Anda di halaman 1dari 11

UJIAN PANCASILA, KONSTITUSI DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:

Nama : Isnatiya Noviana

NIM : 020.06.0037

Kelas :A

Dosen : Dr. L. Hayyan Ul Haq

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM

2022
“SOAL UJIAN PANCASILA, KONSTITUSI DAN KEWARGANEGARAAN”

1. Dalam konteks ketatanegaraan, Pancasila dipahami sebagai dasar falsafah negara yang
juga menjadi identitas kolektif kita. Jelaskan makna pernyataan di atas?
Identitas berarti memiliki gambaran diri yang jelas meliputi sejumlah tujuan yang
ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih oleh individu tersebut. Komitmen-
komitmen ini meningkat sepanjang waktu dan telah dibuat karena tujuan, nilai dan
kepercayaan yang ingin dicapai, dinilai penting untuk memberikan arah, tujuan dan makna
pada hidup.
Pembentukan identitas diri merupakan suatu proses melalui pengalaman,
kepercayaan, dan identifikasi. Pembentukan identitas guna mencapai sebuah keputusan
tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai, nilai-nilai, dan keyakinankeyakinan. Identitas
Kolektif adalah identitas yang dimiliki masyarakat jaringan dalam sebuah era informasi,
sebuah era atau masa di mana revolusi teknologi tidak hanya melahirkan sebuah masyarakat
jaringan, tapi juga tercakup dalam model jaringan masyarakat (network) dan kebudayaan
secara umum di dalam realitas kelembagaan dan kondisi sehari-hari masyarakat dunia.
Dijelaskan apabila konteksnya sudah berada dalam masyarakat jaringan, maka dapat
dijelaskan bahwa masyarakat tersebut adalah bagian dari masyarakat modern.Modern dalam
arti sudah akrab dengan teknologi integrasi informasi, khususnya internet.
2. Negara Indonesia yang sangat luas, hampir 2 juta km2, terdiri dari 17.506 pulau,
ratusan suku bangsa dan etnik merupakan modal pembangunan yang sangat besar
yang harus dijaga, dipertahankan, dimanfaatkan dan dikembangkan. Kegagalan kita
merawat keutuhan bangsa dapat menyebabkan disintegrasi dan ancaman perpecahan
dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Pentingnya keutuhan,
mensyaratkan kita semua untuk mempertahankannya. Jelaskan apa yang harus
dilakukan dalam mempertahankan keutuhan bangsa.
Kegagalan kita merawat keutuhan bangsa dapat menyebabkan disintegrasi dan
ancaman perpecahan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Pentingnya
keutuhan, mensyaratkan kita semua untuk mempertahankannya. Bangsa Indonesia banyak
mengalami krisis persatuan dan kesatuan. Banyak orang yang lebih mementingkan
kepentingan pribadi daripada kepentingan umum, hal ini tentu saja dapat menyebabkan
timbulnya disintegrasi bangsa. Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau
persatuan perpecahan.
Nampaknya, nasionalisme yang melambangkan jati diri bangsa Indonesia yang
selama ini demikian kukuh, kini mulai memperlihatkan keruntuhan. Asas persamaan
digerogoti oleh ketidakadilan pengalokasian kekayaan yang tak berimbang antara pusat dan
daerah selama ini. Menurut Aristoteles, persoalan asas kesejahteraan yang terlalu diumbar,
merupakan salah satu sebab ancaman disintegrasi bangsa, di samping instabilitas yang
diakibatkan oleh para pelaku politik yang tidak lagi bersikap netral.
Meskipun barangkali filosof politik klasik Aristoteles dianggap usang, namun bila
dlihat dalam konteks masa kini, orientasinya tetap bisa dijadikan sebagai acuan. Paling tidak
untuk melihat sebab-sebab munculnya disintegrasi bangsa. Maka menyikapi berbagai kasus
dan tuntutan yang mengemuka dari berbagai daerah sudah barang tentu diperlukan
konsekuensi politik dan legitimasi bukan janji-janji sebagaimana yang dikhawatirkan oleh
banyak kalangan.
Legitimasi diperlukan tidak saja untuk menjaga stabilitas tetapi juga menjamin
adanyan perubahan nyata dan konkret yang dapat dirahasiakan langsung oleh warga terhadap
tuntutan dan keinginan mereka. Namun, bagaimanapun juga kita tetap mesti berupaya agar
tuntutan terhadap pemisahan dari kesatuan RI dapat diurungkan. Dalam hal ini diperlukan
kejernihan pikiran, kelapangan dada dan kerendahan hati untuk merenungkan kembali makna
kesatuan dan persatuan, sekaligus menyikapi secara arif dan bijak terhadap berbagai kasus
dari tuntutan berbagai daerah. Indonesia akan pandangan disintegrasi atau tidak pasti akan
menimbulkan pro dan kontra yang disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan.
Reformasi sudah berjalan kurang lebih 14 tahun, apa yan telah didapat, bahkan rakyat kecil
sudah mulai menilai bahwa kehidupan di masa Orde Baru lebih baik bila dibandingkan
dengan saat ini.
3. Ancaman disintegrasi bangsa dapat bersumber dari kegagalan dalam proses akulturasi
kebudayaan, pembangunan nasional yang kurang merata, dan ketidakseimbangan
antara pembangunan material dengan pembangunan non material. Sebagai warga
negara yang baik apa yang dapat saudara lakukan untuk mencegah terjadinya
disintegrasi bangsa. (Mukhammah Efendi. 2019. Jenis dan Upaya Pencegahan
Dissintegrasi Bangsa. Ilmu Geografi)
Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa

1. Memberikan pemahaman tentang patriotism


Upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat
harus memiliki jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir
bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan
kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan
jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap individu.
Mereka harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia
harus tetap menjadi negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI
harga mati”. Lalu bagaimana jika ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang
dilakukan adalah dengan berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas
sebagai pihak penengah untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan begitu, sikap
maupun tindakan yang dilakukan berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini
akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang dapat merugikan semua pihak.
2. Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalisme
Primodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat
mengenai hal-hal yang sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan
dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai
meninggalkan primodalisme sempit yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan
bernegera. Selain itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi
menimbulkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga
hal juga bisa memicu munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian
masyarakat berpotensi melakukan perlawan yang akhirnya mengakibatkan disintegrasi
bangsa.
3. Rakyat harus punya sikap selektif
Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha
untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan
dengan membawa isu-isu yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan
dunia komunikasi sudah semakin maju dimana berita akan sangat mudah menyebar
melalui media sosial. Oleh karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif
di dalam membaca dan memilih berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita
yang viral tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat harus pandai mengecek
kebeneran dari berita atau isu-isu yang dimunculkan oleh berbagai akun di media sosial.
Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan isu tersebut.
4. Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat
Upaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan
kepercayaan masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-
lembaga yang sebelumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu
bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar mampu membangun
kepercayaan mereka dengan penjelasan dan berbagai bukti yang dilakukan.
5. Melawan berbagai gerakan separatis
Pemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang
dapat mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan
keterlibatan masyarakat di dalam mengakses berita tersebut. Pemerintah harus
menjelaskan secara jelas mengenai gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti
yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa dicegah.
6. Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa yang juga menjadi dasar dalam
konsep wawasan nusantara. Jelaskan bagaima relasi Pancasila, Konstitusi dan Wawasan
Nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah Dasar Negara bangsa Indonesia yang di dalamnya terdapat sila-
sila dan butir-butir Pancasila yang menjadi Pedoman Hidup Bangsa Indonesia (Warga
Negara). Sedangkan Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Sebut dan jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jelaskan pula apa makna,
fungsi dan manfaat nilai nilai tersebut bagi pengembangan profesi anda sebagai dokter.
Nilai berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap
manusia. Nilai berada dalam hati nurani sebagai suara hati atau kata hati. Menurut Prof.
DR. Dardji Darmodiharjo, Pancasila merupakan nilai kerohanian yang mencakup nilai
material, nilai vital, nilai kebenaran atau kenyataan, nilai estetis, nilai etis atau moral, dan
nilai religius, seperti dikutip dari buku Pancasila oleh Tim Pusdiklat Pengembangan SDM
Kementerian Keuangan.
5. Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa yang juga menjadi dasar dalam
konsep wawasan nusantara. Jelaskan bagaima relasi Pancasila, Konstitusi dan
Wawasan Nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah Dasar Negara bangsa Indonesia yang di dalamnya terdapat sila-sila
dan butir-butir Pancasila yang menjadi Pedoman Hidup Bangsa Indonesia (Warga Negara).
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
6. Sebut dan jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jelaskan pula apa
makna, fungsi dan manfaat nilai nilai tersebut bagi pengembangan profesi anda
sebagai dokter.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menurut Prof. Dr. Notonegoro
terbaigi menjadi tiga, yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian. Nilai material
dalah segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia. Nilai vital adalah sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas. Sementara itu, nilai
kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian
menurut Notonegoro terdiri atas empat macam. Nilai pertama yaitu nilai kebenaran yang
bersumber pada unsur akal manusia, dan nilai kedua yaitu nilai keindahan yang bersumber
pada unsur rasa indah manusia. Nilai ketiga yaitu nilai kebaikan atau nilai moral yang
bersumber pada unsur kodrat manusia dalam segala dimensinya. Sementara itu, nilai keempat
adalah nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan mutlak.
Nilai religius bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila:
1. Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai religius atau nilai
ketuhanan
2. Nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah nilai kemanusiaan
3. Nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila adalah nilai persatuan bangsa
4. Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila adalah nilai kerakyatan
5. Nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan sosial

Meskipun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila termasuk nilai kerohanian,


tetapi nilai kerohanian ini mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara
seimbang. Hal ini dibuktikan dengan susunan sila-sila yang sistematis hirarkis mulai dari
ketuhanan Yang Maha Esa hingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .

7. Sebut dan jelaskan hak-hak dan kewajiban warga negara yang dijamin dalam
Konstitusi UUDNRI 1945, dikaitkan dengan Ketahanan Nasional. Apa yang harus anda
lakukan untuk memperkuat ketahanan nasional kita.
Hak dasar atau hak fundamental yang harus dilindungi oleh negara dan menjadi salah
satu syarat atau unsur dari negara hukum. Selain itu HAM juga merupakan hak yang harus
dimuat dan diatur serta dijamin oleh Konstitusi. Jelaskan bagaimana cara menghormatinya
(rights to respect), cara melindunginya (rights to protect) dan cara memenuhinya (rights to
fulfill) dalam kehidupan sehari hari anda.
8. Hak asasi manusia (HAM) merupakan isu yang sangat penting untuk dilindungi,
karena merupakan hak dasar atau hak fundamental yang harus dilindungi oleh negara
dan menjadi salah satu syarat atau unsur dari negara hukum. Selain itu HAM juga
merupakan hak yang harus dimuat dan diatur serta dijamin oleh Konstitusi. Jelaskan
bagaimana cara menghormatinya (rights to respect), cara melindunginya (rights to
protect) dan cara memenuhinya (rights to fulfill) dalam kehidupan sehari hari anda.

Kesadaran bela negara telah diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, berbunyi “Setiap Warga Negara Berhak dan
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Selanjutnya dalam Pasal 30 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, berbunyi “Tiap-tiap Warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara dan“. Penjabaran
lebih lanjut tentang pembelaan negara tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9, yang menyebutkan bahwa bela
Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku tersebut tidak begitu saja muncul
menjadi kesadaran setiap warga negara sejak lahir, sehingga perlu ditumbuhkembangkan
sejak dini serta senantiasa dipelihara dan dikembangkan secara berkesinambungan melalui
pembinaan kesadaran bela negara.
Hakikat pembinaan kesadaran bela negara adalah upaya untuk membangun karakter
bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotism serta memiliki ketahanan
nasional yang tangguh guna menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dan terpeliharanya pelaksanaan pembangunan nasional dalam mencapai tujuan
nasional. Terkait dengan hakikat tersebut, ada tiga pertanyaan mendasar tentang bela negara
yang perlu dijawab guna lebih memahami makna dari bela negara itu sendiri.

9. Jelaskan tujuan dan korelasi antara Politik Strategi Nasional dengan Pancasila dan
Konstitusi UUDNRI 1945, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lawrence M. Friedman mengemukakan adanya 3 (tiga) pilar penting dalam


pembangunan hukum, yakni substansi (substance), struktur (structure), dan budaya/kultur
(culture). Secara ideal, ketiga pilar pembangunan hukum nasional itu harus berjalan serasi,
selaras, dan seimbang karena ketiga hal tersebut sangat berkaitan erat satu sama lain. Di
samping itu, dari sisi tujuan hukum, Gustav Radbruch menyatakan bahwa tujuan hukum
yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan. Keadilan harus mempunyai posisi yang pertama
dan yang paling utama dari pada kepastian hukum dan kemanfaatan. Secara historis, pada
awalnya menurut Gustav Radburch tujuan kepastian hukum menempati peringkat yang
paling atas diantara tujuan yang lain. Namun, setelah melihat kenyataan bahwa dengan
teorinya tersebut di Jerman di bawah kekuasaan Nazi melegalisasi praktek-praktek yang
tidak berperikemanusiaan selama masa Perang Dunia II dengan jalan membuat hukum yang
mensahkan praktek-praktek kekejaman perang pada masa itu. Gustav Radbruch pun akhirnya
meralat teorinya tersebut diatas dengan menempatkan tujuan keadilan menempati posisi
diatas tujuan hukum yang lain. Sebagaimana diketahui bahwa didalam kenyataannya sering
kali antara kepastian hukum terjadi benturan dengan kemanfaatan, atau antara keadilan
dengan kepastian hukum, antara keadilan terjadi benturan dengan kemanfaatan.

Pasal 1 ayat (3) UUDNRI Tahun 1945 mengatur bahwa “Negara Indonesia adalah
negara hukum”. Pasal ini berimplikasi bahwa segala aspek penyelenggaraan negara harus
berdasarkan hukum (rechtsstaat) dan bukan berdasarkan kekuasaan (machtstaat) dengan
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara dan UUD NRI Tahun 1945
sebagai hukum dasar dan hierarki tertinggi dalam peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan konsep negara hukum (rechtsstaat/the rule of law), diperlukan
adanya pemahaman hukum sebagai satu kesatuan sistem. Setiap sistem umumnya terdiri dari
elemen-elemen pendukung. Dengan mengacu pada teori Friedmann maka substansi
(substance), struktur (structure), dan budaya/kultur (culture) merupakan 3 (tiga) elemen
pendukung yang sangat penting sebagai penyangga (pilar) dari sistem hukum.

Sistem hukum memerlukan perencanaan jangka panjang sebagai arah dan prioritas
pembangunan secara menyeluruh yang perlu dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan oleh UUDNRI Tahun 1945. Hal ini
menjadi penting karena perubahan UUDNRI Tahun 1945 telah mengakibatkan terjadinya
perubahan dalam pengelolaan pembangunan, yaitu dengan tidak dibuatnya lagi Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan
nasional.

Pada masa reformasi, khususnya dalam periode pemerintahan 2009-2014, strategi


pembangunan hukum nasional secara yuridis mengacu pada Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
Dalam BAB II huruf G Lampiran Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dijabarkan bahwa upaya
perwujudan sistem hukum nasional dalam era reformasi terus dilanjutkan dengan meliputi
pembangunan substansi hukum, penyempurnaan struktur hukum yang lebih efektif, dan
peningkatan keterlibatan seluruh komponen masyarakat yang mempunyai kesadaran hukum
tinggi untuk mendukung pembangunan sistem hukum nasional yang dicita-citakan.

Pembangunan substansi hukum, khususnya hukum tertulis, dilakukan melalui


mekanisme pembentukan hukum nasional yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dan aspirasi masyarakat, yaitu berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan. Dengan ditetapkannya undang-undang tersebut, proses pembentukan
hukum dan peraturan perundang-undangan dapat diwujudkan dengan cara dan metode yang
pasti, baku, dan standar yang mengikat semua lembaga yang berwenang untuk membuat
peraturan perundang-undangan serta meningkatkan koordinasi dan kelancaran proses
pembentukan hukum dan peraturan perundang-undangan.
Secara struktural, amandemen UUD NRI Tahun 1945 juga telah membawa perubahan
mendasar dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia, misalnya di bidang kekuasaan
kehakiman dengan dibentuknya Mahkamah Konstitusi yang mempunyai hak menguji
Undang-Undang terhadap UUD NRI Tahun 1945 dan Komisi Yudisial yang berwenang
melakukan pengawasan terhadap sikap tindak dan perilaku hakim. Saat ini Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial
juga diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011. Perubahan kedua UU tersebut
dilakukan dengan pertimbangan antara lain untuk mengimbangi cepatnya dinamika
kehidupan ketatanegaraan sehingga menyebabkan sebagian substansi dari kedua UU tersebut
perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat dan kehidupan
ketatanegaraan. Hal ini dilakukan untuk lebih menjamin penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman yang merdeka guna menegakkan hukum dan keadilan sesuai dengan Pasal 24 ayat
(1) UUD NRI Tahun 1945, sehingga penyelenggaraan fungsi negara di bidang hukum dapat
dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

10. Kehidupan manusia harus berada dalam keserasian, keselarasan, keseimbangan dan
keharmonisan antara pribadi dan masyarakat. Jelaskan, bagaimana sikap dan
tindakan yang harus anda lakukan untuk menjaga keserasian, keselarasan dan
keseimbangan tersebut jika anda menghadapi dillema. Jika anda dihadapkan pada dua
pilihan yang saling berbenturan. Tindakan apa yang harus anda ambil dengan
mengacu pada sila kemanusiaan dalam Pancasila. Misalnya, dalam kasus aborsi.
Jelaskan pandangan saudara atas tindakan seorang dokter yang melakukan aborsi
dengan alasan menyelamatkan nyawa ibu dari anak yang diaborsi itu?
Aborsi merupakan suatu tindakan menggugurkan kandungan. Di negara Indonesia
tindakan tersebut merupakan yang dilarang, dan masuk dalam Bab Kejahatan terhadap nyawa
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Meskipun aborsi secara hukum terlarang,
tetapi kenyataannya aborsi masih banyak dilakukan oleh perempuan dengan berbagai alas an
disebabkan peraturan dan hukum yang ada kurang akomodatif terhadap alasan-alasan yang
memaksa perempuan melakukan tindakan aborsi. Secara umum, pengguguran kandungan
dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: pengguguran tanpa sengaja dan pengguguran
disengaja.
Aborsi tanpa sengaja adalah pengguguran tidak sengaja yang terjadi tanpa tindakan
apapun. Sedangkan aborsi disengaja adalah pengguguran yang terjadi sebagai akibat dari
suatu tindakan. Aborsi dalam bentuk kedua ini dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu aborsi
articialis therapicus dan aborsi procatus criminalis. Aborsi articialis therapicus adalah
pengguguran yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis yang dilakukan sebagai
penyelamatan terhadap jiwa ibu yang terancam bila kelangsungan kehamilan dipertahankan.
Sedangkan aborsi provocatus criminalis adalah pengguguran yang dilakukan tanpa dasar
indikasi medis misalnya, aborsi yang dilakukan untuk meniadakan hasil hubungan seks diluar
perkawinan atau untuk mengakhiri perkawinan yang tidak dikehendaki.
11. Jelaskan bagaimana cara anda membadankan nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan,
Kamanusiaan, dan Keutuhan dalam profesi kedokteran.
Pancasila adalah Dasar Negara bangsa Indonesia yang di dalamnya terdapat sila-sila
dan butir-butir Pancasila yang menjadi Pedoman Hidup Bangsa Indonesia (Warga Negara).
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
. Dengan menjunjung tunggi tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian . serta
menunnjung tinggi sumpah dokter yg mengatakan senantiasa menjalankan perintah dan tugas
sesuai dari amanah keprifesian sebagai dokter. Hal ini salah satu rangkaian dariberbagai
macam cara untuk menjalankan serta membadankan Pancasila sebagai dasar di setiap
individu.

Anda mungkin juga menyukai