Nim:A12020036
Kelas:1A
1. Mengidentifikasi kebutuhan
2. pemeriksaan
3. Permintaan pemeriksaan
4. Persiapan pemeriksaan fisik
5. Edukasi pasien dan keluarga
6. Pengumpulan dan
7. pemberian label spesimen
Definisi
Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan/sample dari penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum
(dahak), atau sampel dari hasil biopsi.
Tujuan
1. Tes diagnostik dapat digunakan untuk screening, misalnya untuk mengidentifikasi faktor resiko
suatu penyakit.
Dengan mengetahui faktor resiko maka dapat segera dilakukan interfensi untuk mencegah
terjadinya suatu penyakit
2. Test berguna untuk menentukan diagnosis:
Beberapa test digunakan untuk menentukan diagnose awal penyakit setelah muncul keluhan
dan gejala, menentukan deferential diagnose dan menentukan stadium atau keparahan suatu
penyakit.
3. Test juga berguna untuk menegemen patient:
mengevaluasi keparahan suatu penyakit
memperkirakan prognose
monitoring penyakit (progresifitas, stabilitas,atau resolusi),
mendeteksi kekambuhan suatu penyakit
pemilihan obat dan penilaian terapi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
DEFINISI: Pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau keadaan kesehatan pasien dan
membantu mendiagnosa penyakit yang spesifik
TUJUAN
Mendiagnosa penyakit
Mengevaluasi perkembangan penyakit
Memantau keadaan pasien
Mengetahui resiko penyakit
PROSEDUR
Mengisi format pengkajian dan form permintaan
Pembatasan makanan dan minuman
Ikuti kebijakan institusi
INTERVENSI
Ketahui jenis-jenis pemeriksaan
Jelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien dan atau keluarga
Luangkan waktu dan jawab pertanyaan pasien
Dukung klien dan keluarga
Kaji riwayat alergi terhadap yodium dan makanan laut→alergi terhadap zat kontras
Kaji TTV
Anjurkan pasien untuk berkemih sebelum pemeriksaan
Jika menggunakan sedatif, anjurkan klien untuk tidak berkendara sendirian
Beri pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan dan penyakit pasien
ELEKTROKARDIOGRAFI
EKG → mencatat impuls listrik jantung melalui alat elektroda dan galvometer (mesin
EKG)
Elektroda ditempatkan di kaki, lengan, dan dada
EKG abnormal mengindikasikan adanya gangguan aktivitas listrik miokard
Aktivasi listrik EKG dicatat dalam gambaran gelombang dan kompleks:
o gelombang P (depolarisasi atrial)
o Komplek QRS (depolarisasi ventrikel)
o Segmen ST, gelombang T, gelombang V (repolarisasi ventrikel)
INDIKASI
Aritmia jantung
Hipertrofi jantung
Iskemia miokard
Ketidakseimbangan elektrolit
Infark miokard
Menentukan efek obat (digitalis)
Memonitor perubahan EKG selama tes/latihan dan fase pemulihan setelah infark
miokard
PROSEDUR
Tidak perlu pembatasan makanan dan cairan
Pakaian diturunkan sampai pinggang
Stoking harus dilepas
Pasien tidur terlentang
Permukaan kulit dilumuri pelumas/jelly
Elektroda dilekatkan pada 4 ekstremitas dan dada
Selektor lead dijalankan untuk merekam 12 lead
Waktu → 15 menit
BARIUM ENEMA