Disusun Oleh:
NIM : 020.06.0037
Kelas :A
FAKULTAS KEDOKTERAN
MATARAM
2022
“SOAL UJIAN PANCASILA, KONSTITUSI DAN KEWARGANEGARAAN”
1. Dalam konteks ketatanegaraan, Pancasila dipahami sebagai dasar falsafah negara yang
juga menjadi identitas kolektif kita. Jelaskan makna pernyataan di atas?
Identitas berarti memiliki gambaran diri yang jelas meliputi sejumlah tujuan yang
ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih oleh individu tersebut. Komitmen-
komitmen ini meningkat sepanjang waktu dan telah dibuat karena tujuan, nilai dan
kepercayaan yang ingin dicapai, dinilai penting untuk memberikan arah, tujuan dan makna
pada hidup.
Pembentukan identitas diri merupakan suatu proses melalui pengalaman,
kepercayaan, dan identifikasi. Pembentukan identitas guna mencapai sebuah keputusan
tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai, nilai-nilai, dan keyakinankeyakinan. Identitas
Kolektif adalah identitas yang dimiliki masyarakat jaringan dalam sebuah era informasi,
sebuah era atau masa di mana revolusi teknologi tidak hanya melahirkan sebuah masyarakat
jaringan, tapi juga tercakup dalam model jaringan masyarakat (network) dan kebudayaan
secara umum di dalam realitas kelembagaan dan kondisi sehari-hari masyarakat dunia.
Dijelaskan apabila konteksnya sudah berada dalam masyarakat jaringan, maka dapat
dijelaskan bahwa masyarakat tersebut adalah bagian dari masyarakat modern.Modern dalam
arti sudah akrab dengan teknologi integrasi informasi, khususnya internet.
2. Negara Indonesia yang sangat luas, hampir 2 juta km2, terdiri dari 17.506 pulau,
ratusan suku bangsa dan etnik merupakan modal pembangunan yang sangat besar
yang harus dijaga, dipertahankan, dimanfaatkan dan dikembangkan. Kegagalan kita
merawat keutuhan bangsa dapat menyebabkan disintegrasi dan ancaman perpecahan
dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Pentingnya keutuhan,
mensyaratkan kita semua untuk mempertahankannya. Jelaskan apa yang harus
dilakukan dalam mempertahankan keutuhan bangsa.
Kegagalan kita merawat keutuhan bangsa dapat menyebabkan disintegrasi dan
ancaman perpecahan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Pentingnya
keutuhan, mensyaratkan kita semua untuk mempertahankannya. Bangsa Indonesia banyak
mengalami krisis persatuan dan kesatuan. Banyak orang yang lebih mementingkan
kepentingan pribadi daripada kepentingan umum, hal ini tentu saja dapat menyebabkan
timbulnya disintegrasi bangsa. Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau
persatuan perpecahan.
Nampaknya, nasionalisme yang melambangkan jati diri bangsa Indonesia yang
selama ini demikian kukuh, kini mulai memperlihatkan keruntuhan. Asas persamaan
digerogoti oleh ketidakadilan pengalokasian kekayaan yang tak berimbang antara pusat dan
daerah selama ini. Menurut Aristoteles, persoalan asas kesejahteraan yang terlalu diumbar,
merupakan salah satu sebab ancaman disintegrasi bangsa, di samping instabilitas yang
diakibatkan oleh para pelaku politik yang tidak lagi bersikap netral.
Meskipun barangkali filosof politik klasik Aristoteles dianggap usang, namun bila
dlihat dalam konteks masa kini, orientasinya tetap bisa dijadikan sebagai acuan. Paling tidak
untuk melihat sebab-sebab munculnya disintegrasi bangsa. Maka menyikapi berbagai kasus
dan tuntutan yang mengemuka dari berbagai daerah sudah barang tentu diperlukan
konsekuensi politik dan legitimasi bukan janji-janji sebagaimana yang dikhawatirkan oleh
banyak kalangan.
Legitimasi diperlukan tidak saja untuk menjaga stabilitas tetapi juga menjamin
adanyan perubahan nyata dan konkret yang dapat dirahasiakan langsung oleh warga terhadap
tuntutan dan keinginan mereka. Namun, bagaimanapun juga kita tetap mesti berupaya agar
tuntutan terhadap pemisahan dari kesatuan RI dapat diurungkan. Dalam hal ini diperlukan
kejernihan pikiran, kelapangan dada dan kerendahan hati untuk merenungkan kembali makna
kesatuan dan persatuan, sekaligus menyikapi secara arif dan bijak terhadap berbagai kasus
dari tuntutan berbagai daerah. Indonesia akan pandangan disintegrasi atau tidak pasti akan
menimbulkan pro dan kontra yang disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan.
Reformasi sudah berjalan kurang lebih 14 tahun, apa yan telah didapat, bahkan rakyat kecil
sudah mulai menilai bahwa kehidupan di masa Orde Baru lebih baik bila dibandingkan
dengan saat ini.
3. Ancaman disintegrasi bangsa dapat bersumber dari kegagalan dalam proses akulturasi
kebudayaan, pembangunan nasional yang kurang merata, dan ketidakseimbangan
antara pembangunan material dengan pembangunan non material. Sebagai warga
negara yang baik apa yang dapat saudara lakukan untuk mencegah terjadinya
disintegrasi bangsa. (Mukhammah Efendi. 2019. Jenis dan Upaya Pencegahan
Dissintegrasi Bangsa. Ilmu Geografi)
Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa
7. Sebut dan jelaskan hak-hak dan kewajiban warga negara yang dijamin dalam
Konstitusi UUDNRI 1945, dikaitkan dengan Ketahanan Nasional. Apa yang harus anda
lakukan untuk memperkuat ketahanan nasional kita.
Hak dasar atau hak fundamental yang harus dilindungi oleh negara dan menjadi salah
satu syarat atau unsur dari negara hukum. Selain itu HAM juga merupakan hak yang harus
dimuat dan diatur serta dijamin oleh Konstitusi. Jelaskan bagaimana cara menghormatinya
(rights to respect), cara melindunginya (rights to protect) dan cara memenuhinya (rights to
fulfill) dalam kehidupan sehari hari anda.
8. Hak asasi manusia (HAM) merupakan isu yang sangat penting untuk dilindungi,
karena merupakan hak dasar atau hak fundamental yang harus dilindungi oleh negara
dan menjadi salah satu syarat atau unsur dari negara hukum. Selain itu HAM juga
merupakan hak yang harus dimuat dan diatur serta dijamin oleh Konstitusi. Jelaskan
bagaimana cara menghormatinya (rights to respect), cara melindunginya (rights to
protect) dan cara memenuhinya (rights to fulfill) dalam kehidupan sehari hari anda.
Kesadaran bela negara telah diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, berbunyi “Setiap Warga Negara Berhak dan
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Selanjutnya dalam Pasal 30 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, berbunyi “Tiap-tiap Warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara dan“. Penjabaran
lebih lanjut tentang pembelaan negara tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9, yang menyebutkan bahwa bela
Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku tersebut tidak begitu saja muncul
menjadi kesadaran setiap warga negara sejak lahir, sehingga perlu ditumbuhkembangkan
sejak dini serta senantiasa dipelihara dan dikembangkan secara berkesinambungan melalui
pembinaan kesadaran bela negara.
Hakikat pembinaan kesadaran bela negara adalah upaya untuk membangun karakter
bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotism serta memiliki ketahanan
nasional yang tangguh guna menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dan terpeliharanya pelaksanaan pembangunan nasional dalam mencapai tujuan
nasional. Terkait dengan hakikat tersebut, ada tiga pertanyaan mendasar tentang bela negara
yang perlu dijawab guna lebih memahami makna dari bela negara itu sendiri.
9. Jelaskan tujuan dan korelasi antara Politik Strategi Nasional dengan Pancasila dan
Konstitusi UUDNRI 1945, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pasal 1 ayat (3) UUDNRI Tahun 1945 mengatur bahwa “Negara Indonesia adalah
negara hukum”. Pasal ini berimplikasi bahwa segala aspek penyelenggaraan negara harus
berdasarkan hukum (rechtsstaat) dan bukan berdasarkan kekuasaan (machtstaat) dengan
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara dan UUD NRI Tahun 1945
sebagai hukum dasar dan hierarki tertinggi dalam peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan konsep negara hukum (rechtsstaat/the rule of law), diperlukan
adanya pemahaman hukum sebagai satu kesatuan sistem. Setiap sistem umumnya terdiri dari
elemen-elemen pendukung. Dengan mengacu pada teori Friedmann maka substansi
(substance), struktur (structure), dan budaya/kultur (culture) merupakan 3 (tiga) elemen
pendukung yang sangat penting sebagai penyangga (pilar) dari sistem hukum.
Sistem hukum memerlukan perencanaan jangka panjang sebagai arah dan prioritas
pembangunan secara menyeluruh yang perlu dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan oleh UUDNRI Tahun 1945. Hal ini
menjadi penting karena perubahan UUDNRI Tahun 1945 telah mengakibatkan terjadinya
perubahan dalam pengelolaan pembangunan, yaitu dengan tidak dibuatnya lagi Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan
nasional.
10. Kehidupan manusia harus berada dalam keserasian, keselarasan, keseimbangan dan
keharmonisan antara pribadi dan masyarakat. Jelaskan, bagaimana sikap dan
tindakan yang harus anda lakukan untuk menjaga keserasian, keselarasan dan
keseimbangan tersebut jika anda menghadapi dillema. Jika anda dihadapkan pada dua
pilihan yang saling berbenturan. Tindakan apa yang harus anda ambil dengan
mengacu pada sila kemanusiaan dalam Pancasila. Misalnya, dalam kasus aborsi.
Jelaskan pandangan saudara atas tindakan seorang dokter yang melakukan aborsi
dengan alasan menyelamatkan nyawa ibu dari anak yang diaborsi itu?
Aborsi merupakan suatu tindakan menggugurkan kandungan. Di negara Indonesia
tindakan tersebut merupakan yang dilarang, dan masuk dalam Bab Kejahatan terhadap nyawa
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Meskipun aborsi secara hukum terlarang,
tetapi kenyataannya aborsi masih banyak dilakukan oleh perempuan dengan berbagai alas an
disebabkan peraturan dan hukum yang ada kurang akomodatif terhadap alasan-alasan yang
memaksa perempuan melakukan tindakan aborsi. Secara umum, pengguguran kandungan
dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: pengguguran tanpa sengaja dan pengguguran
disengaja.
Aborsi tanpa sengaja adalah pengguguran tidak sengaja yang terjadi tanpa tindakan
apapun. Sedangkan aborsi disengaja adalah pengguguran yang terjadi sebagai akibat dari
suatu tindakan. Aborsi dalam bentuk kedua ini dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu aborsi
articialis therapicus dan aborsi procatus criminalis. Aborsi articialis therapicus adalah
pengguguran yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis yang dilakukan sebagai
penyelamatan terhadap jiwa ibu yang terancam bila kelangsungan kehamilan dipertahankan.
Sedangkan aborsi provocatus criminalis adalah pengguguran yang dilakukan tanpa dasar
indikasi medis misalnya, aborsi yang dilakukan untuk meniadakan hasil hubungan seks diluar
perkawinan atau untuk mengakhiri perkawinan yang tidak dikehendaki.
11. Jelaskan bagaimana cara anda membadankan nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan,
Kamanusiaan, dan Keutuhan dalam profesi kedokteran.
Pancasila adalah Dasar Negara bangsa Indonesia yang di dalamnya terdapat sila-sila
dan butir-butir Pancasila yang menjadi Pedoman Hidup Bangsa Indonesia (Warga Negara).
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
. Dengan menjunjung tunggi tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian . serta
menunnjung tinggi sumpah dokter yg mengatakan senantiasa menjalankan perintah dan tugas
sesuai dari amanah keprifesian sebagai dokter. Hal ini salah satu rangkaian dariberbagai
macam cara untuk menjalankan serta membadankan Pancasila sebagai dasar di setiap
individu.