Anda di halaman 1dari 112

FENGARUH PELAYANAN BIDANG KEDOKTERAN

DAN KESEHATAN (BIDDOKKES) TERHADAP KEPUASAN PASIEN

ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN DAERAH

SULAWESI SELATAN DAN BARAT

WAHYUDI RAHIM

NOMOR STAMBUK : 105 64 405 09

PROGRAM STUDIILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITDX

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2013
PENGARUH PELAYANAN BIDANG KEDOKTERAN

DAN KESEHATAN (BIDDOKKES) TERHADAP KEPUASAN PASIEN

ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN DAERAH

SULAWESI SELATAN DAN BARAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun Dan Diajukan Oleh:

WAHYUDI RAHIM

NOMOR STAMBUK : 105 64 405 09

Kepada

PROGRAM STUDIILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2013
PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Pelayanan Bidang Kedokteran Dan Kesehatan


(Biddokkes) Terhadap Kepuasan Pasien Anggota
Polri Polda Sulselbar
Nama mahasiswa : Wahyudi Rahim

Nomor Stambuk : 105 64 405 09

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Fatmawati, M.Si. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si.

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan


Fisip Unismuh Makassar Ilmu Pemerintahan

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si. A. Luhur Prianto, S.Ip, M.Si.


PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan / undangan
menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar,
Nomor :326/FSP/A.I-VIII/2014 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana (S.1) dalam program studi Ilmu Pemerintahan Di Makassar pada hari Rabu
tanggal 26 Februari 2014.

TIM PENILAI

Ketua, Sekretaris ,

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si Drs. H. Muhammad Idris, M.Si

Penguji :

1. Dra. Hj. Fatmawati, M.Si (ketua) ( )

2. Burhanuddin, S,Sos, M.Si ( )

3. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si ( )

4. Samsir Rahim, S.Sos, M.Si ( )


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Wahyudi Rahim

Nomor Stambuk : 105 64 405 09

Program Studi: Ilmu Pemerintahan Menyatakan bahwa benar karya ilmiah

ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau telah

ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu

pencabutan gelar akademik.

Makassar 15 November 2013

Yang Menyatakan,

Wahyudi Rahim
ABSTRAK

WAHYUDI RAHIM. Pengaruh Pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan


(Biddokkes) Terhadap Kepuasan Pasien Anggota Polisi Republik Indonesia
kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (dibimbing oleh Fatmawati dari
Ihyarii Malik).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar


pengaruh pelayanan Biddokkes terhadap kepuasan pasien anggota Polri Polda
Sulselbar. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metpde
observasi, wawancara, kuesioner,dan kajian pustaka dengan menggunakan skala
likert dari metode penentuan sampel.

Jenis penelitian ini adalah deskriktif kuantitatif. Metode sampel yang


digunakan adalah sampling aksidental dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang.
Metode analisis yang digunakan adalah metpde regresi linear sederhana Y = a + bx
(linear regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan. Berdasarkan hasil uji t nilai
Hitung lebih besar daripada t-tabel yaitu t-hitung = 2.9109 sedangkan t-tabel = 2.048.

Kata kunci: Pelayanan, kepuasan


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes)

Terhadap Kepuasan Pasien Anggota Polisi Republik Indonesia Kepolisian

Daerah Sulawesi Selatan dan Barat”, sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjan strata satu (SI) Pada Program Studi Fisipol Ilmu

Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Makassar;

Dalam Menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan yang

penulis dapatkan, namun berkat bantuan dan partisipasi serta saran-saran dari

berbagai pihak maka penulis dapat melewati semuanya. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhlis Madani M.Si selaku Dekan Fisipol UNISMUH Makassar

2. A.Luhur Prianto, S. IP, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

UNISMUH Makassar.

3. Dra. Hj. Fatmawati, M.si selaku pembimbing I dan HJ. Ihyani Malik S.sos, M.Si,

selaku pembimbing II yang rela meluangkan waktu, tenaga serta pikjrannya

untuk membimbing dan mengarahkan penulis. Serta bapak dan Ibu Dosen

maupun staf Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membantu dan

penuh rasa tanggung jawab dalam membimbing penulis selama dibangku

kuliah.

4. Teristimewa kepada Ayahanda Abd Rahim, AMa Pd dan Ibunda Rusnah yang

tercinta. Yang telah memberikan bantuan moril maupun materil serta do’a
sehingga skripsi ini dapat selesai.

5. Spesial buat kakak penulis; Nellywaty, Nirmalasari, S.Pd dan Rustina, S.Pdi

yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, serta semua pihak yang

turut membantu namun tidak sempat disebut namanya. Akhir kata kiranya

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak pembaca.

Makassar, 20 November 2013

Penulis

DAFTARISI

Halaman

Halaman persetujuan.. ................................................................................. i

Halaman pernyataan keaslian karya ilmiah ................................................. ii

Daftar isi..................................................................................................... iii

Abstrak ....................................................................................................... iv

K.ata pengantar........................................................................................... v

Daftar isi...... ............................................................................................... vii

Daftar tabel ................................................................................................. ix

Daftar gambar ............................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ........................................................... 1

B. Rumusan masalah... ................................................................ 3


C. Tujuan penelitian................ .................................. ................ 3

D. Kegunaan penelitian................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan hakekat pelayanan publik ................. ............... 5

B. Jenis-jenis pelayarian................................................................. 5

C. Prinsip-prinsip pelayanan publik. ................................... ......... 7

D. Kualitas pelayanan publik........................................................ 10

E. Kepuasan masyarakat ............................................................. 14

F. Hubungan antara pelayanan dan kepuasan.. ............................. 16

G. Kerangka fikir......................................................................... 18

H. Defenisi operasional variabel.................................................... 19

I. Hipptesis..............................................................,;............;...... 20

BAB III. METQDE PENELITIAN

A. Waktu dari lokasi penelitian ..................................................... 21

B. Jenis dan tipe penelitian............................................................ 21

C. Populasi dan sampel ............................................................... 21

D. Teknik pengumpulan data.................................................;....... 22

E. Teknik analisis data ................................................................ 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A: Karakteristik objek penelitian. ............................................. 29

B. Pelayanan Biddokkes di polda Sulselbar .............................. 38

C. Tingkat Kepuasan pasien anggota Polri

Polda Sulselbar .................................................................... 40


D. Pengaruh pelayanan biddokkes terhadap

kepuasan pasien anggota Polri .............................................. 71

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................ ,.......................................................... 79

B. Saran........................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA.................... ............. .....;......... ................................. 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

NO. Halaman

1. Analisis deskriptif persentase ....................................................... 25

2. Tinggi rendahnya koefisien korelasi................. .......... ............................ 27

3. Karakteristik berdasarkan jabatan responden ......................................... 29

4. Interior dan eksterior ruangan ................................................................. 41

5 Kebersihan dan kenyamanan ruangan ...................................................... 42

6 Kebersihan dan kerapihan petugas. ........................................................ 43

7. Kebersihan dan kesiapan alat-alat yang dipakai. .................................... 44

8. Aspek Tangibles...............................;........... .......................................... 45

9. Pelayanan secara cepat dan tanggap....................................................... 46

16. Pengadministrasian yang tidak sulit ...................................................... 47

11. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan .............................................. 48


12. Pemeriksaan laboratorium..................................................................... 49

13. Aspek Reliabilitas. ................................................................................ 50

14. Kesiagaan petugas ......................................................... ,,..,,..,............... 52

15 Informasi yang jelas dan mudah dimengerti............................................ 53

16. Pelayanan yang tidak berbelit-belit. ...................................................... 54

17. Tindakan tanggap terhadap keluhan pasien ................ .,..., ...................... 55

18. Pelayanan yang tidak lebih dari 1 jam .......... .,............ ..,. ...................... 56

19. Aspek Responsiviness........................................................................... 57

20. Kemampuan para dokter dalam menentukan diagnosis ........................... 59

21. Keterampilan para petugas ..................................................................... 60

22. Pelayanan yang sopan dan ramah ........................................................... 61

23. Jaminan keamanan- ............................................................................... :.: 62

24. Pemberian restitusi ................................................................................................. 63

25. Aspek Assurance .................................................................................................... 64

26. Perhatian khusus kepada pasien............................................................................. 65

27. Kebutuhan dan keinginan pasien ........................................................................... 66

28. Pelayanan tanpa pilih-pilih..................................................................................... 67

29. Pelayanan 24 jam ................................................................................................... 68

30. Aspek emphaty .................................................................................................... 69

31. Rekapitulasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Biddokkes ......... 70

Daftar Gambar

NO Halaman
Formatted: Numbered + Level: 1 +
a.1. Kerangka fikir......................................................................................................... 18 Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,01
cm + Indent at: 0,64 cm
b.2. Struktur organisasi biddokkes................................................................................. 31

c.3. Uji statistik korelasi ............................................................................................... 78

BAB I

PENDAHULUAN

a.A. Latar Belakang Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: A, B, C, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,02
Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. cm + Indent at: 0,66 cm

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula

tantutan masyarakat akan kualitas kesehatan. Dalam upaya peningkatan kesehatan

masyarakat terutama anggota Polri, banyak hal yang perlu diperhatikan salah satu

diantaranya yang dipandang mempunyai peran penting yaitu penyelenggaraan

pelayanan kesehatan anggota Polri oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan

Biddokkes) Polda Sulselbar.

Berdasarkan misi Biddokkes yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan

prima yang berkualitas dan merata bagi masyarakat Polri agar sehat samapta, maka

perlu dilaksanakan peningkatan mutu pelayanan sesuai standar dan peningkatan

akses masyarakat Polri terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga

berdampak terhadap perbaikan derajat kesehatan dan meningkatkan performa anggota

Polri yang sehat samapta (Arthur Tampi, 2012). Oleh karena itu, Biddokkes sebagai

penyediaan jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan

yang lebih baik dan memenuhi standar pelayanan yang optimal tidak hanya

pelayanan yang bersifat penyembuhan penyakit tetapi juga mencakup pelayanan yang

bersifat pencegahan untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan kepuasan

bagi anggota Polri selaku pengguna jasa kesehatan.


Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di tentukan oleh tingkat

kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan tercapai apabila

penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan

diharapkan ( Rahmayanti, 2010;92).

Baik tidaknya sebuah pelayanan kesehatan terkait dengan kepuasan yang

dirasakan oleh anggota Polri dalam haj ini adalah pasien disebabkan karena tinggi

rendahmya penilaian kepuasan seoFang pasien sebenarnya sangat tergantung dari latar

belakang yang dimiliki, terkadang sesuatu yang dinilai oleh tenaga kesehatan baik,

mungkin dinilai oleh seofang pasien berbeda terhadap suatu pelayanan kesehatan

yang sama. pada hakekatnya tingkat kepuasan dari masing-rmasing pasien tergantung

dari pernyataan pasien yang bersangkutan (Rayendra, 2003:15).

Tingkat kepuasan pasien anggota Polri merupakan elemeri penting dalam

menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisieh dart lebih efektif. Apabila

pasien anggota Polri merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan,

maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tingkat

kepuasan pasien anggota Polri terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting

dalam pengembangan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap

kebutuhan pasien.

Dalam usaha meningkatkan kepuasan pasien anggota Polri, maka perlu

dilakukan penelitian untuk mengetahui persepsi atau pernyataan pasien anggota Polri

mengenai pelayanan kesehatan yang diterima serta mengetahui aspek-aspek yang

perlu diperbaiki dan ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pasien anggota Polri.

Dengan demikian Biddokkes sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dapat


menentukan langkah-langkah dalam menentukan kebijakan yang tepat demi

tercapainya kepuasan pasien anggota Polri sehingga kinerja kepolisian juga

meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berminat untuk me|akukan penelitian

dengan judul “PENGARUH PELAYANAN BIDANG KEDOKTERAN DAN

KESEHATAN (BIDDOKKES) TERHADAP KEPUASAN PASIEN ANGGOTA

POLISI REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI

SELATAN DAN BARAT”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan

masalahnya adalah;

2.1. Bagaimana pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) di Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
Polda Sulselbar. + Indent at: 0 cm

3.2. Bagaimana tingkat kepuasan pasien anggota Polri terhadap

pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulselbar.

4.3. Apakah pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan

(Biddokkes) berpengaruh terhadap kepuasan pasien anggota Polri Polda

Sulselbar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk;

1. Mengetahui pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes)

di Polda Sulselbar.
1.2. Mengetahui tingkat kepuasan pasien anggota Polri terhadap pelayanan Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
2 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulselbar. + Indent at: 0 cm

2.3. Mengetahui pengaruh pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan

(Biddokkes) terhadap kepuasan pasien anggota Polri Polda Sulselbar.

D. Kegunaan Penelitian

a.1. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu bahan acuan bagi Bidang Formatted: Indent: Left: 0,63 cm,
Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Kedokteran dart Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulselbar dalam meningkatkan Alignment: Left + Aligned at: 1,15 cm
+ Indent at: 1,78 cm

kualitas pelayanan kesehatan anggota Polri.

b.2.Diharapkan agar anggota Polri dan masyarakat pada umumnya dapat

memperoleh pelayanan kesehatan yang maksimal

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Dan Hakekat Pelayanan Publik Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
a.1.Pengertian Pelayanan Publik Alignment: Left + Aligned at: 0,05 cm
+ Indent at: 1,05 cm

Berdasarkan keputusan MENPAN nomor 63 tahun 2003 pengertian pelayanan Formatted: Indent: Left: 0,01 cm,
Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm
+ Indent at: 1,27 cm

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-perundangan.

Sedangkan menurut Roth (dalam Barnbang, 2011:106), pelayanan publik adalah

segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau individu

dalam bentuk barang dan jasa kepada masyarakat baik secara individu maupun
kelompok atau organisasi.

b.2.Hakekat pelayanan publik Formatted: Indent: Left: 0,01 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm
+ Indent at: 1,27 cm

pihak merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi

masyarakat. Surjadi, 2009:9).

B. Jenis-Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang dapat diberikan oleh penyelenggara pelayanan kepada

pihak yang membutuhkan pelayanan terdiri dari berbagai macam. Antara lain berupa

layanan yang berkaitan dengan:

a. Pemberian jasa-jasa saja Formatted: Indent: Left: 1,21 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
b. Layanan yang berkaitan dengan penyediaan dan distribusi barang-barang Alignment: Left + Aligned at: 1,27 cm
+ Indent at: 2,04 cm

saja, atau

c. Layanan ganda yang berkaitan dengan kedua-duanya.

Jenis-jenis layanan yang hams diberikan pada pelanggan intern dan ekstern

sangat tergantung kepada kebutuhan, keinginan, dan kemampuan pihak penyedia

layanan yang bersangkutan. (Rayendra, 2006:14)

Selain itu berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan

publik atau pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh

organisasi publik.

b. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh

organisasi privat yang bersifat primer

c. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh


organisasi privat yang bersifat sekunder.

Perbedaan antara ketiga jenis pelayanan publik atau pelayanan umum tersebut

adalah:

1. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh privat adalah semua

penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta,

seperti rumah sakit swasta perusahaan pengangkutan milik swasta,

2, Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat

primer adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan

oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya

penyelenggara dan pengguna mau tidak mau harus memanfaatkannya.

Misalnya pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan

perizinan.

3. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat

sekunder adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang

diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien

tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara

pelayanan misalnya program asuransi tenaga kerja, program pendidikan

dan pelayanan yang diberikan oleh BUMN. ( Ratminto dan Winarsih,

2005 ;9)

C. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik perlu memperhatikan dan menerapkan

prinsip-prinsip pelayanan publik. Yang termasuk prinsip-prinsip pelayanan publik

menurut Bambang (2011: 112) adalah ;


1. Kesederhanaan

Prinsip kesederhanaan ini mengandung arti bahwa prosedur/tatacara pelayanan

diselenggarakan secara mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang

meminta pelayanan.

Prinsip kesederhanaan ini hakekatnya tebih menekankan pada aspek prosedur

kerja penyelenggaraan, termasuk persyaratan maupun pelaksanaan teknis operasional.

Hal yang perlu mendapat perhatian dan relevan dalam mendukung cirri-ciri prinsip

Kesederhanaan pelayanan menurut Bambang (2011: 113) adalah:

a. Mekanisme kerja atau tata urutan pelayanan, artinya jumlah petugas atau

pejabat yang dilewati dalam proses prosedur pelayanan harus sederhana.

b. Spesifikasi persyaratan pelayanan, artinya dalam menyusun prosedur

pelayanan perlu memperhatikan bagaimana kerumitan mengurus persyaratan

yang diperlukan, sedapat mungkin dalam mengurus persyaratan tidak terlalu

banyak mengkaitkan atau melibatkan dengan instansi/unit kerja yang

berakibat menambah mata rantai birokrasi.

c. Tertib dalam sistem penataan dan penyimpanan dokutrien / arsip, antara lain

dalam penyelenggaraan pelayanan perlu didukung dengan pengelolaan

dokumen/arsip yang berkaitan dengan kegiatan pemberian pelayanan, yang

tertata secara sistematis, rapi, tertib, dan aman. Dengan demikian dapat

memudahkan dan mempercepat dalam penemuan kembali berkas, sehingga

menunjang kecepatan dan kelancaran proses penyelenggaraan pelayanan.

d. Kapasitas loket dan petugas pelayanan yang cukup, artinya dalam

penyelenggaraan pelayanan perlu memperhatikan apakah jumlah loket telah


memadai dengan beban/volume permintaan pelayanan.

e. Koordinasi antara unit kerja yang terkait dalam pelayanan, dalam

penyelenggaraan pelayanan perlu memperhatikan sejauh mana dilakukan

koordinasi antara komponen kerja di dalam Kantor yang bersangkutan.

1 Kejelasan

Prinsip ini mengandung arti adanya kejelasan mengenai:

1.a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik. Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: a, b, c, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,6
2.b. Unit kerja / pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab cm + Indent at: 1,37 cm

dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian kejuhan / persoalan /

sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik.

3.c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

c.3. Kepastian waktu Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah cm + Indent at: 1,27 cm

ditentukan

d.4.Akurasi Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah, cm + Indent at: 1,27 cm

e.5. Keamanan Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. | cm + Indent at: 1,27 cm

f.6. Tanggungjawab Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang cm + Indent at: 1,27 cm

ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian

keluhan / persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.


Formatted: Numbered + Level: 1 +
g.7.Kelengkapan sarana dan prasarana Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
cm + Indent at: 1,27 cm
h.8.Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung

lainnya yang memadai termasuk penyediaan Sarana teknologi

telekomunikasi dan informatika.

i.9. Kemudahan akses

Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh

masyarakat. dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

j.10. Kedisiplinan. kesopanan, dan keramahan Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Pemberian pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta cm + Indent at: 1,27 cm

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

k.11. Kenyamanan Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang cm + Indent at: 1,27 cm

nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan

fasilitas pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain

(Surjadi, 2009:118)

D. Kualitas Pelayanan Publik

Rata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari

konvensional hingga yang lebih strategis. Defenisi konvensional dari kualitas -

biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari produk, seperti kinerja,

keandalan, mudah dalam penggunaan, estetika dan sebagainya. Adapun definisi

srategis dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi

keinginan atau kebutuhan pelanggan. Berdasarkan pengertian kualitas tersebut, pada

dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu:

1. Kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan


langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan

dan memberikan kepuasan atas penggunaan produk.

2. Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan

(Lijan Poltak dkk, 2007:6).

Sehubungan dengan itu, menurut Parasuraman (dalam Bambang Istianto,

1211:123); mendefinisikan bahwa kualitas pelayanan publik menunjuk pada

beberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atau

masyarakat atas layanan yang diterima. Dengan demikian terdapat dua unsur

utama kualitas layanan yaitu layanan yang diharapkan dengan layanan yang

diterima. Arvabila jasa yang diterima atau yang dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan maka kualitas layanan yang dipersepsikan baik dan memuaskan.

Demikian pula sebaliknya layanan yang diterima kurang sesuai dengan yang

diharapkan maka kualitas layanan yang dipersepsikan buruk dan tidak

memuaskan.

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan

masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituritut kualitas pelayanan prima

yang tercermin dari:

1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai + Indent at: 0 cm

serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas , yakni pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan


pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efisiensi dan efektivitas.

4. Partisipatif. yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi

keburukan dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan deskriminasi dilihat

dari aspek apapun.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang mempertimbangkan

aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. (Lijan dkk,

2007:6).

Dimensi-dimensl kualitas layanan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi

untuk melakukan perbaikan kualitas layanan menurut Parasuraman (dalam aarrsr.g

Istianto, 2011: 124) adalah:

Seperti kepedulian dan perhatian para petugas dalam melayani. Dimensi-dimensi

tersebut harus diramu dengan baik agar kualitas layanan menjadi lebih baik .Hal

tersebut tidak mudah karena bisa saja terjadi kesenjangan antara penyedia layanan

dengan pengguna layanan. Dalam memberikan pelayanan secara umum disebutkan

oleh para ahli, bahwa terdapat empat kesenjangan yang edu diperhatikan yaitu

kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan oleh manajemen dengan jasa yang

diharapkan oleh konsumen, persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dengan

apa yang ditangkap oleh bawahan/ karyawan* konsep pelayanan >ing dimengerti

oleh karyawan dengan komunikasi dan aktivitasnya dalam memberikan pelayanan,


dan tindakan dari pemberi layanan dengan jasa yang persepsikan oleh konsumen.

Implementasi konsep pelayanan berkualitas tersebut memberikan beberapa

manfaat utama yaitu:

a)1. Meningkatnya indeks kepuasan kualitas yang di ukur dengan ukuran apapun. Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
b)2. Meningkatnya produktivitas dan efesiensi. + Indent at: 0 cm

c)3. Meningkatnya moral dan semangat karyawan.

d)4. Meningkatnya kepuasan pelanggan.

E. Kepuasan masyarakat

Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti

enougt atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi produk atau

jasa yang bisa memuaskan adalah produk dan jasa yang sanggup memberikan

sesuatu yang dicari oleh pelanggan sampai pada tingkat cukup ( Rahmayanty,

200:17).

Sedangkan menurut Caesar Demas ( 2012 ) :"Kepuasan pelanggan adalah

suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuh".

Dengan demikian kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya.

Dalam menyelenggarakan pelayanan, baik kepada pelanggan internal maupun

exsternal, pihak penyedia dan pemberi pelayanan harus selalu berupaya untuk

mengacu kepada tujuan utama pelayanan , yaitu kepuasan konsumen atau kepuasan

pelanggan. Sebagai pihak yang melayani tidak akan mengetahui apakah pelanggan

yang dilayani puas atau tidak karena yang dapat merasakan kepuasan dari suatu

layanan hanyalah pelanggan yang bersangkutan. Tingkat kepuasan yang diperoleh


para pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang atau

jasa yang mereka nikmati serta layanan lain yang berupa layanan para penjual, saat

transaksi dan purna jual Ukuran standar kualitas yang ditentukan oleh produsen

barang atau jasa belum tentu sama dengan ukuran standar kualitas yang ditentukan

oleh pelanggan. Apabila pelayanan yang sama diberikan kepada pelanggan yang

berbeda, maka tingkat kepuasan yang dirasakan oleh setiap pelanggan akan berbeda.

tujuan pengukuran kepuasan masyarakat (IKM) menurut KEPMENPAN adalah

untuk mengetahui perkembangan kinerja unit pelayanan di lingkungan instansi yang

bersangkutan secara periodik. Dan bagi unit pelayanan instansi pemerintah, hasil

pengukuran dapat digunakan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam

rangak meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dan bagi masyarakat

dapat digunakan sebagai gambaran kinerja pelayanan unit yang persangkutan.

1. Sasaran pengukuran kepuasan masyarakat (IKM) adalah:

1.a. Tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam Formatted: Indent: Left: 0 cm,
Hanging: 0,61 cm, Numbered + Level:
1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
memberikan pelayanan kepada masyarakat. ?. at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
0,05 cm + Indent at: 1,05 cm, Tab
stops: Not at 1,27 cm
2.b. Penataan sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan sehingga pelayanan

dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna.

3.c. Tumbuhnya kreativitas prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam upaya

peningkatan kualitas pelayanan publik.

Selain yang disebutkan di atas, unsur minimal yang harus ada untuk dasar

pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah:

1.a. Prosedur pelayanan Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,


Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
2.b.Persyaratan pelayanan Alignment: Left + Aligned at: 1,9 cm +
Indent at: 2,54 cm, Tab stops: Not at
2,54 cm
3.c. Kejelasan petugas pelayanan

4.d. Kedisiplinan petugas pelayanan

5.e. Tanggung jawab petugas pelayanan

6.f. Kemampuan petugas pelayanan

7.g. Kecepatan pelayanan

8.h. keadilan mendapatkan pelayanan

9.i. Kesopanan dan keramahan petugas

10.j. Kepastian biaya pelayanan

11.k. Keamanan dan kenyamanan pelayanan

2. Manfaat pengukuran kepuasan masyarakat adalah:

1.a. Mengetahui kekurangan masing-masing tingkat kelemahan/ Formatted: Indent: Left: 0,37 cm,
Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
unsur penyelenggaraan pelayanan publik. Alignment: Left + Aligned at: 1,25 cm
+ Indent at: 1,88 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
2.b.Mengetahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh

unit pelayanan secara periodik.

3.c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu Formatted: Indent: Left: 0,37 cm,
Hanging: 0,56 cm, Numbered + Level:
1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
dilakukan. at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
1,25 cm + Indent at: 1,88 cm, Tab
stops: Not at 1,27 cm
4.d. Mengetahui IKM secara pelayanan publik pada lingkup pemerintah pusat dan

daerah,

5.e. Memacu persaingan positif antara unit penyelenggara pelayanan pada

lingkup pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kinerja

pelayanan.

6.f. Bagi masyarakat IKM dapat diketahui gambaran tentang kinerja pelayanan

unit yang bersangkutan. (Rahmayanti, 2010:97)


F. Hubungan Antara Pelayanan Dengan Kepuasan Masyarakat

Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah puas; merasa senang;

perihal (hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya). Kepuasan

dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan

seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan

pelayanan suatu jasa .

Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan

elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan

lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang

menyediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting

dalam mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap

kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak

pelayanan terhadap populasi sasaran.

Kepuasan pasien merupakan indikator pertama dari standar suatu rumah sakit

untuk mengukur kualitas layanan kesehatan. Pelayanan keperawatan merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit, kualitas pelayanan kesehatan

sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan keperawatan sehingga perlu adanya

perhatian mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit tersebut. Kualitas pelayanan

Sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Hal ini relevan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman terhadap hubungan kualitas layanan
internal pemerintah dengan kepuasan kerja pegawai dan implikasinya terhadap

kepuasan pelanggan, hasil penelitian Rahman menunjukkan bahwa kualitas layanan

internal berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dengan

memfokuskan pada komponen dari kualitas layanan internal, pimpinan

dapat meningkatkan kemampuan pegawai dalam melayani masyarakat sebagai

pelanggan yang pada akhirnya memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Jadi antara kualitas pelayanan dengan kepuasan masyarakat memiliki hubungan

yang ditinjau kuat. Jika kualitas pelayanan yang berjalan semakin baik, maka

kepuasan masyrakat akan semakin baik pula.

G. Kerangka Fikir

Penelitian ini menganalisis dan menggambarkan kualitas pelayanan Biddokkes

yang ditinjau dari lima dimensi kualitas pelayanan, sehingga kerangka berfikir dapat

dilihat berdasarkan skema berikut:


H. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang menjelaskan makna variabel dan indikator-

Indikator yang merupakan gejala yang tampak dan dapat diamati. Berdasarkan

kajian teoritis serta pendapat para ahli, maka penulis menetapkan definisi

Operasional sebagai berikut:

1. Yang di maksud dengan pelayanan Bidang Kedokteran dan Formatted: Indent: Left: 0 cm,
Hanging: 0,59 cm, Numbered + Level:
3 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
Kesehatan 3iddokkes) dalam penelitian ini adalah seluruh proses pelayanan at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
3,49 cm + Indent at: 4,13 cm, Tab
stops: Not at 3,81 cm
kesehatan yang menyelenggarakan Biddokkes Polda Sulselbar selama

periode bulan Agustus sampai September 2013.

2. Yang dimaksud dengan kepuasan anggota Polri dalam penelitian ini adalah

perbandingan antara persepsinya terhadap pelayanan yang diterima dengan

harapannya sebelum menggunakan jasa pelayanan tersebut.. Apabila harapannya

terpenuhi, maka berarti pelayanan yang diterima telah memberikan kualitas yang

luarbiasa dan menimbulkan kepuasan- Sebaliknya apabila harapannya tidak

mencapai. maka diartikan kualitas pelayanan tersebut tidak memenuhi apa yang

diinginkannya dan dapat menimbulkan perasaan tidak puas terhadap pelayanan

tersebut. Berdasarkan latar belakang dan rumusan-rumusan teori di atas, maka

penelitian yang dilakukan adalah terfokus pada tingkat kepuasan pasien anggota

polri terhadap lima dimensi kualitas pelayanan yaitu:

2.a. Aspek Tangibles (bukti langsung), yakni kualitas pelayanan yang berupa
tampilan fisik, perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi

Seperti penataan ruangan, kebersihan/kenyamanan ruangan, kerapihan /

kebersihan penampilan petugas, kelengkapan serta kebersihan alat-alat yang di

pakai.

3.b. Aspek reliability (keandalan), yakni kemampuan untuk mewujudkan

janji dengan segera, akurat, dan memuaskan. Seperti pemberian pelayanan yang

tepat dan tanggap, pengadministrasian yang tidak sulit, tindakan petugas yang cepat

dan tepat.

4.c. Aspek responsiveness (daya tanggap), yakni ketanggapan dalam memberikan

pelayanan. Seperti kesiagaan petugas dalam melayani, pemberian mformasi secara

jelas, pelayanan yang tidak berbelit-belit, petugas cepat dan tanggap dalam

melayani.

5.d. Aspek assurance (jaminan), yakni kemampuan untuk memberikan jaminan.

Seperti adanya jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan, pelayanan

yang sopan/ramah, keterampilan para petugas, serta pengetahuan kemampuan

petugas dalam bekerja

6.e. Aspek empathy (empati), yakni kemampuan memahami kebutuhan pelanggan

yang mencakup kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir yang telah diuraikan, maka

diajuakan hipotesis penelitian bahwa: “Kualitas pelayanan Bidang Kedokteran

dan kesehatan (Biddokkes) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pasien anggrota Polda Sulselbar”.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Peneltian ini dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan Agustus sampai

september. Tempat yang digunakan sebagai lokasi penelitian adalah kantor Biddokes

polda Sulselbar dan rumah sakit Bhayangkara Makassar.

b.B. Jenis dan Tipe Penelitian Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: A, B, C, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,02
Jeni spenelitian ini adalah penelitian deskriptif yang merupakan penelitian cm + Indent at: 0,66 cm

menjelaskan kejadian/gejala secara sistimatik. Dan tipe penelitian yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien anggota Polri Sulselbar Alignment: Left + Aligned at: 2,47 cm
+ Indent at: 3,24 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
di rumah sakit Bhayangkara Makassar

2. Sampel Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan rata-rata Alignment: Left + Aligned at: 2,47 cm
+ Indent at: 3,24 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
pasien mengacu pada data pasien anggota Polri pada bulan Maret 2013 dan april

2013. yaitu pada bulan Maret jumlahnya 32 prang dan pada bulan April sebanyak

28 orang, Yang menjadi sampel adalah pasien anggota polri Polda Sulselbar sebanyak

30 orang, Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling


aksidental yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan kebetulan atau berdasarkan
kurun waktu tertentu (Sugiyoho 2006:78). Yang digunakan dalam pengambilan

sampling yaitu dua bulan dimulai dari bulan Agustus sampai September 2013.

Dalam teknik sampling ini siapa saja pasien anggota polri polda Sulselbar yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dari kurun waktu yang telah ditentukan dan

dapat digunakan sebagai sumber data.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka penulis menggunakan 2 (dua) metode yaitu ;

a.1. Penelitian Pustaka (Library research) adalah penelitian yang Formatted: Indent: Left: 0 cm,
Hanging: 0,66 cm, Numbered + Level:
2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
dilakukan mempelajari literatur-literatur dari berbagai pustaka dan at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
1,87 cm + Indent at: 2,51 cm

buku-buku refensi lainnya maupun melalui media internet.

b.2. Penelitian lapangan (Field research), adalah pengumpulan data lapangan dengan

teknik sebagai berikut;

a. Kuesioner, yaitu membagi-bagikan daftar pertanyaan tertulis kepada pasien Formatted: Indent: Left: 0,66 cm,
Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
anggota Polri Polda Sulselbar. Alignment: Left + Aligned at: 1,93 cm
+ Indent at: 2,56 cm

b. Metode observasi yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek yang

diteliti.

c. Metode interview, yaitu melakukan wawancara langsung dengan pasien

anggota Polri Polda Sulselbar untuk memperoleh informasi dan keterangan

yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
c.3. Jenis Data Alignment: Left + Aligned at: 1,87 cm
+ Indent at: 2,51 cm

Jenis dan data penelitian ini terdiri atas : Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: a, b, c, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,61
1.a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam perusahaan dalam bentuk cm + Indent at: 1,27 cm, Tab stops:
Not at 1,27 cm
informasi baik secara lisan maupun tertulisan

2.b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka dan

nilai-nilai

d.4.Sumber Data Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Sumber data pada penelitian ini adalah : Alignment: Left + Aligned at: 1,87 cm
+ Indent at: 2,51 cm

1.a. Data Primer Formatted: Indent: Left: 0,6 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data Alignment: Left + Aligned at: 1,24 cm
+ Indent at: 1,87 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Data primer biasanya diperoleh dari survey lapangan yang menggunakan semua

metode pengumpulan data ordinal. (Sugiyono, 2002:184).

2.b.Data Sekunder Formatted: Indent: Left: 0,61 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari Alignment: Left + Aligned at: 1,24 cm
+ Indent at: 1,87 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
sumbernya. Dalam penelitian ini data bersumber dari dokumentasi dan

laporan tertulis dari Biddokkes Polda Sulselbar.

E. Teknik Analisis Data

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini, maka metode

digunakan adalah:

1. Analisis deskriptif Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Analisis deskriptif yaitu melakukan analisis deskripti terhadap skor-skor jawaban cm + Indent at: 1,27 cm, Tab stops:
Not at 1,27 cm

responden. Pengakuan variabel dilakukan dengan menggunakan skala empat

alternatif pilihan (Skala Likert). Diberikan penilaian sebagai berikut:

4 : Sangat baik/puas

3 : Baik/puas
2 : Kurang baik/puas

1 : Tidak baik/puas

Alasan digunakan Skala likert kareria memiliki beberapa kebaikan yaitu

selain alternatif mudah, menurut J. Supranto dalam Fia Transtrianingzah (2006;49)

skala likert juga tercermin dalam keragaman skor (variability score) sebagai akibat

Penggunaan skala antara 1 sampai dengan 4.

Menurut O, Marpaung (2006:37) bahwa analisis deskriptif

persentase digunakan untuk mendiskripsikan persentase variable bebas

yaitu variabel kompensasi dan produktivitas kerja. Dalam analisis deskriptif

persentase ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat persentase

skor jawaban dari masing-masing karyawan yang diambil sampel dengan rumus

sebagai berikut:

Analisis data dengan menggunakan data sebagai berikut:

P = F/N x 100

Dimana

P = Presentase

F = Frekuensi Jawaban (Responden)

N = Jumlah subjek (Responden)

(Tiro, 2002:242)
Tabel 1 : kriteria analisis deskriptif persentase

Persentase Kategori
81,25%-100,0% Sangat Baik/Puas

62,50%-81,00% Baik/Puas

43,75%-62,49% Kurang Baik/Puas

25,00%-43,00% Tidak Baik/Puas

Sumber : O. Marpaung (2006;37)

2. Anlisis kuantitatif Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0,63
Dalam memecahkan permasalahan dan membuktikan hipotesis, maka penulis cm + Indent at: 1,27 cm, Tab stops:
Not at 1,27 cm

menggunakan rumus analisis regresi sederhana, koefisien korelasi, koefisien

determinasi dan uji-t.

1.a. Analisis Regresi Sederhana Formatted: Indent: Left: 0,78 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Yaitu suatu alat analisis untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap Alignment: Left + Aligned at: 1,28 cm
+ Indent at: 1,91 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
kinerja karyawan. Menurut Sugiyono (2010;237), rumus regresi sederhana

tersebut adalah :

Y = a + bx

Dimana:

Y = Pelayanan

x = Kepuasan

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi
Dimana untuk mencari nilai a dan b digunakan formulasi sebagai berikut:

2.b.Koefisien korelasi Formatted: Indent: Left: 0,02 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua Alignment: Left + Aligned at: 1,28 cm
+ Indent at: 1,91 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 sampai dengan -1.

Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah

hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel

mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai

variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka

kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X

tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan

sebaliknya).

Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelayanan Biddokkes terhadap kepuasan

pasien anggota Polri, akan dihitung dengan menggunakan koefisien korelasi sebagai

berikut:

Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara

dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut :


Tabel 2: Tinggi Rendahnva Koefisien Korelasi

Pertanyaan Keterangan

> 0 - 0,25 Korelasi sangat lemah

>0,25-0,5 Korelasi cukup

> 0,5-0,75 Korelasi kuat

> 0,75 - 0,99 Korelasi sangat kuat

Sumber; Sarwono (2006:27)

3.c. Koefisien determinasi Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Selanjutnya untuk melihat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan, Alignment: Left + Aligned at: 1,28 cm
+ Indent at: 1,91 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
digunakan analisis koefisien determinan (r). setelah mengetahui nilai koefisien

kdrelasi, kemudian digunakan koefisien determinasi (r2) untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variable yang satu rerga.- yang lainnya, ini dapat kita lihat dari rumus

berikut:

Kemudian untuk menguji hipotesis pengaruh pelayanan Biddokkes terhadap

kepuasan pasien anggota Polri Polda Sulselbar uji-t, yaitu dengan membandingkan

antara t-hitung dengan t-tabel pada a=0,05.

dan derajat bebas (db) = n - 2

adapun masing-masing kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

Apabila t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara pelayanan terhadap kepuasan.

I Apabila t -hitung < t-tabel maka Ho diterima dan menolak Ha. Artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara pelayanan terhadap kepuasan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

i.A. Karakteristik Objek Penelitian Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 3 + Numbering
Style: A, B, C, … + Start at: 1 +
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini berjumlah 22 kuesioner dengan Alignment: Left + Aligned at: 3,46 cm
+ Indent at: 4,09 cm

sampel 30 orang. Subjek penelitian di Biddokkes polda Sulselbar, Dari 22

kuesioner yang disebarkan semuanya kembali dengan jawaban yang lengkap dan

layak digunakan untuk analisis. Responrate dalam penelitian ini adalah 100%.

berikut ini dipaparkan karakteristik responden secara umum berdasarkan jabatan

saja.

i.1. Karakteristik responden berdasarkan jabatan Formatted: Indent: Left: 0,75 cm,
Numbered + Level: 3 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Karakteristik responden berdasarkan jabatan bertujuan untuk mengetahui Alignment: Left + Aligned at: 3,52 cm
+ Indent at: 4,15 cm

seberapa besar pengaruh jabatan yang dimiliki responden ketika menjawab

pertanyaan/pernyataan yang di ajukan penulis.

Tabel 3. Berdasarkan jabatan

NO Jabatan Jumlah Persentase


1 Kompol 1 3.3%
2 AKP 1 3.3%
3 Aiptu 6 20%
4 Aipda 1 3.3%
5 Brigpol 8 26.7%
6 Brigka 3 10%
7 Brigtu 10 33.4%
total 30 100%
Sumber : data olah angket 2013.
ii.2. Visi Dan Misi Biddokkes Polda Sulselbar Formatted: Indent: Left: 0 cm,
Numbered + Level: 3 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Visi Biddokkes Alignment: Left + Aligned at: 3,52 cm
+ Indent at: 4,15 cm

Terwujudnya pelayanan kedokteran kepolisian dan kesehatan

kepolisian. Biddokkes Sulselbar yang prima melalui sinergi polisional secara

optimal.

Misi Biddokkes

1.a. Menyelenggarakan dukungan kedokteran kepolisian yang Formatted: Indent: Left: 0,63 cm,
Hanging: 0,62 cm, Numbered + Level:
1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
profesional, proporsional dan komprehensif dalam rangka mendukung tugas at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
0,63 cm + Indent at: 1,26 cm, Tab
stops: Not at 1,27 cm
operasional kepolisian di jajaran Polda Sulselbar

2.b.Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepolisian secara paripurna dan

merata dalam rangka terwujudnya masyarakat Polri yang sehat samapta dan

sejahtera.

3.c. Menyelenggarakan fungsi kesehatan kesempatan kepolisian Formatted: Indent: Left: 0,63 cm,
Hanging: 0,62 cm, Numbered + Level:
1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
melalui pemeriksaan kesehatan terhadap calon anggota/ anggota Polri dan at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
0,63 cm + Indent at: 1,26 cm, Tab
stops: Not at 1,27 cm
PNS Polri sebagai upaya untuk mempersiapkan dan memelihara personil

Polri dan satuan Polri secara berkesinambungan

4.d.Mengelolah seluruh sumber daya secara profesional*

transparan dan akuntabel untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Biddokkes Polda Sulselbar,


4. Tugas Pokok Dari Fungsi Biddokkes Polda Sulselbar

1. Pimpinan Formatted: Indent: Left: 0,61 cm,


Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Bidang kedokteran dan kesehatan Polri atau disingkat Biddokkes adalah unsur Alignment: Left + Aligned at: 1,88 cm
+ Indent at: 2,51 cm, Tab stops: Not
at 2,54 cm
pelaksana staf khusyuk pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda

Sulselbar yang dipimpin oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan

yang disengkat Kabiddokkes,

2.a. Tugas; Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,


Hanging: 0,48 cm, Numbered + Level:
2 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
Biddokkes Polda Sulselbar bertugas menyelenggarakan at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
1,9 cm + Indent at: 2,94 cm, Tab
stops: Not at 2,54 cm
pembinaan kedokteran dan kesehatan Polri yang meliputi

kedokteran kepolisian, kesehatan kepolisian dan poliklinik.

3.b. Fungsi; Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,


Hanging: 0,48 cm, Numbered + Level:
2 + Numbering Style: a, b, c, … + Start
Biddokkes menyelenggarakan fungsi; at: 1 + Alignment: Left + Aligned at:
1,9 cm + Indent at: 2,94 cm, Tab
stops: Not at 2,54 cm
1.a) Perencanaan dan administrasi umum, ketatausahaan dan urusan dalam,
Formatted: Indent: Left: 1,18 cm,
Numbered + Level: 3 + Numbering
urusan personil, materil dan sarana prasarana, serta pelayanan keuangan Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 3,49 cm
+ Indent at: 4,31 cm, Tab stops: Not
di lingkungan Biddokkes, at 3,81 cm

2.b) Pembinaan kedokteran forensik, Disaster Victim identification (DVI)

dan kesehatan keamanan dan ketertiban masyarakat

3.c) Pembinaan kesehatan kesamaptaan, pelayanan kesehatan, dan materiil

fasilitas kesehatan.

4.d) Pelaksanaan kesehatan kedokteran dan kesehatan kepolisian. Formatted: Indent: Left: 1,18 cm,
Numbered + Level: 3 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
5.e) Pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian Alignment: Left + Aligned at: 3,49 cm
+ Indent at: 4,31 cm, Tab stops: Not
at 3,81 cm
informasi dan dokumentasi program kegiatan Biddokkes.
Kaur Keu adalah pimpinan pada bidang perencanaan yang bertanggung

jawab langsung kepada kasubbag Renmin bertugas menyelenggarakan

kegiatan pelayanan keuangan.

6.f) Kepala urusan tata Usaha (kaur TU) Formatted: Indent: Left: 1,18 cm,
Numbered + Level: 3 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Kaur TU adalah pimpinan pada bidang perencanaan yang bertanggung jawab Alignment: Left + Aligned at: 3,49 cm
+ Indent at: 4,31 cm, Tab stops: Not
at 3,81 cm
langsung kepada kasubbag Renmin bertugas rmenyelenggarakan kegiatan

ketatausahaan dan urusan dalam.

5.3.Pelaksana Tugas Pokok Formatted: Indent: Left: 0 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
1.a. Sub Bidang Kedokteran Kepolisian ( Subbid Dokpol) Alignment: Left + Aligned at: 0,63 cm
+ Indent at: 1,27 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
Subbid Dokpol adalah unsur pelaksana dalam bidang Dokpol yang bertugas
Formatted: Indent: Left: 0,63 cm,
Numbered + Level: 2 + Numbering
menyelenggarakan dan membina fungsi kedokteran forensik, DVI serta Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 1,9 cm +
Indent at: 2,94 cm, Tab stops: Not at
kesehatan keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan Polda Sulselbar dan 2,54 cm

jajarannya yang dipimpin oleh seorang Kasubbid Dokpol yang bertanggung

jawab terhadap Kabid Dokkes dan dibantu langsung oleh Kaur Doksik, Kaur

DVI, dan Kaur Keskamtibmas Tugas Kasubbid Dokpol:

a) Menyelenggarakan fungsi pelaksaan kegiatan kedokteran kepolisian Formatted: Numbered + Level: 1 +


Numbering Style: a, b, c, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
b) Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan penelitianj pengernbangan ilmu + Indent at: 0 cm

pengetahuan dan teknologi sistem dan metode, serta sarana dan

prasaranan dibidang Dokpol.

c) Permbinaan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan di bidang

Dokpol

d) Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan institusi atau

kelembagaan di dalam maupun di luar negeri.


e) Penyusunan renja serta anev di bidang Dokpol.

1. Kepala Urusan kedokteran forensik ( Kaur Doksik)

Kaur Doksik adalah Unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah kasubbid

Dokpol, bertugas melaksanakan dan membina fungsi kedokteran forensik.

2. Kepala Urusan Disaster Victim Identification ( Kaur DVI)

Kaur DVI adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah Kasubbid

Dokpol, bertugas melaksanakan dan membina kegiatan DVI.

3. Kepala Urusan Kesehatan kearrianan dan Ketertiban Masyarakat (Kaur

Keskamtibmas)

Kaur Keskamtibmas adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah

kasubbid Dokpol bertugas melaksanakan dan membina kegiatan

keskamtibmas di lingkungan Polda Sulselbar dan jajaran wilayahnya.

2.b. Sub bidang kesehatan Kepolisian (Subbid Kespol) Formatted: Indent: Left: 0 cm,
Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Subbid Kespol adalah unsur pelaksana dalam Biddokkes yang bertugas Alignment: Left + Aligned at: 1,9 cm +
Indent at: 2,94 cm, Tab stops: Not at
2,54 cm
menyelenggarakan dan melaksanakan pembinaan kesehatan kesempatan, pelayanan

dan materiil fasilitas kesehatan kepada Masyarakat Polri / PNS Polri di wilayah

Polda Sulselbar dan jajarannya dipimpin oleh Kasubbid Kespol yang bertanggung

jawab langsung kepada Kabiddokkes dan membawahi Kaur Kesmapta, Kaur

Yankes, dan Kaur Matfaskes. Tugas Kasubbid Kespol:

1.a)Menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan fisik dan jiwa. Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: a, b, c, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
2.b)Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan bekali khusus + Indent at: 0 cm

untuk anggota Polri dan PNS Polri.

3.c)Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan kesehatan prefentif yang meliputi


kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, kesehatan jiwa, kesehatan olah raga,

dan gizi di lingkungan Polda Sulselbar dan jajarannya.

4.d)Melaksanakan kegiatan material dart fasilitas kesehatan.

5.e)Menyusun renja dan anev dibidang kespol

1. Kepala Urusan Kesamaptaan ( Kaur Kesmapta)

Kaur Kesmapta adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah

Kasubbid Kespol, bertugas melaksanakan dan membina kesehatan

kesamaptaan.

2. Kepala Urusan pelayanan kesehatan (Kaur Yankes)

Kaur Yankes adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah Kasubbid

Kespol, bertugas melaksanakan dan membina pelayanan kesehatan prefentif bagi

anggota Polri/PNS Polri dan keluarganya,

3. Kepala Urusan Materiil dan Fasilitas Kesehatan (Kaur Matfaskes) Kaur

Matfaskes adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah Kasubbid

Kespol, bertugas melaksanakan penyiapan dan pemeliharaan materiil dan

fasilitas kesehatan.

4. Kepala Rumah Sakit Polri (Karumkitpol)

Bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi personel Polri dan

keluarganya serta menyelenggarakan dukungan kedokteran kepolisian dan

kesehatan bagi tugas operasional dan pembinaan Polri. Tugas dan Fungsi Rumah

Sakit Polri sama seperti rumah sakit lainnya di Indonesia tugas sekaligus fungsi

dari rumah sakit Polri adalah:


1.a) Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis Formatted: Indent: First line: 0 cm,
Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
2.b) Melaksanakan pelayanan medis tambahan Alignment: Left + Aligned at: 0 cm +
Indent at: 0 cm

3.c) Melaksanakan pelayanan penunjang medis tambahan

4.d) Melaksanakan pelayanan medis khusus

5.e) Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan

6.f) Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi

7.g) Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial

8.h) Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

9.i) Melaksanakan pelayanan rawat jalan

10.j) Melaksanakan pelayanan gawat darurat

11.k) Melaksanakan pelayanan rawat inap

12.l) Melaksanakan pelayanan administratif

13.m) Melaksanakan pelayanan administrasi Rekam Medis

14.n) Melaksanakan pendidikan Medis dan Para medis

15.o) Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan

16.p) Membantu tindakan penyelidikan epidemiologi

17.q) Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman/ kedokteran kepolisian

(spesifikasi layanan rumah sakit Polri)

B. Pelayanan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes)


Di Polda Sulselbar

Pelayanan kesehatan adalah upaya, pekerjaan atau kegiatan kesehatan yang

ditunjukkan untuk mencapai derajat kesehatan perorangan /masyarakat yang optimal/

setinggi-tingginya. Pelayanan kesehatan Polri adalah upaya-upaya tersebut yang

dilakukan pada fasilitas kesehatan yang dimiliki Polri maupun non Polri terutama
melayani masyarakat lingkungan Polri serta masyarakat umum yang ada disekitarnya.

Pelayanan yang tersedia dalam bentuk rawat jalan, gawat darurat dan rawat inap.

Pelayanan kesehatan Polri pada tingkat Markas Besar Kepolisian

Negara Republik Indonesia dikoordinir oleh satuan organisasi penunjang

yaitu Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Pusdokkes Polri). Di tingkat

kewilayahan/ Polda, fungsi ini diemban oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri

(Biddokkes). Jenis Pelayanan Biddokkes Polda Sulselbar:

1.a. Pelayanan kesehatan meliputi: Formatted: Indent: Left: 0,61 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
1. Pelayanan Rawat jalan termasuk Unit Gawat Darurat meliputi: Poliklinik Alignment: Left + Aligned at: 1,22 cm
+ Indent at: 1,86 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
rumah sakit Polri, Poliklinik induk di Polda dan Poliklinik tingkat
Formatted: Indent: Left: 1,27 cm,
Numbered + Level: 1 + Numbering
Poltabes/Polres Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 1,87 cm
+ Indent at: 2,51 cm, Tab stops: Not
2. Pelayanan Rawat inap : Rumah sakit Polri at 1,27 cm

3. Tindakan medis

4. Pemeriksaan penunjang diagnosa

5. Pemeriksaan hamil dan pertolongan persalingan

6. Apotek

7. Kesehatan gigi dan mulut

8. Optikal

9.b.Restitusi Kesehatan Formatted: Indent: Left: 0,61 cm,


Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Hak memperoleh Festitusi kesehatan adalah PNS Polri, anggota Polri dan Alignment: Left + Aligned at: 1,22 cm
+ Indent at: 1,86 cm, Tab stops: Not
at 1,27 cm
keluarga (istri/suami, anak dan anak angkat).

1. Anak sampai dengan anak ke-4 (kedua). Formatted: Indent: Left: 1,24 cm,
Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
2. Anak yang berusia di atas 21 (dua puluh satu) tahun sampai dengan Alignment: Left + Aligned at: 2,51 cm
+ Indent at: 3,15 cm, Tab stops: Not
at 2,54 cm
dibawah 25 (dua puluh lima) tahun, masih sekolah/kuliah dan belum

kawin diberikan restitusi kesehatan dengan melampirkan surat

keterangan kuliah/sekolah dari sekolah/perguruan tinggi dimaksud;

3. Anak yang telah berusia dia atas 21 (dua puluh satu) tahun dalam

kondisi cacat tidak dapat mencari penghasilan sendiri, diberikan

festitusi kesehatan dengan melampirkan surat keterangan cacat dari

dokter pemerintah.

4. Ketentuan pemberian restitusi kesehatan umum dan khusus,

5. Pemberian restitusi kesehatan tidak berlaku bagi pengobatan di luar negeri

C. Tingkat Kepuasan Pasien Anggota Polri Terhadap Pelayanan


Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulselbar.

Pelayanan yang baik sering dinilai oleh pasien secara langsung terhadap

Biddokkes sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan anggota Polri atau disebut juga

sebagai produsen jasa, karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas

sistem pelayanan yang diberikan agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan

kepuasan pasien. Jadi kwalitas pelayanan merupakan hal penting yang harus

diperhatikan oleh Biddokkes agar dapat tercapai kepuasan pasien anggota Pojri Polda

Sulselbar.

Berikut ini adalah tanggapan responden tentang kepuasan pasien

Polri terhadap pelayanan Biddokkes Polda Sulselbar, yang djukur dari lima dimensi /

aspek kualitas pelayanan:

1. Aspek Tangibles (Bukti Langsung)

Aspek tangibles (bukti langsung) adalah kualitas pelayanan yang berupa

tampilan fisik. Tingkat kepuasan responden mengenai tampilan fisik baik dari segi
penataan ruangan, kelengkapan alat-alat yang digunakan maupun kebersihan/

kerapihah para petugas dapat dilihat dari tanggapan responden dari setiap item dari

aspek tangibles (bukti langsung) berikut ini:

a). Tanggapan Responden Mengenai Penataan Eksterior Dan Interior


Ruangan.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden mengenai penataan eksterior

dan interior ruangan responden yang diperoleh menunjukkan bahwa yang menjawab

sangat baik/puas frekuensinya sebesar 5 orang atau 16,7%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 19 orang atau 63*3%, Dan yang menjawab kurang baik/puas

frekuensinya 6 orang atau 20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 19 orang atau 6,6% dengan nilai 89.

Sehingga 89/120 x 100% = 74,16% kategori baik/puas. Penataan ruangan baik

eksterior maupun interior sangat menentukan tingkat kepuasan pasien, dari hasil

pembagian angket yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa pasien

baik/puas dengan penataan interior dan eksterior di Biddokkes polda Sulselbar.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 4. Tanggapan responden mengenai penataan eksterior dan


interior ruangan.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 5 16,7% 4 20


2 Baik/puas 19 63,3% 3 57
3 Kurang baik/puas 6 20% 2 12
4 Tidak baik/puas - - 1 -
Jumlah 30 100 % - 89
Sumber : Data olah angket, 2013
b). Tanggapan responden terkait kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait kebersihan, kerapihan

dan kenyamanan ruangan. Menunjukkan bahwa responden yang menjawab sangat

baik/puas frekuensinya sebesar 5 orang atau 16,7%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 20 orang atau 66,6%. Dan yang menjawab kurang baik/puas

frekuensinya 5 prang atau 16,7%, Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 20 prang atau 66,6% dengan nilai

90. Sehingga 90/120 x 100% = 75% kategori baik/puas. Berdasarkan analisis data

tersebut dapat dilihat bahwa pada umumnya pasien merasa baik/puas dengan

kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa responden baik/puas terhadap kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan

di rumah sakit Bhayangkara Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel

berikut ini;

Tabel 5. Tanggapan responden terkait kebersihan, kerapihan

dan kenyamanan ruangan.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 5 16,7% 4 20

2 Baik/puas 20 66,6% 3 60

3 Kurarig baik/puas § 16,7% 2 10

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% - 90

Sumber ; Data plah angket, 2013


43

c). Tanggapan responden mengenai kerapihan dan kebersihan penampilan

petugas.

Berdasafkan artalisis data tanggapan responden mengenai kerapihan dan

kebersihan penampilan petugas menunjukkan bahwa responden yang menjawab

sangat baik/puas frekuensinya sebesar 4 orang atau 13,3%- Vang menjawab baik/puas

frekuensinya 19 orang atau 63,3%. Dan yartg menjawab kurarig

baik/pUas

frekuensinya 7 orang atau 23,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 19 orang atau 66,6% dengan nilai

87. Sehingga 87/120 x 100% = 72,5% kategori baik/puas. Penampilan petugas terkait

kerapihan dan kebersihan juga berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Dari

data tersebut menunjukkan bahwa umumnya pasien merasa puas/baik dengan

penampilan petugas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

responden

baik/puas mengenai kerapihan dan kebersihan penampilan petugas di Biddokkes

polda Sulselbar di rumah sakit BhayahgkaM Makassar.

Tabel 6. Tanggapan responden mengenai kerapihan dan kebersihan penampilan

petugas.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skpr Aktual

1 Sangat baik/puas 4 13,3% 4 16

2 Baik/puas 19 63,3% 3 57

3 Kurang baik/puas 7 23,4% 2 14


4 Tidak baik/puas - - 1 ?

Jumlah 30 100% - 87

Sumber : Data olah angket, 2013


44

d). Tanggapan responden terkait kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat

yang dipakai

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait kelengkapan,

kesiapan

dan kebersihan alat-alat yang dipakai menunjukkan bahwa responden yang menjawab

sangat baik/puas frekuensinya sebesar 6 orarig ataU 20%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 20 orang ataU 66,7%. Dan yang menjawab kurarig

baik/puas

frekuensinya 4 orang atau 13,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 20 orang atau 66*7% dengan nilai

92. Sehingga 92/120 x 100% = 76,7% kategori baik/puas. kelengkapan, kesiapan dan

kebersihan alat-alat yang dipakai petugas ketika melayani pasien sangat berpengaruh

terhadap tingkat kepuasan pasien. Berdasarkan label dapat dilihat bahwa dari 30

responden maka yang menjawab baik/puas sebanyak 20 orang. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa responden. baik/puas terkait kelengkapan, kesiapan dan

kebersihan alatalat yang dipakai petugas di rumah sakit Bhayangkara Makassar.

label 7. Tanggapan responden terkait kelengkapan, kesiapan dan kebersihan

alat-alat yang dipakai.

No Kategori Jawabah Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 6 20% 4 24

2 Baik/puas 20 66,7% 3 60

3 Kurang baik/puas 4 133% 2 8


""4'" Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% - 92

Sumber rData olah angket, 2013


45

Befdasafkan pembahasan dari setiap item dafi aspek tangibles (bukti

langsung) tersebut di atas, maka menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responded

terhadap penataan eksterior dan interior ruangan adalah 74,16 % dengan kategori

baik/puas. Tingkat kepuasan responden terhadap Kebersihan, kerapihan, dan

kenyamanan ruangan adalah 75 % dengan kategori baik/puas. Tingkat kepuasan

responden terhadap kerapihan dan kebersihan penampilan petugas adalah 72,5%

dengan kategori baik/puas. Dan tingkat kepuasan responden terhadap kelengkapan,

kesiapan, dan kebersihan alat-mlat yang dlpakai adalah 76,7 % dengan kategori

baik/puas. Dengan demikian dapat disjmpulkan bahwa tingkat kepuasan responden /

pasien Poiri polda Sulselbar terhadap pelayanan Biddokkes dari aspek tangibles

(bukti langsung) adalah 74,59 % dengan kategori baik/puas. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dari tabel berikut ihi:

Table 8, Tingkat kepuasan responden yang dinilai dafi segi aspek tangibles.

No Pernyataan Skof Skof % kategori

Aktual Ideal
1 Penataan eksterior dan 89 120 74,16 Baik/puas

2 Kebersihan,
interior ruangan kerapihan, 90 120 75 Baik/puas

3 Kerapihan
dan kenyamanan ruangan dan 87 120 72,5 Baik/puas

4 Kelengkapan, kesiapan,
kebersihan penampilan petugas 9? 120 76,7 Baik/puas

dan Jumlah 358 480 298,36 Baik/puas

kebersihanRata-rata
alat-alat yang dipakai 89,5 120 74,59

Sumber : Data olah angket, 2013


46

2. Aspek Reliability ( keandalan)

Aspek reliability (keandalan) adalah kemampuan untuk mewujudkan janji.

Tingkat kepuasan fesponden dari segi aspek reliability dapat dilihat dari tanggapan

responden dari setiap item aspek reliability (keandalan) berikut ini: a)s Tanggapan

responden terkait pelayanan seeara tepat dan tanggap

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait pelayanan seeara tepat

dan tanggap menunjukkan bahwa responden yang menjawab sangaf baik/puas

frekuensinya sebesar 6 orang atau 20%. Yang menjawab baik/puas frekuensinya 21

orang atau 70%. Dan yang menjawab kurang baik/puas frekuensinya 3 orang atau

10%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 21 orang atau 70% dengan nilai 93. Sehingga 93/120 x 100% =

77.5% kategpri baik/puas. Dengan demikian dapat disimpMlkan bahwa responden

baik/puas terhadap pelayanan yang diberikan Oleh Biddokkes Polda Sulselbar. untuk

lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini: Table 9. Tanggapan responden terkait

pelayanan seeara tepat dan tanggap.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 6 20% 4 24

2 Baik/puas 21 70% 3 63

3 Kurang baik/puas 3 10% 2 6

""$'" Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% * 93

Sum er: Data olah angket, >13

b 2C
47

b). Tanggapan responden terhadap prosedur pengadministrasian yang tidak

sulit,

Berdasarkan analjsis data tanggapan responden terhadap

prosedur

pengadministrasian yang tidak sulit menunjukkan bahwa responden yang menjawab

sangat baik/puas frekuensinya sebesar 2 orang atau 6,7%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 20 orartg atau 66,6%. Dan yang menjawab kiirartg

baik/puas

frekuensinya 8 orang atau 26,7%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 20 orang atau 66,6% dengan nilai

84. Sehingga 84/120 x 100% = 70% kategori baik/puas. Pengadministrasian petugas

jaga ketika melayani pasien atau keluarga pasien menentukan seberapa besar

kcpuasan yang dirasakan pasien tersebut. Dari data diatas menunjukkan bahwa

umumnya pasien merasa puas/baik dengan pengadministrasian yang

dilakukan

petugas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap

prosedur pengadministrasian yang tidak sulit di rurtiah sakit Bhayahgkara Makassar.

Tabel 10. Tanggapan responden terhadap prosedur pengadministrasian yang

tidak sulit.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 2 6,7% 4 8

2 Baik/puas 20 66,6% 3 60
T" Kurwg baik7puas """ .... 8 26,7%" """. "2 ■" ' ~ jg—'

"•$■ Tidak baik/puas - ; 1 »

- Jumlah 30 100% f 84

Sumber: Data olah angket, 2013


^8

c). Tadggapan responden terkait tindakan yang cepat dan tepat

terhadap pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.

Berdasarkan analisis data* tanggapan responden terkait tindakan yang Gepat

dan tepat terhadap pemeriksaan* pengobatan dan perawatan menunjukkan bahwa

responden yang menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 5 orang atau 16,7%.

Yang menjawab baik/puas frekuensinya 2Q orang atau 66,6%. Dan yang menjawab

kurang baik/puas frekuensinya 5 orang atau 16,7%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 20 orang atau 66,6% dengan nilai 90. Sehingga 90/120 x 100% =

75% kategori baik/puas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

baik/puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Biddokkes Polda Sulsebar. Untuk

lehih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini;

Tabel 11. Tanggapan responden terkait tindakan yang cepat

dan tepat terhadap pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.

"No* Kategori Jawaban Frekuensi" " % BobbT Skor Aktuai

1 Sangat baik/puas 5 16,7% 4 20

2 Baik/puas 20 66,6% 3 60

3 Kurang baikypuas 5 16,7% 2 10

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% •? 90

Sumber \ Data olah angket, 2013


49

d). Tanggapan responden mengenai pemeriksaan laboratorium,

kunjungan dokter dan perawatan dijalankan dengan tepat.

Berdasarkan ahalisis data tanggapan responden mengenai

pemeriksaan

laboratorium, kunjungan dokter dan perawatan dijalankan dengan tepat menunjukkan

bahwa responden yang menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 7 orang atau

23,3%- Yang menjawab baik/puas frekuensinya 20 orang atau 66,7%. Dan yang

menjawab kurang baik/puas frekuensinya 3 orang atau 10%.

Hal tersebut

menunjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 20

orang atau 66,7% dengan nilai 94. Sehingga 94/120 x 100% s 78,33% kategori

baik/puas. Pemeriksaan laboratorium, kunjungan dokter dan perawatan dijalankan

dengan tepat sesuai dengan prosedur maka sistem pelayanan sudah berjalan dengan

baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap

pelayartari yang diberikan oleh Biddokkes Polda Sulselbar,

label 12. Tanggapan responden mengenai pemeriksaan

laboratorium, kunjungan dokter dan perawatan dijalankan

dengan tepat.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 7 23,3% w

2 Baik/puas 20 66,7% 3 60
-5- 'Kurang baik/puas " ...... % tm" >»nf.^<r..'. "6......... "

4 Tidak baik/puas - t r -

Jumlah 30 100% T 94

Sum er : Data olah angket, )13

b 2C
50

Berdasafkan pembahasan dari setiap item dari aspek reliability (keahdalan)

tersebut di atas, maka menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap

pemberian pejayanan terhadap pasien secara tepat dan tanggap adalah 77,5 % dengan

kategpri baik/puas Tingkat kepuasan responden terhadap prosedur

pengadministrasian yang tidak sulit adalah 70 % dengan kategori baik/puas. Tingkat

kepuasan responden terhadap tindakan yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan,

pehgobatan dan perawatan adalah 75% dengan kategori baik/puas. Dan tingkat

kepiiftsan responden terhadap pemeriksaan laboratorium, kunjungan dokter dan

perawatan dijalankan dengan tepat adalah 78,33 % dengan kategori baik/puas.

Dengan demikiari dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan responden / pasien Polri

Polda Sulselbar terhadap pelayanan Biddokkes dari aspek reliability ( keandalan)

adalah 75,21 % dengan kategori baik/puas;

No Pernyataan Skor Skor % kategpri

Aktual Ideal
1 Pemberian pelayanan 93 120 77,5 Baik/puas

2 Prosedur pengadministrasian
terhadap pasien secara tepat yang
dan 84 120 70 Baik/puas

3 Tindakan
tidak sulit
tanggap yang cepat dan 90 120 75 Baik/puas

tepat terhadap pemeriksaan^


4 Pemeriksaan 94 120 78,33 Baik/puas
pengpbatan dan perawatan.
labPratorium, kunjungan dokter
Junllah 361 480 300,83 Baik/puas
dan perawatan dijalankan dengan
Rata-rata 90,25 120 75,21
tepat
Sumber I Data olah ahgket, 2013
51

3. Aspek Responsiveness ( Daya Tanggap)

Aspek responsiveness (daya tanggap) adalah ketanggapan dalam memberikan

pelayanan. Tingkat kepuasan responden dari segi aspek responsiveness dapat dilihat

dari tanggapan responden dari setiap item dari aspek responsiveness berikut ini: a).

Tanggapan responden terkait kesiagaan petugas dalam membantu pasien.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait kesiagaan petugas dalam

membantu pasien menunjukkan bahwa responden yang menjawab sangat baik/puas

frekuensinya sebesar 13 orang atau 43*3%. Yang menjawab baik/puas frekuensinya

15 orang atau 50%. Dan yang menjawab kurang baik/puas frekuensinya 2 orang atau

6.7%. Ha! tersebut menunjukkan bahwa umurnnya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 15 orang atau 50% dehgan nilai 101. Sehingga 101/120 x 100% ==

84.16% kategofi baik/puas. Kesiagaan petugas dalam membantu pasien berpengaruh

besar terhadap tingkat kepuasan pasien. Pasien akan merasa puas apabila ada petugas

yang selalu ada dan siap membantu pasien apabila dibutuhkan. Dari data tersebut

diatas dapat kita lihat bahwa umurnnya pasien menjawab puas/baik atas kesiagaan

petugas dalam membantu pasien. Dengah demikian dapat disimpulkan bahwa

responden baik/puas terhadap kesiagaan petugas dalam membantu pasien pada

Biddokkes polda sulsebar di rumah sakit Bhayangkara Makassar. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat darj tabel berikut inj;


52

Tabel 14. Tanggapan responden terkait kesiagaan petugas dalam membantu

pasien.

I
No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 13 43,3% 4 52

2 Baik/puas 15 50% '"'""1 45

3 Kurang baik/puas 2 6,7% 2 4

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% * 101

Sufti ef: Data olah angket, •13


b). Tanggapan responden terhadap petugas yang memberikan informasi secara
b 2C
jelas. dan mudah dimengerti,

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terhadap petugas yang

memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti menunjukkan bahwa

responden yang menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 6 orang atau 20%.

Yang menjawab baik/pUas frekuensinya 17 orang atau 56,7%. Dan yang menjawab

kurang baik/puas frekuensinya 7 orang atau 23,3%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 17 orang atau 56,7% dengan nilai 89. Sehingga 89/120 x 100% =

74,16% kategori baik/puas, Pemberian informasi secara jelas, cepat dan mudah di

mengerti pasien itu sangat membantu pasien ketika pasien sulit mendapatkan info.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap

pelayanan
53

yang diberikan oleh Biddokkes Polda Sulselbar terkait dengan pembefian infofrriasi

yang cepat dan mudah dimengerti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

Tabel 15. Tanggapan responden terhadap petugas yang memberikan informasi

secara jelas dan mudah dimengerti.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bpbot SkbrAktiai

1 Sangat baik/puas 6 20% 4 24

2 Baik/puas 17 56,7% 3 51

3 Kufang baik/puas 7 23,3% 2 14

4 Tidak baik/puas - p 1 -

Jumlah 30 100% - 89

Surnber : Data blah angket, 2013

c). Tanggapan responden terkait prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait prosedur pelayanan

yarig tidak berbelit-belit menuhjukkan bahwa responden yarig menjawab sahgat

baik/puas frekuensinya sebesar 4 orang atau 13,3%. Yang menjawab baik/puas

frekUensinya 15 Orang atau 50%. Dan yang menjawab kUrahg baik/puas

frekuensinya 11 orapg atau 36,7%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa umurhhya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 15 orang atau 50% dengan nllai 83. Sehingga 83/120 x 100% =

69,16% kategori baik/puas. Pelayanan yang tidak berbeht-belit memudahkan dan


54

sangat membantu pasien ketika pasien tersebut dirawat. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap pelayanan yang diberikah oleh

Biddokkes Polda Sulselbar, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 16. Tanggapan responden terkait prosedur pelayanan yang tidak

berbelit-belit.

No"' Kategori Jawaban Frekuensi "%' Bbbot Skor Aktiial

1 Sangat baik/puas 4 13,3% 4 16

2 Baik/puas 15 50% 3 45

3 Kurang baik/puas 11 36,7% 2 22

4 Tidak baik/puas T - 1 -

Jumlah 30 100% - 83

Sumber: Data olah angket, 2013

d). Tanggapan responden terkait tittdakan dokter dan perawat yang cepat, tanggap

terhadap keluhan pasien,

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait tindakan dokter

dan

perawat yang cepat, tanggap terhadap keluhan pasien menunjukkan

bahwa

responden yang menjawab sangat baik/puas frekuensirtya sebesar 4 orang ataii 13,3%.

Yang menjawab baik/puas frekuensinya 16 orang atau 53,4%. Dan yang menjawab

kurang baik/puas frekuensinya 10 orang atau 33,3%. Hal tersebut nienunjukkan


bahwa umumnya responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 16 prang atau

53,4% dengan nilai 84 Sehingga 84/120 x 100% = 70% kategori baik/puas. Dengan
55

demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap tindakan dpkter

dan perawat yang cepat, tanggap terhadap keluhan pasien di Biddokkes, khususnya di

rumah sakit Bhayangkara Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

berikut ini;

Tabel 17. Tanggapan responden terkait tindakan dpkter dan perawat yang

cepat, tanggap terhadap keluhan pasien.

No Kategori Jawahan Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 4 13,3% 4 16

T BaifcTpuas "16 53,'4% r~" "■"■"" .... 48"

3 Kurang baik/puas 10 33,3% '2 20

4 Tidak baik/puas * - i -

Jumlah 30 100% - 84

Sum er: Data olah angket, 2C 113


e). Tanggapan responden terkait pelayanan pasien yang tidak menunggu
b
lebih dari satu jam.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait pejayanan pasien

yang

tidak menunggu lebih dari satu jam-nrenunjukkan bahwa responden yang

menjawab

sangat baik/puas Frekuensinya sebesar 4 orang atau 13,3%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 15 orang atau 50%. Dan yang menjawab kUfang baik/puas frekuensinya

11 orang atau 10%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya responden


menjawab baik/puas dengan frekuensi 15 orang atau 50% dengan nilai 83. Sehingga

83/120 x 100% = 69,i6% kategori baik/puas. Petugas rumah sakit Bhayangkara


56

ketika memberikan pelayanan kepada pasien siidah baik, walaupun masih ada

responden yang menyatakan kurang puas dengan pelayanan tersebut Tetapi secara

umum responden sudah merasa puas dengan pelayanan yang tidak menunngu lebih

dari satu jam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas

terhadap pejayanan yang diberikan pleh Biddokkes Polda Sulselbar. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini:

label 18. Tanggapan responden terkait pelayanan pasien

yang fidak nienunggu lebih dari satu jam.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 4 13,3% 4 16

2 Baik/puas 15 50% 3 45

3 Kurang baik/puas 11 36,7% 2 22

"J" Tidak baik7puas - - T~ -

Jumlah 30 100% » 83

Sum er: Data olah angket, 13


Berdasarkan pembahasan dari setiap item dari aspek responsiveness (daya
b 2C
tanggap) tersebut di atas, maka menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden

terhadap kesiagaan petugas kesehatan UntUk membantu pasien adalah 84,16 %

dengan kategori baik/puas. Tingkat kepuasan responden terhadap petugas dalam

memberikan informasi seeara jelas dan mudah dimengerti adalah 74,16 % dengan

kategori baik/pUas. Tingkat kepUasan responden terhadap prOsedUr pelayanan yang

tidak befbelit-belit. adalah 69,17% dengan kategori baik/puas. Tingkat kepuasan


responden terhadap doktef dan perawat rnembefikan reaksi yang cepat dan tanggap

terhadap keluhan pasien adajah 70 % dengan kategori baik/puas. Dan tingkat

kepuasan responden terhadap pelayanan yang tidak menunggu lebih dari satu jam

adalah 69,17%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan

resppnden / pasien Polri polda Sulselbar terhadap pelayanan Biddokkes dari aspek

responsiveness (daya tanggap) adalah 73,34 % dengan kategori baik/puas. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Table 19. Tingkat kepuasan responden yang dinilai dari

segi aspek responsiveness.

No Pemyataan Skor Skor % kategori

Aktual Ideal
1 Kesiagaan petugas 101 120 84,16 Baik/puas

2 Petugas rriemberikan
kesehatan untuk membantu pasien 89 120 74,16 Baik/puas

informasi secara jelas


3 Prosedur pelayanan yang 83 120 69,17 Baik/puas
dan miidah dimengerti.
4 Dokter
tidak dan perawat memberikan
berbelit-belit. 84 120 70 Baik/puas

reaksi yang eepat dan


5 Tidak rnenunggu pelayanan lebih "83 120" " 69717 "Baik/puas
tanggap terhadap keluhan pasien.
' dari ljam....Jumlah 440 600 366,7 Baik/puas

R^ta-rata 88 120 7334

Sumber: Data olah angket, 2013


58

4. Aspek assurance (jaminan)

Aspek assurance ( jaminan) adalah kemampuan untuk memberikan jaminan.

Tingkat kepuasan responden dari segi aspek assurance dapat dilihat dari tanggapan

respondeh dari setiap item dari aspek assurance (jaminan) berikut jni:

a). Tanggapan responden terkait pengetahuah dan kemampuan para dokter

dalam menetapkan diagnosis penyakit

Kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit merupakan hal

yang terpenting dalam pemberian pelayanan terhadap pasien. Apabila seorang dokter

salah dalam mendiagnosa penyakit* maka akan terjadi malpraktek yang pada akhirnya

bjsa berakibat fatal bagi pasien bahkan dapat menyebabkan kematian.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait pengetahuan dan

kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit menunjukkan bahwa

responden yang menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 5 orang atau 16,7%.

Vang rnenjawab baik/puas frekuensinya 21 orang atau 7Q%- Dan yang menjawab

kurang baik/puas frekuensinya 4 orang atau 13,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

umumnya responden menjawab baik/puas dengan frekuehsi 21 orang atau 70%

dengan nilai 91. Sehingga 91/120 x 100% - 75,83% kategori baik/puas. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/pua$ terhadap pengetahuah dan

kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit di Biddokkes Polda

Sulselbar -, khususnya di rumah sakit Bhayangkara Makassar, Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat tabel berikut ini;


59

Tabel 20. Tanggapan responden terkait pengetahuan dan kemampuan para

dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Robot Skor Aktual

i Sangat baik/puas 5 16,7% 4 20

'"J" Baik/puas 21 70% '" : ... 3""' 63

3 Kurang baik/puas 4 133% 2 8

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% - 91

Sum ef t Data olah angket, >13


b). Tanggapan responden mengenai keterampilan para dokter, perawat, dan
b 2C
petugas lainnya dalam bekerja.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden mengenai keterampilan

para

dokter, perawat, dan petugas lainnya dalam bekerja menunjukkan bahwa responden

yang menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 3 orang atau 10%. Yang

menjawab baik/puas frekuensinya 17 orang atau 56,7%. Dan yang menjawab kurang

baik/puas frekuensinya 10 orang atau 33,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

umumnya responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 17 orang atau 56,7%

dengan nilai 83. Sehingga 83/120 x 100% = 69,16% kategori baik/puas. Keterampilan

para dpkter, perawat dan petugas lainnya sudah memenuhi standar ini dibuktikan dari

30 responden yang menjawab puas ada 17 orang, walaupun ada sebagian responden

yang menjawab kurang puas dengan keterampilan yang dimiliki para petugas
60

tersebut. Tetapi secara umum responden puas. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa responden baik/puas terhadap pelayarian yang diherikari Biddokkes Polda

Sulselbar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini;

Tabel 21. Tanggapan responden mengenai keterampilan para dokter, perawat, dan

petugas lainnya dalam bekerja.

No' Kategori Jawaban Frekuensi "% " Bob6t Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 3 10% 4 12

2 Baik/puas 17 56,7% 3 51

3 Kurang baik/piias 10 33,3% 2 20

4 Tidak baik/puas - 7! 1 i

Jumlah 30 100% - 83

Surnber: Data olah angket, 2013

c) Tanggapan responden terkait pelayanan yang sopan dan ramah

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait pelayanan yang sopan

dan ramah menunjukkan bahwa responden yang menjawab sangat baik/puas

frekuensinya sebesar 3 orang atau 10%: Yang menjawab baik/puas frekuensinya 20

orang atau 66,7%, Pan yang menjawab kurang baik/puas frekuensinya 7 orang atau

23,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/piias

dengan frekuensi 20 orang atau 66,7% dengan hilai 86. Sehihgga 86/120 x 100% *

71,67% kategori baik/puas. Pelayanah yang sopah dan ramah yang ditunjukkan oleh

Biddokkes Polda Sutselbar sangat dirasakan baik/puas oleh pasien, ini dibuktikan
dari angket yang djbagikan oleh peneliti maka secara umum ada 20 responden yang
61

memjawab ramah dan sopan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

baik/puas terhadap pelayanan yang diberikan oteh Bjddokkes Polda Sulselhar. Urituk

lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 22. Tanggapan responden

terkait pelayanan yang sopan dan ramah.

No' Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot S^Aktual

1 Sangat baik/puas 3 10% 4 12

2 Baik/puas 20 66,7% 3 60

3 Kurang baik/puas 7 23.3% 2 14

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% - 86

Sumber: Data olah angket, 2013

d). Tanggapan responden terkait adanya jaminan keamanan dan

kepercayaan terhadap pelayanan.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait adanya jaminan

keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan menunjukkan bahwa responden yang

mehjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 1 orang atau 3,3%. Yang rrierijawab

baik/puas frekuensinya 20 orang atau 66,7%. Dan yang menjawab kurang baik/puas

frekuensinya 9 prang atau 30%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 19 orang atau 63,4% dengan nilai

82. Sehingga 82/120 x 100% = 68,33% kategori baik/puas. Pemberian pelayanan

rhengehai Jaminan keamanan dan kepercayaan dari pihak Biddokkes kepada pasien
sudah memenuhi prosedUr yang berlaku di Biddokkes Polda Sulselbar . Hal tersebut
62

menunjukkan bahwa rata^rata responden merasa puas dengan jaminan yang telah

diberikan, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap

pelayanan yang diberikan oleh Bjddokkes Polda Sulselbar, Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabei 23. Tanggapan responden terkait adanya jaminan

keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan.

No Kategori Jawaban Frekuettsi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 1 3,3% 4 4

2 Baik/puas 20 66,7% 3 60

3 KUrang baik/puas 9 30% 2 18

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 3Q 100% - 82

Sumber : Data plah angket^ 2013

e). Tanggapan responden terkait adanya pemberian restitusi.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait adanya pemberian

restitusi menunjukkan bahwa responden yang menjawab sangat baik/puas

frekuensinya sebesar 7 orang atau 23,3%. Yang menjawab baik/puas frekuensinya 20

orang atau 66,7%. Dan yang menjawab kurang baik/puas frekuensinya 3 orang atau

10%. Hal tefsebut menunjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 20 orang atau 66,7% dengan nilai 94. Sehingga 94/120 x 100% =

78^33% kategori baik/puas. Pemberian restitusi sangat dirasakan mamfaatnya oleh


pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap
63

adanya pemberian festitusi di Biddokkes Polda Sulselbar. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat tabel berikut ini:

Tabel 24. Tanggapan responden terkait adanya pemberian restitusi.

No Kategori Jawaban Ffekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 7 23,3% 4 28

2 Baik/puas 20 66,7% 3 60

3 Kurang baik/puas 3 10% 2 6

4 Tjdak baik/puas - - 1 -

Jurnjah 3Q 100% - 94

Sumber : Data olah angket, 2013

Berdasarkan pembahasan dari setiap item dari aspek assurance ( jaminan)

tersebut di atas, maka menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap

Pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit. adalah

75,83 % dengan kategori baik/puas. Tingkat kepuasan responden keterampilan para

dokter, perawat, dan petugas lainnya dalam bekerja adalah 69,16 % dengan kategori

baik/puas. Tingkat kepuasan responden terhadap pelayanan yang sopan dan ramah

adalah 71,67% dengan kategori baik/puas. Tingkat kepuasan responden terhadap

adanya jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan adalah 68j33%. Dan

tingkat kepuasan responden terhadap pemberian festitusi adalah 78,33 % dengan

kategori baik/puas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan

responden / pasien Polfi polda Sulselbar terhadap pelayanan Biddokkes dafi


aspek
6

assurance ( jaminan) adalah 72,67 % deilgan kategofi baik/puas. Ufttuk lebih

jelasnya dapat dilihat tabel berjkut ini:

Table 25. Tingkat kepuasan responden yang dinilai dari segi aspek assurance

No Pernyataan Skor Skor % kategori

Aktual Idea!
1 Pengetahuan dan kemampuan para 91 120 75,83 Baik/puas

dokter menetapkan
2 KeterarnpiJan para 83 120 69,16 Baik/puas
diagnosis penyakit.
dokter, perawat, dan petugas
3 Pelayanan yang sopait dan ramah 86 120 71,67 Baik/puas
lainnya dalam bekerja.
4 Adatiya jarnipan keamanan dari 82 120 68,33 Baik/puas

5 Adanya perriberian
kepercayaan festitusi
terhadap peiayanan. 94 120 78,33 Baik/puas

Jumlah 436 600 363,3 Baik/puas

Rata-rata 87,2 120 72,67

Sumber ; Data olah angket, 2013

5. Aspek empathy (empati)

Aspek empathy (empati) adalah kemampuan memahami kebutuhan

pelanggan. Tingkat kepuasan responden dari segi aspek empathy (empati) dapat

dilihat dari tanggapan responden dari setiap item dari aspek empathy (empati)

berikut ini: a). Tanggapan responden terkait perhatian yang khusus kepada

pasien

Berdasarkan analisis data tanggapan responden terkait perhatian


yang khusus kepada pasien menunjukkan bahwa responden yang menjawab

sangat
65

baik/puas frekuensinya sebesar 3 orang atau 10%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 20 orang atau 66,7%. Dan yang menjawab kurarig baik/puas

frekuensinya 7 orang atau 23,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 20 prang atau 66,7% dengan nilai

86. Sehingga 86/120 x 100% = 71,7% kategofi baik/puas. Memberikan perhatian

yang khusus kepada pasien sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien.

Semakin sering pasien diperhatikan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dimiliki

oleh pasien tersebut. Dari data tersebut diatas uttiumrtya pasien merasa diperhatikan

yakni sebanyak 20 orang dari 30 pasien yang dibagikan angket pleh peneliti. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden baik/puas oleh Biddokkes polda

Sulselbar sebagai penyedia pelayanan kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dari tabel berikut ini: Tabel 26. Tanggapan responden terkait perhatian yang

khusus kepada pasien.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 3 10% 4 12

% Baik/puas 20 66,7% 3 6Q

3 Kurang bajk/puas 7 23,3% 2 H

""4" Tidak baikVpuas r r 1 »

Jumlah 30 roo% r "86

Sum er : Data olah angket, 2C 113

b
56

b). Tanggapan responden terkait kepedulian kebutuhan dan keinginan pasien.

fierdasarkan analisis data tanggapan responden terkait kepedulian

kebutuhan

dan keinginan pasien menunjukkan bahwa responden yang menjawab

sangat

baik/puas rrekuehsinya sebesar 4 orang atau 13,3%. Yang menjawab baik/puas

frekuensinya 22 orang atau 73,4%. Dan yang menjawab kurang

baik/puas

frekuensinya 4 orang atau 13,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya

responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 22 orang atau 73,4% dengan nilai

90. Sehingga 90/120 x 100% = 75% kategori baik/puas; Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa responden baik/puas terhadap kepedulian petugas terhadap

kebutuhan dan keinginan pasien di Biddokkes Polda Sulsejbar sebagai penyedia

pelayanan kesehatan anggota Polri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut

ini:

Tabel 27. Tanggapan responden terkait kepedulian kebutuhan dan keinginan

pasien.

No Kategori Javvaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 4 13,3% 4 16

2 Baik/puas 22 73,4% 3 66

~y Kurang baik/puas "T~™ T3,3%" —j"--- T


T Tidak baik/puas s - ' .. """T T,

Jumlah 30 100% T. 90

Sum ef : Data olah angket, 2C 113

b
67

c). Tanggapan responded mengenai pemberian pelayanan terhadap semua

pasjen tanpa pilih-pilih.

Berdasarkan analisis data tanggapan responden mengenai pernberian

pelayanan

terhadap semua pasien tanpa pilih-pilih menunjukkan bahwa

responden yang

menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 4 orang atau

13,3%- Yang

menjawab baik/puas frekuensinya 15 orang atau 50%. Dan yang menjawab kurarig

baik/puas frekuensinya 10 orang atau 36,7%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

umumnya responden menjawab baik/puas dengan frekuensi 15 orang atau 50%

dengan nilai 83. Sehingga 83/120 x 100% = 69,16% kategori baik/puas, Pemberian

pelayanan kepada pasien tanpa melihat status, pangkat dan golongan di Biddokkes

Polda Suiselbar sudah berjalan dengan baik. Ini terbukti dari angket yang di bagikan

kepada pasien rata-rata menjawab puas/baik, Dengan demjkian dapat

disimpulkan

bahwa responden baik/puas terhadap pelayanan yang diberikan pleh Biddokkes Pplda

Suiselbar.

Tabej 28. Tanggapan responden mengenai pemberian pelayanan

No Kategori
terhadap semua Jawaban Frekuensi
pasien tanpa pilih-pilih. % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 4 13,3% 4 16


2 Baik7puas 15 50% 3 45

3 Kurang baik/puas 11 36,7% 2 22

4 Tidak baik/puas - - 1 -

Jumlah 30 100% - 83

Sum er : Data olah angket, 2C (13

b
68

d). Tanggapan responden terhadap tersedianya pelayanan 24 jam.

Berdasarkan anallsis data tanggapan responden mengenai menunjukkan bahwa

responden yang menjawab sangat baik/puas frekuensinya sebesar 8 prang atau 26,7%.

Yang menjawab baik/puas frekuensinya 17 orang atau 56,6%. Dan yang menjawab

kurang baik/puas frekuensinya 5 orang atau 16,7%.

Hal tersebut rnenuhjukkan bahwa umumnya responden menjawab baik/puas

dengan frekuensi 17 orang atau 56,6% dengan nilai 93, Sehingga 93/120 x 100% =

77,5% kategori baik/puas. Pemberian pelayanan selama 24 jam di Biddokkes sudah

difasakan pasien, Ini terbukti dari tabel diatas bahwa pasien rnerasa puas/baik dengan

tersedianya layanan 24 jam, meskipun sebagian pasien ada yang merasa kurang puas.

Akan tetapi secara umum pasien merasa puas. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa responden baik/puas terhadap pelayanan yang diberikan Biddokkes Polda

Sulsejbar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 29. Tanggapan

responden terhadap tersedianya pelayanan 24 jam.

No Kategori Jawaban Frekuensi % Bobot Skor Aktual

1 Sangat baik/puas 8 26,7% 4 32

2 Baik/puas 17 56,6% 3 51

3 Kurang baik/puas 5 16,7% 2 10


:
"4/ Tidak baik/puas ■* " ... 1 . ^" *

Jumlah 30 100% * 93

Sum er : Data olah angket, 2C 113

b
69

Berdasarkan pembahasan dari setiap item dari aspek empathy (empati) tersebut di

atas, maka menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap pemberian

perhatian secara khusus kepada setiap pasien adalah 71,7% dengan kategori baik/puas

Tingkat kepuasan responden terhadap kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan

pasien adalah 75% dengan kategori baik/puas, Tingkat kepuasan responden terhadap

pemberian pelayanan kepada semua pasien tanpa pilih>pilih adalah 69,16% dengan

kategori baik/puas. Dan tingkat kepuasan responden terhadap Tersedianya pelayanan

24 jam adalah 77,5 % dengan kategori baik/pqas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tingkat kepuasan responden / pasien Polri polda Sulselbar

terhadap pelayanan Biddokkes dari aspek empathy (empati) adalah 73,33 % dengan

kategori baik/puas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini: Table 30,

Tingkat kepuasan responden yang dinilai dari segi aspek empathy

No Pernyataan Skor Skor % kategori

1 Memberikan perhatian Aktual


86 Idea!
120 71,7 Baik/puas

2 Kepedulian
secara khususterhadap kebutuhan
kepada setiap pasien.dan 90 120 75 Baik/puas

3 Pemberianpasien
keinginan pelayanan 83 120 69,16 Baik/puas

4 Tersedianya pelayananpasien
terhadap semua 24 jam tanpa
v^.- 120 77,5 Baik/puas

pilih-pilih. Jumlah 352 f 480 293,3 Baik/puas

Rata-rata 88 120 73,33


Sumber ; Data plah angket, 2013
70

Berdasarkan hasil ahalisis data setiap item dari semua aspek kualitas

pelayanan, maka dapat dijihat bahwa tingkat kepuasan pasien anggota Ppjfi terhadap

pelayanan Biddokkes Polda Sulseibar adalah sebesar 73^83% berada pada

kategpri

baik/puas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel rekapitulasi berikut ini:

Tabei 31. Rekapitulasi Tanggapan Resppnden Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien

Anggota Pplri Terhadap Pelayanan Biddokkes Polda Sulseibar

No Kualitas Pelayanan % Kategori

1 Tangibles (Bukti langsung) 74,59 Baik/puas


2 Reliability (Keandalan) "75,21 Baik/puas
"3 Responsiveness 73,34 Baik/puas

(Daya tanggap)
4 Assurance (Jaminan) 72,67 Baik/puas
5 Emphaty (Empati) 73,33 Baik/puas
Jumlah 369,14 Baik/puas
Rata-rata 73,83
Sumber: Hasil Rekapitulasi tabel kualitas kepuasan, 2013
71

D. Pengaruh Pelayanan Biddokkes Terhadap Kepuasan Pasien Anggota Polri

Polda Su jselbar

1. Keterkaitan Antara Variabel X (Pelayanan) Dengan Varjabe) Y (Kepuasan)

Kepuasan adalah perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya

setelah

memhandingkan antara kenyataan dan harapan yang diterima dari dari suatu

pejayanan yang djperpleh. Kepuasan hanya dapat tercapai dengan memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Pelayanan yang baik sering

dinilai oleh pasien anggota polri secara langsung dari Biddokkes Polda Sulselbar

sebagaj penyedia pejayattan kesehatan.

Kualitas pejayanan kesehatan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

pasien. Kualitas pelayanan memberikan suatu dprongan kepada pasien

untuk

menjalin hubungan yang kuat dengan Biddokkes selaku penyedia

pejayanan

kesehatan bagi anggota Polri.. Dalam jangka panjang ikatan ini memiirtgkinkan

Biddokkes uhtuk mehiahanii dengan seksama harapan pasien serta kebutuhahnya.

Dengan demikian Biddokkes dapat meningkatkan kepuasan para anggota Polri Polda

Sulselbar dan pada gilirannya kepuasan tersebut dapat

menciptakan

kesetiaan/loyalitas konsumen atau pasien. Dengan tercapainya kualitas

layanan
yang sempurna akan mendorong terciptanya kepuasan pasien karena kualitas

pelayanan kesehatan merupakan sarana untuk mewujudkan kepuasan pasien.

Kualitas pelayanan dapat diwujudkan dengan mettibefikan pelayanan kepada pasien

dengan sebaik mungkin sesuai dengan apa yang menjadi harapan pasien anggota

polri. Ketidakpyasan pada salah satu atau lebih dari dimensi pelayanan tersebut
72

tentunya akan memberikan kontribusi terhadap tingkat pelayanan secara kesejuruhan,

sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan untuk masing-masing

dimensj pelayanan harus tetap menjadi perhatjan,

Pengukuran kepuasan pasien anggota Pplri merupakan elemen penting dalani

menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efesien dan lebih efektif. Apabila

pasien merasa tjdak puas terhadap suatu pelayanan kesehatan yang disediakan, maka

pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efesien.

Peticapaian tingkat kepuasan pasien tertinggi adajah tujuan utarna bagi penyedia

pelayanan kesehatan, Kepuasan konsumen/fflasyarakat bermakna perbandingan

antara apa yang diharapkan konsumen dengan apa yang dirasakan konsumen ketika

menggunakan produk tersebut. Bila konsumen merasakan performa produk sama atau

melebihi ekspektasirtya, berarti mereka puas. Sebaliknya jika performa produk kUrang

dari ekspektasinya, berarti mereka tidak puas.


73

Tabel 32. Perhitungati komponen regresi sederhana

NO X Y XY X2 Y2
1 33 27 891 1089 729
2 32 28 896 1024 784
3 28 29 812 784 841
4 37 39 1443 1369 1521
5 35 37 1295 1225 1369
6 31 33 1023 961 1089
7 26 27 702 676 729
8 28 32 896 784 1024
'V ""f£T 31 992 " 1024 961
io 31 34 . If54 961 1156" "
n 36 33 1188 1296 1089
12 28 33 924 784 1089
13 28 34 952 784 1156
14 30 35 1050 900 1225
15 29 29 841 841 841
16 37 34 1258 1369 1156
17 32 32 1024 1024 1024
18. 32 . . .38 .'. 1216 1024 1444
19 37 34 1258 1369 1156
20 31 30 930 961 900
21 38 35 1330 1444 1225
22 30 31 930 900 961
23 32 37 1184 1024 1369
24 29 32 928 841 J024
25 32 34 1088 1024 1156
26 36 34 1224 ] 1296 1156
27 33 36 1188 1089 1296
28 29 31 899 841 961
29 37 34 1258 1369 1156
30 30 35 1050 900 1225
Jumlah 959 988 31724 30977 32812
Siimbef: Data olah kUesiOiief, 2013
74

Analisis Pengujian Regresi Linier Sederhana

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pasien di

Biddokkes polda sulselbar di furriah sakit Bhayangkara Makassar, maka

digunakan analisis regresi linier sederhana.

Adapun bentuk persamaanya adalah :

V = a + bx

Dan untuk mendapatkan persamaanya maka nilai a dan b harus ditentukan dengan

menggunakan rurnus sebagai berikut:

b=

hm

b=
n£ XY g(£ X)d,Y) n(£m--(ZX)2

30(31724)-(959)(988) 30(30977)-(30977)2

951720-947492 929310^863617076100

4288

-86361646790
O=

n n

988 -04896(959)

30 30 a m
a= 32>9333-15,6508

a * 48,5842

b = - 0,4896

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana

sebagai berikut Y = 48,5842 + .15,6508(959) = -14960.533. dari persamaaii tefsebut

menjelaskan bahwa adanya pengaruh positif antara pelayanan dengan kepuasan

konsumen/masyarakat pada Biddokkes polda Sulselbar rumah sakit Bhayangkara

makasar yaitu bahwa jika pelayanan (X) dianggap kpnstan (a) maka kepuasan (Y)

akan sama dengan 48,5842. Dan apabila pelayanan (X)


75

bertambah satu poin, maka kepuasan (Y) menjadi -14960,533 yang sebelumnya

-15,6508. 3. Analisis Pengujian Koofisien Korelasi

Selain menggunakan regresi sederhana, keterkaitan antara pelayanan dengan

kepuasan konsumen/ masyarakat dapat ditentukan dengan koefisien korelasi (r).

Analisis koefisien korelasi adalah berguna untuk mengetahui hubungan antara

pelayanan dengan kepuasan, perbedaan regresi sederhana dengan metpde

koefisien korelasi adalah tujuannya. Regresi sederhana untuk mengetahui

keterkaitan atau pengaruh antara variable Secara umum, sedangkah koefisien

korelasi untuk mengetahui seberapa keterkaitarinya dengan menggunakan nilai

yang signifikan. Untuk mengetahui koofisien korelasinya dj gurtakan rumus J

Vn | x2 -a WM Y2-&Y)2

J 30(30977)-(,959)2.30(32812)-(988)2

951720-^94749

2f=

^(929310^-919681) (984360^976144)
4228

"" V9629x82I6

_ .......^88

"" 479U1864

4288

r — —^<-—

8894,4850
r = 0,4820
76

dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien kOfelasi 0,4820 sehirtgga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X

(pelayanan) dan variabel Y (kepuasan), dan hubungan tersebut mempunyai nitai

positif sehingga jika pelayanan meningkat, maka kepuasan konsumen/masyarakat

akan meningkat pula. 4. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya peran variable X (pelayanan) dan variable V

(kepuasan). Dapat dihituhg dengan rumus:

Koefisien Determinasi (KD) = r2x 100%

Koefisien Determinasi (KD) = i?x 100%

=(0,4820)2x 100% =^0,2323x100% = 23,23% Hasil dari perhitungan determinasi

(r2) adalah 0,4820, ini berarti bahwa variabel X (pelayanan) marripu menjelaskan

variabel Y (kepuasan) sebesar 23,23%. 5. Uji-t

Untuk membuktikan hipotesis pada penelitian ini maka digunakan uji hipQtesis

yang disebut uji-t parsial atau uji statistik koefisien korelasi. Uji4 ini digunakan

untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara tingginya pelayanan dengan

kepuasan konsumen/masyarakat pada Biddokkes polda sulselbar di rumah sakit


77

Bhayangkara Makassar. Untuk koefisien korelasi (r)? uji statistiknya sebagai

berikut!

.:..;::::::..,;.:,/
rj n-2
:::„:::.:■::•

Dari perhitungan koefisien korelasi di atas diketahui i

Nilai koefisieh korelasj (r) = 0,4820. dimana taraf nyata (ct) = 0,05(5%)

Nilai table memiliki derajat bebas (db) = n - 2

= 30-2

= 28 Maka,

10)os;28 - 2,048 Sehingga untuk uji statistik koefisieh

korelasi adalah:

Wiituhg
_ r\n~2

Ihitung
0.4820 \ 30-^2

/-0,2323

28

^ 0,4820 r

AJI-02323

= 2,9109
78

Gambar 1.3

Grafik Uji Statistik Koefisien Karelasi uji 2 arah

Tolak Ho Tolak Ho

t-tabei=2,048
tThitupg=2,9109

1. Apabila tr-himng > t-taM, maka Ho di tolak dan menerima Ha. Artinya

terdapat

pengaruh yang signiftkan antara pelayanan dengan kepuasan. 2; Apabila t^j^ng <

t^tabeu maka Ho di terima dan menolak Ha. Artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara pelayanan dengan kepuasan.

Dari uji statistik koefisien korelasi di atas diperoleh t-hitUng= 2,9109 Karena

t-hiturig- 2,9109 > t o,os;28- 2,048, maka dapat diketahui bahwa menolak H0 dan

menerima Ha. Artinya terdapat pehgaruh yang signifikah antara kualitas pelayanan

Biddokkes dengan kepuasan pasien anggota polri Polda Sulselbar, Yakni semakin

tinggi pelayanan Biddokkes yang diberikan maka semakin besar tingkat kepuasan

yang dirasakan oleh pasien anggota Polri polda sulselbar.


79

BABV KESIMPULAN DAN

SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yarig dilakukan, fnaka penulis meharik kesimpulan

bahwa:

a.1. Tingkat kepuasan pasien anggota polri terhadap pelayanan Biddokkes Polda Formatted: Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at:
1 + Alignment: Left + Aligned at: 0 cm
Sulselbar sebesar 73,83% berada pada kategori baik/puas. + Indent at: 0 cm

b.2. Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dikgren>kan nilai

koefisien korelasi (r)= 0*4820 dan hasil perhitungan determinasi (r1)= 0,2323.

Sedangkan hasil distribusi-t (t-tabel)= 2,048 dan hasil perhitungan distribusi-t

(t^hitung)= 2,9109 sehingga trhitung > trtabel dan dapat diketahui bahwa Ha

diterima dan menolak Ho, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan

antara pelayanan dengan kepuasan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan

penulis diterima.

B. Saran

Adapuri saran^saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini untuk

pihak-pihak yang befkepentingan dimasa mendatang demi pencapaian tujuan yang

optimal, dan pengembangan dafi hasil pehelitiari berikut:


80

1. Bagi pimpinan organ i sasi.

Sebaiknya pimpinan lebih sering melakukan pendekatan persuasif atau lebih

menirtgkatkan hubungan emosional kepada para pegawai agar kinerja pegawai

lebih rheningkat dan tujuan organisasi dapat dicapai.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Diharapkan dapat meneliti dengan yariabel-veriabel lain diluar varjabel ini agar

memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa

saja yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan,


81

DAFTAR PUSTAKA

DemaSj Caesar. 2012. Mengukur Kepuasan Mqsyarqkat^ Makalahj 23 Oktober 2012.

Istiaiito, Bambang. 2011. Manajemen Pemerintahqn Balam Perspektif Pelayanqn

Publik. Jakarta: Mitra Waeana Media.

Kadir, Rahman, 2006. Hubungan Kualitas Pelayanqn Internal Pemerintqh Dengdn

Kepuasq Kerjq Pegawai dan Implikasinyq Terhadap Kepuasan

Pelanggan, Jurnal Admistrasi Negara, Vol 12 No. 2

Kiron, Bahrul. 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen.

Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Madaiii, Muhlis dkk. 2013. Pedoman Penulisqn Proposal Penelitian dan Skripsi.

Makassqri Fisipol Unismuh Makassar,

O. Marpaung. 2006. Metode Penelitian. Jakarta. Salemba Empat.

Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta; Bumi Aksara.

Napitupulu, Paimin. 2007, Pelayanan Publik dan Customer Saris/action. Bandung:

PT Alumni.

Rahrriayanty, N. 2010. Manajemin Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graham Ilmu.

Ratminto dan winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sinambela, Lijan poltak dkk. 2007. Reformasi pelayanan publik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta.
Supranto. 2001. Pengukuran fingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta.

Surjadi, 2009. Pengembqngqn Kinerja Pelayanan Publik. Bandung; Refika

Aditama

Tampi, Arthur. 2012. Harus Mampu Menjadi Konsultan Yang Solutif: Majalah

Warta, Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan, 92 (4)


Toruan, Rayendra. 2006. Dasaf-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia.

Triton, hariwijaya. 2008. Pedqman Pm\disjan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Jakarta:

Tugu Publisher

Anda mungkin juga menyukai