Disusun oleh:
Ilham Insan Nurazizi
X MIPA 6
11
KATA PENGANTAR
Orang tua/Wali
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergaulan adalah hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang
berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi
satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi
sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya
suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin.
Remaja adalah fase anak-anak menuju fase dewasa awal, jadi remaja tidak
bisa dikatakan anak-anak dan juga tidak bisa dikatakan dewasa. Dalam fase ini
manusia biasaya akan labil dan sangat mudah dipengaruhi sehingga dibutuhkan
perhatian serta pendampingan agar remaja mampu melakukan pergaulan yang
sehat. Pada umumnya remaja mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam
melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan pergaulannya.
B. Tujuan Makalah
Makalah ini saya buat bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah
pergaulannya yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna
untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat
PEMBAHASAN
A. Pergaulan Sehat
1. Pengertian Pergaulan
Pergaulan berasal dari kata gaul yang diartikan dalam KBBI sebagai hidup
berteman (bersahabat). Pergaulan adalah suatu proses intraksi yang
dilakukan oleh seseorang dengan orang lain, atau bisa juga di antara orang-
orang dalam perkumpulan, yang berarti bahwa manusia sebagai makhluk
sosial tidak akan pernah terpisah dari pergaulan dengan orang lain.
Pergaulan memiliki dampak yang luar biasa dalam penataan karakter
seorang. Pergaulan yang dimiliki mencerminkan karakternya, baik positif
maupun negatif.
2. Pengertian Sehat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sehat berarti baik seluruh badan
maupun bagian-bagiannya (terbebas dari penyakit). Sehat adalah suatu
keadaan dimana segala sesuatu berjalan dengan normal dan bekerja sesuai
dengan kapasitasnya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, kata
sehat sama dengan tidak sakit. Selain itu, kata sehat tidak hanya identik
dengan tubuh, tetapi juga semua yang dapat berkerjai, jika itu terjadi secara
normal dan tepat maka akan disebut sehat. Namun, jika terganggu, itu
disebut tidak sehat.
3. Pengertian Remaja
Pergaulan yang sehat juga dapat diartikan sebagai suatu proses kerjasama
yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan
perkumpulanya, dengan normal, baik tubuh, jiwa dan aktivitas sosialnya.
Yang dimaksud dengan normal adalah remaja memahami bahwa pergaulan
mereka merupakan keharusan untuk melengkapi kapasitas sosial mereka
sehingga setiap anak mendapatkan keuntungan individu dalam hal
peningkatan karakter.
1. Berakhlak mulia
2. Berprasangka baik
3. Pemaaf.
4. Jauh dari kecemburuan
5. Memiliki sifat pemalu.
6. Berusaha untuk menjaga amanah.
7. Sopan dan santun
8. Selalu tersenyum
9. Terus mengingat kebaikan
10. Mengunjungi sahabat yang terkena musibah.
11. Membantu menndampingi dalam situasi sulit.
12. Tawarkan bimbingan dan arahan
13. Tidak membicarakan aib
Pergaulan yang tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah jenis
perilaku yang menyimpang. "bebas" yang dimaksudkan adalah melewati
batas standar norma yang ada. Secara bahasa, pergaulan adalah proses
bergaul, sementara bebas berarti terlepas dari ikatan. Dengan demikian,
pergaulan bebas ialah proses bergaul dengan orang lain yang terlepas dari
ikatan yang mengatur pergaulan
1. Pergaulan bebas
2. Konsumsi obat terlarang
3. Menurunnya derajat kesehatan
4. Peningkatan kriminalitas
5. Hubungan keluarga yang renggang
6. Menyebarkan penyakit.
7. Menurunnya prestasi
I. Upaya untuk Mencegah Pergaulan Tidak Sehat
A. Kesimpulan
Pergaulan yang sehat adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan individu, atau individu dengan kelompok dengan normal,
baik tubuh, jiwa dan aktivitas sosial. Pergaulan yang tidak sehat adalah
jenis perilaku yang menyimpang, di mana "tidak sehat" dimaksudkan untuk
adalah melewati batas norma ketimuran yang ada.
Remaja yang telah memasuki lingkungan yang salah akan merasa sangat
sulit untuk kembali ke lingkungan yang baik karena anak-anak remaja
memiliki jiwa dan mental yang labil. Oleh karena itu, peran wali dan orang
terdekat sangat penting dalam membuat remaja menjadi orang yang baik.