Kasus Pembelajaran
Pada suatu hari bu Lena yang merupakan seorang guru IPA-Fisika mengajarkan materi listrik dinamis pada konsep
hukum ohm dan rangkaian listrik sederhana. Bu Lena mengajar di kelas dengan jumlah siswa yang banyak yaitu 40
siswa. Setelah mengucapkan salam, bu Lena menanyakan kabar siswa-siswinya.
Bu Lena memulai pembelajaran dengan memberikan beberapa pertanyaan.
Bu Lena : ”anak-anak, apakah di rumah kalian ada barang-barang yang tergolong barang elektronik?”
Serentak anak-anak menjawab ”ada bu”
Bu Lena : ”apa saja contohnya anak-anak?”
Alfian : ”televisi bu.”
Andi : ”kipas angin bu.”
Bu Lena : ” ya betul, ada yg lain lagi?”
Deni : ”lampu juga termasuk bu, saklar juga bu.”
Bu Lena : ”ya bagus sekali. Apakah barang elektronik seperti televisi dan kipas angin bisa dinyalakan?”
Serentak anak-anak menjawab ”bisa bu”
Bu Lena : ”bagaimana barang-barang tersebut bisa menyala?”
Trik : ”karena dialiri listrik bu
Bu Lena : ”ya betul, barang elektronik bisa menyala jika dialiri arus listrik. Listrik bersumber dari sumber
arus AC (dari PLN) yang dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Proses menyalanya barang
elektronik seperti lampu dapat diilustrasikan dengan gambar rangkaian sederhana yang terdiri
dari sumber listrik, hambatan, dan arus listrik yang dialirkan melalui kawat penghantar”
Kemudian bu Lena mengingatkan kembali konsep listrik yang telah dipelajari sebelumnya.
Bu Lena : ”minggu lalu kita sudah belajar mengenai listrik. Masih ingat apa itu arus listrik seperti yang sudah
kita pelajari minggu lalu?”
Sipri : ”arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu bu. I = q/t”
Bu Lena : ”ya bagus, muatan listrik yang mengalir adalah muatan apa anak-anak?”
Riyadi : ”muatan elektron yang mengalir. Arah arus listrik searah dengan arah aliran elektron”
Bu Lena : ”hari ini kita akan melanjutkan pembelajara terkait materi listrik dinamis.”
Setelah itu bu Lena kembali memberikan pertanyaan
Bu Lena : ”ada yang bisa menebak tidak ya..kira-kira kita akan mempelajari apa hari ini?”
Yanto : ”rangkaian listrik bu”
Sipri : ”hukum ohm bu”
Bu lena : ”ya betul sekali, hari ini kita akan mempelajari konsep fisika tentang hukum ohm dan rangkaian
listrik sederhana”
Bu lena : ”tujuan pembelajaran kita hari ini adalah agar:
1. siswa mampu menjelaskan pengertian hukum ohm;
2. siswa mampu memberikan penjelasan sederhana dan penjelasan lanjut mengenai besaran-
besaran fisika dalam hukum ohm;
3. siswa mampu menyimpulkan hubungan antar besaran fisika dalam hukum ohm;
4. siswa mampu menjelaskan mengenai berbagai macam rangkaian listrik sederhana;
5. siswa mampu mengkarakteristikan tiap rangkaian listrik sederhana;
6. siswa mampu membedakan hubungan V, I, dan R pada setiap jenis rangkaian”.
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, bu Lena mendemonstrasikan animasi virtual rangkaian sederhana
untuk pencapaian kompetensi seperti tujuan pembelajaran yang telah disampaikan. Bu Lena menampilkan rangkaian
seperti berikut.
Bu Lena menghidup dan mematikan saklar-saklar (S1, S2, S3) secara bergantian dan ternyata ada lampu yang ikut
mati, ada yang tidak mati. Ada fenomena dimana terang gelapnya lampu berubah ketika bu Lena
mendemonstrasikan animasi virtual tersebut, sehingga diperoleh data sebagai berikut.
No Saklar 1 Saklar 2 Saklar 3 Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3 Lampu 4
1 hidup hidup hidup nyala nyala nyala nyala
2 mati hidup hidup mati nyala nyala nyala
3 hidup mati hidup nyala mati nyala nyala
4 hidup hidup mati nyala nyala mati mati
5 hidup hidup hidup terang terang Agak redup Agak redup
6 mati hidup hidup mati terang Agak redup Agak redup
7 hidup mati hidup terang mati Agak redup Agak redup
8 hidup hidup mati terang terang mati mati
Setelah mengamati data hasil demonstrasi virtual secara seksama kemudian bu Lena meminta siswa untuk
mengidentifikasi masalah yang menyebabkan fenomena tersebut dapat terjadi dan kemudian menuliskan
hipotesis/prediksi sebagai berikut.
1. Apa yang menyebabkan fenomena pada kegiatan demonstrasi tersebut dapat terjadi?
2. Apa saja besaran fisika yang berperan pada fenomena di dalam demonstrasi rangkaian listrik tersebut?
3. Bagaimana hubungan besaran-besaran fisika tersebut?
Setelah siswa menuliskan hipotesis kemudian bu Lena melakukan penanaman konsep hukum ohm dan rangkaian
listrik sederhana secara ceramah dan tanya jawab dengan bantuan media animasi virtual seperti uraian berikut.
Hukum ohm
Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung
rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg
Simon Ohm (1787-1854). Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus
dalam rangkaian listrik. Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan listrik yang
diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm (Ω), dan I untuk arus
listrik yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung
besar voltase listrik menggunakan rumus: . Untuk menghitung kuat arus listrik, rumus di tersebut
dipakai kembali sehingga
Rangkaian Listrik
Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi. Semua bagian dari rangkaian
sederhana harus menghantarkan listrik dan terhubung satu sama lain. Ada dua jenis rangkaian yaitu seri dan paralel.
Senter adalah contoh rangkaian seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel memiliki
baterai atau komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada rangkaian listrik, besaran tegangan, resistansi,
atau arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus hukum Ohm. Rangkaian seri disebut juga sebagai rangkaian
pembagi arus sedangkan rangkaian paralel disebut juga sebagai rangkaian pembagi tegangan.
Dalam menjelaskan konsep hukum ohm dan rangkaian listrik sederhana bu Lena menampilkan beberapa gambar
maupun animasi virtual rangkaian listrik seri dan paralel untuk memudahkan siswa memahami konsep hukum ohm
dan rangkaian listrik sederhana.
Setelah memberikan penjelasan, bu Lena memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang
belum jelas. Bu Lena juga memberikan pertanyaan:
Bu Lena : ”ada yang bisa menjelaskan apa perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel?”
Dian : ”perbedaan dari letak lampu-lampu nya bu.”
Bu lena : ”ada lagi yang bisa menambahkan?”
Sipri : ”kuat arus yang dihasilkan dalam rangkaian berbeda bu.”
Bu Lena : ”ok, jawaban nya sudah baik semua ya.”
Untuk lebih memahami konsep hukum ohm dan rangkaian listrik sederhana ini mari kita lakukan praktikum virtual
dengan simulasi pHet. Silahkan anak-anak buka link berikut melalui laptop atau android nya masing-masing ya.
Siswa melakukan praktikum virtual dengan simulasi phet dibimbing oleh bu Lena. Data tampilan simulasi virtual
sebagai berikut.
Berdasar data tampilan hasil praktikum menggunakan simulasi phet kemudian bu Lena meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan sebagai berikut
1. Berdasarkan data hasil praktikum maka tulislah formulasi hukum ohm ?
2. Gambarkan grafik hubungan antara V dan I
Selain data hasil praktikum di atas, diperoleh pula data tampilan simulasi virtual rangkaian seri-paralel sebagai
berikut.
Setelah membimbing siswa mejawab pertanyaan berdasarkan data hasil penelitian kemudian bu Lena meminta
siswa menjawab kembali hipotesis dan membandingkan dengan jawaban hipotesis awal sebelum kegiatan
praktikum. Setelah siswa menulis jawabannya kemudian bu Lena meminta 2 orang perwakilan untuk membacakan
jawabannya dan meminta siswa lain meyimak dan memberikan tanggapan. Kemudian bu Lena membimbing siswa
untuk membuat kesimpulan yang benar dan menanyakan kembali apa masih ada yang belum jelas dan belum
dimengerti. Karena tidak ada perntanyaan, maka bu Lena memberikan soal kuis yang harus dikerjakan dalam waktu
20 menit sebanyak 4 soal essay sebagai berikut.
Soal Kuis
1. Gambarkan grafik hubungan V dan I, hubungan V dan R, serta hubungan I dan R?
2. Jika diketahui beda tegangan sumber suatu rangkaian sederhana adalah 14 volt dan lampu 3 ohm dan 4 ohm dirangkai secara seri.
Hitunglah berapa kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut?
3. Ada 4 buah lampu yang besar nya sama yaitu 10 ohm. Jika 4 lampu tersebut disusun secara seri dan kemudian disusun secara paralel,
maka
a. Tentukanlah besar hambatan total pada kedua jenis rangkaian tersebut?
b. Tentukanlah rangkaian mana yang memiliki kuat arus total yang lebih besar jika diberikan tegangan sumber sebesar 20 volt?
4. Ada 2 lampu yang besar hambatannya sama yaitu 10 ohm dan tegangan sumber 40 volt. Jika terang lampu bergantung pada besaran V dan
I maka :
a. tentukanlah lampu akan terang jika dirangkai secara seri atau paralel?
b. berikan penjelasan pada jawaban anda di poin 4a.
Setelah jawaban soswa dikoreksi ternyata hanya 13 orang siswa yang berhasil mendapatkan skor 80 ke atas, 4
orang mendapatkan skor antara 60-79, dan 23 orang mendapatkan skor di bawah 60. Pada akhir pembelajaran bu
Lena memberikan tugas mempelajari kembali materi yang telah diberikan pada hari ini dan mempelajari materi yang
akan dipelajari pada minggu berikutnya. Bu Lena menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertanyaan
Setelah Anda membaca kasus tersebut dengan cermat, jawablah pertanyaan berikut. Skor
1. Berdasarkan kasus pembelajaran di atas, maka:
A. Identifikasilah masing-masing minimal 3 langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Lena 21
pada kasus di atas yang termasuk dalam tahapan awal, inti, dan penutup. Berikan penjelasan
tujuan dari setiap langkah kegiatan pada setiap tahapan kegiatan awal, inti, dan akhir tersebut.
B. Identifikasilah tiga kelebihan dan tiga kelemahan pembelajaran ditinjau dari setiap tahap
prosedur umum pembelajaran (kegiatan awal, inti, akhir). Berikan alasan terhadap pendapat
Anda.
C. Apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan bu Lena sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai siswa? Jelaskan pendapat Anda dengan cara menganalisis kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru untuk setiap tujuan pembelajaran, kemudian simpulkan.
Catatan: no 3-5 tidak usah dikerjakan, karena kompetensi sampai sesi 2 baru sampai soal no 1 dan 2