dimana
pandemiksaat ini masih berlangsung.
6. Belajar Sepanjang Hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945, Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
E. KARAKTERISTIK MADRASAH
1. Profil Madrasah
MTs Al Falaah Pandak terletak di dusun Kauman Wijirejo Pandak Bantul
Yogyakarta. Madrasah ini berdiri pada tahun 1986 oleh Bpk H. Jasmuri Ashar (alm).
Pada awal mula berdirinya, madrasah ini memanfaatkan Gedung MI Ma’arif Pijenan
sebagai tempat belajar mengajarnya. MI Maarif Pijinan letaknya berada di dusun
Ngeblak, Wijirejo Pandak Bantul. Sekitar 2 km dari lokasi madrasah yang sekarang.
Karena menggunakan gedung MI Maarif Pijenan, maka kegaiatan madrasah
diselenggarakan pada sore hari bergantian dengan MI. Peserta didik saat itu hanya
berjumlah sekita 6-7 anak perkelasnya. MTs Al Falaah ini menjadi satu-satunya
Madrasah tingkat Tsanawiyah di kecamatan Pandak. Seiring berjalannya waktu,
melihat kondisi yang memprihatinkan dan kurangnya fasilitas yang dimiliki oleh
madrasah ini, maka pada tahun 1996, bapak Dr. M. Habib A.Syakur selaku pengasuh
PP Al Imdad, memberikan arahan kepada Madarasah ini untuk menempati Gedung
PP Al Imdad agar pembelajaran bisa dilaksanakan di pagi hari seperi halnya
sekolah/madarasah lain. Akhirnya pada tahun pelajaran 1996 MTs Al Falaah
menempati Gedung PP. Al Imdad yang beralamatkan di Kauman Wijirejo Pandak
Bantul. PP Al imdad memiliki beberaoa ruangan yang hanya digunakan sebagai
ruang madrasah diniyah yang diselenggarakan pada sore hari. Maka Gedung dan
ix
beberapa ruangan di PP Al Imdad dapat dibunakan oleh MTs Al Falaah pada pagi
harinya untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Dengan berpindahnya MTs Al Falaah Pandak dari MI Maarif Pijenan ke PP Al
Imdad, maka pengelolaan dan manajemen madrasah dikelola bersama-sama antara
LP Maarif Bantul dan PP Al Imdad Bantul. Jumlah siswa pada saat itu masih sekira
4-7 anak perkelasnya, dan hal ini menjadi tantangan madrasah yang paling utama saat
itu. Sehingga dengan berbagai cara, sosialisasi dan segala macam upaya pendekatan
dilakukan untuk menjaring siswa baru. Akhirnya dari tahun ke tahun jumlah siswa
mengalami kenaikan. Pada tahun 2008 siswa di MTs Al Falaah bisa mencapai 2 kelas
untuk tiap levelnya. Dari tahun ke tahun madrasah selalu melakukan evaluasi dan
upaya peningkatan kualitas demi naiknya kuantitas jumlah siswa. Hal tersebut
dibarengi pula dengan perbaikan system pengelolaan PP Al Imdad Bantul yang juga
berjalan beriringan memajukan Lembaga. Segala upaya tersebut akhirnya dapat
selalu meningkatkan jumlah siswa. Dikembangkannya PP Al Imdad sebagai asrama
untuk siswa Madrasah juga menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat umum,
sehingga dari tahun ke tahun animo siswa baru semakin bertambah, bahkan tahun-
tahun terakhir ini kuota penerimaan siswa baru selalu terpenuhi sebelum akhir masa
pendaftaran siswa baru. Hingga pada saat ini, penerimaan siswa baru sudah tidak lagi
mejadi fokus dari MTs Al Falaah. Saat ini dibawah kepemimpinan Ibu Hj. Ashlihatul
Lathifah, S.Ag., M.S.I., MTs Al Falaah sudah memiliki 17 kelas yang terdiri dari 5
kelas untuk kelas 9, 6 kelas untuk kelas 8, dan 6 kelas untuk kelas 7. Fokus dari
Madrasah ini sekarang adalah upaya peningkatan kualitas pembelajaran, kompetensi
lulusan, dan peningkatan kesejahteraan guru madrasah.
2. Analisis Konteks
Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP berwujud evaluasi diri
(self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan
pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats ). Dalam hal ini
dapat diterapkan kajian lingkungan internal untuk memahami strengths atau kekuatan
dan weaknesses atau kelemahan, serta kajian lingkungan eksternal untuk
mengungkap opportunities atau peluang dan threats atau tantangan. Analisi SWOT
ini diterapkan untuk menganalisis setiap standar yang ada di Madrasah. Hal ini perlu
dilaksanakan untuk menentukan rencana tindak lanjut program – program untuk
ix
peningkatan kualitas pendidikan di Madrasah. Adapun analisis SWOT bisa dilihat
dengan melihat analisis tiap speak/standar. Analisis standar bisa dilihat secara jelas
dalam tabel berikut:
ix
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut
Prinsip Memenuhi prinsip Beberapa aspek teah Mengadakan pelatihan
pengembangan pengembangan kurikulum, terpenuhi, seperti penggunaan pembelajaran
kurikulum sperti berpatok kepada berpatokan pada potensi berbasis IT, menyediakan
potensi peserta didik, anak, belajar sepanjang sarana dan prasarana terkait
belajar sepanjang hayat, hayat, melihat dengan IT, belajar sepanjang
relevan dengan perkembangan ipteks dan hayat dan juga selalu
perkembangan iptek, lain sebagainya, namun mengikuti update
menyeluruh dan belum sua prinsip itu bisa perkembangan kebiajakan
Kurikulum berkesinambungan, diterapkan secara optimal pendidikan baik dari
seimbang dengan kementerian Agama maupun
kepentingan daerah dan dari Kementerian Pendidikan.
nasional.
Prinsip Pelaksanaan Pelaksanaan kurikum harus Pelaksanaan kurikulum Melaksanakan berbagai upaya
Kurikulum sesuai dengan prinsip sudah melihat berbagai perbaikan dengan evaluasi dan
pengembangan kurikulm. aspek walaupun tidak sosialisasi secara
semua aspek bisa berjalan berkesinambungan.
dengan optimal.
Struktur Daftar mapel wajib Madrasah menerapkan Madrasah telah Terus melakukan analisis
Kurikulum dan mulok kurikulum dari kementerian menerapkan kurikulum potensi peserta didik untuk
pendidikan dan tersebut dan menetapkan meningkatkan kualitas
kebudayaan, kemeterian bahasa Jawa dan KeNuan akademik
14
Agama, dan juga kearifan sebagai maple mulok.
local
Pengembangan Diri Selain menyelenggarakan Masih ada beberapa minat, Melakukan komunikasi
kegiatan pengembangan bakat dan potensi anak dengan pihak-pihak terkait
diri wajib, madrasah yang belum tertampung demi terlaksananya kegiatan-
menyelenggarakan kegiatan dalam kegiatan kegiatan pengembangan diri.
pengembangan yang sesuai pengembangan diri.
dengan minat bakat dan
potensi anak.
Beban belajar untuk Jumlah jam pelajaran tatap Jumlah tatapmuka
tatap muka muka per minggu adalah 48 pembelajaran untuk
jam/minggu dan madrasah melaksanakan
pemanfaatan tambahan 4 48jam per minggu dan
jam / minggu dilaksanakan selama 6 hari
Beban belajar perminggu
Penugasan dan Penugasan terstruktur dan Belum semua guru Mewajibkan pendidik
kegiatan mandiri kegiatan mandiri tidak menerapkan semua menganalisis SK dan KD serta
terstruktur diterapkan oleh penugasan terstruktur dan merencanakan kegiatan
semua guru mapel. kegiatan mandiri. terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
Kalender Perhitungan minggu Disusun sesuai dengan Kalender pendidikan yang Membuat kalender pendidikan
Pendidikan efektif kebutuhan daerah dan dibuat oleh madrasah yang yang bersumber pada kalender
karakteristik madrasah berpedoman dengan kemeterian agama dan dinas
15
kalender pendidikan yang pendidikan dan kebuadayaan
pemangku kepentiangan
Standar SKL Standar kelulusan Masih adanya beberapa Mengoptimalkan layanan
Kelulusan didasarkan pada kurikulum siswa yang kemempuan bimbingan dan konseling agar
2013 dan juga kekhasan akademiknya belum dapat mengarahkan dan juga
daerah menuntut siswa setinggi yang diharapkan, memberikan bimbingan
untuk menguasai masih ditemukannya kepada siswa dalam belajar
kemampuan akademik beberapa kasus dan berkehidupan.
maupun sosial keagamaan. pelanggaran oleh siswa. Mengenalkan berbagai macam
Hal ini terejawantahkan Masih kurangnya budaya media pembelajaran berbasis
dalam struktur kurikulum membaca dan kurangnya IT.
yang ada. Menjadikan penguasaan IT.
siswa madrasah yang hebat
mertabat yang berliterasi.
Proses Persiapan Silabus dan RPP disusun Masih ada beberapa Sosialisasi kebiajakan dan
Pembelajaran pembelajaran sesuai kaidah dan aspek hambatan dalam contoh2 serta sumber rujukan
(pembuatan silabus yang ada dalam silabus dan penyesuaian materi dan yang bisa diterapkan dalam
dan RPP) RPP diantaranya, sesuai alokasi waktu dimasa penyusunan perangkat
dengan pemetaan SK KD pandemic. pemebelajaran.
dan hasil analisis standar
isi, mencantumkan tujuan
pembejaran dan langkah-
langkah dalam
16
pembelajaran baik ofline
maupun online
Pelaksanaan Pembelajaran dikelas Masih menemukan guru Mengadakan workshop
Pembelajaran maupun diluar kelas yang belum menggunakan pembelajaran berbasis IT dan
dilaksanakan sesuai dengan IT dalam pengajarannya karakter.
silabus dan RPP yang dan pengajaran karakter
dibuat dimana didalamanya belum optimal.
ada tiga kegiatan pokok
yaitu: pembukaan, aktifitas
inti dan penutup. Dalam
pelakasanaannya, guru
wajib menerapkan berbagai
metode, menerapkan IT dan
memperkuat pembelajaran
karakter.
Penilaian Penilaian dilakukan oleh Hasil penilaian Kepala Sekolah dan tim
pembelajaran guru terhadap hasil pembelajaran tidak supervisi melakukan
pembelajaran untuk dilakukan analisis sebagai pemeriksaan dan pemantauan
mengukur tingkat bahan acuan dalam perkembangan hasil belajar
pencapaian kompetensi program perbaikan proses peserta didik dari guru sebagai
peserta didik, serta pembelajaran bagi guru. data
digunakan sebagai hahan keberhasilan/ketidakberhasilan
penyusunan laporan peserta didik
17
kemajuan hasil belajar, dan
memperbaiki proses
pembelajaran.
PenyususnanVisi Disusun dengan melihat Telah sesuai dengan Perlu jarring aspirasi
Pengelolaan
Misi sekolah cita-cita, tujuan, sejarah dan ketentuan penysunan visi masyarakat tentang harapan
Madrasah
jga lingku gan madrsasah. misi dengan melihat masyarakat dengan madrasah.
Disusun bersama dengan berbagai perkembangan
semua warga sekolah serta yang terjadi di madrasah.
komite, Yayasan dan
pondok pesantren.
Rencana Kerja Penyusunan rencana kerja Penyusuan rencana kerja Perlunya program jangka
Madrasah jangke menengah, jangka madrasah dimulai dengan panjang untuk lebih
panjang, dan rencana kerja penyusunan rencana oleh memfokuskan peningkatan
tahunan menjadi acuan kelompok kecil dalam kualitas madrasah dalam hal
madrasah untuk sekolah yang kemudian penggunaan IT yang
menjalankan program dan disosialisasikan dan diterapkan dalam pengelolaan
meningkatkan kualitas didiskusikan dalam forum pembelajaran dan manajemen
dengan melibatkan stake sebelum mendapat madrasah.
holder, warga madrasah dan persetujuan dan disahkan.
pihak-pihak terkait.
Pelakasanaan Program kerja yang dimulai Program-program yang ada Perlunya revisi dan evaluasi
Rencana kerja dari kepemimpinan dalam rencana kerja telah kinerja tiap struktur untuk
madrasah, kegiatan berjalan sesuai dengan membuat pelaksanaan
18
kurikulum, pelaksanaan rencana kerja dan anggaran program semakin efektif dan
KBM, pendayaguanaan yang disusun dan disetujui, efisien.
sarpras, peningkatan namun dalam
manajemen mutu, kegiatan perjalanannya program
kesiswaan dan humas yang bergantung dengan
seharusnya berjalan sesuai ketentuan pusat bersifat
dengan rencana kerja yang mengikuti juknis dari
telah disetujui. kementerian.
Tabel 1. Tabel Analisis Standar di Madrasah
19
Dari uraian analisis standar diatas, secara menyeluruh analisis SWOT madrasah
MTs Al Falaah dapat dilihat sebagai berikut:
BAB II
20
TUJUAN
21
3. Terselenggaranya program pembelajaran secara disiplin dengan mengembangkan
kemampuan berpikir aktif, inovatif, kreatif dan berorientasi prestasi;
4. Terbentuknya pribadi warga madrasah yang taqwa dan berakhlak mulia;
5. Terbangunnya lingkungan madraah yang kondusif untuk mengoptimalkan potensi
peserta didik sehingga terbentuk sumber daya manusia yang tangguh, bertanggung
jawab dan mandiri.
22
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
1. Landasan Filosofis
Landasan Filosofis dalam pengembangan KTSP di MTs Al Falaah Pandak adalah:
a. Madrasah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam yang
mendasarkan kepada Alquran dan Hadist sebagai sumber utama.
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan madrasah adalah pembentukan karakter mulia atau
akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal masa depan peserta
didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Tiap masyarakat memiliki norma dan adat kebiasaan yang harus dipatuhi. Norma
dan adat kebiasaan tersebut memiliki corak nilai yang berbeda-beda, selain itu masing-
masing dari kita juga memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Dalam
konteks inilah peserta didik dihadapkan pada budaya manusia, dibina dan
dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya, serta dipupuk kemampuan dirinya
menjadi manusia yang berbudaya. Hal inilah yang menjadi pertimbangan dalam
pengembangan KTSP MTs Al Falaah Pandak.
Menurut Nana Syaodih ada tiga alasan penting program pendidikan menggunakan
landasan sosiologis, yaitu.
a. Pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai yang ada dan
diharapkan masyarakat
b. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi menyiapkan anak untuk
kehidupan dalam masyarakat
23
c. Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat
tempat pendidikan berlangsung.
Dilihat dari substansinya faktor sosiologis sebagai landasan dalam
mengembangkan kurikulum, dapat diuraikan menjadi dua sisi. Yaitu dari sisi
kebudayaan dan kurikulum serta dari unsur masyarakat dan kurikulum.
a. Kebudayaan dan Kurikulum
Faktor kebudayaan merupakan bagian penting dalam pengembangan kurikulum
dengan pertimbangan:
1) Individu lahir tidak berbudaya. Budaya diperoleh inividu melalui interaksi
dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat sekitar, dan
sekolah/lembaga pendidikan. Oleh karena itu lembaga pendidikan/sekolah
memiliki tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta
didik dengan kurikulum.
2) Kurikulum dalam setiap masyarakat pada dasarnya merupakan refleksi dari
cara orang berpikir, berperasaan, bercita-cita, atau kebiasaan. Karena itu
dalam mengembangkan kurikulum perlu memahami kebudayaan.
3) Seluruh nilai yang telah disepakati masyarakat dapat pula disebut
kebudayaan. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia
yang diwujudkan dalam tiga gejala, yaitu:
a) Ide, konsep, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya. Wujud
kebudayaan ini bersifat abstrak dan adanya dalam pikiran manusia.
b) Kegiatan, yaitu tindakan berpola dari manusia dalam bermasyarakat.
Tindakan ini disebut sistem sosial, aktivitas manusia sifatnya nyata, dapat
dilihat. Tindakan berpola manusia tentu didasarkan oleh wujud
kebudayaan yang pertama.
c) Benda hasil karya manusia. Wujud kebudayaan yang ketiga ini ialah
seluruh fisik perbuatan atau hasil karya manusia di masyarakat . wujud
kebudayaan yang ketiga ini merupakan produk dari wujud kebudayaan
yang pertama dan kedua.
24
b. Masyarakat dan kurikulum
Masyarakat adalah suatu kelompok individu yang diorganisasikan mereka
sendiri ke dalam kelompok berbeda. Dilihat dari definisi tersebut,maka
kebudayaan dapat dibedakan dengan istilah masyarakat yang mempunyai arti
suatu kelompok individu yang teroganisir yang berpikir tentang dirinya sebagai
suatu yang berbeda dengan kelompok atau masyarakat lainnya.
Tiap masyarakat memiliki kebudayaan sendiri, dengan demikian yang
membedakan masyarakat yang satu dengan yang lainnya adalah kebudayaan. Apa
yang menjadi keyakinan pemikiran seseorang, reaksi terhadap perangsang sangat
tergantung kepada kebudayaan dimana ia dibesarkan.
Sedangkan dalam masa pandemik ini, landasan sosiologis pengembangan
KTSP adalah untuk merespon perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam
rangka memenuhi dinamika kehidupan keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan terutama
pada masa darurat covid 19 yang tentunya berdampat begitu besar bagi warga
madrasah.
3. Landasan Psikopedagogis
Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum, ada dua bidang psikologi
yang mendasari, yaitu (1) psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi
perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan
dengan perkembangannya. Sedangkan psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar.
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan menengah baik SMP maupun MTs.
25
Maka, implementasi pendidikan yang selama ini lebih menekankan kurikulum
pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang lebih menekankan
pada proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan analisis dan
memperbanyak praktik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan
mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan
melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat. Hal ini sejalan
dengan visi dan misi madrasah dan ditambah pula dengan penguatan karakter melalui
pelajaran-pelajaran kepesantrenan.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 yang dijadikan ruh dalam mengembangkan KTSP MTs Al
Falaah Pandak ini dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar
kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian pendidikan, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pendidikan MTs AL Falaah Pandak merupakan seperangkat
konsep peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan
yang dilaksanakan di madrasah ini. Adapun yang menjadi landasan yuridis dalam
penyusunan KTSP ini adalah:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) yang menyatakan bahwa
26
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan danberlaku untuk semua jenjang dan jenis pendidikan. Kurikulum
tersebut dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dengan relevansinya oleh satuan
pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar, dan provinsi untuk pendidikan menengah.
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang menyatakan tentang kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat :
1) Pendidikan Agama;
2) Pendidikan Kewarganegaraan;
3) Bahasa;
4) Matematika;
5) Ilmu Pengetahuan Alam;
6) Ilmu Pengetahuan Sosial;
7) Seni dan Budaya;
8) Pendidikan Jasmani dan Olahraga;
9) Keterampilan atau Kejuruan;
10) Muatan Lokal.
B. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,
sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas
yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap
sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi
sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
27
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,
kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang
dituangkan dalam Kompetensi Inti. Cakupan Kompetensi Inti sesuai dengan yang
tercantum dalam Permendikbud no 37 tahun 2018 adalah:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Adapun KI-1 sampai KI-4 untuk kelas VII sampai kelas IX adalah:
28
Memahami pengetahuan Memahami dan Memahami dan
(faktual, konseptual, dan menerapkan menerapkan
prosedural) berdasarkan pengetahuan pengetahuan
rasa ingin tahunya (faktual, konseptual, (faktual, konseptual
tentang ilmu dan prosedural) dan
pengetahuan, teknologi, berdasarkan rasa prosedural)
seni, budaya terkait ingin tahunya berdasarkan rasa
KI -3 fenomena dan kejadian tentang ilmu ingin tahunya
tampak mata. pengetahuan, tentang ilmu
teknologi, seni, pengetahuan,
budaya terkait teknologi, seni,
fenomena dan budaya terkait
kejadian tampak fenomena dan
mata. kejadian tampak
mata.
KI -4 Mencoba, mengolah, Mencoba, mengolah, Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam dan menyaji dalam
ranah konkret ranah konkret ranah konkret
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, mengurai,
memodifikasi, dan merangkai, merangkai,
membuat) dan ranah memodifikasi, dan memodifikasi, dan
abstrak (menulis, membuat) dan ranah membuat) dan ranah
membaca, menghitung, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
menggambar, dan membaca, membaca,
mengarang) sesuai menghitung, menghitung,
dengan yang dipelajari menggambar, dan menggambar, dan
di sekolah dan sumber mengarang) sesuai mengarang) sesuai
lain yang sama dalam dengan yang dengan yang
sudut pandang/teori dipelajari di sekolah dipelajari di sekolah
dan sumber lain dan sumber lain
29
yang sama dalam yang sama dalam
sudut pandang/teori. sudut pandang/teori.
Tabel 3. Kompetensi Inti di Tingkat SMP/MTs
2. Mata Pelajaran
Sebagai madrasah yang berada dalam naungan kementerian Agama, MTs Al
Falaah Pandak menerapkan kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Kementerian Agama sebagai pondasi pokok penyusunan kurikulum dan
pelaksanaan kegiatan belajar. Sehingga MTs Al Falaah Pandak melaksanakan
program mata pelajaran:
a. Pendidikan Agama
1) Al Qur’an Hadist
2) Akidah Akhlak
3) Fikih
4) SKI
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Arab
e. Bahasa Inggris
f. Matematika
g. Ilmu Pengetahuan Alam
h. Ilmu Pengetahuan Sosial
i. Tahfidz
j. Seni Budaya
k. Penjasorkes
l. Prakarya
m. Ke Nu an
n. Bahasa Jawa
Mata pelajaran tersebut diatas dituangkan dalam struktur kurikulum yang
dicantumkan dalam table di bawah ini :
Komponen Mata Pelajaran Kelas dan Alokasi Waktu
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
30
A. Mata Pelajaran
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2
a. Al Qur’an Hadist 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Arab 3 3 3
4. Bahasa Indonesia 6 6 6
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Kelompok B
9. Seni Budaya 1 1 1
10. Penjasorkes 2 2 2
11. Prakarya 1 1 1
12. Bahasa Jawa 2 2 2
13. Tahfidz 2 2 2
14. KeNUan 2 2 2
Jumlah 48 48 48
B. Pengembangan Diri
1. Pramuka √
2. Bimbingan Akademik √ √
3. Sepakbola √ √
4. Volley √ √
5. English Corner √ √
6. Bulutangkis √ √
7. Hadroh √ √
8. Muhadatsah √ √
9. Seni Baca Al Qur’an √ √
10. Beladiri Pencak Silat √ √
11. PMR √ √
Tabel 4. Struktur Kurikulum MTs Al Falaah Pandak
C. MUATAN KURIKULUM
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
31
4. Kelompok mata pelajaran estetika;
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
KELOMPOK MATA
NO CAKUPAN
PELAJARAN
1 Agama, Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dan Bahasa Arab dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama
sedangkan Bahasa Arab dimaksudkan agar peserta
didik mampu memahami bacaan dan pembicaraan
orang yang menggunakan bahasa Arab.
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa patriotisme, bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku
32
anti korupsi, kolusi dan nepotisme
3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi teknologi dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri. Ilmu pengetahuan dan teknologi
mencakup mata pelajaran yang berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih dan sudah mengakar dalam
kehidupan sehari-hari.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekpresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan
ekpresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
dapat menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis
5 Jasmani, olahraga dan Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
kesehatan olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Cakupan
materi yang diajarkan adalah pengetahuan mengenai
macam-macam olahraga, praktek berolahraga, dan
mengembangkan budaya sportif.
Tabel 5. Cakupan Materi kelompok Mata Pelajaran
Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal serta
pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran Kelompok A
33
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MTs. Al Falaah Pandak terdiri
atas mata pelajaran sebagai berikut:
a. Qur’an Hadist
Mata pelajaran Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dengan mata pelajaran Qur'an-Hadis pada jenjang MI dan
MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur'an-Hadis,
pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-
hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:
a) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur'an dan hadist;
b) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan
hadist sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan;
c) Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam
surat-surat pendek yang mereka baca.
Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Tsanawiyah
meliputi:
1) Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid;
2) Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,
interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya khazanah intelektual;
3) Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur pengamalan
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
b. Aqidah Ahlaq
Akidah-Akhlak di MTs adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan
peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di
Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Secara substansial mata pelajaran
Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk
pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:
34
1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan
individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai
akidah Islam.
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MTs. meliputi:
1) Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah,
al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul
Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.
2) Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at, khauf,
taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah, tawaadu',
husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan
pergaulan remaja.
3) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus
asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan
namiimah.
c. Fiqih
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna). Pembelajaran fikih di
Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
a) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah
yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama
yang diatur dalam fikih muamalah.
35
b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.
36
c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa
lampau.
e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam.
Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
1) Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam.
2) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah.
3) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah.
4) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin.
5) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah.
6) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah.
7) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah.
8) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
e. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan
untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan
serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun
produktif. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik
lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni
menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis
(kitabah).
37
b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah
satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam
mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa
dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian,
peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan
diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi
tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau
dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan
keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan, dan lingkungan.
38
pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional
3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM,
Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,
Persamaan kedudukan warga negara
5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6) Kekuasan dan Politik,meliputi : Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,
Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi
7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai
ideologi terbuka
8) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional
dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
39
Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat SMP/ MTs. bertujuan untuk :
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
40
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:
1) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
2) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek
dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount,
narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa
kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;
3) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata
bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam
berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah
yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
i. Pendidikan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah;
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh;
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
41
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs.
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Bilangan
2) Aljabar
3) Geometri dan Pengukuran
4) Statistika dan Peluang.
j. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.
2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMP/ MTs. meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
42
2) Materi dan Sifatnya
3) Energi dan Perubahannya
4) Bumi dan Alam Semesta
43
1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, ceta.k-mencetak,
dan sebagainya
2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan
dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni
peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Setelah madrasah mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni
yang akan diikutinya.
44
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap
yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
untuk tingkat SMP/MTs. adalah sebagai berikut :
1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobik serta aktivitas lainnya.
5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman
yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang
tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua
aspek.
45
Mata pelajaran prakarya dapat digolongkan kedalam pengetahuan transcience-
knowledge, yaitu pelajaran yang mengembangkan pengetahuan dan melatih
ketrampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi. Adapun tujuan dari
mata pelajaran prakarya untuk SMP/MTs adalah :
1) Memfasilitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui ketrampilan
teknk berkarya berbasis teknologi tepat guna dan seni, baik tradisional
maupun modern ;
2) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, ergonomis,
ekosistem dan teknologis melalui pembelajaran kemampuan mencipta,
merekonstruksi dan menyajikan secara oral dan produk karya seni yang
teknologis ;
3) Membina peserta didik yang kritis terhdap kemajuan seni dan teknologis
serta mampu memanfaatkan karya kearifan lokal sebagai dasar
pengembangan pribadi yang berkarakter Indonesia, cerdas dan humanis ;
4) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi
melalui prinsip ergonomis, hygenis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan
metakognitif ;
5) Menghasilkan karya jadi maupun apresiatf yang siap dimanfaatkan dalam
kehidupan, maupun bersifat wawasan dan landasan pengembangan
apropriatif terhadap teknologi terbarukan dan teknologi kearifan lokal yang
mendasarkan pada pemikiran efisiensi berua ekosistem, dan marketable.
Adapun ruang lingkup materi yang diajarkan dalam mata pelajaran prakarya
untuk tingkat SMP/MTs adalah :
1) Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan dikaitkan dengan nilai pendidikan dan diwujudkan dalam
prosedur pembuatan. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial
serta social corporateness.
2) Rekayasa
Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan rekayasa adalah usaha
memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional
dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien.
46
3) Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha
untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun mahluk
agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang.
4) Pengolahan
Pengolahan diartikan membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda
produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat.
d. Program Tahfidz
Mulai tahun pelajaran 2019/2020 program tahfidz menjadi program wajib yang
dilaksanakan di MTs Al Falaah Pandak. Program ini dilaksanakan dengan
target yang sesuai dengan jenjang MTs. Adapun tujuan dari program tahfidz ini
adalah:
1) Mampu membaca Al Qur’an dengan baik sesuai dengan tajwidnya;
2) Mampu menghafalkan Alqur’an sesuai dengan jenjang yang dilalui;
3) Menjadi program unggulan madrasah.
47
f. Ke NU-an
Karena madrasah ini berada di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU maka
perlu mata pelajaran muatan lokal yang berbasis ke NU an untuk mencetak
kader-kader NU. Tujuan: pengajaran Ke NU an dan Aswaja (Ahlul Sunah Wal
Jama’ah ) adalah untuk mendidik siswa agar memahami landasan kehidupan
beragama, berbangsa dan bernegara ala Ahlul Sunah Wal Jama’ah dan dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun cakupan materi dari mata
pelajaran ini adalah:
1) Bentuk dan sistem keorganisasian Nahdlatul Ulama;
2) Sejarah perjuan Nahdlatul Ulama;
3) Kepemimpinan Nahdlatul Ulama;
4) Sumber hukum Islam aswaja an-nahdliyah
5) Memahami dan mengamalkan ajaran Islam aswaja an-nahdliyah
6) Sunnah dan Bid’ah
7) Pemikiran dan amaliyah Nahdlatul Ulama;
8) Firqah-firqah dalam Islam;
9) Mahad Khaira Ummah;
10) Ukhuwah Nahdliyah;
11) Syakhshiyah nahdliyah;
12) Qa’idah fiqhiyah dasar perilaku jama’ah nahdliyah;
13) Perilaku wara Nahdlatul Ulama;
14) Kebesaran Nahdlatul Ulama.
48
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan dan kelompok
ilmiah remaja.
Secara umum, kegiatan pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik,
dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Sedangkan secara khusus, program pengembangan diri bertujuan menunjang
pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan,
kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir,
kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian.
Pengembangan diri terdiri atas 2 bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Pelaksanaan
49
7. Hadroh
8. Muhadatsah
9. Seni Baca Al Qur’an
10. Bela Diri Pencak Silat
11. PMR
Tabel 6. Kegiatan pengembangan yang terprogram di MTs Al Falaah
Pandak
2. Kegiatan pembiasaan diri secara terprogram dapat dilaksanakan sebagai
berikut:
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang ● Upacara Bendera
dilakukan terjadwal ● Piket Kelas
● Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya
● Ibadah (sholat Dhuha dan Sholat
Dhuhur berjamaah)
● Berdoa sesudah dan sebelum
pembelajaran di kelas
● Membaca Asmaul Husna
Spontan, adalah kegiatan ● Memberi dan menjawab salam
tidak terjadwal dalam ● Menyapa
kejadian khusus ● Meminta maaf
● Berterima kasih
● Mengunjungi orang sakit
● Membuang sampah pada tempatnya
● Menolong orang yang sedang
kesusahan
● Melerai pertengkaran
Keteladanan, adalah ● Mengambil sampah yang berserakan
kegiatan dalam ● Meminta maaf
bentuk perilaku sehari-hari ● Cara berbicara yang sopan
● Mengucapkan terima kasih
● Menghargai pendapat orang lain
● Mentaati tata tertib (disiplin, taat
waktu)
● Berpakaian rapi dan bersih
● Berperilaku santun
● Memberi salam ketika bertemu
50
Tabel 7. Kegiatan pembiasaan diri yang terprogram di MTs Al Falaah Pandak
4. Beban Belajar
Beban belajar kegiatan tatap muka untuk MTs Al Falaah Pandak
51
Beban belajar kegiatan tatap muka di MTs Al Falaah berdasarkan kalender
akademik yang disusun, dengan durasi maksimal pertahun adalah 38 minggu
efektif. Adapun kegiatan tatap muka di madrasah ini bisa dilaksanakan dengan
berbagai cara dan metode pembelajaran yang beragam. Dalam kegiatan tatap
muka ini, pendidik harus menyiapkan segala keperluan baik administratif maupun
non administratif dengan baik. Selain pembelajaran, kegiatan tatap muka bisa
berupa penugasan baik terstruktur dan tidak terstruktur.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri (tidak terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri (tidak
terstruktur) bagi peserta didik pada MTs Al Falaah Pandak maksimum 50% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan oleh siswa MTs Al Falaah Pandak sama
seperti dengan madrasah lain yaitu dengan menggunakan sistem paket 3 tahun.
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada beberapa
pertimbangan diantaranya: intake peserta didik, kemampuan daya dukung (sarana
prasarana), dan kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, MTs Al Falaah Pandak menetapkan ketuntasan belajar adalah sebagai
berikut:
KKM
No. Kelas
Pengetahuan Keterampilan
1 VII 72 72
2 VIII 74 74
52
3 IX 75 75
Tabel 9. KKM di MTs Al Falaah Pandak
53
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes atau non tes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat
digunakan.
6. Kenaikan kelas
Program penilaian diatas dilaksanakan oleh semua pengajar dan digunakan untuk
memutuskan kenaikan kelas. Kenaikan Kelas VII ke kelas VIII dan Kelas VIII ke
kelas IX sebagai berikut:
a. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran;
b. Dilaksanakan setiap akhir pelajaran;
c. Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, dan kelompok mata pelajaran estetika
(PKn dan agama);
d. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator hasil belajar, kompetensi
dasar, dan standar kompetensi pada semua mata pelajaran;
e. Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama, apabila belum mencapai
ketuntasan minimal pada sebagian besar indikator, kompetensi dasar, dan
standar kompetensi dasar pada lebih dari 2 (dua) mata pelajaran atau mata
pelajaran PKn dan atau di salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama
sampai batas akhir tahun pelajaran dan atau sesuai ketentuan yang berlaku;
f. Ketika mengulang di kelas yang sama nilai siswa untuk semua indikator hasil
belajar, kompetensi dasar, standar kompetensi yang ketuntasannya belajar
minimalnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya;
g. Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpha) dalam satu tahun pelajaran
(Semester 1 dan semester 2) paling banyak 10 % (24 hari).
7. Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus dari MTs Al Falah Pandak jika memenuhi syarat
dan ketentuan yang berlaku di madrasah. Selain nilai raport semester 1 sampai 6,
54
nilai kelulusan juga didasarkan pada nilai Ujian Madrasah atau bentuk penilaian
lain yang ditetapkan oleh Kemendikbud maupun Kemenag, menyusul dengan
ditiadakannya UN mulai tahun 2020. Mulai tahun 2021 untuk mengukur
kompetensi siswa diselenggarakan AKM (Assesment Kompetensi Minimal) untuk
siswa kelas 8 dan ASPD (Assesment Standarisasi Pendidikan Daerah) untuk siswa
kelas 9, namun ujian ini tidak menjadi penentu kelulusan.
Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No 4 Tahun 2018 pasal 19, Peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan/program pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki rapor semester
1 sampai 6;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan;
d. Lulus Ujian Madrasah apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai
Madrasah (NM)
1) Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari
gabungan antara nilai Ujian Madrasah dan nilai rata-rata rapor semester
1, 2, 3, 4, dan 5 untuk MTs dengan pembobotan 60% untuk nilai Ujian
Madrasah dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
2) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap
satuan pendidikan melalui rapat dewan guru dengan memperhatikan nilai
akhlak mulia.
8. Mutasi
Penerimaan peserta didik pindahan dapat diterima di MTs Al Falaah Pandak
dengan ketentuan sebagai berikut :
55
a. Bersedia mengulang dari kelas 7.
b. Membawa Raport Asli, SKHUN asli dan surat-surat yang diperlukan;
c. Jika peserta didik merupakan anak PNS/POLRI, disertai surat pindah tugas
orang tua;
d. Jika peserta didik bukan anak PNS/POLRI, disertai surat keterangan pindah
orang tua dari kelurahan, kecamatan;
e. Jika peserta didik dari luar kementerian agama, harus mendapatkan
rekomendasi dari kantor wilayah kementerian agama tingkat propinsi;
f. Perpindahan peserta didik dapat diterima jika daya tampung / formasi masih
ada;
g. Perpindahan peserta didik karena adanya bencana alam, wajib diterima;
h. Peserta didik pindahan wajib memiliki surat keterangan bebas narkoba dari
instansi yang berwenang.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Menyiapkan peserta didik secara fisik, psikis dan keadaan ruang
kelas;
b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari;
c) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan;
d) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran;
e) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
56
2) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, langkah pembelajaran mengintegrasikan karakter, literasi,
4C dan HOTs
3) Penguasaan Materi Pelajaran
a) Menerapkan dimensi pengetahuan ; Faktual, konseptual, prosedural
dan metakognitif;
b) Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan pembelajaran;
c) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan, perkembangan iptek, dan kehidupan nyata;
d) Kemampuan menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat (sesuai dengan RPP);
e) Kemampuan menyajikan materi secara sistematis (dari mudah
kesulit dan dari konkrit ke abstrak);
4) Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
a) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai;
b) Melaksanakan pembelajaran secara runtut;
c) Menguasai kelas;
d) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual;
e) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (nurturant effect);
f) Menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran;
g) Menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran;
h) Menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran;
i) Menggunakan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
siswa dan KD setiap mata pelajaran;
57
j) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran.
5) Penerapan Pendekatan Scientific
a) Kemampuan memfasilitasi peserta didik untuk mengamati;
b) Kemampuan memberi motivasi peserta didik untuk bertanya;
c) Memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk menalar
(proses berfikir yang logis dan sistematis);
d) Kemampuan memfasilitasi kegiatan peserta didik untuk
berkomunikasi.
6) Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
a) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
pembelajaran;
b) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran;
c) Menghasilkan pesan yang menarik;
d) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber pembelajaran;
e) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.
7) Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
a) Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru,
peserta didik, sumber belajar;
b) Merespon positif partisipasi peserta didik;
c) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik;
d) Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif;
e) Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar.
8) Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
a) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar;
b) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
9) Penerapan Penilaian Otentik
a) Penilaian Sikap
i. Melakukan penilaian sikap dan perilaku peserta didik dalam
mengikuti pelajaran;
58
ii. Menggunakan instrument dalam mengamati sikap dan perilaku
peserta didik dalam mengikuti pelajaran;
iii. Mendokumentasi hasil penilaian sikap dan perilaku peserta didik
dalam mengikuti pelajaran.
b) Penilaian Pengetahuan
i. Melakukan penilaian pengetahuan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran;
ii. Menggunakan instrument dalam penilaian pengetahuan peserta
didik dalam mengikuti pelajaran;
iii. Mendokumentasi hasil penilaian pengetahuan peserta didik
dalam mengikuti pelajaran.
c) Penilaian Keterampilan
i. Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran;
ii. Menggunakan instrument penilaian keterampilan peserta didik
dalam mengikuti pelajaran;
iii. Mendokumentasi hasil penilaian keterampilan peserta didik
dalam mengikuti pelajaran.
10) Kegiatan Penutup
59
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi yang dilaksanakan oleh guru untuk menentukan pencapaian hasil
belajar peserta didik. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri No 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian.
Penilaian dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran, menggunakan
multi metode, menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga mampu
mendorong siswa untuk lebih berprestasi. Penilaian tersebut mencakup
kinerja siswa dalam pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotor).
Untuk melaksanakan kegiatan penilaian tersebut, pendidik harus
menerapkan prinsip-prinsip penilaian sesuai dengan yang tertuang dalam
peraturan menteri no 23 tahun 2016 tentang penilaian. Prinsip-prinsip
penilaian yang harus diterapkan oleh pendidik adalah sahih, objektif, adil,
terpadu terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan dan akuntabel. Dalam
pelaksanaannya penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam
bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
60
Mekanisme penilaian tersebut tentunya harus dilaksanaan dengan
konsisten dan bertanggung jawab. Dimulai dari proses pengumpulan
kemudian dilaksanakanlah proses pengolahan, penginputan dan pelaporan
informasi tentang hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan didukung oleh bukti-bukti otentik dan akurat.
Konsistensi metode penilaian dan pelaporan akan menjadi pilar dalam
melakukan pertanggungjawaban kepada publik tentang proses pembelajaran
yang dilakukan di MTs Al Falaah Pandak. Langkah penilaian yang
dilaksanakan di MTs Al Falaah Pandak adalah:
a. Pembuatan Rencana Strategis Penilaian
Rencana strategis penilaian yang dimaksud adalah rangakaian strategi
dan instrumen yang dicantunkan dalam RPP tiap mapel oleh pendidik.
Langkah ini dilaksanakan pada saat pendidik menyusun RPP. Dalam
membuat strategi penilaian ini pendidik sekaligus membuat rencana
instrumen dan rubrik penilaian yang dibutuhkan.
b. Penilaian Harian
Penilaian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Hasil dari penilaian harian
diinformasikan kepada peserta didik dan melaksanakan remidial untuk
menuntaskan nilai KKM dari KD yang diajarkan. Remedial bisa
dilakukan dalam bentuk tugas dan program. Remedial dilakukan
maksimal 4 kali atau sampai mencapai KKM. Bagi siswa yang sudah
mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat pengayaan oleh guru
dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai didasarkan pada
nilai tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk
pengayaan dirancang oleh masing-masing guru mata pelajaran. Untuk
pelaksanaan penilaian harian pendidik harus melakukan tiga macam
penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
Penilaian sikap dilaksanakan dengan mendeskripsikan mengenai
61
perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik. Sedangkan untuk penilaian
keterampilan dilaksanakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Adapun prosedur penilaian ini bisa dilaksanakan dengan melihat pada tabel
berikut:
62
PTS adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8
– 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan Penilaian Tengah Semester
meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut. Waktu pelaksanaan Penilaian Tengah Semester MTs
Al Falaah Pandak tercantum dalam kalender akademik. Kegiatan ini
dilaksanakan secara mandiri oleh MTs Al Falaah.
d. Penilaian Akhir Semester (PAS)
PAS adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
pertama. Cakupan penilaian ini meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada semester tersebut. Kegiatan PAS ini
dilaksanakan sesuai keputusan Kelompok Kepala Madrasah Kabupaten
Bantul dan atau kebijakan yayasan, tetapi diserahkan kepada masing-
masing madrasah terkait soal dan teknis pelaksanaannya.
e. Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Cakupan penilaian ini meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada semester tersebut. Penilaian Akhir Tahun
di MTs Al Falaah dilaksanakan di setiap akhir pembelajaran semester
ke-2. Adapun format dan jadwal pelaksanaan menyesuaikan dengan
keputusan kelompok kepala Madrasah Kabupaten Bantul dan atau
kebijakan yayasan, akan tetapi terkait soal dan teknis pelaksanaannya
diserahkan kepada masing-masing madrasah.
Semua kegiatan penilaian diatas dilaksanakan dan hasilnya diolah
untuk dimasukkan ke dalam nilai raport, dimana nilai raport di MTs Al
Falaah menggunakan ARD (Aplikasi Raport Digital) dari Kementerian
Agama dan atau aplikasi SISFO dari Yayasan PP Al Imdad.
63
proses internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam
bergaul di masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih
sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa harus dilakukan bersama oleh
semua guru dan pimpinan sekolah melalui semua mata pelajaran dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan.
Adapun aspek budaya dan karakter yang harus diterapkan oleh guru adalah:
Aspek
No Indikator Capaian siswa
Budaya/Karakter
1. Religius a Hafal Asmaul Husna dan sholawat
.
b Menjalankan sholat tepat waktu dan berjamaah
. di
Pondok Pesantren;
c Menjalankan sholat dzuha;
.
d Selalu berdo’a sebelum dan sesudah
. melaksanakan sesuatu;
2. Jujur a Terbiasa secara konsisten mengamalkan perilaku
. jujur kapanpun, dimanapun, dan dalam situasi
apapun;
b Terbiasa secara konsisten menghindari perilaku
. tidak jujur;
c Berperan aktif dalam mengajakteman
. dalam
berperilaku jujur di semua kegiatan secara
konsisten;
d Berperan aktif dalam mengajak teman untuk
. menghindari perilaku tidak jujur di semua
kegiatan secara konsisten;
e Menghasilkan berbagai karya sebagai bukti
. pengamalan perilaku jujur dalam berbagai
kegiatan.
3. Toleransi a Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat,
.
b Menghormati teman yang berbeda adat-
. istiadatnya.
c Bersahabat dengan teman dari kelas lain.
.
64
4. Disiplin a.Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas
kebersihan sekolah.
b. Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis.
c.Patuh dalam menjalankan ketetapan-ketetapan
organisasi peserta didik;
d. Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam
sebuah diskusi kelas;
e.Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya
tulis.
5. Kerja keras a. Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik
pada waktu yang telah ditetapkan.
b. Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam
belajar.
6. Mandiri Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
7. Demokrasi a Memilih ketua kelompok berdasarkan suara
. terbanyak;
b Memberikan suara dalam pemilihan di
. kelas dan sekolah;
c Mengemukakan pikiran tentang teman-teman
. sekelas;
d Ikut membantu melaksanakan program ketua
. kelas
8. Rasa Ingin Tahu a Bertanya kepada guru dan teman tentang
. materi pelajaran
b Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam
. yang baru terjadi.
c Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang
. didengar dari ibu, bapak, teman, radio, atau
televise.
9. Semangat a Turut serta dalam upacara peringatan hari
. pahlawan dan proklamasi kemerdekaan;
b Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai
. ancaman
dari negara lain terhadap bangsa dan negara
Indonesia;
c Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan
. dilakukan mengenai hubungan antara bangsa
Indonesia dengan negara bekas penjajah
Indonesia;
d Menyenangi keunggulan geografis dan
. kesuburan tanah wilayah Indonesia.
65
10. Cinta Tanah Air a Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya
.
b Menyenangi keragaman budaya dan seni di
. Indonesia.
c Menyenangi keberagaman suku bangsa dan
. bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.
d Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian,
. perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
e Mengagumi dan menyenangi produk, industri,
. dan
teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia
f. Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya.
11. Menghargai a Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga
Prestasi . dan kesenian.
b Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan
. guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
c Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
.
d Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat
. sekitarnya
12. Bersahabat/Komuni a Bekerja sama dalam kelompok di kelas.
katif .
b Berbicara dengan teman sekelas.
.
c Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.
.
d Bergaul dengan teman lain kelas.
.
13. Cinta Damai a Melindungi teman dari ancaman fisik.
.
b Berupaya mempererat pertemanan.
.
c Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan
. sekolah.
14. Gemar Membaca a Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra,
. seni, budaya, teknologi, dan humaniora.
b Membaca koran/majalah dinding
.
15. Peduli Lingkugan Mengikuti berbagai kegiatan berkenaan dengan
kebersihan, keindahan, dan pemeliharaan lingkungan
16. Peduli Sosial Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
membawa atau tidak punya.
66
17. Tanggungjawab a.Terbiasa secara konsisten mengamalkan perilaku
bertanggungjawab kapanpun, dimanapun, dan dalam
situasi apapun;
b. Terbiasa secara konsisten menghindari perilaku tidak
bertanggungjawab;
c.Berperan aktif dalam mengajak teman dalam
berperilaku bertanggungjawab di semua kegiatan
secara konsisten;
Tabel 11. Indikator capaian karakter
67
KELAS MATERI
BERKEBUN
1. Menanam tanaman obat
VII 2. Menanam tanaman hidup
3. Menanam bibit pohon produksi (jati, sengon, maoni, dll)
4. Pelatihan life skill sekali setiap bulan
PEMANFAATAN BARANG BEKAS
1. Pengolahan plastik bekas
2. Pengolahan kertas bekas
VIII
3. Pengolahan kain perca
4. Membatik
5. Pelatihan life skill sekali setiap bulan
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
1. Pembuatan pupuk kompos dengan berkolaborasi dengan
IX
pondok limbah PP Al Imdad;
2. Pelatihan life skill sekali setiap bulan
Tabel 12. Pendidikan kecakapan Hidup di MTs Al Falaah Pandak
68
13. Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada
setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-
nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran yang berwawasan
pendidikan kewirausahaan tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada
internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di
masyarakat.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan
hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama
bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi. Dalam konteks MTs Al Falaah Pandak peserta didik
diberikan bekal tertentu untuk mendukung adanya jiwa kewirausahaan dan
kecakapan hidup antara lain: berkebun (menanam tanaman obat, menanam
tanaman hidup, menanam bibit pohon produksi), pemanfaatan barang bekas
(pengolahan plastik bekas, kertas bekas dan kain perca), pengolahan sampah
organik (pembuatan pupuk kompos) membatik, latihan berwirausaha (praktik jual
beli dengan mempertimbangkan harga produksi, marketing serta penjualan).
69
Penguatan komitmen beragama sangat mungkin dilaksanakan di MTs Al
Falaah mengingat semua siswa adalah santri Pondok Peantren Al Imdad yang
mana di Pondok Pesantren mereka mendapatkan pembelajaran agama,
penguatan karakter dan juga pembelajaran hidup yang mandiri. Selain itu,
mata pelajaran di madrasah yang beragam juga memperkuat upaya penguatan
komitmen beragama, ada mata pelajaran SKI yang mana peserta didik dapat
mempelajari sejarah dan budaya Islam.
b. Penguatan Toleransi
Kegiatan ini diterapkan di semua kelas dan semua mapel, dimana guru selalu
memberikan contoh untuk menerapakan rasa toleransi kepada semua peserta
didik.
c. Pendidikan Antiradikalisme
Antiradikalisme akan terbentuk jika penguatan komitmen beragama dan
penguatan toleransi bisa diterapkan.
70
5. Model pendidikan anti korupsi dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti
kepedulian terhadap lingkungan yang ditunjukkan oleh keberanian siswa
dalam menegur temannya bila berbuat salah.
71
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. ALOKASI WAKTU
Kurikulum satuan pendidikan di MTs Al Falaah Pandak diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum,
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
5. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
pada tabel di bawah ini.
72
satuan pendidikan
2. Jeda tengah Maks 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3. Jeda antar Maks 2 minggu Antara semester I dan II
semester
4. Libur akhir Maks 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
tahun pelajaran kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur 2 – 4 minggu Menyesuaikan dengan kebijakan
keagamaan LP.
Maarif dan Yayasan Pondok
Pesantren
Al Imdad
6. Hari libur Maks 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional Pemerintah
7. Hari libur Maks 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai
khusus dengan ciri kekhususan
masing-masing
8. Kegiatan khusus Maks 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
Tabel 13. Alokasi waktu kegiatan di MTs Al Falaah Pandak
73
4. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kalender Pendidikan yang telah tersusun setiap tahun pelajaran berfungsi sebagai patokan
untuk menghitung jam efektif dan membagi waktu kegiatan belajar mengajar dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
74
17. 3 Januari 2022 Hari Amal Bakti Kementerian Agama
18. 3 Januari – 5 Juni 202 KBM Semester Genap
19. 1 Februari 2022 Libur Tahun Baru Imlek
Perayaan PHBI Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
20. 1 Maret 2022
SAW
21. 3 Maret 2022 Libur Hari Raya Nyepi
22. 14 – 19 Maret 2022 Penilaian Tengah Semester Genap
23. 15 April 2022 Libur Wafat Isa Al Masih
24. 1 Mei 2022 Libur Hari Buruh Nasional
25. 2 – 3 Mei 2022 Hari Raya Idul Fitri 1443 H
26. 16 Mei 2022 Libur Hari Raya Waisak
27. 26 Mei 2022 Libur Kenaikan Isa Al Masih
28. 1 Juni 2022 Libur Hari Lahir Pancasila
29. 6 –11 Juni 2022 Penilaian Akhir Tahun
30. 13 – 14 Juni 2022 Perbaikan Nilai PAT
31. 17 Juni 2022 Penyerahan Laporan Hasil Belajar
32. 18 Juni – 3 Juli 2022 Libur Semester Genap
Tabel 14. Rencana Kegiatan di MTs Al Falaah Pandak
75
Sl 6 13 20 27 Penetapan KKM
R 7 14 21 28 5 Hari Masuk Pertama
K 1 8 15 22 29 5–7 MATSAMA
J 2 9 16 23 30 19 – 20 Libur Idul Adha 1442 H
Sb 3 1 17 24 31 21 Penyembelihan Hewan Qurban PP
0
76
M 5 12 19 26 1–4 Penilaian Akhir Semester Gasal
Sn 6 13 20 27 6 – 11 Penagihan tugas siswa yang belum selesai
Sl 7 14 21 28 17 Pembagian Raport Semester Gasal
R 1 8 15 22 29 18 – 31 Libur Akhir Semester Gasal
K 2 9 16 23 30 25 Libur Natal
J 3 10 17 24 31
Sb 4 11 18 25
Semester II
Januari 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
M 2 9 16 23 30 1 Libur Tahun Baru 2021
Sn 3 10 17 24 31 3 Hari Amal Bakti Kementerian Agama
Sl 4 11 18 25 Hari Pertama Masuk Semester Genap
R 5 12 19 26
K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
Sb 1 8 15 22 29
77
K 3 10 1 24 31
7
J 4 11 1 25
8
Sb 5 12 1 26
9
78
J 6 13 2 27
0
Sb 7 14 2 28
1
79